Laporan Praktikum Pengamatan Jaringan FTTH

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Pengamatan jaringan

FTTH

Kelompok 8:
Agripa Surmana Ginting
Delfan Prayoga
Muhammad Alghanny Win Albar

Tanggal Praktikum:
30 April 2024
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Berkembangnya teknologi pada era sekarang terjadi lonjakan yang cukup
pesat khususnya pada industri telekomunikasi karena teknologi tersebut hamper
tiap tahunnya muncul teknologi baru dengan tambahan fitur-fitur baru dari
teknologi sebelumnya, meningkatnya kecepeatan dan kualitas yang dihasilkan
untuk dinikmati pengguna/pelanggan. Seperti yang terjadi saat ini mempunyai
tuntutan yang sangan cepat, efisien, dan praktis. Tentunya teknologi
telekomunikasi bertujuan untuk memberikan layanan yang semakin baik dari segi
kualitas dan kuantitas. Maka dari itu dibutuhkan suatu jaringan yang dapat
memenuhi kebutuhan layanan tersebut. Di sisi layanan wireless telah berkembang
pesat dari AMPS (Advanced Mobile Phone System) (Generasi-1), GSM (Global
System for Mobile) (Generasi-2), CDMA (Code Division Multiple Access)
(Generasi 3), LTE (Long Term Evolution) (Generasi-4), dan teknologi baru yaitu
5G NR (5G New Radio). Begitupun disisi layanan wire-line/wired, saat ini sedang
ditingkatkan pemanfaatan teknologi menggunakan Optical Fiber/Fiber Optik (Serat
Optik), salah satunya yaitu FTTH (Fiber To The Home).

FTTH merupakan jaringan Serat Optik dari provider ke pengguna


(perumahan) yang mampu memenuhi kebutuhan layanan data yang cepat atau
bandwidth yang besar dengan performa yang lebih baik. Lain halnya dengan kabel
tembaga yang memiliki keterbatasan dan tidak mampu memenuhu harapan
terhadap layanan kecepatan (bandwidth) tinggi.

Teknologi yang digunakan dalam penerapan FTTH (Fiber To The Home)


adalah teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan teknologi
yang digunakan pada system komunikasi sertak optic berkecepatan tinggi yang
didalamnya menggunakan perangkat pasif. Teknologi ini memanfaatkan
kemampuan serat optic yang dapat menghantarkan informasi atau data dalam
bentuk perubahan sinar laser yang melalui serat optic dari sentral optic ke tempat
pelanggan (perumahan, ruko, pertokoan, Gedung dan perkantoran).

Tidak terlepas dari keunggulan yang ditawarkan oleh FTTH berbasis GPON,
arsitektur jaringan FTTH berbasis GPON sangat disukai oleh Internet Service
Provider (ISP) saat ini. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa jaringan FTTH
berbasis PON menggunakan perangkat pasif yang sangat kecil dibandingkan
dengan kabel tembaga. FTTH berbasis GPON dapat memberikan layanan gambar,
data, suara, dan video sekaligus, yang dikenal sebagai layanan triple-play. GPON
juga dapat menjangkau pelanggan dalam radius 20KM dari kantor pusat
(CO/Central Office).

GPON adalah teknologi dalam system komunikasi serat optic yang memiliki
berbagai komponen pendukung untuk melaksanakan fungsinya. Ini termasuk
Optical Network Unit (ONU)/ Optical Network Terminal (ONT), Optical Line
Termination (OLT), dan Optical Distribution Network (ODN). Setiap perangkat
tersebut memiliki komponen pendukung lain yang memiliki kemungkinan
mengalami kehilangan atau kerugian, yang berdampak pada system. Untuk
mengetahui kinerja dan keandalan suatu jaringan FTTH berbasis GPON, evaluasi
kesesuaian dengan standar kelayakan yang telah ditetapkan harus dilakukan.
Evaluasi ini menggunakan parameter seperti biaya listrik, biaya yang meningkat
seiring waktu, dan tingkat kesalahan bit.

Tujuan

Adapaun tujuan dilakukan pengamatan dan praktikum ini dilakukan adalah

 Untuk mengetahui Topologi jaringan pada labolatorium sekolah apakah


terdapat Roset yang kemudian disambungkan ke modem ONT.
 Untuk mengetahui keberhasilan praktikum penggunaan Visual Fault Locater
yang ditandai dengan berhasil atau tidak cahaya laser yang dipancarkan
mencapai ujung dari kabel yang diuji.
 Untuk mengetahui apa yang terjadi saat kabel fiber optic ditekuk secara
ekstrem.

Praktikum

Waktu dan tempat praktikum

Adapun dilakukannya praktikum pengamatan kabel patchcord ini dilakukan


pada hari selasa 30 April 2023 pada pukul 13:00 WIB sampai dengan selesai.
Dan bertempatan di Sekolah Menengah Kejuruan Yapim Biru-Biru, JL.Besar
DeliTua, Kec. Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Alat Dan Bahan

1. Visual Fault Locater (VFL)

Visual Fault Locater adalah alat yang


digunakan dalam industri telekomunikasi
untuk mendeteksi adanya
kerusakan/terputusnya kabel fiber optik,
sehingga membantu teknisi lapangan dalam
melakukan pengecekan/maintenance kabel
fiber optik yang sedang bermasalah. Visual
Fault Locater juga dapat membantu untuk
menemukan ujung kabel/konektor fiber yang
biasanya terdapat banyak konektor di dalam
suatu ODP, sehingga dapat memudahkan
proses identifikasi.

a. Fungsi Visual Fault Locater (VFL)

Visual Fault Locater memiliki fungsi utama yaitu untuk mengidentifikasi


titik-titik dimana terjadinya kerusakan atau kesalahan pada kabel fiber optik.

b. Cara kerja Visual Fault Locater (VFL)

VFL bekerja dengan menggunakan sumber cahaya laser (inframerah)


yang diproyeksikan kedalam kabel serat optik. Jika terjadi kerusakan pada
kabel maka cahaya yang dikeluarkan dari ujung kabel yang lainnya akan
pudar atau bisa saja hilang.

c. Keuntungan VFL
a) Memungkinkan teknisi mendeteksi dan mengidentifikasi kerusakan pada
kabel atau jaringan dengan cepat dan akurat.
b) ISP mendapatkan pengalaman lebih untuk memberikan pelayanan
terbaik untuk pelanggan dengan dapat merespon dan menyeselaikan
masalah dengan cepat dan efektif.
B. PatchCord

Anda mungkin juga menyukai