Ingrum
Ingrum
Ingrum
Disusun Oleh :
NIM : 857748197
Pokjar : Boja
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT SEMARANG
TAHUN 2023
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku.
Fitriya Ningrum
NIM. 857733362
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan
karuniaNya, karena peneliti telah berhasil menyelesaikan tugas untuk menyusun
laporan perbaikan pembelajaran dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Meningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Pecahan Sederhana Menggunakan Kartu Pecahan Pada Siswa Kelas II SD
Negeri 1 Kaligading.
Dalam penyusunan laporan ini tentu tidak lepas dari kesulitan dan
hambatan, namun berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak,
laporan ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini pula peneliti menyampaikan
rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada :
iv
Semoga laporan ini dapat bermanfaat, terutama bagi dunia pendidikan.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan PKP ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari para pendidik,
pemerhati dan pembaca selalu kami harapkan guna perbaikan dan sempurnanya
laporan ini.
Peneliti
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………… ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT………………………… iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………….. viii
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………… ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. x
ABSTRAK……………………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………... 1
A. Latar Belakang …………………………………………………... 1
1. Identifikasi masalah………………………………………….. 2
2. Analisis Masalah……………………………………………... 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah………………… 3
B. Rumusan Masalah………………………………………………... 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………… 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran…………………….. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………. 5
A. Keterkaitan PTK dan PKP……………………………………….. 5
B. Teori Belajar ................................................…………………….. 6
C. Pembelajaran Matematika di SD………………………………... 6
D. Materi Pecahan di Kelas II SD………………………………….. 8
E. Hasil Belajar...............................………………………………… 8
F. Karakteristik Siswa Kelas II SD………………………………… 9
G. Media Pembelajaran……………………………………………... 10
H. Media Kartu Pecahan……………………………………………... 11
I . Kerangka Berpikir............................................................................ 12
J. Hipotesis Tindakan............................................................................ 12
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN…………………………………………….. 13
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu… 13
vi
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran……………………….. 13
C. Teknik Analisis Data…………………………………………… 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………... 17
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran………….. 27
BAB V. SIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT……………… 30
A. Simpulan…………………………………………………………. 30
B. Saran Tindak Lanjut……………………………………………... 30
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 32
LAMPIRAN – LAMPIRAN……………………………………………... 33
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GRAFIK
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
Meningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Pecahan Sederhana Pembelajaran
Menggunakan Kartu Pecahan
Pada Siswa Kelas II SD Negeri 1 Kaligading
Tahun Ajaran 2022 / 2023
Fitriya Ningrum
E-mail : [email protected]
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
pecahan merupakan salah satu media pembelajaran yang bersifat semi konkret sehingga sesuai
dengan karakteristik siswa yang bersifat operasional konkret.
Dari uraian di atas, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Kaligading dengan menggunakan media
pembelajaran berupa kartu pecahan. Anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap perkembangan
berpikir operasional konkret, sehingga dalam proses pembelajaran guru sebaiknya menggunakan
media pembelajaran yang mudah dipahami oleh anak dan dapat meningkatkan minat anak dalam
mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu peneliti memilih judul “MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN SEDERHANA MENGGUNAKAN KARTU
PECAHAN PADA SISWA KELAS II SDN 1 KALIGADING TAHUN 2022/2023”
1. Identifikasi Masalah
Setelah melakukan pembelajaran Matematika pada materi pecahan sederhana semester II
tahun pelajaran 2022/2023 , ternyata hasil belajar siswa tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sebagian besar siswa menapatkan nilai dibawah KKM. Hal ini terlihat pada hasil ulangan
harian siswa, sebagian besar siswa mengalami kesulitan dan belum bisa mencapai KKM.
Adapun permasalahan yang ditemukan antara lain :
1. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran
2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
3. Siswa mengalami kesulitan di dalam mengikuti pembelajaran matematika materi pecahan
2. Analisis Masalah
Ada banyak hal yang menjadi penyebab kurangnya kemampuan siswa dalam
memahami materi pecahan sederhana, antara lain sebagai berikut.
1. Metode pembelajaran kurang menarik
2. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran
3. Media pembelajaran belum digunakan secara maksimal
3. Alternatif dan prioritas Pemecahan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti akan merancang suatu
pemecahan masalah melalui model pembelalajaran demonstrasi menggunakan media yaitu
kartu pecahan.
3
Peneliti juga merancang penelitian ini berdasarkan penelitian terdahulu yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Dura Herawati yang berjudul “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar Materi
Pecahan Sederhana Melalui Media Kartu Pecahan di Kelas II SD.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah : “Bagaimana meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan sederhana
menggunakan kartu pecahan pada siswa kelas II SD Negeri 1 Kaligading tahun ajaran 2022 /
2023 ?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar matematika materi pecahan sederhana menggunakan kartu pecahan pada siswa
kelas II SD Negeri 1 Kaligading tahun 2022 / 2023.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa
a. Siswa mampu mmahami konsep pecahan dengan benar.
b. Siswa dapat belajar sambil bermain .
c. Hasil belajar siswa materi pecahan dapat meningkat.
d. Siswa memiliki pengalaman dalam menggunakan media pembelajaran dengan benar.
2. Bagi Guru
a. Guru dapat menggunakan media kartu pecahan sebagai alat peraga dalam proses
pembelajaran.
b. Guru dapat termotivasi untuk menggunakan media pembelajaran pada saat proses
pembelajaran.
c. Guru dapat lebih mudah untuk mengkondisikan siswanya siswanya karena perhatian
siswa akan terpusat pada media pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah dapat menambah kumpulan media pembelajaran yang sudah dimiliki oleh
sekolah.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dari uraian diatas anak kelas kelas 2 SD berada pada tahap pra – operasional dan
operasional konkret. Guru memerlukan media pembelajaran yang visual untuk membantu
siswa memahami materi yang diajarkan.
C. Pembelajaran Matematika di SD
Matematika merupakan ilmu hitung yang sangat penting untuk dipelajari, karena
matematika salah satu ilmu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karena
itu matematika perlu diajarkan mulai dari sekolah dasar. Siswa sekolah dasar, terutama pada
tingkat rendah belum bisa berpikir secara abstrak, sehingga dalam pembelajaran khususnya
matematika diperlukan benda – benda yang konkret untuk membantu pemahaman siswa
tentang konsep matematika iyu sendiri. Agar pembelajaran menarik dan menyenangakan bagi
siswa, guru perlu merancang strategi pembelajaran secara matang. Dalam pembelajaran guru
berperan sebagai fasilitator, bukan sebagai pusat pembelajaran. Dengan begitu setelah
pembelajaran siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dan
membangun pemahamannya sendiri.
Wibowo ( 2019 : 28 ) menjelaskan bahwa matematika realistic adalah matematika
yang disajikan sebagai proses kegiatan manusia, bukan sebagai produk jadi. Bahan pelajaran
disajikan melalui bahan cerita yang sesuai dengan lingkungan siswa ( kontekstual ) .
matematika realistic juga merupakan pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami
peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran matematika secara lebih baik
dibandingkan model pembelajaran matematika pada masa yang lalu. Realita merupakan hal
hal yang konkret yang dapat diamati atau dipahami peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran matematika di kelas II SD merupakan suatu
kegiatan yang diberikan kepada siswa agar siswa apat menemukan konsep matematika
melalui pengalamnnya sendiri. Pembelajaran matematika di kelas II SD harus disesuaikan
dengan karakteristik siswa kelas II. Oleh karena itu pembelajaran matematika di kelas II SD
bersifat pembelajaran realistik. Di dalam pembelajaran realistik guru harus menyiapkan
8
perencanaan pembelajaran dengan matang yang disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas
II SD. Selain itu guru juga perlu menghubungkan pembelajaran matematika dengan
kehidupan peserta didik sehingga peserta didik lebih mudah memahami konsep matematika
yang diberikan. Pembelajaran matematika di SD memiliki tujuan dan fungsi tersendiri.
D. Materi Pecahan di Kelas II SD
Menurut Astari (2017: 2) Pecahan adaah satu bagian utuh dibagi menjadi beberapa
bagian yang sama besar. Pecahan dapat digunakan untuk menyebutkan bagian dari suatu
kelompok . Sama halnya dengan Astari, Heruman dalam Herawati ( 2022 : 3 )
mengemukakan bahwa pecahan adalah bagian dari sesuatu yang utuh atau tidak bulat.
Sukajati dalam Herawati ( 2022 : 3 ) menjelaskan bahwa pecahan adalah bagian dari
keseluruhan yang berukuran sama.
Dari pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pecahan adalah
bagian dari sesuatu yang utuh yang sama banyak yang terdiri dari pembilang dan penyebut
yang keduanya dapat dibandingkan.
Pembelajaran matematika di kelas II terdapat berbagai bab yaitu , operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan, operasi hitung perkalian dan pembagian, masalah yang
melibatkan uang, pengukuran waktu, panjang dan berat, hubungan antar satuan, pecahan
sederhana, unsur dan sifat bangun datar yang sederhana, jenis dan besar sudut. Materi
pecahan sederhana pada pembelajaran matematika di kelas II terdapat pada semester dua.
Materi pecahan sederhana tersebut dibagi terdiri dari 3 kompetensi dasar yaitu mengenal
pecahan, membandingkan pecahan sederhana dan memecahkan masalah yang melibatkan
pecahan sederhana. Dalam penelitian yang akan dilakukan kali ini terfokuskan pada materi
pecahan sederhana dengan kompetensi dasar mengenal pecahan sederhana.
E. Hasil Belajar
Sulfemi dan Supriyadi ( 2019 : 6 ) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah setelah menerima pengalaman
belajarnya. Kemampuan kemampuan tersebut dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Lestari dkk ( 2021 ) menyatakan bahwa hasil belajar adalah sebuah kemampuan
dari seorang anak yang didapatkan setelah mendapatkan pengajaran. Hasil belajar dipengaruhi
oleh beberapa factor antara lain minat siswa, motivasi belajar, dan kebiasaan membaca.
9
Suratman dkk ( 2019 : 3 ) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa
setelah dia menyelesaikan proses belajarnya. Kemampuan tersebut adalah kmampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku pada diri siswa setelah dia melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Perubahan pada aspek kognitif ditunjukkan dengan
meningkatnya pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. perubahan pada
aspek afektif dapat berupa perubahan tingkah laku siswa yang sesuai dengan norma norma
agama. Perubahan pada aspek psikomotor dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan
keterampilan yang dimiliki siswa. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat
mengembangkan potensi yang sudah dimiliki sebelumnya.
Guru biasanya menggunakan hasil belajar sebagai ukuran untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhaap materi yang sudah diajarkan. Untuk mengukur hasil belajar guru
memerlukan alat evaluasi yang sesuai dengan materi yang akan diukur.
Ada beberapa macam alat evalusi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar. Salah
satunya adalah melalui tes. Tes hasil belajar yang baik harus sesuai dengan kriteria yang
sudah ditentukan. Menurut Dewi ( 2018 ) tes harus memenuhi beberapa syarat antara lain,
memiliki validitas, memiliki reliabilitas, memiliki obyektivitas, memiliki tuntutan
pelaksanaan, memiliki norma, ekonomis dalam pelaksanaan.
F. Karakteristik Siswa Kelas II SD
Menurut Ibda dan Wijayanto ( 2022 : 82 ) karakteristik siswa kelas rendah ( kelas 1,
2, 3 ) adalah
1. Karakteristik umum : waktu reaksi lambat, suka berkelahi, gemar bergerak
2. Karakteristik kecerdasan : kurangnya kemampuan pemusatan perhatian,
kemampuan berpikir sangat terbatas, kegemaran untuk mengulangi macam –
macam kegiatan.
agar lebih tertarik pada materi pembelajaran yang diajarkan sehingga mereka akan cepat
mencerna materi pembelajaran yang diajarkan.
Karakteristik siswa kelas II di SD Negeri 1 Kaligading berasal dari keluarga yang
menengah kebawah. Orang tua siswa dengan beragam profesi, yaitu bekerja sebagai petani,
pedagang, wiraswasta, pekerja pabrik dan PNS. Sehingga diperlukan kerjasama antara guru
dengan orangtua siswa dalam mendampingi proses berkembangnya karakteristik siswa supaya
dapat berkembang dengan baik.
G. Media Pembelajaran
1. Pengertian media pembelajaran
Heinich dalam Kustandi dan Darmawan ( 2020 : 5 ) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah media yang membawa pesan – pesan atau informasi yang bertujuan
pembelajaran atau mengandung maksud – maksud pembelajaran.
Menurut Nurfadhilah ( 2021 : 8 ) media pembelajaran adalah alat – alat grafis,
fotografis, atau elektronis, untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal. Media pembelajaran sangat penting dalam meningkatkan minat belajar
siswa. Secara didaktis psikologis media pembelajaran sangat membantu psikologis anak
dalam hal pembelajaran.
Jalinus dan Ambiyar ( 2016 : 4 ) berpendapat bahwa segala sesuatu yang menyangkut
software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari
sumber pembelajaran ke peserta didik ( idividu atau kelompok ), yng dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pembelajar sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran ( didalam / di luar kelas ) menjadi lebih efektif.
Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat bantu yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang dapat
membantu guru dalam penyampaian materi ajar. Media pembelajaran dapat berupa hardware
dan software. Selain itu media pembelajaran juga bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan dan membuat pembelajaran menjadi lebih
efektif.
2. Fungsi dan manfaat media pembelajaran
Menyampaikan informasi hanya mealui bahasa lisan akan menimbulkan salah
persepsi dan minimnya minat siswa terhadap materi ajar yang disampaikan, karena siswa
11
kurang diiajak berpikir dan menghayati pesan yang disampaikan. Padahal untuk mencapai
ujuan pembelajaran yang diinginkan diperlukan keterlibatan siswa baik fisik mapun psikis.
Sadiman dalam Jalinus dan Ambiyar (2016 : 24) mengemukakan manfaat media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, sebagai berikut.
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra, missal obyek yang terlalu besar
untuk dbawa ke kelas dapat diganti dengan gambar atau slide, dan sebagainya.
c. Meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sndiri berdasarkan
minat dan kemampuannya dan mengatasi sikap pasif siswa.
d. Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa
terhadap isi pelajaran.
H. Media Kartu Pecahan
Sundayana dalam Setiawan ( 2018 : 2 ) menjelaskan bahwa kartu pecahan adalah
media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi pecahan. Kartu
pecahan dilengkapi gambar yang menarik perhatian siswa. Menurut Kartika dalam Kotib
( 2020 : 58 ) kartu pecahan berfungsi untuk menambah keterampilan siswa dalam
mendalami materi. Kartu pecahan berguna untuk membina keterampilan siswa dalam
membedakan bentuk pecahan.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kartu pecahan merupakan salah satu
media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelajaran matematika sebagai alat peraga,
yang berguna untuk memnambah keterampilan siswa dalam membedakan bentuk pecahan.
Kartu pecahan dapat di tempel maupun disusun sesuai dengan keinginan siswa untuk
menentukan nilai dari pecahan sederhana. Dengan media ini, siswa dapat belajar sambil
bermain dan berinteraksi langsung dengan media pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah
memahami materi yang diajarkan.
Media kartu pecahan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut.
a. Pembelajaran akan lebih menarik karena siswa akan diajak bermain dengan
menggunakan kartu pecahan yang dapat ditempel dan disusun
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya
12
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi karena guru tidak hanya menggunakan metode
ceramah namun juga menggunakan metode demonstrasi.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan karena siswa tidak hanya mengerjakan soal dan
mendengarkan penjelasan guru tetapi siswa dilatih untuk lebih aktif dalam pembelajaran
dengan cara belajar sambil bermain.
I. Kerangka Berpikir
Berdasarkan identifikasi masalah, analisis masalah dan rumusan masalah diatas, maka
kerangka pikir dari penelitian ini sebagai berikut :
Solusinya:
Menyebabkan:
Menggunakan media kartu
pecahan Hasil belajar matematika
materi pecahan rendah
J. Hipotesis Tindakan
Memperhatikan landasan teori dan kerangka pikir tersebut di atas, maka hipotesis
tindakan dirumuskan sebagai berikut : “penggunaan media kartu pecahan dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas II SD Negeri 1 Kaligading.
13
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
diperoleh hasil yang sesuai dengan indikator keberhasilan, maka tidak perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
Secara detail, tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Tahap Prasiklus
a. Permohonan izin di SD Negeri 1 Kaligading . Izin mudah didapatkan karena kepala
sekolah sangat mendukung aktivitas yang dapat membantu dalam proses belajar
mengajar
b. Observasi pelaksanaan pembelajaran dari perilaku siswa di luar kelas. Hal ini
diperlukan untuk memberikan gambaran awal bagi peneliti.
c. Menentukan media pembelajaran yang akan digunakan.
d. Menyusun langkah dan jadwal kegiatan.
2. Siklus I
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus I ini dapat dijabarkan dalam
tahap -tahap sebagai berikut:
1) Tahap Perencanaan
a. Mengumpulkan data yang diperlukan.
b. Merencanakan pembelajaran dengan media "Kartu pecahan" dan
merancang alat evaluasinya.
c. Membuat laporan observasi.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menerapkan model pembelajaran sesuai dengan rencana pada siswa
kelas II SD Negeri 1 Kaligading.
b. Siswa belajar dengan menggunakan media "kartu pecahan" dengan
bimbingan guru.
3) Tahap Observasi
Guru memonitor siswa selama proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati antara
lain: motivasi siswa, ketertarikan siswa materi pecahan sederhana, dan
pemahaman siswa.
4) Tahap Analisis Refleksi
15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa banyaknya siswa yang mendapatkan nilai
antara 86-100 kriteria sangat baik 2 siswa (14,29%), nilai antara 71-85 kriteria baik 2 siswa
(14,29%), nilai antara 56-70 kriteria cukup 4 siswa (28,57%), nilai 41-55 kriteria kurang 4 siswa
(28,57%) dan nilai <40 kriteria sangat kurang 2 siswa (14,29%). Berdasarkan hasil belajar
matematika materi pecahan sederhana dari hasil ulangan harian di awal semester II sebelum
diadakan PTK setelah diklasifikasikan dapat disajikan dalam bentuk grafik berikut :
18
PRA SIKLUS
4.5
4
3.5
Banyak Siswa 3
2.5
2
1.5 Frekuensi
1
0.5
0
86-100 71-85 56-70 41-55 <40
Rentang Nilai
Berdasarkan tabel di atas, masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM.
Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang masih minimal yaitu 67,58.
Sedangkan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40. Sehingga masih ada perbedaan yang
20
cukup jauh antara nilai tertinggi dengan nilai terendah. Berikut ini adalah tabel
klasifikasi hasil belajar matematika materi pecahan sederhana pada siklus I.
Tabel 4.3. Klasifikasi Hasil Belajar Matematika Siklus I
Frekuensi Prosentase
No Interval Predikat
(Perolehan) (Ketercapaian)
1 86 – 100 3 21,42% Sangat Baik
2 71 – 85 3 21,42% Baik
3 56 – 70 3 21,42% Cukup
4 41 – 55 4 28,57% Kurang
5 <40 1 7,14 Sangat Kurang
Jumlah 14 100%
Rerata 67,58
Prosentase
57,14%
Ketuntasan
SIKLUS I
4.5
4
3.5
Banyak Siswa
3
2.5
2
1.5 Frekuensi
1
0.5
0
86-100 71-85 56-70 41-55 <40
Rentang Nilai
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa nilai 0-40 frekuensi 1, nilai 41-
55 frekuensi 4, nilai 56-70 frekuensi 3, nilai 71-85 frekuensi 3 dan nilai 86-100
frekuensi 3. Dari hasil tes evaluasi siklus I yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran pada siklus I menunjukkan hasil belajar selama siklus I pada mata
pelajaran matematika dengan menggunakan media kertas berwarna mengalami
peningkatan yang cukup baik.
c. Hasil Observasi pada siklus I
Pada pertemuan pertama awal pembelajaran siswa tampak antusias dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Penggunaan media kartu pecahan selain dapat
meningkatkan antusiasme siswa juga dapat meningkatkan ketertarikan siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat pada saat guru memperagakan media
kartu pecahan di depan kelas, siswa terlihat fokus mendengarkan penjelasan guru.
Penggunaan kartu pecahan juga dapat membuat siswa merasa senang mngikuti
pembelajaran karena mereka bisa belajar sambil bermain. Meskipun sebagian besar
siswa tampak fokus dalam mendengarkan penjelasan guru, namun pada saat guru
meminta anak untuk bertanya perihal materi yang belum di pahami, tidak ada siswa
yang bertanya. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa belum sepenuhnya
mendengarkan penjelasan guru.
Selama proses pembelajaran siswa tampak mengikuti dengan baik. Selain itu
guru selalu membantu siswa ketika mengalami kesulitan selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada akhir pembelajaran guru bersama dengan siswa menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga memberikan klarifikasi dari
masalah-masalah yang dihadapi siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Pada saat mengerjakan evaluasi sebagian besar siswa dapat mengerjakan soal
sampai selesai. Namun beberapa siswa masih bertanya dengan guru tentang teknik
dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru. Kegiatan mengerjakan evaluasi cukup
menyita waktu karena sebagain besar siswa tidak dapat mengerjakan soal latihan tepat
waktu. Sehingga guru memberikan waktu tambahan kepada siswa agar dapat
menyelesaikan soal evaluasi.
22
d. Refleksi Siklus I
Dengan melakukan refleksi diri dan berdiskusi dengan teman sejawat dapat
ditemukan beberapa kelebihan dan kekuragan dari perbaikan pembelajaran siklus I. Dari
perbaikan pembelajaran siklus I terdapat beberapa kekurangan, namun hasil evaluasi
belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan. Jika sebelum perbaikan pembelajaran
siswa yang memperoleh nilai tuntas atau nilai > KKM (70) hanya 5 orang dari 14 siswa,
atau tingkat tuntas klasikal hanya mencapai 35% setelah dilaksanakan perbaikan
pembelajaran siklus I meningkat menjadi 8 siswa atau tingkat ketuntasan meningkat
menjadi 57%.
Berdasarkan hasil tersebut, perbaikan pembelajaran siklus I belum berhasil,
pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika telah mencapai kriteria ketuntasan yakni >
70%. Dengan demikian perlu diadakan perbaikan pembelajaran siklus II agar proses
pembelajaran dapat lebih berhasil dan hasil belajar siswa meningkat.
3. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Pada siklus II materi yang disampaikan kepada siswa masih sama yaitu
mengenal pecahan sederhana dengan menggunakan kartu pecahan, namun pada siklus II
pembelajaran dilakukan dengan lebih detail. Pada siklus ini siswa dituntut untuk
berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Siswa
diberi kesempatan untuk menggunakan media kartu pecahan sendiri. Mereka di bentuk
kelompok untuk mengerjakan tugas ini, agar siswa dapat mengemukakan pendapatnya
dan berdiskusi bersama temannya. Dengan rencana seperti ini, di harapkan siswa dapat
lebih memahami konsep materi pecahan sederhana karena terlibat langsung dengan
media pembelajaran serta dapat mengemukakan idenya, selanjutnya mempresentasikan
hasil kerja bersama kelompoknya di depan kelas.
Adapun perencanaan yang dibuat yaitu:
1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang akan
disampaikan,
2) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai proses pembelajaran
yang dilaksanakan menggunakan media kartu pecahan,
3) Mempersiapkan media kartu pecahan yang akan digunakan, dan
23
4) Menyusun soal post test yang akan digunakan untuk mengukur peningkatan hasil
belajar siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35
menit. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2023. Guru menjelaskan materi
pecahan sederhana menggunakan media kartu pecahan. Sebelum pembelajaran, guru
sudah menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat proses
pembelajaran, yaitu berupa kartu pecahan.
Pada kegiatan awal guru memberikan apersepsi dengan mengulang materi yang
sudah dipelajari pada siklus I. Selain itu guru juga memotivasi siswa untuk aktif
mengikuti proses pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru menjelaskan aturan penggunaan kartu pecahan secara
rinci dengan memberikan contoh dalam menggunakan media kartu pecahan dengan
benar. Guru juga memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya jika belum
memahami materi. Setelah siswa memahami konsep pecahan, siswa diminta berdiskusi
secara berkelompok dan menempelkan kartu pecahan pada kertas yang disediakan guru.
Pada saat menempelkan kartu pecahan guru selalu membimbing siswa ketika ada siswa
yang mengalami kesulitan. Setelah siswa selesai menempelkan kartu pecahan,
perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikannya di depan kelas. Guru
meluruskan dan menguatkan hasil kerja siswa tersebut. Sehingga terjadi interaksi aktif
antara guru dengan siswa. Kemudian siswa diminta untuk mengerjakan soal post test
Kegiatan akhir dari siklus II adalah siswa bersama dengan guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Selama proses pembelajaran dari awal
sampai akhir guru selalu membimbing siswa ketika mengalami kesulitan. Selain itu
siswa juga terlihat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Berikut ini tabel hasil
belajar matematika siswa materi pecahan sederhana pada siklus II.
24
Berdasarkan tabel di atas bahwa >90% hasil belajarnya sudah melebihi KKM.
Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yaitu 86,42 dengan nilai tertinggi
100 dan nilai terendah 60. Berikut ini adalah tabel klasifikasi hasil belajar matematika
materi pecahan sederhana pada siklus II :
25
SIKLUS II
10
8
Banyak Siswa
4
Frekuensi
2
0
86-100 71-85 56-70 41-55 <40
Rentang Nilai
siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar selama siklus II pada mata pelajaran
matematika materi pecahan dengan menggunakan media kartu pecahan mengalami
peningkatan yang baik.
e. Hasil Observasi pada siklus II
Pada awal pembelajaran siswa tampak bersemangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Pada saat guru menjelaskan siswa tampak fokus mendengarkan
penjelasan dari guru. Dalam menjelaskan materi pecahan sederhana guru menggunakan
media kartu pecahan. Guru menjelaskan penggunaan kartu pecahan guru dengan
memberikan contoh pada siswa. Dengan begitu siswa lebih fokus dalam menempelkan
kartu pecahan sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif. Hal tersebut membuktikan
bahwa siswa dapat bekerja secara berkelompok dengan baik. Siswa juga dapat
menempelkan kartu pecahan dengan baik dan benar. Pada saat berdiskusi siswa juga
dapat aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dengan baik.
Selama proses pembelajaran guru selalu mendampingi kegiatan yang dilakukan
siswa. Selain itu guru juga selalu membantu siswa jika mengalami kesulitan selama
proses pembelajaran berlangsung. Siswa dapat mengerjakan soal latihan yang diberikan
guru dengan baik. Mereka mengerjakan latihan secara individu. Selain itu siswa juga
tidak tampak mengalami kesulitan. Hal tersebut terbukti ketika siswa dapat
mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru dengan tepat waktu.
Pada akhir pembelajaran guru bersama dengan siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga memberikan klarifikasi dari masalah-
masalah yang dihadapi siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
f. Refleksi Siklus II
Dengan melakukan refleksi diri dan berdiskusi dengan teman sejawat ditemukan
beberapa kelebihan dan kekurangan dari perbaikan pembelajaran siklus II. Secara
keseluruhan guru sudah banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, membimbing
siswa agar aktif dalam tanya jawab dan memberikan kesempatan siswa untuk menggunakan
media kartu pecahan dengan baik. Namun masih ada siswa yang kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Dapat dilihat dari masih adanya 1 siswa yang belum mencapai ketuntasan.
Namun demikian, dari kelebihan dan kekurangan perbaikan pembelajaran siklus II, ternyata
27
lebih condong ke arah peningkatan pemahaman siswa. Hal ini terbukti dari analisis hasil
perbaikan pembelajaran siklus II yaitu jika pada perbaikan pembelajaran siklus I yang
memperoleh nilai tuntas atau nilai > KKM (70) sebanyak 16 siswa dari 20 siswa atau tingkat
tuntas klasikal mencapai 53,3%, setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II
meningkat menjadi 26 siswa dari 30 siswa atau tingkat ketuntasan meningkat menjadi
86,7%.
Melihat hasil tersebut, perbaikan pembelajaran siklus II berhasil. Dengan asumsi bahwa
pembelajaran berhasil jika telah mencapai kriteria ketuntasan yaitu > 85% dan rerata nilai
kelas telah mencapai diatas KKM yaitu 80,3%, maka perbaikan pembelajaran hanya sampai
pada siklus II.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Perolehan hasil evaluasi pembelajaran pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan. Hasil belajar pada tahap pra siklus diperoleh rerata 60,00 dengan
prosentase ketuntasan 28,57%. Pada siklus I diperoleh rerata hasil pembelajaran 67,58
dengan prosentase ketuntasan sebesar 57,14%. Sedangkan pada siklus II diperoleh rerata
hasil pembelajaran 86,42 dengan prosentase ketuntasan sebesar 92,85%.
Selengkapnya perbandingan rerata hasil belajar, ketuntasan hasil belajar dalam proses
pembelajaran matematika dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II
Pra
No Interval Siklus I Siklus II Predikat
Siklus
1 86 – 100 2 3 8 Sangat Baik
2 71 – 85 2 3 5 Baik
3 56 – 70 4 3 1 Cukup
4 41 – 55 4 4 Kurang
5 <40 2 1 Sangat Kurang
Jumlah Siswa 14 14 14
Rerata Nilai 60,00 67,58 86,42
Prosentase 28,57
57,14% 92,86
Ketuntasan %
28
Berdasar tabel di atas, dapat digambarkan grafik peningkatan pra siklus, siklus I dan
siklus II sebagai berikut:
6
5
4
3
2
1
0
86-100 71-85 56-70 41-55 <40
Rentang Nilai
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Matematika Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini membuktikan bahwa media Kartu pecahan
mampu meningkatkan hasil belajar materi pecahan siswa kelas II SD Negeri 1 Kaligading.
Dengan demikian hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan acuan oleh peneliti lain
yang hendak meneliti dan mengembangkan inovasi pembelajaran ini. Guru bukan hanya
sebagai pendidik di sekolah tetapi juga sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Guru
bertanggung jawab memberikan ilmu pengetahuan serta membimbing siswa - siswanya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media kartu pecahan dapat meningkatkan hasil
belajar dan kreativitas siswa .
30
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada penelitian dengan
judul ”Meningkatkan Hasil Belajar Mtematika Materi Pecahan Sederhana Menggunakan
Kartu Pecahan Pada Sisw Kelas II SDN 1 Kaligading Tahun Ajaran 2022 / 2023” dapat
penulis dapat memaparkan kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media kartu pecahan dapat
meningkatkan hasil belajar materi pecahan sederhana pada siswa kelas II SD Negeri 1
Kaligading. Pada kondisi awal, dari 14 siswa, siswa mendapat 4 nilai tuntas. Pada kondisi
siklus I hasil belajar siswa yang mengalami ketuntasan meningkat menjadi 6 anak. Pada
siklus II hasil belajar siswa yang mengalami ketuntasan meningkat menjadi 13 siswa.
2. Melalui media kartu pecahan pada materi pecahan sederhana dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas II SD Negeri 1 Kaligading. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
pada tiap siklus yakni pada pra siklus 60,00 dengan prosentasi 28,58%, pada siklus I
meningkat menjadi 67,58 dengan prosentasi 42,84% dan kembali meningkat pada siklus II
yakni 86,42 dengan prosentasi 92,85%.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran dan
tindak lanjut yang perlu disampaikan, sebagai berikut:
1. Saran
1) Bagi guru
a. Guru hendaknya menggunakan media pembelaaran yang sesuai dan menarik agar
dapat meningkatkan minat belajar siswa.
b. Guru hendaknya melibatkan siswa dalam pembelajaran.
2) Peneliti
Bagi peneliti umumnya hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam
penelitiannya.
31
3) Kepala Sekolah
Laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mengambil kebijakan.
Menyediakan media pembelajaran yang cukup untuk meningkatkan hasil prestasi
siswa.
2. Tindak Lanjut
1) Hasil penelitian yang telah dilaksanakan akan dijadikan sebagai bahan acuan perbaikan
pembelajaran pada SD Negeri 1 Kaligading.
2) Mensosialisasikan hasil penelitian kepada Kelompok Kerja Guru (KKG) di SD Negeri
1 Kaligading sebagai masukan dan bahan diskusi untuk dapat diimplementasikan di
berbagai pembelajaran yang lain.
32
DAFTAR PUSTAKA
Anugerah, M . ( 2019 ) . Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Arikunto, S, dkk. ( 2015 ) . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Awaludin, A. ( 2021 ) . Teori dan Aplikasi Pembelajaran Matematika Di SD / MI . Pidie :
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
Hapudin, M. ( 2019 ) . Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Herawati, D. ( 2022 ) . Upaya peningkatan Hasil Belajar Materi Pecahan Sederhana Melalui
Media Kartu Pecahan di kelas III SD . Jurnal Ilmiah Pro Guru. 8 ( 3 ) 262 - 269
Ibda, H dan Wijayanto, Dian Marta. ( 2022 ) . Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar.
Semarang: CV Pilar Nusantara
Kustandi, C dan Darmawan, D. ( 2020 ) . Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta :
Kencana
Jalinus, N dan Ambiyar. ( 2016 ) . Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Lestari, F dkk. ( 2021 ) . Pengaruh Budaya Literasi terhadap Hasil Belajar IPA di Sekolah Dasar
. Jurnal Basic Edu . 5 ( 6 ) 5087 - 5099
Nurfadhilah, S. ( 2021 ) . Media Pembelajaran. Sukabumi : CV. Jejak, Anggota IKAPI
Sanjaya,W . ( 2018 ) . Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Prenada Media
Setiawan, D. (2018) . Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan
Model Problem Based Learning ( PBL ) dan Berbantuan Media Kartu Pecahan Pada
Peserta Didik Kelas V/B SDN 2 Bukit Tunggal Palangkaraya tahun ajaran 2017 / 2018.
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4 ( 2 ) 1-8
Siswondo, R & Agustina, L . ( 2021 ) . Penerapan Strategi Pembelajaran Ekspositori untuk
Mencapai Tujuan Pembelajaran Matematika . Himpunan Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Matematika . 1 ( 1 ) 33 – 40
Sulfemi, W B & Supriyadi, D . ( 2019 ) . Pengaruh kemampuan Pedagogik Guru dengan Hasil
belajar IPS . Edutechno 18 ( 2 ) 1 – 19
Suratman, A, dkk . ( 2019 ) . Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis TIK Terhadap Hasil
Belajar Matematika dan Motivasi Belajar Matematika Siswa . Jurnal Analisa . 5 ( 1 )
2549 – 5143
Susilawati, D . ( 2018 ) . Tes dan Pengukuran . Sumedang : UPI Sumedang Press
33
Wibowo, H . ( 2019 ) . Belajar Berpikir Lateral Melalui Soal Matematika Realistik . Mathema
Jurnal . 1 ( 6 ) 24 – 30
Zebua, T G . ( 2022 ) . Permainan tradisional Nias dan Matematika . Jakarta : Kencana
LAMPIRAN
Kesediaan Sebagai Supervisor dalam Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ Semarang
Di Tempat
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga dan Negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, Konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang
mencerminkan prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
1 1 1
3.4 menjelaskan pecahan 2, 3, dan menggunakan benda – benda konkret dalam kehidupan
4
sehari - hari
1 1 1
4.4 menyajikan pecahan 2, 3, dan yang bersesuaian dengan bagian dari keseluruhan suatu
4
C. Indikator
3.4.1. Mengidentifikasi pecahan sebagai bagian dari benda konkret dengan tepat.
4.4.1. Menyajikan pecahan menggunakan benda konkret dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati benda konkret, siswa mengidentifikasi pecahan sebagai bagian dari
benda konkret secara tepat.
1. Dengan memperhatikan contoh, siswa dapat menyajikan pecahan menggunakan benda
konkret dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Pecahan sederhana
2. Membaca, membilang, dan menulis pecahan
F. Metode Pembelajaran
Metode : Demonstrasi, Tanya jawab, Ceramah
D. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Kegiatan awal 10 Menit
- Guru mengucap salam
- Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama
- Guru mengabsen kehadiran siswa
- Guru Bertanya “ Siapa yang sudah sarapan?
Sarapan dengan apa?”
- Jawaban siswa di tampung
- Guru memberi sedikit penjelasan tentang
salah satu jawaban siswa, telur dadar di bagi
dua sebagai ilustrasi pecahan
- Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
hari ini tentang pecahan sederhana
2. Kegiatan Inti 45 Menit
- Guru menjelaskan materi mengenai pecahan
sederhana dan mengaitkan dengan benda
konkret
- Guru memperagakan materi pecahan
sederhana dengan menggunakan kartu
pecahan
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang
pecahan
- Guru memberikan tes evaluasi untuk siswa
3. - Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran 15 Menit
- Guru menjelaskan kepada siswa yang belum
paham
- Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama
dan di tutup dengan salam
Supervisor 2
SUDARMI, S.Pd.SD
NIP. 19711201 199803 2 004
TES FORMATIF SIKLUS I
Nama :
No Absen :
Kelas :
1. Pada bagian yang diarsir pada gambar di bawah ini menunjukkan pecahan ....
3. Siti mempunyai sepotong kue. Ia memotong kue itu menjadi 3 bgian sama besar. Satu bagian
ia berikan kepada Lsni. Bagian yang diterima oleh Lani adalah .... bagian.
4. Pecahan 1/3 dibaca . . .
1
5. Gambarkan 2 contoh pecahan 3 !
Jawab : ………………………………………………………………………………………
1
6. Gambarkan 2 contoh pecahan !
4
Jawab : ………………………………………………………………………………………
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF SIKLUS I
1. Pada bagian yang diarsir pada gambar di bawah ini menunjukkan pecahan ...1/4.
3. Siti mempunyai sepotong kue. Ia memotong kue itu menjadi 3 bgian sama besar. Satu bagian
ia berikan kepada Lsni. Bagian yang diterima oleh Lani adalah .1/3... bagian.
1
5. Gambarkan 2 contoh pecahan 3 !
Jawab:
1
6. Gambarkan 2 contoh pecahan !
4
Jawab :
Pedoman penilaian :
Skor
1 2 3 4 5 6
Jawaban benar 1 1 1 1 3 3
1 jawaban benar 1,5 1,5
Jawaban salah 0 0 0 0 0 0
A.Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, tetangga dan Negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, Konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat
dasar dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang
mencerminkan prilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
1 1 1
3.4 menjelaskan pecahan 2, 3, dan menggunakan benda – benda konkret dalam kehidupan
4
sehari - hari
1 1 1
4.4 menyajikan pecahan 2, 3, dan yang bersesuaian dengan bagian dari keseluruhan suatu
4
C. Indikator
3.4.1. Mengidentifikasi pecahan sebagai bagian dari benda konkret dengan tepat.
4.4.1. Menyajikan pecahan menggunakan benda konkret dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati benda konkret, siswa mengidentifikasi pecahan sebagai bagian dari
benda konkret secara tepat.
2. Dengan memperhatikan contoh, siswa dapat menyajikan pecahan menggunakan benda
konkret dengan benar.
E. Materi Pembelajaran
1. Pecahan sederhana
2. Membaca, membilang dan menulis pecahan
F. Pendekatan dan metode Pembelajaran
Metode :Ceramah, Demonstrasi, Tanya jawab, Diskusi kelompok
A. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan awal 1. 10 Menit
- Guru mengucap salam
- Guru mengomunikasan kehadiran siswa
- Guru bertanya “Ada yang masih ingat
tentang pelajaran kemarin?”
- Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti 50 Menit
- Guru bertanya kepada siswa “ siapa yang
suka makan donat? Sebelum dimakan
langkah pertama yang dilakukan apa
dulu?”
- Jawaban siswa ditampung
- Siswa menyimak penjelasan guru melalui
demonstrasi dengan alat peraga (kartu
pecahan)
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang
pecahan
- Siswa dibagi kelompok masing masing
kelompok 4 anak
- Siswa dibagikan kartu pecahan dan setiap
kelompok menempel kartu pecahan sesuai
dengan yang ditentukan
- Guru berkeliling untuk mengecek cara
kerja siswa
- Hasil kerja siswa dipresentasikan di depan
kelas
- Guru meluruskan kesalahpahaman
- Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang materi yang
belum dipahami
- Guru memberikan tes evaluasi untuk siswa
- Guru dan siswa menyimpulkan 10 Menit
pembelajaran
- Guru memberikan motivasi
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
bersama dan di tutup dengan salam
Supervisor 2
SUDARMI, S.Pd.SD
NIP. 19711201 199803 2 004
TES FORMATIF SIKLUS II
1. Satu buah semangka dibagi menjadi 3 bagian. Maka setiap bagian bernilai ....
2. Siti membagi sebuah melon menjadi 4 bagian sama besar. Setiap bagian melon bernilai...
1. Satu buah semangka dibagi menjadi 3 bagian. Maka setiap bagian bernilai .1/3...
2. Siti membagi sebuah melon menjadi 4 bagian sama besar. Setiap bagian melon bernilai... 1/4
Jawab :
……………………………………………………………………………………
Jawab :
Pedoman penilaian :
Skor
1 2 3 4 5 6
Jawaban benar 1 1 1 1 3 3
1 jawaban benar 1,5 1,5
Jawaban salah 0 0 0 0 0 0
DAFTAR HADIR SISWA
SIKLUS 1
No Nama L/P S I A
1 ADIBA SHAKILLA ILHAMIA P - - -
2 ARDAVA YOKA NUGRAHA L - - -
3 AZZAM AL FAKIH L - - -
4 DEVI NUR AINI P - - -
5 ERVITO NAUFAL VIRENDRA L - - -
6 FABIAN DEVA ADITYA L - - -
7 KEYSHA AMIRA PUTRI IRAWAN P - - -
8 MUHAMMAD NABIHA AQLAN L - - -
9 MANUEL ERSABTISTA PRATAMA L - - -
10 NABILA RIZQUNA FAIZANI P - - -
11 RAGA GAYALI SAKI L - - -
12 SYAMIL AZAM RAMADHAN L - - -
13 VIONA SELDA SERAF P - - -
14 WILDAN DWI ANGGORO L - - -
No Nama L/P S I A
1 ADIBA SHAKILLA ILHAMIA P - - -
2 ARDAVA YOKA NUGRAHA L - - -
3 AZZAM AL FAKIH L - - -
4 DEVI NUR AINI P - - -
5 ERVITO NAUFAL VIRENDRA L - - -
6 FABIAN DEVA ADITYA L - - -
7 KEYSHA AMIRA PUTRI IRAWAN P - - -
8 MUHAMMAD NABIHA AQLAN L - - -
9 MANUEL ERSABTISTA PRATAMA L - - -
10 NABILA RIZQUNA FAIZANI P - - -
11 RAGA GAYALI SAKI L - - -
12 SYAMIL AZAM RAMADHAN L - - -
13 VIONA SELDA SERAF P - - -
14 WILDAN DWI ANGGORO L - - -
Daftar Nilai
No Nama KKM Keterangan
Siklus II
1 ADIBA SHAKILLA ILHAMIA 70 60 Belum Tuntas
2 ARDAVA YOKA NUGRAHA 90 Tuntas
3 AZZAM AL FAKIH 100 Tuntas
4 DEVI NUR AINI 70 Tuntas
5 ERVITO NAUFAL VIRENDRA 90 Tuntas
6 FABIAN DEVA ADITYA 100 Tuntas
7 KEYSHA AMIRA PUTRI IRAWAN 80 Tuntas
8 MUHAMMAD NABIHA AQLAN 100 Tuntas
9 MANUEL ERSABTISTA PRATAMA 90 Tuntas
10 NABILA RIZQUNA FAIZANI 100 Tuntas
11 RAGA GAYALI SAKI 100 Tuntas
12 SYAMIL AZAM RAMADHAN 70 Tuntas
13 VIONA SELDA SERAF 80 Tuntas
14 WILDAN DWI ANGGORO 80 Tuntas
Jumlah 1210
Rata-rata 86,42
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
SIKLUS I
SIKLUS II