Tfs Acc 2
Tfs Acc 2
Tfs Acc 2
Latar Belakang
a. Rute Pemberian
b. Efek Farmakologi
- Khasiat
- Mekanisme Kerja
- Penggunaan
- Absorpsi
- Efek Samping
b. Zat Tambahan
1. Pelarut
- Aquades digunakan sebagai pelarut dikarenakan zat aktif mudah larut
dalam air (FI VI, 2020 : 137)
- Aquades banyak digunakan sebagai bahan baku bahan dan pelarut
dalam pengolahan formulasi dan pembuatan produk farmasi (Hpe ath,
2009).
- Air adalah agen yang paling umum digunakan dalam formulasi
radioaktif karena cederaan cair lebih mudah di berikan (Rouaz et al,
2021).
2. Pengawet
- Natrium benzoat digunakan sebagai bakteriostatik dan fungi statis
dengan cara mengganggu metabolisme glukosa pada mikroba (Eecles,
2020).
- Natrium benzoat digunakan terutama sebagai pengawet antimikroba
dalam kosmetik makanan dan obat-obatan (HPE6th, 2009).
- Natrium benzoat digunakan sebagai agen antimikroba dalam pelapis
yang digunakan (Oladile et al, 2020).
3. Pelarut Tambahan
- Etanol digunakan sebagai pelarut juga disebabkan sebagai disinfektan
dan dalam larutan sebagai pengawet antimikroba (HPEth, 2009).
- Etanol digunakan sebagai salah satu pelarut yang paling umum
digunakan dalam cederaan cair oral juga digunakan sebagai agen
pengawet (Tekin et al, 2008).
- Etanol digunakan secara luas sebagai pelarut yang layak untuk
dikomposisi biomassa dan diklasifikasikan sebagai pelarut hijau yang
ramah lingkungan (Tekin et al, 2018).
4. Sakarin
- Pappermint saat ini salah satu tanaman aromatik dan obat yang penting
secara ekonomi (salamon. 2017)
6. Sirup simpleks
- Sirup adalah larutan pekat gula atau gula lain yang di dalamnya
ditambahkan obat atau zat wewangi, merupakan larutan jernih berasa
manis.(purnamasari et al. 2020)
- Larutan sukrosa hampir jenuh dalam air dikenal sebagai Sirup atau
Sirup Simpleks(desnita. 2017)
III.Pendekatan Formula
b. Zat tambahan
1. Aquadest (FI VI. 2020) (HDF, 2009)
Rm/Bm
Pemerian : Cairan mudah menguap jernih tidak
berwarna bau bau Ukas dan
menyebabkan rasa Terbakar pada
lidah
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis
bercampur dengan semua pelarut
organik
Stabilitas : Kemampuan etanol untuk tetap
stabil atau tidak mengalami
perubahan yang signifikasi dalam
sifat-sifat kimianya
Titik Leleh : 78,29
Bobot Jenis : 46,068 9 (mol
pH pelarut : 7,53
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Inkompetabilitas : Aluminium, material oksidasi,
alkali, garam organik
Fungsi : Pelarut
pH : 8,0
Kelarutan : sukar larut dalan air, sabgar mudah larut salan etanol,
dalam kloroform dalam eter dan dalam heksan, mudah
larut dalam asam asetat glasia, dalam minyak
Stabilitas :
pH :-
5. Sakarin
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol, agak sukar larut dalam air,
dalam kloroform dan dalam eter, larut dalam air
mendidih, mudah larut dalam larutan ammonia
encer, dalam larutan alkali hidroksida dan dalam
alkali karbonat dengan pembentukan karbon
dioksida.
Stabilitas :
V. Rancangan Formula
= 240 mg
= 0,24 gram
0,5
2. Natrium benzoat = x 60
100
= 0,3 mg
0,5
3. Sakarin = x 60
100
= 0,3 mg
0,015
4. Oleum menthae plp = x 60
100
= 0,009 ml
5. Sirup simpleks = 11 ml
6. Etanol = 1 ml
7. Aquadest ad. 60 ml = 60 - (240+0,3+0,3+0,009+11+1)
= 60 - (252,6 mg)
= 60 - 0,252
= 59,748 ml
Perhitungan Dosis
DL = 240 mg
15
1. Usia 15 tahun = x 250 mg=187 , 5 mg
20
187 , 5 mg
= =3 , 7 ml
250/5 mg/ml
15
2. Usia 16 tahun = x 250/5 mg/ml=4 ml
20
187 , 5 mg
=3 , 7 ml
= 250
mg/ml
5
- Aturan pakai
Tujuan percobaan ini adalah dapat mengetahui cara membuat sediaan larutan
sirup dengan Mengencangkan sampai formulasi hingga menjadi sediaan yang
telah dirancang.
Prinsip percobaan ini adalah dengan membuat dan mengerjakan sediaan larutan
dengan bahan aktif kodein menjadi sirup dengan bahan tambahan aquades,
etanol, natrium benzoat, Menthol dan Sakarin.
Cara kerja pada percobaan sediaan ini adalah pertama siapkan alat dan bahan lalu
ditimbang dan diukur semua bahan mulai dari zat aktif hingga bahan tambahan,
Larutkan kodein dengan etanol secukupnya ditambahkan sirup simpleks
dilarutkan natrium benzoat lalu dicampurkan ke dalam larutan codein dengan
etanol, ditambah sakarin yang telah dilarutkan lalu diet aquades hingga 60 ml
lalu dihomogenkan, ditambahkan oleh Menthol secukupnya, lalu homogenkan
masukkan ke dalam wadah dan beri label serta masukkan ke dalam kemasan
yang telah dibuat sebelumnya yang berisi tentang spesifikasi dan sediaan yang
dibuat.
Alasan perlakuan diaduk secara sedikit demi sedikit yakni agar larutan sirup
yang dibuat semakin homogen dan tidak menyisakan partikel-partikel yang tidak
terlarut. (Salompe, et al ., 2020)
Hasil dari pembuahan sediaan sirup codein adalah mendapatkan nilai ph antara
6,7 secara organoleptik kesediaan ini berasa manis dan berbau mentol yang
rasanya tingkat kejernihan pada Sirup ini kurang jernih.