Ni Nengah Sri Muliartini
Ni Nengah Sri Muliartini
Ni Nengah Sri Muliartini
Diajukan oleh :
NI NENGAH SRI MULIARTINI
NIM: 13E11095
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU KW DENGAN P3003 POST
PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA DI RUANG
B ( NIFAS) RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 29 APRIL - 2 MEI 2016
LAPORAN KASUS
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi D III Keperawatan STIKES Bali
Diajukan oleh :
NI NENGAH SRI MULIARTINI
NIM: 13E11095
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
pada waktunya.
Banyak hambatan yang penulis temui dalam menyusun laporan kasus ini namun
berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak, laporan kasus ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Bapak Dr. I Nyoman Kesuma, selaku Direktur RSUD Kab. Klungkung beserta
2. Bapak Drs. I Ketut Widia, BN.Stud. MM. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Bapak Ns. Gede Satria Astawa, S.Kep, selaku Ketua Program Studi D III
4. Ibu Ns. NL Adi Satriani, S.Kep, M.Kep, Sp.Mat, selaku penguji dan
iv
5. Ibu Ni Wayan Sutiari, S.ST selaku penguji dan pembimbing atas bimbingan
6. Ibu Ns. Ni Komang Tri Agustini, S.Kep, selaku dosen pembimbing dalam
7. Seluruh staf dosen STIKES Bali Program Studi DIII Keperawatan atas segala
kasus ini.
laporan studi kasus ini semoga persahabatan dan pegalaman kita selama
10. Keluarga besar penulis, Bapak, ibu beserta keluarga tercinta di rumah yang
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari sempurna.
v
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan kasus ini bermanfaat
Penulis
vi
7
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ..................................................................... 3
C. Metode Penulisan .................................................................... 4
D. Sistematika Penulisan ............................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN TINJAUAN KASUS .................... 6
A. Tinjauan Teoritis ..................................................................... 6
1. Konsep Dasar Teori ........................................................... 6
a. Pengertian Nifas .......................................................... 6
b. Fisiologi Nifas..................................................... ......... 7
c. Perubahan Fisiologi Pada Masa Nifas.......................... 11
d. Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas.............................. 15
e. Manifestasi klinis ......................................................... 16
f. Pemeriksaan Penunjang ............................................... 18
g. Komplikasi.................................................................... 18
h. Penatalaksanaan ........................................................... 19
2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ................................. 24
a. Pengkajian ................................................................... 24
b. Perencanaan ................................................................. 30
c. Pelaksanaan ................................................................. 44
d. Evaluasi ....................................................................... 44
vii
B. Tinjauan Kasus ........................................................................ 47
1. Pengkajian ......................................................................... 47
2. Perencanaan ....................................................................... 70
3. Pelaksanaan ....................................................................... 77
4. Evaluasi ............................................................................. 87
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 97
A. Pengkajian ............................................................................... 97
B. Perencanaan ............................................................................. 99
C. Pelaksanaan ............................................................................. 100
D. Evaluasi ................................................................................... 101
BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 102
A. Kesimpulan ............................................................................. 102
B. Saran ........................................................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 105
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 TINGGI FUNDUS UTERI DAN BERAT UTERUS MENURUT
MASA INVOLUSI.............................. ................................................ 12
ix
KEPALA DI RUANG B (NIFAS) RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 29 APRIL 2016 ................................................................ 92
x
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1. WEB OF CAUTION POST PARTUM.................................................... 46
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. LEAFLET
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
buah hati. Melahirkan bayi merupakan peristiwa yang sangat penting yang
peristiwa yang membahagiakan bagi setiap ibu, tetapi sebagian besar ibu
merasa takut karena adanya perasaan sakit yang luar biasa saat melahirkan
nyaman jikaibu rileks, tidak cemas, takut, dan panik. Ini di sebabkan saat
persalinan ada kontraksi atau ketegangan otot yang rasanya sangat sakit.Ini
disebabkan ini berguna dan sangat membantu ibu mengejan dan membantu
bayi untuk menemukan jalan keluar. Jikaibu tegang, jalan lahir menjadi
kaku, sehingga bayi juga sulit keluar dan menghambat proses persalinan
belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Dwi, 2012 Hal 1).
Indonesia post partum sangat diterima di masyarakat sebagai salah satu upaya
1
2
sehat dan sejahtera dengan kualitas hidup yang baik bisa dilihat dari sudut
pandang ibu dan anak, dimana kesehatan ibu sangat menentukan kualitas
sangat penting dan perlu perhatian terutama ibu-ibu yang telah melahirkan
masa nifas. Masa nifas adalah masa sesudah persalinan, masa perubahan,
pascapersalinan (Nurul, 2011). Pada masa ini akan terjadi proses yang cukup
komplek yaitu pemulihan fisik dan psikologis ibu. masalah atau komplikasi
mungkin terjadi pada persalinan post partum dapat terjadi oleh karena
Maretl 2016) ibu yang bersalin dengan post partum pada bulan Januari 35
orang dari 70 yang bersalin (50%) bulan Februari 38 orang dari 69 yang
namun proses ini juga dapat diikuti oleh proses patologis yang mengancam
jiwa antara lain : pada ibu pasca persalinan terutama dapat terjadi oleh karena
3
keperawatan pada ibu post partum dan nifas dapat dilakukan secara
komprehensif dengan harapan ibu dapat kembali pada keadaan semula sesuai
B. Tujuan Penulisan
1. TujuanUmum
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
Klungkung.
Klungkung.
C. Metode Penulisan
adalah deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan mengambil suatu kasus
dokumentasi ibu.
