Bab Ii

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Gambar 2.1 Logo PT Enseval Putera Megatrading

Sumber : Data Perusahaan PT Enseval Putera Megatrading, 2020

PT Enseval Putera Megatrading merupakan perusahaan yang bergerak dibidang


distribusi, logistik, penjualan, dan pemasaran. Perusahaan ini terbentuk dengan tujuan
untuk pemisahan fungsi distribusi dari fungsi pemasaran dan produksi PT Kalbe Farma
Tbk, oleh karena itu pada Oktober 1973 berdirilah PT Enseval yang berfokus untuk
mengelola fungsi distribusi. Seiring dengan berkembangnya perekonomian di
Indonesia, PT Enseval memperoleh kesempatan untuk melakukan diversifikasi ke
berbagai usaha diluar bidang usaha perdagangan dan distribusi. Pada tahun 1993,
manajemen memutuskan untuk kembali ke bidang usaha inti. Dengan demikian, semua
kegiatan usaha perdagangan dan distribusi dipindahkan ke PT Arya Gupta Cempaka
yang telah berdiri sejak tahun 1988 dan pada 6 Agustus 1993 berganti nama menjadi
PT Enseval Putera Megatrading.

Kegiatan PT Enseval Putera Megatrading berfokus pada jasa distribusi dan


perdagangan yang terdiri dari 4 divisi, antara lain :

 Divisi penjualan dan distribusi produk farmasi;

9
 Divisi penjualan dan distribusi produk barang konsumsi, obat bebas, dan
nutrisi;
 Divisi pemasaran dan distribusi produk peralatan dan perlengkapan kesehatan;
 Divisi pemasaran dan penjualan produk kimia bahan baku industri farmasi,
kosmetik, makanan, dan kesehatan hewan.
Pada saat ini, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 76 cabang yang tersebar dari
Banda Aceh sampai dengan Jayapura. Perseroan juga didukung dengan infrastruktur
yang sangat memadai untuk menunjang kelancaran operasional logistik yaitu 2
Regional Distribution Center berupa fasilitas gedung besar yang berada di Jakarta dan
Surabaya Masing-masing cabang memiliki gudang dan armada pengiriman serta
personil lengkap yang bertujuan untuk mendukung kegiatan operasional dan keperluan
pihak pemasok (Principal) dan pelanggan (Outlet).

Sampai dengan tahun 2020, Perseroan memiliki tujuh (7) Entitas Anak, antara lain :

1. PT Tri Sapta Jaya


PT Tri Sapta Jaya berdiri pada tahun 1980, bergerak di bidang usaha distribusi
produk farmasi dan farmasi, akan tetapi berfokus untuk memperluas jaringan
distribusi farmasi ke pasar bawah dan juga menjangkau daerah-daerah
terpencil. Hingga akhir tahun 2019, PT Tri Sapta Jaya telah memiliki 28
cabang.
2. PT Millenia Dharma Insani
PT Millenia Dharma Insani didirikan pada tahun 2003, hasil perkembangan dari
bisnis apotek yang kini menjadi klinik dengan nama Mitrasana. Klinik
Mitrasana menyediakan fasilitas kesehatan yang ekonomis dan terintegrasi.
Dengan visi menjadi klinik pilihan keluarga Indonesia dengan pelayanan prima
dan harga terjangkau, sampai dengan akhir tahun 2019 PT Millenia Dharma
Insani memiliki 10 Klinik di area Jakarta dan sekitarnya.
3. PT Enseval Medika Prima
PT Enseval Medika Prima didirikan pada November 2007 sebagai langkah
Perseroan untuk memfokuskan kegiatan usaha di bidang pemasaran dan

10
perdagangan alat kesehatan. PT Enseval Medika Prima selain menawarkan jasa
distribusi juga menjadi penyedia jasa pemasaran alat-alat kesehatan bagi para
pemasok (Principal).
4. PT Global Chemindo Megatrading
PT Global Chemindo Megatrading terbentuk karena pertumbuhan bisnis bahan
baku Perseroan yang pesat, pada November 2007 Perseroan juga mengambil
langkah penting dengan mendirikan PT Global Chemindo Megatrading dan
selanjutnya mengkonsentrasikan penjualan bahan baku di bawah PT Global
Chemindo Megatrading pada Oktober 2008.
5. PT Renalmed Tiara Utama
PT Renalmed Tiara Utama didirikan pada Juli 2008, sebagai langkah
diversifikasi jenis layanan dalam bidang kesehatan. Perseroan melakukan
akuisisi usaha dari pihak ketiga untuk penyediaan bahan-bahan dan mesin
hemodialisis bagi pasien gagal ginjal ke banyak rumah sakit dan klinik yang
meliputi kendaraan, mesin hemodialisis dan persediaan.
6. PT Medika Renal Citraprima
PT Medika Renal Citraprima berdiri pada tanggal 24 April 2014. Meningkatnya
kebutuhan masyarakat terhadap jasa layanan kesehatan, khususnya pada bidang
layanan Hemodialisa, maka Perseroan mendirikan anak perusahaan yang
bergerak dalam jasa layanan klinik Hemodialisa.
7. PT Emos Global Digital
PT Emos Global Digital berdiri pada tanggal 11 November 2019 sebagai
langkah digitalisasi yang dilakukan oleh perseroan untuk menjadi aplikasi B2B
yang dapat digunakan bersama-sama oleh prinsipal dan distributor
Pharmaceutical & Consumer Health.

2.2 Profil Perusahaan


PT Enseval Putera Megatrading merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
distribusi, logistik, penjualan, dan pemasaran produk farmasi. Berikut ini merupakan
profil dari PT Enseval Putera Megatrading :

11
Nama Perusahaan : PT Enseval Putera Megatrading, Tbk

Jenis Badan Usaha : Perseroan Terbatas (PT)

Alamat : Jl. Pajajaran No.200-225, RT.001/RW.003, Gandasari,


Kec. Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten 15137

Bidang Usaha : Distribusi dan Logistik

Website : www.enseval.com

Telpon : (021) 291 72101-02-03

Fax : (021) 291 72121

2.2.1 Visi dan Misi Perusahaan


- Visi : Menjadi perusahaan jasa distribusi dan logistik yang terintegrasi di
bidang kesehatan melalui penyediaan layanan yang prima, sumber daya
manusia yang kompeten, dan penggunaan teknologi.
- Misi : Berkontribusi di dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui
ketersediaan produk.

2.2.2 Nilai Inti Perusahaan


1. Giving the Best to Customers / Memberikan Pelayan Terbaik kepada
Konsumen
Setiap insan Enseval senantiasa memenangkan hati pelanggan melalui layanan
prima.
2. Integrity / Integritas
Setiap insan Enseval senantiasa menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam
berinteraksi dengan seluruh stakeholder.
3. Striving for Excellence / Gigih untuk Mencapai yang Terbaik
Setiap insan Enseval senantiasa berusaha secara maksimal untuk mencapai
hasil yang terbaik melalui pelaksanaan operasional yang unggul dan perbaikan
berkesinambungan.

12
4. Strong Teamwork / Kerjasama yang Kokoh
Setiap insan Enseval mengutamakan kerjasama tim yang kokoh dalam
keragaman budaya dan suasana kerja yang menyenangkan untuk mencapai
tujuan Perseroan.
5. Innovation / Inovasi
Setiap insan Enseval menerapkan inovasi dalam berbisnis dengan
memanfaatkan ilmu dan teknologi untuk memenangkan persaingan.
6. Agility / Lincah
Setiap insan Enseval percaya bahwa kemampuan beradaptasi secara cepat
terhadap perubahan merupakan keunggulan kompetitif untuk memenangkan
persaingan.

2.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber : www.enseval.com

13
2.3 Tinjauan Pustaka
Selama praktik kerja magang yang dilakukan penulis di PT Enseval Putera
Megatrading terdapat beberapa teori yang terkait dengan apa yang telah penulis
dapatkan dalam proses perkuliahaan. Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan
beberapa teori yang digunakan selama praktik kerja magang ini dilakukan.

2.3.1 Supply Chain Management / Manajemen Rantai Pasok


Menurut Heizer dan Render (2014), dalam bukunya yang berjudul Operations
Management Sustainability and Supply Chain Management terdapat pernyataan
“supply chain management describes the coordination of all supply chain activities,
starting with raw materials and ending with satisfied customer”. Pernyataan tersebut
dapat diartikan bahwa manajemen rantai pasok adalah sebuah proses yang
menggambarkan koordinasi seluruh kegiatan rantai pasok, berawal dengan bahan baku
dan berakhir dengan kepuasan konsumen.

Menurut Stevenson dan Choung (2014), dalam bukunya yang berjudul Operation
Management An Asian Perspective terdapat pernyataan “supply chain management is
the strategic coordination of business functions within a business organization and
throughout its supply chain for the purpose of integrating supply and demand
management”. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa manajemen rantai pasok
adalah sebuah aktivitas koordinasi strategi dari fungsi bisnis di dalam suatu organisasi
bisnis untuk mengintegrasi manajemen pasokan dan manajemen permintaan.

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli diatas, penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa manajemen rantai pasok adalah sebuah proses yang mengkoordinasi seluruh
kegiatan dari rantai pasok di dalam suatu perusahaan, yang berawal dari bahan baku
hingga menjadi suatu barang yang memiliki nilai dan memberikan kepuasan kepada
konsumen.

