Kelompok 2 Konsep Dasar Berbicara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP DASAR BERBICARA, TUJUAN, JENIS, KARAKTERISTIK


DAN PROSES BERBICARA

Diajukan kepada:

Bapak Dernius Hura, S.Pd., M.Pd.

untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra
Indonesia (GSD4244)

Disusun oleh :

1. Fitri Kurniati Gea NIM 222109085


2. Hendri Anugrah Gea NIM 222109096
3. Irwan Zebua NIM 222109107
4. Siti Nur Hidayat Gulo NIM 222109228

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NIAS

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan izin dan kekuatan, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami
berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami sampaikan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra
Indonesia Bapak Dernius Hura, S.Pd., M.Pd. yang telah membantu dan membimbing dalam
mengerjakan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini.

Gunungsitoli, 24 April 2024

Kelompok 2

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Konsep Dasar Berbicara..........................................................................................................2
B. Tujuan Berbicara.....................................................................................................................2
C. Jenis Berbicara.........................................................................................................................3
D. Karakeristik Berbicara.............................................................................................................4
E. Proses Berbicara......................................................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................................6
A. Kesimpulan..............................................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara merupakan salah satu keterampilan penting yang dimiliki manusia dalam
berkomunikasi. Kemampuan ini memungkinkan manusia untuk menyampaikan ide,
gagasan, pikiran, dan perasaan kepada orang lain. Berbicara yang efektif dapat membantu
membangun hubungan yang baik, menyelesaikan masalah, dan mencapai tujuan.

Di era globalisasi saat ini, kemampuan berbicara menjadi semakin penting. Hal ini
dikarenakan interaksi antar manusia semakin sering terjadi, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kemampuan berbicara yang baik dapat membantu seseorang untuk
sukses dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar berbicara?
2. Apa tujuan dari konsep dasar berbicara?
3. Apa saja jenis dari konsep dasar berbicara?
4. Bagaimana karakteristik dari konsep dasar berbicara?
5. Bagaimana proses berbicara?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep dasar berbicara?
2. Untuk mengetahui tujuan dari konsep dasar berbicara?
3. Untuk mengetahui jenis dari konsep dasar berbicara?
4. Untuk mengetahui karakteristik dari konsep dasar berbicara?
5. Untuk mengetahui proses berbicara?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Berbicara


Secara umum, berbicara merupakan proses penuangan gagasan dalam bentuk
ujaran-ujaran. Ujaran-ujaran yang muncul merupakan perwujudan dari gagasan yang
sebelumnya berada pada tataran ide. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh
Suhendar (dalam Dr. Imam Agus Basuki, 2018), berbicara adalah proses perubahan
wujud pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran. Berbicara secara umum bisa diartikan
sebagai kemampuan atau keterampilan berkomunikasi secara lisan atau langsung yang
dimiliki seseorang. Berbicara juga bisa disebut sebagai kegiatan berkomunikasi yang
biasanya dilakukan secara dua arah.

Jika dipahami secara lebih luas, berbicara itu dapat dikatakan sebagai suatu sistem
tanda-tanda yang dapat didengar juga dapat dilihat yang memanfaatkan sistem motorik
tubuh serta beberapa jumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi terlaksananya
maksud dan tujuan dari gagasan atau ide yang ada di dalam otak yang dikombinasikan
sehingga bisa terucap. Lebih jauh lagi, berbicara dapat diartikan menjadi suatu bentuk
perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik
dan linguistik sedemikian ekstensif. Jadi secara luas berbicara dapat dianggap sebagai
alat yang paling penting bagi kontrol bersosialisasi antarmanusia.

Berbicara secara logika itu memiliki arti lebih dari sekadar pengucapan suatu
bunyi-bunyi atau kata-kata belaka. Berbicara adalah suatu alat untuk mengkomunikasikan
suatu gagasan yang dirangkai serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang
pendengar atau penyimak. Ujaran yang dimaksud adalah bunyi-bunyi bahasa yang
bermakna. Kebermaknaan menjadi satu keharusan jika bunyi bahasa tersebut ingin
dikategorikan sebagai kegiatan berbicara.

B. Tujuan Berbicara
Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat
menyampaikan pikiran secara efektif, sebaiknya pembicara memahami makna segala
sesuatu yang ingin dikomunikasikan Tarigan (dalam Jannah, 2019). Senada dengan
pendapat Saddhono & Slamet (dalam Jannah, 2019), mengungkapkan bahwa berbicara
dapat dimanfaatkan untuk mengkomukasikan ide, perasaan, dan kemauan, serta untuk
2
lebih menambahkan pengetahuan dan cakrawala pengetahuan. Berbicara pada dasarnya
mempunyai maksud umum yang ingin disampaikan. Terdapat tiga maksud umum dalam
berbicara, yaitu: (1) memberitahu dan melaporkan (to inform), (2) menjamu dan
menghibur (to entertain), dan (3) membujuk, mengajak, mendesak, serta meyakinkan (to
persuade) Tarigan (dalam Jannah, 2019). Sedangkan menurut Mudini dan Purba (dalam
Jannah, 2019), tujuan umum berbicara sebagai berikut:

a. Mendorong dan menstimulasi, apabila pembicara berusaha memberi semangat dan


gairah hidup kepada pendengar. Reaksi yang diharapkan adalah menimbulkan
inspirasi atau membangkitkan emosi para pendengar.
b. Meyakinkan, apabila pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan, pendapat atau
sikap para pendengar. Alat yang paling penting dalam uraian itu adalah argumentasi.
Reaksi yang diharapkan adalah adanya persesuaian keyakinan, pendapat atau sikap
atas persoalan yang disampaikan.
c. Menggerakkan, apabila pembicara menghendaki adanya tindakan atau perbuatan dari
para pendengar.
d. Menginformasikan, apabila pembicara ingin menginformasikan tentang sesuatu agar
para pendengar dapat mengerti dan memahaminya.
e. Menghibur, apabila pembicara bermaksud menggembirakan atau menyenangkan
para pendengarnya. Reaksi atau respon yang diharapkan adalah timbulnya rasa
gembira, senang, dan bahagia pada hati pendengar.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dalam
berbicara yaitu untuk berkomunikasi dengan lawan bicara tetapi dalam berbicarapun
terdapat tujuan umum di mana untuk mendorong semangat lawan bicara, untuk
meyakinkan lawan bicara, untuk menggerakan, menginformasikan serta menghibur lawan
bicara.

C. Jenis Berbicara
Menurut Dr. Imam Agus Basuki (2018) Pengelompokan berbicara dapat dilakukan
dengan cara yang berbeda, tergantung dasar yang digunakan. Pengelompokan berbicara
sedikitnya dapat dilakukan berdasarkan tiga hal, yaitu situasi, keterlibatan pelaku, dan
alur pembicaraan.

3
1. Berdasarkan situasi, berbicara dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu, berbicara
formal dan berbicara infoermal. Berbicara formal, yaitu kegiatan berbicara yang
terikat pada aturan-aturan, baik aturan yang berkaitan dengan tata krama maupun
kebahasaan. Berbicara nonformal, yaitu kegiatan berbicara yang tidak terlalu terikat
pada aturan-aturan, kadang-kadang berlangsung secara spontan dan tanpa
perencanaan.
2. Berdasarkan keterlibatan pelakunya, berbicara dapat dikelompokkan ke dalam dua
jenis, yaitu berbicara individual dan berbicara kelompok. Berbicara individual adalah
kegiatan berbicara yang dilakukan oleh seorang pelaku pembicara, misalnya pidato.
Berbicara kelompok adalah kegiatan berbicara yang melibatkan banyak pelaku
pembicara, misalnya diskusi dan debat.
3. Berdasarkan alur pembicaraannya, berbicara dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu berbicara monologis dan berbicara dialogis. Berbicara monologis adalah
kegiatan berbicara yang dilakukan searah. Pesan yang disampaikan pembicara tidak
memerlukan respons dari pendengar, misalnya pidato dan membaca puisi. Berbicara
dialogis adalah kegiatan berbicara yang dilakukan secara dua arah. Pesan yang
disampaikan pembicara memerlukan respons dari pendengar.

D. Karakeristik Berbicara
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting bagi manusia
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Berbicara memiliki beberapa
karakteristik yang membedakannya dari bentuk komunikasi lainnya, yaitu:

1. Lisanan: Berbicara menggunakan alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi-bunyi


bahasa yang dimengerti oleh orang lain.
2. Spontan: Berbicara biasanya dilakukan secara spontan dan tidak direncanakan
sebelumnya, meskipun ada juga situasi di mana berbicara perlu dipersiapkan terlebih
dahulu.
3. Interaktif: Berbicara merupakan komunikasi dua arah, di mana pembicara dan
pendengar saling bertukar informasi dan ide.
4. Nonverbal: Berbicara tidak hanya melibatkan bunyi-bunyi bahasa, tetapi juga
nonverbal seperti ekspresi wajah, gerak tubuh, dan intonasi suara.
5. Kontekstual: Arti dari sebuah ucapan dalam berbicara dapat berbeda-beda tergantung
pada konteks di mana ucapan tersebut disampaikan.

4
E. Proses Berbicara
Dalam menjalin komunikasi, berbicara merupakan hal yang dominan untuk
dipelajari. Berbicara memiliki tahapan dalam kegiatan untuk mempelajari suatu bahasa,
maka dari itu dalam berbicara memerlukan langkah-langkah atau proses dalam berbicara
yang baik dan benar. Menurut Tarigan (dalam Jannah, 2019) yaitu:

1. Memilih pokok pembicaraan yang menarik,


2. Membatasi pokok pembicaraan,
3. Mengumpulkan bahan, dan
4. Menyusun bahan, yang terdiri atas: (a) pendahuluan, (b) isi, serta (c) simpulan.

Jadi dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
dalam berbicara yaitu, dapat menemukan topik yang menarik untuk dibicarakan, dapat
memahami topik yang dibicarakan, memiliki tujuan, serta dapat menyusun kerangka
seperti pendahuluan, isi dan penutup. Sedangkan dalam hal yang harus diperhatikan
yaitu, dapat menguasai masalah atau mengerti topik yang dibicarakan sehingga dapat
terjalin komunikasi yang baik antara pembicara dan lawan bicara, lawan bicara mampu
memahami situasi untuk menjawab atau merespon lawan bicara lainnya dan berbicara
dengan jelas atau tidak terburu-buru sehingga memudahkan lawan bicara untuk merespon
kembali apa yang sampaikan oleh pembicara, serta pembicara mengatur tinggi rendahnya
berbicara agar lawan bicara dapat menyaksikan pembicaraan sepenuhnya sehingga tidak
menimbulkan kesalah pahaman atas apa yang disampaikan sebelumnya.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berbicara secara umum bisa diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan
berkomunikasi secara lisan atau langsung yang dimiliki seseorang. Berbicara juga bisa
disebut sebagai kegiatan berkomunikasi yang biasanya dilakukan secara dua arah.
Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar dapat menyampaikan
pikiran secara efektif, sebaiknya pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin
dikomunikasikan. Pengelompokan berbicara dapat dilakukan dengan cara yang berbeda,
tergantung dasar yang digunakan. Pengelompokan berbicara sedikitnya dapat dilakukan
berdasarkan tiga hal, yaitu situasi, keterlibatan pelaku, dan alur pembicaraan. Berbicara
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting bagi manusia untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Berbicara memiliki beberapa
karakteristik yang membedakannya dari bentuk komunikasi lainnya, yaitu: lisanan,
spontan, intersaktif, nonverbal, dan kontekstual. Langkah-langkah dalam berbicara yaitu,
dapat menemukan topik yang menarik untuk dibicarakan, dapat memahami topik yang
dibicarakan, memiliki tujuan, serta dapat menyusun kerangka seperti pendahuluan, isi dan
penutup.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini senantiasa dapat menambah wawasan para pembaca
mengenai konsep dasar berbicara, tujuan, fungsi maupun proses berbicara. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari banyaknya
kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Imam Agus Basuki, M. P. (2018). Berbicara : Hakikat Berbicara. Universitas Terbuka,
1689–1699.

Jannah, Q. (2019). Penerapan Teknik Drama Dengan Media Boneka Tangan Dalam Mata
Kuliah Chukyu Kaiwa. 2001, 12–50.

http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29864

Anda mungkin juga menyukai