Booklet

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

PETUNJUK TEKNIS

PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN


PENGISIAN GRAFIK KMS

Arihta Sembiring, SST, MKes


Nilda Yulita Siregar, SST, MKes
Eva Mahayani Nasution, SST, MKes
VISI & MISI
PRODI DIII KEBIDANAN MEDAN

Visi
MENGHASILKAN LULUSAN PRODI D III KEBIDANAN YANG UNGGUL
DALAM PELAYANAN PERSIAPAN PERSALINAN DI TINGKAT
NASIONAL PADA TAHUN 2024

Misi
1. MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN
YANG MEMILIKI DAYA SAING SESUAI DENGAN
PERKEMBANGAN IPTEK.
2. MENERAPKAN HASIL PENELITIAN (EVIDANCE BASED)
DALAM PELAYANAN PERSIAPAN PERSALINAN.
3. MELAKSANAKAN PENGABDIAN MASYARAKAT BERMITRA
DENGAN STAKEHOLDER KHUSUSNYA DALAM PELAYANAN
PERSIAPAN PERSALINAN.
4. MENJALIN KERJASAMA DENGAN PIHAK TERKAIT UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS LULUSAN DALAM PELAYANAN
PERSIAPAN PERSALINAN (INTERVENSI TUBUH DAN
PIKIRAN)
PRAKARTA
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Booklet Petunjuk Teknis Pengukuran Antropometri dan
Pengisian Grafik KMS"

Booklet ini berisi tentang informasi, petunjuk teknis


melakukan pengukuran antropometri dan pengisian grafik
pertumbuhan di KMS. Diharapkan booklet ini dapat menjadi
bahan bacaan bagi para kader.
Kami menyadari bahwa penulisan booklet ini masih Jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan booklet ini.

Medan, Mei 2024

Penulis
DAFTAR ISI
INFOGRAFIS
Pemantauan pertumbuhan sangat penting dilakukan secara
berkala. Pemantauan pertumbuhan fisik anak dilakukan dengan
menggunakan parameter di antaranya ukuran antropometri.
Standar antropometri balita di Indonesia mengacu pada WHO
child Growth standart untuk anak usia 0-5 tahun.

Standar antropometri anak


digunakan untuk menilai atau
menentukan gizi balita.
Pengukuran antropometri meliputi
pengukuran berat badan, panjang
badan/tinggi
badan, lingkar kepala, lingkar
lengan dan lainnya.
Hasil ukur antropometri dapat
digunakan untuk penilaian status
gizi pada balita.
PENGERTIAN
PERTUMBUHAN
Perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya
jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun
individu. Sebagai contoh, anak bertambah besar bukan saja
secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ
tubuh dan otak.

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
Pemantauan pertumbuhan adalah suatu kegiatan
pengukuran anak yang teratur, dicatat dan kemudian
diinterprestasikan (dtafsirkan) dengan maksud agar
dapat memberikan penyuluhan, berbuat sesuatu, serta
melakukan follow–up selanjutnya.

TUJUAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN


Mendeteksi gangguan dan penyimpangan tumbuh kembang anak
sejak dini agar mendapat tindak lanjut dengan cepat dan tepat,
Mencegah kekurangan gizi atau gizi buruk pada anak,
Untuk mengetahui apakah tahapan pertumbuhan anak termasuk
sehat.
INDIKATOR
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

A. Berat Badan
Cara Menggunakan Timbangan Bayi

Timbangan bayi digunakan untuk


menimbang anak sampai umur 2
tahun atau selama anak masih bisa
berbaring/duduk tenang,
Letakkan timbangan pada meja yang
datar dan tidak mudah bergoyang,
Lihat posisi jarum atau angka harus
menunjuk ke angka 0,

Pakai pakaian seminimal mungkin, tanpa popok, topi,kaus kaki,


sarung tangan, sepatu/sendal
Letakkan anak tersebut pada mangkuk timbangan
Lihat jarum timbangan/ angka timbangan Sampai berhenti
Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan dan dicatat
Utamakan keselamatan anak pada saat
penimbangan.
Berikan kembali anak pada ibunya
Cara Menggunakan Timbangan Dacin
B.Panjang Badan/Tinggi Badan
PENGISIAN GRAFIK KMS
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu
yang memuat kurva pertumbuhan normal
balita berdasarkan indeks antropometri
berat badan menurut umur (BB/U) dan
berdasarkan jenis kelamin.

FUNGSI UTAMA KMS


Sebagai alat untuk pemantauan pertumbuhan balita.
Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal
balita, yang dapat digunakan untuk menentukan
apakah seorang balita tumbuh normal, atau
mengalami gangguan pertumbuhan.
Sebagai catatan pelayanan kesehatan balita
terutama penimbangan berat badan, pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan, kejadian sakit, dll.
Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan
pesan-pesan gizi misalnya untuk menimbang anak
secara rutin dan merujuk ke tenaga kesehatan jika
berat badan tidak naik, dll.
KEGUNAAN KMS
Bagi Balita
Sebagai alat deteksi dini gangguan pertumbuhan balita untuk
menapis dan mencegah terjadinya masalah gizi sejak dini.
Bagi Balita
Dengan menimbang balita setiap bulan di Posyandu atau fasilitas
penimbangan lainnya, orang tua dapat mengetahui status
pertumbuhan anaknya.
Bagi Kader
KMS digunakan kader kesehatan untuk mencatat berat badan
balita, melakukan ploting dan menilai hasil penimbangan. Kader
dapat memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian
makanan balita.
Bagi Kader
Tenaga kesehatan dapat menganalisis status pertumbuhan balita
menggunakan KMS untuk kemudian melakukan tindak lanjut yang
diperlukan. Selain itu tenaga kesehatan juga dapat mengetahui
riwayat pemberian ASI eksklusif.

KMS LAKI-LAKI KMS PEREMPUAN


BAGIAN-BAGIAN KMS
BALITA

Halaman Muka Untuk anak umur


0-24 bulan
Halaman Belakang Untuk anak
umur 25-60 bulan
LANGKAH-LANGKAH
PENGISIAN KMS
DAFTAR PUSTAKA

1. Aritonang, I. (2013). Model Multilevel Pertumbuhan Anak


Usia 0-24 Bulan Dan Variabel Yang Mempengaruhinya.
Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan.
https://doi.org/10.21831/pep.v16i0.1109
2. Soetjiningsih, IG.N.Gde Ranuh. Tumbuh Kembang Anak
Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.2013
3. Buda, E., & Sajekti, S. (2016). Buku Ajar : Asuhan
Kebidanan Pada Neonatus, Bayi Dan Balita. In Akademi
Kebidanan Griya Husada.
4. Departemen Kesehatan RI. (2006). Buku Kader Posyandu
dalam Perbaikan Gizi Keluarga.
5. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-
2019, Kementerian Kesehatan RI (2015).
6. Kemenkes Rl. (2011). Kementrian Kesehatab RI, 2011,
Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Jakarta.
7. MCA Indonesia. (2013). Stunting dan Masa Depan
Indonesia. Millennium Challenge Account - Indonesia.
8. Supariasa, I. D. N. (2002). Penilaian Status Gizi. Buku
Kedokteran EGC.
9. Kementerian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak; Jakarta.
10. Direkorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.
(2021). Petunjuk Teknis Penggunaan Kartu Menuju Sehat
(KMS) Balita; Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai