Ringkasan Surat Dinas
Ringkasan Surat Dinas
Ringkasan Surat Dinas
Pengertian
Surat dinas disebut juga surat resmi. Surat dinas adalah surat yang isinya menyangkut segi-segi kedinasan. Surat
dinas digunakan untuk keperluan komunikasi antarkantor, antarorganisasi, atau antarpersonal dalam sutau
organisasi atau kantor.
Bahasa surat dinas harus komunikatif (mudah dipahami, tidak menimbulkan kerancuan/keraguan/salah tafsir).
Kalimat-kalimatnya disusun sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, menggunakan kata baku, dan penulisannya
sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
1. Pedoman kerja, seperti surat instruksi, surat pemberian izin, ataupun surat keputusan.
2. Alat pengingat, karena surat ini dapat dijadikan arsip bagi instansi dan dapat dilihat jika diperlukan.
3. Bukti sejarah, seperti pada surat-surat tentang perubahan perkembangan suatu instansi atau lembaga.
4. Sebagai alat bukti, terutama surat perjanjian.
5. Duka atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicara.
1. Terdapat kop surat dari lembaga, perusahaan, ataupun instansi yang bersangkutan. Kop surat berisi logo,
nama perusahaan/lembaga,alamat, nomor telepon, dan kontak instansi yang dapat dihubungi.
2. Terdapat salam pembuka dan salam penutup.
3. Terdapat nomor surat. (berfungsi untuk menandai dan memudahkan mengetahui banyaknya surat yang
telah dikeluarkan, mempermudah pengarsipan, mempermudah pencarian surat)
4. Terdapat bagian lampiran dan perihal.
5. Stempel dan tanda tangan instansi.
6. Menggunakan bahasa resmi.
1. Kop surat
- berisi nama dan alamat lengkap instansi, nomor telepon, nomor kotak pos, alamat email, dan
lambang instansi.
- Nama instansi ditulis dengan huruf kapital. Alamat lengkap dan lainnya ditulis dengan huruf awal
kapital, kecuali kata tugas.
- Nomor kode pos ditulis setelah nama kota tempat instansi berada.
- Nama-nama yang tercantum pada kepala surat jangan disingkat. Misalnya: Jln atau jl. tetapi ditulis
lengkap jalan; dan sebagainya.
2. Nomor surat.
Contoh penulisan yang benar (tanpa spasi)
Nomor: 043/WM/III/02
Nomor: 137.B.6.09.03
3. Lampiran. Lampiran atau lamp. diikuti tanda titik dua disertai jumlah barang yang dilampirkan. Jumlah
barang ditulis dengan huruf dan tidak diakhiri dengan tanda baca lain. Awal kata yang menyatakan jumlah
ditulis dengan huruf kapital.
Contoh
Lampiran : Dua berkas
Lamp. : Dua berkas
4. Hal surat. Kata perihal atau hal diikuti tanda titik dua dilanjutkan dengan sesuatu yang ingin disampaikan.
Kalimat yang menyebutkan sesuatu tersebut diawali dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda
baca apa pun.
Contoh
Hal : Penawaran harga buku
Perihal : Permohonan contoh buku
5. Tanggal pembuatan surat. Ditulis disebelah kanan
Contoh
17 Agustus 2007
6. Alamat surat. Ditulis di bagian kiri, tidak menggunakan kata “kepada”
Contoh
Yth. Ida Ayu
Perum Angkasa 10
Jakarta 55555
7. Salam pembuka, ditulis sebelah kiri. Huruf awal kata pertama memakai huruf kapital, huruf awal kata kedua
memakai huruf kecil, dan diakhiri tanda koma.
Contoh
Dengan hormat,
8. Isi surat
- Kalimat pembuka. Terdiri atas satu paragraf yang berfungsi sebagai pengantar isi surat, untuk menarik
perhatian pembaca terhadap isi pokok surat, menghubungkan surat atau pembicaraan sebelumnya)
Contoh
1. Dengan ini kami beritahukan bahwa ...
2. Berdasarkan hasil rapat ... pada tanggal ... dengan ini kami ...
3. Surat Bapak No ..., tanggal ... telah kami terima dengan gembira. Sehubungan dengan itu ...
- Isi surat (memuat segala sesuatu yang akan disampaikan)dengan mempertimbangkan
menetapkan urutan maksud
mudah dipahami
menghindari singkatan, akronim yang tidak lazim
memerhatkan bentuk surat dan penulisan bagian- bagiannya
- Kalimat penutup surat (berisi harapan dan ucapan terima kasih)
9. Salam penutup (Contoh : Hormat kami,)
10. Tanda tangan
11. Nama pengirim surat
12. Jabatan, dicantumkan di bawah nama pengirim
13. Tembusan. Diletakkan di sebelah kiri, lurus dengan bagian nomor dan hal, serta sejajar dengan nama
pengirim surat. Tulisan tembusan diakhiri dengan tanda titik dua tanpa diberi garis bawah. Dicantumkan jika
sebuah surat memerlukan tembusan untuk beberapa instansi atau pihak lain yang ada hubungannya dengan
surat yang bersangkutan.
Hal yang perlu diperhatikan:
- jika yang diberi tembusan lebih dari satu, diberi nomor urut sesuai dengan jenjang jabatan
- Pihak yang diberi tembusan hendaklah nama orang atau jabatan, bukan nama kantor/instansi.
Macam-macam surat dinas
1. Surat permohonan (biasanya untuk meminta bantuan, ditujukan pada instansi yang lebih tinggi)
2. Surat tugas (untuk menjalankan tugas)
3. Surat perizinan (izin melakukan suatu kegiatan dan izin untuk tidak mengikuti suatu kegiatan)
4. Surat pemberitahuan
- surat pengumuman (surat yang berisi permakluman atau pemberitahuan sesuatu kepada banyak
orang).
- surat edaran (surat diedarkan agar isinya diketahui banyak orang. Diterbitkan oleh instansi yang lebih
tinggi, berupa anjuran, larangan, pemberitahuan, petunjuk, dan pengumuman. Surat ini digunakan
sebagai dasar kebijakan tertentu).
- surat pernyataan (menyatakan diri /orang lain tidak pernah melakukan sesuatu)
5. Surat undangan (untuk menghadiri suatu acara)
b) Jam dan pukul. Kata jam menunjukkan jangka waktu, sedangkan kata pukul menunjukkan waktu.
c) Dari dan daripada. Kata dari menunjukkan asal, kata daripada menunjukkanperbandingan.