SOM Pengelolaan Usaha KSPPS Final
SOM Pengelolaan Usaha KSPPS Final
SOM Pengelolaan Usaha KSPPS Final
SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
BAB …..
PENGELOLAAN USAHA
KSPPS ……………………………..
b. Aplikasi Layanan.
Dana Titipan Wadiah berasal dari Simpanan/Tabungan
Anggota, Titipan dari Anggota menggunakan akad wadiah yad
dhamanah artinya Anggotamenitipkan dana tersebut kepada KSPPS
atau USPPS Koperasi dimana KSPPS atau USPPS Koperasi boleh
mengelola dana tersebut, dengan syarat jika diminta harus
dikembalikan. KSPPS atau USPPS Koperasi boleh memberikan bonus
kepada Anggotadengan syarat tidak diperjanjikan di muka.
Akad yang digunakan :
1) Dana titipan menggunakan akad wadiah yad dhamanah.
2) Anggotamenyerahkan sepenuhnya kepada KSPPS atau USPPS
Koperasi untuk mengelola dana tersebut secara profesional dan
diinvestasikan pada usaha-usaha yang menguntungkan dan sesuai
syariah.
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
abat Kas/Kasir.
(c) Untuk tujuan pengamanan (kontrol), jumlah
penarikan di atas jumlah tertentu, harus dil
akukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum
penarikan kepada pejabat yang berwenang
di Kantor KSPPS(Jumlah penarikan dan Pej
abat yang bersangkutan akan ditetapkan ol
eh Manajer KSPPS).
(d) Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingi
nkan penutupan Simpanan di lapangan tida
k diperkenankan untuk tujuan koordinasi ke
rja.
6) Kebijakan Lainnya
i) Rekening Investasi mudharabah dapat dijadik
an sebagai agunan, dan untuk Rekening Invest
asi mudharabah yang dijadikan sebagai agunan,
dilakukan pemblokiran di Buku dan Kartu Simp
anan atas saldo tersebut sejumlah saldo yang d
ijaminkan.
j) Buku dan Kartu Simpanan yang dijaminkan har
us diberi/cap "Dijaminkan".
k) Pengembangan produk-produk simpanan dap
at disusun dan dibuat berdasarkan pada kebijak
an umum di atas.
l) Produk Simpanan juga dapat dilekatkan pada t
ujuan peningkatan kontrol atas pembiayaan,:
(1) Digunakan untuk penampungan dana-da
na khusus yang diperoleh dari atau terkait
dengan hasil pembiayaan sehingga dana y
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
Kebijakan, ketentuan dan tata cara yang harus dipatuhi oleh piha
k pengelola simpanan berjangka KSPPSadalah sebagai berikut.
1) Simpanan Berjangka yang diterima dari perorangan atau Ba
dan Usaha Koperasi untuk ditempatkan di dalam Simpanan
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
d. Pinjaman Kebajikan
Adalah suatu produk yang menyediakan
pinjaman yang bersifat non komersial dengan
pengembalian tanpa imbal jasa secara
bersyarat (langsung sebutkan akad yang bisa
dilakukan)
2. Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha/perniagaan antara
pihak pemilik dana (shahibul maal) sebagai pihak yang
menyediakan modal dana sebesar 100% dengan pihak pengelola
modal (mudharib), untuk diusahakan dengan porsi keuntungan
akan dibagi sesuai nisbah yang disepakati bersama di muka dari
kedua belah pihak. Sedangkan kerugian (jika ada) akan
ditanggung pemilik modal, kecuali jika ditemukan adanya kelalaian
atau kesalahan oleh pihak pengelola dana (mudharib), seperti
penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan dana.
a. Rukun Mudharabah:
1) Pihak yang berakad:
a) Pemilik Modal (Shahibul Maal)
b) Pengelola Modal (Mudharib)
2) Obyek yang diakadkan:
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
a) Modal
b) Kegiatan Usaha/Kerja
c) Keuntungan
3) Sighat/Akad:
a) Serah
b) Terima
b. Syarat Mudharabah:
1) Pihak yang berakad, kedua belah pihak harus
mempunyai kemampuan dan kemauan untuk
bekerjasama mudharabah
2) Obyek yang diakadkan:
a) Harus dinyatakan dalam jumlah/nominal yang
jelas
b) Jenis pekerjaan yang dibiayai, dan jangka
waktu kerjasama pengelolaan dananya
3. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah (syirkah), adalah suatu bentuk akad
kerjasama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
a. Rukun Musyarakah:
1) Pihak yang berakad (para mitra)
2) Obyek yang diakadkan:
a) Modal
b) Kegiatan Usaha/Kerja
c) Keuntungan
3) Sighat:
a) Serah
b) Terima
b. Syarat Musyarakah
1) Pihak yang berakad:
a) Para pihak yang melakukan akad
musyarakah harus dalam kondisi cakap
hukum
b) Kompeten dalam memberikan atau diberikan
kekuasaan perwakilan
2) Obyek yang diakadakan
a) Modal diberikan dalam bentuk uang tunai,
emas, perak atau yang nilainya sama
b) Modal dapat pula berupa aset perdagangan,
yakni: barang-barang, property, perlengkapan
dan sebagainya termasuk pula asset tidak
berwujud hak paten dan lisensi
4. Piutang Murabahah
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal (harga
perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang
disepakati oleh kedua belah pihak (Penjual dan Pembeli).
Karakteristiknya adalah penjual harus memberitahu berapa harga
produk yang dibeli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai tambahannya. Cara pembayaran dan jangka waktu
disepakati bersama, dapat secara lumpsum ataupun secara
angsuran.
a. Rukun Murabahah
1) Pihak yang berakad:
a) Penjual
b) Pembeli
2) Obyek yang diakadkan:
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
b. Syarat Murabahah:
1) Pihak yang berakad:
a) Sebagai keabsahan suatu perjanjian (akad)
para pihak harus cakap hukum
b) Sukarela dan tidak di bawah tekanan
(terpaksa)
2) Obyek yang diperjual belikan:
a) Barang yang diperjualbelikan tidak termasuk
barang yang dilarang (haram), dan
bermanfaat serta tidak menyembunyikan
adanya cacat barang
b) Merupakan hak milik penuh pihak yang
berakad
c) Sesuai spesifikasinya antara yang diserahkan
penjual dan yang diterima pembeli
d) Penyerahan dari penjual ke pembeli dapat
dilakukan
3) Sighat:
a) Harus jelas secara spesifik (siapa)
para pihak yang berakad
b) Antara ijab qabul harus selaras dan
transparan baik dalam spesifikasi barang
maupun harga yang disepakati (memberitahu
biaya modal)
c) Tidak mengandung klausul yang bersifat
menggantungkan keabsahan transaksi pada
kejadian yang akan dating
5. Piutang Salam
Salam (salaf) adalah akad pembelian (jual-beli) yang dilakukan
dengan cara, pembeli melakukan pemesanan pembelian terlebih
dahulu atas barang yang dipesan/diinginkan dan melakukan
pembayaran di muka atas barang tersebut, baik dengan cara
pembayaran sekaligus ataupun dengan cara mencicil, yang
keduanya harus diselesaikan pembayarannya (dilunasi) sebelum
barang yang dipesan/diinginkan diterima kemudian.
(Penghantaran barang/delivery dilakukan dengan cara
ditangguhkan).
a. Rukun Salam:
1) Pihak yang berakad:
a) Pembeli/Pemesan
b) Penjual
2) Obyek yang diakadkan:
a) Barang yang diperjualbelikan
b) Harga/modal salam
3) Sighat/Akad:
a) Serah
b) Terima
b. Syarat Salam
1) Pihak yang berakad:
a) Harus cakap hukum
b) Sukarela (ridha) dan tidak dalam
keadaan dipaksa/terpaksa/berada di
bawah tekanan
2) Obyek yang diakadkan:
a) Barang yang diperjualbelikan:
(1) Tidak termasuk barang yang
diharamkan (dilarang)
(2) Spesifikasi barang harus dapat
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
d. Salam Paralel
Salam paralel berarti melaksanakan dua transaksi
salam yang berbeda kepada para pihak yang
bertransaksi .
6. Piutang Istishna
Istishna adalah akad bersama pembuat (produsen) untuk suatu
pekerjaan tertentu dalam tanggungan, atau akad jual beli suatu
barang yang akan dibuat terlebih dahulu oleh pembuat (produsen)
yang juga sekaligus menyediakan kebutuhan bahan baku
barangnya. Jika bahan baku disediakan oleh pemesan, akad ini
menjadi akad Ujrah (Upah)
a. Rukun Istishna
1) Para Pihak yang Berakad:
a) Pembuat atau Penjual atau Produsen
b) Pemesan atau Pembeli
b. Syarat Istishna:
1) Para pihak yang melakukan akad istihna harus
dalam kondisi cakap hukum
2) Obyek yang dipesan jelas spesifikasinya, yakni
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
d. Istishna Paralel:
Jika KSPPS bertindak sebagai penjual kemudian
memesan kepada pihak lain (sub-kontraktor) untuk
menyediakan barang pesanan dengan cara istishna,
maka hal ini disebut dengan Istishna paralel.
7. Ijarah
Ijarah adalah pemilikan hak atas manfaat dari penggunaan
sebuah asset sebagai ganti pembayaran. Pengertian Sewa
(Ijarah) adalah sewa atas manfaat dari sebuah asset,
sedangkan sewa-beli (Ijarah wan Iqtina) atau disebut juga Ijarah
Muntahiya bi tamlik adalah sewa yang diakhiri dengan
pemindahan kepemilikan.
a. Rukun Ijarah
1) Pihak yang berakad:
a) Penyewa
b) Pemilik barang yang disewa
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
b. Syarat Ijarah:
1) Para pihak yang berakad
a) Para pihak yang berakad harus dalam kondisi
cakap hukum
b) Sukarela (ridha) dan tidak dalam
keadaan dipaksa/terpaksa/berada di bawah
tekanan
c) Kesepakatan kedua belah pihak untuk
melakukan penyewaan
2) Obyek yang disewakan
a) Obyek ijarah adalah manfaat (penggunaan)
asset dan sewa
b) Barang yang disewa bukan barang haram
c) Harga sewa harus terukur
3) Sighat:
a) Serah, dan terima yang merupakan niat dari
kedua belah pihak
b) Tidak mengandung klausul yang bersifat
menggantungkan keabsahan transaksi pada
kejadian yang akan datang atau pada sebuah
syarat
c. Tata Cara Penyelenggaraan Produk Ijarah:
Di dalam transaksi Ijarah yang menjadi obyek adalah
penggunaan manfaat atas sebuah asset, dan salah
satu rukun ijarah adalah harga sewa. Dengan demikian
Ijarah sesungguhnya bukan kelompok dari jual beli. Di
dalam implementasi produk ijarah, KSPPS banyak
menerapkan produk Ijara Muntahiya Bit Tamlik / Wa
Iqtina dan mengelompokkan produk ini ke dalam akad
jual-beli, karena memberikan pilihan kepada penyewa
untuk membeli asset yang disewa pada akhir masa
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
8. Qardh
Pinjaman Kebajikan (Qardh) adalah jenis pembiayaan melalui
peminjaman harta kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
Dalam literatur Fiqh, Qardh dikategorikan sebagai aqd tathawwu
yaitu akad saling membantu dan bukan transaksi komersial. Dalam
rangka mewujudkan tanggung-jawab sosial, KSPPS dapat
memberikan fasilitas yang disebut Al-Qardhul Hasan, yaitu
penyediaan pinjaman dana kepada pihak yang layak untuk
mendapatkannya. Secara syariah peminjam hanya berkewajiban
membayar kembali pokok pinjamannya, walaupun syariah
membolehkan peminjam untuk memberikan imbalan sesuai
kerelaannya, tetapi KSPPS pemberi Qardh tidak diperkenankan
untuk meminta imbalan apapun.
