Ketikan BAB 7 - Kelompok 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS KATOLIK ST.

THOMAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

BAB VII
TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR
DENGAN CLEVELAND OPEN CUP

VII.1. Tujuan Percobaan


Untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis hasil minyak
bumi, kecuali minyak tanah dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup
kurang dari 79°C.

VII.2. Teori
Terdapat dua metode umum yang dipakai untuk menentukan titik nyala dari
bahan aspal. Percobaan untuk aspal cair (cut back) biasanya dilakukan dengan
menggunakan alat taglia bue open cup. Sementara untuk bahan aspal dalam bentuk padat
digunakan alat cleveland open cup. Kedua metode ini prinsipnya adalah sama, walaupun
pada metode cleveland open cup bahan dipanaskan dalam tempat besi yang direndam
dalam baja air, sedangkan pada metode taglia bue open cup, pemanasan dilakukan pada
tabung kaca yang juga diletakkan dalam air.
Pada kedua metode tersebut, suhu dari material aspal yang ditingkatkan secara
gradual pada jenjang yang tepat. Seiring kenaikan suhu titik api kecil dilewatkan diatas
permukaan sampel yang dipanaskan. Titik nyala adalah besarnya suhu pada saat terlihat
nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal, besarnya titik nyala dari aspal
± 250°C. Titik bakar adalah besarnya suhu pada saat terlihat nyala sekurang-
kurangnya 5 detik lamanya pada suatu titik diatas permukaan aspal, besarnya titik bakar
aspal ± 300°C.
Pada percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan suhu dimana aspal mulai
menyala. Nilai bahan pengujian yang diperoleh memberikan indikasi proporsi cairan
hidrokarbon ringan dalam bahan yang diuji. Hal tersebut diperlukan untuk memastikan
aman tidaknya penggunaan bahan tersebut terhadap metode pengguna yang dipilih.
Dalam pelaksanaan hasil percobaan akan dipengaruhi oleh tiupan angin, kecepatan,
kenaikan suhu dan untuk membedakan titik nyala dan titik bakar maka dilakukan diruang
tertutup.
Hal berikut percobaan tidaklah mutlak diambil berdasarkan angka rata-rata dari
masing-masing percobaan. Dalam hal ini, diperhitungkan penyimpangan rata-rata dari
rata-rata angka yang diperoleh dengan cara menghitung penyimpangan baku.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

a. Rumus menghitung nilai rata rata :

∑ Xi
Xi = n
Dimana :
Xi = Nilai rata-rata
ΣXi = Jumlah hasil percobaan
n = Banyak jumlah data

b. Rumus menghitung nilai standart deviasi :

SD=

Dimana :
∑ ( Xi−Xi)2
n−1

SD = Standart deviasi
ΣXi = Jumlah hasil percobaan
Xi = Nilai rata-rata
n = Banyak jumlah data

c. Rumus menghitung koefisien variasi :


SD
× 100%
Cv = Xi
Dimana :
Cv = Koefisien variasi
SD = Standart deviasi
Xi = Nilai rata-rata

Tabel VII.1 Toleransi Pembacaan


Ulangan oleh satu orang Ulangan oleh beberapa
Titik Nyala dan Titik Bakar
dengan satu alat orang dengan satu alat

Titik Nyala 175°F sampai 550°F 5°F (2°C) 10°F (5,5°C)

Titik Bakar lebih dari 550°F 10°F (5,5°C) 15°F (8°C)


UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

Spesifikasi Thermometer :
K C
E

H L

I
J
A
M
F
G

Gambar VII.1 Spesifikasi Thermometer

VII.3. Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan


a. Bahan :
1. Aspal padat.
2. Minyak Tanah yang digunakan untuk membersihkan Cleveland open cup
dari sampel.

b. Peralatan :
1. Cleveland Open Cup (Cawan kuning yang bertangkai dengan bentuk dan
ukuran standar).
2. Sumber pemanas (LPG).
3. Thermometer aspal dan thermometer suhu.
4. Penahan angin, sebagai pelindung nyala pada waktu pemanasan.
5. Nyala penguji yang dapat diatur untuk memberi nyala dengan diameter
3,2 mm sampai 4,8 mm dan panjang tabung 7,5 mm.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

VII.4. Gambar Alat

Kompor Gas Kuali

Regulator Dan Selang Gas LPG Thermometer Suhu

Cleveland Open Cup Thermometer Aspal

Thermometer Suhu

Cleveland Open Cup Nyala Penguji


Pelat Pemanas

Gambar VII.2 Gambar Alat


UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

VII.5. Pembuatan Benda Uji


1. Sampel dipanaskan hingga mencair sampai 150 °C sambil diaduk agar pori-
pori udara keluar.
2. Aspal cair diisikan ke dalam cawan Cleveland open cup sampai mencapai
garis batas.
VII.6. Pengujian Benda Uji
1. Cawan Cleveland open cup yang telah berisi benda uji diletakkan di atas
pelat pemanas.
2. Alat pemanas diatur sedemikian rupa sehingga terletak persis di bawah titik
tengah cawan.
3. Nyala penguji diletakkan dengan poros berjarak 7,5 cm dari titik tengah
cawan.
4. Termometer diletakkan tegak lurus terhadap benda uji dengan jarak kurang
lebih 6,4 mm di atas dasar cawan dan terletak pada satu garis lurus yang
menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros nyala penguji diatur
sedemikian rupa hingga jarak termometer ¼ diameter cawan dari tepi.
5. Sumber pemanas dinyalakan dan diatur sedemikian rupa hingga benda uji
mencapai suhu 56°C di bawah titik nyala perkiraan.
6. Kecepatan pemanas diatur 5°C permenit pada suhu 56°C sampai dengan suhu
78°C di bawah titik nyala perkiraan.
7. Nyala penguji dinyalakan dan diatur agar diameter nyala tersebut menjadi
3,2 mm sampai 4,8 mm.
8. Nyala penguji digerakkan melalui permukaan cawan dalam waktu satu detik.
Pekerjaan tersebut diulangi setiap kenaikan suhu 2°C.
9. Pengujian dilakukan sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik di atas
pemukaan benda uji dan suhu dibaca pada termometer.
10. Pekerjaan dilakukan sampai terlihat nyala yang agak lama, sekurang
kurangnya 5 detik di atas permukaan benda uji pada suhu termometer.
11. Percobaan dilakukan untuk 3 buah benda uji.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

VII.7. Analisa Data


Tabel VII.2. Data hasil percobaan
Percobaan Titik Nyala (°C) Titik Bakar (°C)
I 266 308
II 278 320
III 288 326
Xi 277,33 318

a. Titik nyala :
 Xi = 266 + 278 + 288 = 832°C
n=3
Maka :
 Nilai rata-rata
832
X i = 3 = 277,33°C
 Standart deviasi

SD = √ ∑ ( Xi−Xi)2
n−1

= √ (266−277 ,33)2 +(278−277 ,33)2 +(288−277 ,33)2


3−1
= 11,02°C
 Koefisien variasi
SD 11,02
¿ 100%= ×100%
Cv = Xi 277,33 = 3,97%

Maka diperoleh besarnya titik nyala = (277,33 ± 3,97%)°C


UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

b. Titik bakar :
 Xi = 308 + 320 + 326 = 954°C
n =3
Maka :
 Nilai rata-rata
954
X i = 3 = 318°C
 Standar deviasi

SD = √ ∑ ( Xi−Xi)2
n−1


2
+ ¿ (326−318)
( 308−318 )2 + ¿ (320−318)2 ¿¿
= 3−1
= 9,17°C
 Koefisien variasi
SD
¿ 100%= 9,17 ×100%
Cv = Xi 318 = 2,88%
Maka diperoleh besarnya titik bakar = (318 ± 2,88%)°C
c. Hubungan harga toleransi hasil rata-rata pemeriksaan ganda :

 Toleransi titik nyala ( X i ± pembacaan) < 5,5°C


Percobaan I = │(277,33 – 266)│ = 11,33 < 5,5°C (Tidak memenuhi)
Percobaan II = │(277,33 – 278)│ = 0,67 < 5,5°C (Memenuhi)
Percobaan III = │(277,33 – 288)│ = 10,67 < 5,5°C (Tidak Memenuhi)

Dari harga toleransi yang didapat dari ketiga sampel, percobaan II telah
memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Bina Marga, satu sampel memenuhi
syarat < 5,5°C.

 Toleransi titik bakar ( X i ± pembacaan) < 8°C


Percobaan I = │(318 – 308)│ = 10 < 8°C (Tidak Memenuhi)
Percobaan II = │(318 – 320)│ = 2 < 8°C (Memenuhi)
Percobaan III = │(318 – 326)│ = 8 < 8°C (Tidak Memenuhi)
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

Dari harga toleransi yang didapat dari ketiga sampel, percobaan II telah
memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Bina Marga, Ketiga sampel
memenuhi syarat < 8°C.
VII.8. Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapat
1. Untuk titik nyala:
Titik nyala rata rata = 277,33°C
Standar deviasi = 11,02°C
Koefisien variasi = 3,97%

2. Untuk titik bakar


Titik bakar rata rata = 318°C
Standar deviasi = 9,17°C
Koefisien variasi = 2,88%

3. Titik nyala benda uji = (277,33 ± 3,97%)°C


Titik bakar benda uji = (318 ± 2,88%)°C

4. Toleransi untuk titik nyala


a. Percobaan I = │(277,33 – 266)│ = 11,33 < 5,5°C (Tidak memenuhi)
b. Percobaan II = │(277,33 – 278)│ = 0,67 < 5,5°C (Memenuhi)
c. Percobaan III = │(277,33 – 288)│ = 10,67 < 5,5°C (Tidak Memenuhi)

5. Toleransi untuk titik bakar


a. Percobaan I = │(318 – 308)│ = 10 < 8°C (Tidak Memenuhi)
b. Percobaan II = │(318 – 320)│ = 2 < 8°C (Memenuhi)
c. Percobaan III = │(318 – 326)│ = 8 < 8°C (Tidak Memenuhi)

VII.9. Saran
1. Diharapkan agar peralatan yang telah ada dirawat dan digunakan sebaik dan
semaksimal mungkin, untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik.
2. Praktikan lebih serius dalam praktek.
UNIVERSITAS KATOLIK ST. THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM JALAN RAYA
Alamat : Jl. Setia Budi No. 479 F – Tj. Sari Medan Telp. (061) 810161

TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR


DENGAN CLEVALAND OPEN CUP

Hari : Selasa No. Contoh : Gradasi I


Tanggal : 24 Oktober 2023 Type Contoh : AC 60/70
Lokasi : Lab. Jalan Raya
Group :I

Percobaan Titik nyala °C Titik bakar °C


I 266 308
II 278 320
III 288 326
Rata-rata 277,33 318

No NPM Nama Praktikan


1. 210310015 Syukur Ricardo Telaumbanua
2. 210310034 Rizky A.J.P Panjaitan
3. 210310056 Eko Cahaya Sihaloho
4. 210310058 Deswita Maharani Dachi
5. 210310074 Rizky M. Simanungkalit

Asisten, Kepala,
Laboratorium Jalan Raya Laboratorium Jalan Raya

Teresia Lesiana Sianturi Ir. Oloan Sitohang, MT

Anda mungkin juga menyukai