Jurnal 02, Adelia Ananda PGMI V
Jurnal 02, Adelia Ananda PGMI V
Jurnal 02, Adelia Ananda PGMI V
Email: [email protected]
ABSTRAK
ABSTRACT
Evaluation involves measurement and assessment. Assessment is a process of increasing student growth in
the teaching and learning process. Each student has fast, medium and slow skills. Things that need to be
considered before carrying out an evaluation are the principles of evaluation, the benefits of evaluation, the
assumptions behind the evaluation, and the objectives of the evaluation. However, currently teachers pay
little attention to this and many teachers manipulate students' grades. The consequences of trading have a
negative impact on students.
Keywords:Values,evaluation,manipulation.
A. PENDAHULUAN
Evaluasi dalam pendidikan merupakan bagian yang tidak kalah penting seperti proses
pembelajaran. Jika proses pembelajaran di pandang sebagai proses perubahan perilaku siswa,
maka peran evaluasi pembelajaran menjadi sangat penting. Evaluasi adalah proses
mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi untuk mengetahui tingkat
ketercapaian tujuan pembelajaran siswa. Sistem evaluasi yang baik dapat memberikan
wawasan mengenai kualitas pengajaran, yang pada gilirannya dapat membantu guru
merancang strategi pengajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yang baik akan
mendorong mereka untuk terus meningkatkan keterampilannya.
1
B. METODEPENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi adalah dengan
metode observasi. Cara mengamatinya adalah dengan melihat, melihat mendengarkan
peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh orang yang diamati, Kemudian mencatat
pengamatannyadengan menggunakan catatan atau alat lainnya. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan analisis faktual. Wawancara dengan Kepala Sekolah SD
IT Insan Madani
C. HASILPENELITIAN PEMBAHASAN
2
- Memberikan bimbingan dalam mencari dan menemukan solusi siswa yang benar-
benar membutuhkannya.
D. PEMBAHASAN
Pengertian Evaluasi
Istilah Evaluasi berasal dari bahasa Inggris "evaluation" dan diambil dari kata
"testum" berasal dari bahasa Perancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-
logam mulia. dalam bahasa Arab kata evaluasi adalah: al-Taqdir; Akar katanya adalah value.
Ada pula yang mengartikan sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah liat (Malawi,
Ibadullah. 2016: 1). Menurut Gronlund (dalam Sukiman, 2012: 2-3) "evaluation is the
systematic process of collecting, analyzing, and interpreting information to determine the
extent wich pupils are achieving instructional objectives" (evaluasi adalah proses sistematis
untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk menentukan
tingkat penguasaan peserta terhadap tujuan pembelajaran).
Tujuan Evaluasi
Evaluasi bukan hal yang asing bagi kehidupan khususnya dunia pendidikan. Tujuan
evaluasi pendidikan dikatakan dan memberi kejelasan bahwa suatu kegiatan yang disengaja
dan bertujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk
3
Memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar peserta didik dan memberikan
masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran.
Ada beberapa hal dalam proses dan hasil belajar, beberapa diantaranya penting:
Selain Sebagai pelengkap penilaian, penilaian secara luas dibatasi sebagai alat
penilaian Faktor proyek yang penting meliputisituasi, kemampuan, pengetahuan dan
4
Perkembangan tujuan. Jika guru tidak tahu bagaimana memberikan evaluasi yang baik
Jika tidak dilakukan dengan baik maka dapat mengakibatkan melemahnya semangat kerja
guru. Salah satu faktanya Penipuan dengan memanipulasi transkrip nilai siswa, sasaran
Memperoleh predikat Sekolah Berkualitas. Faktanya, praktik manipulasi Nilai ini juga
diamalkan pada tingkat yang lebih rendah (yaitu SD/MI).
Evaluasi pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses pengukuran dan penilaian
pembelajaran, dimana seorang pendidik mengukur atau menilaisiswa dengan
menggunakan instrumen tes. Pengukuran instrumen tes ini adalah kuantitatif dengan
menggunakan perhitungan numerik untuk mengukur hasil belajar siswa. Sedangkan
evaluasi instrumen tes lebih bersifat kualitatif yaitu menilaisiswa berdasarkan kualitas
hasil belajarnya.
Tujuan dari penilaian sendiri adalah untuk mengetahui apakah proses belajar siswa
sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mengecek hasil belajar siswa, apakah terdapat kesenjangan dalam proses pembelajaran
atau tidak, untuk mencari solusi terhadap kekurangan yang dialami.
5
Guru hendaknya menciptakan inovasi-inovasi baru untuk memperbaharui sistem yang
diterapkan di kelas,mulai dari materi,metode, metode pengajaran, lingkungan dan sistem
penilaian.
1. Kontinuitas
Evaluasi pembelajaran bukan hanya sekedar ujian tengah semester atau akhir
semester. Lebih penting lagi, jika Bapak/Ibu Guru ingin melihat adanya perubahan
nilai pendidikan dari peserta didik secara berkesinambungan. Artinya, mulai daritahap
penyusunan kurikulum hingga pelaporan masih perlu dilakukan pemantauan terus
menerus/ kontinuitas.
2. Komprehensif
6
Tidak jarang sebagian guru hanya fokus pada aspek kognitif siswanya.Namun,
Dua aspek lainnya yaitu kognitif dan afektif juga berperan penting dalam proses ini
evaluasi pembelajaran. Sebagai seorang guru, Anda tidak hanya perlu menjaga siswa
tetapi juga kemampuan memahami suatu materi. Guru juga perlu membangun
karakter siswa yang baik sehingga dapat memberikan dampak positif bagi
kehidupannya. Jadi Evaluasi pembelajaran yang baik dilakukan mulai dari proses
pembelajaran hingga hasil belajar dari siswa.
3. Kooperatif
Padahal, proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan harus konsisten
Berbagai faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan siswa. Mulai dari kepala
sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, hingga tenaga administrasi.
Faktanya, bekerja dengan siswa sendiri sangat dianjurkan. Mengapa? Sebab tujuannya
adalah untuk memastikan seluruh elemen terlibat dalam penilaian Belajar menghargai
kerjasama yang terjadi.
4. Objektif
Hasil evaluasi pembelajaran harus objektif. Artinya, faktor-faktor subjektif
seperti hubungan guru dan siswa dan faktor perasaan karena perasaannya tidak tega
atau lainnya tidak boleh dimasukkan dalam ulasan. Jika siswa Jika skornya kurang
bagus, tunjukkan bahwa skor tersebut harus dicantumkan memotivasi siswa dan
memberi informasi kepada catatan kepada orang tua.
5. Praktif
Prinsip evaluasi pembelajaran harus praktis. Artinya kegiatan tersebut harus
Menghemat biaya, waktu dan tenaga. Sangat mementingkan prinsip kemudahan bagi
guru untuk mengembangkan alat penilaian yang mudah digunakan Hanya untuk
penggunaan sendiri, guru lain diperbolehkan menggunakannya. Meski fokus pada
kepraktisan, jangan sampai kehilangan esensi evaluasi pembelajaran itu sendiri adalah
tentang mencapai tujuan pembelajaran yang terbaik. Telah dikatakan sebelumnya
bahwa model pembelajaran inovatif harus dievaluasi juga sangat inovatif. Evaluasi
seperti ini sering disebut dengan asessmen. Alasan mengapa guru menggunakan
asessmen karena asessmen dapat:
1) Mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa
2) Memantau kemajuan belajar siswa
3) Memberikan nilai siswa
4) Memberikan batasan efektivitas pengajaran
7
5) Mengevaluasi guru
6) Meningkatkan kualitas pengajaran karena terdapat banyak jenis
penilaian/asessmen, maka penjelasannya hanya sebatas penilaian autentik dan
portofolio.
Pendekata evaluasi
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini menyasar praktik penilaian yang saat ini digunakan di sekolah yang
bertujuan untuk mengembangkan aspek intelektual siswa. Aspek pengembangan keterampilan
dan sikap kurang mendapat perhatian serius. Dengan kata lain, diperlukan siswa saja untuk
menguasai mata pelajaran tersebut. Kegiatan evaluasi juga cenderung lebih fokus hanya pada
komponen produk sedangkan komponen proses umumnya diabaikan. Hasil penelitian Spencer
dengan jelas menunjukkan pentingnya evaluasi pembelajaran. Beliau menyajikan seperangkat
isi pembelajaran yang dapat dijadikan dasar refleksi dalam perumusan tujuan umum guru dan
pada gilirannya dalam penjabaran rencana acuan. Namun tidak sedikit guru yang mengalami
kesulitan dalam mengembangkan sistem evaluasi di sekolah karena bertentangan dengantradisi
yang ada. Misal tradisi target kelulusan tiap sekolah harus diatas 95%, sama untuk kenaikan
kelas. Hal ini juga umum untuk mata pelajaran tertentu memiliki setidaknya enam pada
sertifikat siswa. Dalam kebijakan evaluasi penekanan lebih harus diberikan pada sasaran mutu,
yaitu pentingnya dan makna pengajaran bagi siswa.
2. Pendekatan Sistem
Suatu sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan dan
ketergantungan. Jika pendekatan sistem mengacu pada evaluasi, maka pembahasannya lebih
fokus pada komponen evaluasi, yang meliputi komponen kebutuhan dan feasibility, komponen
input, komponen proses, dan komponen produk . Dalam bahasa Stuffbeam artinya CIPP, yaitu.
Konteks, Masukan, Proses, Produk. Komponen-komponen ini harus menjadi dasar penilaian
pembelajaran yang sistematis. Menyimpang dari pendekatan tradisional yang hanya
8
menyentuh komponen produk. Dalam literatur evaluasi kontemporer, terdapat dua pendekatan
yang dapat digunakan untuk menginterpretasikan hasil evaluasi, yaitu evaluasi penilaian acuan
patokan (criterion-referenced evaluation) dan penilaian acuan norma (norm- referenced
evaluation) Artinya, setelah diperoleh skor mentah untuk setiap siswa, langkah selanjutnya
adalah mengubah skor mentah menjadi suatu nilai dengan menggunakan pendekatan tertentu.
E. KESIMPULAN
F. DAFTAR PUSTAKA
http://penelitiandanevaluasipendidikan.blogspot.com/2012/04/kuliah-onlineevaluasi-semua-
prodi-fkip.html
https://pgmi1e2014iainta.wordpress.com/2015/01/04/artikel-pentingnya-evaluasidalam-
pembelajaran-dan-akibat-memanipulasinya
9
Sudiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT. Grafindo Persada, Jakarta. 2005.
10
11