Materi Kuliah Ke

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MATERI KULIAH KE : I PASAR MODAL 2020

KULIAH KE : I
PENDAHULUAN
SKS :3

Pasar Modal
Pengertian Pasar Modal Manajemen Investasi.
 Menurut Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang
maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public
authorities, maupun perusahaan swasta.

 Menurut Usman (1990), umumnya surat-surat berharga yang


diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga
bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat kepemilikan.

 Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan
surat berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham.

 Lebih jauh dapat juga didefinisikan bahwa obligasi adalah bukti pengakuan
hutang dari perusahaan, sedangkan saham adalah bukti penyertaan dari
perusahaan.
Pengertian pasar modal secara umum adalah
UU No 8 tentang Pasar Modal mendefinisikan Pasar Modal sebagai :
“ Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga
profesi yang berkaitan dengan efek “

Pasar Modal

 Merupakan Pasar untuk berbagai instrumen keuangan


jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat utang
(Obligasi), ekuiti (Saham), Reksadana, Instrumen
Derivatif maupun instrumen lainnya.

 Merupakan Sarana Pendanaan bagi perusahaan maupun


institusi lain (misalnya pemerintah) dan sebagai Sarana
Kegiatan Berinvestasi

 Instrumen Keuangan yang diperdagangkan di pasar modal


merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih
dari 1 tahun) seperti : saham, obligasi, waran, right, reksa
dana dan berbagai instumen derivatif seperti option, futures,
dan lain-lain

Dalam arti sempit, pasar modal adalah


Suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna
memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga
lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah,
2000 ).

Dilihat dari pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah


bahwa
Pasar Modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari
dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.

Investasi dan Pelaku Pasar Modal dikembangkan menjadi model dalam


pengambilan keputusan tentang usul investasi yang berada dalam suatu
portofolio, dimana proyek baru yang diusulkan itu dikaitkan dengan proyek-
proyek lainnya yang ada dalam suatu perusahaan.

Proyek-proyek investasi itu mempunyai risiko yang tidak independent Awat


(1999 ). Harapan keuntungan suatu portofolio adalah rata-rata tertimbang
dari harapan keuntungan surat berharga yang diperbandingkan dalam
portofolio tersebut.

Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga


penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi
antara pemain utama sebagai berikut Kasmir(2001 : ) :

1. Emiten. Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga


atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten).
Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini
biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS),
antara lain :
a. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan
untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
b. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri
dengan modal asing.
c. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang
saham lama kepada pemegang saham baru.

2. Investor. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di


perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor).
Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya
melakukan penelitian dan analisis tertentu.
Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan
analisis lainnya.

Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :

a. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan


diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.

b. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka


semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.

c. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya


adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari
jual beli sahamnya.

3 Lembaga Penunjang. Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut


serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik
emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan pasar modal.

Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme


pasar modal adalah sebagai berikut :
d. Penjamin emisi (underwriter).
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu
tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.

e. Perantara perdagangan efek (broker / pialang).


Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten)
dengan si pembeli (investor).

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi :


1) Memberikan informasi tentang emiten
2) Melakukan penjualan efek kepada investor

f. Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai :


1) Pedagang dalam jual beli efek
2) Sebagai perantara dalam jual beli efek

g. Penanggung (guarantor).
Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima
kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan
dananya.
h. Wali amanat (trustee).
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor).
Kegiatan wali amanat meliputi :
1) Menilai kekayaan emiten
2) Menganalisis kemampuan emiten
3) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan
emiten
5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6) Bertindak sebagai agen pembayaran

i. Perusahaan surat berharga (securities company).


Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di
bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
1) Sebagai pedagang efek
2) Penjamin emisi
3) Perantara perdagangan efek
4) Pengelola dana

j. Perusahaan pengelola dana (investment company).


Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan
keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan
penyimpan dana.

k. Kantor administrasi efek.


Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka
memperlancar administrasinya.
1) Membantu emiten dalam rangka emisi
2) Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para
investor 3) Membantu menyusun daftar pemegang saham
4) Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
5) Membuat laporan-laporan yang diperlukan

Jenis dan Fungsi Pasar Modal Pasar modal

Dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :

1. Pasar Perdana ( Primary Market )


 Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten
kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak
penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di
pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6
hari kerja.

 Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan


perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental
perusahaan yang bersangkutan.

 Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang


diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk
mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi
barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi
hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha.
 Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah
penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan
pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )


 Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham
diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar
perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi
diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.

 Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan


menjual efek setiap saat.

 Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai


tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan.

 Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi


pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi
untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui
anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas.

 Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:


1.Bursa reguler Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek
Indonesia (BEI)

2.Bursa paralel Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem
perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi.
Fungsi Pasar Modal

 Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan


pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower).

 Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan.

Di dalam ekonomi :
 Pasar Modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari
lender ke borrower.
 Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya
imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut.
 Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan
untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil
operasi perusahaannya.

Di dalam keuangan:
 Dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan
para lender tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil

Dengan demikian Pasar Modal Menjalankan dua Fungsi

Pertama :
Sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).
Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan
usaha, ekspansi, penambahan modal dan lain-lain

Kedua :
Sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan
seperti : saham, obligasi, reksa dana dan lain-lain.
Dengan demikian masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai
dengan karakteristik keuntungan dan resiko masing-masing instrument.

SAHAM

 Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau


pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan dan berhak hadir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

 Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan
ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan
 Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak
dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan
yang menarik.

Keuntungan Investor Membeli atau Memiliki Saham
1. Mendapatkan Dividen

Merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan


berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
 Deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin
mendapatkan deviden, maka pemodal tersebut harus
memegang saham dalam kurun waktu yang relatif lama
yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam
periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang
berhak mendapatkan deviden
 Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa deviden
tunai ; artinya kepada setiap pemegang saham diberikan
deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu
untuk setiap saham.

Atau dapat juga berupa deviden saham ; yang berarti kepada


setiap pemegang saham diberikan sejumlah saham sehingga
jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan
bertambah dengan adanya pembagian deviden tersebut.
2. Mendapatkan Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual,
terbentuknya capital gain karena adanya aktivitas perdagangan
saham di pasar sekunder.

Resiko memiliki saham :


 Capital Loss ;
Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana investor
menjual saham lebih rendah dari harga beli
 Resiko Likuidasi ;

Perusahaan yang sahamnya dimilik dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan


atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari
pemegang saham mendapar prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban
perusahaan dapat dilunasi ( dari hasil penjualan kekayaan perusahaan )
 Jika masih terdapat sisa hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut,
maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh
pemegang saham
 Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang
saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi
ini merupakan resiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu
seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus
mengikuti perkembangan perusahaan.
 Di pasar sekunder atau aktivitas perdagangan saham sehari-hari,
harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan atau
penurunan.
 Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan
penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham
terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut
 Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik
yang sifatnya spesifik atas saham tersbut (kinerja perusahaan dan
industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang
bersifat makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan
faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dll

OBLIGASI

Obligasi (BOND) adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit


obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban
untuk membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

o Jika sebuah perusahaan menerbitkan obligasi senilai Rp. 500 miliar dengan
tingkat suku bunga atau kupon sebesar 16% per tahun selama 5 tahun, maka
pihak penerbit obligasi berkewajiban membayar kupon tersebut pada waktu
yang telah ditentukan (misalnya setiap 3 bulan) selama 5 tahun dan diakhir
masa berlakunya obligasi tersebut (akhir tahun ke-5), pihak perusahaan
wajib mengembalikan pokok utang sebesar Rp. 500 miliar.
o Pihak yang membeli obligasi atau BONDHOLDER akan mendapatkan
keuntungan melalui pembayaran kupon yang umumnya lebih besar dari
tingkat suku bunga bank atau suatu ketika dapat pula memperoleh
keuntungan lain yaitu dengan menjual obligasi tersebut lebih tinggi dari
harga belinya, dalam hal ini pemodal mendapat capital gain.

KEUNTUNGAN MEMILIKI OBLIGASI


 Memberikan pendapatan tetap (Fixed Income) berupa kupon, hal ini
merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya
obligasi
 Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggidaripada bunga yang
diberikan deposito, sebagai tambahan pembayaran bunga obligasi harus
didahulukan sebelum perusahaan membayar deviden kepada pemegang
saham
 Dalam posisi perusahaan penerbit obligasi mengalami likuidasi atau bubar,
maka pemegang obligasi memiliki hak yang lebih tinggi atas kekayaan
perusahaan dibanding dengan pemegang saham
 Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain) jika ia menjual lebih tinggi
dibanding harga beli
 Jual beli obligasi dapat di pasar sekunder melalui para dealer atau pialang
obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika jual beli
saham dinyatakan dengan nilai rupiah, misalnya saham A dijual seharga Rp.
3000 per saham; maka jual beli obligasi dinyatakan dalam bentuk prosentase
atas harga pokok obligasi.
 Dengan demikian dikenal 3 jenis tingkat penjualan obligasi yaitu :
1. Obligasi dijual lebih tinggi dari nilai pokok obligasi (dijual dengan
premium)
2. Obligasi dijual sama dengan harga pokok obligasi (dijual at par)
3. Obligasi dijual lebih rendah dari nilai pokok obligasi (dijual dengan
discount)

Obligasi tetap mengandung beberapa RESIKO

 Resiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun resiko


perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.

Ketidak mampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan


istilah DEFAULT
 Walaupun jarang terjadi, namun dapat saja suatu ketika penerbit obligasi
tidak mampu membayar baik bunga maupun pokoknya.
 Resiko tingkat suku bunga (interest rate risk) ; pergerakan harga obligasi
sangat ditentukan pergerakan tingkat suku bunga.
 Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga ;
artinya jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun, sebaliknya jika
suku bunga turun maka harga obligasi akan naik.

Anda mungkin juga menyukai