LKPD 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

a.

Lembar kerja Peserta didik

Lembar Kerja Peserta Didik

NAMA : SINTIA LASIM


KELOMPOK :
KELAS : X1 USAHA LAYANAN WISATA
A. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan Bersama dengan prinsip gotong royong
dalam praktek hidup sehari hari
B. Petunjuk
1. Bacalah materi sebelum mengerjakan tugas
2. Bacalah sumber lain untuk memperkuat pemahaman
3. Kerjakanlah tugas dengan cermat dan teliti
4. Presentasikan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
5. Laporkan kepada guru jika sudah selesai
C. Materi
1. Konsep Gotong Royong

Rasa syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa lantaran saat ini kita telah
sampai di penghujung bagian terakhir dari buku ini. Pada bagian terakhir ini, kita akan
belajar bersama tentang gotong royong. Pernahkah kalian mendengar kata gotong royong?
Ataukah kalian pernah ikut gotong royong? Gotong royong merupakan identitas dan
kekayaan budaya Indonesia. Ada pepatah menyebutkan “Berat sama dipikul ringan sama
dijinjing”. Pepatah ini bermakna, pekerjaan berat jika dilakukan bersama-sama maka akan
terasa ringan. Pepatah ini dapat menggambarkan makna gotong royong. Lalu, apa yang
dimaksud gotong royong itu? Mari kita diskusikan bersama-sama! Sebagai makluk
sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri.
Manusia senantiasa membutuhkan bantuan orang lain. Hal ini menjadi itrah manusia.
Oleh karena itu, dalam kehidupan masyarakat diperlukan adanya kerja sama, gotong
royong, dan sikap saling membantu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan hidup.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata gotong royong bermakna bekerja
bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). Kata gotong royong sendiri berasal
dari bahasa Jawa, yaitu gotong dan royong. Gotong artinya pikul atau angkat.
Sedangkan royong artinya bersama-sama. Dengan demikian, secara hariah gotong
royong dapat diartikan mengangkat beban secara bersama-sama agar beban menjadi
ringan. Koentjaraningrat membagi dua jenis gotong royong yang dikenal oleh
masyarakat Indonesia yaitu: gotong royong tolong-menolong dan gotong royong kerja
bakti. Kegiatan gotong royong tolong-menolong bersifat individual, misalnya menolong
tetangga kita yang sedang mengadakan pesta pernikahan, upacara kematian,
membangun rumah, dan sebagainya. Sedangkan kegiatan gotong royong kerja bakti
biasanya dilakukan untuk mengerjakan suatu hal yang sifatnya untuk kepentingan
umum, seperti bersih-bersih desa/kampung, memperbaiki jalan, membuat tanggul, dan
lain-lain.
Koentjaraningrat lebih lanjut membagi jenis-jenis gotong royong yang terdapat pada
masyarakat pedesaan menajadi 4 (empat), yaitu: 1) tolong-menolong dalam aktivitas
pertanian; 2) tolong-menolong dalam aktivitas sekitar rumah tangga; 3) tolong-
menolong dalam aktivitas persiapan pesta dan upacara; 4) tolong-menolong dalam
peristiwa kecelakaan, bencana, dan kematian.
Gotong-royong lahir atas dorongan kesadaran dan semangat untuk mengerjakan sesuatu
secara bersama-sama, serentak, dan beramai-ramai, tanpa memikirkan dan
mengutamakan keuntungan pribadi. Gotong royong harus dilandasi dengan semangat
keikhlasan, kerelaan, kebersamaan, toleransi, dan kepercayaan. Gotong-royong
merupakan suatu paham yang dinamis, yang menggambarkan usaha bersama, suatu
amal, suatu pekerjaan atau suatu karya bersama, suatu perjuangan bantu-membantu.
Dalam gotong royong, melekat nilai-nilai Pancasila, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial yang merupakan landasan filsafat bangsa
Indonesia.
Konsep gotong royong dapat pula dimaknai sebagai pemberdayaan masyarakat. Hal ini
lantaran gotong royong dapat menjadi modal sosial (social capital) untuk mendukung
kekuatan institusional pada level komunitas, negara, dan lintas bangsa. Dalam gotong
royong termuat makna collective action to struggle, self governing, common goal, dan
sovereignty. Secara sosio-kultural, nilai gotong royong merupakan semangat yang
dimanifestasikan dalam berbagai perilaku individu yang dilakukan tanpa pamrih guna
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama demi kepentingan individu atau kolektif
tertentu. Bintarto menyatakan bahwa gotong royong merupakan perilaku sosial dan juga
tata nilai kehidupan sosial yang ada sejak lama dalam kehidupan di desa-desa
Indonesia. Secara sosio-historis, tradisi gotong royong tumbuh subur di pedesaan
Indonesia lantaran kehidupan pertanian memerlukan kerja sama yang besar untuk
mengolah tanah, menanam, memelihara hingga memetik hasil panen. Bagi bangsa
Indonesia, gotong royong tidak hanya bermakna sebagai perilaku, namun berperan pula
sebagai nilai-nilai moral. Hal ini mengandung pengertian bahwa gotong royong
senantiasa menjadi pedoman perilaku dan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam
beragam bentuk.

2. Makna Gotong Royong


Sebagai identitas budaya bangsa Indonesia, tradisi gotong royong yang sarat dengan nilai-
nilai luhur harus kita lestarikan. Terlebih lagi Indonesia merupakan negara yang
majemuk, baik dari sisi agama, budaya, suku maupun bahasa. Gotong royong dapat
merekatkan dan menguatkan solidaritas sosial. Ia melahirkan sikap kebersamaan, saling
tolong-menolong, dan menghargai perbedaan. Selain membantu meringankan beban
orang lain, dengan gotong royong kita juga dapat mengurangi kesalahpahaman, sehingga
dapat mencegah terjadinya berbagai konlik. Gotong royong yang mereleksikan suatu
kebersamaan merupakan pedoman untuk menciptakan kehidupan yang jauh dari konlik.
Di dalam gotong royong, terkandung nilai-nilai yang dapat meningkatkan rasa kerja sama
dan persatuan warga. Oleh karena itu, melestarikan eksistensi tradisi gotong royong di
tengah masyarakat sangatlah penting, terutama pada masyarakat yang majemuk. Secara
historis, spirit gotong royong berkontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Hal ini, antara lain, dapat kita lihat dalam penyebaran informasi kemerdekaan
ke pelosok negeri dan dunia. Pasca Indonesia memproklamasikan kemerdekannya,
banyak pemuda datang ke Jalan Menteng 31 yang menjadi tempat berkumpul para
aktivis pemuda pada saat itu.

3. Contoh Praktik Gotong Royong

Kalian tentu tahu bahwa Indonesia dikenal dunia karena masyarakat Indonesia memiliki
sikap ramah, kekeluargaan, dan budaya gotong royong. Sejak lama, budaya gotong
royong mengakar di bumi Indonesia. Sartono Kartodirjo menyebutkan bahwa gotong
royong merupakan budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosial
masyarakat Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi gotong royong
bahkan menjadi penanda dan identitas budaya bangsa Indonesia. Budaya gotong royong
di Indonesia dapat dilihat dalam berbagai macam bentuk dan istilah yang berbeda,
sesuai dengan daerah masing-masing. Misalnya di Jawa, dikenal dengan istilah
sambatan. Sambatan merupakan tradisi untuk meminta pertolongan kepada warga
masyarakat untuk membantu keluarga yang sedang membutuhkan bantuan, seperti
membangun dan memperbaiki rumah, membantu hajatan perkawinan, upacara kematian,
dan kepentingan-kepentingan lain yang membutuhkan bantuan orang banyak.

Uniknya, tanpa diminta untuk membantu, masyarakat akan nyengkuyung (bekerja


bersama-sama membantu tetangganya yang memiliki hajat). Mereka tidak berharap
mendapatkan keuntungan material atau berpikir untung-rugi. Mereka memiliki prinsip
“loss sathak, bathi sanak” yang artinya “lebih baik kehilangan materi daripada kehilangan
saudara”. Di Toraja, Sulawesi Selatan, tradisi gotong royong disebut dengan arisan
tenaga, yaitu kegiatan semacam kerja bakti bergilir untuk menggarap sawah atau ladang
milik warga lain. Suku Dayak di Kalimantan juga melakukan tradisi yang kurang lebih
sama yang disebut dengan tradisi sa’aleant.
Karena konsep gotong royong mengandung makna bekerja sama secara nyata, maka
sudah semestinya kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar
untuk didiskusikan. Lantas, bagaimana cara mempraktikkan gotong royong? Ada banyak
cara yang dapat kalian lakukan. Kalian dapat memulainya dengan melakukan hal-hal
sederhana yang ada di sekitar kalian, seperti membantu hajatan tetangga, gotong royong
mengatasi masalah lingkungan hidup, gotong royong menyantuni orang miskin dan anak-
anak yatim, gotong royong membersihkan kelas, dan sebagainya. Ingat bahwa gotong
royong tidak hanya sebatas pada kegiatan bersama yang bersifat isik saja, tetapi dapat
berupa kerja bersama non-isik, seperti mencari solusi bersama atas sebuah persoalan,
memberikan gagasan/ide, memberikan bantuan, dan lain-lain.
D. soal
Gotong royong bermakna bekerja atau menyelesaikan tugas secara Bersama-sama untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Oleh sebab itu isilah tabel berikut sesuai dengan bentuk
kegiatan gotong royong yang anda lakukan dalam kegiatan sehari hari baik dilingkungan
keluarga, sekolah maupun Masyarakat.
Bentuk gotong royong di Bentuk gotong royong di Bentuk gotong royong di
lingkungan keluarga lingkungan sekolah lingkungan masyarakat
Gotong royong membersihkan Mengadakan acara bakti sosial Kerja bakti.
lingkungan rumah dilingkungan sekitar sekolah.
Sikap saling membantu saat Bergotong royong membuat Membangun fasilitas umum.
ada keluarga yang punya prestasi baru dalam berbagai
hajatan bidang.
Membantu ibu memasak Bekerja sama menjaga nama Saling membantu warga yang
makanan. baik sekolah dengan menajaga terkena musibah.
tindakan selama di sekolah atau
diluar sekolah.
Membantu ayah reparasi atau Membersihkan tempat ibadah Membantu warga yang
rumah. yang ada di lingkungan sekolah mengadakan hajatan.
Gotong royong membersihkan Mengumpulkan sampah yang Melakukan ronda.
taman rumah. berserakan dan membuang pada
tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai