Makalah Biologi Kel V

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

METABOLISME DAN REPRODUKSI

Disusun Oleh :

Nama : 1. Putri Anggraini (0305213091)

2. Widya Yanti Ujung (0305213085)

3. Ziviska Vani (0305213087)

Kelas : PMM 4

Semester : VI

Dosen Pembimbing :Drs. Isran Rasyid Karo-Karo S, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga tugas makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
yang saya susun ini untuk diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Biologi tentang
“METABOLISME DAN REPRODUKSI”.

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak selaku Dosen


mata kuliah ini yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari
bahwa penyusunan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna disebabkan karena keterbatasan
wawasan dan pengetahuan yang saya miliki dan yang saya peroleh, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini di masa yang
mendatang.

Medan. 29 April 2024

Kelompok V

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A. Metabolisme................................................................................................................... 2
B. Reproduksi................................................................................................................... 12
C. Hubungan Antara Metabolisme dan Reproduksi .................................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metabolisme dan reproduksi adalah dua proses vital yang sangat penting dalam
kehidupan organisme. Metabolisme mengacu pada serangkaian reaksi kimia yang
terjadi dalam sel untuk mempertahankan kehidupan, sementara reproduksi adalah
proses di mana organisme menghasilkan keturunan. Meskipun keduanya terlihat
berbeda, mereka saling terkait dalam menjaga kelangsungan hidup dan evolusi spesies.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat di dalam makalah ini adalah apa itu
Metabolisme dan Reproduksi?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Metabolisme dan
Reproduksi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metabolisme

Metabolisme merupakan suatu proses pembentukan atau pengurain zat di dalam


sel yang disertai dengan adanya perubahan energi. Proses-proses ini terjadi di dalam sel
mahluk hidup. Proses yang terjadi dapat berupa pembentukan zat atau dapat pula
berupa penguraian zat menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Proses pembentukan zat
terjadi pada proses fotosintesis, kemosintesis, sintesis lemak, dan sintesis protein.

Proses penguraian zat dapat berupa respirasi sel dan fermentasi sel.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup
mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa,
jamur, tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang susunan tubuhnya
sangat kompleks. Di dalam proses ini mahluk hidup mendapat, mengubah, dan
memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.

Metabolisme adalah kumpulan reaksi kimia yang terjadi dalam sel untuk
mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan. Dalam metabolisme, nutrisi
yang diperoleh dari makanan dipecah menjadi komponen yang lebih sederhana, seperti
glukosa, yang kemudian diubah menjadi energi melalui proses respirasi seluler. Proses
ini tidak hanya menghasilkan energi, tetapi juga menyediakan bahan bakar untuk
pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel.

Metabolisme mencakup dua jenis proses utama :

1. Katabolisme
Katabolisme atau disebut juga desimilasi merupakan rangkaian reaksi kimia
yang berkaitan dengan proses pembongkaran, penguraian atau pemecahan
molekul/senyawa kompleks menjadi molekul/ senyawa yang lebih sederhana
dengan bantuan enzim. Penguraian senyawa ini menghasilkan atau melepaskan
energi berupa ATP yang tersimpan pada molekul dan biasa digunakan organisme

2
untuk beraktivitas. Katabolisme mempunyai dua fungsi, yaitu menyediakan bahan
baku untuk sintesis molekul lain, dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan
untuk melakukan aktivitas sel. Reaksi yang umum terjadi adalah reaksi oksidasi.
Reaksi kimianya membebaskan energi sehingga disebut sebagai reaksi eksergonik.
Energi yang dilepaskan oleh reaksi katabolisme disimpan dalam bentuk fosfat,
terutama dalam bentuk ATP (Adenosin trifosfat) dan berenergi elektron tinggi
NADH2 (Nikotilamid adenine dinukleotida) serta FADH2 (Flavin adenin
dinukleotida).
Contoh katabolisme adalah respirasi. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen,
katabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Respirasi aerob : adalah respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari
udara untuk menghasilkan energi.
2. Respirasi anaerob : adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen
untuk menghasilkan energi.
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari
udara untuk menghasilkan energi. Contoh respirasi aerob adalah Respirasi Sel.
Respirasi bertujuan menghasilkan energi dari sumber nutrisi yang dimiliki.
Semua makhluk hidup melakukan respirasi dan tidak hanya berupa
pengambilan udara secara langsung. Respirasi dalam kaitannya dengan
pembentukan energi dilakukan di dalam sel. Oleh karena itu, prosesnya
dinamakan respirasi sel.
Organel sel yang berfungsi dalam menjalankan tugas pembentukan
energy ini adalah mitokondria. Respirasi termasuk ke dalam kelompok
katabolisme karena didalamnya terjadi penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana, diikuti dengan pelepasan energi. Energi yang
kita gunakan dapat berasal dari hasil metabolisme tumbuhan.
Respirasi aerob dapat dibedakan menjadi empat tahap, yaitu:
a) glikolisis,
b) dekarboksilasi oksidatif
c) siklus krebs
d) transport elektron.
Untuk memahami tahapan-tahapan tersebut, cermati uraian berikut ini.

3
a. Glikolisis
Glikolisis adalah peristiwa pengubahan molekul glukosa (6 atom C)
menjadi 2 molekul yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat (3 atom C).
Glikolisis terjadi dalam sitoplasma sel. Prosesnya terdiri atas beberapa
langkah, seperti pada gambar berikut:

Gambar 1. Tahap Glikolisis


Peristiwa glikolisis menunjukkan perubahan dari glukosa, kemudian
makin berkurang kekomplekan molekulnya dan berakhir sebagai molekul
asam piruvat. Produk penting glikolisis dari 1 molekul glukosa adalah:
- 2 molekul asam piruvat
- 2 molekul NADH sebagai sumber elektron berenergi tinggi
- 2 molekul ATP

b. Dekarboksilasi oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat berlangsung dalam matriks
mitokondria dan merupakan reaksi kimia yang mengawali siklus krebs.
Setiap asam piruvat yang dihasilkan kemudian akan diubah menjadi Asetil-
KoA (koenzim-A). Asam piruvat ini akan mengalami dekarboksilasi
sehingga gugus karboksil akan hilang sebagai CO2 dan akan berdifusi
keluar sel. Dua gugus karbon yang tersisa kemudian akan mengalami

4
oksidasi sehingga gugus hydrogen dikeluarkan dan ditangkap oleh akseptor
elektron NAD+.
Gugus yang terbentuk, kemudian ditambahkan koenzim-A sehingga
menjadi asetil-KoA. Hasil akhir dari proses dekarboksilasi oksidatif ini akan
menghasilkan 2 asetil-KoA dan 2 molekul NADH. Pembentukan asetil-KoA
memerlukan kehadiran vitamin B1.

Gambar 2. Tahap Dekarboksilasi Oksdifatif


c. Siklus Krebs
Siklus krebs merupakan tahap ketiga respirasi aerob. Nama siklus ini
berasal dari nama orang yang menemukan reaksi respirasi aerob ini, yaitu
Hans Krebs. Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat. Siklus krebs
berlangsung didalam mitokondria pada kelompok eukariota sedangkan pada
kelompok prokariota berlangsung didalam sitoplasma.

Gambar 3. Tahap Siklus Krebs

5
Dapat disimpulkan bahwa siklus krebs merupakan tahap ketiga dalam
respirasi aerob yang mempunyai tiga fungsi, yaitu menghasilkan NADH,
FADH2, ATP serta membentuk kembali oksaloasetat. Oksaloasetat ini
berfungsi untuk siklus Krebs selanjutnya. Dalam siklus krebs, dari setiap 1
molekul glukosa akan dihasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.

d. Transpor Elektron
Transpor elektron merupakan serangkaian peristiwa pemindahan
electron dan ion hidrogen (H+). Selama tiga proses sebelumnya, dihasilkan
beberapa reseptor elektron yang bermuatan akibat penambahan ion
hidrogen. Reseptor-reseptor ini kemudian akan masuk ke transfer elektron
untuk membentuk suatu molekul berenergi tinggi, yaitu ATP. Reaksi ini
berlangsung di dalam membran mitokondria. Reaksi ini berfungsi
membentuk energi selama oksidasi yang dibantu oleh enzim pereduksi.
Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD,
dan molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta
beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C,
A, B, dan A3. Elektron berenergi pertama-tama berasal dari NADH,
kemudian ditransfer ke FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q,
sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari
lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk
H2O. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 4. Tahap Transpor Elektron

6
2. Respirasi anaerob
Respirasi anaerob adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk
menghasilkan energi. Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak
menggunakan oksigen sebagai penerima akhir pada saat pembentukan ATP.
Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa sebagai substrat. Respirasi anaerob
sering disebut juga fermentasi.
Organisme yang melakukan fermentasi di antaranya adalah bakteri dan protista
yang hidup di rawa, lumpur, makanan yang diawetkan, atau tempat-tempat lain
yang tidak mengandung oksigen. Beberapa organisme dapat berespirasi
menggunakan oksigen, tetapi dapat juga melakukan fermentasi. Organisme
seperti ini melakukan fermentasi jika lingkungannya miskin oksigen. Sebagai
contoh, sel-sel otot dapat melakukan respirasi anaerob jika kekurangan oksigen.
Pada fermentasi, glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH,
dan terbentuk 2 ATP. Tetapi, fermentasi tidak bereaksi secara sempurna memecah
glukosa menjadi karbondioksida dan air, serta ATP yang dihasilkan pun tidak
sebesar ATP yang dihasilkan dari glikolisis.
Dari produk yang dihasilkan fermentasi dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat adalah fermentasi glukosa yang menghasilkan
asam laktat. Fermentasi asam laktat dimulai dengan glikolisis yang
menghasilkan asam piruvat, kemudian berlanjut dengan perubahan asam
piruvat menjadi asam laktat. Pada fermentasi asam laktat, asam piruvat
bereaksi secara langsung dengan NADH membentuk asam laktat. Perhatikan
gambar berikut!

Gambar 5. Tahap Fermentasi Asam Laknat

7
b. Fermentasi alkohol.
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi etanol atau etil
alkohol melalui dua langkah reaksi, yaitu 1) pembebasan CO2 dari asam
piruvat yang kemudian diubah menjadi asetaldehida, 2) reaksi reduksi
asetaldehida oleh NADH menjadi etanol. NAD yang terbentuk akan digunakan
untuk glikolisis. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 6. Tahap Fermentasi Alkohol

2. Anabolisme
Anabolisme disebut juga asimilasi atau sintesis merupakan rangkaian proses
reaksi kimia yang berkaitan dengan proses penyusunan atau sintesis
molekul/senyawa kompleks dari molekul/ senyawa sederhana atau penyusunan zat
dari senyawa/molekul sederhana menjadi senyawa yang kompleks.
Proses tersebut berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Anabolisme
merupakan kebalikan dari katabolisme. Proses anabolisme memerlukan energi, baik
energi panas, cahaya, atau energi kimia.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis, sedangkan
anabolisme yang menggunakan energi kimia disebut kemosintesis. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai fotosintesis dan kemosintesis.
a. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2, oleh
klorofil menjadi zat organik (karbohidrat) dengan bantuan cahaya. Peristiwa
fotosintesis dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut.

8
Proses Fotosintesis yang terjadi di kloroplas berlangsung melalui dua tahap
reaksi, yaitu tahap reaksi terang dan tahap reaksi gelap. Reaksi terang
memerlukan cahaya matahari, sedangkan reaksi gelap tidak memerlukankan
cahaya. Secara keseluruhan, fotosintesis berlangsung dalam kloroplas.

Reaksi Terang

Reaksi terang akan berlangsung jika ada cahaya, misalnya cahaya


matahari. Energi di tangkap oleh klorofil untuk memecah molekul air, pemecahan
inilah yang disebut dengan fotolisis. Reaksi terang merupakan salah satu langkah
dalam fotosintesis untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimia. Reaksi
terang ini berlangsung di dalam grana. Cahaya juga memiliki energi yang disebut
foton. Jenis pigmen klorofil berbeda-beda karena pigmen tersebut hanya dapat
menyerap panjang gelombang dengan besar energi foton yang berbeda. Pada
reaksi terang yang terjadi di grana, energi cahaya memacu pelepasan elektron dari
fotosistem di dalam membran tilakoid.

Fotosistem adalah tempat berkumpulnya beratus-ratus molekul pigmen


fotosintesis. Didalam sel-sel daun terdapat tilakoid yang pada membrannya
terdapat klorofil dan bersama protein serta molekul lainnya akan membentuk
fotosistem.

Terdapat dua jenis fotosistem yang bekerjasama dalam reaksi terang


fotosintesis, yaitu fotosisten I dan fotosistem II. Kedua fotosistem ini bekerjasam
menghasilkan ATP dan NADPH sebagai produk utama dalam reaksi terang.
Perhatikan gambar berikut!

9
Gambar 7. Tahap Reaksi Terang

ATP dan NADPH dapat terbentuk dengan digerakkan oleh cahaya dengan
member energi kepada kedua fotosistem yang terdapat pada membran tilakoid
kloroplas. Selama reaksi terang fotosintesis terdapat dua kemungkinan aliran
elektron yaitu melalui jalur non siklik dan aliran siklik.

alur aliran electron non siklik adalah yang utama dengan elektron
mengalir dari molekul air, kemudian melalui fotosistem II dan fotosistem I.
Elektron dan ion hidrogen akan membentuk NADPH dan ATP. Oksigen yang
dibebaskan berguna untuk respirasi aerob. Pusat reaksi pada fotosistem I
mengandung klorofil a, disebut sebagai P700, karena dapat menyerap foton
terbaik pada panjang gelombang P700 nm. Pusat reaksi pada fotosistem II
mengandung klorofil a yang disebut sebagai P680, karena dapat menyerap foton
terbaik pada panjang gelombang 680 nm.

Jalur aliran electron siklik yang hanya pada kondisi tertentu electron
terfotoeksitasi mengambil jalur ini. Aliran electron siklik merupakan hubungan
yang singkat menggunakan fotosistem I tetapi tidak menggunakan fotosistem II.

Reaksi Gelap

Reaksi gelap merupakan proses penggunaan ATP dan NADPH untuk


mengubah CO2 menjadi gula. Fase-fasenya: - Pengikatan (fiksasi) CO2 - Reduksi
- Pembentukan RuBP

10
Disebut juga siklus Calvin-Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap, karena
tidak tergantung secara langsung dengan cahaya matahari. Reaksi gelap terjadi di
stroma. Namun demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi
gelap. Reaksi gelap memerlukan ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH,
karbon dan oksigen dari karbondioksida, enzim yang mengkatalisis setiap reaksi,
dan RuBP (Ribulosa Bifosfat) yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai
5 atom karbon. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 8. Tahap Reaksi Gelap

b. Kemosintesis
Kemosintesis merupakan proses penyusunan atau pembentukan zat organik
dengan memanfaatkan sumber energi hasil reaksi kimia. Pada kemosintesis energi
diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik yang diserap dari lingkungan,
misanya sulfur, hydrogen, besi, ammonia, nitrit hydrogen sulfida.
Kemosintesis dapat ditemukan dalam:
1. Pembentukan sulfat oleh bakteri sulfur (Thiobacillus, bagiatoa)
2. Pembentukan nitrat oleh bakteri nitrat dan bakteri nitrit (Nitrosomonas,
Nitrosococcus, Nitrobacter).
Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-
senyawa tertentu. Misalnya bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara
11
oksidasi Fe2+ (Ferro) menjadi Fe3+ (Ferri). Bakteri Nitrosomonas dan
Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya
amonium karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi berikut ini:

Organisme yang melakukannya disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini


akan mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang dihasilkan
tersebut akan digunakan untuk asimilasi karbon.
B. Reproduksi
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengancara membelah
diri, baik pada organisme uni seluler maupun multi seluler. Pembelahan sel pada
organisme uni seluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan
jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multi seluler, pembelahan sel menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya pada manusia, sel-sel
memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain
itu, reproduksi sel pada organisme multi seluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang
berguna pada saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses
perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA)
yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki
materi genetik yang sama.

Tujuan sel bereproduksi adalah :


1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan.
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya.
3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yangsebelumnya.
4. Pembentukan jaringan.
5. Regenerasi sel.
6. Pembentukan individu baru.

12
Ada dua jenis reproduksi utama :

1. Reproduksi Seksual
Dalam reproduksi seksual, dua individu dari spesies yang berbeda berkontribusi
pada pembentukan keturunan baru yang memiliki kombinasi genetik dari kedua
orang tua. Proses ini melibatkan pembuahan, di mana sel kelamin jantan (sperma)
menyatukan dengan sel telur betina (ovum) untuk membentuk zigot. Reproduksi
seksual menghasilkan keragaman genetik yang penting untuk adaptasi dan evolusi
spesies.

2. Reproduksi Aseksual
Dalam reproduksi aseksual, satu induvidu menghasilkan keturunan tanpa
melibatkan penggabungan sel kelamin. Keturunan yang dihasilkan adalah klon dari
induknya, memiliki genetika yang identik. Contoh reproduksi aseksual termasuk
pembelahan sel (misalnya, mitosis pada sel-sel tubuh) dan perkembangbiakan
vegetatif (misalnya, tunas pada tanaman).

C. Hubungan Antara Metabolisme dan Reproduksi


Meskipun pada pandangan pertama metabolisme dan reproduksi terlihat
berbeda, keduanya saling terkait dalam menjaga kelangsungan hidup organisme dan
evolusi spesies. Sejumlah besar energi yang diperlukan untuk proses reproduksi berasal
dari metabolisme. Selama reproduksi, ada peningkatan signifikan dalam permintaan
energi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan embrio atau calon
keturunan.
Di sisi lain, reproduksi juga memengaruhi metabolisme. Misalnya, pada banyak
spesies, reproduksi bisa memicu perubahan hormon yang mempengaruhi metabolisme,
seperti pada wanita hamil atau hewan yang sedang menyusui.
Selain itu, beberapa organisme mengatur tingkat reproduksi mereka sesuai
dengan ketersediaan sumber daya energi, yang juga terkait erat dengan metabolisme.
Misalnya, hewan dapat menunda reproduksi jika sumber daya makanan terbatas,
mengalihkan energi yang biasanya akan digunakan untuk reproduksi ke kelangsungan
hidup individu.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metabolisme dan reproduksi adalah dua proses penting dalam kehidupan


organisme. Metabolisme menyediakan energi yang diperlukan untuk mendukung
reproduksi, sementara reproduksi memengaruhi metabolisme melalui perubahan
hormonal dan alokasi sumber daya energi. Keduanya saling terkait dan berperan
penting dalam kelangsungan hidup dan evolusi spesies. Pemahaman tentang hubungan
ini penting dalam menjelaskan berbagai aspek kehidupan organisme dan dinamika
ekosistem.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, katabolisme dibagi menjadi dua, yaitu:
Respirasi aerob, Respirasi anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang
membutuhkan oksigen bebas dari udara untuk menghasilkan energi. Respirasi anaerob
adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Atikah dkk. (2017). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia. Surabaya:
Airlangga University Press.

Ani, Murti dkk. (2021). Biologi Reproduksi dan Mikrobiologi. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Ali, Mulyohadi dkk. (2018). METABOLISME DAN ENDOKRIN. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Susi Nurul Fitri, M.Pd. (2020). Modul Pembelajaran SMA Biologi. Lampung Selatan: SMAN
1 Sidomulyo

15

Anda mungkin juga menyukai