a. Rukun Qardh:
1) Ada peminjam
2) Ada pemberi pinjaman
3) Ada dana
4) Ada serah terima
b. Syarat Qardh:
1) Dana yang digunakan bermanfaat
2) Adanya kesepakatan kedua belah pihak
9. Ar Rahn
Rahn yaitu menahan salah satu harta dari si peminjam yang
diperlakukan sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya.Menjadikan suatu benda berharga dalam pandangan
syara’ sebagai jaminan hutang dengan kemungkinan hutang
tersebut bisa dilunasi dengan barang tersebut atau sebagiannya.
a. Rukun Ar Rahn
1) Pihak yang menggadaikan (rahin)
2) Pihak yang menerima gadai (murtahin)
3) Objek yang digadaikan (marhun)
4) Hutang (marhun bih)
5) Ijab qabul (sighat)
b. Skema Ar Rahn
BIH
(HUTANG)
1. Akad Transaksi
MURTAHIN RAHIN
a. Kategori Gadai
Jenis barang yang dapat digadaikan hendaknya
memenuhi syarat sebagai berikut
1) Merupakan benda bernilai menurut hukum syara’
2) Sudah ada wujudnya ketika perjanjian terjadi
3) Mungkin diserahkan seketika kepata murtahin.
b. Pemeliharaan Barang Gadai
Para ulama berbeda pendapat tentang biaya
pemeliharaan Syafiiyah dan Hanabilah berpendapat
bahwa biaya pemeliharaan gadai menjagi tanggungan
penggadai dengan alasan barang tersebut berasal dari
penggadai dan tetap merupakan miliknya. Sedangkan
Hanafiyah berpendapat biaya keselamatan barang gadai
menjadi tanggungan penerima gadai dalam
kedudukannya sebagai penerima amanat. Kepada
penggadai hanya dibebankan pembelanjaan barang gadai
agar tidak berkurang kualitasnya.
pelaksanaan.
3) Kalau murtahin benar-benar butuh uang dan rahin
belum melunasi utangnya, maka murtahin boleh
memindahkan barang gadai kepada murtahin lain
seijin rahin.
4) Apabila ketentuan di atas terpenuhi maka
murtahin boleh menjual barang gadai dan
kelebihanna uangnya harus dikembalian kepada
rahin.
Keterangan :
1 = Y % Bagian Murtahin
2 = Aliran Modal
3 = Akad Rahn
4 = Hutang dan jasa
5 = Skill
6 = X % Bagian Rahin
7 = Barang
3) Skema Rahn al Qardh
Skema ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan
pinjaman, karena akad ini merupakan pinjaman al Qardh
maka berlaku hukum dan ketentuan syarat pinjaman (al
Qardh), maka pihak KSPPSsebagai murtahin berhak
menerima infaq yang besarnya tidak disyaratkan akan
tetapi berdasarkan keihlasan nasabah. Besarnya
pinjaman ditentukan di bawah harga barang sebagai
marhun setelah barang itu ditaksir oleh tim penaksir.
KSPPSsebagai murtahin juga akan mendapat fee atas
gadai barang tersebut berdasarkan biaya pemeliharaan
dan biaya administrasi.
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
3) Piutang Murabahah
Jumlah penjualan A
Harga pokok penjualan B
_______ ( - )
Laba Usaha A–B=C
Biaya operasional D
_______ ( - )
Laba dibagi C–D=E
Jumlah penjualan A
G. PENGENDALIAN RISIKO
KSPPS selalu berupaya untuk melindungi kepentingan dan kepercayaan
anggota dan masyarakat dengan tetap memelihara tingkat kesehatan
usahanya. Kesempatan untuk bermuamalah melalui fasilitas pembiayaan
pada prinsipnya diberikan secara adil dan merata kepada setiap
Anggota yang memenuhi kualifikasi, sehingga dengan demikian akan
terjadi penyebaran risiko sedemikian rupa dan terhindar dari
pemusatan pembiayaan pada pihak-pihak tertentu.
1. Definis risiko
Risiko adalah sebuah kemungkinankejadian atau peristiwa yang
merugikan perusahaan atau bisnis,dimana kejadian tersebut tidak
dapat diprediksi.
2. Menjelaskan manajemen risiko KSPPS
Suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, termasuk penilaian
resiko,pengembangan strategi untuk mengelola dan mitigasi resiko
dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya.
c. Komite/Panitia Pembiayaan
Komite/Panitia Pembiayaan adalah para pejabat KSPPS yang
ditunjuk untuk membantu Manajer KSPPSdalam menilai dan
memberikan pertimbangan pertimbangan suatu keputusan
usulan pembiayaan Anggota pembiayaan yang diajukan oleh
Account Officer.
d. Keanggotaan Komite Pembiayaan terdiri dari :
1) Manajer KSPPS
2) Kepala Bagian Marketing
3) Kepala Bagian Operasional selaku penanggung jawab
ALCO
4) Account officer yang ditunjuk oleh Manajer KSPPS.
a) Identitas Diri
b. Legalitas
1) Pembiayaan Untuk Perorangan
a) Foto copy KTP/SIM suami-istri (yang masih berlaku)
b) Foto copy Kartu Keluarga dan Surat Nikah yang masi
h berlaku
c) Foto copy rekening (listrik, telpon, PAM)
d) Surat keterangan tempat usaha (kios, toko, lapak)
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
2. Inisiasi
a. Pengumpulan Informasi
Dalam pengumpulan informasi yang harus diperhatikan meliputi:
Anggota pembiayaan yang akan diproses pengajuan
pembiayaannya terdiri dari 2 (dua) kategori yaitu:
1) Anggota yang datang ke kantor KSPPS atau dikenal dengan
istilah ‘walking client’ untuk mendapatkan fasilitas pembiaya
an. Proses awal dan analisis pembiayaan terhadap anggota
kategori ini haruslah ekstra hati-hati.
2) Anggota yang kualifikasinya baik haruslah dicari dan ditemuk
an oleh Account Officer. Dengan kata lain bahwa satuan ker
ja marketing (pembiayaan) haruslah proaktif mencari dan me
nemukan anggota potensial agar pembiayaan yang disalurk
an aman dan menghasilkan secara optimal.
2) Kebutuhan anggota
Bidang usaha, rekanan usaha, bantuan teknologi, bantuan
manajemen, dan lain lain.
3) Kemampuan membayar
Kondisi produksi dan hasil produksi, pemasaran dan strategi
penjualan, kekuatan/kelemahan perusahaan (manajemen) s
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
3) Analisis Jaminan
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
omendasikan pembiayaan.
(3) Penyidikan dan penilaian dilakukan dengan cara:
(a) Meninjau langsung ke lokasi jaminan itu be
rada
(b) Menilai secara akurat tentang kondisi jamin
an berdasarkan data-data dan fakta-fakta y
ang ditemukan di lapangan (personal chec
king)
(c) Jika berupa tanah meminta advis planning
ke dinas tata kota
(d) Melakukan bank checking dan trade checki
ng
(e) Menyampaikan laporan taksasi, personal c
hecking dan trade checking :
1. Nilai agunan 125% dan sekurang- kur
angnya sebanding dengan nominal pe
mbiayaan yang diajukan oleh anggota.
2. Kepemilikan jaminan materi (agunan)
harus milik keluarga inti (suami/istri, a
nak, orang tua pemohon atau pemoho
n itu sendiri).
3. Penandatangan pengikatan jaminan
materi (agunan) berdasar atas hak, ya
itu dilakukan oleh pemilik sebagaima
na tertera dalam bukti kepemilikannya.
e) Peringkat jaminan berdasar jenis dan tata cara pengi
katannya sebagai agunan untuk suatu jumlah- pembia
yaan akan dibuat ketentuan tersendiri.
