Makalah Sim Kelompok 12 Ak B

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Supply Chain Management (SCM)


Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu:
Iwan Hermansyah., S.E., M.Si., Ak., CA., CFRM

Disusun Oleh:

Agus Setiawan 223403236


Muhamad Taupik 223403239
Zakli Abdurrahman 223403276
Muhammad Nico Chandra 223403278

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Supply Chain Management” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan serta pengetahuan tentang
Supply Chain Management, baik Pengertian Supply Chain Management, Tujuan, Fungsi &
Proses dari Supply Chain Management, Komponen Dasar dari Supply Chain Management,
Implementasikan Strategi Supply Chain Management Dalam Persaingan, Hubungan Supply
Chain Management dengan Kualitas Produk dan Daya Saing, Penerapan Supply Chain
Management Pada Perusahaan.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iwan Hermansyah., S.E., M.Si.
Ak., CA., CFRM selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, yang
telah memberikan arahan serta bimbingannya. Tak lupa pula kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi
yang positif bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, 19 April 2024

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2

1.3 Tujuan....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM).....................................................3

2.2 Tujuan, Fungsi & Proses dari Supply Chain Management (SCM).......................5
2.3 Komponen Dasar dari Supply Chain Management (SCM)...................................9
2.4 Implementasikan Strategi Supply Chain Management Dalam Persaingan.........10
2.5 Hubungan Supply Chain Management dengan Kualitas Produk dan
Daya Saing...........................................................................................................11
2.6 Penerapan Supply Chain Management Pada Perusahaan....................................12

BAB III PENUTUP.........................................................................................................14

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................14

3.2 Saran....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan lingkungan industri yang dinamis pada era global seperti sekar
ang ini menjadi pemicu bagi banyak organisasi perusahaan untuk menggali potensi ya
ng dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam persaingan.
Usaha-usaha yang dilakukan diarahkan untuk memberikan produk yang terbaik bagi
konsumen. Produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen dalam pengertian
manajemen produksi dan operasi adalah kombinasi produk barang dan jasa.
Menyajikan produk dalam arti luas, merupakan tantangan sekaligus peluang
bagi sistem produksi operasi yang harus dijalankan perusahaan. Mulai dari
mengidentifikasi selera konsumen sampai dengan mengupayakan seluruh kebutuhan
input dari pemasok untuk memproduksi dan mendistribusikan produk tersebut sesuai
dengan selera konsumen yang dibidik. Pada dasarnya konsumen mengharapkan dapat
memperoleh produk yang memiliki manfaat pada tingkat harga yang dapat diterima.
Untuk mewujudkan keinginan konsumen tersebut maka setiap perusahaan berusaha
secara optimal untuk menggunakan asset dan kemampuan yang dimiliki untuk
memberikan value terhadap harapan konsumen. Upaya ini akan menimbulkan
konsekuensi biaya yang berbeda di setiap perusahaan termasuk para pesaingnya,
sehingga perusahaan harus berusaha menekan atau mereduksi seluruh biaya tanpa
mengurangi kualitas produk maupun standar yang sudah ditetapkan.
Salah satu upaya untuk mereduksi biaya tersebut adalah melalui optimalisasi
distribusi material dari pemasok, aliran material dalam proses produksi sampai
dengan distribusi produk ke tangan konsumen. Distribusi yang optimal dalam hal ini
dapat dicapai melalui penerapan konsep Supply Chain Management.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam pembahasa
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Supply Chain Management?
2. Apa Fungsi, Tujuan & Manfaat dari Supply Chain Management?
3. Apa komponen dari Supply Chain Management?

PAGE \* MERGEFORMAT 2
4. Bagaimana Implementasikan Strategi Supply Chain Management dalam
Persaingan?
5. Apa Hubungan Supply Chain Dengan Kualitas Produk dan Daya Saing?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Mengetahui pengertian dari Supply Chain Management?


2. Mengetahui apa Fungsi, Tujuan & Manfaat dari Supply Chain Management?
3. Mengetahui komponen dari Supply Chain Management?
4. Mengetahui bagaimana Implementasikan Strategi Supply Chain Management
dalam Persaingan ?
5. Mengetahui apa Hubungan Supply Chain dengan Kualitas Produk dan Daya
Saing?

BAB II

PAGE \* MERGEFORMAT 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM)


Supply chain atau rangkaian pasokan merujuk pada sistem di mana organisasi
mengirimkan barang produksi dan layanan kepada konsumen mereka. Ini juga
merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling terhubung dengan tujuan
yang sama, yaitu memberikan pengadaan atau distribusi barang dengan sebaik
mungkin.
Istilah manajemen rantai pasokan atau supply chain management digunakan
untuk menggambarkan proses yang terlibat dalam pembuatan dan pengiriman produk
mulai dari bahan mentah hingga sampai ke tangan pelanggan. Peningkatan dalam
proses rantai pasokan juga menjadi fokus utama dalam manajemen rantai pasokan,
karena hal ini dapat berdampak positif bagi pelanggan dan pemasok. (Ricky, 2023)
Menurut kamus APICS, Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Pasokan) melibatkan perancangan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pemantauan kegiatan dalam rantai pasokan dengan tujuan menciptakan nilai bersih,
membangun infrastruktur yang kompetitif, meningkatkan logistik secara global,
menyesuaikan pasokan dengan permintaan, dan mengevaluasi kinerja secara global.
Menurut Barry Render dan Jay Heizer (2009), Supply Chain Management
(Manajemen Rantai Pasokan) adalah integrasi aktivitas pengadaan bahan dan layanan,
transformasi menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman kepada
pelanggan
Supply chain juga dapat dikatakan sebagai logistics network (Jusika, 2018),
dengan pemain utama adalah:
1. Suppliers (Pemasok): Merupakan pihak atau perusahaan yang menyediakan bahan
baku atau komponen yang diperlukan untuk memproduksi barang atau layanan
tertentu. Pemasok berperan penting dalam memastikan ketersediaan bahan baku
dengan kualitas dan harga yang sesuai.
2. Manufacturer (Produsen): Merupakan pihak atau perusahaan yang melakukan
transformasi bahan baku menjadi barang setengah jadi atau produk akhir.
Produsen bertanggung jawab atas proses produksi, kontrol kualitas, dan efisiensi
dalam memenuhi permintaan pasar.
3. Distribution (Distributor): Merupakan perantara atau pihak yang mengelola
distribusi barang dari produsen ke berbagai titik penjualan atau konsumen akhir.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Distributor dapat berperan dalam penyimpanan, pengemasan ulang, dan
pengiriman produk ke berbagai lokasi sesuai dengan permintaan pasar.
4. Retail Outlets (Gerai Ritel): Merupakan tempat atau titik penjualan di mana
produk akhir tersedia untuk pembelian oleh konsumen akhir. Gerai ritel dapat
berupa toko fisik, pusat perbelanjaan, atau platform penjualan online yang
menyediakan akses langsung kepada konsumen.
5. Customers (Pelanggan): Merupakan individu atau organisasi yang menggunakan
atau mengonsumsi produk atau layanan yang disediakan dalam rantai pasokan.
Pelanggan memiliki peran penting dalam menentukan permintaan pasar, sehingga
ketersediaan dan kepuasan produk harus dipertimbangkan dalam setiap tahapan
rantai pasokan.
Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan merupakan konsep
yang mencakup pola distribusi produk yang mengubah pola distribusi tradisional.
Konsep ini melibatkan aktivitas distribusi, jadwal produksi, dan logistik. Secara
umum, Supply Chain Management melibatkan semua kegiatan terkait aliran material,
informasi, dan keuangan di seluruh rantai pasokan. Lebih lanjut, cakupan Supply
Chain Management mencakup aspek-aspek berikut: (Jusika, 2018)
1. Pengembangan Produk. Ini mencakup kegiatan seperti riset pasar untuk
memahami kebutuhan konsumen, merancang produk baru berdasarkan temuan
riset, serta melibatkan pemasok dalam proses perancangan produk baru untuk
memastikan ketersediaan bahan baku yang sesuai.
2. Pengadaan. Kegiatannya termasuk pemilihan pemasok yang sesuai dengan
kebutuhan dan standar perusahaan, evaluasi kinerja pemasok secara berkala,
melakukan pembelian bahan baku dan komponen dengan harga dan kualitas yang
optimal, memonitor risiko pasokan, serta membangun dan menjaga hubungan
yang baik dengan pemasok untuk memastikan kerjasama yang berkelanjutan.
3. Perencanaan & Pengendalian. Ini mencakup aktivitas seperti peramalan
permintaan untuk memprediksi kebutuhan pasar di masa mendatang, perencanaan
kapasitas produksi untuk memastikan produksi sesuai dengan permintaan,
perencanaan produksi dan persediaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber
daya, serta pengendalian proses untuk memastikan efisiensi dan kualitas produk
yang tinggi.
4. Produksi. Kegiatannya meliputi eksekusi proses produksi sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan, pengendalian kualitas secara ketat untuk memastikan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
produk yang dihasilkan memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan, serta
penerapan praktik-produktivitas untuk meningkatkan efisiensi operasional.
5. Pengiriman/Distribusi. Ini mencakup perencanaan jaringan distribusi untuk
menentukan lokasi dan infrastruktur yang optimal, penjadwalan pengiriman untuk
memastikan produk tersedia tepat waktu, menjalin dan memelihara hubungan
dengan penyedia layanan pengiriman untuk memastikan pengiriman yang efisien,
serta pemantauan tingkat layanan di tiap pusat distribusi untuk memastikan
kepuasan pelanggan.

2.2 Tujuan, Fungsi & Proses dari Supply Chain Management


Tujuan Supply Chain Management
Untuk memastikan produk tersedia di lokasi dan waktu yang tepat untuk
memenuhi permintaan konsumen tanpa menimbulkan stok yang berlebihan atau
kekurangan. Efisiensi operasional rantai pasokan sangat tergantung pada kelengkapan
dan akurasi aliran data terkait produk yang diminta dari pengecer kepada pembeli,
sistem transportasi, dan kembali ke pabrik.
Untuk menjaga ketersediaan stok barang di pengecer, pabrik harus
menentukan jumlah produk yang harus diproduksi dalam periode waktu tertentu. Oleh
karena itu, pabrik harus melakukan perkiraan atau proyeksi penjualan.
Setelah memahami konsep SCM, penting juga untuk memahami tujuan dari
SCM. Menurut Stevenson, tujuan utama dari Supply Chain Management adalah
mengoordinasikan permintaan dan penawaran dengan efektif dan efisien. Beberapa
masalah utama yang timbul dalam rantai pasokan berkaitan dengan: (Dr. Lukman S,
S.Si, S.Psi., SE., 2021)
1. Penentuan tingkat outsourcing yang tepat. Salah satu tantangan utama dalam
supply chain management adalah menentukan bagian dari proses produksi yang
sebaiknya diambil alih oleh pihak eksternal, seperti pemasok atau kontraktor,
daripada dilakukan secara internal. Keputusan ini harus mempertimbangkan
berbagai faktor seperti biaya, kualitas, fleksibilitas, dan keandalan. Misalnya,
beberapa perusahaan mungkin memilih untuk outsourcing produksi komponen
tertentu agar dapat fokus pada kegiatan inti mereka, sementara yang lain mungkin
mempertahankan kendali penuh atas seluruh proses produksi.
2. Manajemen pengadaan barang. Manajemen pengadaan barang melibatkan proses
pengelolaan dari mulai pemilihan pemasok, negosiasi kontrak, hingga pengelolaan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
persediaan. Langkah-langkah ini harus dilakukan dengan cermat untuk
memastikan ketersediaan bahan baku atau barang jadi yang berkualitas, tepat
waktu, dan dengan biaya yang efisien. Manajemen pengadaan yang efektif dapat
membantu organisasi menghindari risiko ketidaktersediaan bahan baku atau
kenaikan biaya yang tidak terduga.
3. Manajemen pemasok. Membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan
pemasok merupakan faktor kunci dalam keberhasilan rantai pasokan. Komunikasi
terbuka dan kerja sama yang erat dengan pemasok dapat membantu memastikan
ketersediaan barang yang berkualitas, mendukung inovasi produk, dan
mengurangi risiko seperti keterlambatan pengiriman atau perubahan harga.
Manajemen pemasok yang efektif melibatkan pemantauan kinerja pemasok,
evaluasi risiko, dan pengembangan strategi mitigasi.
4. Mengelola hubungan dengan pelanggan. Memahami kebutuhan dan preferensi
pelanggan merupakan hal penting dalam supply chain management. Organisasi
perlu berusaha untuk memberikan layanan yang memenuhi atau bahkan
melampaui harapan pelanggan, termasuk pengiriman produk yang tepat waktu,
kualitas yang konsisten, dan layanan pelanggan yang responsif. Memanfaatkan
teknologi seperti analisis data dan sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM)
dapat membantu organisasi memahami lebih baik kebutuhan pelanggan dan
meningkatkan kepuasan mereka.
5. Identifikasi masalah dan merespon masalah tersebut. Meskipun perencanaan dan
pengelolaan yang hati-hati, masalah dalam rantai pasokan dapat terjadi. Oleh
karena itu, organisasi harus mampu mengidentifikasi hambatan atau
ketidaksesuaian dengan cepat dan meresponnya dengan tindakan yang tepat. Ini
bisa melibatkan perubahan dalam proses produksi atau pengadaan, restrukturisasi
hubungan dengan pemasok, atau penggunaan solusi teknologi untuk
meningkatkan visibilitas dan koordinasi dalam rantai pasokan.
6. Manajemen risiko. Rantai pasokan terbuka terhadap berbagai risiko, termasuk
risiko yang terkait dengan pemasok, transportasi, fluktuasi pasar, bencana alam,
dan perubahan regulasi. Oleh karena itu, manajemen risiko adalah komponen
penting dari supply chain management. Organisasi perlu secara terus-menerus
mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko ini melalui
penggunaan strategi mitigasi seperti diversifikasi pemasok, asuransi risiko, atau
investasi dalam infrastruktur dan teknologi yang tangguh. Dengan mengelola

