Makalah Biologi Kel V
Makalah Biologi Kel V
Makalah Biologi Kel V
Disusun Oleh :
Kelas : PMM 4
Semester : VI
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
yang saya susun ini untuk diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Biologi tentang
“METABOLISME DAN REPRODUKSI”.
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme dan reproduksi adalah dua proses vital yang sangat penting dalam
kehidupan organisme. Metabolisme mengacu pada serangkaian reaksi kimia yang
terjadi dalam sel untuk mempertahankan kehidupan, sementara reproduksi adalah
proses di mana organisme menghasilkan keturunan. Meskipun keduanya terlihat
berbeda, mereka saling terkait dalam menjaga kelangsungan hidup dan evolusi spesies.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat di dalam makalah ini adalah apa itu
Metabolisme dan Reproduksi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Metabolisme dan
Reproduksi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metabolisme
Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup
mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa,
jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya
sangat kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup mendapat, mengubah, dan
memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.
Metabolisme adalah kumpulan reaksi kimia yang terjadi dalam sel untuk
mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan. Dalam metabolisme, nutrisi
yang diperoleh dari makanan dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana, seperti
glukosa, yang kemudian diubah menjadi energi melalui proses respirasi seluler. Proses
ini tidak hanya menghasilkan energi, tetapi juga menyediakan bahan bakar untuk
pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel.
1. Katabolisme
Katabolisme atau disebut juga desimilasi merupakan rangkaian reaksi kimia
yang berkaitan dengan proses pembongkaran, penguraian atau pemecahan
molekul/senyawa kompleks menjadi molekul/ senyawa yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau melepaskan
energi berupa ATP yang tersimpan pada molekul dan biasa digunakan organisme
2
untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai dua fungsi, yaitu menyediakan bahan
baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan
untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadi adalah reaksi oksidasi.
Reaksi kimianya membebaskan energi sehingga disebut sebagai reaksi eksergonik.
Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan dalam bentuk fosfat,
terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi elektron tinggi
NADH2 (Nikotilamid adenine dinukleotida) serta FADH2 (Flavin adenin
dinukleotida).
Contoh katabolisme adalah respirasi. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen,
katabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Respirasi aerob : adalah respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari
udara untuk menghasilkan energi.
2. Respirasi anaerob : adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen
untuk menghasilkan energi.
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari
udara untuk menghasilkan energi. Contoh respirasi aerob adalah Respirasi Sel.
Respirasi bertujuan menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang dimiliki.
Semua makhluk hidup melakukan respirasi dan tidak hanya berupa
pengambilan udara secara langsung. Respirasi dalam kaitannya dengan
pembentukan energi dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya
dinamakan respirasi sel.
Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan
energy ini adalah mitokondria. Respirasi termasuk ke dalam kelompok
katabolisme karena didalamnya terjadi penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana, diikuti dengan pelepasan energi. Energi yang
kita gunakan dapat berasal dari hasil metabolisme tumbuhan.
Respirasi aerob dapat dibedakan menjadi empat tahap, yaitu:
a) glikolisis,
b) dekarboksilasi oksidatif
c) siklus krebs
d) transport elektron.
Untuk memahami tahapan-tahapan tersebut, cermati uraian berikut ini.
3
a. Glikolisis
Glikolisis adalah peristiwa pengubahan molekul glukosa (6 atom C)
menjadi 2 molekul yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat (3 atom C).
Glikolisis terjadi dalam sitoplasma sel. Prosesnya terdiri atas beberapa
langkah, seperti pada gambar berikut:
b. Dekarboksilasi oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat berlangsung dalam matriks
mitokondria dan merupakan reaksi kimia yang mengawali siklus krebs.
Setiap asam piruvat yang dihasilkan kemudian akan diubah menjadi Asetil-
KoA (koenzim-A). Asam piruvat ini akan mengalami dekarboksilasi
sehingga gugus karboksil akan hilang sebagai CO2 dan akan berdifusi
keluar sel. Dua gugus karbon yang tersisa kemudian akan mengalami
4
oksidasi sehingga gugus hydrogen dikeluarkan dan ditangkap oleh akseptor
elektron NAD+.
Gugus yang terbentuk, kemudian ditambahkan koenzim-A sehingga
menjadi asetil-KoA. Hasil akhir dari proses dekarboksilasi oksidatif ini akan
menghasilkan 2 asetil-KoA dan 2 molekul NADH. Pembentukan asetil-KoA
memerlukan kehadiran vitamin B1.
5
Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap ketiga dalam
respirasi aerob yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH,
FADH2, ATP serta membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini
berfungsi untuk siklus Krebs selanjutnya. Dalam siklus krebs, dari setiap 1
molekul glukosa akan dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.
d. Transpor Elektron
Transpor elektron merupakan serangkaian peristiwa pemindahan
electron dan ion hidrogen (H+). Selama tiga proses sebelumnya, dihasilkan
beberapa reseptor elektron yang bermuatan akibat penambahan ion
hidrogen. Reseptor-reseptor ini kemudian akan masuk ke transfer elektron
untuk membentuk suatu molekul berenergi tinggi, yaitu ATP. Reaksi ini
berlangsung di dalam membran mitokondria. Reaksi ini berfungsi
membentuk energi selama oksidasi yang dibantu oleh enzim pereduksi.
Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD,
dan molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta
beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C,
A, B, dan A3. Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH,
kemudian ditransfer ke FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q,
sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari
lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk
H2O. Perhatikan gambar berikut!
6
2. Respirasi anaerob
Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk
menghasilkan energi. Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak
menggunakan oksigen sebagai penerima akhir pada saat pembentukan ATP.
Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa sebagai substrat. Respirasi anaerob
sering disebut juga fermentasi.
Organisme yang melakukan fermentasi di antaranya adalah bakteri dan protista
yang hidup di rawa, lumpur, makanan yang diawetkan, atau tempat-tempat lain
yang tidak mengandung oksigen. Beberapa organisme dapat berespirasi
menggunakan oksigen, tetapi dapat juga melakukan fermentasi. Organisme
seperti ini melakukan fermentasi jika lingkungannya miskin oksigen. Sebagai
contoh, sel-sel otot dapat melakukan respirasi anaerob jika kekurangan oksigen.
Pada fermentasi, glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH,
dan terbentuk 2 ATP. Tetapi, fermentasi tidak bereaksi secara sempurna memecah
glukosa menjadi karbondioksida dan air, serta ATP yang dihasilkan pun tidak
sebesar ATP yang dihasilkan dari glikolisis.
Dari produk yang dihasilkan fermentasi dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat adalah fermentasi glukosa yang menghasilkan
asam laktat. Fermentasi asam laktat dimulai dengan glikolisis yang
menghasilkan asam piruvat, kemudian berlanjut dengan perubahan asam
piruvat menjadi asam laktat. Pada fermentasi asam laktat, asam piruvat
bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat. Perhatikan
gambar berikut!
7
b. Fermentasi alkohol.
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi etanol atau etil
alkohol melalui dua langkah reaksi, yaitu 1) pembebasan CO2 dari asam
piruvat yang kemudian diubah menjadi asetaldehida, 2) reaksi reduksi
asetaldehida oleh NADH menjadi etanol. NAD yang terbentuk akan digunakan
untuk glikolisis. Perhatikan gambar berikut!
2. Anabolisme
Anabolisme disebut juga asimilasi atau sintesis merupakan rangkaian proses
reaksi kimia yang berkaitan dengan proses penyusunan atau sintesis
molekul/senyawa kompleks dari molekul/ senyawa sederhana atau penyusunan zat
dari senyawa/molekul sederhana menjadi senyawa yang kompleks.
Proses tersebut berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Anabolisme
merupakan kebalikan dari katabolisme. Proses anabolisme memerlukan energi, baik
energi panas, cahaya, atau energi kimia.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis, sedangkan
anabolisme yang menggunakan energi kimia disebut kemosintesis. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai fotosintesis dan kemosintesis.
a. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2, oleh
klorofil menjadi zat organik (karbohidrat) dengan bantuan cahaya. Peristiwa
fotosintesis dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut.
8
Proses Fotosintesis yang terjadi di kloroplas berlangsung melalui dua tahap
reaksi, yaitu tahap reaksi terang dan tahap reaksi gelap. Reaksi terang
memerlukan cahaya matahari, sedangkan reaksi gelap tidak memerlukankan
cahaya. Secara keseluruhan, fotosintesis berlangsung dalam kloroplas.
Reaksi Terang
9
Gambar 7. Tahap Reaksi Terang
ATP dan NADPH dapat terbentuk dengan digerakkan oleh cahaya dengan
member energi kepada kedua fotosistem yang terdapat pada membran tilakoid
kloroplas. Selama reaksi terang fotosintesis terdapat dua kemungkinan aliran
elektron yaitu melalui jalur non siklik dan aliran siklik.
alur aliran electron non siklik adalah yang utama dengan elektron
mengalir dari molekul air, kemudian melalui fotosistem II dan fotosistem I.
Elektron dan ion hidrogen akan membentuk NADPH dan ATP. Oksigen yang
dibebaskan berguna untuk respirasi aerob. Pusat reaksi pada fotosistem I
mengandung klorofil a, disebut sebagai P700, karena dapat menyerap foton
terbaik pada panjang gelombang P700 nm. Pusat reaksi pada fotosistem II
mengandung klorofil a yang disebut sebagai P680, karena dapat menyerap foton
terbaik pada panjang gelombang 680 nm.
Jalur aliran electron siklik yang hanya pada kondisi tertentu electron
terfotoeksitasi mengambil jalur ini. Aliran electron siklik merupakan hubungan
yang singkat menggunakan fotosistem I tetapi tidak menggunakan fotosistem II.
Reaksi Gelap
10
Disebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap, karena
tidak tergantung secara langsung dengan cahaya matahari. Reaksi gelap terjadi di
stroma. Namun demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi
gelap. Reaksi gelap memerlukan ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH,
karbon dan oksigen dari karbondioksida, enzim yang mengkatalisis setiap reaksi,
dan RuBP (Ribulosa Bifosfat) yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai
5 atom karbon. Perhatikan gambar berikut!
b. Kemosintesis
Kemosintesis merupakan proses penyusunan atau pembentukan zat organik
dengan memanfaatkan sumber energi hasil reaksi kimia. Pada kemosintesis energi
diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang diserap dari lingkungan,
misanya sulfur, hydrogen, besi, ammonia, nitrit hydrogen sulfida.
Kemosintesis dapat ditemukan dalam:
1. Pembentukan sulfat oleh bakteri sulfur (Thiobacillus, bagiatoa)
2. Pembentukan nitrat oleh bakteri nitrat dan bakteri nitrit (Nitrosomonas,
Nitrosococcus, Nitrobacter).
Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-
senyawa tertentu. Misalnya bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara
11
oksidasi Fe2+ (Ferro) menjadi Fe3+ (Ferri). Bakteri Nitrosomonas dan
Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya
amonium karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi berikut ini:
12
Ada dua jenis reproduksi utama :
1. Reproduksi Seksual
Dalam reproduksi seksual, dua individu dari spesies yang berbeda berkontribusi
pada pembentukan keturunan baru yang memiliki kombinasi genetik dari kedua
orang tua. Proses ini melibatkan pembuahan, di mana sel kelamin jantan (sperma)
menyatukan dengan sel telur betina (ovum) untuk membentuk zigot. Reproduksi
seksual menghasilkan keragaman genetik yang penting untuk adaptasi dan evolusi
spesies.
2. Reproduksi Aseksual
Dalam reproduksi aseksual, satu induvidu menghasilkan keturunan tanpa
melibatkan penggabungan sel kelamin. Keturunan yang dihasilkan adalah klon dari
induknya, memiliki genetika yang identik. Contoh reproduksi aseksual termasuk
pembelahan sel (misalnya, mitosis pada sel-sel tubuh) dan perkembangbiakan
vegetatif (misalnya, tunas pada tanaman).
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, Atikah dkk. (2017). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia. Surabaya:
Airlangga University Press.
Ani, Murti dkk. (2021). Biologi Reproduksi dan Mikrobiologi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Ali, Mulyohadi dkk. (2018). METABOLISME DAN ENDOKRIN. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Susi Nurul Fitri, M.Pd. (2020). Modul Pembelajaran SMA Biologi. Lampung Selatan: SMAN
1 Sidomulyo
15