4) Analisis Risiko
a) Analisis Risiko Makro
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
c) Analisis Keuangan
Adalah menilai kelayakan usaha dengan dasar
laporan keuangan (neraca dan rugi/laba). Analisis ini
dapat dilakukan dengan:
(1) Analisis vertikal, mengetahui porsi pengalokasia
n dana terhadap basis tertentu.
(2) Analisis horizontal, membandingkan dua atau le
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
dan lain-lain.
f) Analisis Jaminan
Apakah jaminan yang diberikan cukup baik secara
fisik dan tidak bermasalah. Jaminan yang baik adalah
yang dapat dipasarkan dan dapat dijual, karena tidak
semua benda yang dapat dipasarkan dapat dijual
akan tetapi semua benda yang dapat dijual pasti
dapat dipasarkan.
5. Strukturisasi
Dari hasil identifikasi kebutuhan anggota akan pembiayaan dan
analisis kelayakan, analisis risiko, analisis jaminan oleh Account
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
mudian hari.
c. Data dan analisis kuantitatif
1) Omzet (produksi / penjualan).
2) Laporan Keuangan (neraca dan laba rugi).
3) Kebutuhan pembiayaan.
4) Menguraikan jenis pembiayaan yang sesuai
dan menentukan porsi dana koperasi untuk
seluruh kebutuhan anggota.
5) Menguraikan jenis pembiayaan yang sesuai dan menentuk
an porsi dana koperasi terhadap seluruh kebutuhan anggot
a
d. Hubungan perbankan
Mengetahui bank koresponden anggota baik untuk pendanaan
maupun pembiayaan.
e. Analisis jaminan
Mengetahui kelayakan jaminan baik dari aspek legal maupun m
ateri dihubungkan dengan pembiayaan yang akan diberikan kep
ada anggota. Penilai atau appraiser koperasi dilakukan oleh ba
gian Hukum dan Remedial.
f. Kesimpulan
Merupakan kesimpulan dari analisis kualitatif, analisis kuantitatif,
hubungan perbankan dan analisis jaminan.
g. Rekomendasi
Merupakan usulan Account Officer yang bersangkutan secara
profesional, dan rasional atas permohonan pembiayaan
anggota untuk diajukan kepada Komite/Panitia Pembiayaan.
7. Rapat Komite Pembiayaan
a. Rapat Komite Pembiayaan diselenggarakan untuk membahas,
menganalisis dan memutuskan usulan pembiayaan yang diajuka
n oleh Account Officer, yang diikuti oleh anggota Komite Pembia
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
yaan.
b. Pelaksanaan Rapat Komite Pembiayaan:
1) Komite/Panitia Pembiayaan Sirkulir
a) Komite/Panitia Pembiayaan Sirkulir beranggotakan:
(1) Kepala Bagian Marketing
(2) Kepala Bagian Operasional
(3) Account Officer
(4) ADMP
b) Komite Pembiayaan Sirkulir diberi wewenang oleh Man
ajer KSPPS untuk menganalisis, menilai, dan merekom
endasi persetujuan dan atau penolakan usulan pembia
yaan :
(1) Besarnya Jumlah Plafond ditentukan oleh Kebijak
an Pengurus
(2) Approval persetujuan pembiayaan tetap oleh Man
ajer KSPPS.
2) Rapat Komite Pembiayaan
a) Rapat Komite Pembiayaan beranggotakan
(1) Manajer KSPPS
(2) Manajer Marketing
(3) Manajer Operasional
(4) Account Officer yang ditunjuk Manajer KSPPS
gkutan.
c. Keputusan akhir persetujuan pembiayaan berada di komite pem
biayaan.
9. Akad Pembiayaan
a. Setiap pembiayaan yang telah disetujui dan disepakati oleh pem
ohon dengan koperasi, maka wajib dibuatkan akad secara tertuli
s yang memuat hal-hal:
5) Account Officer
a) Berdasarkan persetujuan Komite, sampaikan Surat P
ersetujuan Murabahah kepada Anggota usaha
disepakati.
i) Pelunasan dapat dilakukan dengan cara sekaligus ata
upun diangsur.
b. Prosedur Pembiayaan Mudharabah / Musyarakah
1) Anggota usaha
a) Menyampaikan tujuan untuk kebutuhan dana sebagai
modal kerja untuk suatu proyek tertentu. Anggota usah
a menjelaskan tentang proyek yang akan dikerjakan, pi
hak- pihak yang terlibat dan tujuan proyek, pihak yang
akan memanfaatkan proyek, pengalaman Anggota usa
ha dalam melaksanakan proyek sejenis atau pengalam
an Anggota usaha dalam proyek lain, keuntungan yang
dapat diraih dari proyek ini dan sumber dana untuk men
gembalikan modal tersebut.
b) Menyertakan data-data perusahaan (Neraca, Rugi/La
ba,) dan spesifikasi proyek (Cash flow, asumsi pendap
atan, biaya, laba/rugi). Keseluruhan proposal harus dap
at menggambarkan kegiatan proyek secara lengkap da
n akurat.
2) Account Officer
Menganalisis kelayakan bisnis Anggota usaha, historis usah
a Anggota usaha baik dari segi kualitatif dan kuantitatif serta
kelayakan proyek/usaha yang akan dikerjakan Anggota usah
a.
3) Unit Support (Administrasi Pembiayaan, Legal) :
a) Menganalisis Anggota usaha dari segi yuridis maupun
kelengkapan/perizinan dan keabsahan proyek, juga kel
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
3) Account Officer
a) Menganalisis keterangan dan informasi yang diberika
n Unit Layanan Anggota usaha. Account Officer mem
utuskan jumlah Qardh yang bisa diberikan
b) Account Officer juga menentukan jangka waktu, besa
rnya cicilan yang harus dibayar kembali kembali oleh
Anggota usaha, dan biaya administrasi yang dibebank
an kepada Anggota usaha (pembebanan biaya admini
strasi merupakan kebijakan intern KSPPS, oleh karen
a landasan syariah tidak mewajibkan adanya biaya ad
ministrasi)
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
4) Unit Support
a) Bagian Administrasi Pembiayaan mempersiapkan Aka
d Qardh
b) Bagian Administrasi Pembiayaan dapat melakukan In
struksi Pembayaran pada Anggota usaha
c) Setelah menerima dana, Anggota usaha akan meny
erahkan Tanda Terima Uang Qardh kepada KSPPSs
erta Anggota usaha membayar biaya administrasi (jik
a diminta)
d) Anggota usaha dapat melakukan pelunasan Qardh se
suai jangka waktu, jatuh tempo dan besarnya yang tel
ah ditentukan pada Akad.
I. PEMBIAYAAN BERMASALAH
1. Pengertian Pembiayaan Bermasalah
Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang menurut kualitasnya didas
arkan atas resiko kemungkinan terhadap kondisi dan kepatuhan anggota pem
biayaan dalam memenuhi kewajiban untuk membayar bagi hasil serta meluna
si pembiayaan.
a juml
Anggot pembiayaa msk yg lambata
a pembiayaan Pencairan Waktu Pokok Angsuran n ke angsuran angsuran n kode
yg
Pinjaman (bulan) per bulan Diterima (kali) masuk ( Bln ) Koll
20-Jan-
Adi 100.000 10
2023 10.000 63.667 36.333 6 63.667 - - L
17-Feb-
Ari 100.000 10
2023 10.000 53.000 47.000 5 54.333 1.333 0,13 K
6-Feb-
Asmat 100.000 10
2023 10.000 50.000 50.000 6 58.000 8.000 0,80 K
20-Jan-
Asmuni 100.000 10
2023 10.000 25.000 75.000 6 63.667 38.667 3,87 TT
20-Jan-
100.000 10
Didi 2023 10.000 63.000 37.000 6 63.667 667 0,07 K
6-Feb-
100.000 10
Lele 2023 10.000 45.000 55.000 6 58.000 13.000 1,30 R
6-Feb-
100.000 10
Bebek 2023 10.000 50.000 50.000 6 58.000 8.000 0,80 K
349.
TOTAL 700.000 667 350.333
2x
1x tunggaka 3x
Nama tunggakan n tunggakan kelewatan Outstanding
Anggota kode Lancar 1 - 30 hr 31 - 60 hr 61 - 90 hr > 90 Protofolio
Koll KL R M TT Beresiko
Adi
L 36.333,33 - - - - -
Ari
K - 1.333 - - - 47.000
Asmat
K - 8.000 - - - 50.000
Asmuni TT - - - - 75.000 75.000
JUMLA
TOTAL H 36.333 18.000 13.000 - 75.000 314.000
JUMLA 5% 4% 0% 21%
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
H
PAR 30% Ket : ( 5% + 4% +0% +_21%)
- Ada asset lain & tidak ada i’tikad baik, gugatan perdata
h. Anggota Pembiayaan menghilang
- Agunan sudah notariil, lelang
- Agunan ada tapi tidak notariil, pendekatan ke keluarga
- Di take over ke keluarga yang ada
i. Kemampuan tidak ada, asset tidak ada
- Pemutihan / PPAP
f. Perselisihan:
Jika terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak,
maka persoalannya diselesaikan melalui Badan
Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan
melalui musyawarah.
disewakan.
2) Kewajiban mitra usaha sebagai penyewa:
a) Membayar sewa dan bertanggung jawab
untuk menjaga keutuhan aset yang disewa
serta menggunakannya sesuai kontrak.
b) Menanggung biaya pemeliharaan aset yang
sifatnya ringan (tidak materiil).
c) Jika aset yang disewa rusak, bukan karena
pelanggaran dari penggunaan yang
dibolehkan, juga bukan karena kelalaian pihak
penyewa dalam menjaganya, ia tidak
bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.
d. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya
atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka
penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi
Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui
musyawarah.
musyawarah.
3. Pendistribusian
1. Fakir
Fakir adalah kadar kemampuan yang rendah dari seseorang baik
dalam bentuk harta maupun kemampuan secara jasmani.
Ketidakmampuan ini mengakibatkan seseorang memiliki sangat
sedikit harta benda atau bahkan tidak memilikinya sama sekali.
Umumnya, fakir digolongkan kepada orang yang tidak memiliki
pekerjaan atau usaha. Fakir seringkali disama artikan dengan
miskin, padahal keduanya merujuk pada kondisi yang berbeda.
Dibandingkan dengan miskin, fakir merupakan golongan yang lebih
membutuhkan pertolongan atau bantuan.
a. Kriteria
b. Indikator
2. Miskin
Miskin adalah seseorang yang memiliki rezeki yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan akan tetapi masih kekurangan. Umumnya,
miskin digolongkan kepada orang yang memiliki pekerjaan atau
usaha, namun gaji/pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya. Alasan ketidakcukupan ini biasanya
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
b. Prosedur Penyaluran
1. Identifikasi Calon Penerima Ziswaf
Identifikasi calon penerima ziswaf adalah proses untuk menentukan
individu atau keluarga yang memenuhi kriteria sebagai penerima
manfaat dari program ziswaf.
2. Metode Identifikasi Calon Penerima Ziswaf
a. Survei lapangan.
b. Pengajuan dari masyarakat atau orang yang mengetahui
kondisi calon penerima.
No. SK :
KOPERASI SYARIAH
010/bmt/VII/2024
7. Mekanisme Penyaluran
Mekanisme penyaluran ziswaf adalah serangkaian proses yang
dilakukan untuk menyalurkan dana zakat, infaq, sedekah, dan
wakaf (ziswaf) kepada penerima yang memenuhi kriteria dan telah
diverifikasi serta divalidasi keabsahannya. Mekanisme ini meliputi
dua hal utama, yaitu jenis bantuan yang diberikan dan metode
penyaluran bantuan.
o Pertanggungjawaban