Profil 2020 PKM Tagog Apu
Profil 2020 PKM Tagog Apu
Profil 2020 PKM Tagog Apu
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANGAN
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan Nasional karena menyentuh hampir din semua aspek
kehidupan.Pembangunan sangat terkait dan dipengarui oleh aspek
demografi/kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi perkembangan
lingkungan fisik dan biologik. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari
beberapa indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan
seperti angka kesakitan serta kematian ibu dan bayi.
Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen
masukan ( input ) yang berpa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen
proses dan komponen keluaran ( output ). Informasi Kesehatan dan yang terkait
digunakan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan dalam menejemen kesehatan dilakukan untuk perumusan kebijakan,
perencanaan strategis,menejemen operasional dan menejemen transaksi.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi pada abad 21 yang merupakan era
informasi dan globalisasi serta menuntut percepatan arus informasi dan kecanggihanya
maka pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.Dewasa ini perlu semakin
dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan menejemen
kesehatan dan pengembangan upaya – upaya kesehatan demi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran dari informasi kesehatan yang
dikembangkan saat ini adalah profil kesehatan.
2. TUJUAN
Tujuan Umum
Menyediakan data/informasi yang akurat, tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan
dan kewwenangannya dalam rangka meningkatkan kemamuan menejemen kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna.
Tujuan khusus
1. Dapat disajikan
a) Data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, biologi,
perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data
kependudukan dan sosial ekonomi.
1
c) Data/informasi tentang upaya kesehatan, yang meliputi cakupan kegiatan dan
sumber daya kesehatan.
2. Data/informaasi yang disajikan dapat digunakan untuk mendukung sistim
menejemen padaSetiap tingkat administrasi kesehatan ( perencanaan, pemantauan,
penggerakan pelaksanaan, dan evaluasi tahunan program – program kesehatan )
3. Tersedianya data/informasi untuk bahan penyusunan profil kesehatan satu tingkat
diatasnya.
3. SISTIMATIKA PENYAJIAN
Profil kesehatansistimatika penyajian sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Sistematika
2
Nama Puskesmas TAGOG APU
Status dalam
Progran TB-Paru PS ( Puskesmas Satelit )
-
Kondisi Puskesmas B a i k
Tahun
1995
Pembangunan
3
BAB II
A. KONDISI GEOGRAFIS
Puskesmas Tagog apu berada diwilayah utara dekat dengan Desa Tagog
Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat pada ruas jalan Raya Purwakarta
yang berjarak+15 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, dan memiliki
wilayah kerja 3 desa yaitu Desa Tagog Apu, Desa Campaka Mekar, dan Desa Ciburuy.
BATAS WILAYAH PUSKESMAS TAGOG APU :
Sebelah Utara : Desa Nyalindung
Sebelah Selatan : Desa Sadang mekar
Sebelah Barat : Desa Bojong Koneng
Sebelah Timur : Desa Padalarang
4
B. Kependudukan
Table 2.1
5
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Grafik 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tagog Apu Tahun 2020
6
3,500
3,000
2,500
2,000
laki-laki
1,500 perempuan
1,000
500
0
0 - 4 5 - 9 10 - 15 - 20 - 25 - 30 - 35 - 40 - 45 - 50 - 55 - 60 - 65 - 70 - 75+
14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74
B. Sosial Ekonomi
1. Tingkat Pendidikan
Pengukuran pengetahuan penduduk dilakukan dengan dua indicator yaitu
rata-rata lam sekolah dan angka melek huruf. Rata-rata lama sekolah
menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 10 tahun ke
atas dalam menjalani pendidikan normal.
Penduduk di wilayah Kerja Puskesmas Tagog Apu pada Tahun 2020
sejumlah 42.130 orang, Sebagian besar penduduk berusia 22 – 59 tahun,
dengan mata pencahariannya sebagian besar adalah Buruh tani dan buruh
pabrik. Untuk pendidikan sebagian besar berpendidikan Sekolah menangah
pertama dan Sekolah Menengah Atas.
7
RT RW
1 Ciburuy 80 20
2 Tagog Apu 72 24
3 Campaka Mekar 75 25
Jumlah 227 69
3. Masalah Kesehatan
A. Program Kesehatan
1. Upaya Kesehatan Promkes
Upaya Promosi Kesehatan dengan nilai 74,12%, dikarenakan
pencapaian pada penyuluhan kelompok oleh petugas di luar gedung
puskesmas masih kurang kwantitasnya (51,47).
Permasalahan :
Kurangnya penyuluhan kelompok oleh petugas di luar gedung
a. Kurang koordinasi tenaga promkes dengan tenaga kesehatan
lainnya
2. Masyarakat mengabaikan penyuluhan mereka lebih tertarik
dengan berbagai bantuan
c. Media Penyuluhan kurang menarik
Pemecahannya :
a. Mengadakan pertemuan dengan tenaga kesehatan lainnya seperti
program kesling,gizi,uks,bides.
b. Meningkatkan peran posyandu untuk Penyuluhan perorangan.
c. Menyiapkan media penyuluhan yang menarik.
8
c. Adanya koordinasi dengan lintas program dengan penyakit yg
berbasis lingkungan
Permasalahan :
a. Kurangnya Dana untuk Penyediaan PMT untuk balita Gakin
b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian ASI
ekslusif
Pemecahannya :
9
masih 25,93%, dan penemuan kasus diare dan ditanganinya masih
25,67%.
Permasalahan :
b. Pasien merasa malu kalau menderita TBC sehingga tidak mau
periksa ke Puskesmas
c. Kurangnya kesadaran penderita TB paru untuk melakukan
pengobatan sampai tuntas
d. Pelaporan penemuan kasus diare masih belum maksimal
Pemecahannya :
a. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit TBC dan
memotivasi penderita untuk segera periksa ke Puskesmas
b. Perlu dilakukan monitoring terhadap pelaporan kasus diare
c. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
Puskesmas maupun di masyarakat
6. Upaya Pengobatan
Upaya dengan nilai 63,90 % dikarenakan masih ada yang kurang pada
Kunjungan Rawat jalan 30,40 % dan cakupan jumlah seluruh
pemeriksaan laboratorium puskesmas 50 %.
Permasalahan :
a.Masyarakat lebih memilih berobat ke faskes swasta yang tidak
terlalu antri
b. Belum adanya tenaga ahli analis
Pemecahannya :
a. Sarana dan prasarana puskesmas serta mutu pelayanan
ditingkatkan
b. Pengadaan tenaga ahli analis
10
8. Upaya Kesehatan Masyarakat
Upaya Kesehatan Masyarakat dengan nilai 56,98 % disebabkan
cakupan keluarga dibina (keluarga rawan) masih rendah 21,81 %
Permasalahan :
Tenaga perawat rangkap program
Kurangnya kunjungan rumah ke keluarga rawan
Pembentukan kelompok keluarga rawan belum terbentuk
Pemecahannya:
Perlu adanya koordinasi antar program
Penjadwalan kegiatan kunjungan rumah yang lebih banyak
Pembentukan kelompok keluarga rawan perposyandu
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut dengan nilai 76,83%, disebabkan dan
murid TK/SD yang mendapat perawatan kesehatan gigi 50%,
Permasalahan :
a. Jumlah TK dan SD/MI di wilayah kerja Puskesmas banyak,
sedangkan petugas UKGS juga harus bertugas di Poli Gigi
Puskesmas
b. Belum semua TK dan SD yang mendapat rujukan dari pemeriksaan
dating mengunjungi BP gigi
Pemecahannya :
a. Perlu dilakukan penjadwalan yang matang sehingga semua kegiatan
dapat terlaksana
b. Berkoordinasi dengan pihak sekolah agar disarankan yang
mendapat rujukan untuk berobat ke BP gigi.
11
B. Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Tagog Apu Tahun 2017
yang belum mencapai target akan dibahas penyebab/permasalahan dan
pemecahannya.
Indikator tersebut yaitu :
1. Jumlah kunjungan ibu hamil (74.57%)
Permasalahannya :
a. Jumlah sasaran yang dipakai terlalu besar karena data penduduk
b. yang sudah pindah ke luar daerah masih dihitung
c. Tingginya mobilitas ibu hamil ke luar daerah
d. Rendahnya tingkat pendidikan ibu sehingga pemahaman tentang
e. pentingnya faskes masih terbatas.
Pemecahannya :
a. Melakukan verifikasi data jumlah penduduk ke Kecamatan
b. Meningkatkan dan mengoptimalkan kelas Bumil (ANC klas) di tiap desa
c. Pemberian motivasi dan pemahaman sehingga ibu hamil pada saat
d. kunjungan antenatal keempat sama dengan kunjungan ANC untuk
pertama kali pada masa kehamilannya
e. pada trimester 4, ibu hamil tidak pindah dan periksa ke tenaga
kesehatan di wilayah lainnya Memotivasi ibu balita untuk terus
pemeriksaan balita secara rutin
12
Ibu hamil hanya melahirkan di tempat orang tua , setelah itu pergi lagi ke
tempat tinggal semula
Pemecahan :
Petugas melacak ke pihak keluarga
13
Belum semau kelompok lanjut usia terbentuk
Pemecahannya :
Pembentukan kelompok lanjut usia secara bertahap
BAB III
14
A. VISI DAN MISI ORGANISASI.
Visi adalah gambaran masa depan yang ingin dicapai dalam jangka waktu
tertentu, yang realistis dan dapat menyemangati upaya untuk mewujudkannya. Sejalan
dengan kedudukan tugas pokok dan fungsingnya.
a. VISI :
“Mewujudnya Pelayanan Kesehatan Dasar yang Akur ,(Aspiratif, Kreatif,
Unggul Dan Religius) Berkuaalitas, Dan Ramah Pasien”
Yaitu gambaran pelayanan kepada masyarakat yang bermutu, adil dan
merata, mempunyai derajat kesehatan dan kesejahteraan yang setinggi-tingginya
serta memberikan rasa nyaman pada masyrakat.
b. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut ada empat misi yang diemban oleh seluruh
jajaran petugas kesehatan di Puskesmas Tagog Apu. , yaitu:
1. Meningkatkan Profesionalisme dalam pelayanan kesehatan
2. Terkoordinasinya dengan semua pihak terkait dalam pelayanan kesehatan
3. Mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
4. Mengawali setiap kegiatan dengan doa .
5. Menerapkan 5 S (Sapa, Senyum,Salam,Sopan,Santun)
15
C. Analisis Kesehatan
Untuk memberikan gambaran tentang hasil – hasil pembangunan kesehatan di
Puskesmas Tagog Apu, berikut diuraiakn tentang indicator – indicator bidang derajat
kesehatan, perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan serta pelayanan kesehatan.
1. Angka Kematian
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan
yang telah dilaksanakan selama ini adalah melihat perkembangan angka kematian
dari tahun katahun.
1) Angka Kematian Bayi
Angka kematian bayi merupakan banyaknya kematian bayi umur < 1 tahun per
1000 kelahiran hidup pada waktu tertentu. Sekitar 80 % dari penyebab kematian bayi
karena penyakit tetanus neonaturum, gangguan pada proses persalinan, kelahiran
yang tidak hygienis dan berbagai akibat dari berat bayi lahir rendah ( BBLR ) serta
berkaitan pula dengan keadaan gizi ibu yang rendah selama kehamilan. Bayi lahir
mati di Puskesmas Tagog Apu pada tahun 2020 adalah 1 orang yaitu di Desa
Ciburuy sedangkan jumlah bayi lahir hidup adalah sebesar 645 bayi.
Grafik4.1
Angka Kematian Bayi
Puskesmas Tagog Apu Tahun 2020
350
300
250
200 ciburuy
Tagog apu
150 Campaka mekar
100
50
0
1 2 3
lahir mati Jumlah lahir & mati
16
penyakit menular dan kecelakaan. Usia balita maengalami pertumbuhan berat
badan, perkembangan otak dan peningkatan daya tahan tubuh terhdap penyakit.
Namun demikian tetap mempunyai resiko tinggi dan kemungkinan lebih banyak
terpapar oleh kesakitan dan kematian.Adapun jumlah kematian anak balita tidak
ditemukan tahun ini di puskesmas
6000 5386
5000
4000 2852
3000
1664
2000 1305 811
740 592 486 474 423 292
1000 380 441 210 191 168 234 284
195
126
0
dispepsia
Mialgia
Konjungifitis
faringitis
hipertensi primer (esensial)
Migren
3. STATUS GIZI
Kasus gizi buruk 1 orang yaitu di desa Ciburuy dan untuk kasus gizi kurang
umur 0-59 bln berjumlah 248 dan balita kurus 142 orang, sudah ditangani dan
17
diberikan PMT pemulihan. Jumlah bayi lahir dengan berat badan rendah (< 2500 gram )
adalah 4 kasus.
Di Puskesmas Tagog Apu ditemukan 1 ibu hamil yang menderita kurang energi
kronis yaitu di desa ciburuy. Sedangkan angka absolut penderita anemia gizi untuk
WUS dan remaja putri belum ditemukan. Upaya yang telah dilakukan untuk
menanggulangi anemia gizi adalah pemberian tablet Fe pada semua ibu hamil selama 9
bulan / 30 tablet, sosialisasi pemberian tablet Fe pada calon pengantin dan WUS serta
pemantapan kerja sama lintas program dan lintas sektoral. Tablet Fe dibutuhkan oleh
masyarakat terutama ibu hamil sebagai upaya agar kasus anemia tereliminer sehingga
diharapkan ibu hamil dalam keadaan sehat dan lebih siap dalam menghadapi
persalinan. Banyak kendala yang dihadapi dalam distribusi tablet Fe diantaranya rasa
mual dan bau amis yang dirasakan pada saat mengkonsumsi dan masih kurangnya
kesadaran ibu hamil dalam menkonsumsi tablet Fe.
Grafik 4.3
Gizi Buruk Puskesmas Tagog Apu Thn 2020
0.9
0.8
0.7
0.6
0.4
0.3
0.2
0.1
0
ciburuy tagog apu campakamekar
Grafik 4.4
18
120 105
100 83
80
60
60 absolut
persentasi
40
9.0 12.9
20 8.8
0
ciburuy Tagog apu Campaka mekar
60
50
40
absolut
30 persentasi
20
10
0
ciburuy Tagog apu Campaka mekar
C. PERILAKU SEHAT.
Upaya pembinaan perilaku sehat masyarakat ditekankan pada PSM peran serta
masyarakat dibidang kesehatan guna menunjang angka kematian bayi, balita dan ibu
19
serta berbagai upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Jumlah desa
melaksanakan PHBS sebesar 3 desa (43.4 % ) .
Grafik 4.5
Persentase Desa Ber-PHBS
Puskesmas Tagog Apu 2020
5,000
4,443 4,443
4,000
1,000
100
100 100 44 35
51
-
1
Jml seluruh 2Pantau %3Pantau 4PHBS 5
%PHBS
perse persent
D. KESEHATAN LINGKUNGAN.
Kondisi lingkungan mempunyai peran yang cukup besar dalam mempengaruhi
derajat kesehatan disamping perilaku masyarakat itu sendiri dan sebagai upaya untuk
meningkatan kesehatan lingkungan termasuk pula higyene dan sanitasi sangat
dipengaruhi oleh kebiasaan dan cara hidup masyarakat. Beberapa indikator penting
kesehatan lingkungan dikemukakan sebagai berikut
Jumlah rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Tagog Apu yang diperiksa adalah
1031 sarana air minum dari jumlah tersebut sebanyak 261 (47.45 % ) dinyatakan
sehat.
Grafik 4.6
Persentase Kesehatan Lingkungan Per-Desa
Puskesmas Tagog Apu Tahun 2019
20
384.0
400
350 331.0
316.0
300
250
ciburuy
200 Tagog apu
Campaka mekar
150
100 72.0
63.0
13.2
50 19.0
12.9 18.8
8.9
0.0 0.0
0
Jml sarana1air minum persentasi
2 Jml
3 sarana Persentasi
4
mnm air minum
1. PELAYANAN KESEHATAN.
1) SARANA KESEHATAN DASAR.
Kesehatan pembangunan kesehatan dapat mencapai optimal hasil sumber
daya kesehatan yang ada telah didata dan diberdayakan secara optimal karena
merupakan fakta utama keberhasilan pelayanan. Jumlah sarana kesehatan dasar
diwilayah Kerja Puskesmas Tagog apu.
2) CAKUPAN PERSALINAN
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sejumlah 645 atau sebesar
86.2 % dari perkiraan target persalinan 100%. Dari jumlah tersebut cakupan
tertinggi adalah di desa ciburuy sebesar 326. (100 %).
Grafik 4.7
Cakupan Persalinan
21
350 326
300
250
50
0
Yang 1lahir Yg 2lahir Jml3yang lahir
laki - laki perempuan
3) IMUNISASI
Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas yang dinilai
sangat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat
penyakit-penyakit yang dapat di cegah oleh imunisasi.
a. Imunisasi Bayi.
Jumlah bayi di wilayah kerja Puskesmas Tagog apu tahun 2020 yang menjadi
sasaran imunisasi tercatat sebanyak 769 bayi (100 %)
Grafik 4.8
Cakupan Imunisasi DPT& HB 3 &, Polio 4 , Campak per Desa Tahun 2020
384
400
348
350 323
100
50
0
1 3
DPT,HB Polio244 3
campak
22
Cakupan ibu hamil yang mendapatkan imunisasi TD1 65.6 % dan TD5
20.7 % masih di bawah target. Grafik dibawah ini menunjukan cakupan
TD1,TD2,TD3,TD4 dan TD5 tahun 2020.
Grafik 4.8
Cakupan Imunisasi Ibu Hamil dalam presentasi
60.0
50.0
39.2
40.0 36.8 ciburuy
30.0 Tagog apu
28.4 Campaka mekar
30.0 25.1 26.5
21.7
17.7 16.5
20.0
10.0
0.0
TD1 1 TD2 2 TD3 3 TD4 4 TD5 5
BAB IV
23
SITUASI UPAYA KESEHATAN
c. Upaya UKP
1. Rawat jalan
2. Pelayanan Perkesmas
3. Pelayanan Kefarmasian
4. Pelayanan laboratorium
B. Rencana Kegiatan
24
1. Peningkatan pengetahuan dan kemandirian masyarakat dalam pelayanan
kesehatan Masyarakat, lingkungan perumahan dan pemukiman serta
kawasan bebas penyakit menular.
25
b. Penaganan gizi buruk.
