509-Article Text-1237-1-10-20200922
509-Article Text-1237-1-10-20200922
509-Article Text-1237-1-10-20200922
Abstrak
Penerapan sistem informasi secara luas telah digunakan pada berbagai bidang termasuk
juga pada bidang pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi, ekspektasi kinerja terhadap penggunaan
sistem informasi di Sekolah Tinggi XYZ. Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan
data ini adalah angket (questionnaire), pengolahan dan analisa data dilakukan dengan
menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software aplikasi
SmartPLS Versi 3.2.8. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis terhadap
variabel minat pemanfaatan sistem informasi (H1) tidak memiliki pengaruh secara positif ke
variabel penggunaan sistem informasi sehingga hipotesis H1 ditolak, sedangkan uji hipotesis
varibael ekspektasi kinerja (H2) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi
sehingga hipotesis H2 diterima. Hasil uji ini mengidentifikasi penggunaan sistem informasi dan
ekspektasi kinerja bahwa responden merasa bahwa adanya sistem informasi dapat membantu
meningkatkan kinerja dalam meningkatkan kualitas output pekerjaan dan lebih meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar di Sekolah Tinggi XYZ.
Kata kunci: ekspektasi kinerja, minat pemanfaatan sistem informasi, penggunaan sistem
informasi, PLS
Abstract
The application of information systems has been widely used in various fields including
education. This study aims to examine the factors that affect the intention to use information
systems,performance expectations of the use of information systems in XYZ Academy. The
method used by the author in collecting this data is a questionnaire, data processing and
analysis is performed using the Structural Equation Modeling (SEM) method with the help of
SmartPLS Version 3.2.8 application software. The results of this study indicate that the results
of hypothesis testing on the variable intention to use information systems (H1) do not have a
positive influence on the information system use variables so H1 is rejected, whereas the
hypothesis test of performance expectations (H2) has a positive effect on the use of information
systems in this way H2 received. The results of this test identify the use of information systems
and performance expectations that respondents feel that the existence of an information system
can help improve performance in improving the quality of work output and further improve the
quality of teaching and learning in XYZ Academy.
Keywords: performance expectations, the intention to use information systems, the use of
information systems, PLS
106
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
1. PENDAHULUAN
Menurut Hall [2], informasi yang dihasilkan oleh SI dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan apabila informasi tersebut berkualitas artinya informasi tersebut harus
memenuhi empat hal yaitu:
1. Relevan (relevance)
Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap
individu satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab
kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih
relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan
2. Akurasi (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus
jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan dapat terjadi karena sumber informasi
(data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli
tersebut.
3. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang
usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan.
Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk
mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.
107
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
4. Lengkap (complete)
Bagian informasi yang esensial bagi pemakai tidak boleh ada yang hilang atau kurang.
Misalnya: sebuah laporan harus menyajikan semua perhitungan dan menyajikannya dengan
jelas sehingga tidak menimbulkan laporan yang ambigu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa SI merupakan sumber daya yang dimiliki
organisasi dan sangat bermanfaat dan sebagai sumber pengetahuan bagi penggunaanya. Jika
informasi disajikan berkualitas dapat mengurangai resiko ketidak pastian sehingga pengambilan
keputusan lebih cepat serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Sistem Informasi (SI)
1.4.1 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka tujuan penelitian adalah untuk
menemukan bukti empiris untuk menguji variabel ekspektasi kinerja dan minat pemanfaatan SI
terhadap penggunaan SI.
2. METODE PENELITIAN
110
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
2.3.2 Pengaruh Minat Pemanfaatan Sistem Informasi terhadap Penggunaan Sistem Informasi
Triandis [5] mengemukakan bahwa perilaku seseorang merupakan ekspresi dari
keinginan atau minat seseorang (intention), dimana keinginan tersebut dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial, perasaan (affect) dan konsekuensi-konsekuensi yang dirasakan (perceived
consequences). Davis et. al., [6] mengemukakan bahwa adanya manfaat yang dirasakan oleh
pemakai SI akan meningkatkan minat mereka untuk menggunakan SI. Sedangkan Thompson et.
al., [7] menyatakan bahwa keyakinan seseorang akan kegunaan SI akan meningkatkan minat
mereka dan pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan SI dalam pekerjaannya atau
dengan kata lain adanya imbalan di masa depan juga merupakan suatu faktor yang dapat
mempengaruhi minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI.
Penelitian Venkatesh et. al., [8] menyatakan bahwa terdapat adanya hubungan langsung
dan signifikan antara minat pemanfaatan SI terhadap penggunaan SI. Berdasarkan hasil
penelitian maka peneliti mengajukan hipotesis dua sebagai berikut:
H2: Minat pemanfaatan sistem informasi mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
penggunaan sistem informasi
Penggunaan Sistem
H2 Informasi
Ekspektasi Kinerja
111
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
112
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
3.1.3 Demografi Responden Berdasarkan mengakses Sistem Informasi dalam 1 (Satu) Minggu
Demografi responden berdasarkan mengakses Sistem Informasi dalam 1 minggu
diperoleh sebagai berikut: untuk responden yang mengakses kurang dari 4 kali berjumlah 48
orang atau 32%, yang mengakses antara 4 sampai 6 kali berjumlah 63 orang atau 42% dan yang
mengakses lebih dari 6 kali berjumlah 39 orang atau 26%.
Gambar 4. Demografi Responden Berdasarkan Mengakses Sistem Informasi Dalam 1 (Satu) Minggu
Penggunaan Sistem
H2 Informasi
Ekspektasi Kinerja
Dari model penelitian ini kemudian digambar dengan menggunakan aplikasi SmartPLS
Versi 3.2.8 dan diperoleh gambar sebagai berikut:
Pada Gambar 6 merupakan model awal penelitian, dimana diagram jalur yang telah
dibuat berdasarkan Model Penelitian dengan menggunakan aplikasi SmartPLS Versi 3.2.8. Pada
114
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
aplikasi SmartPLS, variabel laten digambarkan dalam bentuk lingkaran dan indikator
digambarkan dalam bentuk kotak segi empat.
Pada Gambar 7 uji convergent validity memperlihatkan bahwa uji dilakukan dengan
menggunakan model awal penelitian. Hasil dari uji convergent validity dapat dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1. Hasil Uji Convergent Validity (Outer Loadings)
Ekspektasi Minat Pemanfaatan Penggunaan
Kinerja Sistem Informasi Sistem Informasi
EK 1 0,888
EK 2 0,852
EK 3 0,864
EK 4 0,905
EK 5 0,912
EK 6 0,794
MPSI 1 0,968
MPSI 2 0,962
115
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
MPSI 3 0,967
PSI 1 0,763
PSI 2 0,715
PSI 3 0,653
Pada Tabel 1 dapat dilihat hasil uji convergent validity dari model awal penelitian. Dari
Tabel 1 tersebut telihat bahwa indikator-indikator yang terdapat pada model awal penelitian
tidak ada yang memiliki nilai loading factor dibawah 0,5 atau indikator yang tidak signifikan
sehingga hasil tersebut telah memenuhi uji convergent validity.
b. Uji Discriminant Validity
Pada uji discriminant validity ini untuk melihat nilai korelasi Cross Loading dengan
variabel latennya harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten yang
lain [7] [10].
Terlihat pada Tabel 2 bahwa nilai korelasi indikator terhadap konstruknya sendiri lebih
besar dibandingkan dengan korelasi antara indikator dengan konstruk lainnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa konstruk dalam penelitian ini memiliki discriminant validity yang tinggi.
c. AVE (Average Variance Extracted)
AVE (Average Variance Extracted) ini dilakukan dengan membandingkan nilai square
root of average variance extracted atau akar kuadrat dari AVE (average variance extracted)
( ) untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam
model. Jika nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antara
konstruk dengan konstruk lainnya dalam model, maka dapat dikatakan memiliki nilai
discriminant validity yang baik. Nilai AVE masing-masing konstruk harus lebih besar dari 0,50.
[7][10]. Hasil nilai AVE dan akar kuadrat dari AVE dapat dilihat pada Tabel 3.
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa Ekspektasi Kinerja (EK) memiliki nilai AVE = 0,757
dan nilai = 0,870, Minat Pemanfaatan Sistem Informasi (MPSI) memiliki nilai AVE = 0,933 dan
nilai = 0,966 dan Penggunaan Sistem Informasi memiliki nilai AVE = 0,506 dan nilai = 0,711.
Dapat dilihat secara keseluruhan nilai AVE masing-masing konstruk dalam model yang
diestimasi memiliki nilai ≥ 0,50, sehingga disimpulkan semua konstruk dalam model memenuhi
kriteria discriminant validity.
Perbandingan nilai akar kuadrat AVE dengan korelasi variabel laten dapat dilihat pada
Tabel 4.
116
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
Tabel 4. Perbandingan Nilai Akar Kuadrat AVE dengan Korelasi Variabel Laten
Ekspektasi Minat Pemanfaatan Penggunaan Sistem
Kinerja Sistem Informasi Informasi
Ekspektasi Kinerja 0,870
Minat Pemanfaatan Sistem Informasi 0,764 0,966
Penggunaan Sistem Informasi 0,370 0,289 0,712
Pada Tabel 4dapat dilihat bahwa nilai akar kuadrat AVE lebih besar dibandingkan
dengan korelasi antara konstruk lainnya.
d. Composite Reliability dan Cronbach Alpha
Pada uji validitas, dilakukan juga uji reliabilitas konstruk yang diukur dengan dua
kriteria, yaitu composite reliability dan cronbach alpha dari indikator yang mengukur konstruk.
Konstruk yang reliabel jika nilai composite reliability maupun cronbach alpha diatas 0,70 [7]
[10].
Pada Tabel 5 hasil output composite reliability dan cronbach alpha untuk konstruk
Ekspektasi Kinerja dan Minat Pemanfaatan Sistem Informasi diatas 0,70 sehingga dapat
disimpulkan bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik. Sedangkan konstruk Penggunaan
Sistem Informasi hasil output composite reliability 0.754 memiliki reliabititas yang baik namun
cronbach alpha memiliki reliabilitas 0.534 rendah.
117
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
Dari Tabel 7 disimpulkan hasil uji hipotesis terhadap model penelitian dengan
pembahasan sesuai dengan urutan hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
1. Hipotesis H1 pada penelitian ini adalah MPSI tidak berpengaruh secara positif ke PSI, hal
ini ditunjukan dari hasil Original Sample (O) sebesar 0,016. Dengan demikian Hipotesis H1
ditolak.
2. Hipotesis H2 pada penelitian ini adalah EK berpengaruh positif terhadap PSI, hal ini
ditunjukan dari hasil Original Sample (O) sebesar 0,358. Dengan demikian Hipotesis H2
diterima.
4.1 Kesimpulan
Dari uji model yang dilakukan diketahui bahwa minat penggunaan sistem informasi
tidak memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak berpengaruh secara positif terhadap
penggunaan sistem informasi, sedangkan variabel espektasi kinerja berpengaruh secara
signifikan atau berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa responden yang ada pada Sekolah Tinggi XYZ meyakini bahwa dengan
menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya hal ini adanya hubungan
positif yang kuat antara kesesuaian tugas dengan penggunaan sistem.
4.2 Saran
Dari analisis penelitian terdapat beberapa saran yaitu:
1. Penelitian dapat dikembangkan lagi dengan mengembangkan model kesusksesan informasi
yang lain seperti Model DeLone dan McLean dengan mengukur tingkat kesuksesan
informasi.
2. Peneliti diharapkan dapat mengawasi pengisian kusioner dalam pengambilan jawaban dari
responden, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan kondisi yang sebenar-benarnya
terjadi.
3. Penelitian berikutnya diharpkan dapat menambah variabel independen dan menambah
jumlah sampel untuk membuktikan kembali variabel dalam penelitian ini.
4. Analisa data dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik lain misalnya SPSS,
AMOS dan Lisrel.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bodnar, G.H dan William S., Hopwood, 1995, Accounting Information System, Ed 6,
Prentice Hall International.
[2] Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
[3] Lucas, H.C.Jr., 1982, Information System Concept for Management, International Student
Edition, Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha, Ltd.
118
JTSI, Vol. 1, No. 2, September 2020: 106-119
[5] Triandis, H.C, 1980, Values, Attitudes and Interpersonal Behaviour, 1979, Believes,
Attitude and Values, Nebraska Symposium on Motivation, University of Nebraska Press,
Lincoln, NE.
[6] F.D. 1989, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of
Information Technology, MIS Quarterly, Vol.13, No.5, 319-339.
[7] Thompson, RL, Higgins, CA and Howell, JM, 1991, Personal Computing: Toward A
Conceptual Model of Utilization, MIS Quartely, March.
[8] Venkatesh, V., and Davis, F.D., 2000, A Theoritical Extension of the Technology
Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies, Management Science, Vol.46, No.2,
186-204.
[9] Handayani, Rini, 2007, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan
Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta), Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar,
26-28 Juli 2007.
[10] Diana, P.M., 2001, Studi Empiris Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Personal Computing dan Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan Akuntansi, Tesis,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
[11] Compeau, D.R and Higgins, C.A. 1995, Application of Social Cognitive Theory to Training
for Computer Skill, Information Systems Research, Vol.6, No.2, 118-143.
[12] Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi (Mixed
Methods), Alfabeta, Bandung.
[13] Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Alfabeta, Bandung
[14] Sugiyono, 2013, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D., Alfabeta,
Bandung.
[15] Moore, G.C and Benbasat, I., 1991, Development of an Instrument to Measure the
Perseption of Adopting an Information Technology Innovation, Information System
Research, Vol.2, No.3, 192-222.
[16] Gendro Wiyono, 2011, Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 &
SmartPLS 2.0, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
[17] Imam Ghozali, 2011, Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial
Least Square (PLS), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
[18] Chin, W. W., 1998, The Partial Least Squares Aproach to Structural Equation Modeling,
Modern Methods for Business Research, 295, 336.
119