Metode SOAP
Metode SOAP
Metode SOAP
metode SOAP adalah cara untuk menyusun database pasien. Jenis informasi yang dikumpulkan meliputi:
data demografi pasien, riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat alergi, terapi obat saat ini, riwayat sosial
dan situasi ekonomi, riwayat keluarga, dan physical finding yang relevan dengan terapi obat.
Untuk dapat menyelesaikan kasus yang dialami oleh seorang pasien dapat digunakan metode SOAP
yaitu :
S = Subjective merupakan data-data pasien yang diambil dari riwayat penyakit penderita seperti riwayat
keluarga,, alergi, penyakitpenderita, pengobatan
0 = Objective merupakan kumpulan data pasien dari pemeriksaan fisik penderita maupun pemeriksaan
penunjang seperti X ray, ECG, CT scan
A = Assesment merupakan penentuan masalah atau problem apa yang dialami oleh pasien atas dasar
informasi pada subjective dan objective penderita
P =Plan, yaitu
Penetapan tujuan terapi Menentukan terapi farmakologi dan non farmakologi Pemilihan terapi
farmakologi berdasar farmakoterapi rasional yaitu tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis dan cara
pemberian, waspada terhadap efek samping. Pemberian konseling, informasi, edukasi kepada
penderita Menetapkan dan memonitor efek pengobatan yang terjadi
Seorang perempuan, berumur 30 tahun, hamil anak pertama, datang ke RS dikirim oleh dukun pada
malam hari. Hasil anamnese sudah disuruh meneran oleh dukun sejak pagi hari. Hasil pemeriksaan: KU
sangat lemah,, TD 90/60, T 38oC, N 96x/mnt, P 20x/mntmmHg, DJJ 170x/mnt,, PD pembukaan lengkap,
Ket negatif, kep H 3+, tampak keluar cairan ketuban keruh.
Tuan Faisal adalah penderita TB putus obat dan 2 hari yang lalu datang ke
RS dengan keluhan batuk berdahak, sesak nafas, tidak nafsu makan dan
lemas. Data pasien yang diperoleh:
Nama
: Tifany Shalia
NPM
: 2017210216
Kelas
:D
Absen
:
52
SOAL
KASUS
Tuan
Faisal adalah penderita TB putus obat dan 2 hari yang lalu datang ke RS
dengan keluhan
batuk berdahak, sesak nafas, tidak nafsu makan dan lemas. Data pasien
yang diperoleh:
- Usia 58 tahun
- Berat badan 45 kg
- Tinggi badan 160 cm
-Tekanan darah 120/70 mmHg
Hasil laboratorium:
-BTA positif
-Foto rontgen infiltrate
- Tes kultur jaringan dan resistensi didapatkan kuman Mycobacterium
tuberculosis, kuman resisten terhadap golongan antibiotic rifampisin,
aminoglikosida dan kuinolon
ANALISIS SOAP
1.Subjektif
Batuk berdahak, sesak nafas, tidak nafsu makan, lemas
2.Objektif
-Usia 58 tahun
-Berat badan 45 kg
- Tinggi badan 160 cm
-Tekanan darah 120/70 mmHg
-BTA positif
-Foto rontgen infiltrate
-Tes kultur jaringan Mycobacterium tuberculosis positif
3.Assesment
Ketidak patuhan pasien dalam mengkonsumsi obat, dapat dikarenakan
pasien lupa minum obat menyebabkan pasien menjadi resisten terhadap
Rifampisin dan antibiotic golongan Kuinolon.
4.Plan
Pasien resisten terhadap Fluorokuinolon (FQ) = pasien diberikan paduan
individual = paduan terdiri dari 3 obat grup A dan 2 obat grup B
Levofloxacin. Moxifloxacin harus dimasukkan ke dalam pengobatan pasien
MDR pada paduan pengobatan jangka panjang = tidak dapat dilakukan
karena pasien resisten terhadap kuinolon
Bedaquiline harus dimasukkan ke paduan pengobatan TB-MDR jangka
panjang untuk pasien >18 tahun
Linezolid harus dimasukkan ke paduan pengobatan TB-MDR jangka panjang
Clofazimin dan Cycloserin dapat dimasukkan ke dalam pengobatan pasien
MDR yang menggunakan paduan TBRO jangka panjang
https://studylibid.com/doc/4318834/analisis-soap-kasus-tbc