TARGET CAPAIAN
NO INDIKATOR
SPM TAHUN 2017
1 2 3 4
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 100%
90.82
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100%
86.11
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100%
92.85
4 Pelayanan kesehatan balita 100%
87.59
5 Pelayanan kesehatan pada usia
100%
pendidikan dasar
0
6 Pelayanan kesehatan pada usia
100%
produktif
54.90
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 100%
64.35
8 Pelayanan kesehatan penderita
100%
hipertensi
76.86
9 Pelayanan kesehatan penderita
100%
Diabetes Melitus
73.77
10 Pelayanan Kesehatan orang dengan
100%
gangguan jiwa berat
41.67
11 Pelayanan kesehatan orang dengan
100%
TB
61.02
12 Pelayanan kesehatan orang dengan
100%
risiko terinfeksi HIV
12.37
Pemecahannya :
a) Melakukan verifikasi data jumlah penduduk ke Kecamatan
26
b) Meningkatkan dan mengoptimalkan kelas Bumil (ANC klas) di tiap desa
c) Pemberian motivasi dan pemahaman sehingga ibu hamil pada saat
d) kunjungan antenatal keempat sama dengan kunjungan ANC untuk
pertama kali pada masa kehamilannya
e) pada trimester 4, ibu hamil tidak pindah dan periksa ke tenaga
kesehatan di wilayah lainnya Memotivasi ibu balita untuk terus
pemeriksaan balita secara rutin
Pemecahannya :
a. Pendekatan dengan edukatif ke para bumil
b. Kwantitas dan kwalitas penyuluhan di tingkatkan
c. Faskes mengadakan pelayanan inovasi terhadap ibu bersalin untuk tetap
melahirkan di faskes.
27
5 Kesehatan pada usia pendidikan dasar (0%)
Permasalahan :
Tahun ini adanya Pandemi Covid-19, jadi tidak ada tatap muka
Pemecahannya :
Petugas melakukan melakukan pemeriksaan secara virtual
Pemecahannya :
a) Semua di Vaksinasi Covid-19
b) Pembentukan kelompok lanjut usia secara bertahap
28
a) Pasien merasa malu kalau menderita TBC sehingga tidak mau periksa ke
Puskesmas
b) Kurangnya kesadaran penderita TB paru untuk melakukan pengobatan
sampai tuntas
c) Pelaporan penemuan kasus diare masih belum maksimal
Pemecahannya :
BAB V
29
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
30
e. Perawat Gigi : 2 orang
f. Bidan di Desa : 3 orang
g. Bidan Puskesmas : 8 orang
h. Sanitarian : 1 orang
i. Ahli Gizi : 1 orang
j. Ahli Laboratorium : 1 orang
k. Asisten Apoteker : 1 orang
l. Fisoterafi : - orang
m.Tenaga Umum Rekam Medis : 1 orang
n. Tenaga administrasi : 4 orang
o. kebersihan : 2 orang
4. Pembiayaan kesehatan
A. Dana JKN
31
Belanja Pajak Kendaraan
Bermotor
Rp 900,000 Rp 596,300 Rp 303,700
B. Dana BOK
NO PROGRAM REALISASI
1 Management Rp. 190.239.000
2 KIA Rp. 51.950.000
3 Usila Rp. 2.450.000
4 PTM Rp. 4.500.000
5 Imunisasi Rp. 6.050.000
6 Promkes Rp. 24.600.000
7 Gizi Rp. 12.600.000
8 Kesling Rp. 900.000
9 Kes.indra Rp. 500.000
10 HIV Rp. 3.000.000
11 Tb – Paru Rp. 1.050.000
BAB VI
32
A. KESIMPULAN
c. Upaya UKP
1) Rawat jalan
2) Pelayanan Perkesmas
3) Pelayanan Kefarmasian
4) Pelayanan laboratorium
Cakupan yang teringgi adalah kunjungan rawat jalan 99.20 % sedangkan yang
terendah yaitu pengisian medrek 10.71 % ..
b. Rencana Kegiatan
1. Peningkatan pengetahuan dan kemandirian masyarakat dalam pelayanan
kesehatan Masyarakat di lingkungan perumahan dan pemukiman
2. Peningkatan kawasan bebas penyakit menular dan Merokok
3. Peningkatan promosi kesehatan masyarakat dengan sarana yang menarik
33
4. Peningkatan PHBS terhadap Masyarakat
5. Peningkatan kompetensi SDM staf Puskesmas
6. Peningkatan sarana dan prasarana
7. Pelaksanaan vaksinasi covid-19 tercapai
B. SARAN
34
L
PROFIL
35
PUSKESMAS TAGOG APU
TAHUN 2020
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG BARAT
2020
36
37