Makalah Ict Kel 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

URGENSI PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI BERBASIS


INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES (ICT)
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Tugas Mata kuliah ICT

Dosen Pengampu: Eris Ristiana, M.Kom

Disusun Oleh: Kelompok 3

Diva Ananda Fahruniza : 20211348


Luthfiah Nurrahmah : 20211661
Luthfan Al faqih : 20211742
Syahdan Hidayatul Husna : 20211527
Yunitasari : 20211647

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS KH RUHIYAT CIPASUNG (UNIK)
2023
KATA PENGANTAR

Kualitas di kemudian hari. Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah


SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan
semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga
selesainya makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang
dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh
sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang
bersifat membangun untuk lebih meningkatkan

Tasikmalaya, 15 Maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan , materi, praktek, atau apapun beberapa tahun terakhir ini
berperan sebagai media yang berhubungan dengan belajar membantu proses
pembelajaran kecendrungan pmanfaaan media teknologi sangat beengaruh
dalam rangka mengajar.
Sebab pada dasarnya proses belajar informasi dan komunikasi ( TIK)
atau sering disebut proses interaksi atau penyampaian pesan yang dilakukan
antara pendidik dengan peserta didik atau sebaliknya. Informasi yang
disampaikan dapat berupa disebut dalam bahasa inggris dengan kata
Information and CommunicationTechnologies (ICT). Media pembelajaran
ICT ialah proses belajar mengajar yang menggunakan dan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). ICT pada masa sekarang seperti
sebuah wadah besar bagi berjalannya proses pembelajaran. Di dalamnya
terdapat peralatan teknis untuk mengemukakan atau memaparkan ilmu atau
pengetauan. Aspek yang terdapat di dalam ICT yaitu teknologi informasi dan
komunikasi. Teknologi informasi mencakup proses pemaparan dan
pengelompokkan informs sedangkan teknologi komunikasi yaitu seluruh
komponen yang mencakup pemakaian alat bantu untuk menyalurkan data dari
perangkat satu ke perangkat lainnya.
Seluruh dunia saat ini sedang dihadapkan dengan situasi yang sulit
karenamakin berkembangnya tekonologi. Berkaitan dengan hal tersebut,
pemanfaatan ICT dalam lembaga pendidikan semakin diutamakan.
Pemanfaatan ICT sangat dibutuhkan dalam rangka menyukseskan
pembelajaran dimasa ini, tentunya pembelajaran yang efektif dan efisien.
Akan tetapi pada kenyataannya, pengguna ICT dalam ranah pendidikan di
Indonesia masih memiliki kendala. Masalah tersebut dikarenakan tidak
meratanya insfraktruktur dalam penarapan ICT. Tidak hanya itu, sumber daya
manusia di Indonesia juga kurang siap dalam memanfaatkan ICT dalam proses
belajar mengajar di situasi globalisasi ini. Perombakan dibidang pendidikan
tidak bisa dipungkiri dan dihindarkan pembelajaran yang semula berbasis
tatap muka atau luring kini mau tidak mau harus dialihkan dengan metode
daring. Kesiapan bagi pelaksana lembaga pendidikan sangat berpengaruh
dalam proses pembelajaran. Tidak hanya guru dan murid tetapi pihak lain
dalam lingkup pendidikan juga harus siap dalam mengahadapi situasi ini.
Untuk saat ini platform yang digunakan yaitu Google Classroom, Zoom,
WhatsappGrup, Google Meet. Bila semula belajar mengajar dilaksanakan
dengan luring, maka ICT sebagai solusi agar peserta didik tidak bosan dalam
pembelajaran dan dapat memperoleh keterampilan baru, dikarenakan pada saat
ini seluruh pembelajaran dilaksanakan secara daring.
Sebab pada dasarnya proses belajar informasi dan komunikasi ( TIK)
atau sering disebut proses interaksi atau penyampaian pesan yang dilakukan
antara pendidik dengan peserta didik atau sebaliknya. Informasi yang
disampaikan dapat berupa disebut dalam bahasa inggris dengan kata
Information and CommunicationTechnologies (ICT). Media pembelajaran
ICT ialah proses belajar mengajar yang menggunakan dan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). ICT pada masa sekarang seperti
sebuah wadah besar bagi berjalannya proses pembelajaran. Di dalamnya
terdapat peralatan teknis untuk mengemukakan atau memaparkan ilmu atau
pengetauan. Aspek yang terdapat di dalam ICT yaitu teknologi informasi dan
komunikasi. Teknologi informasi mencakup proses pemaparan dan
pengelompokkan informs sedangkan teknologi komunikasi yaitu seluruh
komponen yang mencakup pemakaian alat bantu untuk menyalurkan data dari
perangkat satu ke perangkat lainnya.
Seluruh dunia saat ini sedang dihadapkan dengan situasi yang sulit
karenamakin berkembangnya tekonologi. Berkaitan dengan hal tersebut,
pemanfaatan ICT dalam lembaga pendidikan semakin diutamakan.
Pemanfaatan ICT sangat dibutuhkan dalam rangka menyukseskan
pembelajaran dimasa ini, tentunya pembelajaran yang efektif dan efisien.
Akan tetapi pada kenyataannya, pengguna ICT dalam ranah pendidikan di
Indonesia masih memiliki kendala. Masalah tersebut dikarenakan tidak
meratanya insfraktruktur dalam penarapan ICT. Tidak hanya itu, sumber daya
manusia di Indonesia juga kurang siap dalam memanfaatkan ICT dalam proses
belajar mengajar di situasi globalisasi ini. Perombakan dibidang pendidikan
tidak bisa dipungkiri dan dihindarkan pembelajaran yang semula berbasis
tatap muka atau luring kini mau tidak mau harus dialihkan dengan metode
daring. Kesiapan bagi pelaksana lembaga pendidikan sangat berpengaruh
dalam proses pembelajaran. Tidak hanya guru dan murid tetapi pihak lain
dalam lingkup

Jadi peran mata pelajaran PAI juga harus ikut survive dan menyesuaikan
pemanfaatan media ICT seperti mata pelajaran yang lainnya. Penelitian ini
bertujuan untuk pemanfaatan media berbasis ICT bagi mata pelajaran PAI di
saat era globalisasi ini. Proses belajar mengajar di era globalisasi ini. Kesiapan
bagi pelaksana lembaga pendidikan sangat berpengaruh dalam proses
pembelajaran. Tidak hanya guru dan murid tetapi pihak lain dalam lingkup
pendidikan juga harus siap dalam mengahadapi situasi ini. Sebagai negara
berkembang Indonesia juga membutuhkan usaha yang lebih dalam bidang
pendidikan. Terutama mata pelajaran pendidikan agama Islam. Penggunan
media, ICT telah diterapkan dalam proses pembelajaran PAI, terutama pada
era globalisasi seperti saat ini. Pendidik yaitu guru atau dosen PAI dituntut
untuk lebih keras dalam berkreativitas dan juga mengenai keahlian dibidang
ICT. Seperti mengoprasikan komputer, laptop, internet, serta software seperti
microsoft office, power point, dan materi digital lainnya. Metode penelitian
yang diterapkan dalam penyusunan makalah ini ialah menggunakan kajian
pustaka (literature review) dengan langkah kajian pustaka sesuai yang
dikembangka. Langkah kajian pustaka terdiri dari 4 langkah, antara lain
pemilihan topik, menganalisis dan menginsentesis literature, dan
mengorganisasaikan tulisan, focus pembahasan pada artikel ini adalah
bagaimana pemanfaatan media pembelajaran PAI berbasis ICT di era
globalisasi. Fokus kajian literatur lainnya berkaitan dengan tujuan dan model
penggunaan ICT serta kelebihan dan kekurangan media ICT dalam
pembelajaran diera globalisasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran


Media pembelajaran dipisahkan menjadi 2 kata yaitu media dan
pembelajaran. Secara etimologis media berasal dari bahasa latin, merupakan
jamak dari “medium” yang berarti “fokus, pusat individu atau delegasi”.
Correspondence and Development (1977) dalam Asyhar Rayandra (2012)
menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyampaikan informasi. Suparman (1997) dalam Asyhar Rayandra (2012)
menyatakan bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan.
Dari penilaian Gagne dalam Asyhar Rayandra (2012) menggambarkan
bahwa media merupakan komponen alternatif dalam lingkungan belajar yang
membantu siswa belajar. Briggs dalam Asyahr Rayandra (2012) juga
menggambarkan media sebagai strategi nyata yang digunakan untuk mengirim
pesan kepada siswa untuk menghidupkan mereka untuk belajar. Sesuai dengan itu,
dari sebagian pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa media ialah
sebagian besar alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.
TIK atau ICT adalah media pembelajaran berbasis kerangka (inovasi) yang
meliputi teks, gambar, suara, fan video yang cocok untuk membuat pengenalan
suatu mata pelajatran jadi menarik, tidak membosankan dan mudah untuk proses.
Pekerjaan Pekerjaan penting dan situasi penting ini sebagai komunitas belajar,
fokus sosial, dan tempat kemajuan manusia membutuhkan organisasi pendidikan
untuk memiliki pilihan untuk mendorong latihan pembelajaran yang jelas dan luar
biasa jangkauan yang luas. Perlu diingat bahwa ICT hanyalah alat dalam siklus
pembelajaran.
Secara bahasa, inovasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Thecnologis
Engineer yang mengandung arti pengerjaan, karya atau sains, sedangkan logo
mengandung arti informasi (Rusman, 2015: 78). Secara etimologis, inovasi
menyiratkan penyelidikan keahlian, bakat, atau sains.
“Inovasi adalah cara umum untuk memberikan hal-hal yang diharapkan kepada
daya tahan dan kehidupan yang menyenangkan” (Rusman, 2015: 79).
Sesuai definisi di atas, ungkapan "inovasi" tidak boleh dibatasi pada pemikiran
menggunakan mesin, meskipun definisi langsung ini umumnya digunakan dalam
wacana biasa.
Istilah inovasi biasanya diartikan oleh individu standar sebagai jenis mesin
atau sesuatu yang diidentikkan dengan mesin, namun sebenarnya inovasi di
bidang persekolahan memiliki kepentingan yang lebih luas, mengingat fakta
bahwa inovasi instruktif adalah perpaduan dari komponen manusia. , mesin,
pemikiran, dan proyek, seperti halnya para eksekutif.

B. Asal Mula adanya ICT


Istilah ICT awalnya muncul pada abad ke-20, dimulai dengan penataan
masyarakat data. Istilah inovasi data, yang menggunakan istilah data, pada
dasarnya di identikkan dengan istilah TK (Teknologi Komunikasi). Di Indonesia,
istilah ICT (Information and Communication Technology) secara teratur diartikan
sebagai Inovasi Data dan Korespondensi (TIK). Inovasi data dan korespondensi
adalah inovasi terkomputerisasi atau sederhana lainnya yang memungkinkan klien
membuat, menyimpan, menampilkan, dan memperdagangkan data dengan jarak
yang tidak terbatas. Korespondensi data disampaikan melalui kemajuan seperti
PC, Web, TV, PC, radio, kaset, kamera terkomputerisasi, DVD, pemutar Album,
dan ponsel (Sadiman, dkk, 2010: 207-208). Melihat definisi di atas, istilah ICT
juga bisa disebut media. Karena penglihatan dan suara benar-benar merupakan
istilah keseluruhan untuk media, media interaktif menggabungkan berbagai media
untuk tujuan pembelajaran. Varietas media ini mencakup konten, suara, keaktifan,
video, dan bahkan pemeragaan. Tay dalam Paramono (2010: 4) mencirikan media
interaktif sebagai: perpaduan teks, desain, suara, keaktifan, dan video. Ketika
klien memiliki kemampuan beradaptasi kontrol, itu disebut penglihatan dan suara
cerdas. Pada intinya, dari semua ilmu di dunia dan di luar diatur dalam Al-Quran
dan teknologi. Allah SWT. Berfirman Dalam Q.S. Ar-Rahman: Isi dari 33 adalah:
Artinya:“Hai.jama´ah.jin..dan..manusia,.jika..kamu..sanggup..menembus..
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya kecuali dengan kekuatan” (Q.s..Ar-Rahman: 33) (Departemen
Agama RI., 2009:532).
Dari penjelasan di atas, sudah jelas baik makhluk Allah yang berupa jin maupun
manusia dalam kalam Allah ini menegaskan jika mereka bisa menembus langit dan
bumi dan teknologi, akan tetapi bagi Allah itu semua hanya sebatas kecuali tanpa
seizin Allah karena tidak ada kekuatan yang mampu menyaingi kekuatan Allah Swt.
Pendidikan yang berbasis TIK adalah cara intuitif yang guru, instruktur, dan
siswa dapat membangun kelangsungan hidup, kualitas, efisiensi dan peluang
pelatihan. Dengan demikian, ITC adalah gadget inovatif yang dapat memudahkan
kliennya untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Data diperkenalkan sebagai solid,
menyusun, struktur visual atau lambang atau gambar data lainnya (Sodri, 2020).
Melihat pentingnya istilah ICT di atas, maka kata ICT dapat diartikan sebagai alat
untuk memperoleh informasi dari seseorang atau TIK dapat dikatakan sebagai media
interaktif. Karena penglihatan dan suara sebenarnya adalah istilah dari suatu media
yang menyatukan berbagai jenis media untuk tujuan pembelajaran atau tidak.

C . Implementasi dan Media/Aplikasi yang dapat di Gunakan dalam


Pembelajaran ICT Terhadap Pembelajaran PAI
Islam sebagai agama yang penuh dengan keindahan secara konsisten
mengandung pelajaran yang dapat menysuaikan dengan situasi dan kemajuan
teknologi. Mengingat dari segi pemanfaatan teknologi, Islam sangat menjunjung dan
mewajibkan pemanfaatan teknologi, khususnya dalam bidang pengajaran. Hal
ini sejalan dengan perintah Al-Qur'an untuk secara konsisten melihat mukjizat-
mukjizat yang umum terjadi di langit dan di bumi.
Dikatakan: "Perhatikan apa yang ada di dunia?" "Petunjuk (untuk
kepentingan Allah) dan rasul memperingatkan orang-orang yang tidak
menerima." (Quran Yunus: 101)
Keajaiban yang ada antara langit dan bumi terlihat, patut diperhatikan,
dipikirkan, dicermati dan diteliti dalam rangka mewujudkan ilmu pengetahuan dan
inovasi (IPTEK). Manusia harus memanfaatkan tanda-tanda besar Allah dan
menerima peringatan (tazkir) yang dikeluarkan oleh utusan Allah.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pengajaran aktif karena
kemajuan inovasi data dan komunikasi, yang merupakan salah satu tanda kebesaran
Allah SWT.
Mengenai pembelajaran PAI, ICT memberikan banyak keputusan kepada guru.
Misalnya, e-dukasinet (pembelajaran berbasis web), penggunaan telematika,
elearning, jurnal online, fokus pada aset media campuran, inovasi pembelajaran
melalui komik, dan konferensi video. Namun, setiap keputusan akan membawa hasil
tersendiri karena saling berhubungan dengan kantor sekolah/madrasah, termasuk
kantor yang diklaim oleh guru PAI itu sendiri.
Dari penilaian Asyhar (2012) model media pembelajaran dapat disusun menjadi 4
macam, yaitu:
1. Media visual
Media visual, khususnya jenis media yang digunakan, hanya mengandalkan indra
penglihatan siswa. Dengan media ini, pengalaman belajar yang dialami siswa
bergantung pada batas visual mereka.
2. Media umum
Media umum adalah jenis media yang digunakan dalam praktik pembelajaran
dengan memasukkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu kerja
sama atau kegiatan.
3. Media suara
Media suara adalah jenis media yang digunakan dalam pergaulan belajar dengan
hanya memasukkan indra pendengaran siswa. Pengalaman belajar yang diperoleh
bergantung pada sensasi kemampuan mendengar.
4. Media interaktif
Penglihatan dan suara adalah media yang menggabungkan beberapa macam media
dan perangkat keras yang difasilitasi dalam suatu asosiasi pembelajaran atau aktivitas.
Pembelajaran media campuran menggabungkan sentimen visual dan pendengaran
melalui media teks, visual diam, visual gerakan dan suara seperti media alami
yang bergantung pada korespondensi PC dan kemajuan korespondensi informasi.
Komposisi tidak hanya dapat diberikan kepada siswa, tetapi juga dapat
menampilkan suara atau video sesuai materi. Misalnya dalam materi
pembelajaran tentang keyakinan akan hari kiamat. Melalui program ini, para
siswa memperoleh data tentang materi, namun juga dapat menampilkan gambaran
tentang hari-hari terakhir sughra dan kubra. Pengalaman pembuatnya, melalui
pembelajaran seperti itu, di luar dugaan, siswa lebih khas dan penasaran.
Kedua, gunakan email untuk mengumpulkan tugas dari siswa. Sekarang
ini adalah cara dimana instruktur biasanya mengatur siswa dalam mengirimkan
tugas melalui buku atau makalah. guru dapat membayangkan berpikir tentang
bagaimana mungkin bahwa pendidik diinstruksikan di 18 kelas. Setiap kelas
terdiri dari 40 siswa. Ini menyiratkan bahwa ada 720 manual latihan atau kertas
yang ditumpuk di bawah atau di atas wilayah kerja instruktur.
Ketiga, gunakan catatan surat untuk percakapan kelas yang diajarkan.
Melalui surat menyurat, para pendidik dapat membuat arisan atau arisan sendiri.
Di sini, pendidik PAI merekomendasikan materi pembelajaran yang akan
disampaikan pada pertemuan berikutnya melalui mailing list. Sementara setiap
orang yang terkumpul akan mengetahuinya secara bersamaan. Pada saat itu, siswa
dapat mengunduh materi dari rumah atau di mana saja selama ada jaringan web.
Selain itu, melalui milis, guru dapat memulai ruang diskusi dengan siswa. Sampai
saat ini, kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan masih terbatas di ruang
ujian. Melalui program ini, guru dapat membantu siswa melihat masalah kapan
saja dan di mana saja mereka berada.
Keempat, memanfaatkan situs untuk pembelajaran di dalam atau di luar
ruang investigasi. Ketika disebut web blog, banyak instruktur bertanya-tanya:
apakah itu mahal? Di luar pertanyaan, untuk lokasi bisnis, klien harus membayar
sesuai dengan penagihan. Namun, untuk situs web online, klien tidak perlu
membayar atau gratis. Dibandingkan dengan TIK, jurnal online web lebih hebat.
Di antara kelebihannya, pengajar dapat menunjukkan setiap karya atau pemikiran
yang dimilikinya. Sebuah blog web bisa digambarkan sebagai surat dari seorang
instruktur sendiri. Apakah kertas akan diisi atau tidak bergantung pada guru.
Sesuai pembelajaran, guru dapat memindahkan semua materi pembelajaran PAI
ke situs. Melalui media ini siswa dapat belajar tanpa dibatasi oleh ruang ujian.
Materi pembelajaran, selain soal latihan, hasil tes atau materi lain yang
diidentikkan dengan materi PAI.
Dari keempat pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, setiap kali
dituntaskan oleh pengajar PAI akan sangat mempengaruhi hasil siswa pada mata
pelajaran PAI di sekolah. Artinya siswa setelah mata pelajaran PAI tidak wajib,
namun fokus. Mindfulness, dengan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran PAI,
siswa terus-menerus bergantung pada hal-hal baru. Kadang-kadang, pencipta
sengaja tidak menggunakan TIK, banyak siswa mengajukan pertanyaan dan suka
menggunakan TIK. Demikian pula, jika dalam pembelajaran PAI di wali kelas,
pengajar menggunakan TIK, ini akan menyebarkan "kontaminasi positif" kepada
pendidik mata pelajaran lain sehingga mereka melakukan hal yang sama
(Nasution & Fitmawati, 2020).

D. Manfaat ICT Dalam Pembelajaran PAI


Alasan terciptanya pembelajaran PAI berbasis ICT adalah memiliki
kemampuan dalam mengkoordinir ICT dalam pembelajaran. Memiliki pilihan
untuk memberikan bimbingan dan arahan pelaksanaan pembelajran berbasis ICT
yang dilakukan pengajar untuk mencapai tujuan. Selain itu diharapkan memiliki
opsi untuk memiliki atribut kapasitas yang menyertainya:
a. Bisa mengklarifikasi rencana pelaksanaan pembelajran (RPP) yang
tergabung dalam pembelajran
b. Bisa moderator media
c. Bisa membuat pesan dan mencari asset pembelajaran berbasis web.
d. Bisa mendobrak dan mengawal hasil evaluasi berbasis ICT.

Siap menjalankan media pembelajaran elearing, yang tidak diragukan lagi


jalannya pembelajaran melalui media web sudah terkoordinasi. Pada intinya, yang
utama ialah pengenalan instruktur dalam menggabungkan media dengan program
pendidikan saat ini membuatnya melalui RPP. Agar terciptanya solidaritas yang
berlandaskan pada premis agama dan ICT yang ditunjukan dengan hasil yang
normal. Pelaksanaan pembelajaran yang dipadukan dengan ICT bisa
menghadirkan pembelajaran yang berdaya guna dan menyenangkan.
Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan secara
sadar dan kegiatan nya berupa bimbingan, pengajaran atau latihan yang terencana
atas dasar tujuan yang ingin dicapai (Muhaimin, 2008). Pembelajaran di sekolah
juga harus menggunakan berbagai macam metiode agar siswa tidak bosan,
misalnya metode ceramah yang biasanya hanya menjelaskan panjang lebar dan
jarang ada interaksi antara guru dan siswa. Namun dengan kemajuan teknologi di
era komunikasi yang semakin berkembang banyak memberikan peluang dan
memperluas interaksi guru dan siswa semakin baik. Dengan adanya ITC ini juga
memberikan kesempatan kepada siswa agar bisa belajar dan bereksplorasi tentang
teknologi multimedia dengan menggunakan fasilitas yang tersedia. Materi yang
rumit akan bisa dibantu dengan membuka media teknologi (Djamarah, 2002).
Sistem pembelajaran konvensional saat ini tidak efektif untuk pola fikir
otak dan kreativitas yang semakin berkembang sesuai dengan kemajuan di bagian
teknologi dan komunikasi. Perkembangan teknologi ini memiliki kelebihan dan
kekurangan yang terdapat pada sistem pada pengajaran konvensional. Karena
dengan sistem konvensional pengajaran dilakukan menggunakan papan tulis
sebagai media penyampaiannya. Melihat pentingnya Pentingnya Pendidikan
Agama Islam jangan sampai menjadi formalitas saja tapi perlu terlaksana dengan
baik karena memiliki makna bagi para peserta didik.
Teknologi ICT memiliki tiga fungsi utama untuk pembelajaran, yaitu:
1) Teknologi sebagai alat, ICT digunakan untuk alat bantu untuk siswa atau
guru dalam pengajaran misalnya membuat data, mengolah kata, unsur grafis,
membentuk program.
2) Teknologi sebagai ilmu pengetahuan, ICT dimaatkan sebagai disiplin ilmu
yang hatus dikuasai oleh dan guru. Karena akan bermanfaat untuk beberapa
jurusan di perguruan tinggi seperti ilmu komputer, dan informatika.
3) Teknologi sebagai bahan pembelajaran Di dalam Pendidikan Agama Islam
penggunakan teknologi sangat penting untuk mempengaruhi perkembangan
pendidikan agama islam.
Menurut Bachri (2001) menyatakan, bahwa pemanfaatan teknologi informasi
dalam konteks pembelajaran pada dasarnyat terdiri dari 6 yaitu:
1) Media proses belajar mengajar jarak jauh
2) Media pembelajan mandiri
3) Alat uji keahlian
4) Media promosi lembaga penyelenggara pendidikan
5) Media penyedia bahan ajar
6) Sarana komunikasi professional untuk para pengajar. (Pendidikan et al.,
2019)

Pemanfaatan teknologi juga memiliki beragam caranya, pertama melalui


pengembangan media untuk pembelajaran hingga memanfaat internet. Contoh
dari pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran PAI ialah:
1. Pemanfaatan teknologi berbasis visual Contoh: penggunaan power point,
guru hanya perlu menulis materi-materi inti dari materi yang akan disampaikan.
Bisa menggunakan program macromedia flash untuk tampilan yang lebih menarik
yang akan menampilkan suara atau video didalam power point.
(Hasanah, 2018)
2. Pemanfaatan teknologi berbasis audio Contoh: audio streaming dengan
meningkatkan kemampuan pendengaran siswa
3. Pemanfaatan teknologi berbasis audiovisual
Contoh : menggunakan film
4. Pemanfaatan teknologi berbasis internet Contoh : web blog, email.

E. Kelebihan dan Kekurangan Media ICT dalam Pembelajaran PAI


Pemanfaatan media pembelajaran tentunya memiliki manfaat dan
hambatan dalam siklus pembelajaran. Oleh karena itu, penulis mengedepankan
sedikit manfaat dan kendala pemanfaatan media ICT dalam pembelajaran,
khususnya dalam pembelajaran Pesantren. Manfaat ini termasuk yang menyertai:
1. Kerangka pembelajaran lebih inventif, imajinatif dan layak. Pemanfaatan
media ICT dalam pembelajaran, khususnya bagi mahasiswa Penyelidikan Islam,
dapat mengubah cara berpikir menjadi lebih inventif. Secara khusus penemuan
yang akan membuat siswa lebih tertarik dan terinspirasi dalam mengikuti latihan
pembelajaran. Interaksi pembelajaran yang imajinatif tentunya juga akan
mempengaruhi hasil belajar siswa yang telah diselesaikan. Menemukan yang
inventif, inovatif dan efektif pasti akan membantu dibuat oleh instruktur dalam
melatih siswa yang mereka instruksikan. Melalui media ICT juga memberikan
manfaat bagi mahasiswa untuk lebih dinamis dalam mencari data atau materi
pembelajaran yang sudah diberikan oleh seorang pendidik. Seorang instruktur
memberikan kesempatan untuk mencari data top to bottom yang diidentikkan
dengan materi yang dididik dalam mendidik. Selain itu, seorang pendidik harus
secara tepat mengontrol dan mengelola siswa dalam memanfaatkan media ICT,
khususnya pemanfaatan Web.
2. Pemahaman lebih dinamis dalam mencari data tentang mata pelajaran
yang dididiknya. Kompleksitas inovatif dapat mempermudah siswa untuk
menemukan data yang diperlukan. Selama waktu yang dihabiskan pembelajaran
inovasi pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk menemukan data guna
membangun pengetahuan siswa ke dalam materi yang dididik. Pembelajaran ini
tentunya akan membuat realisasi yang lebih dinamis, dimana mahasiswa akan
mencari lebih banyak data atau informasi melalui media ICT di web. Oleh karena
itu, seorang instruktur perlu membuat prosedur yang baik dalam pemanfaatan
media ICT dalam pembelajaran. Memanfaatkan media ICT secara langsung akan
membuat siswa lebih dinamis dalam mencari materi di web. Lebih dari itu, para
pelajar akan mengetahui tentang materi yang dididik melalui web. Jadi dia
memiliki kesepakatan yang sangat kontras dengan penemuan yang tidak
memanfaatkan media ICT.
3. Belajar ternyata lebih menjadi pengalih perhatian bagi para pelajar Fun
and viable realizing merupakan hal yang dibutuhkan mahasiswa dalam interaksi
pembelajaran. Siswa harus merasa senang dan menyenangkan dalam
pembelajaran, dengan tujuan agar materi atau materi ajar dapat dirasakan oleh
siswa secara efektif dengan baik. Seringkali ditemukan pembelajaran siswa tidak
terfokus pada pendidik yang tampil baik melalui teknik bicara maupun melalui
media gubahan yang dimanfaatkan oleh pengajar. Ini jelas merupakan masalah
dalam interaksi pembelajaran yang akan mempengaruhi tujuan pembelajaran.
Media ICT selanjutnya dapat memberdayakan perubahan bagi siswa agar lebih
ceria dalam interaksi pembelajaran. Menggunakan media ICT dalam pembelajaran
PAI, dapat memberikan lingkungan yang lebih indah daripada menemukan bahwa
hanya menggunakan media batu tulis.
Demikian juga, tentu saja, siswa akan lebih tertarik untuk menemukan data
melalui media ICT daripada hanya mendengarkan instruktur yang
menangani.
4. Pemahaman lebih terkonsentrasi pada interaksi pembelajaran.
Pembelajaran berbasis ICT memberikan siswa kapasitas untuk berpusat dan
mengumpulkan lebih banyak dalam siklus pembelajaran. Penggunaan PC dalam
menjalankan tugas pendidik mendorong siswa untuk selalu fokus Terlebih lagi,
fokuslah pada cara atau aturan yang diberikan oleh pendidik dalam menemukan
data atau informasi yang dibutuhkan. Lebih dari itu, penghiburan seorang
instruktur kepada siswa untuk menyelesaikan tugas belajar yang telah diberikan
akan membuat siswa semakin menghargai pembelajarannya.
5. Materi pembelajaran tambahan yang dapat diakses di web Inovasi data
yang dapat diakses di web ialah salah satu hal yang perlu digunakan dalam siklus
pembelajaran. Media ICT, khususnya inovasi web, dapat dimanfaatkan oleh para
pendidik dan mahasiswa sebagai sarana untuk mendapatkan data atau materi lebih
lanjut. Dengan tujuan agar kapasitas tenaga pendidik dan siswa menjadi lebih
bermakna dan jelas. Disamping dari manfaat yang ada pada media ICT untuk
Islamic Strict Training (PAI), selain itu terdapat beberapa kekurangan atau
kelemahan khususnya
yaitu,
a) Pemahaman sering main-main di PC selama belajar. Sebagian kekurangan
yang didapat dengan menggunakan media ICT antara lain selama pembelajaran.
Seorang siswa beberapa kali mengerjakan inovasi PC tidak sesuai dengan apa
yang diperintahkan oleh instruktur. Dengan tujuan agar aksesibilitas inovasi PC
dapat dimanfaatkan untuk melakukan berbagai latihan seperti bermain-main
selama pembelajaran. Ini benar-benar akan mengganggu latihan pembelajaran.
Dimana seorang siswa harus berkonsentrasi pada arahan pendidik dalam
memanfaatkan media ICT, seorang siswa melakukan latihan yang berbeda-beda
dengan segala sesuatunya sama. Hal tersebut terjadi karena beberapa hal yang
menyebabkan siswa menjadi kacau balau. Salah satu variabel tersebut adalah
siswa yang telah menyelesaikan pekerjaannya sebagai pendidik sementara siswa
lainnya belum menyelesaikannya karena berantakan. Hal ini membuat siswa
menunggu terlalu lama untuk mendapatkan panduan tambahan dari seorang
pendidik. Akibatnya, para siswa berlomba-lomba mengisi waktu luang mereka.
b) Peserta didik memainkan musik dengan headshet. Aksesibilitas inovasi
yang digunakan oleh pelajar atau pelajar, seperti PC atau PC dapat digunakan
pelajar untuk mencari informasi lebih lanjut melalui web. Namun, dalam beberapa
kasus, seorang siswa ditemukan bermain musik menggunakan headset dalam
siklus pembelajaran. Jadi pelajar tidak mendengar arahan atau petunjuk dari
pengajar secara jelas tentang penggunaan headset untuk mendengarkan musik. Ini
diselesaikan oleh siswa dengan alasan membuat lingkungan belajar lebih
menyenangkan.
Bagaimanapun, hal ini sangat membuat siswa tidak disorot setelah siklus
pembelajaran diteruskan oleh instruktur. Para pemain pengganti hanya
dibenamkan dalam alunan melodi yang dimainkannya melalui media player di PC
(Lenggono, 2019).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Makna dan tujuan Makna dan tujuan metode ini yaitu sebagai pemahaman
pemanfaatan terkait teknologi informasi dan komunikasi (TIK), atau dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies
(ICT) dalam media pembelajaran PAI. Dalam sistem pembelajaran PAI sendiri
bisa menggunakan media Microsoft Office dan Power Point sebagai media
presentasi dan penyampaian materi yang lain dapat menggunakan aplikasi
WhatsApp Grub (WAG), ZOOM ataupun Google meet. Dengan demikian peran
dan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran PAI diera globalisasi sangatlah penting
dan perlu perhatian khusus. Media pembelajaran ICT adalah proses belajar
mengajar yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi atau
komunikasi (TIK).
Pemanfaatan ICT sangat dibutuhkan dalam rangka menyukseskan pembelajaran
di era globalisasi, tentunya pembelajaran yang efektif dan efisien. Bukan hanya
itu, sumber daya manusia di Indonesia juga kurang siap dalam memanfaatkan ICT
dalam proses belajar mengajar di era globalisasi ini. Langkah kajian pustaka
terdiri atas 4 langkah, antara lain pemilihan topik yang akan di review, mencari
dan menyelesaikan artikel yang berkaitan dengan topic, menganalisis dan
menginsentesis literature, dan mengorganisasikan tuliasan, Fokus pembahasan
pada artikel ini adalah bagaimana pemanfaatan media pembelajaran PAI berbasis
ICT di era globalisasi. Fokus kajian literatur lainnya berkaitan dengan tujuan dan
model penggunaan ICT serta kelebihan dan kekurangan media ICT dalam
pembelajaran PAI diera globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ace Suryadi. (2007). Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan


Terbuka dan Jarak Jauh, 83-98.
ADISEL, AHMAD GAWDY
PRANANOSA. (2020, Juni 1). PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI DALAM SISTEM MENEJEMEN PEMBELAJARAN
PADA ERA GLOBALISASI. Journal of Administrasi and Educational
Management, III, 9. doi:https://doi.org/10.31539/alignm ent.v3il.1291
BASUKI, K. (2019). Analisis Pengaruh Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pada Kemandirian Belajar. Jurnal Online Nasional dan
Internasional, 7(1), 1689-1699. Retrieved from www.journal.uta45jakarta.ac.id
Irsyadiyah, N. &. (2021). Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Berbasis Blended Coorperative E-Learning Di Era Globalisasi. 3(2), 347.
doi:10.36428/syntax-idea.v3i2.1011 Nuryana, Z. (2018, Januari). Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Agama Islam. journal
TAMADDUN, XIX.
Ramdani, R. R. (2018). Media pembelajaran E-Learning
Dalam Pendidikan Agama Islam Di SMA Laboratorium UPI. TARBAWY :
Journal of Islamic Education, 5(1), 47. doi:https://doi.org/10.17509/t.v5i1.1
3332
Sahmiar Pulungan. (2017, April).
Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Jurnal Sistem
Informasi, I.
SODRI. (2020). PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM BERBASIS ITC DI SD SWASTA SHAFIYYATUL AMALIYYAH
INTERNATIONAL ISLAMIC FULL DAY SCHOOL MEDAN. 5.
Unik, Windi dkk. (2020). Pemanfaatan Teknologi Media Pembelajaran di era
globalisasi. Jurnal Pendidikan Dasar, 1-13.
Ict, B. (1994). Andoyo Sastromiharjo. 1–10.
Lenggono, W. (2019). Peran Media ICT Pada Pembelajaran Al Islam dan
Kemuhammadiyahan dan Penggunaanya di SMP
Muhammadiyah 1 Purwokerto A . Introduction / Pendahuluan Perkembangan
teknologi semakin pesat dan berkembang seiring kehidupan manusia yang
semakin komplek ( Elyas , 2. 18(1), 157–178.
Nasution, M. W., & Fitmawati, I. (2020). Pengembangan Pembelajaran PAI di
Era Digital (T. R. A. Aan Herdiana (ed.); CV. Amerta). Amerta Media.
Pendidikan, J., Islam, A., & Wahid, U. (2019). learning resurces ). 7(1), 1–27.
Rahmadhon Rahmadhon, Amirul Mukminin, M. M. (2021). KOMPETENSI
GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
TEKHNOLOGI, INFORMASI DAN
KOMUNIKASI PADA MASA GLOBALISASI DI MIS DARUSSALAM KEC.
JELUTUNG
KOTA JAMBI. 2(1), 375–388.
Syaifudin, A. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Argumentasi
Siswa Sma Melalui Dukungan Ict. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia, 6(2), 41–44.

Anda mungkin juga menyukai