Shift 12 04A Ferdia Yuliansyah 21083

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
NO. TUGAS : 04A
LAPORAN AWAL
GEOSTATISTIKA

Nama : Ferdian Yuliansyah


NPM : 10070121083
Shift / Waktu : XII (Dua Belas) / 09.30 – 12.00 WIB
Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu / 02 Maret 2024
Hari/Tanggal Laporan : Sabtu / 02 Maret 2024
Asisten : 1. Ir. Zaenal, M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Mestiya Gusjuliasih, S.T.
4. Muhamad Rafi Nabil, S.T.
5. Luki Sukmana, S.T.
6. Dimas Gumelar, S.T.
7. Muhammad Rois Daeng A., S.T.
8. Erlan Adiya Jamil, S.T.
9. Julianti
10. Rio Ananda Putra
11. Mochamad Ali Tamrin
12. Arrafi Zaqi Ramadhona

PARAF PEMERIKSA NILAI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1445 H / 2024 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakthu.


Pertama-tama, kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat allah SWT
yang maha esa. Kaerana tanpa rahmat dan ridho-nya laporan “Geostatistika” ini
tidak akan selesai. Penulis juga berharap agar bisa menambah wawasan kepada
penulis maupun pembaca.
Selain itu, penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini, penulis
juga tidak lupa mengucapkan kepada orang tua yang selalu mendoakan dan
memfasilitasi dalam pembuatan laporan ini.
Segala bentuk kesalahan dalam tugas ini penulis memohon maaf. Penulis
pun sadar dalam penulisan tugas ini masih terdapat banyak kesalahan yang tidak
diketahui dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis memohon maaf dan
juga mohn saran & kritik dari pembaca, demi tercapainya tugas yang lebih baik.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakathu

Bandung, 01 Maret 2024


Penyusun

Ferdian Yuliansyah
100.701.21.083

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan ......................................................................... 1
1.2.1 Maksud .................................................................................. 1
1.2.2 Tujuan .................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 3
2.1 Geostatistika ................................................................................... 3
2.2 Komponen Variogram dan Semivariogram ...................................... 4
2.3 Variogram Eksperimental ................................................................ 5
2.4 Krigging ........................................................................................... 6
2.4 Suport Geometri .............................................................................. 6
BAB III KESIMPULAN ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk
membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti
ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat
memberikan keuntungan yang besar dengan kegiatan perhitungan sumberdaya
dilakukan pada tahap eksplorasi sebelum tahap persiapan penambangan.
Geostatistika merupakan salah satu ilmu yang menggunakan analisis
spasial. Analisis spasial merupakan analisis yang memiliki atribut lokasi, seperti
halnya lokasi absolutGeostatistika muncul pada awal 1980-an sebagai perpaduan
ilmu pertambangan, geologi, matematika, dan statistika. Geostatistika awalnya
dikembangkan dalam industri mineral untuk menaksir cadangan-cadangan
mineral yang ada dibumi atau kegiatan yang dilakukan untuk menghitung tonase
sumberdaya dari suatu endapan bahan galian.
Dalam konteks pemodelan dengan geostatistika, penting untuk
mempertimbangkan karakteristik geologis, geografis, dan lingkungan dari area
yang dipelajari, serta sifat-sifat intrinsik dari data yang diamati. Pemahaman yang
mendalam tentang struktur spasial dan variasi dari fenomena yang sedang
dipelajari menjadi kunci untuk menghasilkan model yang akurat dan relevan bagi
pengambilan keputusan.
.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari laporan awal ini ialah untuk mendapatkan pemahaman
mengenai geostatistika.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari laporan mengenai pemodelan geologi bijih adalah;
1. Untuk mengetahui apa geostatistika.
2. Untuk mengetahui fungsi geostatistika.

1
2

3. Untuk mengetahui komponen variogram dan semivariogram.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Geostatistika
Geostatistik adalah cabang ilmu yang mendalami aplikasi dan teori
mengenai variabel terregional pada berbagai fenomena alam, khususnya dalam
konteks penentuan volume bahan galian. Dasar dari pembelajaran geostatistik
adalah Teori Variabel Terregional, di mana data yang dikumpulkan dari titik-titik
sampel memiliki korelasi satu sama lain sesuai dengan karakteristik penyebaran
mineral atau bahan galian yang sedang dipelajari.
Konsep utama dalam geostatistik adalah analisis variabel spasial, yang
menggambarkan hubungan antara variabel yang diukur pada titik tertentu dengan
variabel yang sama pada titik dengan jarak tertentu dari titik referensi tersebut.
Istilah geostatistik sendiri diperkenalkan pertama kali oleh seorang ahli matematika
Prancis bernama Georges Matheron pada tahun 1963. Matheron mendefinisikan
geostatistik sebagai aplikasi hubungan atau turunan fungsi dalam penelaahan dan
perkiraan fenomena alam, dengan mempertimbangkan penyebaran objek dalam
suatu ruang, bidang, atau garis.
Variabel terregional, atau disebut juga sebagai variabel spasial, merupakan
variabel yang diukur tergantung pada nilai yang terdistribusi dalam ruang
berdimensi dua atau tiga. Dalam konteks geostatistik, variabel data spasial ini
memiliki dua sifat khusus yang menjadi perhatian utama, yaitu ketakbebasan dan
keheterogenan. Ketakbebasan mengacu pada ketergantungan antara titik-titik
pengamatan, di mana hasil pengukuran pada satu titik dipengaruhi oleh titik-titik
lain dalam sistem. Sementara itu, keheterogenan merujuk pada perbedaan
karakteristik atau kondisi antara berbagai wilayah dalam ruang yang diamati.
Dengan memahami prinsip-prinsip dasar geostatistik dan menerapkan
teknik-teknik analisis yang sesuai, para ahli dapat memprediksi dan memahami
lebih baik penyebaran serta karakteristik fenomena alam, seperti deposit mineral
atau distribusi bahan galian. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang
lebih akurat dalam berbagai bidang, termasuk eksplorasi tambang, pengelolaan
sumber daya alam, dan mitigasi risiko lingkungan. Kelebihan ilmu geostatistik

3
4

adalah kemampuannya untuk mengkarakterisasi penerapan struktur spasial


dengan model probabilistik secara konsisten. Struktur spasial ini dikarakterisasi
terstruktur oleh variogram. Secara mendasar, ada dua macam metode yang
didasarkan pada variogram:
1. Pemetaan dan estimasi, variogram dapat digunakan untuk menginterpolasi
antara titik data (kriging).
2. Karakterisasi suatu ketidak tentuan pada estimasi variogram yang sama dapat
digunakan.

2.2 Komponen Variogram dan Semivariogram


Adapun komponen varogram dan semivariogram adalah:
1. Range
Range adalah jarak dimana variogram adalah sebuah dataran tinggi atau
sebuah masa stabil. Jarak dimana variogram mencapai nilai sill. Sedangkan
menurut Dorsel dan Breche (1997), range adalah jarak antara lokasi-lokasi
dimana pengamatan-pengamatannya terlihat independen, yakni ragamnya
tidak mengalami suatu kenaikan. Dalam grafik variogram range dinyatakan
dengan lambang "a" yaitu jarak pada sumbu horizontal mulai dari titik nol
sampai titik proyeksi perubahan variogram dari miring ke mendatar.
2. Sill
Menurut Isaaks dan Srivastava (1989), sill merupakan masa stabil suatu
variogram yang mencapai rangenya, mendeskripsikan titik di mana variogram
menjadi datar atau ragamnya tidak mengalami peningkatan. Dalam konsep
yang sama, Dorsel dan Breche (1997) juga mengemukakan bahwa sill
menandai titik di mana variogram mencapai wilayah datar, menunjukkan
bahwa variabilitasnya tidak lagi meningkat. Dengan demikian, sill menjadi
indikasi bahwa hubungan spasial antara variabel tidak lagi berubah dengan
jarak yang lebih jauh.
3. Nugget Effect
Nugget effect adalah Kediskontinuan pada pusat variogram, di mana terjadi
loncatan vertikal dari nilai nol pada pusat ke nilai variogram pada jarak terkecil.
Nugget effect ini merupakan perbandingan antara variasi yang terjadi pada
skala yang sangat kecil dan skala yang lebih besar, dan seringkali dianggap
sebagai indikator adanya ketidakpastian atau kesalahan dalam pengukuran
5

atau pengambilan data. Rasio nugget effect terhadap sill, yang


menggambarkan proporsi variabilitas yang tidak dapat dijelaskan oleh jarak
yang diukur, sering disebut sebagai nugget effect relative. Biasanya, rasio ini
dinyatakan dalam persentase untuk menunjukkan seberapa besar kontribusi
nugget effect terhadap total variabilitas data. Nugget effect bisa berasal dari
berbagai sumber kesalahan, baik itu kesalahan sistematis seperti kesalahan
manusia dalam pengukuran, kesalahan pembacaan alat, atau kesalahan
sampling yang tidak dihindari.

2.3 Variogram Eksperimental


Variogram eksperimental merupakan estimasi dari variogram yang
didasarkan pada pengambilan sampel. Dalam metode umum untuk memplot
eksperimental variogram, sumbu-sumbu jarak dipecah menjadi interval-interval
berurutan, mirip dengan pembagian interval pada histogram. Namun, seperti
halnya dengan banyak teknik eksplorasi data lainnya, eksperimental variogram
memiliki kelemahan, di mana grafiknya sangat dipengaruhi oleh pemilihan interval-
interval tersebut serta metode yang digunakan untuk menghitung rata-ratanya.
Sehingga, keakuratan dan interpretasi dari experimental variogram dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Adapun beberapa yang masuk kedalam
pengertian variogram eksperimental:
1. Scale
Dalam eksperimental variogram adalah sebuah grafik yang umumnya
digunakan dalam aplikasi geostatistik untuk mengeksplorasi ketidakberaturan.
Grafik ini mengandung informasi tentang fluktuasi variabel pada skala
tertentu.
2. Dekat dengan Pusat
Perilaku variogram pada jarak-jarak kecil mengindikasikan apakah fungsi
spasial bersifat kontinu dan mulus. Sementara perilaku experimental
variogram pada pusat (pada jarak-jarak pendek) menunjukkan tingkat
kehalusan fungsi tersebut.
3. Large-Scale Bahavior
Perilaku variogram pada jarak-jarak yang sebanding dengan ukuran area
tersebut menentukan apakah fungsi tersebut bersifat stasioner.
6

2.4 Krigging
Krigging merupakan metode geostatistik yang digunakan untuk
mengestimasi nilai dari sebuah titik atau blok dengan menggunakan kombinasi
linier dari nilai conto yang ada di sekitar titik yang akan diestimasi. Bobot kriging
ditentukan berdasarkan minimisasi variansi estimasi dengan memanfaatkan semi-
variogram. Estimator kriging dianggap sebagai variabel tidak bias, dan total bobot
yang digunakan untuk estimasi adalah satu. Bobot ini digunakan untuk menghitung
nilai estimasi untuk berbagai variabel seperti ketebalan, ketinggian, kadar, atau
variabel lainnya.
Dengan demikian, kriging memungkinkan untuk melakukan estimasi yang
lebih akurat dengan mempertimbangkan variasi spasial dari data yang ada. Dalam
kriging, conto dengan jarak terdekat mendapatkan bobot yang lebih besar
dibandingkan dengan conto yang berjarak lebih jauh. Keterusan dan anisotropi
merupakan faktor penting dalam proses kriging. Selain itu, bentuk geometri data,
karakteristik variabel yang diestimasi, dan ukuran blok juga diperhitungkan.ada[un
sifat-sifat Kriging:
1. Kriging memperhitungkan struktur dan korelasi variable.
2. Hubungan geometri relatif antar data diperhitungkan, baik dalam konteks
estimasi antar data (Si, Sj) maupun estimasi volume (Si, V).
3. Jika variogram isotropik dan pola data teratur, kriging akan memberikan data
yang simetris.
4. Estimasi kriging hanya mempertimbangkan conto dalam dan sekitar blok,
dengan bobot nol bagi conto di luar area tersebut.
5. Jangkauan radius conto pertama atau kedua tidak memengaruhi estimasi,
kecuali jika terjadi efek penyaringan.
6. Efek penyaringan hanya terjadi jika nugget effect tidak ada atau sangat kecil
dibanding sill.
7. Nugget effect akan mengurangi efek penyaringan. Untuk nugget effect yang
besar, semua conto mendapatkan bobot yang sama.
8. Conto yang berjarak jauh dari blok dapat dimasukkan dalam estimasi dengan
menggunakan nilai rata-ratanya.

2.5 Suport Geometri


7

Support geometri merujuk pada area, ruang, bidang, atau geometri lainnya
yang terkait dengan suatu variabel terregional, yang juga dipengaruhi oleh volume,
bentuk, dan orientasi. Perubahan dalam support geometri dapat menghasilkan
definisi baru dari variabel terregional. Ketika support diperluas, fenomena
regularisasi terjadi, yang menyebabkan variabel terregional cenderung menjadi
lebih seragam dalam distribusinya di suatu endapan atau ruang. Variogram contoh
titik dapat dianggap sebagai pendekatan dari variogram contoh bentuk titik,
sementara variogram volume yang lebih besar dapat diaproksimasi oleh variogram
volume yang lebih kecil.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


sebagai berikut:
1. Geostatistik adalah cabang ilmu yang mendalami aplikasi dan teori mengenai
variabel terregional pada berbagai fenomena alam, khususnya dalam konteks
penentuan volume bahan galian.
2. Geostatistika memiliki fungi untuk mempertimbangkan karakteristik geologis,
geografis, dan lingkungan dari area yang dipelajari, serta sifat-sifat intrinsik
dari data yang diamati.
3. Dalam variogram dan semivariogram terdapat beberapa komponen
diantaranya adalah, range, sill dan nugget effect.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Iqbal, Muhammad. 2019. “PENGAPLIKASIAN GEOSTATISTIKA


TERHADAP BIDANG GEOLOGI”. Program Studi Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman. Samarinda

2. Purti, Mila. 2016. “LAPORAN GEOSTATISTIKA DAN PEMODELAN


SUMBERDAYA BATUBARA”. Laboratorium Perencanaan dan
Simulasi Tambang, Jurusan Teknik Pertambangan. Universitas
Negeri Padang.

3. Puspita, W. 2013. “Analisis Data Geostatistik Menggunakan Metode


Ordinary Kriging” (Doctoral dissertation, Universitas
Pendidikan Indonesia).

4. Yulhendra, D., & Anaperta, Y. M. 2013. “Estimasi Sumberdaya Batubara


dengan Menggunakan Geostatistik (Kriging)”. Jurnal Teknologi
Informasi & Pendidikan, 6(2), 168-177.

5. Zaidun, Said. 2014. “LAPORAN GEOSTATISTIKA”. Diakses pada 29


Februari 2024

9
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai