15 Bab 2
15 Bab 2
15 Bab 2
tali, akan terpelintir dan menyebabkan branch line terbelit pada main line
(Ardidja, 2004).
sarden,ekor kuning, atau layang. Cumi beku sering digunakan untuk pancing
rawai tetapi lebih sering sebagai umpan adalah ikan todak. Bandeng hidup juga
digunakan untuk pancing rawai, terutama oleh kapal Taiwan (Beverly,2003)
2.3.2 Setting
Kegiatan setting diawali dengan mempersiapnkan umpan yang
jumlahnya kurang lebih sama dengan jumlah mata pancing yang dioperasikan,
umpan-umpan ditempatkan didalam kotak-kotak dengan jumlah tertentu.
Selanjutnya anak buah kapal menggambil posisi masing-masing sesuai dengan
tugasnya. Sementara kecepatan kapal dikurangi (3-4 knot), selanjutnya diikuti
penerunan pancing. Secara garis besar kegiatan penurunan pancing adalah
sebagai berikut : mula-mula pelampung dengan tiang bendera di turunkan
beserta tali pelampungnya, kemudian tali utama dan akhirnya tali cabang yang
diikuti mata pancing yang telah diberi umpan. Tali utama tersebut kemudian
dilepas dan begitu seterusnya sampai yang terakhir disambungkan dengan
satuan rawai berikutnya mengunakan tali penyambung.
8
2.3.3 Drifting
setelah selesai proses setting, awak kapal membersihkan dan
merapikan semua peralatan yang telah digunakan dalam kegiatan tersebut,
dilanjutkan dengan istrahat kecuali beberapa orang yang bertugas jaga untuk
mengawasi rawai tuna dengan menggunakan teropong untuk mengamati
pelampung tanda atau menggunakan radio direction finder (RDF) apabila rawai
menggunakan radio buoy.
2.3.4 Hauling
Hauling dilakukan 5-6 jam kemudian setelah setting pancing. Secara
garis besar kegiatan hauling rawai secara berturut-turut dimulai dari penaikan
tiang bendera, pelampung, tali pelampung, beserta pemberat diangkat keatas
geladak kapal, tali utama, berikut tali cabang beserta mata pancingnya dan
begitu seterusnya sampai keseluruhan satuan pancing terangkat ke atas geladak
kapal.
Bila pada mata pancing ada ikan yang tertangkap, pengambilan ikan ke
geladak kapal biasanya dilakukan oleh tiga orang, tergantung dari besar-kecilnya
ikan yang tertangkap, yaitu setelah ujung tali cabang dilepas dari tali utama
(Subani dan Barus, 1989).
Kecepatan kapal saat penarikan tali ke atas geladak kapal, kecepatan
kapal diatur di bawah kecepatan normal pada kecepatan 2-3 knot. Haluan kapal
di atas angin di bawah kondisi normal.
9
2.6.1 Albakora
Berlemak tinggi, kaya akan lemak tak jenuh omega 3, albakora memiliki
warna daging tercerah dan sebut sebagai tunah putih. Dengan rasa yang lembut
dan daging putih menyebabkan albakora menjadi produk tuna kaleng dengan
harga komersial paling mahal. Banyak ditemukan di perairan terbuka di seluruh
perairan tropis dan lautan panas dan laut mediterania. Sirip dada albakora
sangat panjang, mencapai 30% dari total panjang tubuhnya. Duri ekornya
berjumlah 11-14, dan sirip punggungnya sangat baik menghadap ke depan.
Panjangnya dapat mencapai 140 cm dan berat mencapai 60,3 kg. Hasil
tangkapan di Indonesia beratnya antara 20-25 kg (IOTC, 2013)
ditoleransi untuk jangka pendek. Di Atlantik, kelas ukuran yang lebih besar (80
sampai 125 cm) dikaitkan dengan badan air yang lebih dingin, sementara
individu yang lebih kecil cenderung terjadi pada strata yang lebih hangat (FAO
1983)
2.6.2 Madidhang
Madidihang ini biasanya lebih besar dari pada albakora mencapai berat
lebih dari 150 kg. Dagingnya merah muda pucat dengan cita rasa yang sedikit
lebih kuat dari pada albakora. Merupakan tipe tuna yang dikonsumsi oleh
manusia sebagai makanan, tuna ini ditemukan di perairan terbuka lautan tropis
dan subtropis di seluruh dunia, tidak terkecuali di laut mediterania. Panjangnya
dilaporkan dapat mencapai sekitar 2,4 m. Kedua sirip punggung dan sirip ekor
berwarna kuning cerah, sebagian badannya berwarna biru metalik gelap
(kehitaman) berubah hingga silver/ keperakan di bagian perut, yang juga memiliki
sekitar 20 garis vertical (IOTC, 2013)
nampaknya dipengaruhi oleh struktur termal kolom air, seperti yang ditunjukkan
oleh korelasi erat antara kerentanan ikan terhadap tangkapan seine, kedalaman
lapisan campuran, dan kekuatan gradien suhu di dalam termoklin.
Madidihang pada dasarnya terbatas pada 100 m dari kolom air di
daerah dengan oksiklin yang ditandai, karena konsentrasi oksigen kurang dari 2
ml / l yang dijumpai di bawah termoklin dan gradien termoklin kuat cenderung
menyingkirkan keberadaannya di perairan di bawah lapisan diskontinuitas.
Distribusi larva di perairan khatulistiwa bersifat transoceanic sepanjang tahun,
namun terjadi perubahan musiman pada kerapatan larva di perairan subtropis.
Dipercaya bahwa larva terjadi secara eksklusif di daerah air hangat, yaitu di atas
termoklin (FOA 1983).
Menurut Sivasubramaniam 1965 dalam sumadhiharga 2001,
madidihang tersebar luas di seluruh Samudra Hindia antara lintang 10º-30º S.
pengelompokan terdapat di jalur Khatulistiwa antara lintang 03º U - 08º S. dan
mulai pantai afrika hingga pulau sumatera sebaran luas jenis ini menimbulkan
beberapa pendapat mengenai stock.
Madidihang memijah pada musim semi dan musim panas dibelahan
bumi utara. Ikan ini dapat memijah sepanjang tahun di daerah khatulistiwa
dengan posisi lintang 10º - 15º U dan bujur 120º - 180º T di Samudera Pasifik.
Puncak memijah terjadi dalam bulan Juli dan November (Cole 1980 dalam
Sumadhiharga 2001).