Efektivitas Bentuk Model Pembelajaran
Efektivitas Bentuk Model Pembelajaran
Efektivitas Bentuk Model Pembelajaran
Ririn Wulandari
E-mail : [email protected]
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki dua komponen penting yaitu pendidik dan peserta didik. Dapat
diketahui bahwa pendidikan memiliki peran penting untuk pembentukan suatu bangsa dan
negara. Dapat mencapai tujuan pendidikan nasional merupakan suatu keberhasilan dari
pendidikan, tentunya keberhasilan itu tergantung pada pembelajaran yang diciptakan guru di
dalam kelas. Tidak hanya guru yang berperan penting dalam mencapai suatu keberhasilan proses
pembelajaran di dalam kelas, siswa juga berperan aktif dalam terlaksananya proses pembelajaran
dengan baik. Sistem pendidikan Indonesia saat ini menggunakan kurikulum merdeka. Pada
sistem pendidikan indonesia terdahulu guru menjadi student center, dengan metode ceramah
yang mana para siswa hanya dapat mendengarkan, menyimak dan menulis tanpa diberi
kesempatan untuk mencari tahu informasi materi pelajaran secara mandiri serta tidak dilatih
diberikan masalah pada materi pembelajaran. Sebelum perubahan kurikulum 2013 nyatanya
siswa kurang terampil dalam berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan memecahkan masalah
(O. W. Ariyani & Tego, 2021).
Pembelajaran adalah bentuk korelasi antara pendidik, peserta didik dan sumber belajar
dalam satu lingkungan belajar. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, guru
diharapkan mampu memberikan solusi dalam suatu permasalahan. Jika permasalahan tersebut
diabaikan tentunya dapat menimbulkan dampak buruk dalam proses pembelajaran di sekolah.
Dengan penerapan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran serta dapat memecahkan masalah dirasa merupakan solusi yang tepat. Salah
satu model yang dapat dijadikan solusi dengan kriteria tersebut ialah model pembelajaran
Problem Based Learning (B. Ariyani & Kristin, 2021). Materi ajar yang dirancang harus
mengacu kepada muatan materi dan model pembelajaran yang ingin dilakukan (Noor &
Qomariyah, 2019).
Pembaharuan kurikulum merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan
kualitas lulusan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Perubahan kurikulum diharapkan dapat
menghasilkan orang-orang yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan sikap
(tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi.
Hal ini dalam rangka menyongsong perkembangan ilmu pengetahuan abad 21 yang mengalami
pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran (Sofyan & Komariah, 2016). Hal ini tentunya
sejalan dengan karakteristik Problem Based Learning (PBL) yang mampu menumbuhkan jiwa
kreatif, kolaboratif, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, meningkatkan
pemahaman makna dan kemandirian, memfasilitasi pemecahan masalah dan membangun team
work.
MODEL PEMBELAJARAN
Tentunya dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas kita sudah tidak asing dengan
kata ‘Model Pembelajaran’ ini. Selain model pembelajaran terdapat juga konsep dasar
pembelajaran, media pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik
pembelajaran, dan masih banyak lagi. Artinya, pembelajaran tidak akan dapat berjalan dengan
baik tanpa adanya bekal atau persiapan yang memadai (Zulhafizh, 2021). Model pembelajaran
harus dipahami oleh guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam
meningkatkan hasil pembelajaran.
Model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk membantu pendidik dan peserta didik
mencapai tujuan yang diinginkan.
Di lapangan, guru harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat
untuk segala situasi dan kondisi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat memilih model
pembelajaran yang tepat diantaranya memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar,
fasilitas yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri (Fathurrohman, 2001). Bersamaan dengan itu,
perlunya sikap secara sadar baik pendidik ataupun peserta didik dalam menjamin kualitas belajar
yang terjadi saat proses pembelajaran sedang berlangsung (Zulhafizh & Permatasari, 2020).
Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model
pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan (Rehalat, 2016). Tidak
ada sifat terikat mengenai model pembelajaran ini, yakni guru diberikan kebebasan untuk
memilih model manakah yang sesuai. Walaupun begitu, guru harus tetap mempersiapkannya
dengan matang dan penuh pertimbangan.
Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir dan disajikan secara khas oleh guru. Dengan demikian, model pembelajaran
dapat diartikan sebagai satuan acara yang berisi prosedur, langkah teknis yang harus dilakukan
dalam mendekati sasaran proses dan hasil belajar sehingga mencapai keefektivan menurut
kesesuaian dengan pengaturan waktu, tempat dan subjek ajarnya (Isjoni, 2016).
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang sudah penulis sajikan maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) memang benar efektif dalam proses
pembelajaran oleh peserta didik. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa jenis penelitian yang
menyatakan bagaimana model pembelajaran PBL ini dapat mempengaruhi hasil belajar,
pemahaman konsep dan berpikir kritis para peserta didik menjadi lebih baik lagi dari
sebelumnya. Model pembelajaran berbasis masalah ini merupakan model pembelajaran yang
dalam proses pembelajarannya peserta didik dihadapkan pada suatu permasalahan dunia nyata
dan dilakukan saat pembelajaran dimulai sebagai stimulus sehingga dapat memicu peserta didik
untuk belajar berpikir kritis dan bekerja keras dalam memecahkan suatu permasalahan.
Diharapakan guru mampu menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
secara optimal dan tidak hanya menjadikan model pembelajaran Problem Based Learning
sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dapat meningkatkan mutu
pendidikan yang lebih baik. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam
memilih penerapan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada Dosen Pengajar Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran yang telah memberikan arahan dan bimbingan dan juga Institusi tercinta
Universitas Riau yang telah memberikan wadah dalam memberikan ilmu pengetahuan.
REFERENSI
Agus, J., Agusalim, A., & Irwan, I. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Sekolah
Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(5), 6963–6972.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i5.3845
Ariyani, B., & Kristin, F. (2021). Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa SD. Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran,
5(3), 353. https://doi.org/10.23887/jipp.v5i3.36230
Ariyani, O. W., & Tego, P. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning
dan Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 5(3), 2247–2255. https;//jbasic.org/index.php/basicedu
Fathurrohman. (2001). MODEL-MODEL PEMBELAJARAN. VDI Berichte, 1589, 105–112.
Isjoni. (2016). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajan Kelompok. 16–68.
Ningsih, D. R., Ramalis, T. R., & Purwana, U. (2018). Pengembangan Tes Keterampilan
Berpikir Kritis Berdasarkan Analisis Teori Respon Butir. WaPFi (Wahana Pendidikan
Fisika), 3(2), 45. https://doi.org/10.17509/wapfi.v3i2.13730
Noor, W. K., & Qomariyah, U. (2019). Jurnal Sastra Indonesia Impian. 8(2), 103–110.
https://doi.org/10.15294/jsi.v12i1.63385
Ratana Subha Tusitadevi, & Suhandi Astuti. (2021). Meta Analisis Efektivitas Model
Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V. Inventa, 5(1), 1–15.
https://doi.org/10.36456/inventa.5.1.a3528
Rehalat, A. (2016). Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial,
23(2), 1. https://doi.org/10.17509/jpis.v23i2.1625
Sari, S. M. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran PBL dalam Pembelajaran
Matematika di SMA.
File:///C:/Users/VERA/Downloads/ASKEP_AGREGAT_ANAK_and_REMAJA_PRINT.Doc
x, 21(1), 1–9.
Setiyaningsih, S., & Subrata, H. (2023). Penerapan Problem Based Learning Terpadu
Paradigma Konstruktivisme Vygotsky Pada Kurikulum Merdeka Belajar. 9(2), 1322–1332.
https://doi.org/10.58258/jime.v9i1.5051/http
Sofyan, H., & Komariah, K. (2016). Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Di Smk. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(3), 260.
https://doi.org/10.21831/jpv.v6i3.11275
Suparman, & Dwi Nastuti Husen. (2015). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Melalui Penerapan Model Problem Based Learning. Bioedukasi Universitas Khairun, 3(2),
367–372.
Yulianti, E., & Gunawan, I. (2019). Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL):
Efeknya Terhadap Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis. Indonesian Journal of Science
and Mathematics Education, 2(3), 399–408. https://doi.org/10.24042/ijsme.v2i3.4366
Zulhafizh, Z. (2021). Peran dan Mutu Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru di Satuan Pendidikan
Tingkat Atas. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di
Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 7(2), 328.
https://doi.org/10.33394/jk.v7i2.3344
Zulhafizh, Z., & Permatasari, S. (2020). Developing Quality of Learning in the Pandemic Covid-
19 Through Creative and Critical Thinking Attitudes. JURNAL PAJAR (Pendidikan Dan
Pengajaran), 4(5), 937. https://doi.org/10.33578/pjr.v4i5.8080
*Data Penulis
Ririn Wulandari, lahir di Pekanbaru, 21 Mei 2003. Menempuh pendidikan SD,SMP, dan
SMA di tempat kelahiran Pekanbaru. Ia merupakan tamatan SDN 81 Pekanbaru, SMPN 17
Pekanbaru, dan SMAN 5 Pekanbaru. Pada tahun akademik 2021-2022, ia melanjutkan studi
pada strata satu Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni di Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau melalui jalur PBUD (Pemilihan Bibit Unggul
Daerah). Ia memiliki prestasi di bidang akademik yang terakhir kali menjadi juara 2 kelas
saat duduk di bangku terakhir Sekolah Menengah Atas. Sejauh ini sudah memiliki beberapa
karya berupa tulisan baik puisi ataupun cerita pendek yang beberapa di unggah di akun
media sosial miliknya dan tidak sedikit juga yang hanya dijadikan koleksi pribadi.
Kontak :
Hp/Wa : -
Email : [email protected]