Spo Identifikasi Pasien Emergency

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 2

IDENTIFIKASI PASIEN EMERGENSI

No. Dokumen : 051/SPO/VII/2023

SPO No. Revisi :0


Tanggal Terbit : 3 Juli
Halaman : 1/2

KLINIK
PRAMATA dr. Neng Angie Rivera
NUSA PUTRA
FARMEDIKA
1. Pengertian
Suatu prosedur dalam melakukan identifikasi dan pengkajian populasi pasien
risiko tinggi pada pasien emergensi sebagai upaya mencegah kejadian yang tidak
diharapkan.

2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengidentifikasi dan mengkaji populasi pasien resiko
tinggi pada pasien emergensi supaya dapat dilakukan upaya preventif yang
diperlukan.
PJ Klinik Nomor 051/SPO/VII/2023 tentang identitas pasien emergensi.
3. Kebijakan

4. Referensi a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/


MENKES/ 1983/ 2022 Tentang Standart Akreditasi.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK. 01.07/ 1986/
2022 Tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 43 tahun 2018 Tentang
Pelayanan Kegawat daruratan.
5. Prosedur a. Petugas melakukan identifikasi terhadap pasien emergensi, yaitu orang
yang berada dalam ancaman kematian dan kecacatan yang memerlukan
tindakan medis segera.
b. Petugas kemudian melakukan pengkajian primer untuk mengidentifikasi
masalah-masalah yang mengancam hidup pasien. Pengkajian primer
dilakukan secara sekuensial sesuai dengan prioritas dan dilakukan dalam
waktu yang singkat. Pengkajian primer tersebut meliputi :
1) Airway : mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas
disertai control servikal.
2) Breathing : mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola
pernafasan agar oksigenasi adekuat.
3) Circulation : mengecek sistem sirkulasi disertai control perdarahan 4)
Disability : mengecek status neurologis.
5) Exposure, environmental control : membuka baju pasien namun tetap
mencegah terjadinya hipotermia.
c. Setelah pengkajian primer selesai dilakukan dan pasien dalam kondisi
stabil, maka dilakukan pengkajian sekunder. Pengkajian ini meliputi
pemeriksaan tanda-tanda vital, menilai kebutuhan psikologis pasien dan
keluarga, mengukur tingkat nyeri, anamnesis data medis bila pasien
sadar, pemeriksaan dari kepala ke kaki dan bagian belakang tubuh.
d. Petugas Medis memberikan pertolongan pertama / menstabilkan kondisi
pasien gawat darurat yang tidak bisa ditangani di klinik.
e. Petugas Medis memberikan rujukan pada pasien gawat darurat dan
melakukan rujukan setelah pasien dalam keadaan stabil.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait a. Ruang Pendaftaran.
b. Ruang Pemeriksaan Umum.
c. Ruang Tindakan.

2/3

Anda mungkin juga menyukai