5
D. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan kasus ini secara garis besar di bagi dalam empat bab
Bab II meliputi tinjauan teoritis dan tinjauan kasus, pada tinjauan teoritis
menguraikan tentang konsep dasar peurperium nifas dan konsep dasar asuhan
fisiologi nifas, perubahan fisik pada masa nifas, perubahan psikososial pada
atas kesenjangan yang terjadi serta solusi yang diambil untuk mengatasi
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
(Ambarwati, 2010)
Lamanya masa nifas ini kira- kira 6-8 minggu. (Abidin, 2011)
6
Nifas dibagi menjadi 3 tahapan :
1) Peurperium dini
2) Peurperium intermedial
3) Remote peurperium
untuk pulih dan sehat sempurna, erutama bila selama hamil atau
b. Fisiologi Nifas
1) Persalinan
dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
7
bila persalinan terjadi tidak dengan sendirinya tetapi melalui pacuan.
Persalinan dikatakan normal bila tidak ada penyulit. (Dwi Asri H&
a) Kala I persalinan
(10 cm). Kala 1 pesalinan terdiri dari 2 fase yaitu fase laten dan
fase aktif.
terbawah janin.
8
(a) Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm.
lengkap.
b) Kala II persalinan
Kala III atau kala uri dimulai segera setelah bayi lahir sampai
d) Kala IV
a) Estrogen :
9
(2) Meningkatkan penerimaan rangsangan dari luar seperti
b) Progesteron
post partum manifestasi klinisnya yaitu nyeri pada luka, nyeri pada
tidak tahu cara merawat luka jaritan, pasien bingung dan menangis.
pada ibu.
10
1) Pada organ-organ tubuh
a) Involusi Uteri
(1) Autolysis
otot uterine.
TABEI II.1
11
Tinggi Fundus Berat Diameter Palpasi
Involusi
Uteri Uterus Uterus Cervik
a) Lokhea
12
dinding rahim, lemak bayi, lanugo(rambut bayi) dan
meconium.
postpartum.
postpartum.
2- 6 minggu postpartum.
13
purulenta .pengeluaran lokhea yang tidak lancer disebut dengan
c) Laktasi
pasca persalinan selain itu isapan pada putting susu oleh bayi
yaitu:
14
(1) Kolostrum merupakan cairan pertama kali disekresikan
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari melahirkan. Dalam masa ini
terjadi interaksi dan kontak yang lama antara ayah, ibu, dan bayi.
Hal ini dapat dikatakan sebagai psikis honey moon yang tidak
2) Fase “TakingHold”
Berlangsung pada hari ke-2 sampai ke-4 post partum. Ibu berusaha
15
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil
e. Manifestasi Klinis
d) Adanya lokhea
2) Suhu badan pascapersalinan akan naik lebih dari 0,50C dari keadaan
normal tapi tidak lebih dari 390C bila lebih dari 380C, mungkin ada
normal.
3) Pada masa nifas umumnya denyut nadi lebih labil dibanding suhu
partus dapat terjadi takikardi. Bila terjadi takikardi dan badan tidak
jantung.
4) Laktasi
a) Puting rata
16
b) Puting lecet
d) Mastitis
e) Abses payudara
kali.
15 kali.
17
e) Tidur terlentang, letakkan kedua tangan dibawah kepala,
f. Pemeriksaan Penunjang
hematokrit (Ht).
g. Komplikasi
18
2) Perdarahan post partum yang disebkan oleh atonia uteri, robekan
h. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Keperawatan
b) Kebersihan diri
alergi.
19
(2) Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
(4) Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
c) Istirahat
memperbanyak pendarahan.
20
d) Latihan
ulangi 10 kali.
(2) Untuk memperkuat otot jalan lahir dan dasar panggul, berdiri
103)
e) Perawatan Payudara
(3) Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang
tidak lecet.
lakukan :
21
(b) Urut payudara dari arah pangkal menuju puting.
(d) Susui bayi setiap 2-3 jam sekali, Apabila tidak dapat
g) Kontrasepsi
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel
a) Pemberian cairan
22
Pemberian cairan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
untuk tranfusi.
b) Gizi
(4) Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi,
c) Miksi
23
d) Defekasi
BAB harus dilakukan 3-4 hari post partum. Bila masih sulit BAB
Bagi wanita dengan persalinan normal hal ini baik dan dilakukan
a. Pengkajian
dan harus adanya panduan atau patokan mengenai data apa yang akan
24
(Sulistyawati, A. 2009. Hal 109)
2) Keluhan utama
masa nifas, misalnya pasien merasa mules, sakit pada jalan lahir
3) Riwayat Obstetrik
a) Riwayat menstruasi
saat haid, lama haid, konsistensi haid seperti jumlah, warna, bau,
disertai nyeri haid atau tidak, hari pertama haid terakhir (HPHT)
b) Riwayat Perkawinan
c) Riwayat kontrasepsi
25
d) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas
persalinan, berat badan bayi saat lahir, umur anak, jenis kelamin,
Yang perlu dikaji penyakit yang pernah diderita oleh pasien yang
sifilis).
6) Data bio-psiko-sosial-spiritual
a) Data Biologis
(ADL) pasien.
b) Data Psikologi
c) Data Sosial
26
(2) Data pengetahuan
benar.
(3) Rekreasi
d) Data Spritual
7) Pemeriksaan fisik
mukosa bibir.
anisokor, sklera ikterik atau tidak, sekret ada atau tidak, nyeri
jugularis, benjolan.
27
h) Pemeriksaan thorak : bentuk, retraksi otot dada, bunyi nafas.
kemih.
varises.
Haemoroid
8) Data bayi
Mencakup tanggal dan waktu bayi lahir, APGAR skor, berat badan
9) Pemeriksaan Penunjang
28
keperawatan yang biasanya muncul pada pasien post patum.
model peran.
b. Perencanaan
29
Perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk mencegah,
30
i) Resiko tinggi terhadap perubahan menjadi orang tua berhubungan
model peran.
diminimalkan.
Kriteria hasil :
mmHg)).
Intervensi :
31
(2) Jika uterus relaksasi masase dengan kuat tetap putar dengan
berkontraksi.
tidak sama.
(4) Pantau tekanan darah dan nadi setiap 15 menit untuk 1 jam
atau servik.
32
Rasional : Zat besi diperlukan untuk proses pembentukan
adekuat.
Intervensi :
(4) Anjurkan pasien untuk minum ± 2500 cc/hari bila tidak ada
kontra indikasi.
menurunkan dehidrasi
33
Rasional : Suhu meningkat menandakan peningkatan
kebutuhan cairan
60-100x/mnt.
Intervensi :
perkembangan nyeri.
dengan keluarga.
rasa control.
rasa kontrol.
34
(4) Beri posisi nyaman seperti semi fowler atau miring kanan
dan kiri.
Intervensi :
35
(1) Observasi tanda-tanda vital setiap 8 jam (terutama suhu).
fungsio laesa).
tanda infeksi.
penyembuhan luka.
36
Rasional : Mengkonsumsi makanan tinggi protein, sayur-
penyembuhan.
membunuh kuman.
WBC.
kandung kemih.
Intervensi :
pengeluaran urine.
(2) Anjurkan berkemih dalam 6-8 jam pasca partum dan setiap 4
jam setelahnya.
37
Rasional : Kandung kemih penuh mengganggu motilitas dan
involusi uterus.
mengganggu berkemih.
Intervensi :
38
Rasional : Menjaga kebersihan payudara dan memperlancar
ASI.
kembang bayi.
Intervensi :
(3) Beri cairan adekuat ± 2500 cc/hari bila tidak ada kontra
indikasi.
39
(4) Kolaborasi pemberian obat pelunak feses.
Intervensi :
lazim.
ansietas.
(3) Beri informasi yang akurat tentang keadaan pasien dan bayi.
orang tua.
40
Kriteria hasil : Ibu mengatakan mampu menjadi orang tua yang baik,
mengendong bayinya.
Intervensi :
ketersediaan pendukung.
kemampuan klien.
(2) Evaluasi sifat menjadi orang tua secara emosi dan fisik yang
model peran.
(4) Berikan rawat bersama dan privasi untuk kontak diantara Ibu,
pengenalan
41
j) Kurang pengetahuan tentang alat kontrasepsi berhubungan dengan
Intervensi :
kontrasepsi
kehendak.
42
Tujuan : Mampu melaksanakan aktivitas secara bertahap,ibu tidak
Kriteria hasil : Ibu mengatakan mampu menjadi orang tua yang baik,
mengendong bayinya.
Intervensi :
perawatan diri
perineal)
kesejahteraan.
terhadap pasien.
43
Rasional : Mobilisasiyang dilakukan secara bertahap dapat
c. Pelaksanaan (Implementasi)
d. Evaluasi
3) Nyeri terkontrol.
6) Menyusui efektif.
8) Ansietas berkurang
44
Bagan 1. Web of Caution (WOC) Post Partum
Kontraksi uterus Pengeluaran Episiotomi Peningkatan prolaktin, Periode taking-in Periode taking-hold Periode letting-go
lochea, luka progesteron menurun (1-2 hari post (2-4 hari post (Ibu kembali ke
Involusi uterus pada vagina Terdapat jahitan pengaruh oksitosin partum) rumah)
partum)
(luka jalan bekas luka
Mulas pada perut lahir) episiotomi Laktasi
bagian bawah,
ibu meringis Perawatan Perih saat BAK Kelelahan ibu
tidak baik
Produksi ASI Kurang informasi Ketidaksiapan Kurangnya
Nyeri akut berkurang, puting tentang alat kontrasepsi model peran orang dukungan dari
Perubahan susu lecet, payudara KB tua
Gagal eliminasi urine suami dan
Resiko bengkak ada nanah.
infeksi keluarga
Perdarahan
Takut BAB,
takut jahitan Kurang Resiko tinggi terhadap
robek, nyeri Menyusui tak pengetahuan perubahan menjadi
Resiko tinggi rektal efektif orang tua Ansietas
kekurangan PK : Haemoragi
volume cairan pasca persalinan
Intoleransi
Resiko
konstipasi aktivitas
46
Sumber : ( Carpenito, 2012)
47
47
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
pukul 13.30 Wita pada Ibu KW dengan P3003 Post Partum Spontan
a. Pengumpulan Data
Pendidikan : SD S1
No RM : 176811
2) Alasan dirawat
a) Keluhan utama
3) Riwayat obstetri
a) Riwayat menstruasi
b) Riwayat perkawinan
TABEL II.2
didapatibu B6 SF 1x 200 mg
1x 50 mg
lebih lanjut.
Belakang Kepala
Amoxan 3x500 mg PO
Mefinal 3 x 500 mg PO
52
Methylergometrine 3 x 0,125 mg PO
Prenamia 2 x 1 Tablet PO
d) Riwayat kesehatan
f) Penggunaan kontrasepsi
ketiganya.
53
a) Data biologis
(1) Bernafas
menghembuskan nafas.
(3) Eliminasi
urine.
tidur pukul 22.00 wita dan bangun pagi pada pukul 06.00
gosok gigi dua kali sehari dengan memakai pasta gigi dan
(7) Berpakaian
(9) Seksualitas
b) Data psikologis
suaminya.
ibu.
setelah melahirkan.
c) Data sosial
(1) Sosial
(2) Rekreasi
rumah.
(3) Prestasi
Wasa.
59
2) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
bersih.
b) Gejala kardinal
c) Ukuran-ukuran lain
d) Keadaan fisik
ada.
cloasma gravidarum.
sudah keluar.
(11) Ekstremitas
(a) Atas
tekan.
Bawah
555 555
555 555
62
(12) Genetalia
(13) Anus
e) Data laktasi
f) Data bayi
TABEL II.3
g) Data penunjang
TABEL II.4
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP(DL)
TANGGAL 29 April 2016
b. Analisa Data
TABEL II.5
ANALISA DATA KEPERAWATAN PADA IBU KW DENGAN P303 POST
PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA DI RUANG
B ( NIFAS) RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 29 APRIL 2016
- Suhu 36,7ͦC
65
a. Rumusan Masalah
1) Nyeri akut
2) Resiko Infeksi
2) Kurang pengetahuan
b. Analisa Masalah
1) P : Nyeri akut
N= 80x/ menit.
66
Proses terjadi:
2) P : Resiko Infeksi
partum.
Proses terjadi :
penyembuhan.
3) P : Kurang pengetahuan
kontrasepsi KB.
Proses terjadi :
yang digunakan.
c. Diagnosa keperawatan
adalah kelahiran bayi ketiga, ibu mengatakan takut dan tidak cocok
1. Perencanaan
70
TFU 2 jari dibawah pusat,
Dilanjutkan
Lanjutan
1 2 3 4 5
Kontraksi uterus baik, N= 3. Tanda-tanda vital 4.Ajarkan tehnik 4. Dapat
80x/menit. dalam batas relaksasi pada mengalihkan
normal : pasien seperti perhatian dan
TD:(110/70- menarik nafas dalam peningkatan rasa
120/80) mmHg saat nyeri control.
N : (60-100) x/menit
RR : (16-20) x/menit 5. Beri posisi nyaman 5. Dengan posisi
S : (36-37,5)oC seperti semi powler yang nyaman
atau miring kiri diharapkan dapat
4. Ibu mengatakan dan kanan menjadikan otot-
nyerinya otot menjadi
berkurang rileks dan
memperlancar
peredaran darah
kejaringan tubuh
sehingga
mengurangi nyeri.
71
Dilanjutkan
Lanjutan
1 2 3 4 5
6. Ukur TFU dan 6. Kontraksi uterus
kontraksi uterus TFU merupakan
indicator tingkat
nyeri pasien.
7. Delegatif dalam 7. Analgetik dapat
pemberian obat membantu
Mefinal 3x500mg mengurangi nyeri.
Jumat, 29 April Resiko infeksi b/d Setelah diberikan 1. Observasi tanda – 1. Vital sign
2016, pukul masuknya organisme, asuhan keperawatan tanda vital setiap 8 merupakan
14.00 wita sekunder akibat periode selama 2x24 jam jam.(terutama indikator perubahan
post partum d/d WBC = diharapkan tidak suhu). tingkat nyeri pasien.
13,65 10^3/uL, tampak terjadi infeksi, dengan
menggunakan pembalut, kriteria hasil : 2. Observasi
terdapat luka jahitan 1. Tanda-tanda pengeluaran 2. Lokhea normal
episiotomi setelah infeksi tidak ada lokhea beserta mempunyai bau
melahirkan dalam keadaan (rubor,kalor,dolor,tu karakteristik amis,bila purulen
basah, terdapat lockhea mor, fungsiolaesae). (bau,warna,jumlah bau berbau busuk
rubra,Suhu= 36,7ͦ C 2. Pengeluaran lokhea ,dan konsistensi) menandakan adanya
sesuai dengan infeksi.
keadaan
fisiologisnya
3. Luka jaritan
72
episiotomi dalam
Dilanjutkan
Lanjutan
1 2 3 4 5
keadaan mulai 3.Obervasi tanda- 3.Dengan observasi
kering dan tanda infeksi tanda infeksi dapat
menutup. (rubor,kalor,dol diketahui secara
or,tumor,fungsi dini adanya tanda
4.Tanda-tanda vital olaesae) infeksi sehingga
dalam batas normal : bisa dicegah secara
TD: (110/70-120/80) dini
mmHg
N : (60-100) x/menit 4.Anjurkan pada 4. Mencegah infeksi
RR : (16-20) x/menit pasien menjaga dan mempercepat
S : (36-37,5)oC luka jaritan penyembuhan
episotomi dalam
5.WBC dalam batas keadaan kering
normal. dan bersih
73
Dilanjutkan
Lanjutan
Jumat, 29 April Kurang pengetahuan b/d Setelah diberikan 1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui
2016, pukul 14.00 kurang informasi tentang asuhan keperawatan pengetahuan ibu sejauh mana
Wita alat kontrasepsi KB, di selama 1x30 menit tentang alat pengetahuan ibu
tandai dengan Ibu selama 2x pertemuan kontrasepsi KB tentang alat
mengatakan ini adalah diharapkan kontrasepsi KB
kelahiran bayi ketiga, ibu pengetahuan ibu
74
mengatakan takut dan tidak bertambah dengan
Dilanjutkan
cocok menggunakan alat kriteria hasil: 2. Beri konseling 2. Dengan adanya
kontrasepsi KB, ibu 1. Ibu KB konseling KB
mengatakan tidak mengatakan - Beri pasien dapat
menggunakan alat sudah tidak penjelasan memilih metode
kontrasepsi KB, ibu takut dengan dan informasi KB yang diyakini
mengatakan tidak mengerti menggunakan tentang jenis- dengan penjelasan
tentang informasi KB, ibu alat jenis alat keuntungan dan
tampak bingung, ibu kontrasepsi KB kontrasepsi kerugian pasien
tampak bertanya-tanya 2. Ibu KB akan lebih
tentang menggunakan alat mengatakan - Beri mengerti tentang
kontrasepsi KB, ibu belum sudah mengerti penjelasan alat kontrasepsi
bisa memutuskan untuk tentang tentang KB Dengan cara
menggunakan alat informasi KB keuntungan menfasilitsi
kontrasepsi KB. 3. Ibu tidak dan kerugian pertanyaan ibu
bertanya-tanya dari alat akan lebih
lagi tentang kontrasepsi mengerti tentang
alat KB. alat kontrasepsi.
kontrasepsi KB - Fasilitasi Dengan
4. Ibu tidak pertanyaan memevaluasi
bingung ibu tentang kembali ibu akan
5. Ibu bisa alat lebih paham
memutuskan kontrasepsi tentang alat
untuk KB kontrasepsi.
menggunakan - Evaluasi
alat kembali
kontrasepsi KB tentang alat
kontrasepsi
75
KB.
Dilanjutkan
Lanjutan
76
b. Rencana Keperawatan
Tabel II. 7
RENCANA KEPERAWATAN HOME VISIT PADA IBU KW DENGAN P3003 POST
PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA
TANGGAL 1- 2 MEI 2016
77
Dilanjutkan
Lanjutan
1 2 3 4 5
Kontraksi uterus baik, N= 3. Tanda-tanda vital 4.Ajarkan tehnik 4. Dapat
80x/menit. dalam batas relaksasi pada mengalihkan
normal : pasien seperti perhatian dan
TD:(110/70- menarik nafas dalam peningkatan rasa
120/80) mmHg saat nyeri control.
N : (60-100) x/menit
RR : (16-20) x/menit 5. Beri posisi nyaman 5. Dengan posisi
S : (36-37,5)oC seperti semi powler yang nyaman
atau miring kiri diharapkan dapat
4. Ibu mengatakan dan kanan menjadikan otot-
nyerinya otot menjadi
berkurang rileks dan
memperlancar
peredaran darah
kejaringan tubuh
sehingga
mengurangi nyeri.
Dilanjutkan
78
Lanjutan
1 2 3 4 5
6. Ukur TFU dan 6. Kontraksi uterus
kontraksi uterus TFU merupakan
indicator tingkat
nyeri pasien.
7. Delegatif dalam 7. Analgetik dapat
pemberian obat membantu
Mefinal 3x500mg mengurangi nyeri.
Jumat, 29 April Resiko infeksi b/d Setelah diberikan 1. Observasi tanda – 1. Vital sign
2016, pukul masuknya organisme, asuhan keperawatan tanda vital merupakan
14.00 wita sekunder akibat periode selama 2x35 menit (terutama suhu). indikator perubahan
post partum d/d WBC = selama 2x pertemuan tingkat nyeri pasien.
13,65 10^3/uL, tampak diharapkan tidak 2. Observasi
menggunakan pembalut, terjadi infeksi, dengan pengeluaran
terdapat luka jahitan kriteria hasil : lokhea beserta 2. Lokhea normal
episiotomi setelah 1. Tanda-tanda karakteristik mempunyai bau
melahirkan dalam keadaan infeksi tidak ada (bau,warna,jumlah amis,bila purulen
basah, terdapat lockhea (rubor,kalor,dolor,tu ,dan konsistensi) bau berbau busuk
rubra,Suhu= 36,7ͦ C mor, fungsiolaesae). menandakan adanya
2. Pengeluaran lokhea infeksi.
sesuai dengan
keadaan
fisiologisnya
3. Luka jaritan
episiotomi dalam
79
Lanjutan
Dilanjutkan
1 2 3 4 5
keadaan mulai 3.Obervasi tanda- 3.Dengan observasi
kering dan tanda infeksi tanda infeksi dapat
menutup. (rubor,kalor,dol diketahui secara
or,tumor,fungsi dini adanya tanda
4.Tanda-tanda vital olaesae) infeksi sehingga
dalam batas normal : bisa dicegah secara
TD: (110/70-120/80) dini
mmHg
N : (60-100) x/menit 4.Anjurkan pada 4. Mencegah infeksi
RR : (16-20) x/menit pasien menjaga dan mempercepat
S : (36-37,5)oC luka jaritan penyembuhan
episotomi dalam
5.WBC dalam batas keadaan kering
normal. dan bersih
80
Lanjutan
Jumat, 29 April Kurang pengetahuan b/d Setelah diberikan 1. Kaji tingkat 1. Untuk mengetahui
2016, pukul 14.00 kurang informasi tentang asuhan keperawatan pengetahuan ibu sejauh mana
Wita alat kontrasepsi KB, di selama 2x35 menit tentang alat pengetahuan ibu
tandai dengan Ibu selama 2x pertemuan kontrasepsi KB tentang alat
mengatakan ini adalah diharapkan kontrasepsi KB
kelahiran bayi ketiga, ibu pengetahuan ibu
mengatakan takut dan tidak bertambah dengan
cocok menggunakan alat kriteria hasil: 2. Beri konseling 2. Dengan adanya
kontrasepsi KB, ibu 1. Ibu KB konseling KB
mengatakan tidak mengatakan - Beri pasien dapat
81
menggunakan alat sudah tidak penjelasan memilih metode
KB yang diyakini
Dilanjutkan
kontrasepsi KB, ibu takut dengan dan informasi dengan penjelasan
mengatakan tidak mengerti menggunakan tentang jenis- keuntungan dan
tentang informasi KB, ibu alat jenis alat kerugian pasien
tampak bingung, ibu kontrasepsi KB kontrasepsi akan lebih
tampak bertanya-tanya 2. Ibu KB mengerti tentang
tentang menggunakan alat mengatakan - Beri alat kontrasepsi
kontrasepsi KB, ibu belum sudah mengerti penjelasan KB Dengan cara
bisa memutuskan untuk tentang tentang menfasilitsi
menggunakan alat informasi KB keuntungan pertanyaan ibu
kontrasepsi KB. 3. Ibu tidak dan kerugian akan lebih
bertanya-tanya dari alat mengerti tentang
lagi tentang kontrasepsi alat kontrasepsi.
alat KB. Dengan
kontrasepsi KB - Fasilitasi memevaluasi
4. Ibu tidak pertanyaan kembali ibu akan
bingung ibu tentang lebih paham
5. Ibu bisa alat tentang alat
memutuskan kontrasepsi kontrasepsi.
untuk KB
menggunakan - Evaluasi
alat kembali
kontrasepsi KB tentang alat
kontrasepsi
KB.
3. Dengan KB ibu
3. Bantu ibu untuk
dapat mengatur
memutuskan
jumlah anak sesuai
menggunakan
82
kehendak
alat kontrasepsi
Dilanjutkan
Lanjutan
KB, sebelum 42
hari post
partum.
83
84
3. Pelaksanaan
TABEL II.7
PELAKSANAAN KEPERAWATAN PADA IBU WS DENGAN P3003 POST
PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA DI RUANG
B (NIFAS) RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 29 APRIL – 30 MEI 2016
Hari/Tgl/ Dx Tindakan
Evaluasi Paraf
Jam Nomer Perawatan
1 2 3 4 5
Jumat 1 Mengukur TFU dan TFU 2 jari Muli
29 April 2015 kontraksi uterus dibawah pusat
Pukul 14.15 dan kontraksi
Wita uterus baik
(keras)
Pukul 14.20 2 Mengobservasi Lokhea rubra, bau Muli
Wita pengeluaran lokhea amis, berwarna
merah.
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul 15.20 2 Menganjurkan ibu Ibu mengatakan Muli
Wita melakukan vulva mau melakukan
hygiene 2 kali sehari vulva hygiene dan
dan mengganti genetalia ibu
pembalut 3 kali tampak bersih
sehari bila dirasakan
pembalut penuh
Lanjutan
1 2 3 4 5
uterus baik
(keras)
Pukul 16.10 2 Mengobservasi Lokhea rubra, bau Muli
Wita pengeluaran lokhea amis, berwarna
merah.
Pukul 16.40 1 Mengajarkan tehnik Ibu tampak bisa Muli
Wita distraksi seperti mengontrol rasa
ngobrol dengan nyerinya
keluarga
Dilanjutkan
87
Lanjutan
1 2 3 4 5
Dilanjutkan
88
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul 21.30 2 M engobservasi Lokhea rubra, bau Petugas
pengeluaran lokhea amis, berwarna Ruangan
merah
Lanjutan
1 2 3 4 5
alat kontrasepsi
KB
- Membantu ibu
untuk
memutuskan
menggunakan alat
kontrasepsi KB
yang diyakini.
Pukul 08.10. 1,2 Delegatif dalam pem- Obat oral sudah Muli
Wita berian obat oral : diminum, reaksi
Amoxan 500mg, alergi tidak ada
Mefinal 500mg
prenamia 1 kapsul,
Metilat 0,125 mg.
Pukul 08.30 1 Mengkaji tingkat Ibu mengatakan Muli
Wita nyeri Ibu dengan nyerinya sudah
tehnik PQRST berkurang pada
luka jaritan
episiotomi, skala
nyeri 1 dari 10
skala nyeri yang
diberikan, nyeri
dirasakan seperti
ditusuk -tusuk,
Ibu tidak meringis
ketika
menggerakkan
tubuhnya.
Dilanjutkan
90
Lanjutan
1 2 3 4 5
laesa), luka
tampak masih
basah
Pukul 10.00 1 Mengajarkan tehnik Ibu terlihat Muli
Wita distraksi seperti sedang
ngobrol dengan mengobrol
keluarga dengan suami
Dilanjutkan
91
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul 12.50 2 Mengukur TFU dan TFU 2 jari di Muli
Wita kontraksi uterus bawah pusat dan
kontraksi uterus
baik (keras)
Pukul 13.00 2 Mengobservasi Lokhea rubra ,bau Muli
Wita pengeluaran lokhea amis ,berwarna
merah.
Pukul 14.00 Mempersiapkan ibu Ibu KW boleh Petugas
Wita KW BPL pulang ruangan
92
TABEL II.8
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN PADA IBU KW
DENGAN P3003 POST PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA
DI RUANG B ( NIFAS) RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 29 APRIL 2016
Dilanjutkan
93
Lanjutan
TABEL II.9
EVALUASI KEPERAWATAN PADA IBU WS DENGAN P3003 POST
PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA DI RUANG
B ( NIFAS) RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG
TANGGAL 29 APRIL - 30 APRIL 2016
Dilanjutkan
95
Lanjutan
TABEL II.10
Hari/Tgl/ Dx Tindakan
Evaluasi Paraf
Jam Nomer Perawatan
1 2 3 4 5
0
Minggu 1,2 Mengobservasi S: 36.5 C, Muli
1 April 2016 tanda vital N: 80x/mnt,
Pukul 09.00 R: 20x/mnt,
Wita TD: 110/80 mmHg.
Home visit
Pukul 09.10 1 Mengkaji tingkat Ibu mengatakan Muli
Wita nyeri Ibu dengan masih nyeri pada
Home visit tehnik PQRST luka jaritan
episiotomi, Skala
nyeri 1 dari 0-10
skala nyeri yang
diberikan, nyeri
dirasakan seperti
diiris-iris, nyeri
dirasakan di daerah
perineum Ibu masih
meringis ketika
menggerakkan
tubuhnya.
1 Mengukur TFU TFU 2 jari dibawah Muli
Pukul dan kontraksi pusat dan kontraksi
09.30 uterus uterus baik (keras)
Wita
Home visit
Pukul 09.20 2 Mengobservasi Lokhe rubra,bau Muli
Wita pengeluaran amis,berwarna
Home visit lokhea merah.
Pukul 09.30 2 Mengobservasi Tanda infeksi tidak Muli
Wita tanda infeksi ada (kalor, dolor,
Home visit seperti (kalor, tumor, rubor dan
dolor, tumor, fungsio laesa), luka
rubor dan fungsio jaritan tampak
laesa) kering dan menutup
Dilanjutkan
97
Lanjutan
1 2 3 4 5
rapat
Pukul 09.35 3 Memberikan Ibu tampak Muli
Wita konsling KB : mendengarkan
Home Visit - Memberikan penjelasan dan
penjelasan dan informasi tentang
informasi alat kontrasepsi
tentang jenis – yang di berikan
jenis alat dengan baik, dan ibu
kontrasepsi sudah mengerti dan
KB. ibu sudah akan
- Memberikan berencana utuk
penjelasan menggunakan KB
keuntungan dan IUD, sebelum 42
kerugian dari hari post partum.
alat kontrasepsi
KB
- Memfasilitasi
Pertanyaan ibu
tentang alat
kontrasepsi KB
- Memevaluasi
kembali
tentang alat
kontrasepsi
KB
- Membantu ibu
untuk
memutuskan
menggunakan
alat kontrasepsi
KB yang
diyakini.
98
TABEL II.11
EVALUASI KEPERAWATAN HOME VISIT PADA IBU KW DENGAN
P3003 POST PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA
TANGGAL 1 MEI 2016
Dilanjutkan
99
Lanjutan
TABEL II.12
Hari/Tgl/ Dx Tindakan
Evaluasi Paraf
Jam Nomer Perawatan
1 2 3 4 5
0
Senin 1,2 Mengobservasi S: 36.5 C, Muli
2 April 2016 tanda vital N: 80x/mnt,
Pukul 09.00 R: 20x/mnt,
Wita TD: 110/80 mmHg.
Home visit
Pukul 09.10 1 Mengkaji tingkat Ibu mengatakan Muli
Wita nyeri Ibu dengan masih nyeri pada
Home visit tehnik PQRST luka jaritan
episiotomi, Skala
nyeri 1dari 0-10
skala nyeri yang
diberikan, nyeri
dirasakan seperti
diiris-iris,nyeri
dirasakan di daerah
perineum ibu tidak
meringis ketika
menggerakkan
tubuhnya.
1 Mengukur TFU TFU 2 jari dibawah Muli
Pukul dan kontraksi pusat dan kontraksi
09.15 uterus uterus baik (keras)
Wita
Home visit
Pukul 09.20 2 Mengobservasi Lokhe rubra,bau Muli
Wita pengeluaran amis,berwarna
Home visit lokhea merah.
Pukul 09.30 2 Mengobservasi Tanda infeksi tidak Muli
Wita tanda infeksi ada (kalor, dolor,
Home visit seperti (kalor, tumor, rubor dan
dolor, tumor, fungsio laesa), luka
rubor dan fungsio tampak masih basah
laesa)
Dilanjutkan
101
Lanjutan
1 2 3 4 5
Pukul .09.35 3 Memberikan Ibu tampak Muli
Wita konsling KB : mendengarkan
Home Visit - Memberikan penjelasan dan
penjelasan dan informasi tentang
informasi alat kontrasepsi
tentang jenis- yang di berikan
jenis alat dengan baik dan ibu
kontrasepsi sudah mengerti dan
KB. ibu sudah akan
- Memberikan berencana utuk
penjelasan menggunakan KB
keuntungan dan IUD, sebelum 42
kerugian dari hari post partum.
alat kontrasepsi
KB
- Memfasilitasi
Pertanyaan ibu
tentang alat
kontrasepsi KB
- Memevaluasi
kembali
tentang alat
kontrasepsi
KB
- Membantu ibu
untuk
memutuskan
menggunakan
alat kontrasepsi
KB yang
diyakini.
102
TABEL II.12
EVALUASI KEPERAWATAN HOME VISIT PADA IBU KW DENGAN
P3003 POST PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA
TANGGAL 2 MEI 2016
Dilanjutkan
103
Lanjutan
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus yang terjadi dilapangan, argumentasi atas kesenjangan tersebut dan
A. Pengkajian
Pada tinjauan teori data-data yang muncul pada Ibu dengan post partum
kontraksi uterus (+), TFU 2 jari dibawah pusat, nyeri pada luka episiotomi,
distensi kandung kemih tidak ada, pembengkakan payudara, ASI lancar, puting
ditafsirkan pada 11 mei 2016, namun tanggal 29 April 2016 Ibu melahirkan
Dari data yang diperoleh saat pengkajian dapat ditarik suatu kesimpulan
ada sebelas diagnosa keperawatan yang muncul, sedangkan pada tinjauan kasus
104
105
muncul tiga diagnosa keperawatan yang sudah sesuai dengan diagnosa pada
tinjauan teori yaitu :Nyeri (akut) berhubungan dengan trauma pada perineum
dengan kurangnya informasi tentang alat kontrasepsi. Ini terjadi karena pada
saat pengkajian keluhan dan data yang ditemukan pada IbuKW sesuai dengan
diagnosa keperawatan pada tinjauan teori yang tidak muncul pada tinjauan
karena tidak ditemukannya data yang mendukung karena tidak ada pendarahan
penurunan asupan oral atau perdarahan juga tidak ditemukannya data yang
berhubungan dengan diuresis pasca partum dan retensi urine akibat oedema
pasca persalinan tidak ditemukan data yang mendukung diagnosa ini seperti
atau rektal, kurang masukan (makanan, dan cairan) tidak muncul karena tidak
ada data nyeri pada rektal, takut mengedan serta takut jaritannya lepas saat
BAB, Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada konsep diri,
diagnosa ini seperti adanya krisis situasi, ancaman pada konsep diri, kontak
106
berhubungan dengan keletihan, kecewa terhadap bayi baru lahir merasa tidak
kompeten tidak muncul karena tidak ada data yang mendukung seperti
ketakutan merawat bayi atau berinteraksi terhadap bayi, dan Menyusui tak
efektif berhubungan dengan suplai ASI tidak adekuat karena ASI lancar dan
ditemukan karena ibu dapat memenuhi ADL nya secara mandiri.( Carpenito,
L.J. 2012).
B.Perencanaan
mengancam jiwa Ibu dan dampak masalah tersebut bagi Ibu. (Nursalam, 2008).
yang menjadi prioritas pertama adalah masalah Nyeri (akut) karena merupakan
keluhan utama yang dirasakan Ibu yang bersifat aktual dan dirasakan
mengganggu kenyamanan Ibu dan bila tidak diatasi Ibu tidak kooperatif
resiko infeksi karena pada Ibu tidak ditemukan tanda-tanda infeksi (kalor,
antibiotik yang dapat membantu dalam pencegahan infeksi, tetapi bila tidak
107
karena jika tidak ditanggualngi tidak mengancam jiwa ibu. disamping itu juga
ibu diberikan konseling tentang alat kontrasepsi KB agar ibu lebih mengerti
C. Pelaksanaan
membaik serta tanda-tanda infeksi tidak muncul seperti kalor, rubor, dolor,
Dalam pelaksanaan yang disusun dan dilaksanakan oleh penulis tidak ada
108
hambatan yang berarti karena IbuKW dan keluarga sangat kooperatif dengan
D. Evaluasi
teratasi dengan baik yaitu nyeri akut dan kurang pengetahuan, 1 diagnosa yaitu
resiko infeksi masalah dan tujuan teratasi sebagian karena WBC ibu tidak
ibu sudah dalam batas normal atau tidak, tetapi kondisi ibu sudah membaik dan
tidak ada tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor dan fungsiolaesa) dan
masalah nyeri akut yaitu anjurkan Ibu untuk menerapkan tehnik distraksi dan
relaksasi apabila merasa nyeri. Untuk diagnose resiko infeksi tindakan yang
dapat dilakukan yaitu anjurkan kontrol untuk perawatan luka, anjurkan Ibu
untuk menjaga luka tetap kering dan bersih serta teratur minum obat yang telah
kontrasepsi KB ibu tetap diajurkan untuk berdiskusi dengan suami agar cepat
PENUTUP
A. Kesimpulan
gambaran umum tentang asuhan keperawatan pada Ibu KW dengan P3003 Post
spiritual, keadaan umum dan keadaan fisik pasien serta data laboratorium yang
kontrasepsi KB.
masalah yaitu nyeri akut, resiko infeksi yang terakhir yaitu kurang
dengan teori.
rencana yang telah disusun sebelumnya dimana tujuan dari pelaksanaan adalah
109
110
yang muncul.
dapat dipantau perubahan perilaku yang terjadi pada Ibu serta dapat diketahui
tercapai dengan baik yaitu nyeri akut berhubungan dengan trauma pada
periode post post partum belum dapat di ketahui terjadi atau tidak karena
kondisi ibu sudah membaik dan ijinkan pulang, ini akan di evaluasi saat ibu
kontrol.
B. Saran
pasien.
111
optimal
DAFTAR PUSTAKA
Anita, L. & Lyndon, S. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas Fisiologis &
Patologis. (Edisi Pertama). Tanggerang : Binarupa Aksara.
Elisabet Siwi W & Edang P. (2015) .Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui
(Cetakan Pertama). Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Mansur, H.,Temu, B. ( 2014). Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Sulistyawati A, (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. (Edisi
Pertama).Yogyakarta : Andi Offset.
113
Sondakh, J. S., J. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Erlangga.
Lampiran 1
SASARAN : Ibu KW
WAKTU : Disesuaikan
I. TUJUAN
II. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. MEDIA
3. Leaflet
IV. MATERI
Terlampir
1) EVALUASI
b. Sebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi dan alat –alat kontrasepsi apa yang
Hari/ Tahapan
Tanggal/ Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Ibu
Jam Penyuluhan
1 2 3 4
MATERI PENYULUHAN
KELUARGA BERENCA
Hal, 182)
kontrasepsi
e. Untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera, melalui
a. Kondom
dari kondom adanya rasa nyeri dan pans (jarang terjadi), alergi
Hal 160 ).
b. IUD/ AKDR
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
1) Copper-T
2) Copper-7
3) Multi Load
IUD ini terbuat dari plastic (polyethelene) dengan dua tangan kiri
4) Lippes Loop
Efek samping
Nyeri pasca operasi, bisa infeksi pada bekas luka ( jika alat
mengambil keputusan.
kepuasan seksual.
Efek samping
“pil mini”. Semua pil kontrasepsi ini di singkat dengan COC dan
1) Pil Kombinasi
a) Menghambat ovulasi
implantasi
di luar kandungan
konsisten
(2) Tidak ada perlindungan terhadap penyakit menular
tahun
4) Pil mini
menyusui
pil kombinasi
(b) Karena tidak mengandung estrogen .
amenorhe.
intrauterine.
f. Suntikan KB
amenorhe
3) Depresi
1) Efektivitas tinggi
penggunaan antiibiotic
g. Implan / Susuk
alat kontrasepsi.
Keuntungan :
1) Efektifitas tinggi
anemia.
Kerugian:
pendarahan bercak
tempat pemasangan.
Metode Operasi Pria (MOP) Vasektomi
Keluarga berencana
IUD/ AKDR( Alat Kontrasepsi Dalam Cara KB ini permanen bagi pria yang
Keluarga Berencana adalah Suatu usaha
Rahim) sudah memutuskan tidak mempunyai
untuk merencanakan kehamilan dalam rangka
IUD adalah alat kecil terdiri dari anak lagi.Pertimbangkan secara secara
menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera
bahan plastik yang lentur yang matang sebelum mengambil keputusan.
Untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia rahim,yang harus diganti jika sudah kemampuan manapun atau kepuasan
serta untuk pengendalian penduduk. Efektif dengan segera Hampir tidak ada indikasi kontra
Jenis – jenis Alat Kontrasepsi Tidak ada interaksi obat Biaya murah ( karena hanya sekali
Kondom Reversible dan sangat efektif mengeluarkan biaya
Selain mencegah kehamilan juga dapat Tidak terkait dengan koitus Pil KB Kombinasi
melindungi terhadap infeksi menular Metode Operasi Wanita(MOP) /Tubektomi Cukup efektif
seksual (PMS) termasuk HIV/ AIDS Ada Sangat efektif Mengurangi nyeri haid
Kondom juga Efektis bila setiap Tidak ada efek samping jangka panjang Mengurangi resiko radang panggul dan
dilakukan secara benar.
Berkurangnya risiko kanker ovarium kehamilan di luar kandungan
Tidak ada perubahan dalam fungsi Mengurangi kanker ovarium dan uterus
seksual
Pil mini Implan / Susuk
terjadi
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES BALI
2016