2.3.2 Logistics Management


Menurut Stevenson dan Choung (2014), dalam bukunya yang berjudul Operation
Management An Asian Perspective terdapat pernyataan “logistics management
includes management of inbound and outbound transportation, material handling,

14
warehousing, inventory, order fulfillment and distribution, third-party logistics, and
reverse logistics (the returnof goods from customers)” yang dapat diartikan bahwa
manajemen logistik meliputi manajemen transportasi masuk dan keluar, penanganan
material, pergudangan, persediaan, pemenuhan pesanan dan distribusi, logistik pihak
ketiga, dan logistik terbalik (pengembalian barang dari konsumen).

2.3.3 Warehouse
Menurut Porter (2011), dalam bukunya yang berjudul Operation Management
mendefinisikan warehouse atau gudang adalah tempat penyimpanan barang yang
memiliki fungsi lain yang berkaitan dengan aktivitas rantai pasok seperti melakukan
penyortiran dan mengemas barang sebelum masuk dalam proses distribusi.

Menurut Zaroni (2017), definisi dari warehouse atau gudang merupakan salah satu
bagian logistic dalam perusahaan yang memiliki fungsi untuk menyimpan persediaan
serta menyediakan informasi terkait persediaan tersebut yang selalu diperbaharui dan
mudah diakses oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan.

Menurut Rushton, Croucher, dan Baker (2010), dalam bukunya yang berjudul The
Handbook of Logistics & Distribution Management terdapat penjelasan terkait
aktivitas di dalam gudang, antara lain :

1. Receiving
Proses penerimaan barang dari supplier yang meliputi pembongkaran barang
dari transportasi yang datang, melakukan pengecekan terhadap barang baik
dari kuantitas maupun kualitas, dan menginputnya ke dalam sistem.
2. Reverse Storage
Proses penyimpanan barang yang telah tiba ke dalam bagian atau lokasi
penyimpanan di gudang tersebut.
3. Order Picking
Proses pengambilan barang sesuai dengan pesanan dari konsumen dari lokasi
penyimpanan.
4. Sortation

15
Proses pengurutan atau pengelompokan barang yang berdasarkan dengan
jumlah dan tujuan dari pesanan.
5. Collation and Added Value Services
Proses pengemasan barang yang telah disediakan dan dikelompokan sebagai
bentuk nilai tambah dari pelayanan.
6. Marshalling and Despatch
Proses muat barang ke dalam transportasi pengiriman yang selanjutnya akan
masuk dalam proses pengiriman.

2.3.4 Enterprise Resource Planning (ERP)


Menurut Kumar & Hillegersberg (2000) dalam Govindaraju (2002), Enterprise
Resource Planning (ERP) merupakan paket sistem informasi yang mengintegrasikan
informasi dalam suatu area fungsional dan antar area fungsional dalam perusahaan.

Menurut Gupta & Kohli (2006) Sejak tahun 1990-an, Enterprise Resource
Planning (ERP) telah menjadi sistem teknologi informasi yang diadopsi oleh banyak
perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan melalui efisiensi
proses bisnis.

Gambar 2.3 Ilustrasi Sistem ERP

Sumber : Kumar dan Hillegersberg (2000) dalam Govindaraju (2002)

16
Sistem ERP memungkinkan setiap bagian fungsional perusahaan dapat
berhubungan satu sama lain secara langsung dan ketersediaan data yang dapat diakses
semua bagian dalam waktu nyata untuk mencegah pengambilan keputusan yang tidak
optimal. Perusahaan tidak harus melakukan implementasi skala penuh modul yang
lebih selektif di mana modul biasanya mewakili area fungsional suatu organisasi yang
dapat diimplementasikan berdasarkan kebutuhan perusahaan tertentu. Beberapa alasan
terpenting dalam penerapan ERP yaitu untuk meningkatkan tingkat integrasi sistem,
dan standarisasi juga untuk meningkatkan proses. Keyakinan bahwa implementasi ERP
mengarah dan pasti secara otomatis untuk meningkatkan operasi telah menjadi
semacam paradigma universal di dunia usaha. Jelas, sistem ERP memiliki implikasi
yang signifikan untuk semua area fungsional perusahaan. Jika berhasil diterapkan dan
dipahami oleh manajer, sistem tersebut dapat berjalan jauh untuk membantu manajer
operasi dalam pengambilan keputusan.

2.3.5 Warehouse Management System


Menurut Russel dan Taylor (2009), “A WMS may include the following features :
transportation management, order management, yard management, labor
management, and warehouse optimization”. Penulis mengartikan bahwa sebuah WMS
atau sistem manajemen gudang mencakup : manajemen transportasi, manajemen
pemesanan, manajemen halaman, manajemen tenaga kerja, dan optimasi gudang.

Russel dan Taylor (2009) menambahkan, “Warehouse Management System is an


automated system that runs the day –to-day operations of a distribution center”.
Berdasarkan pada pernyataan diatas, penulis mengartikan bahwa sistem manajemen
gudang adalah sistem otomatis yang menjalankan kegiatan operasional sehari-hari dari
pusat distribusi.

17

Anda mungkin juga menyukai