Kimia Presentasi
Kimia Presentasi
Kimia Presentasi
HIDROKARBON
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK
MUH. NABIL DZAKIR HASBY ADHE ANANDA SAPUTRA
H011231002 H011231026
Hidrokarbon Alifatik 03
Hidrokarbon Siklik 04
Hidrokarbon Aromatik 05
APA ITU SENYAWA
HIDROKARBON?
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon
yang paling sederhana yang tersusun dari dua jenis
atom, yaitu atom hidrogen (H) dan atom karbon (C).
1 HIDROKARBON ALIFATIK
2 HIDROKARBON SIKLIK
3 HIDROKARBON AROMATIK
1 HIDROKARBON ALIFATIK
Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrokarbon yang
didasarkan rantai atom karbon (C) terbuka dan dapat bersifat jenuh
maupun tak jenuh. Senyawa hidrokarbon alifatik berdasarkan ikatan
rangkapnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1 2 3
ALKANA ALKENA ALKUNA
1
ALKANA
01
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu
hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan
karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal. Berdasarkan
perbandingan C dan H pada alkana maka dapat dibuat satu
rumus umum, CnH2n+2, dimana “n” menunjukkan jumlah
atom karbon.
Penamaan senyawa karbon didasarkan pada aturan
yang dibuat IUPAC.
TATA NAMA
1. Akhiran “ana”
hidrokarbon jenuh.
digunakan untuk semua ALKANA
2. Menentukan rantai utama atau rantai C
terpanjang yang mengandung gugus fungsi.
3. Menentukan nama cabang berdasarkan gugus
alkil, akhiran “il”.
4. Penomoran dari ujung dekat cabang jika ada.
5. Jika ada cabang lebih dari satu jenis, penulisan
sesuai abjad.
6. Jika ada cabang lebih dari satu, tambahkan
awalan: 2=di-, 3=tri-, 4=tetra-, 5=penta-, 6=heksa-,
dst.
4-etil-2,2-dimetil heptana
MACAM MACAM
GUGUS ALKIL
ISOMER SENYAWA ALKANA
Isomer adalah kumpulan senyawa yang memiliki rumus kimia sama, namun bentuk
atau strukturnya berbeda. Isomer ini hanya berlaku pada senyawa hidrokarbon, yaitu
senyawa yang didominasi oleh ikatan atom C dan H. Mengapa hanya berlaku pada
hidrokarbon? Hal itu karena keunikan atom karbon yang memiliki empat elektron
valensi, sehingga bebas untuk berikatan termasuk dengan dirinya sendiri.
Contohnya yakni Butana. Butana dengan rumus molekul C4H10 diperoleh dalam dua
macam hidrokarbon yang berbeda. Empat atom karbon dalam butana dapat
dihubungkan dalam satu rantai lurus atau salah satu dari atom karbon tersebut
merupakan cabang dari rantai lurus tadi. Kedua macam isomer butana mempunyai
sifat-sifat kimia dan fisika yang agak berbeda, n-butana mendidih pada –0,50C, dan
isobutana mendidih pada 120C. Demikian pula senyawa karbon dengan jumlah atom
karbon lima, enam, tujuh dan seterusnya berturut-turut memiliki isomer yang lebih
banyak.
SIFAT ALKANA
SIFAT FISIK
1. Alkana merupakan senyawa non-polar, oleh karena SIFAT KIMIA
itu tidak dapat bercampur dengan air.
2. Alkana rantai pendek seperti metana, etana dan 1. Titik leleh atau didih, massa jenis dan viskositas atau
propana merupakan komponen utama gas alam. kekentalan senyawa ini dapat meningkat seiring
Demikian juga minyak bumi cair merupakan penambahan nilai massa molekul relatif (Mr).
campuran yang didominasi oleh alkana. 2. Jika alkana mengalami proses pembakaran akan
3. Titik didih alkana menaik sesuai dengan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), uap air,
pertambahan panjang rantai karbonnya. Hal ini dan energi panas.
menjadi dasar pemisahan fraksi minyak bumi 3. Alkana bereaksi dengan substansi halogen.
melalui teknik penyulingan. 4. Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami
eliminasi yakni penghilangan atom
ALKENA
2
01
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu
ikatan rangkap. Rumus umum alkena yaitu CnH2n. Ini artinya
jumlah atom H dalam alkena adalah dua kali atom C, atau
perbandingan atom C dengan jumlah atom H adalah 1 : 2.
T
Penamaan senyawa karbon didasarkan pada aturan yang
A dibuat IUPAC.
1. Akhiran “ena” digunakan untuk alkena.
T 2. Menentukan rantai utama atau rantai C terpanjang dan
mengandung ikatan rangkap.
A 3. Menentukan nama cabang berdasarkan gugus alkil, akhiran
“il”.
4. Penomoran dari yang dekat ikatan rangkap.
5. Jika ada cabang lebih dari satu jenis, penulisan sesuai abjad.
6. Jika ada cabang lebih dari satu, tambahkan awalan: 2=di-,
N 3=tri-, 4=tetra-, 5=penta-, 6=heksa-, dst.
A
3,4-dimetil-1-heksena
M
A
SIFAT ALKENA
Adapun sifat-sifat alkena adalah sebagai berikut.
1. Merupakan hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua.
2. Alkena disebut juga sebagai olefin ( pembentuk minyak).
3. Sifat fisikanya adalah tidak larut dalam air.
4. Lebih reaktif.
5. Gas tak berwarna, mudah terbakar, tidak berbau dan eksplosif pada udara.
6. Terdapat dalam gas bat bara biasa pada proses cracking.
ISOMER ALKENA
Tidak hanya menghasilkan isomer struktur, tetapi alkena juga dapat
menimbulkan isomer geometrik, notasi cis dan trans karena ikatan
ganda tidak dapat berputar secara bebas. Contoh di bawah ini
menunjukkan adanya dua jenis isomer yakni isomer struktur dan
isomer geometrik untuk senyawa C4H8.
REAKSI ALKENA
Alkena menjalani reaksi adisi yang merupakan reaksi spesifik untuk
hidrokarbon tak jenuh, termasuk alkena. Dalam reaksi adisi alkena terjadi
pemutusan ikatan rangkap karbon-karbon karena pecahnya ikatan p yang
terpaut dalam ikatan ganda tersebut, sedangkan ikatan s tetap. Hal ini
disebabkan kekuatan ikatan p relatif lebih lemah dibandingkan dengan
ikatan s. Adapun bebrapa contoh reaksi adisi etena sebagai model, yaitu :
SIFAT FISIK
Adapun sifat fisik alkuna, yaitu:
SIFAT KIMIA
1. Alkuna tidak mudah larut dalam air, karena dia
adalah senyawa nonpolar. 1. Alkuna kurang reaktif dibandingkan dengan alkana
2. Pada suhu kamar, alkuna dengan C2-C4 berwujud pada suhu yang sama.
gas; alkuna dengan C5-C15 berwujud cair; dan 2. Reaksi pembakaran alkuna menghasilkan
alkuna dengan C16 dan seterusnya berwujud padat. karbondioksida dan uap air.
3. Pada alkuna rantai lurus, semakin panjang rantai C 3. Reaksi adisi pada senyawa alkuna membutuhkan
nya, maka akan semakin tinggi titik didihnya. pereaksi dengan jumlah dua kali lipat dari alkena.
4. Pada alkuna rantai bercabang, semakin banyak
cabangnya, maka akan semakin rendah titik
didihnya.
REAKSI PADA ALKUNA
1. Oksidasi / Pembakaran
a. Pembakaran sempurna Alkuna menghasilkan CO2 dan H20.
b. Pembakaran tidak sempurna Alkuna menghasilkan CO/C dan H20.
REAKSI PADA ALKUNA
2. Reaksi Adisi
Reaksi adisi yang terjadi pada alkena dapat pula berlangsung pada alkuna,
namun kapasitasnya lebih besar. Adisi melalui mekanisme trans karena lebih
stabil dengan efek ruang yang kecil.