Bab I Gambaran Umum: A. Pendahuluan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 45

BAB I

GAMBARAN UMUM

A. Pendahuluan

Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah, menyatakan bahwa untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota
wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) diartikan sebagai proses


yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui empat
pilar, yaitu:

1. efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan;

2. keandalan pelaporan keuangan;

3. pengamanan aset negara; dan

4. ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Konsep pengendalian intern tersebut menjadi panduan minimal bagi


instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam merancang
pengendalian intern di sektor pemerintahan.

1. Latar Belakang
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan penerapan
pengendalian intern, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak menyusun Rencana Tindak Pengendalian,
sebagai acuan bagi para penyelenggara tugas dan fungsi organisasi,

1
sehingga diharapkan dapat memberikan keyakinan memadai atas
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Rencana Tindak
Pengendalian Tahun 2021 ini diprioritaskan untuk mencapai
kualitas penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan yang
sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintahan (SAP) dan didukung
pengendalian intern yang memadai.

a. Visi dan Misi kabupaten Demak

Visi Kabupaten Demak : ” Terwujudnya Masyarakat Demak


yang Agamis lebih sejahtera, Mandiri, Maju, Kompetitif,
Berkepribadian dan Demokratis.

Misi Kabupaten Demak :

1. Menjadikan nilai-nilai agama melekat pada setiap kebijakan


pemerintah dan perilaku masyarakat
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih,
efektif, efisien, dan akuntabel
3. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan
berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat
pengangguran
4. Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis,
pemba-ngunan kewilayahan dan menyerasikan
pembangunan antara kota dan desa
5. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan, kesehatan dan
perlindungan sosial sesuai standar
6. Menciptakan keamanan, ketertiban dan lingkungan yang
kondusif

2
7. Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya,
meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak
dan mengendalikan pertumbuhan penduduk
8. Mewujudkan kualitas pelayanan Investasi dan meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
9. Mengoptimalkan pengelolaan Sumber Daya Alam berwawasan
lingkungan
Dari kesembilan misi tersebut RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak menjalankan misi ke 5 yaitu :

“Meningkatkan kualitas Pendidikan dan kesehatan sesuai


standar serta perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan”

Dari misi ke 5 tersebut RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak


memiliki Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak , yang merupakan salah satu syarat
akreditasi sebagai berikut :

b. Visi dan Misi RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak


VISI
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Wilayah
Utara Jawa Tengah.

MISI
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan sesuai standar
pelayanan rumah sakit.
2. Mengembangkan pelayanan trauma center dan rumah sakit
jemput pasien.
3. Mengembangkan sumber daya manusia berkelanjutan.
4. Menciptakan suasana lingkungan rumah sakit yang aman
dan nyaman.

3
5. Menjalin kerjasama antar mitra kerja.

MOTTO
Senyum untuk kesembuhan anda.

JANJI LAYANAN
Melayani dengan hati, cepat, tepat, dan berkualitas.

2. Organisasi RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

c. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7
Tahuan 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor
Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Demak(Lembaran Daerah
Kabupaten Demak Tahun 2008 Nomor 7),, Kantor Kesatuan Bangsa
Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak ,Tumah sakit
Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak merupakan
lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelayanan kebijakan daerah di bidang pelayanan
kesehatan di rumah sakit.

Adapun fungsi RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak adalah :

1. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan teknis dan operasional


rumah sakit;
2. Penyusunan program peningkatan pengembangan pelayanan
rumah sakit;
3. Penyelenggaraan pelayanan medis, rujukan, penunjang medis dan
non medis, asuhan keperawatan dan kebidanan;
4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan
pelatihan bidang kesehatan;

4
5. Penyelenggaraan pemasaran rumah sakit dan rekam medis; dan
6. Pengelolaan administrasi umum dan keuangan.
Susunan Organisasi RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun 2008,
yaitu :

1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha
1. Sub Bagian Program
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Pelayanan;
1. Seksi Pelayanan Medis
2. Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
4. Bidang Perawatan
1. Seksi Sumber Daya Manusia Keperawatan
2. Seksi Asuhan Keperawatan
5. Bidang Pemasaran dan Rekam Medis
1. Seksi Pemasaran
2. Seksi Rekam Medis

Struktur Organisasi RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak


didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Demak.

5
Bagan Struktur Organisasi RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak

Direktur

Kelompok Bagian

Jabatan Tata Usaha


Fungsional

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian


Umum dan
Program Keuangan Kepegawaian

Bidang Bidang Bidang

Pelayanan Perawatan Pemasaran


dan Rekam

Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi


Pelayanan Asuhan Pengembang
Pelayanan Penunjang Keperawatan an SDM Pemasaran Rekam
Medis Medis dan dan Keperawatan Medik
Nonmedis Pelayanan

d. SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

Sumber daya manusia


Keadaan sumber daya manusia RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak tahun 2021 sebagai berikut :

6
SDM Struktural RSUD Sunan Kalijaga Kab Demak
PNS Golongan (orang)

No Jabatan I II III IV

L P L P L P L P

1 Eselon 3 Direktur 1

2 Eselon 3 Kabag Tata Usaha - 1

3 Eselon 4 Kasubag Program 1

4 Eselon 4 Kasubag 1
Keuangan

Eselon 4 Kasubag Umum 1


5
dan Kepegawaian

Kabid Pemasaran 1
6 Eselon 3
dan Rekam Medik

7 Eselon 4 Kasi Pemasaran 1

8 Kasi Rekam 1
Eselon 4
Medik

9 Eselon 3 Kabid Pelayanan 1

Kasi Pelayanan 1
10 Eselon 4 Penunjang Medis
dan Non Medis

11 Kasi Pelayanan 1
Eselon 4
Medis

12 Eselon 3 Kabid Perawatan 1

13 Eselon 4 Kasi Asuhan

7
Keperawatan dan 1
Pelayanan
Perawatan

Kasi
Pengembangan 1
14 Eselon 4 Sumber Daya
Manusia
Keperawatan

Jumlah 5 6 1 2

Tabel 1

Jenis dan jumlah sumber daya manusia kesehatan tahun 2021

No Jenis pegawai PNS Non Jumlah


PNS /
Kontrak

1. Dokter Umum 7 11 19

2. Dokter Spesialis :

- Spesialis Dalam 3 - 3

- Spesialis Anak 3 - 4

- Spesialis Obsgyn 1 - 2

- Spesialis Bedah 1 - 2

- Spesialis THT 1 - 2

- Spesialis Gigi 1 - 1

- Spesialis Mata 1 - 1

- Spesialis Kulit & Kelamin 2 - 2

- Spesialis Syaraf - - -

8
- Spesialis Rehabilitasi - 0 0
Medik
- Spesialis Anestesi 1 - 1

- Spesialis Radiologi 1 - 1

- Spesialis Patologi Klinik 1 0 1

- Spesialis Jiwa - - 2

3. Dokter Gigi 2 - 2

4. Perawat 87 198 285

Perawat Anestesi 1 3 4

Perawat Gigi 3 2 5

Bidan 16 34 50

Apoteker 2 5 7

Sanitarian 2 2 4

Asisten Apoteker 9 15 24

Nutrisionis 6 7 13

Analisis Laboratorium 11 5 16

Radiografer 7 2 9

OT 0 2 2

Ahli Fisioterapi 3 4 7

TW 0 1 1

Ahli Teknik Elektro Medis 2 2 4

Perekam Medis 4 5 9

Psikologi 1 0 1

Optisi Refraksi 0 1 1

Jumlah 159 282 466

9
SDM PNS

STATUS PENDIDIKAN
JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN (TERAKHIR)*) GOLONGAN/PANGKAT*) PELATIHAN
**) STRUKTURAL*)
NAMA JABATAN (SESUAI
Jml
PERDA)***)
KO I II III IV
SL SL D D PIM PIM PIM PIM
ISI SO SD D2 S1 S2 S3
TP TA 1 3 I II III IV
NG L P L P L P L P

Eselon 3 Direktur 1
1 1 3

Eselon 3 Kabag Tata 1


Usaha 1 - 1 1 - 4

Eselon 4 Kasubag 1 1
Program 1 1 4

Eselon 4 Kasubag 1 1
Keuangan - 1 1 4

Eselon 4 Kasubag 1 1
Umum dan 1 -
Kepegawaian 3

Eselon 3 Kabid 1 1 1 1 -
Pemasaran
dan Rekam
Medik 4

10
Eselon 4 Kasi 1
Pemasaran 1 1 1 4

Eselon 4 Kasi Rekam 1 1


Medik 1
3

Eselon 3 Kabid 1 1
Pelayanan 1 1 4

Eselon 4 Kasi 1 1 1
Pelayanan -
Penunjang
Medis dan
Non Medis 3

Eselon 4 Kasi 1
Pelayanan 1 1 -
Medis 3

Eselon 3 Kabid 1
Perawatan 1 1 1 - 4

Eselon 4 Kasi Asuhan 1 1 1 1


Keperawatan
dan
Pelayanan
Perawatan 4

Eselon 4 Kasi 1
Pengembanga 1 1 -
n Sumber 3
Daya Manusia

11
Keperawatan

Fungsiona
l 5 - 85 79 19 5 1 2 9 1 2
9 5 4 4 3 368

Staf
3 40 1 1 16 1 1 8 2
2 7 4 122

Total 1 3 3 12 1
14 0 0 3 45 1 0 87 100 27 0 0 0 8 6 6 2 8 25 0 0 4 4 540

12
SDM Non PNS

No Penempatan Jumlah

1 DIKLAT 1

2 PDE 4

3 NUTRISIONIS 7

4 KEPEGAWAIAN 3

5 PROGRAM 1

6 KEUANGAN 3

7 KASIR 10

8 TATA USAHA 1

9 PEMASARAN 2

10 REKAM MEDIS 7

11 TPPRJ 9

12 INFORMASI/TPPRI 6

13 ADMIN WIKU 2

14 ADMIN LABORATORIUM 2

15 ADMIN IBS 1

16 SANITASI 2

17 PERAWAT 198

18 BIDAN 34

19 JAMKESMAS/VERIFIKATOR 6

20 UMUM 3

21 ADMIN RONTGEN 2

22 ASISTEN POLIKLINIK 3

13
23 IPSRS 13

24 LABORATORIUM/PRANATA 6

25 APOTIK 31

26 FISIOTERAPI 8

27 RADIOLOGI/RADIOGRAFER 2

28 PRAMUSAJI 31

29 IGD/ADMIN 1

30 LAUNDRY &CSSD 11

31 ULP 3

32 SATPAM+Dorman 22

33 IPJ/FORENSIK&MEDIKOLEGAL 7

34 SOPIR 4

35 PELAYANAN 1

36 ASISTEN ANESTESI 3

Total Jumlah 447

14
e. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana (gedung)

RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak merupakan rumah


sakit kelas C terletak di Jl. Sultah Fatah 669/50 Demak dengan
luas tanah seluas+ 40.000 m2. Hingga saat ini, RSUD Sunan
Kalijaga Kabupaten Demak telah memiliki fasilitas tempat tidur
untuk perawatan pasien di instalasi rawat inap dengan kapasitas
294 TT. Kapasitas tempat tidur pasien dirinci sebagai berikut :

Tabel 6

Kapasitas tempat tidur pasien tahun 2021

NO RUANG JUMLAH TT KETERANGAN

1 Anggrek 5 VVIP, KELAS I

2 Wijaya Kusuma 13 VIP B

3 Dahlia 22 Kelas I,II,III, Intensif

4 Kenanga 24 Kelas I,II,III, Intensif

5 Melati 27 VIP B, Kelas I,II,III,


Intensif

6 Bougenvile 9 Kelas I

7 Sokka 20 Kelas ,II,III, Intensif

8 Cempaka 16 Kelas III, Intensif

9 Lily 32 Kelas III, Intensif

10 Kelas I (Mawar) 22 Tanpa kelas

15
11 Ruang sakura 9 Kelas III
Lantai I

JUMLAH 199

Sarana dan prasarana (gedung) RSUD Sunan Kalijaga


Kabupaten Demak untuk pelayanan pasien dan
administrasi/perkantoran sebagai berikut :

Sumber Daya Asset SKPD

No Nama Barang Satuan Jumlah

1 Resuscitator Unit 7

2 CT Scan Unit 1

3 Operating Scirssr Blunt Sharp Unit 20

4 Halsread Mosqaito Forceps Unit 2

5 Trolly Instrument Unit 11

6 Hammer Reflex Unit 1

7 Head Lamp Unit 1

8 Resuscitation For Adult Unit 2

9 Incubator Unit 1

10 Dopler Unit 1

11 Examination Lamp Unit 2

16
No Nama Barang Satuan Jumlah

12 Refrigerator Unit 2

13 Defibrilator Unit 1

14 Mayor Surgeri Set Unit 2

15 Speculum Unit 2

16 Dental X-ray Trafo Unit 1

17 Infra Red Unit 2

18 Forcep Unit 87

19 Tempat tidur Pasien Unit 21

20 Infusing stand Unit 25

21 Needle Holder Unit 15

22 Gunting Lurus Unit 5

23 Chirugical Pinset Unit 7

24 Anotomische Pinset Unit 5

25 Timbangan Bayi Unit 2

17
2.2.3 Sarana transportasi

Fasilitas pelayanan pendukung berupa sarana


transportasi di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak
pada tahun 2021 debagai berikut:

Tabel 8

Sarana transportasi pelayanan tahun 2021

Jenis Kendaraan Jumlah Satuan Keterangan

Ambulance 6 Unit KIA 2 Unit, HIACE

Mobil jenazah 2 Unit Suzuki APV, ELF

Mobil dinas 7 Unit Toyota Avansa, innova 2


unit, rush 2 Unit, BRV
2,Hilux

Kendaraan roda 6 Unit Vario 150


dua

Kendaraan Roda 3 1 Unit Viar

Jumlah 22 Unit

f. PENGELOLAAN KEGIATAN

Pada Tahun 2021, RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten


Demak mengelola keuangan bersumber dari APBD Kabupaten
Demak dan DAK. Total dana APBD, BLUD, DAK (belanja
langsung) sebesar Rp. 151.439.262.020,-

18
Tabel 2.3

Program/Kegiatan RSUD SUNAN KALIJAGA Kabupaten Demak

Bersumber dari Dana APBDDemak Tahun 2021

Program/ Kegiatan (Permendagri 90


No. Anggaran Tahun 2021
Tahun 2019)

1. PROGRAM PENUNJANG URUSAN 135.542.620.000


PEMERINTAH DAERAH – Dana APBD
dan BLUD

2. PROGRAM PEMENUHAN UPAYA 15.896.642.020


KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT
Dana APBD dan DAK

Jumlah 151.439.262.020

Tabel 2.4

Program/Kegiatan RSUD SUNAN KALIJAGA Kabupaten Demak

Bersumber dari Dana DAK Demak Tahun 2021

Program/ Kegiatan (Permendagri 90


No. Anggaran Tahun 2021
Tahun 2019)

1. PROGRAM PEMENUHAN UPAYA 15.765.000.000


KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT – Dana DAK

Jumlah 15.765.000.000

19
g. Keterkaitan Renstra (OPD) Kabupaten Demak Tahun 2019-
2021 dengan Kegiatan Tahun 2021

Keterkaitan visi, misi, tujuan, sasaran dan program dalam


Renstra (OPD) Kabupaten Demak Tahun 2019 – 2021 dengan
kegiatan tahun 2021 sebagaimana terlihat dalam Tabel 2.5 di
bawah ini :

20
Tabel 2.5

Keterkaitan Renstra Tahun 2016 – 2021 dengan kegiatan Tahun 2021

INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR SUB


Visi Misi Tujuan PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN
PROGRAM KEGIATAN KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Terwujudnya Meningkatkan kualitas
Masyarakat Demak Yang pendidikan dan
Agamis lebih Sejahtera, kesehatan sesuai
Mandiri,Maju, standar serta
Prosentase Terpenuhinya
Kompetitif, Kondusif, perlindungan sosial
dukungan teknis kebutuhan
Berkepribadian dan dan penanggulangan PROGRAM PENUNJANG
program, Adminstrasi administrasi Penyediaan Gaji dan
Demokratis kemiskinan. URUSAN PEMERINTAH Jumlah PNS
keuangan, umum Keuangan keuangan Tunjangan ASN
DAERAH
dan kepegawaian perangkat daerah
(100%) (12 bulan)

meningkatkan
Penyediaan Fasilitas
ketersediaan PROGRAM
Pelayanan
prasarana gedung PEMENUHAN UPAYA Bed Pembangunan Rumah
Kesehatan untuk Jumlah Gedung
dan water KESEHATAN Occupancy Sakit beserta Sarana dan Jumlah Gedung
UKM dan UKP Rumah Sakit
treatment untuk PERORANGAN DAN Rate Prasarana Terbangun
Kewenangan Terbangun
menunjang UPAYA KESEHATAN (BOR)(%) Pendukungnya
Daerah Kabupaten
pelaksanan MASYARAKAT
Kota
pelayanan RS

Meningkatkan Penyediaan Fasilitas


kualitas dan PROGRAM
Pelayanan
Ketersediaan alat PEMENUHAN UPAYA Bed
Kesehatan untuk Jumlah Peralatan Pengadaan Prasarana
dan Mesin. KESEHATAN Occupancy Jumlah Peralatan dan
UKM dan UKP dan mesin Rumah dan Pendukung Fasilitas
PERORANGAN DAN Rate mesin
Kewenangan Sakit Pelayanan Kesehatan
UPAYA KESEHATAN (BOR)(%)
Daerah Kabupaten
MASYARAKAT
Kota

21
INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR SUB
Visi Misi Tujuan PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN
PROGRAM KEGIATAN KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatkan Penyediaan Fasilitas
kualitas dan PROGRAM
Pelayanan Pengadaan Alat
Ketersediaan alat PEMENUHAN UPAYA Bed
Kesehatan untuk Jumlah Alat Kesehatan/Alat
kesehatan. KESEHATAN Occupancy Jumlah Alat Kesehatan
UKM dan UKP Kesehatan Rumah Penunjang Medik
PERORANGAN DAN Rate Rumah Sakit
Kewenangan Sakit Fasilitas Pelayanan
UPAYA KESEHATAN (BOR)(%)
Daerah Kabupaten Kesehatan
MASYARAKAT
Kota
Meningkatkan
kuliatas PROGRAM Penyediaan Layanan Meningkatnya
pemasaran dan Meningkatnya
PEMENUHAN UPAYA Bed Kesehatan untuk Pengetahuan dan
kehumasan RS Pengetahuan dan
KESEHATAN Occupancy UKM dan UKP sikap masyarakat Pengelolaan Pelayanan
sikap masyarakat
PERORANGAN DAN Rate Rujukan Tingkat dalam hidup Promosi Kesehatan
dalam hidup sehat di
UPAYA KESEHATAN (BOR)(%) Daerah Daerah sehat di
lingkungan RS
MASYARAKAT Kabupaten Kota lingkungan RS

Menyusun dan PROGRAM


melaksanakan PENUNJANG Bed
terpenuhinya Pelayanan dan Kebutuhan
pedoman URUSAN Occupancy Peningkatan
operasional penunjang Pelayanan Operasional Rumah
petunjuk teknis PEMERINTAHAN Rate Pelayanan BLUD
Rumah Sakit BLUD Sakit selama 12 bulan
pelayanan dan DAERAH (BOR)(%)
pembinaan KABUPATEN/KOTA

Prosentase Pengembangan
PROGRAM
tenaga medis, Mutu dan
Meningkatkan PENINGKATAN Peningkatan Kompetensi
paramedis, dan Peningkatan Jumlah SDM yang Jumlah SDM yang
Ketersediaan KAPASITAS SUMBER dan Kualifikasi Sumber
non-medis yang kompetensi Teknis terlatih terlatih
Tenaga medis. DAYA MANUSIA daya Manusia Kesehatan
telah mengikuti Sumber Daya
KESEHATAN
diklat Manusia Kesehatan

22
3. Dasar Hukum
Dasar penyusunan Rencana Tindak Pengendalian adalah:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara;

b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah;

c. Peraturan Bupati Demak Nomor 13 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di
Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Demak;

d. Surat Keputusan Bupati Demak Nomor 900/607/2011 tanggal 22


Nopember 2011 tentang penetapan PPK BLUD secara penuh.

4. Maksud dan Tujuan


Rencana Tindak Pengendalian (RTP) merupakan dokumen yang berisi
gambaran dari efektifitas, struktur, kebijakan, dan prosedur
organisasi dalam mengendalikan risiko, perbaikan pengendalian yang
ada/terpasang serta pengomunikasian dan pemantauan pelaksanaan
perbaikannya. Dokumen ini merupakan rencana tindak pengendalian
atas pelaksanaan tugas pokok RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak sehingga diharapkan dapat memperoleh keyakinan memadai
bahwa tujuan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak yang telah
ditetapkan dapat tercapai.

Rencana Tindak Pengendalian dimaksudkan untuk memberikan


acuan bagi pimpinan dan para pegawai di lingkungan RSUD Sunan
Kalijaga Kabupaten Demak dalam rangka membangun pengendalian
yang diperlukan untuk mencegah kegagalan/ penyimpangan
dan/atau mempercepat keberhasilan pencapaian tujuan RSUD Sunan
Kalijaga Kabupaten Demak.

23
5. Ruang Lingkup
Rencana Tindak Pengendalian ini fokus kepada pengendalian atas
kegiatan‐kegiatan pokok dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan di tingkat RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak.Pelaksanaan rencana tindak pengendalian melibatkan seluruh
jajaran pimpinan, tingkatan manajemen, pegawai, dan unit kerja di
lingkungan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. Realisasi atas
rencana tindak pengendalian diharapkan dalam tahun 2021

6. Manfaat
Keberadaan Rencana Tindak Pengendalian ini diarahkan untuk
menjadi landasan/dasar dalam hal:

a. Pengembangan SPIP secara menyeluruh;

b. Perencanaan dan penganggaran penyelenggaraan SPIP;

c. Pendokumentasian, pemantauan, dan pengukuran perkembangan


/ progres penyelenggaraan SPIP.

B. Sekilas tentang SPIP

1. Pengertian

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebagaimana yang


ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,
merupakan salah satu kebijakan pemerintah di bidang pengelolaan
keuangan negara yang dimaksudkan untuk menjadi standar
pengendalian intern atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan,
sehingga pengelolaan keuangan negara menjadi efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)merupakan konsep


pengendalian yang dirancang untuk dapat diimplementasikan secara

24
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, danketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Definisi SPI dan SPIP di atas dipahami oleh RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak sebagai suatu mekanisme pengendalian yang
ditetapkan oleh pimpinan dan seluruh pegawai serta diintegrasikan
dengan proses kegiatan sehari-hari dan dilaksanakan secara
berkesinambungan guna mencapai tujuan organisasi. Pencapaian
tujuan organisasi tersebut harus dapat diraih dengan cara menjaga
dan mengamankan aset negara/ daerah yang diamanatkan kepada
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak menjamin tersedianya
laporan manajerial yang handal, mentaati ketentuan yang berlaku,
mengurangi dampak negatif keuangan/kerugian, penyimpangan
termasuk kecurangan/fraud, dan pelanggaran aspek kehati-hatian,
serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan
efisiensi biaya.

2. Tujuan SPIP

Penyelenggaraan SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan


memadai atas tercapainya tujuan organisasi.Pemberian keyakinan
tersebut dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang‐undangan.

3. Unsur-Unsur SPIP

Penyelenggaraan SPIP meliputi unsur-unsur sistem pengendalian


intern sebagai berikut yaitu:

1) Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang dibangun dan


diciptakan dalam suatu organisasi yang memengaruhi efektivitas
25
pengendalian intern.Oleh karena itu, setiap organisasi wajib
menciptakan kondisi lingkungan pengendalian yang kondusif
agar sistem pengendalian intern dapat terimplementasi secara
efektif.

Untuk mencapai kualitas lingkungan pengendalian yang dapat


mendorong tercapainya pengendilan intern yang efektif, perlu
dikembangkan lingkungan pengendalian yang akanmenimbulkan
perilaku positif dan kondusif untuk penerapan sistem
pengendalian intern, yaitu:

a. Penegakan integritas dan nilai etika;

b. Komitmen terhadap kompetensi;

c. Kepemimpinan yang kondusif;

d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan


kebutuhan;

e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;

f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang


pembinaan sumber daya manusia;

g. Perwujudan peran aparat pengawas intern pemerintah yang


efektif;

h. Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah


terkait.

2) Penilaian risiko

Penilaian risiko adalah kegiatan penilaian terhadap


kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.

Kegiatanpenilain risiko dilaksanakan melalui aktivitas


identifikasi risiko dengan menggunakan metodologi dan
mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko organisasi

26
serta analisis risiko untuk menentukan pengaruh risiko yang
telah teridentifikasi terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Penilaian risiko merupakan bagian yang integral dan terpadu


dari proses pengelolaan risiko (yang meliputi identifikasi dan
analisis risiko) serta sistem pengendalian intern, dengan tujuan
untuk:

a. Mengidentifikasi dan menguraikan seluruh risiko potensial,


baik yang disebabkan faktor internal maupun disebabkan
faktor eksternal;

b. Memeringkat risiko teridentifikasi berdasarkan level


keutamaan prioritas perhatian dan penanganannya agar
dapat dikelola secara efektif.

Pelaksanaan proses penilaian risiko dilakukan dalam tiga tahap


kegiatan, yang terdiri atas:

a. Penetapan tujuan organisasi, sebagai target terukur yang


mengarahkan organisasi dalam menjalankan ativitasnya.
Pernyataan tujuan harus bersifat spesifik, terukur, dapat
dicapai, realistis, dan terikat waktu;

b. Identifikasi risiko untuk menghasilkan suatu gambaran


peristiwa yang berpotensi mengganggu pencapaian tujuan
aktivitas organisasi.Dalam pelaksanaan proses identifikasi
risiko, perlu diperhatikan faktor-faktor yang menjadi
penyebab terjadinya peristiwa risiko;

c. Analisis risiko untuk mengestimasi besaran kemungkinan


munculnya peristiwa risiko dan dampak yang ditimbulkan
terhadap upaya pencapaian tujuan organisasi apabila
peristiwa risiko tersebut benar-benar terjadi, serta
menetapkan level atau status risiko sebagai kombinasi
hubungan antara kemungkinan dan dampak risiko.

27
3) Kegiatan Pengendalian

Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang yang dipandang


tepat untuk dilakukan dalam rangka mengatasi risiko.Dalam
pelaksanaan kegiatan pengendalian, juga ditetapan dan
dilaksanaan kebijakan serta prosedur, guna memastikan bahwa
tindakan yang dilakukan untuk mengatasi risiko telah bekerja
secara efektif. Kegiatan pengendalian yang perlu dilaksanakan
organisasi ditentukan berdasarkan hasil penilaian risiko dengan
mempertimbangkan kecukupan pengendalian existing.

Kegiatan untuk mengendalikan risiko dikelompokan dalam dua


kategori, yaitu prevention dan mitigation. Pengendalian yang
bersifat prevention merupakan kegiatan pengendalian yang
dibangun untuk mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa
risiko. Sedangkan pengendalian yang bersifat mitigation
merupakan kegiatan pengendalian yang dibangun untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi suatu
peristiwa risiko.

Penyelenggaraan kegiatan pengendalian lebih diutamakan pada


kegiatan pokok organisasi dan relevan dengan hasil kegiatan
penilaian risiko, sehingga pelaksanaan kegiatan pengendalian
mampu membantu memberikan keyakinan memadai bahwa
tujuan organisasi dapat dicapai.

4) Informasi dan Komunikasi

Informasi adalah data yang telah diolah dan dijadikan dasar


pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas
dan fungsi organisasi. Pimpinan organisasi dan seluruh jajaran
manajemen harus mendapatkan informasi yang relevan dan
dapat diandalkan, yang diperoleh melalui proses identifikasi dan

28
distribusi dalam bentuk dan waktu yang tepat, agar mereka
dapat melaksanakan tugas dan fungsi secara efisien dan efektif.

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dengan


menggunakan media tertentu, baik langsung maupun tidak
langsung, untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif.

Dalam rangka penyelenggaraan SPIP, informasi dan komunikasi


yang perlu dikelola adalah informasi dan komunikasi yang dapat
mengintegrasikan pelaksanaan komponen-komponen SPIP
secara efektif, terutama yang terkait langsung dengan
pencapaian tujuan organisasi serta berhubungan dengan
pengelolaan risiko dan pelaksanaan aktivitas pengendalian.

5) Pemantauan Pengendalian Intern

Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilaian atas


mutu kinerja sistem pengendalian intern. Pelaksanaan
pemantauan pengendalian intern dimaksudkan untuk
memastikan bahwa sistem pengendalian intern sudah bekerja
sesuai yang diharapkan dan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan telah dilaksanakan sesuai dengan perkembangan
kondisi internal dan eksternal organisasi.

Pemantauan pengendalian intern mencakup kegiatan penilaian


atas desain dan pelaksanaan pengendalian intern, serta
menghasilkan usulan tindakan perbaikan terhadap kualitas
sistem pengendalian intern, yang dilaksanakan melalui tiga jenis
kerangka pemantauan, yaitu Pemantauan Berkelanjutan,
Evaluasi Terpisah, dan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit.

Untuk terwujudnya penyelenggaraan SPIP yang efektif, maka


seluruh unsur SPIP tersebut harus diterapkan secara terintegrasi
denganaktivitas organisasi, agar mampu mencegah timbulnya

29
kegagalan dan ketidakefisienan dalam pencapaian tujuan
organisasi.

4. Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibilities)


Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 mengamanatkan
Menteri / Pimpinan Lembaga / Gubernur / Bupati / WaliKota /
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk memberikan
pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan
berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan
akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP). Pernyataan ini dibuat setiap tahun
bersamaan dengan penyusunan laporan keuangan.
Pernyataan sebagaimana dikehendaki peraturan tersebut membawa
konsekuensi perlunya dukungan fakta bahwa sistem pengendalian
intern memang sudah diselenggarakan secara memadai. Untuk
meyakini keandalan sistem pengendalian intern yang ada, RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak memandang perlu menjalankan
siklus penyelenggaraan SPIP setiap tahun, mulai dari identifikasi
sasaran/tujuan sampai dengan pemantauan penyelenggaraan
pengendalian, serta melakukan evaluasi atas efektifitas
penyelenggaraan SPIP tersebut.

30
BAB II
URAIAN RENCANA TINDAK
PENGENDALIAN INTERN

A. Penerapan SPIP diRSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah, menyatakan bahwa untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel, seluruh menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan.

Dalam kaitan dengan pengendalian intern tersebut, Bupati Demak telah


menerbitkan Peraturan Bupati Demak Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Demak, yang memuat acuan pelaksanaan
pengendalian intern pada seluruh kegiatan pemerintahan di Kabupaten
Demak . Untuk memperlancar penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern di RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak ,telah diterbitkan
Surat KeputusanDirekturNomor 445/35/A/VI/2018 Tanggal 22 Januari
2018 tentang Pembentukan Tim Satuan Tugas Sistem Pengendalian
InternPemerintah (SPIP) RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak , yang
mendapat mandat tugas umum untuk melaksanakan proses
pembangunan dan pengembangan penyelenggaraan Sistem
pengendalaian intern di lingkungan Rumah sakit Umum Daerah sunan
kalijaga Kabupaten Demak.

Sebagai langkah awal pengembangan pengendalian intern, Satuan Tugas


Penyelenggaraan SPIP telah melakukan kegiatan Focus Group Discussion
(FGD) tentang pelaksanaanpenyelenggaraan SPIP di lingkungan RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak , melalui kegiatan evaluasi atas
efektivitas pengendalian intern yang telah ada dan menemukan celah
31
atau kekurangan pengendalian yang ada/terpasang serta merancang
rencana tindak perbaikan pengendalian intern yang lebih baik. Dalam
kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tersebut antara lain dibahas
materi tentang:

1) Metodologi penilaian kondisi lingkungan pengendalian dan teknis


penyusunan rencana penguatan lingkungan pengendalian dengan
pendekatan Control Environment Evaluation;

2) Proses penilaian risiko yang diarahkan untuk mendapatkan


gambaran tentang profil risiko dan aktivitas yang diperlukan untuk
mengendalikan risiko pada kegiatan utama RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak .

Hasil kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tersebut selanjutnya


dijadikan sebagai landasanawal untuk melakukan upaya perbaikan
penyelenggaraan pengendalian intern.

Rencana Tindak Pengendalian Intern ini merupakan action plan untuk


menindaklanjutihasil kegiatan Focus Group Discussion (FGD), yang
terdiri atas dua paket rencana aksi, yaitu:

a. Rencana kegiatan peningkatan kualitas lingkungan pengendalian;

b. Rencana kegiatan penanganan risiko yang relevan dengan kegiatan


utama organisasi.

B. Penciptaan Lingkungan Pengendalian Yang Diharapkan

1. Tujuan Penciptaan Lingkungan Pengendalian yang Baik

Unsur lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari unsur‐unsur


pengendalian intern lainnya sehingga unsur lingkungan pengendalian
memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas
pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP).Lingkungan pengendalian yang baik/buruk menentukan
keberhasilan/kegagalan penerapan unsur SPIP lainnya. Oleh karena
itu, secara umum pembangunan lingkungan pengendalian bertujuan

32
untuk menciptakan “atmosfir” yang kondusif yang mendorong
terimplementasinya sistem pengendalian intern secara efektif di
lingkungan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak. Secara khusus,
pembangunan lingkungan pengendalian di lingkungan RSUD Sunan
Kalijaga Kabupaten Demak bertujuan untuk:

1. Tegaknya integritas dan nilai‐nilai etika;


2. Terciptanya komitmen terhadap kompetensi;
3. Terciptanya kepemimpinan yang kondusif;
4. Terwujudnya struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
5. Terwujudnya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang
tepat;
6. Terwujudnya kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber
daya manusia;
7. Terwujudnya aparat pengawasan intern pemerintah yang berperan
efektif; dan
8. Terwujudnya hubungan kerja yang baik antar unit kerja terkait.

2. Kondisi Lingkungan Pengendalian Saat Ini


Berdasarkan hasil penilaian terhadap lingkungan pengendalian di
lingkungan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak , diperoleh
gambaran sebagai berikut:

No Sub Unsur Kondisi

1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika Memadai

2 Komitmen terhadap Kompetensi Cukup Memadai

3 Kepemimpinan yang Kondusif Memadai

4 Struktur Organisasi yang Sesuai dengan Memadai


Kebutuhan
5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab Memadai
yang Tepat

33
6 Kebijakan Pengembangan SDM Memadai

7 Pengawasan Internal yang Efektif Memadai

8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Memadai


Pemerintah

3. Rencana Penguatan Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian yang kondusif merupakan unsur


paling penting dalam penerapan pengendalian intern.RSUD Sunan
Kalijaga Kabupaten Demak menginginkan terciptanya Lingkungan
Pengendalian yang kondusif,sehingga mampu mendorong terciptanya
perilaku dan tindakan yang lebih efisen dan efektif dari seluruh
pegawai dalam melaksanakan tugasdan fungsinya. Peningkatan
kualitas perilaku dan tindakan tersebut diharapkan menjadi modal
utama untuk menghasilkan aktivitas pengendalian yang handal guna
mencapai tujuan organisasi.

Hasil evaluasi atas kondisi lingkungan pengendalian dengan


pendekatan Control Environment Evaluation, menunjukan masih
adanya kelemahan lingkungan pengendalian yang perlu segera
diperbaiki, yaitu:

a. Penegakan Integritas dan Nilai Etika

Seluruh karyawan RSUD Sunan Kalijaga kabupaten Demak


mendukung pengembangan Integritas dan kode etik pengawasan
telah diatur tentang komitmen pegawai untuk dapat
menyelaraskan perilaku dan tindakan dengan system nilai dan
integritas serta etika kerja yang dianut oleh Jajaran karyawan
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak.Komunikasi secara
intensif telah dilakukan kepada seluruh pegawai terkait
pentingnya integritas dan nilai nilai etika melalui media informasi
34
(pamphlet)dtempel di dinding ruang kerja pegawai. Pimpinan telah
memberikan keteladanan dan telah mensosialisasikan di dalam
rapat rutin maupun sosialisasi dalam apel pagi yang dilakukan
setiap hari pada jam 7.15 mengenai integritas dan etika pada
tingkah laku sehari hari dalam memberikan pelayanan kepada
pasien ,pengunjung, kepada pegawai RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak, Kode Etik Pelayanan merupakan dokumen
pegangan perilaku para tenaga medis, para medis dan atau semua
karyawan RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak di RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak . Pendokumentasian Kode Etik
pelayanan merupakan upaya untuk menciptakan kriteria
penilaian kepatuhan atau penyimpangan perilaku, serta
memberikan kepastian tindakan yang harus ditaati oleh semua
pegawai, sehingga dapat mewujudkan pelayanan yang prima
sesuai setandar akreditasi,dan nilai nilai budaya kerja meliputi
integritas, jujur, disiplin, Profesional, kebersamaan dan
meminimalkan komplain kepada petugas. Semua pegawai sudah
mengetahui informasi pelanggaran kode etik dan ada tim kode
etik yang bertugas melaporkan adanya pelanggaran bagi pegawai

1) RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak telah melakukan


komunikasi kepada seluruh pegawai terkait pentingnya
integritas dan nilai-nilai etika

Integritas dan nilai etika mempunyai arti penting bagi sebuah


organisasi. Oleh sebab itu,perlu dilakukan komunikasi secara
intensif kepada seluruh pegawai terkait, dan seluruh
pengunjung , pentingnya integritas dan nilai-nilai etika melalui
media informasi yang ada (pamflet, banner, stiker, website,
papan informasi dan lain-lain).

35
2) Pernyataan kepatuhan terhadap kode etik pengawasan
belum ditandatangani oleh seluruh pegawai RSUD Sunan
Kalijaga
Kode Etik Pengawasan adalah prinsip moral atau nilai sebagai
pedoman tingkah laku semua pegawai dalam melaksanakan
tugasnya melayani pasien. Kode etik pelayanan harus
dipahami, dan dapat diimplementasikan dengan baik, sehingga
diperlukan komitmen dari semua karyawan/ karyawatiRSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak .

Sebagai bentuk komitmen, maka perlu dilakukan


penandatanganan pernyataan kepatuhan terhadap kode etik
pelayanan oleh seluruh pegawai di RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak .

3) Pimpinan menginformasi pelaksanaan kode etik pegawai

RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak telah membentuk


Majelis Kode etik dengan Surat Keputusan Direktur RSUD
Sunan Kalijaga Kabupaten Demak Nomor 445/40/A/I /2018
Tanggal 03 Januari 2018 tentang Pembentukan Majelis Kode
etik di Lingkungan RSUD sunankalijaga Kabupaten Demak:

a) Melakukan pemeriksaan dan investigasi kepada ( seluruh


pegawai) yang melanggar kode etik pengawasan.
b) Memberi rekomendasi terhadap hasil pemeriksaan sebagai
pelaporan pelanggaran kode etik kepada Direktur selaku
pimpinan RSU Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

semua pegawai mengetahui sangsi pelanggaran kode etik.

b. Komitmen terhadap Kompetensi

1) SDM memadai untuk melaksanakan strategi dan


perencanaaan organisasi

36
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan organisasi
pemerintahan merupakan aset yang sangat penting dan
menentukan dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan tugas
pemerintahan yang baik.Untuk itu, pembinaan pegawai perlu
terus dilakukan dalam upaya memenuhi kompetensi SDM yang
sesuai dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.

Guna mendukung terwujudnya profesionalisme pegawai di


lingkungan organisasi pemerintahan, RSUD Sunan Kalijaga
Kabupaten Demak merencanakan untuk melakukan pemetaan
kompetensi pegawai pengawasan sesuai dengan kondisi yang
riil dan yang dibutuhkan, agar dapat diperoleh gambaran
tentang kondisi existing kualitas kompetensi SDM sesuai
dengan kebutuhan pelaksanaan tugas.

2) SDM RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak sudah


dilakukan penilaian kompetensi maupun evaluasi
kompetensi dan kinerja pegawai

Dalam upaya memperoleh hasil kinerja pegawai yang semakin


meningkat perlu adanya SDM yang memiliki kompetensi
memadai dalam mendukung pelaksanaan tugas organisasi

Sebagai tolok ukur kompetensi, langkah yang akan dilakukan


membuat penilaian kinerja yang telah dicapai oleh setiap
pegawai, sehingga perlu memotivasi pegawai untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerja secara terukur.

c. Kepemimpinan yang Kondusif

Tujuan pengendalian intern pada pokoknya : kegiatan


operasional yang efektif dan efisien, pelaporan keuangan yang
handal, pengamanan aset, dan kepatuhan terhadap
perundang-undangan.

37
Untuk mencapai tujuan pengendalian tersebut maka
diperlukan kepemimpinan yang kondosif, karna suatu
organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar
ditentukan oleh kepemimpinan.

Dalam hal ini RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak telah


menerapkan system kepemimpinan yang kondusif.Pimpinan
melalui perkataan dan perbuatan selalu menekankan
pentingnya pencapaian tujuan pengendalian internal,
pimpinan telah mempertimbangkan risiko dalam pengambilan
keputusan dan sering mendiskusikannya dalam rapat. Hal ini
menunjukkan bahwa pimpinan mengikut sertakan pejabat dan
pegawai terkait dalam proses penetapan dan pencapaian
tujuan.

d. Struktur Organisasi sesuai Kebutuhan


Struktur Organisasi di Rumah Sakit Umum Kabupaten Demak
sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas Pelayanan Kesehatan
Rujukan telah memadai.
Sesuai tugas-tugas dan fungsinya dalam pelayanan pasien rawat
inap dan rawat jalan serta pelayanan penunjang yang sesuai
susunan struktur organisasi serta melekat uraian tugas sesuai
Peraturan Bupati Nomor 67 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas
Peraturan Bupati Demak Nomor 61 Tahun 2008 Tentang Pola Tata
Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak.

Pendelegasian Wewenang dan tanggung jawab di lingkungan


RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak menunjukkan nilai yang
memadai.Pemberian tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
menjadi dasar dan mendukung kelancaran pelaksanaan tanggung
jawab dan pengendalian kegiatan.

38
RSUD Sunan Kalijaga kabupaten Demak dalam memberikan
tanggung jawab dan pelimpahan wewenang kepada setiap indifidu
didasarkan pertimbangan dalam mencapai tujuan dan sasaran
serta kesesuaian tanggung jawab dengan tingkat kewenangan.
Pimpinan juga melakukan reviu dan evaluasi secara berjenjang
terhadap peran dan tanggung jawab setiap pengawainya. Selain itu
wewenang dan tanggung jawab selalu dikomonikasikan dengan
jelas dan dipahami oleh pegawai guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

1) Program pendidikan tambahan masih perlu ditingkatkan

Intensitas kegiatan pendidikan tambahan masih perlu


ditingkatkan , untuk mendukung tugas dan fungsi bagi pegawai
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak dalam bentuk,
pertemuan ilmiah, pelatihan, in house training, ESQ dan
peningkatan SDM aparatur lainnya.

e. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya manusia

1. RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak telah melakukan


sosialisasi Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Sumber daya
Manusia.

Pendokumenan Kebijakan dan prosedur pengelolaan SDM


merupakan upaya untuk mebuat penilaian terhadap kinerja
pegawai, tentang perlunya komitmen pegawai untuk dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, yang sesuai dengan
SK Direktur Nomor 445/2062/A/II/2017, Tentang Retensi
Karyawan RSUD Sunan kalijaga Kabupaten Demak tanggal 02
Februari 2017

2. Penempatan dan promosi SDM pegawai RSUD Sunan Kalijaga


Kabupaten Demak sudah sesuai kompetensi persyaratan

39
jabatan berdasarkan pada penilaian integritas dan kompetensi
kerja.

Sebagai langkah untuk menempatkan pegawai pada posisi


jabatan dilakukan melalui fit and proper test dalam rangka
menetapkan kebutuhan SDM yang memiliki kompetensi
memadai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD Sunan
Kalijaga Kabupaten Demak,sesuai dengan SK Direktur Nomor
445/2062/A/II/2017, Tentang Retensi Karyawan RSUD Sunan
kalijaga Kabupaten Demak tanggal 02 Februari 2017

3. Pegawai sudah dievaluasi nilai kompetensi dan Kinerjanya

Peran dan tamggung jawab pegawai yang memadai sangat


mendukung tercapainya tujuan pengendalian internal RSUD
Sunan kalijaga. Untuk mendorong peningkatan kinerja dan
produktifitas pegawai perlu dilakukan pendokumentasian,guna
memotifasi pegawai dalam meningkatkan kompetensi dan
kinerja yang memadai, berupa memberikan reward, piagam
penghargaan dan hadiah berupa uang, sesuai dengan SK
Direktur Nomor 445/2062/A/II/2017, Tentang Retensi
Karyawan RSUD Sunan kalijaga Kabupaten Demak tanggal 02
Februari 2017

f. Pengawasan Internal yang efektif


Pada dasarnya RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak telah
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, melalui sistem
Pengendalian Internal diterapkan cukup efektif dan efisien, SPIP
(Sistem Pengendalian Internal Pemerintah) RSUD Sunan kalijaga
Kabupaten Demak sudah tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Demak tahun 2019 – 2021

40
g. Hubungan Kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait
Dalam penyelenggara Pemerintah Daerah kabupaten Demak
RSUD Sunan kalijaga kabupaten demak melaksanakan tugas dan
fungsi sesuai yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Demak
tahun 2019-2021

Dalam mewujudkan Visi dan Misi Bupati Demak, RSUD Demak


selalu berkoordinasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan
instansi terkait dalam melaksanakan kegiatan untuk mendukung
tercapainya tujuan, sasaran dan target RPJMD Kabupaten
Demak.

Rencana Tindak Perbaikan Lingkungan Pengendalian secara


lengkap disajikan di lampiran I

C. Resiko dan Kegiatan Pengendalian RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten


Demak

1. Pernyataan Tujuan

Penyelenggaraan SPIP dimaksudkan untuk memberikan keyakinan


memadai atas tercapainya tujuan organisasi.Pemberian keyakinan
tersebut dicapai melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang‐undangan.Pada tahun 2018, Rencana
Tindak Pengendalian yang disusun RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten
Demak diprioritaskan untuk pembangunan pengendalian dalam
rangka mencapai tujuan “Meningkatkan kualitas derajat kesehatan
masyarakat”. Tujuan tersebut tercapai apabila sasaran yang sudah
ditetapkan bisa terwujud, yaitu: “Meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan”

41
2. Penilaian Risiko
Penilaian Risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan
kejadian yang mengancam tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah.
Kegiatan penilaian risiko dilaksanakan melalui proses identifikasi dan
analisis risiko, guna menghasilkan output yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan manajemen.

Untuk mendukung terselenggaranya proses penilaian risiko, pada


saat pelaksanaan Focus Group Discussion(FGD) telah ditetapkan
besaran skala risiko dan pengendalian risiko, sebagai berikut:

a. Pengukuran dimensi konsekuensi/dampak risiko dan


kemungkinan kejadian risiko menggunakan 4 (empat) tingkatan,
sebagai berikut:

- Dimensi Pengukuran konsekuensi/dampak risiko

Rating Kategori Contoh Deskripsi

Mengancam Organisasi secara


4 Luar Biasa
keseluruhan
3 Besar Mengancam sebagian program
2 Rendah Mengganggu sebagian kegiatan
Tidak
1 Mengganggu administrasi
Signifikan

- Dimensi Pengukuran kemungkinan kejadian risiko

Rating Kategori Contoh Deskripsi

4 Hampir pasti terjadi Terjadi setiap tahun


3 Kemungkinan besar Terjadi 1 kali dalam 2 tahun
2 Kemungkinan Kecil Terjadi 1 kali dalam 3 tahun
Hampir mustahil
1 Tidak terjadi lebih dari 3 tahun
terjadi

42
b. Peringkat/status risiko ditentukan berdasarkan tingkat
konsekuensi/ dampak risiko dan kemungkinan kejadian risiko,
sebagai berikut:

Biasa (4)
Luar
Konsekuensi / Dampak
Tdk Sig- Rendah Besar
nifikan (2) (3)
(1)

Hampir Kemung- Kemun- Hampir


Mustahil kinan kinan Pasti
(1) Kecil Besar (4)
(2) (3)
Kemungkinan

c. Tingkat keutamaan pengendalian risiko dikelompokkan ke dalam 4


(empat) kategori, sebagai berikut:

Posisi Level Deskripsi Tingkat Keutamaan


Koordinat
9 < X ≤ 16 4 Ekstrim Segera dikelola
6<X ≤9 3 Tinggi Diperlukan tindakan untuk
mengelola risiko
4<X ≤ 6 2 Sedang Dikelola bila tersedia sumber
daya
X ≤4 1 Rendah Tidak perlu tindakan

Hasil kegiatan penilaian risiko selanjutnya dituangkan dalam


rancangan aktivitas pengendalian intern yang berfokus pada upaya

43
penanganan risiko yang berpotensi menghambat pencapaian tujuan
utama RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak .
Gambaran umum profil risiko yang teridentifikasi dari tujuan
yang ditetapkan telah dianalisa dan dapat diidentifikasi 2 risiko,
sebagai berikut:

Tujuan : Meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakat.

No Nama Kegiatan Risiko Rencana Penanganan


Risiko

1. Penambahan SDM 1. Pelayanan 1. Kerjasama dengan


Dokter Spesialis Kesehatan Koligium untuk
kurang memenuhi
maksimal kekurangan dokter
spesialis
(orthopedi,rehab
medik, syaraf, jiwa)
2. Peralatan 1. Penegakan 1. Penambahan
Kesehatan diagnosa pengadaan alat
kurang tepat. kesehatan untuk
ketepatan penegakan
diagnosa

Risiko Prioritas Teridentifikasi dan Rencana Tindak Kegiatan RSUD Sunan


Kalijaga Kabupaten Demak Tahun 2021 secara lengkap disajikan dalam
Lampiran 2

D. INFORMASI DAN KOMUNIKASI


(Informasi dan komunikasi yang perlu diselenggarakan terkait dengan
pengendalian yang dibangun sesuai yang direncanakan dala RTP
meliputi:

44
1. Membuat Surat Edaran Tentang Lowongan Pekerjaan Melalui
Papan Informasi, Surat Kabar dan Internet;

2. Melalui E-Catalog, Penyedia, Aplikasi LKPP, Bagian Pengadaan;

Rincian rancangan informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam


rangka pengendalian dimaksud tertuang dalam lampiran 4.

E. PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Pemantauan dan evaluasi atas pengendalian intern pada dasarnya
bertujuan untuk meyakinkan apakah pengendalian intern telah
berjalan efektif dalam mengatasi risiko dan apakah tindakan perbaikan
yang diperlukan telah dilaksanakan. Pemantauan dan evaluasi yang
dilaksanakan : Pemantauan berkelanjutan dilaksanakan atas
pengendalian kunci untuk meyakinkan bahwa pengendalian tersebut
dijalankan sebagaimana seharusnya. Masing‐masing unit kerja SKPD
pemilik risiko membangun dan melaksanakan pemantauan
berkelanjutan. Pemantauan berkelanjutan yang perlu dilakukan oleh
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak meliputi sebagai berikut:

a) Pemantauan yang melekat dalam proses pelaksanaan tugas pokok


dilakukan secara kontinu oleh atasan langsung

b) Pemantauan melekat secara berkala per bulan dan atau per triwulan
yang dilakukan oleh direktur

c) Evaluasi terpisah secara berkala/semester akan dilakukan oleh


inspektorat Kabupaten Demak
Rincian pemantuan berkelanjtan dan evaluasi terpisah yang akan
dilakukan tertuang dalam lampiran 5.

45

Anda mungkin juga menyukai