Filsafat Hakim 2
Filsafat Hakim 2
Filsafat Hakim 2
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philo dan Sophia, Philo yang
berarti cinta dalam artian yang luas yakni keinginan, dan karena itulah lalu
berusaha mencapai yang diinginkan itu. Adapun sophia yang memiliki arti
kebijakan yang dimaksud kebijakan disini ialah pandai, mengerti,
mendalami. Sedangkan dalam bahasa Inggris kata filsafat disebut dengan
istilah philosophy', dan dalam bahasa Arab disebut dengan istilah falsafah',
yang biasa diterjemahkan dengan 'cinta kearifan'. Jadi dari namanya saja
filsafat boleh diartikan sebagai keingin untuk mencapai kepandaian atau
cinta kepada kebijaksanaan. Akan tetapi pengertian filsafat berkembang
dari masa ke masa, dapat diartikan sebagai the love of wisdom atau love
for wisdom. Pada fase ini filsafat berarti sifat seseorang yang berusaha
menjadi orang yang bijak. Jadi, bisa disimpulkan yang pertama filsafat
sebagai sifat, dan yang kedua filsafat sebagai kerja.
Filsafat sendiri adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat akan
segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran dan ilmu pengetahuan
tentang pencarian hakikat atau inti sari dari segala sesuatu. Sedangkan
filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa
pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu juga memiliki beberapa
cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan dasar, metode, asumsi dan
implikasi ilmu pengetahuan dari ilmu yang termasuk didalamnya antara
lain ilmu alam dan ilmu sosial. Sering kali muncul pertanyaan sentral dari
studi ini menyangkut apa yang memenuhi syarat sebagai sains, keandalan
teori-teori ilmiah dan tujuan akhir sains. Keterkaitan filsafat ilmu sangat
erat dan saling tumpang tindih dengan metafisika, ontologi dan
epistemolgi. Filsafat akan mencari jawaban "mengapa" sesuatu hal itu
sampai ke akar-akarnya. Artinya, secara radikal filsafat terus bertanya ke
dasar dari sesuatu alasan atau persoalan sampai menemukan titik terang
dimana jawaban itu bisa diterima oleh akal sehat manusia. Filsafat
berusaha menetapkan kriteria apa yang disebut benar, apa yang disebut
baik dan apa yang disebut indah.
Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat
mendalam sampai menyentuh hakikat, atau berpikir secara
global/menyeluruh, atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang
pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan. Berpikir yang demikian
ini sebagai upaya untuk dapat berpikir secara tepat dan benar serta dapat
diterima oleh akal sehat manusia yang mendengarnya secara logis. Filsafat
disini juga mencakup berbagai aspek diantaranya ruang lingkup dan
manfaat kajian, sejarah perkembangan filsafat, dasar-dasar dan sumber
ilmu pengetahuan, tingkatan dan jenis pengetahuan. Untuk memahami
ruang lingkup filsafat ilmu seseorang sudah harus memiliki bekal
pengetahuan tentang filsafat umum sebagai dasar pengetahuan, sebab ilmu
filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan. Filsafat menjadi “ibu”
segala ilmu. Manfaat ilmu juga sebagai titik tolak membuat kita bisa
menjelajah berbagai filsafat pengetahuan ilmu lain, termasuk di dalamnya
ilmu pendidikan. Filsafat disini merupakan pengetahuan tentang hakikat,
substansi dari hakikat adalah paradigma dasar dari pengetahuan Sejarah
karena juka beberapa aspek sejarah telah terlewati akan ada permasalahan
yang terjadi karena ketidakseimbangan manusia dalam berpikir secara
kritis satu persat.
PEMBAHASAN
B. Epistimologi