Fix 5
Fix 5
Fix 5
Tri Sukitman
[email protected]
Prodi PGSD STKIP PGRI Sumenep
Abstrak
Teknologi informasi dan komunikasi yang memudahkan pelayanan
terhadap manusia pada sisi yang lain juga mempercepat pengaruh negatif bagi
eksistensi nilai-nilai yang telah berkembang di suatu masyarakat. Berbagai macam
fenomena pada masa lalu dianggap tabu, kini dianggap biasa dan bisa menjadi
sebuah tren dikalangan masyarakat. Pernyataan ini dibuktikan dengan tersebarnya
kekerasan yang dilakukan anak usia sekolah, pelecehan seksual, kurangnnya nilai-
nilai kesopanan terhadap orang tua, free sex, aborsi, dan lain-lainnya. Tersebarnya
fenomena tersebut tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang kini sudah menjadi sebuah kebutuhan primer seseorang untuk
terus mengikuti perkembangannya. Dengan demikian, pendidikan nilai
merupakan proses pembentukan nilai-nilai karakter manusia yang sudah mulai
merosot yang diakibatkan dari pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal.
Sehingga pendidikan nilai hadir ditengah-tengah masyarakat untuk membangun
kembali nilai-nilai karakter manusia yang produktif sesuai dengan tuntutan
agama, hukum, dan akademik.
religius. Artinya, sumber daya manusia Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum.
yang produktif yang mempunyai
keseimbangan antara kematangan dunia Elmubarok, Zaim. 2009. Membumikan
Pendidikan Nilai. Bandung:
maupun akhirat. Alfabeta.
Dengan demikian, moral bangsa
Kartawisastra, H.U. 1980. Strategi Klasifikasi
diharapkan dengan penanaman pendidikan Nilai. Jakarta: P3G. Depdikbud.
nilai menjadi salah satu alternatif untuk
Kartono, Kartini. 1992. Pengantar Ilmu
dijadikan sumber membangun moral Mendidik Teoritis (Apakah
manusia yang dinilai sudah mulai merosot. Pendidikan masih Diperlukan).
Bandung. Penerbit Mandar Maju.
Penanaman pendidikan nilai tidak semata-
Lubis, Mawardi. 2009. Evaluasi Pendidikan
mata hanya diterapkan didunia akademisi
Nilai: Perkembangan Moral
akan tetapi semua aspek kehidupan Keagamaan Mahasiswa PTAIN
Cet.II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
manusia juga ikut andil untuk
Bekerjasam dengan STAIN
membumikan pendidikan nilai. Sehingga, Bengkulu.
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Muhajir, Soenarjati. 1989. Dasar dan Konsep
pendidikan nilai itu bisa dilakukan dan Pendidikan Pancasila. Yogyakarta:
Laboratorium Jurusan PMP dan KN.
dicontoh oleh semua orang.
Pembudayaan ini juga harus sudah Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan
Pendidikan Nilai. Bandung:
ditanamkan pada diri anak mulai sejak dini Alfabeta.
sehingga para penerus bangsa mempunyai
Tillman, Diane. 2004. Living Values Activities
pondasi yang kokoh yang tidak mudah for Young Adults (Pendidikan Nilai
roboh ketika ada angin kencang yang untuk Kaum Dewasa-Muda) terj.
Risa Praptono dan Ellen Sirait.
menerpanya. Jadi, pembiasaan-pembiasaan Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
tersebut dimulai dari sejak dini dengan Indonesia.
ditunjukkan oleh para guru, orang tua, Undang-Undang Republik Indonesia. No.20.
2003. Tentang Sistem Pendidikan
masyarakat, dan lain-lainnya. Dan jika itu
Nasional.
terlaksana maka insyaAllah moral bangsa
akan lebih baik meskipun sangat sulit untuk
diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum. 2010. Bahan Pelatihan
Pengembangan Pendidikan Budaya
dan Karakter Bangsa.
Jakarta:Kemen. Diknas.