Kelompok 3

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 3

Nama Anggota:

1. ANGGITA GALUH OKTAVIA (F20013)

2. KUSNUL PATIMAH (F20015)

3. AYU SHOLAEKAH (F20016)

4. DELVIANA PUSPITA SARI (F20017)

5. MAWALIDA (F20018)
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KEMANGI
(Ocimum sanctum L.) PENGARUH KADAR NATRIUM
KARBOKSIMETIL
SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
TERHADAP SIFAT FISIK TABLET

Dosen Pengampu : Apt. Evi Nurul Hidayati M.S.Farm


Pengertian Sediaan Tablet

Pengertian Tablet Pengertian Tablet Hisap


Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk Tablet hisap adalah sediaan padat yang melepaskan
sediaan padat yang biasanya dibuat dengan bahaan obat dengan lambat serta melarut perlahan
penambahan bahan tambahan farmasetika kurang dari 30 menit di dalaam mulut.
yang sesuai(Ansel,1989). Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan baahan
dasar beraroma dan manis, yang dapat membuat
tablet melarut atau hancur daalam mulut (Anonim
1995)
Kelebihan Dan Kekurangan Sediaan Tablet Hisap

Kelebihan Kekurangan

• Memiliki rasa yang menyenangkan


• Tidak cocok untuk pengobatan secara sistemik.
• Mudah dalam penggunaan
• Memerlukan bahan pengikat yang banayak untuk
• Kepastian dosis
memenuhi spesifikasi yang di persyaratkan.
• Memberikan efek local
• Tidak dapat diberikan pada pasien yang tidak sadar.
• Dan tidak diperlukan air minum dalam
• Pada pediatric sering menganggap tablet hisap sebagai
penggunaannya(banker & anderson,1994)
permen, sehingga perlu di jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
Alasan Pemilihan Sediaan Tablet Hisap

Tablet hisap merupakan bentuk sediaan yang cocok untuk


ekstrak daun kemangi karena mempunyai rasa aromatik
yang enak sehingga menutupi rasa ekstrak daun kemangi
yang kurang enak. Di samping itu tablet hisap lebih
disukai pasien yang kesulitan dalam menelan tablet biasa
atau kapsul, karena cukup dengan mengulum dan
mengisapnya pelan-pelan (Banker dan Anderson, 1994).
Bentuk sediaan ini juga sangat cocok untuk pengobatan
antibakteri lokal karena melarut perlahan-lahan pada mulut
sehingga senyawa aktif bekerja lebih efektif.
Formulasi Sediaan Dan Bahan Eksipien Yang
Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan :
• Zat Aktif : Kemangi yang berasal dari B2P2TO2T Tawangmangu
• Bahan Pengikat : Etanol 70% (Bratachem), Aqua destilata, n-butanol,
(p.a) amonia pekat (p.a), aerosil,asam asetat glasial (p.a)
• Bahan Pemberi Rasa Dan Pemanis : Manitol
• Bahan Pelicin : Magnesium stearat, talk aerosil
• Bahan pengikat yang digunakan dalam pembuatan tablet hisap
diantaranya adalah gula dan jenis pati, turunan selulosa, gom arab,
tragakan dan gelatin (Voigt, 1984).
Studi Preformulasi Zat Aktif Dan Bahan
Pengisi
A. Zat Aktif

Kandungan yang terdapat pada daun kemangi adalah saponin, flavonoid


dan tannin (Syamsuhidayat dan Hutapea,1991). Flavonoid yang terisolasi
dalam daun kemangi tersebut antara lain vicenin, galutenolin, cirsilineol
(Hiltunen dan Holm, 1999). Berbagai penelitian telah membuktikan
tanaman kemangi (Ocimum Sanctum L) potensial untuk dikembangkan
sebagai herbal medicines. Daun kemangi memiliki aktivitas neuroprotektif
(Yanpallewar et al., 2004), hipoglikemik (Eshrat et al., 2001), antioksidan
(Getha et al., 2004), antibakteri dan antiinflamasi (Dharmani dan Palit,
2006).
B. Manitol
 Pemerian : Serbuk kristal berwarna putih dan tidak berbau atau granul mengalirbebas, rasa
manis. (The Handbook of Pharmaceutical Excipients hlm. 449).
 Kelarutan : Larut 1 dalam 5,5 air; larut 1 dalam 83 etanol 95%; larut 1 dalam 18gliserin. (The
Handbook of Pharmaceutical Excipients hlm. 451).
 Stabilitas
Panas : Serbuk kristal meleleh pada suhu 166-168C Stabil terhadap Panas(The Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th Ed 2009 hlm. 429).

Hidrolisis/oksidasi :Larutan manitol dalam air bersifat stabil, baik oleh dingin, asam/basaencer
maupun oksigen dari udara (tanpa kehadiran katalis) (The Handbook of Pharmaceutical
Excipients 6th Ed 2009 hlm. 429).

Cahaya : Manitol disimpan dalam wadah yang resisten terhadap cahaya dan kedap udara, pada
suhu kamar (International Journal of Pharmaceutics, Wendy L. Hulse et. al., 2009).
C. Na CMC

Pemerian Kelarutan Titik Leleh


Warna putih sampai krem rasa Mudah terdispersi dalam air 227 derajat dalam keadaan
hampir tidak berasa bau hampir membentuk larutan koloid tidak terbakar 252 derajat
tidak berbau bentuk serbuk atau larut dalam etanol, dalam eter
granul. dan dalam pelarut organik lain.

PH Larutan Stabilitas Inkompatibilitas


Inkompatibel dengan larutan asam kuat
pH 7-9 Higroskopik dan dapat menyerap air pada
dan dengan larutan garam beberapa logam
kelembapan tinggi stabil pada pH 2-10,
daripengendapan terjadi pada pH 2 dan
pengendapan terjadi pada pH 2, viskositas
pada saat pencampuran dengan etanol
berkurang pada pH lebih dari pH.
95% ,membentuk kompleks dengan
gliserin dan pektin. Konsentrasi : 0,02%,
0,04% dan 0,08%.
D. Talk

Nama Lain : Talk, talcum talcum venetum, speksteenpeder.


Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Range : 1,0-10,00 (glidart dan lubricant)
Stabilitas : Talk merupakan bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada 1608 C
selama tidak kurang dari 1 jam. Hal ini juga dapat disterilkan oleh paparan etilen oksida atau radiasi
gamma.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik..
Inkompabilitas : Tidak kompatibel dengan senyawa surfaktan
Kegunaan : Bahan Pelicin
Alasan Talk digunakan sebagai bahan pelican adalah karena talk mengurangi gesekan logam (stempel di
dalam ruang cetakan) dan gesekan tablet (atau massa yang dibatasi). Memudahkan pengeluaran tablet.
Proses Pembuatan Sediaan
Penimbangan Pencampuran awal Pengayakan Basah
Granulasi Cek IPC : Kadar Air
menggunakan mixer
diosa Dikeringkan dalam ruang
dehumidifier

Pembuatan Bahan :
Kurva kalibrasi ekstrak
Ekstrak Pengayakan kering
Pencampuran Akhir
Cek IPC : Evaluasi Granul meliputi sudut
istirahat, laju alir, kandungan lembab,
indeks kompresibilitas

Pencetakan Tablet Pengemasan Primer Pengemasan


Cek IPC : Proses stripping Sekunder
Penampilan fisik (warna, bentuk, bentuk Blister atau counting Cek IPC :
permukaan, cacat fisik) (dimasukkan botol) penampilan
Evaluasi Tablet : Keseragaman bobot, Cek IPC : kebocoran
kekerasan, kerapuhan,waktu melarut penampilan penandaan
dan uji tanggap rasa. kebocoran
Diteruskan kebagian QC penandaan
Evaluasi Sediaan Dan Alasan
Dilakukan Evaluasi Sediaan
Pemeriksaan Sifat Fisik
Granul Waktu Alir

Ditimbang 100 gram granul, kemudian


dimasukkan kedalam corong yang ujung
tangkainya ditutup. Penutup corong dibuka
Alasan Dilakukan Pemerikasaan sifat
dan granul dibiarkan mengalir sampai fisik
habis. Dihitung waktu alir granul. Granul
mempunyai sifat alir bagus bila Alasan berhubungan dengan
mempunyai waktu alir tidak lebih dari 10 keseragaman pengisian ruang cetakan
detik ( Fudholi, 1983). yang akan mempengaruhi
keseragaman bobot dan pada akhirnya
mempegaruhi kandungan zat aktif.
Granul seberat 100 gram, dimasukkan secara perlahan
melalui lubang bagian atas silinder sementara bagian
bawah ditutup. Setelah semua serbuk dimasukkan, penutup
dibuka dan serbuk dibiarkan keluar. Tinggi kerucut yang
terbentuk dan diameternya diukur. Sudut diam antara 30º –
40º menunjukkan sifat alir yang bagus (Banker and
Anderson, 1994).

Sudut Diam
Alasan dilakukannya evaluasi sudut diam pada granul
adalah untuk mengetahui sifat alir dari granul tersebut.
Sudut diam sangat dipengaruhi oleh waktu alir,
dimana apabila waktu alirnya cepat maka sudut diam
yang dihasilkan kecil dan sebaliknya jika waktu alirnya
lambat maka sudut diamnya akan besar. Besar kecilnya
sudut diam juga dipengaruhi oleh ukuran partikel,
diameter corong, cara penuangan, dan pengaruh
getaran.
Lanjutan
Uji Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet Keseragaman
Uji Pengetapan
Bobot
 Granul dimasukkan ke dalam gelas ukur dengan volume
100 ml secara perlahan-lahan yang kemudian dicatat  Sejumlah 20 tablet ditimbang, dihitung bobot rata-rata
sebagai Vo. Gelas ukur dipasang pada alat uji, kemudian tiap tablet. Jika dihitung satu persatu, tidak boleh lebih
motor dihidupkan. Dihitung perubahan volume setelah dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
pengetapan (Vt). Pengetapan diteruskan sampai menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari
permukaan granul konstan. Pengurangan volume harga yang ditetapkan pada kolom A. Dan tidak satu
campuran akibat pengetapan dinyata-kan dengan harga tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-
tap (T%). Granul mem-punyai sifat alir bagus bila ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B
indeks tapnya tidak lebih dari 20 % (Fassihi dan Kanfer, (Anonim, 1979).
1986).
 Alasan dilakukannya evaluasi keseragaman bobot yaitu
 Alasan dilakukannya evaluasi pengetapan adalah untuk agar berat/bobot tablet seragam dan tidak ada bobot
mengetahui bentuk, ukuran dan kerapatan dari suatu yang menyimpang.
granul.
Kekerasan Tablet Kerapuhan
• Pemeriksaan kekerasan tablet menggunakan alat
digital hardness tester. Alat digital Hardness • Dua puluh tablet dibebas debukan, kemudian ditimbang
Tester (Vanguard Pharmaceutical Machinery) dalam neraca analitik yang dinyatakan sebagai M1 .
dikalibrasi hingga posisi 0,00. Tablet diletakkan Kemudian tablet dimasukkan ke dalam friabilator. Alat
pada alat dengan posisi horizontal. Kemudian dijalankan selama 4 menit kecepatan 25 putaran per
diputar alatnya. Pemutaran dihentikan sampai menit. Setelah 4 menit, tablet dikeluarkan dari alat,
tablet pecah. Dibaca skala yang tertera pada alat, dibebasdebukan lagi dan ditimbang yang kemudian
dan harga yang diperoleh merupakan bilangan dinyatakan M2 . Kerapuhan dinyatakan selisih berat
yang menyatakan kekerasan tablet. Kekerasan tablet sebelum yang diuji tidak boleh berkurang lebih
tersebut dinyatakan dalam kilogram. 1% dari berat awal tablet awal uji (Mohrle, 1989).

• Alasan dilakukannya evaluasi kekerasan tablet • Alasan dilakukannya evaluasi kerapuhan tablet adalah
yaitu, Pengukuran kekerasan tablet dilakukan untuk mengetahui kekuatan fisik tablet ketika tablet
agar memastikan bahwa tablet tidak terlalu keras tersebut mengalami gesekan atau getaran. Dengan kata
atau terlalu rapuh dan juga mengetahui nilai lain uji kerapuhan dapat menentukan seberapa besar
ketahanan tablet jika terjadi guncangan serta tekanan mekanis yang dapat ditanggung tablet selama
tekanan saat proses produksi, penyimpanan dan pembuatan, pengiriman, dan penanganannya secara
juga pengiriman. keseluruhan.
Uji Tanggap Rasa

● Uji tanggapan rasa dilakukan dengan teknik


sampling acak (random sampling) dengan populasi
heterogen sejumlah 20 responden dengan mengisi
angket yang disediakan. Setiap responden
mendapatkan kesempatan yang sama untuk
merasakan sampel. Tanggapan rasa dikelompokan
dari tingkat sangat enak, enak, cukup enak, kurang
enak dan tidak enak.

● Alasan dilakukannya uji tanggap rasa adalah


sediaan tablet hisap dapat diterima dengan baik
oleh konsumen.
Uji Waktu Melarut

 Responden menghisap tablet hisap tanpa mengunyahnya dan membiarkan


tablet melarut dengan sendirinya hingga habis di dalam mulut. Waktu yang
diperlukan untuk melarut dicatat.

 Alasan dilakukannya evaluasi waktu melarut adalah untuk mengetahui berapa


lama waktu yang dibutuhkan tablet hisap untuk melarut dalam mulut.
Kesimpulan
1) Dari evaluasi sediaan yang telah dilakukan sediaan tablet hisap
memenuhi persyaratan sifat fisik granul dan sifat fisik tablet.

2) Peningkatan konsentrasi CMC-Na sebagai bahan pengikat akan


menghasilkan kekerasan tablet hisap yang semakin meningkat,
kerapuhan semakin menurun dan waktu melarut semakin lama.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai