Buku Manual Pengemudi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

PENDAHULUAN

Buku Manual Pengemudi Kendaraan PT Inco dirancang untuk membantu para


pengemudi PT Inco agar dapat mengemudi dengan lebih aman. Peraturan ini berlaku
khusus bagi pengoperasian kendaraan ringan dan truk ringan, sebagai berikut:
1. Semua kendaraan ringan dan truk ringan yang beroperasi di area kontrak karya
PT Inco (termasuk kendaraan kontraktor).
2. Semua kendaraan PT Inco yang beroperasi di jalan umum (pada jam kerja atau
di luar jam kerja).

Buku manual ini mempunyai tiga bagian utama:

Peraturan Mengemudi PT Inco merupakan hal yang wajib bagi semua pengemudi
PT Inco. Termasuk di dalamnya persyaratan SIM, peraturan mengemudi Republik
Indonesia, termasuk peraturan khusus untuk kendaraan pada area operasional (area
dimana alat berat tambang seperti dump trucks dapat ditemui).

Rangkuman Pedoman Tindakan Disiplin PT Inco yang merupakan sanksi bagi


karyawan yang melanggar peraturan tersebut.

Tata Cara Mengemudi yang Baik yang memberikan petunjuk tambahan untuk
lebih aman dalam mengemudi.

Manual ini tidak diperuntukkan seluruhnya bagi pengoperasian kendaraan berat,


yang tercakup oleh prosedur khusus dan manual pelatihan operator.

STANDAR DAN PERATURAN RUJUKAN


• MHS01 Kondisi Kendaraan dan Kendaraan Alat Berat
• MHS02 Operasi Kendaraan dan Kendaraan Alat Berat
• MHS03 Kondisi Jalan
• MHS04 Isolasi dan Lockout
• Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No 555.K/26/M.PE/1995
• Peraturan perundang-undangan Indonesia tentang Jalan

DEFINISI

Kendaraan Ringan
Semua kendaraan alat transportasi ringan yang dioperasikan di jalan umum,
seperti Daihatsu Rocky, Taft, Hiline, Toyota Land Cruiser, Kijang, Suzuki, Isuzu, dan
lain sebagainya.

Truk Ringan
Semua truk seperti dump-truk, truk pengangkut bahan peledak, atau truk standar
yang berkapasitas kurang dari 20 ton.

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 1


PERATURAN MENGEMUDI PT INCO

1. SURAT IJIN MENGEMUDI (SIM) PT INCO

1. Semua orang yang mengemudi di jalan umum harus memiliki Surat


Ijin Mengemudi (SIM) Negara Indonesia (kelas A,BI, atau BII) atau SIM
International yang sesuai dengan kelas kendaraan yang dikemudikan.
Sebagai tambahan, semua orang yang mengemudi di area kontrak karya
PT Inco atau mengemudikan kendaraan PT Inco di luar area kontrak karya
diwajibkan memiliki SIM PT Inco.
2. SIM PT Inco hanya diberikan dalam kelompok kelas berikut
• SIM Umum – Untuk mengemudikan kendaraan di jalan umum dan
untuk daerah non-operational (area administrasi dan perkotaan).
• SIM Area Operasional – Untuk mengemudikan kendaraan di daerah
yang diperbolehkan bagi kendaraan ringan dan truk ringan di daerah
operasional dan bukan operasional (seperti process plant – pabrik,
area tambang, dan daerah lainnya yang dinyatakan sebagai daerah
terlarang, termasuk daerah perkantoran/administrasi dan perkotaan).
3. Pembaharuan SIM harus dilakukan melalui pengujian kembali terhadap
semua kompetensi pengemudi, dan ujian dilakukan setiap dua tahun.

2. PERATURAN MENGEMUDI DI SEMUA AREA

Peraturan Mengemudi berikut ini harus dipatuhi oleh semua pengemudi.

2.1. PERATURAN UMUM

1. Pengemudi harus memberikan prioritas kepada pejalan kaki.


2. Pengemudi hanya mengemudikan kendaraan yang sesuai dengan SIM yang
dimilikinya.
3. Pengemudi harus mengemudikan kendaraan di bagian jalan sebelah kiri.
4. Pengemudi dilarang mengemudikan kendaraan bila sedang berada dibawah
pengaruh alkohol atau obat-obatan
5. Pengemudi harus meyakinkan bahwa semua lampu-lampu yang ada pada
kendaraan dalam keadaan dapat dioperasikan dengan baik.
6. Pengemudi harus menyalakan lampu kendaraannya di malam hari atau
ketika jarak jangkau pandangan sangat buruk (terbatas).
7. Pengemudi harus menggunakan lampu dekat bilamana berpapasan dengan
kendaraan dari depan

2 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


8. Pengemudi dilarang dengan sengaja mengemudikan kendaraan yang
sudah diketahui kondisinya berbahaya.
9. Pengemudi harus memelihara jarak aman ketika beriringan dengan
kendaraan di depannya
Jarak beriringan yang aman ditetapkan dengan rumus dua detik dimana
pengemudi harus memelihara jarak antara kendaraannya dengan kendaraan
yang didepannya sejauh hitungan dua detik.
Catatan: Pada saat kendaraan di depan melewati suatu objek tetap,
mulailah menghitung, satu-detik, dua-detik, dan kendaraan yang
mengikuti di belakangnya tidak boleh melewati objek tetap yang dijadikan
patokan tadi. Apabila objek tetap itu dilewati lebih cepat daripada dua
detik hitungan, maka pengemudi itu terlalu dekat jaraknya dengan
kendaraan yang di depannya.
10. Pengemudi harus tetap berada di tempat kejadian bila terjadi kecelakaan
serius dimana dia terlibat atau menjadi saksi asalkan tidak ada resiko besar
yang dihadapi pengemudi akibat situasi di tempat kejadian.
11. Pengemudi dan penumpang sepeda-motor harus mengenakan Crash-
Helmet yang memenuhi standar dengan tali dagu terpasang dengan baik.
12. Pengendara sepeda-motor harus mengenakan sepatu safety ketika
mengendarai sepeda-motor.
13. Semua penumpang harus mengenakan sabuk pengaman
Catatan: Pengemudi bertanggung-jawab untuk meyakinkan bahwa semua
penumpangnya mengenakan sabuk pengaman dan disetel dengan baik.

2.2. KECEPATAN

1. Pengemudi setiap saat dilarang melampaui batas kecepatan yang diijinkan


rambu-rambu yang terpasang.
2. Fire Emergency Service dan Security merupakan pengecualian selama
operasi gawat darurat dimana mereka diijinkan melaju dengan kecepatan tidak
lebih 30 Km-per-jam diatas batas kecepatan yang diijinkan rambu-rambu yang
terpasang, asalkan cukup aman untuk itu dan sirine dibunyikan dan strobo
light dioperasikan untuk memberi peringatan kepada pengemudi lain.
3. Kecepatan maksimum untuk kendaraan ringan dan truk ringan di jalan
beraspal adalah 70 Km-per-jam, dan di jalan yang tidak diaspal adalah 60
Km-per-jam.
4. Batas kecepatan maksimum di semua daerah perkotaan dan perkampungan
adalah sesuai dengan rambu yang terpasang. Secara umum batas kecepatan
sebagi berikut diberlakukan:

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 3


• Jalan utama di perkotaan atau perkampungan adalah 50 Km-per-jam
(kecuali dinyatakan lain oleh rambu yang terpasang), dan
• Daerah perumahan adalah 30 km-per-jam (atau dinyatakan lain oleh
rambu yang terpasang)

2.3. GANDENGAN

Semua operasi pertolongan kendaraan berat dan kendaraan ringan


(menggandeng) hanya boleh dilakukan oleh personel Bengkel Pemeliharaan
Kendaraan (MEM) PT Inco atau oleh personel yang sudah mendapat kewenangan
dengan mengikuti prosedur tertentu.

2.4. MEMUTAR BERBALIK ARAH

Pengemudi yang akan berputar berbalik arah harus:

1. Minggir ke sebelah kiri jalan dan berhenti.


2. Meyakinkan bahwa tidak ada kendaraan yang bergerak mendekat atau
mengikuti di belakangnya dalam jarak sekitar dua ratus meter.
3. Menunjukkan tujuan mereka dengan menggunakan lampu tanda
berbelok
4. Lakukan perputaran ke arah yang diinginkan

2.5. MENDAHULUI

1. Pengemudi hanya diperbolehkan mendahului kendaraan yang bergerak ke


arah yang sama apabila jalan di depan sudah bebas dari kendaraan lain dan
bebas dari pejalan kaki, dan aman untuk mendahului.
2. Pengemudi dilarang mendahului kendaraan lain apabila:
• Sedang mendekati puncak tanjakan
• Sedang mendekati tikungan
• Mendekati jembatan atau bangunan lain yang menghalangi pandangan
sehingga kendaraan dari depan terhalang.
• Berada di jalan yang bertanda garis utuh (tidak putus-putus)
• Ada kendaraan yang sedang berhenti karena memberi kesempatan
kepada pejalan kaki untuk menyeberang jalan.

4 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


2.6. RAMBU LALU-LINTAS

Semua rambu larangan dan perintah harus ditaati sepenuhnya.

Rambu Lalu-lintas di Indonesia diberi warna dan digolongkan sebagai: RAMBU


LARANGAN DAN PERINTAH, RAMBU PERINGATAN BAHAYA, dan RAMBU
PETUNJUK. Deskripsi masing-masing rambu tersedia di bawah ini (Lihat Lampiran
B yang berisi contoh seluruh rambu-rambu yang dipergunakan).

Jenis Rambu Jalan dan Penjelasannya Contoh Rambu Jalan

Rambu Larangan & Perintah


Berwarna merah (bentuk segi enam, segi
tiga atau lingkaran) dengan warna objek
putih atau kata-kata yang menyatakan
aturan yang wajib dipatuhi.
Misalnya. Pengemudi wajib (harus)
menghentikan kendaraannya pada
persimpangan yang dipasang rambu Wajib Berhenti Beri Kesempatan
STOP dan memberikan prioritas kepada (Prioritas)
semua lalu-lintas yang lain pada
persimpangan itu.
Rambu Larangan & Perintah
Lingkaran warna merah dengan warna
putih atau hitam dan warna merah
menyilang objek menunjukkan rambu
wajib yang harus dipatuhi.
Misalnya. Pengemudi dilarang melakukan
aktivitas yang ditunjukkan pada gambar
warna hitam (dalam contoh ini adalah Dilarang Parkir Dilarang
parkir atau mendahului) di daerah Mendahului
dimana rambu ini terpasang.
Rambu Larangan & Perintah
Lingkaran merah dengan dasar putih atau
objek hitam menunjukkan larangan atau
perintah yang harus dipatuhi di daerah
yang diatur oleh rambu tersebut.
Lingkaran hitam dan objek hitam dengan
garis diagonal hitam dengan warna latar
putih menunjukkan batas akhir dari
daerah yang diatur oleh rambu larangan
& perintah yang terdahulu.
Contoh: Contoh pertama: Batas Kecepatan Akhir batas
maksimum adalah 40 Km-per-jam Maksimum kecepatan
Contoh kedua: menunjukkan batas akhir maksimum
daerah yang dikontrol oleh rambu batas
kecepatan 40Km-per-jam.

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 5


Jenis Rambu Jalan dan Penjelasannya Contoh Rambu Jalan

Rambu Peringatan Bahaya


Persegi warna kuning dengan satu
diagonalnya vertikal dengan gambar
objek merupakan peringatan adanya
bahaya di depan.
Banyak tikungan Turunan Tajam

Rambu Petunjuk BANDUNG

Persegi panjang warna latar biru (atau


putih) dengan objek warna putih (atau
SUKABUMI

hitam) memberikan informasi arah atau


pelayanan yang ada didepan

2.7. PERSIMPANGAN DAN PRIORITAS JALAN

Pada persimpangan jalan, pengemudi harus mengikuti peraturan berikut ini:


Persimpangan yang dikendalikan dengan rambu lalu lintas. Pengemudi
harus mengikuti rambu lalu lintas pada persimpangan yang dikontrol rambu
lalu lintas
1. Pengemudi harus menghentikan kendaraan pada persimpangan dengan
rambu stop dan memberi jalan pada kendaraan yang lewat. Pengemudi
dapat melanjutkan perjalan bila sudah aman.
2. Pengemudi harus mengurangi kecepatan pada persimpangan dengan rambu
beri kesempatan bersiap untuk berhenti bila ada kendaraan yang mendekati
persimpangan. Pengemudi harus memberi jalan kepada kendaraan lain dan
diperbolehkan melanjutkan perjalanan bila sudah aman.

Persimpangan yang tidak dikendalikan dengan rambu lalu lintas.


