Ni Putu Mas Karlita Asriani
Ni Putu Mas Karlita Asriani
Ni Putu Mas Karlita Asriani
Diajukan oleh:
NIM: 13E11047
LAPORAN KASUS
Diajukan oleh:
NIM: 13E11047
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing
NIR : 02051
ii
PERNYATAAN PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul
“ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN MS DENGAN POST OP
HEMOROIDECTOMY HARI KE–0 O/K HEMOROID DI RUANG
BOUGENVILLE BRSU TABANAN TANGGAL 25 S/D 27 APRIL 2016”.
Kasus ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan dari program studi D III Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) Bali.
Dalam penyusunan laporan kasus ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan penghargaan dari berbagai pihak sehingga laporan kasus ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. I Nyoman Susila, M.Kes., selaku Direktur Badan Layanan Umum
Badan Rumah Sakit Umum Tabanan yang telah bersedia memberikan izin
menggunakan ruang Bougenville sebagai lahan untuk melaksanakan praktek
dan sebagai pengambilan laporan khusus.
2. Bapak Drs. I Ketut Widia, BN.Stud.MM., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) Bali beserta staf yang telah mendidik penulis sampai
selesainya penyusunan laporan kasus ini.
3. Bapak Ns. I Gede Satria Astawa S, Kep , selaku Ketua Program Studi D III
Keperawatan STIKES Bali beserta staf yang telah mendidik penulis sampai
selesainya penyusunan laporan kasus ini.
4. Ibu Ns. NLG Nita Sri Wahyuni S, Kep., selaku penguji utama yang telah
banyak memberikan masukkan
5. Bapak Ns. I Ketut Sulawa.,S.Kep, selaku pembimbing kasus di BRSU
Tabanan yang telah banyak memberi bimbingan petunjuk teori teknis dan
motivasi dalam penyusunan laporan kasus ini.
6. Bapak Wayan Mertha.,Amd.Kep, selaku Kepala Ruangan Bougenville BRSU
Tabanan beserta staf yang telah memberikan informasi dan pembimbingan
dalam pembuatan laporan kasus ini.
iv
7. Ibu Ns. Ni Kadek Sutini, S.Kep., selaku Pembimbing Akademik di Ruang
Bougenville yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk teori teknis
dan motivasi dalam penyusunan laporan kasus ini.
8. Pasien MS dan keluarga atas kesedianya memberikan informasi yang penulis
perlukan untuk penyusunan laporan kasus ini.
9. Bapak, Ibu, Kakak, dan sahabat tercinta serta terkasih yang telah memberikan
dukungan baik moril maupun material kepada penulis dalam penyusunan
laporan ini
10. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi D III Keperawatan STIKES Bali yang
selalu bersama dalam suka maupun duka, teman-teman lain yang tidak bisa
disebutkan satu persatu dan semua pihak yang membantu dalam penyusunan
laporan kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya laporan kasus ini belum sempurna karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan kasus ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Isi Halaman
LEMBAR JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Tuiuan Penulisan ....................................................................... 3
C. Metode Penulisan ...................................................................... 4
D. Sistematika Penulisan ............................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN TINJAUAN KASUS ...................... 5
A. Tinjauan Teoritis ....................................................................... 5
1. Konsep Dasar Hemoroid ..................................................... 5
a. Definisi .......................................................................... 5
b. Patofisiologi .................................................................. 6
c. Pemeriksaan diagnostic ................................................ 8
d. Penatalaksanan .............................................................. 9
2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Hemoroid .................. 11
( Pre operasi )
a. Pengkajian ..................................................................... 11
b. Diagnosa Keperawatan.................................................. 12
c. Perencanaan .................................................................. 12
d. Pelaksanaan .................................................................. 15
vi
e. Evaluasi ......................................................................... 15
(Post Operasi)
a. Pengkajian................................................................... .... 15
b. Diagnosa ......................................................................... 16
c. Perencanaan ..................................................................... 17
d. Pelaksanaan ..................................................................... 21
e. Evaluasi ........................................................................... 21
B. Tinjauan Kasus .......................................................................... 23
1. Pengkajian ........................................................................... 23
2. Diagnosa.............................................................................. 39
3. Perencanaan.......................................................................... 45
4. Pelaksanaan ......................................................................... 49
5. Catatan Perkembangan ........................................................ 55
6. Evaluasi .............................................................................. 58
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 62
A. Pengkajian ................................................................................. 62
B. Perencanaan............................................................................... 64
C. Pelaksanaan ............................................................................... 65
D. Evaluasi ..................................................................................... 66
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 67
A. Kesimpulan ............................................................................... 67
B. Saran .......................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 70
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Data Penunjang hasil laboratorium tanggal 12 April
2016 ......................................................................... 35
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
ix
DAFTAR GAMBAR
Bagan Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
ambeien atau wasir merupakan penyakit yang sering dijumpai dan telah ada
belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari
penyakit ini, banyak orang awam yang tidak mengerti dengan daerah anorektal
(Hakviasyah, 2012).
distal rektum dan kanal anal. Saat ini penyakit hemoroid adalah gangguan
hemoroid pada hidup mereka. (Putra, 2013). Menurut data WHO, jumlah data
hemoroid di dunia pada tahun 2008 mencapai lebih dari 230 juta jiwa dan
diperkirakan akan meningkat menjadi 350 juta jiwa pada tahun 2030.
(Hakviasyah, 2012).
Bougenville dengan jumlah pasien laki-laki 307 (57,5%) dan perempuan 226
1
2
(42,4 %) dengan jumlah pasien kasus bedah saluran pencernaan sebanyak 111
kasus hemorid sebanyak 5 orang (4,5%) dimana terdiri dari 4 orang laki-laki
infeksidanmengakibatkankematian.
dapat ikut menyumbangkan pikiran dalam bentuk laporan studi kasus serta
kasus ini nantinya dapat bermanfaat bagi rekan – rekan perawat sehingga
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
BRSU Tabanan
4
C. MetodePenulisan
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kasus ini terdiri dari 4 Bab yaitu Bab I
Tinjauan Kasus, pada tinjauan teoritis terdiri dari konsep dasar kasus meliputi:
kesesuaian yang terjadi serta solusi yang dapat diambil saat memberikan
dan saran.
BAB II
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Dasar Hemoroid
a. Definisi
(Jitowiyono, 2012).
5
6
anorektoskopi.
secara spontan.
infark
b. Patofisiologi
masa bantalan
yang lain meliputi penyakit hati, seperti sirosis hepatis, abses ameba,
keluar.
waktu lama.
c. Pemeriksaan diagnostic
menonjol keluar
d. Penatalaksanaan
penatalaksanaan bedah.
1) Penatalaksanaa Medis
a). Non-Farmakologis
dibersihkan.
b). Farmakologi
Faktu.
pengobatan medis.
d). Hemoroidektomi
A. Pengkajian
Pre Operasi
a. Data subyektif
Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian kanan, susah BAB dan pasien
mengatakan cemas
12
b. Data obyektif
Pasien tampak meringis, terdapat nyeri tekan, konstipasi dan pasien tampak
cemas, ada penurunan bising usus dan distensi abdomen. Data terkumpul
ditemukan
Pre Operasi
a. Perencanaan
Pre Operasi
Rencana tujuan: pasien dapat BAB dengan normal (1-2 kali sehari)
13
Rencana tindakan :
peristaltik usus
kararasteristik
peradangan.
2) Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan spasme otot polos sekunder
terhadap hemoroid
berkurang
Rencana tindakan :
ketidaknyamanan
rasa sakit
Kriteria hasil : pasien tidak tegang dan gelisah , TD dan nadi normal
Rencana tindakan :
prosedur
penyakitnya
c. Pelaksanaan
rencana keperawatan.
d. Evaluasi
aktivitas yang disengaja dimana klien, keluarga dan perawat serta tenaga
Post Operasi
a. Data subyektif
Pasien mengatakan pusing dan nyeri pada area luka operasi pasien
b. Data obyektif
16
Pasien tampak pusing dan meringis, pasien tampak bertanya- tanya cara
diagnosa keperawatan .
ditemukan pada :
Post Operasi
pendarahan
a) Post operasi
Post operasi
Rencana tindakan :
peningkatan pernapasan
ketidaknyamanan
miring
sirkulasi
kenyamanan
Rencana keperawatan :
aseptik
Rencana tindakan :
rumah
bagi pasien
pasien
Rencana keperawatan :
darah)
3) Pelaksanaan
21
4) Evaluasi
keperawatan.
kongesti vena
hemoroid
komplikasi
Pasien mengatakan Konstipasi Pelebaran
kurang mengerti vena
tentang tindakan yang Tindakan hemoroidectomy
akan dilakukan,pasien
tampak bertanya-tanya Luka post operasi
Gesekan saat defekasi
Peradangan
vena
ansietas
hemoroidalis
Terputusnya Terputusnya pendarahan Pasien tampak
jaringan saraf Anus lecet
jaringan bingung dan
Perubahan pola perifer saraf perifer bertanya-tanya
eliminasi BAB Membran mukosa
Mediator kuman tentang cara
kering,turgor kulit tidak
untuk perawatan luka
Nyeri Akut Nyeri elastis,tampak pucat,ketidak
berkembang dirumah
akut cukupan masukan cairan
(darah) biak
Kurang
Resiko infeksi pengetahuan
Pre operasi Kekurangan volume cairan
Post operasi
22
Sumber : Buku Ajar Patofisiologi 2014 & Carpenito 2007
23
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
Nama : MS KP
Umur : 52 th 29 th
No. CM : 308503
2. Alasan di rawat
a. Keluhan Utama
1) Saat MRS
2) Saat Pengkajian
3. Riwayat Penyakit
pada pantatnya sebesar kacang tanah. Tetapi pada saat itu benjolan masih
dapat dikembalikan ke posisi semula saat pasien buang air besar (BAB).
Sebelumnya pasien juga pernah BAB bercampur darah, akan tetapi pasien
putih. Pada tanggal 11 April 2016 pasien mengeluh nyeri pada daerah
lakukan tindakan TTV, dari IGD pasien di rujuk ke poli bedah. Setelah di
25 April 2016.
25
ruang Bougenville dengan membawa surat rujukan dari poli bedah pada
pada pagi dan sore hari dan diberikan terapi laxadine 3x 1 sendok teh dan
dipuasakan pada mulai pukul 24.00 wita. Pada tanggal 25 April pukul
ruang OK pasien diberi baju OK dan selimut di ruangan. Pada pukul 11.00
Pasien dianestesi dengan blok spinal anastesi (BSA). Operasi selesai pukul
(kaki dan kepala disangga bantal) dan pasien dipuasakan sampai efek
yang sama dan di keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit
a. Data Biologis
1) Bernafas
3) Eliminasi
5) Istirahat Tidur
dalam istirahat dan tidur. Pasien biasa tidur malam pukul 21.00
mengatakan sering terjaga pada malam hari oleh karena sakit pada
6) Kebersihan Diri
Sebelum sakit dan selama sakit pasien biasa mandi 1 kali sehari
shampo, sikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi dan mengganti
pakaian 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Saat pengkajian
b. Data Psikologi
1) Rasa Nyaman
2) Rasa Aman
Data Sosialisasi
3) Data Sosial
perawat.
5) Prestasi
buruh di KUD
6) Pengetahuan Belajar
c. Data Spiritual
hari tertentu. Saat pengkajian pasien hanya berdoa dari tempat tidur
31
Pemeriksaan Fisik
d. Keadaan Umum
e. Gejala Kardinal
1) Suhu : 36,5°C
2) Respirasi : 20 x/menit
f. Ukuran lain
g. Keadaan Fisik
cukup
ataupun benjolan.
tidak ada
bersih.
kebersihan cukup
8) Thorak
a. Paru
b. Jantung
midklavikula
midklavikulais sinistra.
asites.
10) Ekstremitas
Atas : Lesi tidak ada, edema tidak ada, sianosis tidak ada,
Bawah : lesi tidak ada, edema tidak ada, reflek patela -/-,
Kekuatan otot :
555 555
222 222
Tabel 1
Data Penunjang
Pre Operasi
DARAH LENGKAP :
INDEX ERITROSIT
6.74
36
KIMIA KLINIK
114
Glukosa mg/dL 74 – 106 GHOD – PAP
8
BUN mg/dL 8- 18 GLDH
0.8
Creatinin mg/dL 0.60 – 1.10 Jaffe
24
Albumin u/l 0 – 50 IFCC
37
Tabel 2
Foto toraks : P – A
Tabel 3
ANALISA DATA KEPERAWATAN PADA PASIEN ”MS”
DENGAN POST HEMOROIDECTOMY HARI KE-0
DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN
TANGGAL 25 S/D 27APRIL 2016
- terpasang IVFD RL 20
tetes / menit macro dan
dextrose 5% drip
ketorolac dan ranitidine
30 tts/menit micro di
tangan kanan
3 - pasien mengatakan - Pasien hanya berbaring di Intoleransi
belum tempat tidur aktivitas
dapatmenggerakan - ADL pasien seperti
kakiknya karena efek toileting, dibantu
bius keluarga dan perawat
- pasien mengatakan - Tonus otot
belum dapat memenuhi 555 555
kebutuhan sehari-hari
seperti mandi, BAK, 222 222
BAB secara mandiri,
ADLnya masih dibantu
keluarga
40
1) Resiko perdarahan
2) Resiko infeksi
3) Intoleransi aktivitas
4) Kurang pengetahauan
c. Analisa Masalah
perdarahan.
41
hipovolemi
invasif
terhadap pembedahan
d. Diagnosa Keperawatan
tangan kanan
perawat
pasca operasi.
1. Perencanaan
b. Prioritas masalah keperawatan
1. Resiko perdarahan
2. Resiko infeksi
3. Intoleransi aktivitas
4. Kurang pengetahuan
b. Rencana Keperawatan
TABEL V
RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN ”MS” DENGAN
POST OPERASI HEMOROIDECTOMY HARI KE-0 O/K HEMOROID GRADE IV
DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN
TANGGAL 25 S/D 27 APRIL 2016
45
dilanjutkan
4. Kolaborasi dalam 4. Banyak komponen darah
pemeriksaan darah yang menurun pada hasil
lengkap lab dapat membantu
menentukan intervensi
selanjutnya
Selasa, 12 mei Resiko infeksi Setelah diberikan ASKEP 1. Observasi daerah yang 1. deteki dini perkembangan
2015, pukul berhubungan selama 2x24 jam, diharapkan terpasang infus dan infeksi memungkinkan
15.20 wita dengan Tempat infeksi pasien tidak terjadi, terpasang tampon melakukan tindakan segera
masuknya dengan criteria hasil : dan pencegahan terhadap
organisme 1. alat-alat medis tetap komplikasi
sekunder akibat bersih selama
pembedahan pemasangan 2. Pantau suhu tubuh secara 2. dapat mengindikasikan
. 2. WBC tetap dalam teratur, catat adanya perkembangan sepsis yang
rentang normal (4.0- demam, mengigil, selanjutnya memerlukan
10.0) diaforesis, perubahan evaluasi dan tindakan segera
3. Tidak terjadi fungsi mental
kalor,tumor,rubor,dolor
dan disfungsiolasia 3. Berikan perawatan luka
secara aseptik, 3. cara pertama untuk
pertahankan teknik cuci menghindari terjadinya
tangan yang baik infeksi nosokomial
46
4. Delegatif dalam 4. terapi propilatik dalam
pemberian cefotaxime 1g mencegah infeksi
dilanjutkan
melalui intravena nosokomial
Senin, 25 april Intoleransi aktivitas Setelah diberikan asuhan 1. Pantau tingkat 1. Mengetahui akitivitas yang
2016 berhubungan keperawatan selama 2 x 24 ketergantungan pasien dapat dilakukan
dengan jam diharapkan intoleransi terhadap ADL
peningkatan aktivitas pasien dapat diatasi
kebutuhan dengan kriteria hasil:
metabolik skunder 1. Pasien dapat untuk 2. Bantu pasien memenuhi 2. Meningkatkan atau
terhadap melakukan ADL secara kebutuhan sehari-hari mempertahankan kekuatan
pembedahan mandiri dengan bertahap seperti otot dan stamina umum
2. Pasien dapat berpartisipasi miring, kanan, kiri,
dalam aktivitas fisik duduk, jalan-jalan dan
3. Tonus otot pasien makan, minum, mandi
555 555 (dilap), BAB, BAK dan
berpakaian
555 555
47
dilanjutkan
4. Evaluasi kamampuan 4. Mengetahui keadekuatan
dalam aktifitas setiap 24 yang diberikan untuk
jam memenuhi kebutuhan
pasien.
48
dilanjutkan
49
TABEL VI
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ”MS”
DENGAN POST HEMOROIDECTOMY HARI KE-0
DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN
TANGGAL 25 S/D 27 APRIL 2016
Pukul 15.00 2 Memberikan pasien injeksi Obat sudah dimasukan dan Karlita
cefotaxime 1g melalui iv/set
Wita tidak ada reaksi alergi
Monitor tanda-tanda
Pukul 17.00 1 Anus pasien masih terpasang Perawat
pendarahan
50
Pukul 21.00 2 Memberikan pasien injeksi Obat sudah diberikan dan tidak Perawat
cefotaxime 1g
Wita ada reaksi alergi ruangan
N : 82x/menit
RR : 20x/menit
Pukul 07.00 2 Memberikan pasien injeksi Injeksi sudah diberikan dan tidak Perawat
Wita cefotaxime 1g dan ketorolac ada reaksi alergi ruangan
30 mg melalui iv/set
Pukul 08.00 1,2 Melakukan aff tampon dan Luka pasien tampak bersih, tidak Perawat
Wita membersihkan luka dengan ada tanda kemerahan, atau ruangan
Nacl bengkak, perdarahan pada
tampon ±50cc
Karlita
Pukul 16.00 1 Mengobservasi tanda-tanda Tidak terdapat tanda-tanda
Wita perdarahan perdarahan
53
Perawat
Pukul 21.00 2 Memberi pasien injeksi Injeksi sudah diberikan dan ruangan
Wita cefotaxime 1g dan ketorolac tidak ada reaksi alergi
30mg
56
Catatan Perkembangan
Tabel VI
CATATAN PERKEMBANGAN PADA PASIEN ‘MS’
DENGAN POST HEMOROIDECTOMY HARI KE-0
DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN
TANGGAL 26 APRIL 2016
Renpra :
a. Observasi tingkat nyeri
pasien dengan PQRST
b. Berikan pasien posisi
nyaman (semifowler)
c. Ajarkan pasien teknik
distraksi dan relaksasi
d. Delegatif dalam
pemberian ketorolac
30 mg
e . Evaluasi Keperawatan
Tabel VII
EVALUASI KEPERAWATAN PADA PASIEN ”MS”
DENGAN POST HEMOROIDECTOMY HARI KE-0
DI RUANG BOUGENVILLE BRSU TABANAN
TANGGAL 27 APRIL 2016
PEMBAHASAN
Berdasarkan atas uraian yang tertuang dalam BAB III yang memuat
tentang tinjauan teoritis dan tinjauan kasus maka pada bab ini akan dibahas
beberapa kesenjangan dan kesesuaian antara teori dan kenyataan yang ditemukan
di kasus dan dibahas secara bertahap sesuai dengan tahapan proses keperawatan.
A. Pengkajian
dilaksanakan pada post op hari ke-0 jam ke-2 dimana efek anastesi masih
berjalan, terdapat sebagian besar data yang tertuang di konsep teori yang
ditemukan pada kasus. Tetapi ada beberapa data tidak ditemukan pada kasus
menunjukkan tanda dan gejala diagnose gangguan rasa nyaman nyeri yang
ada pada konsep teori. Tetapi mengingat pasien masih pada hari ke – 0 pasca
efek anastesi masih berjalan sehingga rasa nyeri pada pasien belum muncul.
Sehingga diagnosa gangguan rasa nyaman nyeri tidak diangkat pada kasus
dan akan muncul pada catatan perkembangan. Tidak adanya tanda – tanda
infeksi seperti kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio laesa pada luka maupun
oleh pada post op pembedahan hari ke-0 luka masih steril dan belum dibuka,
62
63
namun jalur pemasangan alat-alat medis dan luka merupakan portal of entry
agar infeksi tidak terjadi. Sehingga diagnosa keperawatan yang ada pada
keperawatan yang tidak sesuai antara teori dan kasus yang pertama
Kekurangan Volume Cairan ada pada teori tetapi pada kasus karena
perdarahan karena pasien masih hari ke-0 post operasi dimana hari ke-0 dan
hari pertama pasca operasi merupakan masa kritis untuk terjadi perdarahan
pasien masih dalam efek anastesi sehingga pasien belum mampu untuk
beraktivitas secara mandiri, ADL masih dibantu keluarga tetapi pada teori
Perencanaan
pada konsep kasus adalah, prioritas pertama yaitu Resiko perdarahan karena
Prioritas yang kedua yaitu Resiko infeksi karena jika tidak ditanggulangi
terlebih lagi anus pasien masih dalam pemasangan tampon. Prioritas ketiga
pasien dibantu oleh keluarga dan kebutuhan ADLnya masih bisa terpenuhi.
disesuaikan dengan teori yang ada. Tetapi untuk diagnosa resiko perdarahan
B. Pelaksanaan
dibuat, dimana tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
pasien secara optimal dan dikerjakan bersama dalam satu tim dengan petugas
ruangan. Secara umum untuk tindakan keperawatan pada kasus sudah dapat
perkembangan pada saat melakukan implementasi hari ke-1 yaitu Nyeri akut
saat pelaksanaan.
infeksi pada luka post operasi pasien karena instruksi dokter yang tidak
mengijinkan membuka balutan luka post operasi, balutan luka ini tidak
dibuka karena masih hari ke 0, namun hari ke-1 operasi terhadap luka bisa
hanya bisa mengobservasi tanda – tanda infeksi pada balutan luka dan jalur
baik, ini karena adanya kerjasama antar tim kesehatan yang baik, adanya
sarana yang memadai, dukungan dari keluarga pasien dan pasien yang
kooperatif.
66
C. Evaluasi
Hari Ke-0 O/K Hemoroid Grade IV, evaluasi keperawatan dibedakan menjadi
mengacu pada kriteria evaluasi pada tujuan keperawatan yang dilakukan pada
semua tujuan sudah tercapai sehingga masalah tidak terjadi atau aktual.
Begitu juga untuk masalah keperawatan resiko infeksi semua tujuan sudah
tambahan baru yaitu nyeri akut tujuan tercapai tetapi masalah teratasi
sebagian karena meskipun tujuan pada keteria hasil terpenuhi tetapi skala
nyeri pasien 2 dari 0-10 skala yang diberikan, sehingga pasien masih
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
data tambahan operasi Pada pengumpulan data yang dilaksanakan pada post
op hari ke-0 jam ke-2 dimana efek anastesi masih berjalan, terdapat
sebagian besar data yang tertuang di konsep teori yang ditemukan pada
kasus. Tetapi ada beberapa data tidak ditemukan pada kasus seperti terdapat
pendarahan, akral dingin, pucat, sianosis dan tekanan darah menurun karena
itu menunjukkan tanda dan gejala diagnosa Kekurangan volume cairan yang
ada pada konsep teori. Walaupun pengkajian dilakukan pada jam ke 2 hari
adekuat. Selanjutnya dikarenakan kondisi pasien masih dalam hari ke-0 post
operasi dimana hari ke-0 merupakan masa kritis terjadi pendarahan post
diagnosa resiko perdarahan yang tidak terdapat pada teori. Tidak adanya
68
tanda – tanda infeksi seperti kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio laesa pada
luka maupun tempat terpasangnya alat-alat medis seperti IVFD. Hal tersebut
disebabkan oleh pada post op pembedahan hari ke-0 luka masih steril dan
belum dibuka, namun jalur pemasangan alat-alat medis dan luka merupakan
operasi dan efek anastesi masih berjalan sehingga ADL pasien tidak bisa
terpenuhi. Sehingga diagnosa keperawatan yang ada pada konsep teori semua
terdapat pada konsep kasus, 3 diagnosa keperawatan yang tidak sesuai diteori
dikarenakan pasien masih dalam 2 jam post op sehingga efek anastesi masih
berjalan dan pasien belum mengeluh nyeri. Diagnosa nyeri akut akan muncul
Dan terkhir Intoleransi Aktivitas karena dari hasil pengkajian pasien masih
pada rencana tujuan karena belum adanya standar waktu yang pasti dalam
pasien, sarana maupun prasarana rumah sakit. Untuk hambatan yang dialami
oleh penulis dibantu tim perawat ruangan, dokter, tenaga kesehatan lain
dan masalah teratasi pada tanggal 27 April 2016. Dilihat dari catatan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. Materi
1. Pengertian hemoroid
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Hemoroid adalah pelebaran dari inflamasi pembuluh darah vena anus yang
berlebihan
3. Lakukan sit bath (rendam duduk) setiap kali BAB paling kurang 1-2
4. Olah raga
OLEH :
Ni Putu Mas Karlita Asriani
13E11047
DIII KEPERAWATAN
STIKES BALI
DENPASAR
2016