Penerapan Sistem Informasi Persediaan SP

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN SPAREPART

SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA UD.


BENGKEL MOTOR X
Efi Anisa1, Iwan Krisnadi2
1Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana
Jl. Menteng Raya No.29, RT.2/RW.7, Kb. Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, 10340
Email: [email protected], [email protected]

Abstrak - Pengolahan data persediaan sparepart pada bengkel UD. Bengkel Motor X masih
dilakukan secara manual, yaitu dengan menggunakan pencatatan buku besar, hal ini
mengakibatkan pengolahan data memakan waktu yang lama. Padahal untuk mengolah data
persediaan sparepart diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam pembukuannya.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya strategi pengembangan bisnis dalam hal
sistem informasi persediaan sparepart. Metode yang digunakan untuk pembangunan sistem
informasi ini menggunakan Metode Waterfall dengan dimodelkan menggunakan, Context Diagram
dan Data Flow Diagram (DFD).
Hasil akhir dari strategi pengembangan bisnis ini adalah adanya sistem informasi
persediaan sparepart berbasis web yang dapat memberi kemudahan transaksi penjualan,
pembelian, dan pengolahan data persediaan sparepart pada UD. Bengkel Motor X supaya proses
transaksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja
serta menyediakan informasi dengan cepat dan akurat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kata Kunci: Strategi Pengembangan Bisnis, Sparepart, Persediaan, Sistem Informasi

PENDAHULUAN organisasi. Ada tiga tahapan dalam


Menurut Badan Pusat Statistik, manajemen strategis, yaitu perumusan
jumlah sepeda motor di Indonesia mencapai strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi
jumlah lebih dari 113 juta unit pada tahun strategi.[1]
2017. Angka tersebut mengalami Salah satu faktor penting dalam
peningkatan signifikan sekitar 12% setiap usaha bengkel adalah persediaan sparepart
tahunnya, menjadikan sepeda motor sebagai yang lengkap. Karena persediaan sparepart
jenis kendaraan terbanyak yang ada di yang lengkap pelanggan akan dengan
negara ini. Dari fakta tersebut dapat kita mudah memilih produk yang sesuai
simpulkan bahwa membangun usaha yang keinginan mereka dengan menyesuaikan
berkaitan dengan sepeda motor merupakan kebutuhan motor dan kekuatan daya beli
peluang yang cemerlang. Salah satu di pelanggan untuk memilih produk yang asli
antaranya adalah usaha bengkel motor. atau yang biasa. UD. Bengkel Motor X
Selain peluang, akan banyak ancaman dalam Pengolahan data persediaan
pendatang baru dan persaingan harga yang sparepart masih dilakukan secara manual,
semakin ketat antar pelaku usaha. Maka yaitu dengan menggunakan kartu stok dan
dibutuhkan manajemen strategi buku besar, akibatnya pengolahan data
pengembangan bisnis yang baik agar pelaku tersebut memakan waktu yang lama dan
usaha dapat menghadapi persaingan. sering terjadi ketiadaan persediaan sparepart
Menurut Fred R David (2004:5) Manajemen yang disebabkan oleh kurang
strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, termonitoringnya persediaan. Padahal untuk
penerapan, dan pengevaluasian keputusan - mengolah data persediaan sparepart
keputusan, manajemen strategis berfokus diperlukan ketelitian dan ketepatan.
pada proses penetapan tujuan organisasi, Untuk mengatasi masalah tersebut
pengembangan kebijakan dan perencanaan perlu adanya strategi pengembangan bisnis
untuk mencapai sasaran, serta dalam hal sistem informasi persediaan
mengalokasikan sumber daya untuk sparepart, yang dapat melakukan
menerapkan kebijakan dan merencanakan penanganan data barang yang akan
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen diolah ke dalam sebuah gudang data
strategis mengkombinasikan aktivitas- (database) serta menerapkan suatu
aktivitas dari berbagai bagian fungsional aplikasi yang dapat membantu atas
suatu bisnis untuk mencapai tujuan masalah yang dialami selama ini, dengan
harapan informasi yang dibutuhkan dapat perusahaan yang melakukan kegiatanusaha
berjalan secara cepat dan akurat. umumnya memiliki persediaan.[3]
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
permasalahan yang dapat dikemukakan Sparepart
adalah sebagai berikut : Menurut Richardus Eko Indrajit dan
1. Bagaimana Managemen Strategi Richardus Djokopranoto(2003:6).Dalam
pengembangan Bisnis yang diambil UD. bukunya Manajemen Persediaan
Bengkel Motor X untuk sistem informasi menyatakan definisi Suku cadang atau
persediaan sparepart? sparepart adalah suatu alat yang mendukung
2. Bagaimana menerapkan sistem informasi pengadaan barang untuk keperluan
persediaan sparepart berbasis web pada peralatan yang digunakan dalam proses
UD. Bengkel Motor X? produksi”. Berdasarkan definisi diatas, suku
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah cadang merupakan faktor utama yang
sebagai berikut: menentukan jalannya proses produksi dalam
1. Mengembangkan bisnis dan suatu perusahaan. Sehingga dapat dikatakan
meningkatkan profit penjualan dengan suku cadang ini mempunyai peranan yang
mengembangkan layanan informasi cukup besar dalam serangkaian aktivitas
persediaan sparepart pada bengkel perusahaan.[4]
motor X.
2. Meningkatkan layanan pelanggan Manajemen strategis
dengan menyediakan informasi dengan Menurut Fred R David Manajemen strategis
cepat dan akurat untuk lebih adalah seni dan ilmu penyusunan,
meningkatkan kepuasan pelanggan. penerapan, dan pengevaluasian keputusan -
3. Memberikan kemudahan bagi pemilik keputusan, manajemen strategis berfokus
usaha dalam hal pencatatan dan pada proses penetapan tujuan organisasi,
informasi persediaan sparepat. pengembangan kebijakan dan perencanaan
untuk mencapai sasaran, serta
KAJIAN LITERATUR mengalokasikan sumber daya untuk
Pengertian Sistem Informasi menerapkan kebijakan dan merencanakan
Menurut Hartono Jogiyanto ( 2011:5 ) Sistem pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
adalah kumpulan elemen-elemen yang strategis mengkombinasikan aktivitas-
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan aktivitas dari berbagai bagian fungsional
tertentu. Sistem sangat diperlukan dalam suatu bisnis untuk mencapai tujuan
memproses masukan untuk menghasilkan organisasi. Ada tiga tahapan dalam
keluaran. Sebuah sistem merupakan manajemen strategis, yaitu perumusan
himpunan komponen atau variabel yang strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi
terorganisasi, saling berinteraksi, saling strategi.[1]
bergantung satu sama lain dan terpadu.
Sedangkan Informasi adalah sesuatu yang Tahapan dalam Manajemen Strategik [1]
nyata atau setengah nyata yang dapat 1. Perumusan strategi : Meliputi kegiatan
mengurangi derajat ketidakpastian tentang untukmengembangkan visi dan misi
suatu keadaan atau kejadian. [2] organisasi, mengidentifikasi peluang dan
ancaman eksternal organisasi,
Persediaan menentukan kekuatan dan kelemahan
Menurut Agus Ristono,(2009:3) Persediaan internal organisasi, menetapkan tujuan
adalah Konsep Persediaan persediaan dapat jangka panjang organisasi, membuat
diartikan sebagai barang-barang sejumlah strategi alternatif untuk
yangdisimpan untuk digunakan atau organisasi, serta memilih strategi tertentu
dijualpada masa atau periode yang akan untuk digunakan
datang. Persediaan terdiri dari persediaan 2. Pelaksanaan strategi : Mengharuskan
bahan baku, persediaan bahan setengah jadi perusahaan untuk menetapkan sasaran
dan persediaan barang jadi. Persediaan tahunan, membuat kebijakan,
bahan baku dan bahan setengah jadi memotivasi karyawan, dan
disimpan sebelum digunakan atau mengalokasikan sumber daya sehingga
dimasukkan ke dalam proses produksi, perumusan strategis dapat dilaksanakan.
sedangkan persediaan barang jadi atau 3. Pelaksanaan strategis mencakup
barang dagangan disimpan sebelum dijual pengembangan budaya yang
atau dipasarkan. Dengan demikian setiap mendukung strategi, penciptaan struktur
organisasi yang efektif, pengarahan
kembali usaha–usaha pemasaran,
penyiapan anggaran, pengembangan
dan pemanfaatan sistem informasi, serta
menghubungkan kompensasi untuk
karyawan dengan kinerja organisasi
4. Evaluasi strategi : Tahap ini merupakan
tahap akhir dari manajamen strategik tiga
kegiatan pokok dalam evaluasi strategi
adalah : Mengkaji ulang faktor-faktor
eksternal dan internal yang menjadi
landasan perumusan strategi yang
diterapkan sekarang ini. Kemudian
mengukur kinerja, melakukan tindakan-
tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu
dilakukan karena keberhasilan saat ini
bukan merupakan jaminan untuk
keberhasilan di hari esok.
Gambar 1. Rencana Penelitian
Strategi Bisnis
Metode Pengumpulan Data
Menurut David (2011), strategi bisnis adalah
Prosedur pengumpulan data antara lain
alat untuk mencapai tujuan jangka panjang.
adalah dengan cara :
Sebuah perusahaan harus berjuang
1. Wawancara atau interiview adalah
mencapai keuntungan kompetitif secara
sebuah dialog yang dilakukan oleh
berkelanjutan, berupa (1) terus beradaptasi
pewawancara (interviewer) untuk
untuk berubah dalam eksternal trend dan
memperoleh informasi dari
kapasitas internal, kemampuan dan
terwawancara.
sumberdaya; dan (2) perencaan efektif,
2. Kuesioner atau angket adalah sejumlah
implementasi dan evaluasi strategi yang
pertanyaan tertulis yang digunakan
berperan besar. [5]
untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang
Analisa SWOT
pribadinya atau hal-hal yang diketahui.
Menurut Richard L. Daft (2010:253) Analisis
Dipandang dari cara menjawab
SWOT (SWOT analysis) yakni mencakup
kuesioner dapat dibedakan atas :
upaya-upaya untuk mengenali kekuatan,
a. Kuesioner terbuka
kelemahan, peluang, dan ancaman yang
kuesioner yang memberi
menentukan kinerja perusahaan. Informasi
kesempatan kepada responden
eksternal mengeni peluang dan ancaman
untuk menjawab dengan kalimat
dapat diperoleh dari banyak sumber,
sendiri.
termasuk pelanggan, dokumen pemerintah,
b. Kuesioner tertutup
pemasok, kalangan perbankan, rekan
kuesioner tertutup yang sudah
diperusahaan lain. Banyak perusahaan
disediakan jawbannya sehingga
menggunakan jasa lembaga pemindaian
responden tiggal memilih.
untuk memperoleh keliping surat kabar, riset
3. Observasi adalah cara pengambilan
di internet, dan analisis tren-tren domestik
data dengan pengamatan langsung
dan global yang relevan.[6]
yang dapat dilakukan dengan
menggunakan seluruh alat indera.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan melalui tahapan-
Metode Pengembangan Sistem
tahapan kegiatan dengan mengikuti
Metode pengembangan penerapan sistem
kerangka pikir yang meliputi metode
informasi persediaan sparepart sebagai
pengumpulan data dan metode
strategi bisnis pada ud. bengkel motor x
pengembangan sistem. Tahapan yang akan
menggunakan metode waterfall.
dilakukan peneliti untuk mempermudah
dalam melakukan desain penelitian sistem
Pengertian Metode Waterfall
persediaan sparepart berbasis web
Metode air terjun atau yang sering
digambarkan seperti alur flowchart berikut :
disebut metode waterfall sering dinamakan
siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana Sistem membantu dalam menentukan
hal ini menggambarkan pendekatan yang perangkat keras(hardware) dan sistem
sistematis dan juga berurutan pada persyaratan dan juga membantu dalam
pengembangan perangkat lunak, dimulai mendefinisikan arsitektur sistem secara
dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu keseluruhan.
berlanjut melalui tahapan-tahapan 3. Implementation
perencanaan (planning), permodelan Pada tahap ini, sistem pertama kali
(modeling), konstruksi (construction), serta dikembangkan di program kecil yang
penyerahan sistem ke para disebut unit, yang terintegrasi dalam
pelanggan/pengguna (deployment), yang tahap selanjutnya.
diakhiri dengan dukungan pada perangkat Setiap unit dikembangkan dan diuji
lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, untuk fungsionalitas yang disebut
2012). Tahapan metode waterfal ldapat sebagai unit testing.
dilihat pada gambar di bawah ini. [7] 4. Integration & Testing
Seluruh unit yang dikembangkan dalam
Tahapan Metode Waterfall tahap implementasi diintegrasikan ke
Metode penelitian yang digunakan oleh dalam sistem setelah pengujian yang
peneliti yaitu metode penelitian kualitatif yaitu dilakukan masing-masing unit. Setelah
peneliti melakukan penelitian dengan integrasi seluruh sistem diuji untuk
melakukan observasi dan studi lapangan mengecek setiap kegagalan maupun
dengan melihat secara langsung proses kesalahan.
penjualan yang terjadi pada UD. Bengkel X. 5. Operation & Maintenance
Tahap akhir dalam model waterfall.
Perangkat lunak
yang sudah jadi, dijalankan serta
dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan
termasuk dalam
memperbaiki kesalahan yang tidak
ditemukan pada langkah sebelumnya.
Perbaikan implementasi unit sistem dan
peningkatan jasa sistem sebagai
kebutuhan baru.

Gambar 2. Tahapan Metode Waterfall HASIL DAN PEMBAHASAN


Proses Bisnis
Dalam pengembangannya Davenport (1993) mendefinisikan proses
metode waterfall memiliki beberapa tahapan bisnis sebagai:
yang berurut yaitu: requirement (analisis “aktivitas yang terukur dan terstruktur untuk
kebutuhan), design system (desain memproduksi output tertentu untuk kalangan
sistem), Coding (pengkodean) & pelanggan tertentu. Terdapat di dalamnya
Testing (pengujian), Penerapan Program, penekanan yang kuat pada “bagaimana”
pemeliharaan. Tahapan tahapan dari pekerjaan itu dijalankan di suatu organisasi,
metode waterfall adalah sebagai berikut[7] : tidak seperti fokus dari produk yang berfokus
1. Requirement Analisis pada aspek “apa”. Suatu proses oleh
Tahap ini pengembang sistem karenanya merupakan urutan spesifik dari
diperlukan komunikasi yang bertujuan aktivitas kerja lintas waktu dan ruang,
untuk memahami perangkat lunak yang dengan suatu awalan dan akhiran, dan
diharapkan oleh pengguna dan batasan secara jelas mendefinisikan input dan
perangkat lunak tersebut. Informasi ini output.” [8]
biasanya dapat diperoleh melalui Dalam proses bisnis indikator
wawancara, diskusi atau survei keberhasilan bisnis perlu ditentukan karena
langsung. Informasi dianalisis untuk keberhasilan maupun kegagalan bisnis dapat
mendapatkan data yang dibutuhkan dimonitoring dan dievaluasi melalui indikator
oleh pengguna. yang ditentukan untuk maksud tersebut.
2. System Design Perlu ditekankan bahwa indikator yang
Spesifikasi kebutuhan dari tahap diusulkan seharusnya bersifat sederhana dan
sebelumnya akan dipelajari dalam fase cukup praktis untuk dilaksanakan, terukur,
ini dan desain sistem disiapkan. Desain dan mudah dipahami terutama oleh pelaku
bisnis dan pihak lain yang mempunyai Sistem Informasi Persediaan dalah
kepentingan terhadap program pengelolaan system yang dibuat untuk memberi
persediaan. Tabel berikut menunjukkan kemudahan dalam mengelola data
indikator untuk menentukan keberhasilan persediaan sparepart di UD. Bengkel Motor
bisnis dilihat dari seni pelayanan dan X. Pada tahap awal pemilik atau admin
persediaan. melakukan login untuk dapat masuk kedalam
system, selanjutnya pemilik dapat melakukan
Tabel 1. Indikator keberhasilan bisnis proses input data persediaan sparepart, data
pelanggan, data supplier, dll. Saat terjadi
transaksi penjualan sparepart ataupun
penambahan pemilik dapat menginput
proses transaksi kedalam sistem sesuai
dengan kebutuhan, kemudian pemilik juga
dapat mencetak laporan persediaan. Sistem
informasi ini dapat mengolah data-data
persediaan sparepart yang ada di UD.
Bengkel Motor X.

Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang merupakan
upaya untuk memberi gambaran sketsa
sistem atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam kesatuan
yang dibutuhkan dan berfungsi.
Perancangan sistem secara umum
bertujuan untuk memberikan gambaran
secara umum kepada pemakai sistem yang
Setelah mengetahui proses bisnis baru, dan juga merupakan persiapan dari
tahap selanjuntya adalah menganalisa rancangan terperinci dengan
terhadap permasalahan sistem persediaan mengidentifikasi komponen-komponen
sparepart dengan menggunakan analisa sistem informasi. Perancangan sistem
SWOT yang digambarkan pada tabel berikut: merupakan tahap lanjutan dari analisa
sistem, dimana pada perancangan sistem
Tabel 2. Analisa SWOT digambarkan rancangan sistem yang akan
dibangun sebelum melakukan pengkodean
kedalam suatu bahasa pemograman.
Adapun rancangan sistem meliputi
perancangan Diagram Konteks, dan Data
Flow Diagram (DFD). Perancangan sistem
bertujuan untuk memberikan gambaran
yang jelas dan rancang bangun yang sesuai
dengan kebutuhan user atau pemakai
sistem itu sendiri. Perancangan sistem
atau desain sistem dilakukan apabila
tahap dari analisis sistem telah selesai
dilakukan.

Analisis Kebutuhan Sistem


Analisis kebutuhan sistem
merupakan suatu hal yang diperlukan untuk
mengetahui spesifikasi dari karakteristik-
karakterikstik operasional yang akan dimiliki
oleh perangkat lunak yang akan
dikembangkan. Data Flow Diagram (DFD)
dan Diagram Kontek merupakan cara atau
metode untuk membuat perancangan sebuah
sistem yang berorientasi pada alur yang
bergerak pada sebuah sistem selanjutnya.
Dalam pembuatan sistem informasi DFD Kebutuhan Perangkat Keras
sering digunakan. DFD dibuat oleh para Hasil perancangan sistem belum
analis untuk membuat sebuah sistem yang dapat diimplementasikan sebelum adanya
baik dimana DFD ini nantinya diberikan sistem fisik, yaitu komponen teknologi yang
kepada para programer untuk melakukan dapat berupa perangkat keras (hardware)
proses coding. dan perangkat lunak (software).
Teknologi perangkat keras dapat
Diagram Kontek yang diusulkan terdiri dari alat masukan, simpanan dan alat
keluaran. Sedangkan untuk teknologi
perangkat lunak komputer digunakan
sebagai pendukung perangkat keras
komputer. Spesifikasi sistem konfigurasi
perangkat keras dari sistem yang dirancang
minimal adalah:
a. Processor Intel Pentium III
b. RAM 512 MB
c. Harddisk 40 GB
d. Monitor 14” (1024 x 768 pixel)
e. Keyboard
f. Mouse

Kebutuhan Perangkat Lunak


Kebutuhan perangkat lunak (software)
untuk server adalah sebagai berikut:
a. Sistem Operasi
Microsoft Windows XP, Windows
Gambar 3. Diagram Kontek yang diusulkan Vista, Windows 7, Windows 8, Mac
OS IX, atau berbagai variant Linux
terbaru.
Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Proses b. Aplikasi Web Server Apache atau
Adminstrasi Persediaan Microsoft Internet Information Service
(IIS).
c. Aplikasi Server Side
1. XAMPP (PHP 5.27 atau versi
sesudahnya),
2. PHP MyAdmin.
d. Database Server
MySQL 5.0 atau versi sesudahnya.
e. Web Browser
Untuk web browser disarankan
menggunakan update terbaru yang
mendukung AJAX dan CSS 3. Versi
minimum web browser yang disarankan
misalnya: Microsoft Internet Explorer 7,
Mozilla Firefox 5, Chrome 6, Opera 10,
dan Apple Safari 5.

Pengujian Sistem
Pada bagian tahap implementasi
dan pengujian sistem, yang merupakan
tahap akhir setelah tahap perancangan
selesai. Tujuan yang ingin dicapai adalah
dioperasikannya hasil perancangan dari
sistem yang dibuat. Adapun hasil pengujian
sistem yang telah dilakukan adalah:
a. Pengujian Perangkat Lunak
Gambar 4. DFD Level 1 Proses Administrasi Pengujian sistem merupakan hal terpenting
Persediaan yang bertujuan untuk menemukan
kesalahan atau kekurangan pada REFERENSI
perangkat lunak yang diuji. Pengujian [1] David, Fred R. (2004). Manajemen
bermaksud untuk mengetahui perangkat Strategis: Konsep-konsep (Edisi
lunak yang dibuat sudah memenuhi kriteria Kesembilan). PT Indeks Kelompok
yang sesuai dengan tujuan perancangan Gramedia. ISBN 979-683-700-5.
perangkat lunak tersebut. Pengujian [2] Jogiyanto, Hartono, 2011, Analisis &
perangkat lunak ini menggunakan pengujian Desain Sistem Informasi, Yogyakarta,
black box. Pengujian black box berfokus Andi Offset.
pada persyaratan fungsional perangkat lunak [3] Agus Ristono,2009, Manajemen
b. Pengujian Alpha Persediaan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil pengujian alpha yang
telah dilakukan disimpulkan sebagai [4] Indrajit, Richardus Eko; Djokopranoto,
berikut: Richardus, Manajemen
1. Pengujian perangkat lunak sangat perlu Persediaan, Barang Umum dan Suku
dilakukan sebelum aplikasi dipakai oleh Cadang untuk Keperluan
user. Pemeliharaan, Perbaikan dan Operasi.
2. Validasi data sangat penting Yogyakarta: Grasindo, 2003.
diterapkan untuk menanggulangi [5] David, Fred R , 2011 Strategic
kesalahan data atau tipe data yang Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12,
diinput, sebelum selanjutnya disimpan Salemba Empat, Jakarta
ke dalam database. [6] Richard L. Daft, 2010, Era Baru
c. Pengujian Beta Manajemen,Edward Tanujaya,Edisi
Berdasarkan pengujian beta, dapat diambil 9,Salemba Empat
kesimpulan bahwa aplikasi ini sudah sesuai [7] Pressman, Roger S. 2012. Rekayasa
dengan yang diharapkan karena Perangkat Lunak – Buku Satu,
memudahkan pemilik dalam mendapatkan Pendekatan Praktisi (Edisi 7).
informasi mengenai data pelanggan dan Yogyakarta: Andi.
data persediaan sparepart, memudahkan [8] Thomas Davenport (1993). Process
dalam proses pencatatan transaksi Innovation: Reengineering work through
pembelian dan penjualan barang, serta information technology. Harvard
mempercepat menghasilkan laporan, Business School Press, Boston
sehingga bisa dengan cepat juga dalam [9] Kristanto, Harianto. 2002. Konsep dan
pengambilan keputusan. Perancangan Sistem Database Edisi
Kedua. Yogyakarta : Andi
KESIMPULAN [10] Rusmawan, Uus, 2010, Pemrograman
Berdasarkan uraian tentang Penerapan Web Database dengan PHP dan
sistem Informasi persediaan sparepart MySQL, Jakarta, Elex Media Komputindo
sebagai strategi bisnis pada UD. Bengkel
Motor X dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Sistem dapat dijadikan alternative dalam
strategi bisnis untuk membantu
transaksi kegiatan dan merekap semua
laporan persediaan sparepart pada UD.
bengkel motor X sehingga
mempermudah pemilik dalam laporan
persediaan sparepart.
2. Sistem ini dapat dijadikan strategi untuk
meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan UD. Bengkel motor X,
karena dapat lebih meningkatkan
efektivitas kerja serta menyediakan
informasi dengan cepat dan akurat
untuk lebih meningkatkan kepuasan
pelanggan.
3. Sistem yang diterapkan dapat memberi
kemudahan kepada pemilik untuk
mengecek ataupun melakukan
pembelian Persedian sparepart.

Anda mungkin juga menyukai