Shift 12 04A Ferdia Yuliansyah 21083
Shift 12 04A Ferdia Yuliansyah 21083
Shift 12 04A Ferdia Yuliansyah 21083
SIMULASI TAMBANG
NO. TUGAS : 04A
LAPORAN AWAL
GEOSTATISTIKA
Ferdian Yuliansyah
100.701.21.083
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan ......................................................................... 1
1.2.1 Maksud .................................................................................. 1
1.2.2 Tujuan .................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3
2.1 Geostatistika ................................................................................... 3
2.2 Komponen Variogram dan Semivariogram ...................................... 4
2.3 Variogram Eksperimental ................................................................ 5
2.4 Krigging ........................................................................................... 6
2.4 Suport Geometri .............................................................................. 6
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Geostatistika
Geostatistik adalah cabang ilmu yang mendalami aplikasi dan teori
mengenai variabel terregional pada berbagai fenomena alam, khususnya dalam
konteks penentuan volume bahan galian. Dasar dari pembelajaran geostatistik
adalah Teori Variabel Terregional, di mana data yang dikumpulkan dari titik-titik
sampel memiliki korelasi satu sama lain sesuai dengan karakteristik penyebaran
mineral atau bahan galian yang sedang dipelajari.
Konsep utama dalam geostatistik adalah analisis variabel spasial, yang
menggambarkan hubungan antara variabel yang diukur pada titik tertentu dengan
variabel yang sama pada titik dengan jarak tertentu dari titik referensi tersebut.
Istilah geostatistik sendiri diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli matematika
Prancis bernama Georges Matheron pada tahun 1963. Matheron mendefinisikan
geostatistik sebagai aplikasi hubungan atau turunan fungsi dalam penelaahan dan
perkiraan fenomena alam, dengan mempertimbangkan penyebaran objek dalam
suatu ruang, bidang, atau garis.
Variabel terregional, atau disebut juga sebagai variabel spasial, merupakan
variabel yang diukur tergantung pada nilai yang terdistribusi dalam ruang
berdimensi dua atau tiga. Dalam konteks geostatistik, variabel data spasial ini
memiliki dua sifat khusus yang menjadi perhatian utama, yaitu ketakbebasan dan
keheterogenan. Ketakbebasan mengacu pada ketergantungan antara titik-titik
pengamatan, di mana hasil pengukuran pada satu titik dipengaruhi oleh titik-titik
lain dalam sistem. Sementara itu, keheterogenan merujuk pada perbedaan
karakteristik atau kondisi antara berbagai wilayah dalam ruang yang diamati.
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar geostatistik dan menerapkan
teknik-teknik analisis yang sesuai, para ahli dapat memprediksi dan memahami
lebih baik penyebaran serta karakteristik fenomena alam, seperti deposit mineral
atau distribusi bahan galian. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang
lebih akurat dalam berbagai bidang, termasuk eksplorasi tambang, pengelolaan
sumber daya alam, dan mitigasi risiko lingkungan. Kelebihan ilmu geostatistik
3
4
2.4 Krigging
Krigging merupakan metode geostatistik yang digunakan untuk
mengestimasi nilai dari sebuah titik atau blok dengan menggunakan kombinasi
linier dari nilai conto yang ada di sekitar titik yang akan diestimasi. Bobot kriging
ditentukan berdasarkan minimisasi variansi estimasi dengan memanfaatkan semi-
variogram. Estimator kriging dianggap sebagai variabel tidak bias, dan total bobot
yang digunakan untuk estimasi adalah satu. Bobot ini digunakan untuk menghitung
nilai estimasi untuk berbagai variabel seperti ketebalan, ketinggian, kadar, atau
variabel lainnya.
Dengan demikian, kriging memungkinkan untuk melakukan estimasi yang
lebih akurat dengan mempertimbangkan variasi spasial dari data yang ada. Dalam
kriging, conto dengan jarak terdekat mendapatkan bobot yang lebih besar
dibandingkan dengan conto yang berjarak lebih jauh. Keterusan dan anisotropi
merupakan faktor penting dalam proses kriging. Selain itu, bentuk geometri data,
karakteristik variabel yang diestimasi, dan ukuran blok juga diperhitungkan.ada[un
sifat-sifat Kriging:
1. Kriging memperhitungkan struktur dan korelasi variable.
2. Hubungan geometri relatif antar data diperhitungkan, baik dalam konteks
estimasi antar data (Si, Sj) maupun estimasi volume (Si, V).
3. Jika variogram isotropik dan pola data teratur, kriging akan memberikan data
yang simetris.
4. Estimasi kriging hanya mempertimbangkan conto dalam dan sekitar blok,
dengan bobot nol bagi conto di luar area tersebut.
5. Jangkauan radius conto pertama atau kedua tidak memengaruhi estimasi,
kecuali jika terjadi efek penyaringan.
6. Efek penyaringan hanya terjadi jika nugget effect tidak ada atau sangat kecil
dibanding sill.
7. Nugget effect akan mengurangi efek penyaringan. Untuk nugget effect yang
besar, semua conto mendapatkan bobot yang sama.
8. Conto yang berjarak jauh dari blok dapat dimasukkan dalam estimasi dengan
menggunakan nilai rata-ratanya.
Support geometri merujuk pada area, ruang, bidang, atau geometri lainnya
yang terkait dengan suatu variabel terregional, yang juga dipengaruhi oleh volume,
bentuk, dan orientasi. Perubahan dalam support geometri dapat menghasilkan
definisi baru dari variabel terregional. Ketika support diperluas, fenomena
regularisasi terjadi, yang menyebabkan variabel terregional cenderung menjadi
lebih seragam dalam distribusinya di suatu endapan atau ruang. Variogram contoh
titik dapat dianggap sebagai pendekatan dari variogram contoh bentuk titik,
sementara variogram volume yang lebih besar dapat diaproksimasi oleh variogram
volume yang lebih kecil.
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN