Sop Skrining

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

SKRINING VISUAL RAWAT JALAN

S No. Dokumen :
O No. Revisi :
P
Tanggal terbit :
Halaman :3
UPTD PUSKESMAS Ns. Nelwan Adrius, S. Kep
AMPAH NIP.197505061996031004
Skrining visual rawat jalan adalah penapisan atau pemisahan pasien rawat
jalan yang dilakukan dengan evaluasi visual atau pengamatan oleh petugas
untuk menentukan pelayanan kesehatan terbaik yang diberikan kepada pasien.
a. Skrining pasien infeksi
Skrining pasien infeksi untuk memisahkan pasien dengan keluhan saluran
nafas dan bukan infeksi saluran nafas. Kriteria pasien yang masuk pasien
infeksi adalah :
1) Pasien mengalami gejala demam
2) Pasien mengalami gejala batuk / batuk lama
3) Pasien mengalami gejala pilek
4) Pasien mengalami gejala sakit tenggorokan
5) Pasien mengalami gejala sesak nafas
6) Pasien mengalami gejala diare
b. Skrining pasien khusus
1. Pengertian
Kriteria pasien yang masuk kondisi khusus adalah :
1) Pasien dengan penurunan kesadaran
2) Pasien dengan sesak nafas
3) Pasien dengan kejang
4) Pasien demam >40ºC
5) Pasien dengan pendarahan
c. Skrining pasien risiko jatuh
Kriteria pasien yang masuk pasien risiko jatuh adalah :
1) Kriteria a adalah :
a) Cara berjalan pasien yang tidak seimbang/ sempoyongan/ limbung
b) Jalan menggunakan alat bantu (kruk/tripot/kursi roda/orang lain)
2) Kriteria b adalah :
Menopang saat akan duduk : tampak memegang pinggiran
kursi/meja/benda lain sebagai penompang saat akan duduk
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempermudah petugas
1. Tujuan
dalam melayani pasien di meja skrining
Keputusan Kepala Puskesmas Ampah Nomor :
2. Kebijakan

1. Peraturan Menteri Kesehatan No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan


Pasien
3. Referensi
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
4. Prosedur/Langkah- A. Skrining pasien infeksius
Langkah 1. Petugas skrining menyapa pasien
2. Petugas skrining meminta identitas pasien
3. Petugas skrining melakukan pengukuran suhu tubuh dengan thermal
gun
4. Petugas skrining menanyakan tujuan / keluhan pasien yang akan berobat
5. Petugas Petugas skrining mengajukan pertanyaan kepada pasien sesuai
dengan kriteria pasien infeksi.
6. Petugas skrining memberikan nomor antrian khusus jika pasien
mempunyai kriteria pasien infeksi, maka pasien dipersilahkan untuk
menunggu panggilan pendaftaran di ruang tunggu luar
7. Petugas skrining memberikan nomor antrian sesuai poliklinik yang
dituju (Poliklinik Umum, Poliklinik Gigi, Poliklinik KIA/KB, Poliklinik
MTBS Lansia) jika pasien tidak mempunyai kriteria pasien infeksi,
maka pasien diminta untuk menunggu di ruang tunggu dalam ruangan.
B. Skrining pasien khusus
Apabila petugas skrining melihat adanya kegawatan sesuai dengan kriteria
pasien khusus, maka petugas mengarahkan pasien untuk langsung menuju
Ruang Tindakan dan Kegawatdaruratan
1) Petugas skrining mempersilahkan keluarga pasien/orang yang
mengantar pasien untuk mendaftarkan pasien di loket pendaftaran.
2) Perawat dan Dokter akan memberikan tindakan kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan.
C. Skrining pasien risiko jatuh
1) Petugas skrining menyapa pasien
2) Petugas skrining melakukan pengukuran suhu tubuh dengan thermal
gun
3) Petugas skrining menanyakan tujuan / keluhan pasien yang akan berobat
4) Petugas skrining melakukan pengamatan pada pasien, Apabila pasien
mempunyai salah satu gejala dari kriteria pasien risiko jatuh
5) Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu panggilan pendaftaran
di kursi prioritas ruang tunggu
6) Petugas pendaftaran melakukan pemantauan risiko pasien berdasarkan
penilaian skala Get Up and Go.
7) Petugas pendaftaran mengisi formulir Get Up and Go sesuai dengan
kriteria pasien risiko jatuh
a. Cara berjalan pasien yang tidak seimbang/ sempoyongan/ limbung.
Jalan menggunakan alat bantu (kruk/tripot/kursi roda/orang lain)
b. Menopang saat akan duduk : tampak memegang pinggiran
kursi/meja/benda lain sebagai penompang saat akan duduk
8) Petugas pendaftaran melakukan identifikasi pasien dengan hasil :
a) Tidak berisiko apabila tidak ditemukan a dan b
b) Risiko sedang apabila ditemukan salah satu dari a dan b
c) Risiko tinggi apabila ditemukan a dan b
9) Petugas pendaftaran melakukan tindakan pasien berdasarkan risiko
a) Tidak berisiko maka tidak ada tindakan
b) Risiko sedang maka diberikan edukasi
c) Risiko tinggi maka diberikan sticker warna kuning dan ditempelkan
di lengan kanan pasien.
12) Petugas mempersilahkan pasien yang risiko tinggi untuk duduk di kursi
prioritas pasien
Loket Pendaftaran dan Rekam Medis
UGD
Poli Umum
Poli Gigi
Poli MTBS/Lansia
KIA/KB
6. Unit Terkait
Gizi
Klinik Sanitasi
Promkes
P2TB
Tata Usaha

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan
7. Rekaman Historis
1
Perubahan
2

Anda mungkin juga menyukai