MAKALAH KELOMPOK 12 Bahasa Indonesia
MAKALAH KELOMPOK 12 Bahasa Indonesia
MAKALAH KELOMPOK 12 Bahasa Indonesia
DISUSUN :
UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
DESEMBER, 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “
Keterampilan Berbicara (pidato)”. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kelompok I2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada banyak ketrampilan dalam berbahasa, salah satunya adalah berbicara.
Berbicara Merupakan suatu komunikasi langsung dengan menyampaikan ide,
gagasan, pendapat, Maupun pesan yang lainnya. Keterampilan berbahasa bagi
manusia sangat diperlukan untuk Berkomunikasi dengan orang lain. Dalam
keterampilan berbahasa terdapat 4 (empat) aspek Yaitu berbicara, menulis, membaca
dan menyimak. Jika seseorang mempunyai keterampilan Bahasa tersebut, maka akan
lebih mudah mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan Orang baik secara
lisan maupun tulisan (Mahardini dkk. 2017). Bagi sebagian orang mungkin
Berpendapat bahwa berbicara itu mudah dan tidak memerlukan proses. Namun,
berbeda pada Posisi resmi dengan berbicara di depan banyak orang seperti pidato,
memberikan sambutan, Bercerita, dan sebagainya. Berbicara di depan banyak orang
dengan kondisi yang resmi Diperlukan proses belajar agar memiliki keterampilan
berbicara yang baik. “To enunciate Well, perform professionally, and satisfy an
audience, one should become familiar with the Elements of communication and use
them in one’s presentations”. Maksudnya bahwa untuk Mengucapkan dengan baik,
tampil secara profesional, dan memuaskan audiens, orang harus Terbiasa dengan
unsur-unsur komunikasi dan menggunakannya dalam presentasi seseorang. (Parvis,
Leo F, 2001). Keterampilan berbicara merupakan salah satu dari empat aspek
Keterampilan berbahasa. Keempat aspek keterampilan berbahasa (language skills)
yaitu Antara lain: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara
(speaking Skills), keterampilan membaca reading skills), dan keterampilan menulis
(writing skills). Oleh karena itu, dengan mempelajari salah satu keterampilan
berbahasa akan melibatkan Keterampilan berbahasa yang lainnya.
Haryadi dan Zamzani (2000:72) mengemukakan bahwa secara umum
berbicara dapat Diartikan sebagai suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati)
seseorang kepada orang Lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud
tersebut dapat dipahami orang lain. (Mabruri, 2017). Sedangkan menurut Tarigan
(1986:15) berbicara merupakan kemampuan Mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan Serta menyampaikan pikiran,
gagasan, dan perasaan, yang dibuktikan dalam [CITATION wul16 \ L 1057 ].
“Speaking is the uniquely human act or process of sharing and exchanging
Information, ideas, and emotions using oral language” (Fisher&Frey, 2007:16).
“Maksudnya adalah berbicara merupakan tindakan atau proses manusia yang unik
untuk berbagi dan bertukar informasi, ide, dan emosi menggunakan bahasa lisan
(Fisher & Frey,2007: 16).
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
berbicara Lebih daripada sekadar mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata saja,
melainkan suatu alat Untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta
dikembangkan sesuai dengan Kebutuhan-kebutuhan pendengar atau penyimak.
Tujuan dari berbicara adalah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Menurut
Wati (2008: 28), tujuan ketrampilan berbicara antara lain pembicara Memberitahukan
atau menyampaikan informasi kepada pendengar, pembicara meyakinkan Atau
memberi penjelasan agar pendengar tahu permasalahan yang sebenarnya, pembicara
Mempengaruhi pendengar sedemikian rupa untuk mencapai tujuannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan pidato?
2. Apa jenis dan ciri-ciri pidato?
3. Bagaimana metode dalam pidato?
4. Apa saja persiapan dan kerangka dalam susunan pidato?
C. Tujuan
1. Mengetahui defenisi dan tujuan tentang pidato
2. Mengetahui jenis dan ciri-ciri pidato
3. Mengetahui metode dalam pidato
4. Mengetahui apa saja persiapan dan kerangka dalam susunan pidato.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PIDATO
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disintesiskan bahwa pidato adalah salah
satu bentuk penampilan diri seseorang di hadapan orang banyak untuk
menyampaikan pesan atau gagasan pikiran berupa rangkaian kata dengan maksud dan
tujuan tertentu.
B. TUJUAN PIDATO
yaitu pidato yang bertujuan memberikan laporan atau pengetahuan atau Sesuatu yang
menarik untuk pendengar. Contoh: pidato penyuluhan cara pemakaian Kompor gas.
yaitu pidato Yang berisi tentang usaha untuk mendorong, meyakinkan dan mengajak
pendengar untuk Melakukan suatu hal. Contoh: pidato calon legislatif.
C. JENIS-JENIS PIDATO
Jika kita melihat pidato dari sifat dan fungsinya maka pidato terbagi ke dalam
beberapa jenis. Berikut adalah jenis-jenis pidato:
D. CIRI-CIRI PIDATO
Sebelum menyusun teks dan berpidato, harus ditentukan terlebih dahulu tujuan jelas
yang ingin dicapai. Tujuan tersebut bisa bersifat mengajak, memberi tahu atau
menginformasikan, melaporkan berbagai hal, dan lain sebagainya.
Contoh tujuan pidato yang jelas, yaitu pidato ditujukan untuk menyadarkan serta
mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan gaya hidup yang bersih dan sehat.
Pidato dilakukan di depan orang lain atau di depan umum, maka dari itu penting
untuk menyusun isi pidato berdasarkan kebenaran, seperti menyampaikan data atau
temuan fakta. Tujuannya agar tidak menjadi kabar bohong. Contohnya jika berpidato
tentang gaya hidup sehat, bisa diberi data penting yang bersumber dari hasil
penelitian.
Pidato harus disampaikan dengan cara yang jelas dan menarik. Agar pendengar bisa
tetap fokus dan lebih mudah memahami isi teks pidato. Contohnya dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak bertele-tele. Intonasi,
artikulasi serta volume harus jelas dalam penyampaian pidato, penggunaan bahasa
sangat penting. Namun, hal ini harus diikuti dengan intonasi, artikulasi serta volume
yang jelas.
Contohnya intonasi saat berpidato dengan memperhatikan tanda baca. Artikulasi saat
berpidato, misalnya melafalkan huruf konsonan dan vokal dengan jelas. Volume
harus disesuaikan, kapan harus keras atau semangat dan kapan harus pelan.
Latar belakang pendengar harus diketahui terlebih dahulu sebelum berpidato. Hal ini
diperlukan untuk menentukan penggunaan bahasa, tujuan, tema pidato, serta gaya
penyampaian.
E. METODE PIDATO
Pidato dengan metode ini biasa digunakan di kalangan pelajar atau orator publik
pemula. Di kalangan pelajar, pidato metode menghapal ditujukan untuk proses
pembelajaran. Metode menghapal juga diterapkan dalam berbagai lomba pidato.
Metode ini tidak perlu membawa naskah atau teks lainnya karena penyampai pidato
menghapal seluruh isi pidato. Naskah pidato juga dipersiapkan sebelumnya, tetapi
tidak dibawa saat berhadapan dengan publik.
Mendapat perhatian dari publik karena terjadi interaksi berupa tatapan mata
Naskah dapat dipersiapkan sebelumnya tampil
Dapat menguasai materi dengan syarat persiapan yang matang
Memperkuat dan melatih daya ingat
Metode naskah
Metode ini merupakan metode dimana orang yang menyampaikan pidato membaca
naskah pidato yang sudah disiapkan sebelumnya. Naskah tersebut disusun, kemudian
dibaca lengkap dari awal sampai akhir pidato. Metode pidato ini biasa digunakan
dalam menyampaikan pidato formal dan resmi, seperti pidato kenegaraan, sambutan
pemerintah, atau laporan dari lembaga resmi. Pidato kenegaraan oleh presiden
biasanya menggunakan metode naskah.
Metode ekstemporan
Metode pidato yang penyampaiannya dibantu dengan catatan kecil. Catatan tersebut
berisi poin-poin atau garis besar isi pidato. Catatan tersebut membantu penyampai
pidato menjabarkan pembahasan pidato dalam uraian yang lebih luas dan detail.
Metode impromptu
Impromptu adalah metode penyampaian pidato tanpa persiapan naskah, catatan kecil,
atau menghapal sebelumnya. Penyampaiannya bersifat dadakan. Penyampai pidato
langsung berbicara sesuai apa yang ia tahu dan terlintas di benaknya.
Metode ini hanya bisa disampaikan oleh orang yang memiliki jam terbang tinggi
sebagai orator. Ia terbiasa dan profesional dalam menyampaikan pikiran di hadapan
publik. Metode ini biasa dibawakan dalam sambutan dadakan atau ucapan terima
kasih dari kepala sekolah, ketua RT, pejabat pemerintahan, atau akademisi.
Sebelum melakukan pidato, ada beberapa hal yang perlu ddipersiapkan Diantaranya
antara lain :
3). Memilih topik dan Menyempitkan topik, pemilihan topik hendaknya disesuaikan
dengan sifat pertemuan serta data dan informasi tentang situasi dan pendengar yang
akan hadir dalam pertemuan.
4). Mengumpulkan materi pidato, materi pidato harus berhubungan dengan persoalan
atau Topik yang akan dibahas, lebih banyak dan lebih lengkap bahan yang diperoleh
akan memperlancar pembicara dalam menyusun suatu naskah.
7). Melatih Dengan suara nyaring, dengan melakukan latihan, seorang pembicara
akan dapat Membiasakan diri dan menemukan cara dan gaya yang tepat. (Gorys
Keraf, 1994: 317-339).
G. KERANGKA SUSUNAN PIDATO
Pembukaan Pidato
Untuk memulai sebuah pidato diawali dengan pembukaan. Salam pembuka dari
pidato terdiri dari:
1) Salam pembuka
2) Ucapan puji dan syukur
3) Ucapan penghormatan kepada audiens diurutkan dengan orang yang dianggap
paling penting
Pada bagian ini juga dijelaskan secara singkat gambaran mengenai apa yang akan
dibacakan saat pidato dimulai.
Isi Pidato
Dalam bagian isi pun harus dibuat secara ringkas agar mudah dipahami. Penyusunan
kalimat yang dirangkai secara sistematis memuat maksud, tujuan, sasaran, rencana,
dan langkah.
Penutup Pidato
1) Kesimpulan pidato
2) Harapan dari sang pembicara terkait isi pidato yang disampaikan
3) Ucapan permohonan maaf dan terima kasih apabila ada kata yang kurang
berkenan
4) Salam penutup
Selamat Pagi!
Salam Sehat!
Pada kesempatan yang cukup teduh ini, marilah kita senantiasa memanjatkan puja
dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat berupa
kesehatan sehingga pada kesempatan ini kita bisa hadir di forum penerangan bahaya
narkotika ini.
Maka dari itu, marilah para putra dan putri bangsa, mulai sekarang menjauhi
narkotika dan mulailah berlomba-lomba meraih cita-cita yang tinggi agar kelak
menjadi orang yang tidak merugi.
Mungkin hanya ini pidato yang bisa saya sampaikan, bila ada salah kata atau ucapan
mohon dimaafkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pidato adalah salah satu bentuk penampilan diri seseorang di hadapan orang
banyak untuk menyampaikan pesan atau gagasan pikiran berupa rangkaian kata
dengan maksud dan tujuan tertentu.
Pidato memiliki tujuan penyajian yaitu : Menyampaikan informasi
(informative),Meyakinkan dan mempengaruhi sikap pendengar (persuasive),
Menghibur pendengar (rekreatif).
B. Saran
Saran dari kelompok kami adalah, alangkah baiknya jika kita berpidato
dengan baik dan benar, dan lebih baik lagi jika menggunakan sistematika atau
penggunaan struktur yang tepat sehingga para pendengar tidak merasa bahwa pidato
yang kita lakukan salah.
Demikian makalah ini penulis buat berharap semoga dapat bermanfaat dan
menambah wawasan para pembaca. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang dimengerti dan
lugas. Tentunya banyak kekurang dan kelemahan karana terbatasnya materi dan
referensi yang kami peroleh. Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini semoga makalh ini dapat diterima dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gentasri, A. (2003). Retorika Praktis Dan Seni Berpidato. Jakarta: Rineka Cipta.
Leanne Shel. (2009). Berbicara dan Menang Seperti Obama. Jakarta: Gramedia.
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6241474/pidato-arti-ciri-cara-membuat-dan-contoh-
teks