Pengemudi harus harus mengikuti petunjuk berikut :
1. Pengemudi harus memberikan prioritas kepada kendaraan jalur utama jika
pengemudi masuk dari jalan yang lebih kecil atau halaman rumah.
2. Pengemudi harus memberikan prioritas kepada kendaraan yang datang
dari sebelah kiri pada persimpangan dimana dua jalan menjadi satu
(persimpangan Y).
3. Pengemudi yang memasuki persimpangan empat sama atau lebih besar
harus memberikan prioritas kepada kendaraan dari sebelah kirinya.
4. Pengemudi yang memasuki persimpangan dengan bundaran harus
memberikan prioritas kepada kendaraan yang telah berada di seputar
bundaran.

6 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


Situasi Khusus : Pengemudi harus mengikuti petunjuk berikut ini:
1. Pengemudi harus memberikan jalan kepada kendaraan Emergency Service
yang menggunakan strobo light dan sirene. Pengemudi harus meminggirkan
kendaraan ke kiri dan berhenti sampai kendaraan Emergency Service lewat.
Kendaraan Emergency Service termasuk : Pemadam Kebakaran, Rescue,
dan Polisi
2. Pengemudi harus memberikan prioritas kepada Kendaraan yang
Mengangkut Muatan Berukuran Sangat Lebar. Pengemudi harus
mengurangi kecepatan kendaraannya, menepi dan bersiap-siap untuk
berhenti.
3. Pengemudi harus memberikan prioritas kepada semua kendaraan alat berat
di persimpangan yang tidak terpasang rambu-rambu.

Catatan: Pengemudi harus selalu hati-hati pada persimpangan untuk


mengantisipasi apabila peraturan ini tidak sepenuhnya dipahami
oleh pengemudi umum.

Contoh-contoh persimpangan dan diskripsi peraturan yang berlaku:

Gambar Persimpangan Diskripsi Peraturan yang Berlaku

Melewati Persimpangan yang Tidak Terpasang


Rambu
Bila melewati persimpangan yang tidak terpasang
rambu, pengemudi harus memberikan prioritas
kepada semua kendaraan yang datang dari
sebelah kirinya
Mobil Merah harus memberikan prioritas kepada
Mobil Kuning.

Berbelok ke Kanan pada Persimpangan yang


Tidak Terpasang Rambu
Bila berbelok ke kanan pada persimpangan
yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus
memberikan prioritas kepada semua kendaraan
yang datang dari sebelah kirinya, dan kepada
semua kendaraan yang datang dari depan dan
berbelok ke kiri.
Mobil Merah harus memberikan prioritas kepada
Mobil Kuning

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 7


Gambar Persimpangan Diskripsi Peraturan yang Berlaku

Berbelok ke Kanan pada Persimpangan Empat


yang Tidak Terpasang Rambu
Bila berbelok ke kanan pada persimpangan
yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus
memberikan prioritas kepada semua kendaraan
yang datang dari depannya.
Mobil Kuning Harus memberikan prioritas
kepada Mobil Merah

Berbelok ke Kanan di Simpang Empat


Bila dua kendaraan bergerak saling mendekati dari
arah yang berlawanan pada persimpangan dan
kedua-duanya berbelok ke kanan, tidak ada yang
mendapatkan prioritas, karena masing-masing tidak
ada yang memotong jalur mobil lainnya, dengan
demikian keduanya dapat berbelok dengan aman.
Mobil Kuning dan Mobil Merah boleh berbelok
bersamaan

Berbelok ke Kiri pada Persimpangan Tiga


Tidak Terpasang Rambu
Bila berbelok ke kiri pada persimpangan Tiga yang
tidak terpasang rambu-rambu, pengemudi harus
memberikan prioritas kepada semua kendaraan yang
bergerak lurus memotong dari sebelah kanannya.
Mobil Kuning harus memberikan prioritas
kepada Mobil Merah

Berbelok ke Kanan pada Simpang Tiga yang


Tidak Terpasang Rambu
Bila berbelok ke kanan pada simpang tiga
yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus
memberikan prioritas kepada semua kendaraan
yang bergerak lurus dari sebelah kiri mereka.
Mobil Kuning harus memberikan prioritas
kepada Mobil Merah

Berbelok ke Kanan pada Simpang Tiga yang


Tidak Terpasang Rambu
Bila berbelok ke kanan pada persimpangan Tiga
yang tidak terpasang rambu, pengemudi harus
memberikan prioritas kepada semua kendaraan
yang bergerak lurus dari sebelah kanannya.
Mobil Kuning Harus memberikan prioritas
kepada Mobil Merah.

8 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


2.8. PARKIR
1. Rambu Dilarang Parkir harus dipatuhi.
2. Semua kendaraan harus di-parkir di daerah parkir yang sudah ditentukan
dengan garis demarkasi bila ada atau di daerah yang aman dan pada posisi
yang tidak akan menyebabkan bahaya terhadap arus lalu-lintas lainnya.
3. Parkir di tepi jalan (di daerah yang diijinkan) harus di bagian sebelah kiri
jalan dengan kendaraan menghadap ke arah arus lalu-lintas.
4. Kendaraan yang terpaksa harus parkir di penurunan atau tanjakan karena
mogok, harus dipasang ganjal pada satu roda pada kedua sisinya, rem
parkir diaktifkan dan kemudi diputar mengarah ke pinggir jalan. Safety
cone harus ditempatkan pada sisi belakang dan depan kendaraan sehingga
kendaraan lain yang melewatinya mendapat peringatan secukupnya.
5. Untuk kendaraan ringan atau truk ringan, gigi transmisi yang tepat harus
dipasang:
• Gigi transmisi 1 pada jalan tanjakan.
• Gigi transmisi mundur pada jalan penurunan.
6. Pengemudi dilarang berhenti atau parkir:
• Dalam jarak kurang dari 3 (tiga meter) dari Fire Hydrant.
• Dimana posisinya dapat menghalangi jalan keluar-masuk kendaraan
darurat (mobil ambulance, mobil pemadam kebakaran).
• Pada jalur keluar atau masuk ke jembatan sehingga lalu-lintas
terhalang.
• Pada sisi jalan yang salah, menghadap melawan arus kendaraan yang
lewat.
• Dalam jarak 30 meter dari persimpangan.
• Pada badan jalan berseberangan dengan kendaraan lain yang sudah
parkir.
• Di daerah “blind zone- daerah sudut yang tak terlihat”, seperti di
daerah tikungan tajam atau puncak tanjakan pada badan Jalan.
• Di dalam lokasi 1½ kali ketinggian puncak tebing atau dinding tinggi.

Catatan: Kendaraan yang mogok pada lokasi seperti ini harus, bila
mungkin, dipindahkan ke bahu jalan, dan dipasang tanda peringatan (cone
yang memantulkan cahaya di siang hari atau segitiga pengaman) yang
ditempatkan di depan dan belakang untuk memberikan peringatan kepada
kendaraan yang melewatinya.

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 9


3. PERATURAN LALU-LINTAS DI DAERAH OPERASI

3.1. MENDAHULUI KENDARAAN BERAT

1. Untuk Mendahului kendaraan alat berat, kondisi berikut adalah syarat


mutlak
• Jalan lurus dan datar.
• Jarak pandang cukup baik.
• Tidak ada kendaraan lain yang datang dari arah depan.
• Lakukan kontak radio atau kedip-kedipkan lampu depan (head
light) sampai operator kendaraan alat berat memberikan tanda
bahwa dia sudah menerima sinyal anda.
• Tunggu sampai ada respon positif dari operator bahwa anda akan
mendahuluinya
• Yakinkan bahwa tidak ada kendaraan lain dari arah depan dan
lakukan aktivitas mendahului dengan cara yang aman.

3.2. PERATURAN MEMBERIKAN PRIORITAS DI DAERAH OPERASI

Pada persimpangan yang tidak terpasang rambu-rambu dan di daerah


penambangan (pit) dan daerah dumping, urut-urutan prioritas yang
berlaku adalah sebagai berikut:

1. Kendaraan darurat (hanya dalam kondisi darurat dengan menyalakan


strobo light (beacon light) berwarna biru dan membunyikan sirine).
2. Kendaraan yang sedang bekerja (seperti: grader, dozer, wheel loader).
3. Dump-truk yang bermuatan.
4. Dump-truk yang tak bermuatan.
5. Kendaraan ringan dan truk ringan.

3.3. SINYAL PERINGATAN DI DAERAH OPERASI

Operator kendaraan ringan dan kendaraan alat berat diharuskan untuk


memberikan sinyal dengan membunyikan klakson, sebagai berikut:

1. Membunyikan Klakson Satu Kali – Sebelum men-start mesin kendaraan.


2. Membunyikan Klakson Dua Kali – Sebelum bergerak maju.
3. Membunyikan Klakson Tiga Kali – Sebelum bergerak mundur.

10 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


4. Membunyikan Klakson Panjang – Untuk memberikan tanda adanya
bahaya atau kondisi darurat.

Setelah membunyikan klakson sebagai sinyal, operator / pengemudi


harus menunggu 10 detik sebelum men-start mesin atau menggerakkan
kendaraannya. Hal ini bertujuan untuk membuat seseorang yang ada di
sekitar kendaraan itu mampu pindah dengan segera dari tempatnya ke
tempat yang aman.

3.4. PARKIR DEKAT KENDARAAN ALAT BERAT

Pengemudi Kendaraan Ringan parkir dekat Kendaraan Alat Berat

Pengemudi dilarang parkir kurang dari 30 meter jaraknya dari Kendaraan


Alat Berat kecuali mereka mengemudikan kendaraan service. (Lihat
Lampiran A – titik blind spot dari Kendaraan Alat Berat)

Pengemudi Kendaraan Service parkir dekat Kendaraan Alat Berat

Pengemudi kendaraan service harus mengikuti prosedur yang tepat untuk


mendekati kendaraan alat berat dan memarkir kendaraan dalam posisi
aman sebagai berikut:

1. Pengemudi yang parkir di sebelah kendaraan alat berat yang mogok


di daerah yang sedikit lalu-lintasnya harus parkir paralel terhadap dan
pada sebelah sisi pengemudi kendaraan alat berat pada jarak minimum
3 meter dari kendaraan alat berat itu.
2. Pengemudi yang parkir dekat kendaraan alat berat yang mogok di
daerah haul-road yang sibuk harus parkir minimum 10 meter di depan
kendaraan alat berat yang mogok tersebut.
3. Pengemudi harus meyakinkan bahwa memasang cone sebagai garis
pengaman di sekitar daerah kerja dan lampu hazard kendaraan service
dan kendaraan alat berat kedua-duanya dinyalakan .
4. Pengemudi harus menghubungi Supervisornya dan meminta agar
dia memberikan informasi kepada seluruh pengguna jalan di daerah
bahaya tersebut agar pengguna jalan waspada bila beroperasi di
daerah itu.

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 11


3.5. JARAK AMAN BERIRINGAN DI DAERAH OPERASI

Semua pengemudi kendaraan ringan atau truk ringan yang beriringan


dengan kendaraan alat berat harus:

1. Meyakinkan bahwa kendaraan anda terlihat oleh operator kendaraan


alat berat pada kaca spion (atau kamera)
2. Waspadalah bahwa ada kemungkinan material jatuh dari kendaraan
alat berat itu.
3. Jaga jarak minimum 40 meter terhadap kendaraan alat berat yang ada
di depan.

3.6. RAMBU SYARAT MASUK DAERAH OPERASI

Rambu-rambu ini ditempatkan pada


jalan masuk ke semua daerah operasi
dan memberikan petunjuk apa yang
menjadi kewajiban untuk dipatuhi oleh
semua orang yang masuk ke dalam
daerah tersebut.

Dalam contoh di samping ini mewajibkan


kepada semua pengemudi kendaraan
bermotor atau Kendaraan Alat Berat
harus mempunyai:
• Buggy Whip untuk kendaraan ringan
dan truk ringan
• Strobo Light
• SIM yang masih berlaku dan Badge
PT Inco
• Stiker Tanda Pengenal Kendaraan
yang masih berlaku bagi kendaraan
kontraktor.
• Helmet Safety
• Sepatu Safety
• Sudah mengikuti GIP
• Sudah mengikuti MSSIP
• Mengenakan Sabuk Pengaman
• Kaca Jendela Bening (tidak
menggunakan film pelapis)
• Alat Pemadam Api Ringan

12 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


PEDOMAN TINDAKAN DISIPLIN PT INCO

Tabel berikut ini meliputi tindakan disiplin yang berhubungan dengan pengemudi
kendaraan ringan dan operator alat berat

Catatan: Disadur dari Pedoman Tindakan Disiplin PT Inco sebagai rujukan informasi
sebagai referensi. Untuk versi terakhir silahkan lihat di prosedur tindakan disiplin
Buku Pedoman Hubungan Industrial (BPHI).

NO TABEL Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5


PEDOMAN TINDAKAN (Pengarahan (Peringatan (Peringatan (Peringatan (PHK)
DISIPLIN PT INCO Tertulis) Tertulis I) Tertulis II) Tertulis
Terakhir)

1. Melebihi batas
maksimum kecepatan
(>5 - <10 km/jam). (1)

2. Tidak dapat
menunjukan Surat
Ijin Mengemudi
(SIM) yang sah pada
saat pemeriksaan •
oleh petugas yang
berwenang, tetapi bisa
menunjukkan dalam
waktu 1x24 jam. (1)

9. Tidak mengenakan
sabuk pengaman (seat
belt) yang tersedia

10. Tidak menjaga jarak
yang aman ketika
mengikuti kendaraan •
lain dari belakang

12. Memuat barang di


kendaraan dengan
cara yang tidak aman

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 13


NO TABEL Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5
PEDOMAN TINDAKAN (Pengarahan (Peringatan (Peringatan (Peringatan (PHK)
DISIPLIN PT INCO Tertulis) Tertulis I) Tertulis II) Tertulis
Terakhir)

15. Melebihi batas


maksimum kecepatan
(>10 - <15 km/jam) (2)

17. Mengemudikan
kendaraan atau
peralatan Perusahaan
dalam kondisi yang
tidak sesuai dengan •
standard check list. (2)

18. Melanggar rambu-


rambu lalu lintas,
misalnya : salah arah
pada satu jalur, di luar
batas marka jalan, tidak
berhenti pada tanda
STOP.

Untuk pelanggaran

lalu-lintas serius, selain
peringatan tertulis,
SIM dicabut selama 28
hari (2)

23. Menggunakan
kendaraan Perusahaan
melewati dan atau
meloloskan kendaraan
melewati check point 5 •
dan 6 tanpa
otorisasi dari atasan/
gate pass. (2)

28. Mendahului kendaraan


kendaraan lain dengan
cara yang tidak aman

14 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


NO TABEL Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5
PEDOMAN TINDAKAN (Pengarahan (Peringatan (Peringatan (Peringatan (PHK)
DISIPLIN PT INCO Tertulis) Tertulis I) Tertulis II) Tertulis
Terakhir)

29. Menggunakan
kendaraan Perusahaan
dalam keadaan tanpa

SIM perusahaan

31. Melebihi batas


maksimum kecepatan
(>15 - <25 km/jam) (3)

32. Tidak melakukan
pemeriksaan awal
(pre-check) sebelum
mengoperasikan •
semua jenis kendaraan/
peralatan Perusahaan. (3)

33. Tidak mematikan mesin


mobil, radio dan ponsel
pada waktu mengisi
bahan bakar. (3)

34. Tidak melaporkan
cedera fisik atau
kecelakaan yang
berdampak pada
Perusahaan dan
atau tidak mengikuti •
instruksi mengenai
pelaporan kecelakaan
dan atau cedera. (3)

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 15


NO TABEL Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5
PEDOMAN TINDAKAN (Pengarahan (Peringatan (Peringatan (Peringatan (PHK)
DISIPLIN PT INCO Tertulis) Tertulis I) Tertulis II) Tertulis
Terakhir)

35. Memuat penumpang


melebihi kapasitas
kendaraan (lihat tabel
penumpang yang

diizinkan) (3)

40. Mengemudikan
kendaraan melampaui
batas kecepatan
maksimum (25 km/jam

– 30 km/jam) (4)

46. Mengemudikan
/ menjalankan
peralatan Perusahaan
tanpa mengikuti
peraturan keselamatan •
kerja meskipun
belum dianggap
mengemudikan dengan
cara yang berbahaya (4).

60. Menjalankan kendaraan


perusahaan secara
berbahaya (dangerous •
driving) (4)

61. Menyalahgunakan
kendaraan atau


peralatan Perusahaan
yang dapat
menyebabkan kerugian
besar. (4)

16 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


NO TABEL Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5
PEDOMAN TINDAKAN (Pengarahan (Peringatan (Peringatan (Peringatan (PHK)
DISIPLIN PT INCO Tertulis) Tertulis I) Tertulis II) Tertulis
Terakhir)

62. Mengemudikan
kendaraan Perusahaan
dengan tidak aman atau
memarkir kendaraan
dengan berbahaya atau
menghentikan kendaran

secara mendadak yang
dapat mengakibatkan
kecelakaan serius. (4)

64. Mengemudikan
kendaraan melampaui
batas kecepatan
maksimum •
> 30 km/jam (5)

65. Memberikan ijin


atau memerintahkan
kepada pihak lain yang
tidak mempunyai SIM
Perusahaan untuk
mengoperasikan semua •
jenis kendaraan/peralatan
Perusahaan, termasuk
ilegal training. (5)

66. Mengoperasikan
semua jenis kendaraan/
peralatan Perusahaan
tanpa memiliki SIM
Perusahaan, termasuk

ilegal training. (5)

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 17


NO TABEL Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5
PEDOMAN TINDAKAN (Pengarahan (Peringatan (Peringatan (Peringatan (PHK)
DISIPLIN PT INCO Tertulis) Tertulis I) Tertulis II) Tertulis
Terakhir)

67. Menggunakan
kendaraan Perusahaan
diluar batas area operasi
yang ditetapkan tanpa
ijin dari Manajer dan
Polisi Lalu Lintas karena •
melanggar daerah
kontrak karya
PT Inco. (5)

68. Mengemudikan
kendaraan secara
ugal-ugalan/ceroboh
(reckless) yang
membahayakan
dapat menimbulkan •
kecelakaan serius atau
fatal. (5)

69. Mengemudikan
kendaraan di bawah
pengaruh alkohol
atau obat terlarang
berdasarkan verifikasi
petugas yang
berwenang. (Tingkat

konsentrasi alkohol
darah melebihi 0.05%
weight/vol). (5)

90. Mengemudikan
kendaraan malam hari
tanpa lampu. (5)

92. Pelanggaran berat
terhadap Undang-
undang Republik •
Indonesia. (5)

18 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


TATA CARA MENGEMUDI YANG BAIK

1. INSPEKSI SEBELUM MENGHIDUPKAN KENDARAAN


(HARIAN DAN MINGGUAN)

Inspeksi sebelum menghidupkan kendaraan adalah inspeksi untuk memeriksa


dan mencari kerusakan yang terlihat dengan jelas atau mencari adanya potensi
permasalahan.

Semua Departemen harus membuat checklist khusus untuk dipergunakan


sebagai inspeksi sebelum menghidupkan kendaraan yang diperuntukkan bagi
kendaraan dan meyakinkan frekuensi pelaksanaan inspeksi memenuhi standar
MHS 01 Tentang Kondisi Kendaraan dan Kendaraan Alat Berat.

Contoh. Kendaraan ringan yang mempunyai basis di daerah bukan operasi


(non-operational area) membutuhkan inspeksi mingguan, sedang kendaraan
yang memiliki basis daerah operasi membutuhkan inspeksi harian. Kendaraan
Alat Berat membutuhkan inspeksi sebelum start setiap shift.

Daftar berikut ini memberi contoh mengenai apa yang harus diperiksa:
1. Peralatan darurat.
2. Peralatan Keselamatan.
3. Seluruh lampu-lampu
4. Kebocoran cairan atau dan pelumas.
5. Panel yang longgar, pelindung yang longgar.
6. Komponen yang aus.
7. Kerusakan.
8. Kondisi pelek roda dan ban.
9. Tekanan angin ban
10. Lampu-lampu yang ditempatkan di ketinggian (hanya untuk daerah
mining).
11. Buggy whip dan bendera (seluruh daerah operasi).
12. Strobo light (seluruh daerah operasi).
13. FOPS dan atau ROPS ( jika memungkinkan )

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 19


Sebelum melaksanakan inspeksi pre-start yakinkan bahwa tidak ada “Label
Bahaya-Danger Tag” atau “Label Tidak Dapat Dioperasikan- Out of Service Tag”
terpasang pada roda kemudi atau isolator baterei kendaraan itu.

Setiap kerusakan harus segera dilaporkan kepada supervisor pemeliharaan


dan kendaraan itu dilarang dioperasikan ketika ditemukan dalam kondisi
rusak atau tidak memenuhi standar.

2. UMUM

1. Yakinkan bahwa kendaraan anda dalam kondisi baik.


2. Apabila jarak pandangan terhalang oleh kabut, debu atau hujan, dan tidak
aman berkendara, maka kurangi kecepatan atau pinggirkan kendaraan ke
sebelah kiri jalan dan berhenti.
3. Bila jalan sangat licin atau berlumpur, pindahkan gigi ke gigi lebih rendah
agar lebih mudah dikendalikan.
4. Ketika menuruni penurunan curam, JANGAN bergantung pada rem,
gunakan gigi rendah untuk mengurangi laju kendaraan.
5. Ketika akan meninggalkan kendaraan anda, selalu lepaskan kunci kontak
dan kuncilah kendaraan untuk menghindari penggunaan oleh orang yang
tidak berwenang.
6. Pada malam hari ketika berpapasan dengan kendaraan lain, rendahkan
lampu depan (gunakan lampu dekat) tetapi LAMPU DEPAN JANGAN
DIMATIKAN.
7. Peraturan Indonesia mengharuskan pejalan kaki berjalan di sebelah kiri
badan jalan. Waspada terhadap mereka, terutama pada malam hari.
8. Bila kendaraan anda mogok di jalan, nyalakan lampu hazard dan bila perlu
pasanglah tanda-tanda di jalan untuk memberi tahu pengguna jalan yang
lain.

3. MENGHIDUPKAN MESIN KENDARAAN

1. Periksalah bahwa rem parkir terpasang.


2. Periksa bahwa gigi transmisi pada posisi netral.
3. Bunyikan klakson satu kali – tunggu 10 detik dan periksa. Lihat ke sekitar
kendaraan anda.
4. Pergunakan glow-plug setiap kali start. Tunggu sampai indikator glow-
plug mati dan kemudian segera hidupkan mesin. Pergunakan kembali
glow-plug bila sudah lewat 10 detik dan mesin tidak hidup.

20 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


5. Menyalakan mesin. Jangan dinaikkan putaran mesin secara berlebihan -
biarkan terjadi pemanasan. Periksa semua indikator pada dashboard.

Biarkan beberapa menit pemanasan mesin dan kemudian periksa hal-hal


berikut:
1. Tekanan dan temperatur oli mesin.
2. Periksa rem utama dan rem parkir.
3. Periksa semua lampu.
4. Kaca spion.

4. POSISI TANGAN

Ketika mengendarai kendaraan bukan di badan jalan (off road), sangat penting
untuk tidak meletakkan jempol tangan anda di lingkaran dalam roda kemudi
karena mengemudi di daerah yang banyak gundukan dan lubang-lubang dapat
membuat roda kemudi terputar secara tiba-tiba sehingga dapat menyebabkan
cedera pada jempol atau bahkan terkilir.

Kemudikan kendaraan dengan dua tangan. Jika mengemudikan kendaraan


dengan kantung udara pengaman di bagian kemudi, posisikan tangan pada jam
3 dan jam 9 untuk menghindari mengembangnya kantung udara pengaman ke
lengan saat terjadi benturan/tabrakan.

5. MUNDUR

Mundurkan kendaraan dengan aman dan selalu waspada dengan cara


mengamati hal-hal berikut ini:

1. Selalu memeriksa daerah yang menjadi tujuan mundur.


2. Atur kaca spion dahulu dan gunakan semua kaca spion untuk melihat ke
belakang kendaraan.
3. Yakinkan bahwa daerah yang akan anda lalui ketika mundur itu sudah
aman dan bebas dari kendaraan lain atau hambatan lainnya.
4. Tengokkan kepala dan periksa bagian belakang dan bagian samping
kendaraan anda secara teliti dengan menggunakan kaca spion dan
penglihatan langsung untuk mengetahui daerah yang tak terlihat di sekitar
kendaraan anda (daerah blind spot), yang ada pada setiap kendaraan.
5. Bergeraklah dengan hati-hati dan atur kendaranan anda paralel dengan
kendaraan lain atau objek lain di sekitarnya.

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 21


6. PENGEREMAN

Selalu lihat ke depan dan atur kecepatan anda sesuai dengan kondisi jalan dan
hindarkan pengereman mendadak.

Namun demikian, apabila situasinya menuntut untuk melakukan pengereman


mendadak, waspadalah terhadap suspensi depan kendaraan anda, suspensi
akan tertekan secara maksimal sehingga suspensi itu akan sedikit saja berfungsi
meredam getaran ketika anda mengendarai kendaraan di daerah yang penuh
gundukan dan lubang.

Ketika melakukan pengereman mendadak untuk menghindari halangan (seperti


lubang atau lubang bekas roda), dan anda tidak dapat berhenti tepat pada
waktunya, lepaskanlah pedal rem tepat sebelum mengenai halangan itu, dengan
demikian akan membuat suspensi depan kembali ke posisi (ketinggian) normal
dan memberikan ruang gerak lebih panjang bagi suspensi ketika menabrak
halangan itu.

Namun demikian, jika tembok, penghalang atau obyek yang keras berada di
jalur anda dan anda tidak dapat menghentikan kendaraan, tetaplah menginjak
pedal rem sampai pada titik benturan. Hal ini untuk mengurangi kecepatan
secara maksimal dan meminimalkan benturan.

7. OFF ROAD (4WD)

1. Apabila anda tidak yakin dengan kondisi tanah di depan anda, terutama bila
sedang melewati daerah berlumpur atau berair, keluarlah dari kendaraan
untuk memeriksa kondisi tanahnya.
2. Jaga agar jempol tangan anda tetap di lingkaran luar roda kemudi.
3. Jangan sekali-kali memindahkan gigi transmisi ketika sedang bergerak
menghadapi daerah yang sulit.
4. Apabila ragu-ragu selalu pindahkan gigi transmisi ke gigi yang lebih
rendah.

22 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


5. Tekanan udara ban berperan penting ketika mengemudi di daerah off-road.
Mengurangi tekanan udara ban dapat membantu melewati daerah sulit itu.
140-180 kpa (20-26 psi) merupakan tekanan ban yang sangat baik untuk
menghadapi jalan yang kotor. Pastikan untuk menambah kembali tekanan
angin ban jika kita mengemudikan kendaraan tersebut pada jalan normal
karena tekanan ban yang kurang berbahaya saat mengemudikannya di
jalan bitumen.
6. Seberangi punggung bukit dengan sudut tegak lurus terhadap bukit.
7. Seberangi selokan dengan membuat sudut kecil.
8. Kangkangi parit bekas roda, namun demikian pada jalan yang licin dan
penurunan, lebih baik menjatuhkan roda ke dalamnya bila bekas itu tidak
terlalu dalam. Di tanjakan, hindarilah bekas roda bila memungkinkan. Bila
kondisi parit bekas roda sangat dalam, anda mungkin harus menimbunnya
terlebih dahulu.
9. Ketika roda anda kehilangan daya cengkeram (roda menjadi selip) ketika
bergerak di tanjakan, atau di sepanjang parit bekas roda, atau pada
daerah berlumpur, gerakkan roda kemudi ke kiri dan ke kanan. Hal ini
akan membantu kendaraan anda untuk tetap bergerak. Namun perlu
diperhatikan bahwa anda bukan sedang mencoba untuk mengarahkan
gerak kendaraan ke kiri atau kekanan!

8. JALAN BERLUMPUR

1. Kecepatan dan tenaga merupakan kebutuhan mendasar dan kondisi ban


yang baik sangat membantu.
2. Gigi transmisi rendah kedua atau rendah ketiga merupakan gigi transmisi
terbaik untuk ini.
3. Gerakan roda kemudi ke kiri dan kanan dengan cepat untuk mendapatkan
daya cengkeram roda yang lebih baik.
4. Jaga kecepatan tetap stabil untuk memanfaatkan momentum.
5. Hindari parit bekas roda bila memungkinkan.

Apabila anda terjebak di lumpur dan tidak dapat bergerak, goncangkan


kendaraan ke depan dan ke belakang dengan berganti ganti memasang gigi
transmisi satu dan gigi transmisi mundur.

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 23


9. JALAN BASAH DAN LICIN

Setelah hujan atau setelah jalan disiram oleh truk penyiram jalan, permukaan
jalan yang licin akan mengurangi daya cengkeram ban.
1. Hindarkan pengereman atau penambahan kecepatan secara mendadak
2. Pada penurunan curam, perlambat kecepatan.
3. Tambahkan jarak aman di belakang kendaraan lain.
4. Kemudikan kendaraan sesuai dengan kondisi jalan pada umumnya.

10. POSISI DEFERENSIAL

Sangat penting untuk mengetahui posisi deferensial depan dan belakang pada
kendaraan anda, karena hal ini umumnya merupakan jarak terpendek antara
tanah terhadap kendaraan anda. Demikian pula, jarak terpendek dari titik-titik
yang lain juga perlu diperhatikan misalnya, pipa knalpot, ban cadangan dan
sebagainya.

Bilamana batu besar atau hambatan lain berada pada jalur kendaraan dan anda
terpaksa harus lewat di atasnya, maka anda harus meyakinkan bahwa anda
tidak mengarahkan titik-titik terendah itu langsung di atas rintangan tersebut.

11. DI TANJAKAN / PENURUNAN CURAM

1. Gigi transmisi terendah yang kedua atau ketiga umumnya merupakan gigi
yang paling cocok untuk menaiki tanjakan.
2. Gigi transmisi satu yang terendah merupakan yang terbaik untuk penurunan
tajam.
3. Jangan sekali-kali menginjak pedal kopling.
4. Pergunakan rem kaki sekedarnya dan dengan kewaspadaan tinggi.
5. Hindarkan berbelok ke arah sisi jalan pada daerah tanjakan.
6. Berikan ruang gerak (jaga jarak aman) sebanyak mungkin terhadap
kendaraan di depan anda.
7. Apabila kendaran mulai tergelincir kesamping, tekan gas untuk menambah
kecepatan sedikit dan arahkan kendaraan ke arah samping itu maka hal ini
akan membuat gerak kendaraan anda menjadi lurus.

24 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


12. START DI TANJAKAN

Apabila pada suatu saat kendaraan anda mati mesin (stall) di tengah jalan
tanjakan dan keadaannya aman untuk melanjutkan perjalanan, hidupkan mesin
dengan cara:
1. Pasang rem parkir dan nyalakan lampu hazard.
2. Periksa bahwa tidak ada kendaraan yang datang dari depan sebelum
hidupkan mesin.
3. Mesin.
4. Tekan pedal kopling dan masukkan gigi transmisi satu.
5. Dengan tetap menjaga putaran mesin (RPM) sedikit lebih cepat daripada
putaran idle, dengan menekan sedikit pedal gas, pelahan-lahan
lepaskan pedal kopling sampai anda mendengar putaran mesin mulai
menurun.
6. Lepaskan rem parkir pelan-pelan sampai momentum gerak kedepan anda
rasakan. Jangan biarkan kendaraan bergerak ke belakang.
7. Yakinkan pedal kopling dan rem parkir terlepas penuh dan matikan lampu
hazard sebelum mulai melanjutkan perjalanan pada tanjakan.

13. KETERBATASAN KENDARAAN - 4 WD

Kendaraan dengan four-wheel drive (4WD) tidak dapat diperlakukan seperti


kendaraan biasa ketika membuat putaran berbelok tajam (cornering).

Kendaraan 4WD jauh lebih mudah terguling dibandingkan kendaraan biasa


ketika membuat putaran berbelok tajam (cornering) bila kecepatannya terlalu
tinggi, karena kendaraan ini titik beratnya (center gravity
gravity-nya) terletak lebih
tinggi dibanding kendaraan biasa. Hal ini berlaku baik di jalan berkerikil atau
pun jalan yang disiram minyak mentah (bitumen). Walaupun kendaraan 4WD
umumnya memiliki daya cekeram ban yang lebih baik di atas jalan berkerikil
dibandingkan kendaraan biasa, tetapi bila kecepatan maksimum yang aman
untuk bergerak memutari sudut itu dilampaui, maka kedaraan 4WD akan
cenderung lebih mudah terguling dibandingkan kendaraan biasa.

Pahami dengan baik kendaraan anda dan operasi free-wheeling hub (poros
pengunci roda) dan operasi tuas gigi transmisi, dan sebagainya (mengacu
kepada buku manual pabrik kendaraan).

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 25


LAMPIRAN A: DAERAH TAK TERLIHAT PADA
KENDARAAN ALAT BERAT

Daerah Tak Terlihat Oleh Kendaraan


Alat Berat
Ketika kendaraan ringan parkir di sekitar
jarak yang diberi warna, maka operator
kendaraan alat berat itu tidak mampu
melihat keberadaan mereka.

Perlakukan kendaraan Alat Berat


Dengan Baik dan Benar.

Inilah yang terjadi bilamana operator dozer


tidak melihat keberadaan kendaraan
ringan di belakangnya dan mundur
melindas kendaraan ringan tersebut.

Buggy Whip dan Bendera dan Strobo


light
Operator Kendaraan Alat Berat di Tambang
mempunyai keterbatasan jangkauan
pandangan dan tidak selamanya mampu
melihat kendaraan ringan yang parkir
kurang dari 30 meter.

30 meter memberikan ruang yang


dibutuhkan agar kendaraan ringan
mampu dilihat oleh pengemudi
Kendaraan Alat Berat.

Kendaraan ringan harus dipasang


bendera dan strobo light (flashing light)
agar memberikan kemampuan lebih
untuk terlihat oleh operator Kendaraan
Alat Berat.

26 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


LAMPIRAN B: RAMBU LALU-LINTAS INDONESIA

Tabel 1: Rambu Peringatan suatu bahaya

Tikungan ke kiri Tikungan ke kanan Tikungan tajam ke kiri Tikungan tajam ke kanan

Tikungan ganda Tikungan ganda Banyak tikungan Banyak tikungan

Turunan Penurunan curam Tanjakan Tanjakan curam

Penyempitan kiri-kanan Jalan licin Jalan cembung Jembatan sempit

Penyeberangan orang Awas! Anak-anak Kerikil lepas Jatuhan batu

Lalu lintas dua arah Lampu lalu lintas Lapangan terbang Awas! Ternak

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 27


Persimpangan Persimpangan Angin dari samping Persimpangan

Persimpangan Persimpangan Persimpangan Persimpangan

Tabel II: Rambu Larangan dan Amar (Perintah)

Berhenti Beri kesempatan Prioritas bagi lalu-lintas Dilarang masuk


dari depan

Dilarang membelok Dilarang membelok Dilarang berhenti Dilarang parkir


ke kiri ke kanan

Batas kecepatan Akhir batas Akhir larangan Dilarang mendahului


maksimum 40 km /jam kecepatan 40 km/jam mendahului kendaraan lain

Lewat di sini Arah yang diwajibkan Wajib dan khusus Arah yang diwajibkan
untuk pejalan

28 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


Arah yang diwajibkan Arah yang diwajibkan Kecepatan minimum Akhir kecepatan minimum
yang diwajibkan yang diwajibkan

Tabel III: Rambu yang Memberikan Petunjuk

BANDUNG

SUKABUMI

Contoh rambu “Pendahulu Contoh rambu “Pendahulu Contoh rambu “Penegasan”


Penunjuk Jalan” Penunjuk Jurusan”

KEDIRI

Contoh rambu Contoh rambu


“Awal Daerah Kota” “Akhir Daerah Kota” Tempat Parkir Rumah Sakit

Jalan Satu Arah Jalan Satu Arah Pompa Bahan Bakar Hotel atau Motel

Tabel IV: Contoh Papan Tambahan

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 29


KONTROL DOKUMEN

Versi: Tanggal: Alasan perubahan:


01 21 Oktober 2005 Versi Pertama

30 BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN


DAFTAR ISI

Daftar Isi i
Pendahuluan 1
Standar dan Peraturan Rujukan 1
Definisi 1

PERATURAN MENGEMUDI PT INCO 2


1. Surat Ijin Mengemudi (SIM) 2
2. Peraturan Mengemudi untuk Semua Area 2
2.1 Peraturan Umum 2
2.2 Kecepatan 3
2.3 Gandengan 4
2.4 Memutar Berbalik Arah 4
2.5 Mendahului 4
2.6 Rambu Lalu-lintas 5
2.7 Persimpangan Dan Prioritas Jalan 6
2.8 Parkir 9
3. Peraturan Khusus di Daerah Operasi 10
3.1 Mendahului Kendaraan Berat 10
3.2 Peraturan Memberikan Prioritas di Daerah Operasi 10
3.3 Sinyal Peringatan di Daerah Operasi 10
3.4 Parkir Dekat Kendaraan Alat Berat 11
3.5 Jarak Aman Beriringan di Daerah Operasi 12
3.6 Rambu Syarat Masuk Daerah Operasi 12

PEDOMAN TINDAKAN DISIPLIN PT INCO 13

TATA CARA MENGEMUDI YANG BAIK 19


1. Inspeksi Sebelum Menghidupkan Kendaraan (Harian dan Mingguan) 19
2. Umum 20
3. Menghidupkan Mesin Kendaraan 21
4. Posisi Tangan 21

BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN 31


i
5. Mundur 21
6. Pengereman 22
7. Off Road (4WD) 22
8. Jalan Berlumpur 23
9. Jalan Basah dan Licin 23
10. Posisi Deferensial 24
11. Di Tanjakan/Penurunan Curam 24
12. Start di Tanjakan 24
13. Keterbatasan Kendaraan - 4 WD 25

LAMPIRAN A: DAERAH TAK TERLIHAT PADA KENDARAAN ALAT BERAT 26

LAMPIRAN B: RAMBU LALU-LINTAS INDONESIA 27

KONTROL DOKUMEN 30

32
ii BUKU MANUAL PENGEMUDI KENDARAAN

Anda mungkin juga menyukai