Makalah Kel.10 Tekpend
Makalah Kel.10 Tekpend
Makalah Kel.10 Tekpend
Disusun oleh :
Kelompok 10 :
1. Muhammad Reihan Arif (20122136)
2. Wulan Septiana (20122225)
KELAS PAI D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Alhamdulillah, puji
syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan dan rahmatNya, sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Konsep Using Tenologi Pendidikan Dan
Penerapannya” ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi panutan serta tauladan bagi kita semua.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami menyadari dalam penulisan makalah, masih
banyak kekuarangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran bagi para
pembaca sebagai bahan evaluasi kami dalam pembuatan makalah berikutnya. Semoga dengan
penyusunan makalah ini, diharapkan dapat membantu pembaca mengenai pemahaman
tentang materi tersebut.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menerangkan serta memahami pengertian Using teknologi
pendidikan
2. Mahasiswa mempu menjabarkan angkupan apa saja dalam Using teknologi
pendidikan
3. Mahasiswa mampu menuraikan serta menyebutkan apa saja contoh dari Using
teknologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1
Robinson Situmorang dan Dewi Salma Prawiradilaga, Pokok Kawasan Teknologi
Pendidikan/TPEN4207,modul 1, hlm 56
2
Handy Ferdiansyah dkk, pembelajaran simulasi dan komunikasi digital, Jawa barat,CV.Adanu Abimata, 2022,
hlm 24
3
Punaji Setyosari. (2020) Desain Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara,2020
Pemilihan media
Pilihan metode pengajaran dan media tergantung pada situasi belajar, pelajar, subjek,
pendidik dan lembaga. Media dan metode harus mendapatkan perhatian untuk karakteristik
intrinsik mereka. Ajaran konten harus dilakukan melalui media yang paling tepat – baik itu
audio, audiovisual, tatap muka, media elektronik, paket belajar mandiri dll dan pilihan media
harus menjadi bagian dari tahap perencanaan pengembangan kurikulum.
1.Analisis pebelajar
2.Pilih media dan bahan
3.Memanfaatkan media dan bahan
4.Membutuhkan partisipasi pelajar
5.Mengevaluasi dan mereview4
1.2 Cakupan using teknologi pendidikan
Pemanfaatan yaitu berupa penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar,
sedangkan proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan
berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Seseorang yang belajar mungkin
memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari
praktik atau sumber belajar. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan
karakteristik pembelajaran, seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan
keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktik atau sumber
belajar. Pemanfaatan menuntut adanya penggunaan diseminasi yang sistematis agar bisa
dimanfaatkan dengan baik dalam dunia pendidikan , selain itu pemanfaatan juga menintut
adanya penggunaan, difusi, implementasi, dan pelembagaan sehingga akan mampu
memperjelas hubungan pembelajar dengan bahan dan sistem pembelajaran5.
Dalam definisi AECT tahun 1977, aspek pemanfaatan ini dinyatakan sebagai suatu usaha
memperkenalkan pembelajaran dengan sumber belajar dan komponen sistem pembelajaran.
Selain itu, aspek pemanfaatan digabungkan fungsinya dengan aspek diseminasi
4
Dede, C.. Emerging technologies and distributed learning. The American Journal of Distance Education,
(1996),10(2), 4-36.
5
Ishak Abdulhak dan Deni Dermawan, Teknologi Pendidikan, hlm.192.
(penyebaran) yang tujuannya adalah memperkenalkan pembelajar dengan informasi yang
berhubungan dengan teknologi pendidikan6.
Dalam perkembangan ini juga menunjukkan makin meluasnya penerapan di luar kegiatan
lembaga pendidikan.oleh karena itu dirasa tepat bahwa istilah yang dipakai adalah teknologi
pembelajaran, hal ini juga mewadahi kepentingan semua lembaga atau organisasi yang
berkepentingan dengan memecahkan masalah belajar dan pembelajaran 7. Menurut barbara B.
Seels dan Rita C. Richey pada 1994 dengan memahami teknologi pendididkan sebagai
sebuah teori dan praktik dalam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta
evaluasi proses dan sumber untuk belajar8.Dari definisi ini, kita bisa mengambil Tiga
kawasan/domain atau bidang garapan teknologi pendidikan, yaitu: desain, pengembangan,
dan pemanfaatan. Ketiga kawasan atau domain memiliki hubungan yang sinergis.
1.Kawasan Desain
Kawasan desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Tujuan desain sendiri
adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkatan makro, seperti program dan
kurikulum, dan pada tingkatan mikro seperti pelajaran dan modul. Kawasan desain sendiri
bermula dari gerakan psikologi pembelajaran, terutama yang diilhami dari pemikiran B.F.
Skinner tentang teori pembelajaran terprogram (programmed instruc- tions) 9. Kawasan desain
sendiri memiliki empat cakupan utama teori dan praktik. Empat cakupan tersebut adalah
sistem pembelajaran, pesan. strategi pembelajaran, dan karakteristik pembelajar,122 Masing-
masing cakupan tersebut akan diterangkan berikut ini.
A. Desain Sistem Pembelajaran
Desain sistem pembelajaran juga ada kaitannya dengan pengembangan pembelajaran,
dan hal ini merupakan sebuah cara sistematis untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, dan mengeva- luasi seperangkat bahan dan strategi pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu. Wujudnya adalah produksi dan penggunaan media
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengelolaan pembelajar- an. Jadi,
pengembangan pembelajaran merupakan salah satu tekno- logi perangkat lunak yang
canggih untuk membangun sistem pembelajaran yang berkualitas tinggi10.
6
AECT, The Definition Of Educational Thecnology, (Washington; AECT, 1977), hlm, 66-66.
7
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, hlm 67-68
8
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran: Definisi dan Kawasannya, Penerj. Dewi S
Prawiradilaga, Raphael Rahardjo, dan Yusufhadi Miarso Lakarta: Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan
Indonesia (IPTPI) dan Lembaga Pengembangan Teknologi Kinerja (LPTK) Universitas Negeri Jakarta, 1994),
hlm.1
9
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, 134 (Jakarta: Rincka Cipta, 2008),
him. 22
10
M. Atwi Suparman, Desain Instruksional. (Jakarta: PAU Universitas Terboka, 2004), hlm. 31
B. Desain Pesan
Desain pesan adalah sebuah perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan11
C. Desain Strategi Pembelajaran
Dari beberapa pendapat tersebut, bisa disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu pendekatan dalam mengorganisasikan komponen- komponen
pembelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran (hasil belajar)12
2.Kawasan Pengembangan
A. Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti buku-
buku dan bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis atau
fotografis Subkategori ini mencakup representasi dan reproduksi tekt, grafis, dan fotografis.
11
BL. Grabowski, "Message Design: Issue and Trends," dalam G.J. Anglin (ed.), Instructional Technology:
Past, Present, and Future, (Englewood, CO: Libraries Unlimited, Inc. 2001), hlm. 206.
12
Robinson Situmorang. "Strategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligence (MI) untuk Pencapaian
Kompetensi dalam Pembelajaran", dalam Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar (ed.), Mozaik
Teknologi Pendidikan, cet. ke-4 (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012) hlm. 66-67.
13
Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, cet ke-2 (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 289-
290.
14
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21.
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 154.
digunakan sesuai dengan keinginan pembelajar, di samping menurut cara seperti yang
dirancang oleh pengembangnya. Ketiga, gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik
dalam konteks pengalaman pembelajar, relevan dengankondisi pembelajar dan di bawah
kendali pembelajar, Keempat, prinsip-prinsip ilmu kognitif dan konstruktiv- isme diterapkan
dalam pengembangan dan pemanfaaatan bahan pembelajaran. Kelima, belajar dipusatkan dan
diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengetahuan terbentuk pada saat
digunakan. Keenam, bahan belajar menunjukkan interaktivitas pembelajar yang tinggi.
Ketujuh, sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan tamsil dari banyak sumber media 15.
3.Kawasan Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Sedangkan
proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada
spsesifikasi desain pembelajaran. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan
karakteristik pembelajar. Seseorang yang belajar mungkin memerlu- kan bantuan
keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktik atau sumber
belajar.
A. Pemanfaatan Media
Pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran bisa menggunakan media apa saja,
mulai dari video, audio, audiovideo, komputer dan jaringan internet, dan media
lainnya. Yang penting dalam hal ini adalah bagaimana media tersebut bisa dijadikan
sebagai media untuk bisa membantu, mempermudah, dan memper- lancar baik proses
pembelajaran sehingga anak didik bisa belajar dengan
Namun, dalam memilih media dan teknologi yang sesuai dan tepat bagi pembelajaran,
menurut para ahli, adalah tugas yang rumit. Hal ini terjadi karena mempertimbangkan
kumpulan sumber daya yang tersedia, keberagaman para pembelajar, dan tujuan
belajar spesifik yang harus dicapai16
B. Difusi Inovasi
Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi terencana dengan tujuan
untuk diadopsi. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah untuk terjadinya perubahan.
Tahap pertama dalam proses ini adalah membangkitkan kesadaran melalui diseminasi
15
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran, him. 44. Richard E. Mayer, Multimedia
Learning: Prinsip-Prinsip dan Aplika Teguh Wahyu Utomo (Yogyakarta: Pustaks Pelajar dan ITS Press, 2009),
hlm. 32 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, him. 36-37.
16
Sharon S. Smaldino, Deborah L. Lowther, dan James D. Rus Instructional Technology and Media for
Learning, hlm. 125.
atau penyebaran informasi. Proses tersebut dilakukan melalui tahap- tahap seperti
kesadaran, minat, percobaan, dan adopsi
Dalam proses adopsi inovasi, proses pengambilan keputusan- nya melalui beberapa
tahapan, yaitu mulai dari penyusunan agenda, penyesuaian, definisi ulang atau
restrukturisasi, klarifikasi, dan rutinisasi. Seluruh tahapan tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam dua tahapan besar, yaitu tahap inisiasi dan tahap
implementasi. Batas antara kedua tahap tersebut ditandai oleh suatu keputusan
adopsi17
C. Implementasi dan Pelembagaan
Menurut Seels dan Richey, proses implementasi dan pelembagaan berada dalam
kawasan pemanfaatan. Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi
pembelajaraan dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan terstimulasikan). Adapun
pelembagaan adalah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran
dalam suatu struktur atau budaya organisasi.192 implementasi dan pelembagaan
tergantung pada perubahan individu maupun organisasi. Tujuan dari implementasi
adalah menjamin penggunaan yang benar oleh individu dalam organisasi. Sedang
tujuan dari pelembagaan adalah untuk mengintegrasikan inovasi dalam struktur dan
kehidupan organisasi.
D. Kebijakan dan Regulasi
Menurut Seels dan Richey, kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari
masyarakat atau wakilnya yang memengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan
teknologi pembelajaran. Kebijakan dan peraturan biasanya dihambat oleh
permasalahan etika dan ekonomi. Keduanya timbul sebagai akibat dari tindakan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok dalam maupun luar. Dampak pengaruh
tersebut lebih pada praktek daripada teori. Bidang tentang televisi pembelajaran dan
televisi masyarakat, hukum hak cipta, standar peralatan dan program, serta
pembentukan unit administrasi yang mendukung teknologi pembelajaran.
17
Eveline Siregar, "Pelembagaan Web-Based Learning (WWW-BALI: HTTP://WEB-BALI.NET) pada Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Timu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta," dalam Dewi
Salma Prawiradilaga, Diani Ariani, dan Hilman Handoko (ed.), Mozaik Teknologi Pendidikan: E-Learning,
(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2013), hlm. 194.
1. Penerapan Inovasi Pengembangan Kurikulum Berbasis Teknologi
Konsep Dasar Inovasi Kurikulum
Berbicara tentang inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention
dan discovery. Invention merupakan penemuan sesuatu yang benar benar baru, artinya
hasil karya manusia. Adapun discovery adalah inovasi sesuat (benda yang sebenarnya
telah ada sebelumnya). Secara etimologi, inovasi berasa dari bahasa Latin, yaitu
innovaation yang berarti pembaharuan dan perubahan Kata kerjanya innovo, yang
artinya memperbarui dan mengubah. Jadi, inovas adalah perubahan baru menuju arah
perbaikan dan berencana (tidak secar kebetulan).
Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak
hasil- hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, seperti penggunaannya untuk teknologi pembelajaran, prosedur supervise
serta pengelolaan informasi pendidikan yang dapat meningkatkan efisiensi
pelaksanaan pendidikan. Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery.
Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah18.
2. Penerapan fungsi teknologi sebagai informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi memiliki tiga fungsi yang digunakan pada
aktivitas pembelajaran, di antaranya yaitu:
a. Teknologi informasi sebagai alat, TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pendidik,
tenaga pendidik atau siswa untuk dalam proses pembelajaran, misalnya dalam
mengelola kata, angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program
administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, dan keuangan
b. Teknologi sebagai ilmu pengetahuan (science). Teknologi menjadi bagian dari
disiplin ilmu yang wajib dikuasai oleh siswa. Contohnya TIK menjadi muatan lokal di
sekolah-sekolah, perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Di dunia Pendidikan TIK juga berfungsi memperkecil kesenjangan penguasaan
teknologi mutakhir. Pelaksanaan pendidikan berbasis TIK paling tidak menaruh dua
keuntungan. Pertama, sebagai motivasi bagi pelaksana pendidikan termasuk guru
untuk lebih kreatif dan inovatif. Kedua, memberikan kesempatan yang luas pada
pendidik dan peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada untuk
memperoleh sumber informasi yang tidak terbatas19.
18
Dr. Wahyudin, INOVASI PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI,Bandung,2022,hlm 1-2
19
Nurul Mukhlisah dkk, teknologi pendidikan, hlm 64
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Using teknologi pendidikan atau edtech adalah penggunaan teknologi dalam konteks
pembelajaran dan pengajaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi,
dan kualitas pembelajaran dengan memanfaatkan alat dan aplikasi digital. Teknologi
pendidikan dapat mencakup berbagai macam alat dan aplikasi, seperti perangkat lunak
pembelajaran, platform pembelajaran digital, perangkat keras pembelajaran, media sosial,
dan aplikasi mobile. Teknologi pendidikan juga dapat meningkatkan aksesibilitas
pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran jarak jauh, dan memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Pemanfaatan yaitu berupa penggunaan yang
sistematis dari sumber untuk belajar, sedangkan proses pemanfaatan media merupakan proses
pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Seseorang yang
belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik
keuntungan dari praktik atau sumber belajar. Cakupan Using Teknologi Pendidikan ada tiga
diantaranya Kawasan Desain, Kawasan Pengembangan dan Kawasan Pemanfaatan. Adapun
contoh penerapan Using Teknologi Pendidikan diantaranya :
1. Penerapan Inovasi Pengembangan Kurikulum Berbasis TeknologimKonsep Dasar
Inovasi Kurikulum
2. Penerapan fungsi teknologi sebagai informasi dan komunikasi
1.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Kedepannya penulis akan memperbaiki pembuatan makalah dengan benar. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, semoga makalah ini dpat memberikan manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Situmorang Robinson,Prawiradilaga Dewi Salma. 2022 . Pokok Kawasan Teknologi
Pendidikan : Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Ferdiansyah Handy. 2022 . Pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital : Jawa Barat :
CV.Adanu Abimata
Punaji Setyosari. 2020 Desain Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Dede, C.. Emerging technologies and distributed learning. The American Journal of Distance
Education, Vol.10 no.2
Miarso Yusufhadi,. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta : Prenadamedia
Group
Warsita Bambang, 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, Jakarta:
Rincka Cipta
Suparman M. Atwi, 2004. Desain Instruksional. Jakarta: PAU Universitas Terbuka
Dewi Salma Prawiradilaga dan Siregar Eveline, 2012. Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta:
Kencana Prenada Media
Munir, 2013 Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan,Bandung : Alfabeta
Rusman, 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta
Utomo Teguh Wahyu,2009. Multimedia Learning: Prinsip-Prinsip dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar dan ITS Press
Prawiradilaga Dewi Salma, 2013. Mozaik Teknologi Pendidikan: E-Learning. Jakarta:
Kencana Prenada Media