PAGE \* MERGEFORMAT 2
risiko secara proaktif, organisasi dapat meminimalkan dampak negatif yang dapat
terjadi pada operasi mereka.

Fungsi dari Supply Chain Management


Supply chain management memiliki beberapa fungsi kunci yang saling terkait.
Fungsi pertamanya adalah mengelola aspek fisik, yang bertujuan untuk mengelola
proses konversi bahan baku menjadi produk jadi yang dapat disalurkan kepada
konsumen akhir. Dalam hal ini, peran utama supply chain management adalah
menangani berbagai macam biaya fisik yang terlibat, seperti biaya material, biaya
penyimpanan, biaya produksi khusus, biaya transportasi, dan sebagainya. Fungsi
kedua supply chain management adalah sebagai mediator pasar, perantara dalam pasar
dan memastikan ketersediaan produk melalui rantai pasokan. Ini melibatkan
koordinasi dengan pemasok, produsen, dan distributor untuk memastikan bahwa
produk dapat tersedia secara tepat waktu dan dalam jumlah yang memadai sesuai
dengan permintaan pasar. (Maret Wijaya et al., 2021)
Sementara fungsi terakhirnya terkait dengan pasar dan perencanaan produk,
ini meliputi biaya survei pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen,
perencanaan produk untuk mengembangkan produk yang sesuai dengan pasar, dan
penanganan berbagai biaya yang mungkin muncul jika aspirasi konsumen tidak
terpenuhi oleh produk yang disediakan oleh rantai pasokan. Dalam hal ini, supply
chain management bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang
dihasilkan dan disalurkan oleh rantai pasokan sesuai dengan harapan dan kebutuhan
konsumen. (Maret Wijaya et al., 2021)

Proses dari Supply Chain Management


Supply chain management melibatkan pengelolaan dan pengawasan dari awal
hingga akhir siklus rantai, mulai dari bahan material atau barang mentah, pembayaran,
hingga aliran informasi dari pemasok hingga konsumen akhir. Ini merupakan upaya
kompleks yang memerlukan kerjasama dari setiap mitra dalam rantai pasokan untuk
menjaga operasional yang lancar. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan mencapai keunggulan kompetitif. Untuk mencapainya,
berbagai strategi bisnis dan perangkat lunak khusus diperlukan.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Dalam tahap perencanaan, berbagai aktivitas dilakukan untuk merencanakan
langkah-langkah berikutnya dalam rantai pasokan. Ini termasuk meramalkan
permintaan konsumen, merencanakan pembelian, dan merencanakan produksi untuk
memastikan ketersediaan barang sesuai dengan permintaan pasar. Persiapan tenaga
kerja dan transportasi juga menjadi bagian penting dari tahap ini karena mereka
berkontribusi pada kelancaran proses selanjutnya. (Nabila Vania Sally & , Minta Ito
Lubis, 2022)
Berikutnya, dalam proses pembelian atau pengadaan, serangkaian langkah
dilakukan, termasuk pengajuan pembelian, penilaian pengajuan, persetujuan
pembelian, dan pemesanan kepada pemasok. Tugas seorang administrator adalah
memeriksa dan mencatat kebutuhan barang yang perlu dibeli, dan kemudian
mengirimkannya kepada manajer pembelian untuk diproses lebih lanjut.. (Nabila
Vania Sally & , Minta Ito Lubis, 2022)
Setelah tahap pembelian barang, proses produksi dimulai di mana seluruh
bahan baku diproses dan diubah menjadi produk jadi. Proses ini tidak hanya
melibatkan keterlibatan tenaga kerja manusia dalam berbagai tahapan produksi, tetapi
juga memanfaatkan teknologi mesin untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas
keseluruhan. Mesin-mesin ini menjadi bagian integral dari proses produksi,
membantu dalam melakukan tugas-tugas yang memerlukan kekuatan atau akurasi
yang tinggi, sementara pekerja manusia memainkan peran penting dalam mengawasi
dan mengelola proses tersebut. Dengan sinergi antara tenaga kerja manusia dan
teknologi mesin, perusahaan dapat mencapai tingkat produksi yang optimal dan
memenuhi permintaan pasar dengan lebih efektif.
Setelah produk selesai diproduksi, dilakukan tahap pengelolaan gudang untuk
menyimpan barang tersebut. Proses ini mencakup kegiatan penerimaan (inbound) dan
pengeluaran (outbound) barang, pemilihan barang, pengepakan, cross-docking, serta
penghitungan stok secara berkala untuk memastikan ketersediaan barang yang akurat.
Setelahnya, barang pesanan disiapkan untuk pengiriman kepada pelanggan melalui
tahap pengiriman pesanan. Persiapan kurir dan pengaturan transportasi menjadi faktor
kunci dalam memastikan barang tiba kepada pelanggan sesuai jadwal yang
ditentukan.. (Nabila Vania Sally & , Minta Ito Lubis, 2022)
Terakhir, tahap pengembalian pesanan terjadi ketika konsumen mengajukan
pengembalian barang karena kerusakan, kesalahan pengiriman, atau keterlambatan.
Proses ini melibatkan penilaian kondisi produk yang dikembalikan, mendapatkan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
otorisasi untuk pengembalian, mengganti produk yang rusak atau tidak sesuai, dan
menjadwalkan pengiriman kembali atau pengembalian dana. Setiap langkah ini saling
terkait dan penting untuk menjaga kelancaran operasional dari seluruh rantai
pasokan.. (Nabila Vania Sally & , Minta Ito Lubis, 2022)

2.3 Komponen Dasar dari Supply Chain Management (SCM)


Menurut Worthen dan Wailgum (2008), Supply Chain Management (SCM)
memiliki beberapa komponen dasar di antaranya: (Novi, 2021)
a. Plan / Rencana: Keberhasilan dalam manajemen rantai pasokan bergantung pada
proses perencanaan strategi SCM. Tujuan dari proses perumusan strategi adalah
untuk mencapai efisiensi biaya, efektivitas operasional, dan memastikan kualitas
produk yang terjaga hingga sampai ke tangan konsumen.
b. Source / Sumber: Perusahaan harus mampu memilih pemasok bahan baku yang
dapat dipercaya dan mendukung proses produksi. Oleh karena itu, manajer SCM
bertanggung jawab untuk menetapkan harga, mengelola pengiriman dan
pembayaran bahan baku, serta memelihara dan meningkatkan hubungan bisnis
dengan pemasok.
c. Make / Produksi: Tahap ini melibatkan proses manufaktur. Manajer SCM
merencanakan jadwal aktivitas yang diperlukan dalam produksi, pengujian
produk, pengemasan, dan persiapan pengiriman. Perusahaan juga harus mampu
melakukan pengukuran kualitas, output produksi, dan produktivitas tenaga kerja.
d. Deliver / Pengiriman: Perusahaan memenuhi pesanan dari konsumen, mengelola
sistem gudang penyimpanan, memilih distributor untuk mengirimkan produk
kepada konsumen, dan mengatur sistem pembayaran.
e. Return / Pengembalian: Perencana SCM harus menciptakan jaringan yang
fleksibel dan responsif untuk mengatasi produk yang cacat yang dikembalikan
oleh konsumen, serta menyediakan layanan pelanggan untuk masalah yang terkait
dengan produk yang dikirimkan.

Perusahaan perlu membuat laporan performansi bisnis secara rutin sehingga


pimpinan perusahaan dapat mengetahui perubahan performa bisnis yang telah
dilakukan sesuai dengan tujuan awal dari Supply Chain Management (SCM) yang
telah ditetapkan. Ini berarti bahwa perencanaan strategi SCM harus didukung oleh
data performa bisnis yang akurat dan terkini, memungkinkan pimpinan perusahaan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
untuk mengevaluasi efektivitas strategi dan mengambil langkah-langkah korektif jika
diperlukan. Demikian pula, dalam menjalankan strategi sumber, produksi,
pengiriman, dan pengembalian, manajer SCM harus mempertimbangkan dampaknya
terhadap performa bisnis secara keseluruhan, serta memastikan bahwa semua
keputusan dan tindakan yang diambil mendukung pencapaian tujuan strategis
perusahaan.

2.4 Implementasikan Strategi Supply Chain Management Dalam Persaingan


Strategi dalam Manajemen Rantai Pasokan (SCM) adalah rangkaian keputusan
dan langkah-langkah yang diambil oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
jangka panjangnya dan mempertahankan keunggulan di pasar. Berikut adalah
penjelasan mengenai berbagai strategi yang dapat diterapkan dalam SCM: (Aulya,
2018)
1. Pendirian Pabrik Baru: Keputusan untuk mendirikan pabrik baru dapat diambil
ketika perusahaan ingin memperluas kapasitas produksi atau ingin mendekatkan
diri dengan pasar tertentu. Pendirian pabrik baru dapat membantu meningkatkan
fleksibilitas dalam memenuhi permintaan pasar dan mengurangi biaya logistik.
2. Penambahan Kapasitas Produksi: Penambahan kapasitas produksi dilakukan untuk
meningkatkan volume produksi guna mengakomodasi permintaan yang meningkat
dari pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan menambah mesin, peralatan, atau
sumber daya manusia.
3. Penggabungan Dua Fasilitas Produksi: Penggabungan dua fasilitas produksi dapat
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya
produksi. Dengan menggabungkan fasilitas produksi, perusahaan dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi redundansi.
4. Perancangan Produk Baru: Perancangan produk baru dapat menjadi strategi untuk
memperluas portofolio produk perusahaan dan menarik segmen pasar yang baru.
Perusahaan dapat mengadopsi inovasi dalam desain produk untuk meningkatkan
daya saing dan nilai tambah bagi pelanggan.
5. Pengalihan Tanggung Jawab Pengelolaan Persediaan ke Supplier: Dengan
memindahkan tanggung jawab pengelolaan persediaan ke supplier, perusahaan
dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dalam rantai pasokan. Hal ini dapat
mengurangi biaya persediaan, mempercepat aliran barang, dan mengoptimalkan
stok.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
6. Pengurangan Jumlah Supplier: Pengurangan jumlah supplier dapat dilakukan
untuk meningkatkan kontrol atas rantai pasokan, mengurangi kompleksitas
manajemen supplier, dan memperoleh skala ekonomi dalam negosiasi harga.
7. Pemberlakuan Sistem Pengendalian Kualitas yang Baru: Pemberlakuan sistem
pengendalian kualitas yang baru dapat membantu meningkatkan kualitas produk,
meminimalkan cacat, dan memperbaiki reputasi merek perusahaan di pasar.

2.5 Hubungan Supply Chain Dengan Kualitas Produk Dan Daya Saing
Kemajuan strategi produksi telah menjadi sumber utama pada suatu
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang baru dan mempertahankan
keunggulan kompetitif. Menurut Deming (1982) “kualitas harus bertujuan memenuhi
kebutuhan pelanggan sekarang dan di masa mendatang”. Tidak hanya produktivitas
untuk menunjang kepuasan konsumen dalam bersaing di pasar tetapi kualitaslah yang
dicari oleh konsumen dan menjadi bekal untuk bersaing dipasar, karena konsumen
sudah bisa membedakan mana produk yang berkualitas mana yang tidak. Dari situlah
tuntutan pelanggan mulai semakin tinggi untuk menghasilkan produk yang
berkualitas, karena jika kualitas suatu produk itu bagus atau sesuai dengan kebutuhan
pelanggan dengan biaya yang murah maka produktifitaspun akan meningkat dan
pastinya keuntungan juga ikut meningkat. secara otomatis jika produk yang dihasilkan
sesuai dengan keinginan pelanggan maka akan memenangkan persaingan pangsa
pasar. (Aulya, 2018)
Hubungan antara supply chain dan kualitas produk serta daya saing sangatlah
erat dan mempengaruhi keseluruhan kinerja suatu perusahaan. Kualitas produk
menjadi faktor kunci yang memengaruhi persepsi konsumen terhadap merek dan
produk, sementara daya saing menentukan kemampuan perusahaan untuk bertahan
dan unggul dalam pasar yang kompetitif.
Pertama-tama, supply chain memainkan peran penting dalam memastikan
kualitas produk yang dihasilkan. Dalam rantai pasokan, setiap tahapan, mulai dari
pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk akhir kepada pelanggan, harus
diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa standar kualitas terpenuhi. Pemilihan
pemasok yang dapat dipercaya, pengendalian kualitas yang ketat selama proses
produksi, serta manajemen yang efektif terhadap transportasi dan penyimpanan
produk merupakan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas
produk.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Selain itu, integrasi aktivitas di dalam supply chain juga memungkinkan
perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah yang dapat
mempengaruhi kualitas produk. Kolaborasi yang erat antara berbagai pihak dalam
rantai pasokan memungkinkan adopsi praktik terbaik, pertukaran informasi yang
relevan, dan pemecahan masalah secara cepat dan efisien ketika ditemukan cacat atau
ketidaksesuaian.
Lebih lanjut, supply chain yang efisien dan responsif juga mendukung
peningkatan daya saing suatu perusahaan. Dengan mengoptimalkan aliran material,
informasi, dan keuangan dalam rantai pasokan, perusahaan dapat meningkatkan
efisiensi operasional, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kecepatan
respon terhadap perubahan pasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk
menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif, serta
memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Selain itu, supply chain juga dapat membantu meningkatkan inovasi produk
dan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan pasar. Dengan memahami secara
mendalam preferensi dan permintaan konsumen, perusahaan dapat merancang produk
baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan menghadirkan nilai tambah yang
membedakan mereka dari pesaing. Kemampuan untuk dengan cepat merespons
perubahan permintaan pasar dan menghadirkan produk yang inovatif akan
memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan bagi perusahaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara supply chain,
kualitas produk, dan daya saing saling terkait dan saling memengaruhi. Supply chain
yang efisien, terintegrasi, dan berorientasi pada kualitas akan mendukung peningkatan
daya saing perusahaan dalam pasar yang semakin kompetitif, sementara kualitas
produk yang baik akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperkuat posisi
perusahaan di pasar.

2.6 Penerapan Supply Chain Management Pada Perusahaan


Untuk memberikan gambaran lebih terperinci mengenai penerapan
manajemen rantai pasokan pada suatu perusahaan, berikut ini adalah sebuah contoh
kasus yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berhasil menerapkan
manajemen rantai pasokan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam
operasinya.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Perusahaan yang menjadi fokus studi kasus ini adalah sebuah perusahaan
manufaktur yang menghasilkan peralatan medis. Sebelumnya, perusahaan ini
menghadapi beberapa tantangan dalam mengelola rantai pasokannya, seperti
keterlambatan pengiriman bahan baku, kekurangan persediaan, dan kesulitan dalam
menanggapi perubahan permintaan pelanggan dengan cepat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan memutuskan untuk
menerapkan manajemen rantai pasokan. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil
oleh perusahaan:
1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan: Perusahaan melakukan analisis menyeluruh
terhadap rantai pasokannya untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan yang
harus diatasi.
2. Perencanaan: Berdasarkan hasil analisis tersebut, perusahaan merancang strategi
manajemen rantai pasokan yang sesuai untuk mengatasi masalah yang telah
diidentifikasi.
3. Implementasi: Perusahaan menerapkan strategi manajemen rantai pasokan
tersebut dengan melakukan perubahan pada proses bisnis dan teknologi informasi
yang digunakan.
4. Evaluasi: Perusahaan mengevaluasi hasil dari penerapan manajemen rantai
pasokan tersebut dan mengidentifikasi apakah ada kekurangan atau perlu
dilakukan perbaikan.

Dampak dari penerapan manajemen rantai pasokan ini sangatlah signifikan


bagi perusahaan. Perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi produksi dan
pengiriman, mempercepat waktu tanggapan terhadap permintaan pelanggan, dan
mengurangi biaya persediaan.
Ini memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, seperti peningkatan
profitabilitas, peningkatan reputasi di mata pelanggan, serta peningkatan kepuasan
pelanggan. Selain itu, perusahaan juga berhasil meningkatkan keterpaduan dengan
mitra bisnisnya dalam rantai pasok. Melalui kerjasama yang baik antar departemen
dan mitra bisnis, perusahaan dapat mencapai hasil yang lebih optimal dalam
operasinya.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Supply Chain Management (SCM) adalah pendekatan strategis yang penting
bagi perusahaan dalam mengelola aliran material, informasi, dan uang dalam rantai
pasok mereka. Dengan mengintegrasikan aktivitas pengadaan, produksi, dan
distribusi, perusahaan dapat mencapai efisiensi operasional, meningkatkan kepuasan
pelanggan, dan menciptakan nilai tambah secara keseluruhan.
Supply chain management (SCM) atau manajemen rantai pasokan merupakan
rangkaian proses yang mengatur aliran material, informasi, dan uang dari bahan
mentah hingga produk jadi sampai ke tangan konsumen akhir. Tujuan utamanya
adalah memastikan ketersediaan produk pada tempat dan waktu yang tepat sesuai
permintaan konsumen tanpa kelebihan atau kekurangan stok. SCM melibatkan
berbagai pihak seperti pemasok, produsen, distributor, pengecer, dan pelanggan yang
terhubung dalam jaringan logistik. Komponen dasarnya meliputi perencanaan,
pengadaan, produksi, distribusi, dan pengembalian barang. Strategi SCM yang efektif
dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas produk, dan
memperkuat daya saing perusahaan di pasar. Kualitas produk yang baik dan sesuai
keinginan pelanggan menjadi faktor kunci dalam memenangkan persaingan pasar.
B. Saran
Perusahaan perlu mengoptimalkan pengelolaan SCM dengan memperhatikan
seluruh proses dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk akhir kepada
konsumen. Kolaborasi dan komunikasi yang baik antara semua pihak dalam rantai
pasokan harus dijaga untuk memastikan kelancaran aliran material, informasi, dan
uang. Pemanfaatan teknologi seperti sistem manajemen persediaan, peramalan
permintaan, dan analisis data dapat membantu meningkatkan efisiensi dan
transparansi dalam SCM. Perusahaan perlu terus berinovasi dalam pengembangan
produk dan proses produksi untuk memenuhi tuntutan kualitas yang diinginkan
pelanggan. Evaluasi dan manajemen risiko dalam SCM harus dilakukan secara

PAGE \* MERGEFORMAT 2
berkala untuk mengantisipasi dan memitigasi potensi gangguan atau kerentanan
dalam rantai pasokan. Peningkatan kualitas produk dan layanan pelanggan harus
menjadi prioritas utama untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar yang
semakin kompetitif.

Daftar Pustaka

Aulya, M. F. (2018). SUPPLY CHAIN MANAGEMENT. 19.

Dr. Lukman S, S.Si, S.Psi., SE., M. (2021). Supply Chain Management. In CV. CAHAYA BI
NTANG CEMERLANG. https://osf.io/tnygq/download

Jusika, I. F. F. D. J. F. D. (2018). Makalah Manajemen Operasional “Manajemen Rantai Pas


okan.” https://www.scribd.com/document/369069490/Makalah-Manajemen-Rantai-Paso
kan

Maret Wijaya, H., Deswantoro, G., & Hidayat, R. (2021). Analisis Perencanaan Supply Chai
n Management (SCM) Pada Pt. Kylo Kopi Indonesia. Jurnal Ekonomi Manajemen Siste
m Informasi, 2(6), 795–806. https://doi.org/10.31933/jemsi.v2i6.653

Nabila Vania Sally, & , Minta Ito Lubis, S. A. (2022). Analisis Perencanaan Supply Chain M
anagement pada Seneca Coffe Studio Kota Medan. 2(1), 1734–1744. https://ummaspul.
e-journal.id/JKM/article/download/3708/1304

Novi, V. (2021). Supply Chain Management: Pengertian, Komponen, Tujuan, Manfaat, Prin
sip dan Proses. https://www.gramedia.com/literasi/supply-chain-management/#2_Komp
onen_Dasar_Supply_Chain_Management

Ricky. (2023). 3 Fungsi dan Peran Utama Supply Chain Logistic. https://poslogistics.co.id/fu
ngsi-dan-peran-supply-chain-logistic/#:~:text=Fungsi supply chain management meliput
i,setiap tahap dalam distribusi barang.

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai