Proposal Teknis Penguatan Data Jalan 5 Kecamatan
Proposal Teknis Penguatan Data Jalan 5 Kecamatan
Proposal Teknis Penguatan Data Jalan 5 Kecamatan
APBD 2024
USULAN TEKNIS
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KAUR
PENGUATAN DATA JALAN 5 KECAMATAN (KELAM TENGAH, KAUR UTARA, PADANG
GUCI HULU, PADANG GUCI HILIR, LUNGKANG KULE)
Jalan sesuai dengan tuntutan laju pertumbuhan lalu lintas yang diakibatkan oleh
perkembangan/pertumbuhan ekonomi.
Untuk mewujudkan penanganan jalan / jembatan yang sesuai desain teknik yang memadai
diperlukan pemuktakhiran data survey jalan / jembatan terutama pada survey kondisi jalan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kaur Bidang Bina Marga, telah
mengalokasi anggaran untuk sub kegiatan survey jalan / jembatan, jasa konsultansi
untuk melaksankan survey Penguatan data kondisi jalan. Jasa Konsultansi Survey
Penguatan data Kondisi Jalan Kabupaten dinilai tepat untuk melaksanakan pemuktakhiran
data kegiatan survey kondisi jalan.
➢ Ruas jalan lainnya yang meliputi jalan lingkungan, jalan Sentra Produksi atau Jalan
Kabupaten Kaur
3. Peraturan Menteri PUPR No. 2/PRT/M Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselarnatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum;
4. Peraturan Menteri PU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Sistem Manajemen
Mutu Departemen PU;
5. Dokumen kontrak jasa konsultansi yang menjadi dasar pelaksanaan tugas
personel survey.
6. Referensi hukum lainnya yang diperlukan dan dianggap penting
2.10. KELUARAN/OUTPUT
b. Formulir PCI ( Pavement ➢ Sebagai data dukung laporan survey Penguatan Data Jalan 5
Condition Index ) Kecamatan ( Kelam Tengah,Kaur Utara, Pd. Guci Hulu, Pd.
Guci Hilir, Lungkang Kule ).
➢ Formulir Survey Kondisi Jalan memuat data lapangan survey
perkerasan jalan Rigid Pavement
c. Formulir Inventaris Jalan ➢ Sebagai data dukung laporan survey Penguatan Data Jalan 5
Kecamatan ( Kelam Tengah,Kaur Utara, Pd. Guci Hulu, Pd.
Guci Hilir, Lungkang Kule ).
Ketua Tim disyaratkan adalah Sarjana Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil
berpengalaman dalam melaksanakan tugas sejenis minimal selama 1 Tahun
memiliki Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) Ahli Teknik Jalan Muda.
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim adalah :
SURVEYOR
ADMINISTRASI
2.12. PELAPORAN
Konsultan harus menyiapkan laporan-laporan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja,
konsultan harus menyampaikan Laporan Pendahuluan yang berisikan rencana
kerja secara menyeluruh, mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya,
jadwal kegiatan. Laporan Pendahuluan ini akan disampaikan kepada Pengguna
Jasa sebanyak 5 (lima) buku
2. Laporan Draft Akhir
Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya
pekerjaan, konsultan harus menyampaikan Laporan Akhir yang berisikan Kesimpulan
dan saran (executive summary), bagian pokok yang memuat uraian dan hasil
pelaksanaan jasa, analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masing-
masing bidang dengan dibatasi pada hal-hal yang perlu untuk mendukung kebenaran
Usulan Teknis CV. MAHAKARYA BUILD
. II-12
USULAN TEKNIS
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KAUR
PENGUATAN DATA JALAN 5 KECAMATAN (KELAM TENGAH, KAUR UTARA, PADANG
GUCI HULU, PADANG GUCI HILIR, LUNGKANG KULE)
laporan dan analisa lainnya berikut kertas kerja harus disajikan dalam jilid terpisah.
Laporan Akhir akan disampaikan kepada Pengguna Jasa.
A. Umum
Setelah memahami KAK secara keseluruhan selanjutnya pada bab ini
Konsultan akan menanggapi beberapa butir ketentuan yang tercantum
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Jumlah Man Month (MM) dari tenaga personil yang dibutuhkan dalam
KAK belum dijelaskan secara spesifik, di dalam Kerangka Acuan Kerja
hanya disebutkan keahlian dan latar belakang personil.
A. Apresiasi
Apresiasi kami artikan sebagai pemahaman terhadap kebutuhan jasa
layanan Konsultansi yang disertai dengan pemikiran baru dalam
penerapan manajemen penanganan pekerjaan sehingga hasil yang
dicapai akan lebih optimal, efektif dan efisien.
5. Pada aspek sumberdaya manusia, maka akan dipilih tim konsultan yang
bermotivasi tinggi dan benar-benar ahli sesuai dengan yang
dipersyaratkan pihak pemberi kerja, dan yang akan sesuai target waktu
yang ada;
6. Dengan pendekatan ini, diharapkan dalam pelaksanaannya nanti setiap
masalah yang mungkin timbul dapat dipecahkan dengan jalan dan solusi
yang paling optimal.
Sementara itu, untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan, konsultan akan
melakukan pemantapan organisasi kerja melalui :
1. Pola penugasan ”in house consultant”. Dengan pola ini, setiap
kegiatan yang dilakukan oleh konsultan dapat selalu dikoordinasikan
dan dikonsultasikan dengan tim teknis (counterpart) yang langsung
terkait dengan kegiatan secara berkesinambungan. Dalam hal ini akan
terjadi proses komunikasi dua arah antara konsultan dengan tim teknis
dari mulai sejak tahap awal hingga akhir guna mewujudkan target
pelaksanaan kegiatan di setiap tahapan pelaksanaan kegiatan.
2. Perlunya “line of command”. Untuk mendukung pola penugasan
yang in house consultant diperlukan prasyarat adanya kejelasan
tentang line of command, yaitu kejelasan mengenai tim teknis yang
berhak dan berwenang memberikan penugasan kepada konsultan guna
mewujudkan tercapainya target dan sasaran setiap kegiatan.
3. Perlunya “unit attachment”. Terkait dengan perlunya kejelasan line
of command, maka agar dapat mewujudkan efektivitas dan efisiensi
kegiatan dengan pola penugasan sebagai in house consultant, maka
masing-masing tenaga ahli atau asistennya harus benar-benar jelas
akan dilekatkan (in-oculated) di unit kerja mana dalam setiap tingkatan
organisasi. Penugasan mengenai hal ini akan membantu terbentuknya
sifat dan sikap profesional.
1. Definisi
Sebelum melaksanakan pekerjaan Konsultan Perencana telah menyiapkan rencana kerja hal ini dimaksudkan agar
pekerjaan dapat berjalan dengan terarah dan selesai tepat waktunya. Rencana Kerja tersebut adalah sebagai
berikut ini :
a. Persiapan Survey
b. Survey Lapangan dan Analisa Data :
- Melaksanakan uji teknis survey kondisi jalan pada Ruas Jalan Kabupaten.
- Pemilihan waktu / hari pelaksanaan survey lapangan masing-masing ruas diajukan
kepada PPK atau PPTK untuk mendapatkan persetujuan.
- Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan instansi terkait (jika diperlukan).
- Pengaturan jumlah petugas survey agar disesuaikan dengan masa kontrak
- Mencatat data survey kondisi jalan untuk pencatatan inventarisasi jalan perkerasan flexible
pavement menggunakan formular SDI (Survace Distress Index) dan perkerasan Rigid
pavement menggunakan formulir PCI (Pavement Condition Index).
- Mencatat data survey inventarisasi.
- Melaporkan hasil survei kepada Dinas
c. Penyiapan laporan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah satu petunjuk atau dasar dari sebuah rencana suatu
pekerjaan. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) didasari atas gagasan filosofis dari
pekerjaan dimaksud. Dalam hal Kegiatan Jasa Konsultansi. yang menyangkut pada proses
teknis yang disusun dengan maksud dilaksanakan secara optimal sehingga dapat
mengakomodir semua kebutuhan. Hal yang mendasar pada pelaksanaan Pekerjaan Jasa
Konsultansi ini adalah mengenai keahlian tim konsultan merencanakan Komponen pekerjaan
terdiri dari:
1. Surve Data Reference Poin (DRP)
2. Survey Inventarisasi Jalan
3. Survey Kondisi Jalan
4. Survey Kondisi Lalu Litas
5. Survey Kondisi Jembatan, Gorong-gorong dan Tembok Penahan
Jalan yang telah selesai dibangun dan dioperasikan akan mengalami penurunan kondisi sesuai
dengan bertambahnya umur jalan sehingga pada suatu saat dapat menghambat kegiatan
masyarakat. Jaringan jalan di Indonesia sebagian besar terdiri dari jalan daerah yang meliputi jalan
provinsi dan jalan kabupaten. Oleh karena itu, jalan provinsi dan kabupaten merupakan penunjang
utama kegiatan ekonomi, sosial, dan pengembangan wilayah yang direncanakan dalam umur
tertentu dan membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Untuk itu pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten perlu melakukan upaya agar jalan tersebut dapat memberikan pelayanan
sesuai dengan umur yang direncanakan melalui pemeliharaan jalan yang optimal. Dalam hal ini,
diperlukan pengelolaan atau Teknik manajemen aset jalan yang tepat.
Salah satu siklus dalam pengelolaan jalan daerah adalah Perencanaan, Pemrograman dan
Penganggaran (PPP). Selama ini perencanaan jalan baik untuk jalan baru maupun perbaikan jalan
yang sudah ada dari instansi terkait menggunakan teknik perencanaan secara manual, apabila
diterapkan pasti terdapat kesalahan akibat pembacaan data lapangan (hasil pengukuran lapangan)
yang kurang tepat, sehingga ukuran pembiayaan jalan juga menjadi kurang baik. Demikian juga
dalam perencanaan penanganan jalan baik untuk penentuan pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala dan atau peningkatan, yang dilakukan dengan metode manual akan menghasilkan justifikasi
pembiayaan jalan akan kurang efektif, oleh karena itu penggunaan program aplikasi yang efektif
dalam penentuan tersebut akan menghasilkan keluaran yang lebih sesuai dengan kondisi lapangan
yang ada.
Sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 5 ayat (1), jis. Pasal 20 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), Pasal
33, dan Pasal 34, bahwa tujuan perjuangan Bangsa Indonesia untuk mencapai masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur, baik materiil maupun spirituil yang sehat, yang menjunjung tinggi
martabat dan hak-hak azasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila, hanya dapat dicapai
apabila masyarakat dan Negara
berada dalam taraf kesejahteraan sosial yang sebaik-baiknya serta menyeluruh dan merata,
karenanya kesejahteraan sosial harus diusahakan bersama oleh seluruh Masyarakat dan
Pemerintah atas dasar kekeluargaan. usaha-usaha kesejahteraan sosial perlu dilakukan di dalam
rangka dan sebagai bagian yang integral dari usaha-usaha pembangunan Nasional ke arah
mempertinggi taraf kehidupan seluruh Rakyat
Tujuan dari pembangunan ekonomi secara keseluruhan adalah untuk mewujudkan masyarakat
Bahagia dan sejahtera yang merata baik material maupun spiritual. Untuk mewujudkan tujuan
pembangunan ekonomi maka prioritas pembangunan diletakkan pada pembangunan ekonomi
karena diharapkan hasil dari pembangunan ekonomi dapat digunakan untuk mendorong
pembangunan di bidang lainnya.
Untuk mengolah potensi ekonomi potensial menjadi riil, Prasarana jalan, jembatan dan drainase
adalah sarana yang sangat penting adalah melalui pengembangan perekonomian. Karena dengan
pengembangan Prasarana jalan, jembatan dan drainase akan mendorong pada beberapa aspek
mulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang pada akhirnya akan menciptakan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menangkap
bahwa Prasarana jalan, jembatan dan drainase merupakan salah satu infrastruktur utama sekaligus
komponen pokok untuk menunjang aktifitas perekonomian masyarakat dan pemerataan
pembangunan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bengkulu mempunyai tugas
pokok melakukan pembinaan dan pengelolaan jalan di wilayah Provinsi Bengkulu. Penentuan
sasaran yang tepat dan perwujudan sasaran yang efektif merupakan indikator kinerja pembinaan
jalan.
Kondisi kemantapan jalan penting untuk diketahui sebagai dasar untuk pemrograman dan
prioritas alokasi kebutuhan dana, untuk mencapai semua hal di atas, diperlukan system untuk
menentukan prioritas alokasi kebutuhan dana setiap tahun. Sehingga akan mempercepat
pertumbuhan pariwisata dan pengembangan KSPP (Kawasan Sentra Produksi Pangan) kawasan
wilayah Provinsi Bengkulu, perlu merencanakan strategi pengembangan system jarigan jalan
mendukung sector pariwisata dan KSPP (Kawasan Sentra Produksi Pangan) termasuk juga
peningkatan kinerja program Dana
Alokasi Khusus (DAK) Jalan dan Jembatan dan rencana pengusulan rencana Program Hibah
Jalan Daerah (PHJD) sehingga mobilitas orang maupun barang dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi dan dapat memenuhi kebutuhan sosial masyarakat. Kondisi akses yang cukup jauh dan
jaringan jalan yang sebagian besar mengalami kerusakan mengakibatkan waktu tempuh serta
tingkat pelayanan jalan rendah, sehingga biaya transportasi menjadi meningkat. Hal ini menimbulkan
kerugian bagi pengguna jalan terutama dalam hal pemborosan biaya, waktu, bahan bakar, serta
rendahnya kinerja ruas jalan itu sendiri.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Kaur yang mempunyai tanggung jawab
untuk memastikan kinerja pelayanan jaringan jalan secara optimal sehingga kualitas jaringan jalan
daerah dapat meningkat serta kemantapan jalan daerah dalam mendukung sector pariwisata dan
KSPP (Kawasan Sentra Produksi Pangan) dapat lebih optimal. Untuk itu diperlukan perencanaan,
pemograman, penganggaran system jaringan jalan secara rinci untuk menjamin pelaksanaan
program berjalan. Untuk mempermudah proses perencanaan, pemrogaman, dan penganggaran,
digunakan program PENGUATAN DATA JALAN 5 KECAMATAN (KELAM TENGAH, KAUR UTARA,
PADANG GUCI HULU, PADANG GUCI HILIR, LUNGKANG KULE).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan, pada Bab III Pasal 5,
tentang Perencanaan Perkebunan yang dimaksudkan sebagai pedoman, arah dan pengendali
pencapaian tujuan pembangunan Perkebunan. Untuk itu di arah pembangunan Perkebunan di
Provinsi Bengkulu lebih terarah dan terfokus pada komoditas unggulan yang dapat mendongkrak
kesejahteraan masyarakat dengan dukungan Transportasi dan Pengairan yang siap untuk
mendukung tercapainya sasaran.
Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bertekad
untuk meningkatkan produksi dan produktivitas semua sector melalui arah kebijakan yang berpihak
pada masyarakat seperti Peningkatan sarana dan prasarana yang sudah ada.
3.3.1. MAKSUD
3.3.2. TUJUAN
Tujuan pengadaan Penyedia Jasa Konsultansi ini adalah :
1. Mendapatkan nilai kondisi jalan di Ruas Jalan Kabupaten
2. Sebagai masukan dalam penyusunan rencana dan program pembinaan jaringan jalan.
3. Mewujudkan pengelolaan jalan yang terpadu dan terarah dari sisi perencanaan,
perbaikan dan pengelolaan anggaran.
4. Sebagai informasi bagi pihak yang memerlukan.
➢ Ruas jalan lainnya yang meliputi jalan lingkungan, jalan Sentra Produksi atau Jalan lainnya
dimana status jalan tersebut belum dimasukkan kedalam SK Jalan Kabupaten Kaur
➢ Team Leader atau Tenaga Ahli aktif dalam Pendampingan Kegiatan Pemeriksaan oleh
auditor ataupun dalam kegiatan verivikasi data Kondisi Jalan oleh Tim verivikator
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
• Jangka waktu pelaksanaan sebagaimana ditentukan dalam kerangka acuan kerja adalah selama 1.7
Bulan (51 Hari Kalender)
• Tahapan kegiatan yaitu seluruh rangkaian kegiatan yang diperlukan berkaitan dengan keluaran yang
harus dihasilkan dan lingkup substansi yang harus dihasilkan akan berpengaruh pada tahapan dan
jadwal pelaksanaan
Kedua hal tersebut menjadi input untuk merumuskan rencana kerja dengan batasan waktu yang telah
ditetapkan. perincian kegiatan dengan alokasi waktu dapat dilihat pada Tabel berikut:
I Tahap Persiapan
1. Persiapan Kantor
2. Mobilisasi Personil
3. Pengumpulan dan Sekunder
4. Rapat Kordinasi dengan PPK
Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Dokumen RPJMD ini selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD).
RKPD merpakan perencanaan tahunan yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah,
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya KEBIJAKAN DAERAH
BIDANG JALAN
3) PENDEKATAN KEBIJAKAN
Permasalahan:
➢ Tuntutan masyarakat akan kebutuhan pelayanan jalan jauh lebih tinggi dari kondisi
Usulan Teknis CV. MAHAKARYA BUILD
. III-13
USULAN TEKNIS
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KAUR
PENGUATAN DATA JALAN 5 KECAMATAN (KELAM TENGAH, KAUR UTARA, PADANG GUCI
HULU, PADANG GUCI HILIR, LUNGKANG KULE)
4) PENDEKATAN KELEMBAGAAN
Konsultasi :
➢ Melakukan konsultasi kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan atau pengguna jasa
mengenai tahap kembang desain perencanaan.
Sebelum dilakukan survei tematik identifikasi batas administrasi, sarana, prasarana dan land
use diperlukan persiapan survei yang terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
➢ Rekruitmen koordinator wilayah dan surveyor
Untuk mengefektifkan organisasi dan efisiensi biaya pelaksanaan survei maka dilakukan
rekruitmen koordinator wilayah dan surveyor dan tenaga pendukung lainnya pada masing-
masing wilayah. Tenaga survei diupayakan direkrut dari masing-masing wilayah kabupaten/kota
dengan tetap memperhatikan kualifikasi yang dipersyaratkan.
➢ Pelatihan koordinator wilayah dan surveyor
Pelatihan koordinator wilayah dimaksudkan untuk membekali pengetahuan bagi koordinator
wilayah dan surveyor mengenai prosedur dan tata cara dan metode pelaksanaan survei
tematik identifikasi batas administrasi, sarana, prasarana dan land us2. Materi pelatihan
meliputi:
~ Rencana kerja pelaksanaan survei tematik identifikasi batas administrasi, sarana,
prasarana dan land use;
~ Pedoman Survei GPS untuk pengambilan data batas administrasi, sarana, prasarana
dan land use;
~ Pedoman pemasukan data survey;
~ Pedoman kualiti kontrol data hasil survei
~ Pedoman pengolahan data dan pelaporan hasil survei;
➢ Mobilisasi Personil, Bahan dan Peralatan
Pada tahapan ini personil tenaga ahli dan pendukung wilayah serta bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan survei pada masing-masing wilayah dimobilisasi ke masing-
masing base camp sehingga siap untuk melaksanakan kegiatan operasional survei lapangan.
➢ Identifikasi Lapangan
Pekerjaan identifikasi lapangan adalah dengan cara mencocokkan kenampakkan detail yang
terlihat di citra/foto dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Untuk lebih memudahkan
pelaksanaan identifikasi digunakan perbesaran Citra (blow up).
Usulan Teknis CV. MAHAKARYA BUILD
. III-15
USULAN TEKNIS
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KAUR
PENGUATAN DATA JALAN 5 KECAMATAN (KELAM TENGAH, KAUR UTARA, PADANG GUCI
HULU, PADANG GUCI HILIR, LUNGKANG KULE)
Pelaksanaan Identifikasi dilakukan dengan membawa materi cetakan Citra yang sudah
diberi alas dari plastik mika dan dukungan transportasi lokal dan tenaga lokal sebagai
pembantu sekaligus sebagai penunjuk jalan. Detail yang diidentifikasi langsung di
lapangan merupakan tambahan informasi terhadap data topografi, detail tersebut diberi
simbol maupun nama toponimi sesuai dengan kenyaataan dilapangan. Semua informasi
tersebut akan ditulis diatas Blow up dengan menggunakan permanen pen sehingga
tidak mudah luntur. Detail-detailyang diidentifikasi antara lain :
➢ Batas Administrasi
Mengidentifikasi dan menggambarkan batas administrasi (batas kelurahan/desa,
batas kecamatan, batas kabupaten/kota dan batas propinsi) sesuai dengan informasi
yang dikeluarkan instansi pemerintah setempat. Batas administrasi ini digambar dengan
simbol yang telah ditentukan dalam persyaratan teknis. Batas administrasi yang akan
diidentifikasi meliputi :
~ Batas Kelurahan/desa
~ Batas Kecamatan
Usulan Teknis CV. MAHAKARYA BUILD
. III-17
USULAN TEKNIS
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KAUR
PENGUATAN DATA JALAN 5 KECAMATAN (KELAM TENGAH, KAUR UTARA, PADANG GUCI
HULU, PADANG GUCI HILIR, LUNGKANG KULE)
~ Batas Wilayah
~ Batas Kabupaten
➢ Metode Penggunaan GPS Handheld (Navigasi)
Dalam penggunaan GPS Navigasi, perlu diperhatikan beberapa hal sebelum melakukan
pengukuran dilapangan yaitu :
~ Pastikan pada receiver GPS tersebut tidak terdapat data waypoint dan tracks
yangtersimpan dalam memory.
~ Pastikan receiver GPS telah menerima sinyal dari 4 satelit (minimal) dan
muncultampilan halaman informasi satelit beserta nilai koordinat yang terukur.
~ Baterai pada GPS yang akan digunakan adalah yang layak pakai (baru).
~ Lakukan kalibrasi ketepatan posisi detil lapangan seperi jalan, sungai, dan titik pasti
lainnya
Berikut petunjuk dalam pengoperasian GPS Handheld dalam rangka melakukan survey
identifikasiuntuk mendapatkan informasi sarana prasarana dan penggunaan lahan sawah.
Gambar. Tampilan Jumlah satelit yang tertangkap oleh receiver GPS Garmin 86 Csxbeserta
Tampilan Halaman Informasi Satelit Beserta nilai Koordinat Yang Terukur
b. Nilai GDOP (Geometric Dilution of Precision) pada waktu pengamatan harus dibawah 8
meter untuk mendapatkan ketelitian yang akurat. GDOP ini adalah salah satu, parameter
yang menunjukkan ketelitian data koordinat yang diterima oleh receiver GPS. Gambar
c. Posisi Tracking pada GPS sudah pada posisi ON, Hal ini dilakukan agar pengukuran
terekam secara otomatis oleh GPS. Gambar
dapat di Download langsung kedalam computer dan untuk mengedit atribut-atribut yang ada
didalam setiap point/tracking yang diambil dilapangan.
Berdasarkan topologi node seperti yang dijelaskan diatas, bisa dibuat link. Link
tersebut mempunyai arah yang bisa ketahui dengan menyimpn infomasi mengenai
node awal dan node akhir link tersebut. Link terbentuk oleh beberapa vertex sehingga
link bisa berupa kurva yang halus. Contoh topologi jaringan adalah topologi jaringan
jalan, saluran listrik sungai danlain-lain.
Topologi Poligon. Topologi Pologon adalah hubungan spasial diantara feature geografik
yangberupa luasan.
Poligon pada dasarnya dibentuk oleh link. Sebuah polygon didefinisikan dengan
menyimpan link yang membatasi poligon tersebut. Dengan Topologi ini, sebuah garis
yang merupakan perbatasan polygon akan digambar sekali saja.
Data-data digital hasil dijitasi ataupun penggambaran langsung secara digital sering
kali masih mengandung kesalahan sehingga belum siap untuk dibangun topologinya.
Segment yang sangat pendek. Segmen yang sangat pendek seringkali menimbulkan
tampilan yang kurang indah (jadge/bergerigi). Dengan pertimbangan tertentu, segmen
ini sebaiknya dihilangkan.
Objek grafik yang berupa garis/polyline, luasan/area selalu memiliki node dan vertek.
Pada suatu layer yang sama, setiap garis yang bersilangan harus berpotongan pada
satu vertek seperti gambar berikut ini:
Tidak ada “dangling lines”. Dangling lines adalah suatu kondisi dimana sebuah
garis tidak kontinyu. Ketidakkontinyuan tersebut bisa disebabkan oleovershoot
atau undershoot.
Beberapa centroid dalam satu luasan / area. Setiap polygon memiliki satu centroid pada
layer yang sama, tidak boleh lebih. Centroid tersebut bisa berupa titik (label) ataupun teks
(anotasi). Pada kondisi tertentu, misalnya centroid persil yang berupa teks NIB, teksa
tersebut harus unik. Namun adakalanya teks tersebut tidak unik seperti teks yang
menjelaskan penggunaan lahan, karena penggunaan lahan, bisa saja sama untuk beberapa
luasan / area.
Node Clustering. Jarak antara setiap node dalam suatui peta digital harus dibatasi
dengantolleransi tertentu. Beberapa node yang berdekatan melebihi toleransi disebut dengan
cluster. Pseudeo Nod2. Pseudo node adalah node yang menghubungkan dua garis atau
polylin2.
Silver Poligon. Silver poligon adalah polygon yang memanjang dengan luas yang
sangatkecil.
Untuk mencapai integritas data spasial seperti yang diinginkan, ada dua proses yang harus
dilalui yaitu clean-up akan mengoreksi beberapa kesalahan data seperti berikut ini:
Proses clean-up data hanya akan mengoreksi kesalahan data pada toleransi tertentu.
Kesalahan data di luar jangkauan toleransi akan terdeteksi dalam proses pembangunan
topologi.
Ketua Tim disyaratkan adalah Sarjana Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil
berpengalaman dalam melaksanakan tugas sejenis minimal selama 1 Tahun
memiliki Sertifikat Keahlian Kerja (SKA) Ahli Teknik Jalan Muda.
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim adalah :
a. Melakukan koordinasi terhadap semua tenaga/personil yang terlibat dalam
pekerjaan survey pengumpulan data jaringan jalan yang dimaksud, sehingga
tercapai hasil yang sebaik-baiknya.
b. Bertanggung jawab terhadap keakuratan data,kelengkapan data dan ketepatan
waktu survey,sesuai dengan panduan dan jadwal waktu yang ditetapkan,
termasuk hasil masukan data dan pengiriman laporannya kepada Kegiatan
pekerjaan Penguatan Database dan Survey Kondisi Jalan Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kaur.
DRAFTER
SURVEYOR
ADMINISTRASI
Muhammad 1,7
2 Drafter -
Harrymansyah
Kontrak pekerjaan di rencanakan berbentuk kontrak waktu penugasan, oleh karena itu
jadwal waktu penugasan kami susun berdasarkan jumlah Orang Bulan dalam rencana
anggaran biaya pekerjaan supervise tersebut.
3.14. PELAPORAN
Konsultan harus menyiapkan laporan-laporan sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja,
konsultan harus menyampaikan Laporan Pendahuluan yang berisikan rencana
kerja secara menyeluruh, mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya,
jadwal kegiatan. Laporan Pendahuluan ini akan disampaikan kepada Pengguna
Jasa sebanyak 5 (lima) buku
2. Laporan Draft Akhir
Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya
pekerjaan, konsultan harus menyampaikan Laporan Akhir yang berisikan Kesimpulan
dan saran (executive summary), bagian pokok yang memuat uraian dan hasil
pelaksanaan jasa, analisa menyeluruh yang lebih rinci dan luas pada masing-
masing bidang dengan dibatasi pada hal-hal yang perlu untuk mendukung kebenaran
laporan dan analisa lainnya berikut kertas kerja harus disajikan dalam jilid terpisah.
Laporan Akhir akan disampaikan kepada Pengguna Jasa.