Skripsi Ochik Nur Aini

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, INTEGRITAS,

PROFESIONALISME, DAN TIME BUDGET PRESSURE


TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Pada Inspektorat Kabupaten Klaten, Kabupaten Blora dan Kabupaten
Grobogan)

Disusununtuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univeritas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:
OCHIK NUR AINI
B 200160194

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, INTEGRITAS,
PROFESIONALISME DAN TIME BUDGET PRESSURE
TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Pada Inspektorat Kabupaten Klaten, Kabupaten Blora dan
Kabupaten Grobogan)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Independensi,


Kompetensi, Integritas, Profesionalisme dan Time Budget Pressure
terhadap Kualitas Audit. Penelitian ini dilakukan di Inspektorat
Kabupaten Klaten, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu convenience sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini berjumlah 47 responden. Model analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda dengan
menggunakan alat uji SPSS versi 21 for windows. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Independensi, Kompetensi, Integritas,
Profesionalisme dan Time Budget Pressureberpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.

Kata Kunci: Independensi, Kompetensi, Integritas, Profesionalisme,


Time Budget Pressure, Kualitas Audit.

Abstract

This study aims to determine the effect of Independence, Competence,


Integrity, Professionalism and Time Budget Pressure on Audit
Quality. This research was conducted in Inspectorate of Klaten
Regency, Blora Regency and Grobogan Regency. The sampling
technique used in this study is convenience sampling. The sample
used in this study amounted to 47 respondents. The data analysis
model used in this study is a multiple linear regression model using
SPSS test version 21 for windows. The results of this study indicate
that Independence, Competence, Integrity, Professionalism and Time
Budget Pressure have a significant effect on audit quality.

Keywords: Independence, Competence, Integrity, Professionalism,


Time Budget Pressure, Audit Quality.

1. PENDAHULUAN
Pemerintahan yang baik dan berwibawa membutuhkan aparat pengawas
internal di lingkungan pemerintahan. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

1
Aparatur Negara Nomor: PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang Standar Audit Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah menjelaskan bahwa pengawasan intern adalah
seluruh proses kegiatan audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam
rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan
sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
Upaya untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik (good goverment)
bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan karena masih kurangnya tingkat
pemahaman sistem tata kelola yang baik dalam mengelola dan
mempertanggungjawabkan keuangan negara yang transparan dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang baik. Siahaan dan Simanjuntak(2018)
mengatakan bahwa permasalahan hukum di Indonesia sampai saat ini semakin
meningkat seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang telah menjadi
perhatian masyarakat.
Auditor internal perlu dibentuk agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan
sektor publik dengan meningkatkan pemahaman good governance dan sistem
pengendalian internal untuk dapat meminimalisasi berbagai bentuk penyimpangan
yang dapat terjadi dalam pemerintahan. Fungsi pengawasan intern dalam audit
intrernal pemerintah dilakukan oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
(APIP) yaitu inspektorat.
Inspektorat merupakan suatu lembaga pengawasan di lingkungan
pemerintah daerah, baik untuk tingkat provinsi, kabupaten atau kota yang
berperan penting dan signifikan untuk kemajuan dan keberhasilan pemerintah
daerah dan perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan daerah untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Pengawasan internal yang dilakukan bukan hanya tentang
kinerja, proses ataupun kegiatan, tetapi juga keuangan suatu instansi pemerintah
yang telah dilakukan.
Kualitas audit merupakan pelaksanaan audit yang dilakukan sesuai dengan
standar yang ada sehingga auditor dapat mengungkapkan dan juga melaporkan

2
apabila terjadi pelanggaran dan ketidaksesuaian terhadap sistem akuntansi
keuangan kliennya (Haryanto dan Olivia, 2018). Hasil kualitas audit digunakan
untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan pengguna informasi akuntansi
sehingga dapat mengurangi risiko informasi yang tidak kredibel dalam laporan
keuangan bagi pengguna laporan keuangan khususnya investor (Mgbame, et al.,
2012 dalam Kurniasih dan Rohman, 2014).
Independensi merupakan salah satu sikap yang melekat dalam diri seorang
auditor. Dengan sikap independen berarti seorang auditor tidak memihak dan
bebas dari hal apapun yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaannya. Dalam
menjalankan tugasnya, auditor harus mempertahankan sikap mental independen
meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun penampilan (in appearance)
dalam memberikan jasa profesional (Zam dan Rahayu, 2015). Pemeriksa harus
menghindar dari situasi yang menyebabkan pihak ketiga yang mengetahui fakta
dan keadaan yang relevan menyimpulkan bahwa pemeriksa tidak dapat
mempertahankan independensinya sehingga tidak mampu memberikan penilaian
yang objektif dan tidak memihak terhadap semua hal yang terkait dalam
pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan.
Kompetensi merupakan keahlian yang cukup dimiliki oleh seorang auditor
yang digunakan untuk melaksanakan audit secara objektif (Nadi dan Saputra,
2017). Kompetensi bagi seorang auditor sangatlah penting karena kepercayaan
masyarakat terhadap auditor akan timbul apabila auditor memiliki pendidikan dan
pelatihan yang cukup baik sehingga kredibilitas auditor dapat dijaga. Adanya
kompetensi akan dapat menggambarkan tingkat pencapaian pemahaman dan
pengetahuan seorang auditor yang mampu memberikan jasa dengan kemudahan
dan kecerdikan. Pengalaman dan pengetahuan seorang auditor sangat
menentukan kualitas auditnya. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki maka
kualitas auditnya semakin baik (Nadi dan Saputra, 2017).
Integritas adalah sikap jujur, bijaksana, berani, penuh tanggung jawab
dalam melakukan setiap pekerjaan. Yenny, dkk (2019) mengatakan bahwa dengan
integritas, maka kepercayaan masyarakat terhadap hasil kerja audior akan semakin
baik. Integritas merupakan sikap yang sangat penting bagi seorang auditor, jika

3
seorang auditor tidak dapat menerapkan sikap integritas dalam dirinya berarti
auditor tersebut telah menurunkan kualitas auditnya.
Sikap yang harus dimiliki oleh seorang auditor yaitu profesional. Dengan
adanya profesionalisme, maka akan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas.
Karena dengan adanya profesionalisme maka auditor telah melaksanakan tugas
dengan kemampuan yang maksimal dan dengan etika yang tinggi (Arianti, dkk
2014 dalam Nandari dan Latrini, 2015). Penggunaan profesional memerlukan
tanggung jawab setiap profesional yang bekerja dalam organisasi auditor
independen (Siahaan dan Simanjuntak , 2019).
Time budget pressure atau tekanan anggaran waktu adalah suatu bentuk
tekanan yang muncul dari keterbatasan sumber daya untuk seorang auditor
mampu menyelesaikan tugasnya secara efisien sesuai dengan dengan anggaran
waktu yang ada. Kondisi yang tertekan akan membuat auditor cenderung
berperilaku disfungsional, seperti terlalu percaya pada penjelasan klien, serta
gagal dalam menginvestigasi isu-isu relevan sehingga berdampak pada hasil
laporan audit dengan kualitas yang kurang baik (Ariestanti dan Latrini, 2019).
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Rivani dan
Triyanto (2018). Perbedaan dengan dengan penelitian terdahulu peneliti
menambahkan variabel integritas dan time budget pressure yang diduga dapat
mempengaruhi kualitas audit. Objek penelitian juga berbeda, objek penelitian
sebelumnya yaitu dilakukan pada BPK Perwakilan Jawa Barat sedangkan objek
dalam penelitian ini dilakukan di Inspektorat Kabupaten Klaten, Inspektorat
Kabupaten Blora dan Inspektorat Kabupaten Grobogan.
Penelitian yang dilakukan oleh Rivani dan Triyanto (2018) menunjukkan
bahwa variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme secara simultan
berpengaruh terhadap kualitas audit. Secara parsial variabel kompetensi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan, variabel independensi,
dan profesionalisme tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Hal ini berarti bahwa jika kompetensi, independensi, dan profesionalisme
diterapkan bersama oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya, maka dapat
berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis

4
melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH INDEPENDENSI,
KOMPETENSI, INTEGRITAS, PROFESIONALISME DAN TIME BUDGET
PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Inspektorat
Kabupaten Klaten, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan)”.

2. METODE PENELITIAN
2.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80). Populasi
dalam penelitian ini adalah semua auditor dan Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP) yang bekerja pada Inspektorat Pemerintah Kabupaten Klaten,
Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan.
Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Tabel 1Jumlah Populasi
Auditor dan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Jumlah
Inspektorat Kabupaten Klaten 23
Inspektorart Kabupaten Blora 22
Inspektorat Kabupaten Grobogan 21
Total 66
2.2 Data dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh
secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan pengukuran atau
pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari
(Nandari, 2015). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh memalui metode
survey dengan membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan atau pernyataan
untuk dijawab responden mengenai Independensi, Kompetensi,
Integritas,Profesionalisme dan Time budget pressure.

5
2.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.3.1 Variabel Dependen
a) Kualitas Audit
Kemampuan auditor untuk menemukan dan melaporkan sistem akuntansi
kliennya (De Angelo, 1981). Menurut Aruan (2019) kualitas audit (Audit
Quality) merupakan probabilitas seorang auditor dalam menemukan dan
melaporkan suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam
suatu sistem akuntansi klien. Adapun indikator kualitas audit yang
digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari Sukriah et al(2009) Hasil
dari kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert dengan skala 5
poin.
2.3.2 Variabel Independen
a) Independensi
Sikap auditor untuk tidak memihak salah satu pihak yang berkepentingan
dalam melaksanak tanggung jawab profesinya. Idikator yang digunakan
untuk mengukur independensi auditor diadaptasi dari Sukriah et al
(2009). Hasil dari kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert 5
poin.
b) Kompetensi
Kompetensi merupakan pengetahuan dan pengalaman yang harus
dimiliki oleh auditor sebelum melaksanakan tanggung jawab profesinya.
Dalam mengukur variabel kompetensi digunakan indikator yang
diadaptasi dari Badjuri (2010). Hasil kuesioner diukur dengan
menggunakan skala likert dengan skala 5 poin.
c) Integritas
Integritas merupakan suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya
pengakuan profesional. Iskandar (2018) mengatakan seorang auditor
harus memiliki ketajaman atas integritas tanpa mengenyampingkan
kepentingan sebagai akuntan publik. Indikator yang digunakann dalam
penelitian ini diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Badjuri

6
(2010). Untuk pemilihan jawaban dari responden diukur dengan
menggunakan 5 poin.
d) Profesionalisme
Jasmadeti, dkk (2018) mengatakan profesionalisme merupakan sikap,
tingkah laku, serta kemampuan yang menunjukkan kualitas dan
kompetensi sebagai suatu profesi. Indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel profesionalisme yang diadaptasi dari Hall, R. (1968)
dalam Rusyanti (2010). Hasil dari kuesioner diukur dengan
menggunakan skala likert dengan skala 5 poin.
e) Time Budget Pressure
Tekanan anggaran waktu adalah keadaan yang menunjukkan auditor
dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah
ditetapkan atau terdapat pembatasan waktu anggaran yang sangat ketat
dan kaku (Rohman, 2018). Indikator pertanyaan yang digunakan dalam
mengukur variabel time budget pressure diadaptasi dari Ariestanti dan
Latrini (2019). Untuk pemilihan jawaban dari responden diukur dengan
menggunakan 5 poin.
2.4 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear
berganda. Model analisis regresilinear bergana sebaga berikut:
KA = α+ β1IND+ β2KOM + β3INT + β4PRO + β5TBP + e (1)
Keterangan:

KA = Kualitas Audit

IND = Independensi

KOM = Kompetensi

INT = Integritas

PRO = Profesionalisme

TBP = Time Budget Pressure

7
α = Konstanta

β1-β5 = Koefisien Regresi variabel independen

e = Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Uji Normalitas
Hasil uji normalitas ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov- P value Keterangan
Smirnov
Unstandardized 0,516 0,953 Data terdistribusi
Residual normal
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Hasil pengujian One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dalam tabel 1 di atas
menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p value) memiliki nilai lebih besar dari
0,05, yaitu sebesar 0,953. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model
regresi layak karen amemenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan sebaran
data penelitian terdistribusi normal.
3.2 Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistics Keterangan
Tolerance VIF
Independensi 0,494 2,025 Tidak terjadi multikolinearitas
Kompetensi 0,219 4,568 Tidak terjadi multikolinearitas
Integritas 0,418 2,394 Tidak terjadi multikolinearitas
Profesionalisme 0,279 3,585 Tidak terjadi multikolinearitas
Time Budget Pressure 0,741 1,350 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel IV.15 di atas menunjukkan bahwa masing-masing
variabel mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil
dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas dalam
model penelitian ini.

8
3.3 Heterokedastisitas
Tabel 3 Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel Sig Keterangan
Independensi 0,143 Tidak terjadi heterokedastisitas
Kompetensi 0,738 Tidak terjadi heterokedastisitas
Integritas 0,189 Tidak terjadi heterokedastisitas
Profesionalisme 0,656 Tidak terjadi heterokedastisitas
Time Budget Pressure 0,567 Tidak terjadi heterokedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap
variabel tidak mengandung adanya heterokedastisitas, sehingga memenuhi
persyaratan dalam analisis regresi.
3.4 Uji Parsial (t-test)
Tabel 4 Hasil Uji T Hipotesis
Variabel Thitung Ttabel Sig. Keterangan
Independensi 2,997 2,020 0,005 H1 diterima
Kompetensi 2,822 2,020 0,007 H2 diterima
Integritas 2,226 2,020 0,032 H3 diterima
Profesionalisme 2,244 2,020 0,030 H4 diterima
Time Budget Pressure -2,924 -2,020 0,006 H5 diterima
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Dari output diketahui hasil dari masing-masing variabel sebagai berikut:
a) Variabel independensi memiliki nilai thitung > ttabel (2,997 > 0,020) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,005 < 0,05 dengan demikian berarti nilai signifikansi
0,005 lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterimasehingga independensi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, independensi yang
dimiliki oleh auditor memiliki pengaruh terhadap kualitas audit yang
dihasilkan.
b) Variabel kompetensi memiliki nilai thitung > ttabel (2,822 > 2,020) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,007 < 0,05 dengan demikian berarti nilai signifikansi
0,007 lebih kecil dari 0,05 maka H2 diterimasehingga kompetensi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, kompetensi yang dimiliki auditor
memiliki pengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

9
c) Variabel integritas memiliki nilai thitung> ttabel (2,226 > 2,020) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,032 < 0,05 dengan demikian berarti nilai signifikansi
0,032 lebih kecil dari 0,05 maka H3 diterima sehingga integritas berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, integritas yang dimiliki oleh auditor
memiliki pengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
d) Variabel profesionalisme memiliki thitung> ttabel (2,244 > 2,020) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,030 < 0,05 maka H4 diterimasehingga profesionalisme
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, profesionalisme yang
dimiliki oleh auditor memiliki pengaruh terhadap kualitas audit yang
dihasilkan.
e) Variabel time budget pressure memiliki thitung< ttabel (-2,924 < -2,020) dengan
nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05 dengan demikian berarti nilai
signifikansi 0,006 lebih kecil dari 0,05 maka H5 diterima sehingga time budget
pressure berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Artinya, adanya time
budget pressuredapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan auditor.
3.5 Uji Simultan (F-test)
Tabel 5 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
a
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
Regression 369,929 5 73,986 63,159 ,000
1 Residual 48,028 41 1,171
Total 417,957 46
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.
Hasil uji F di atas, diketahui bahwa nilai Fhitung >Ftabel yaitu 63,159 > 2,44 dan
signifikansi 0,000 < dari 0,05. Dengan demikian, variabel independensi,
kompetensi, integritas, profesionalisme dan time budget pressure secara simultan
berpengaruh terhadap kualitas audit.
3.6 Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
a
1 ,941 ,885 ,871 1,082
Sumber: Data primer yang diolah, 2020.

10
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel IV.20 di atas, dapat
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (adjusted R square) yang diperoleh
sebesar 0,871. Hal ini berarti 87,1% variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh
variabel independensi, kompetensi, integritas, profesionalisme dan time budget
pressure. Sedangkan sisanya sebesar 12,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model regresi.
3.7 Pembahasan
3.7.1 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independensi memiliki nilai t hitung>
ttabel(2,997>2,020) dengan tingkat signifikansi 0,005 < 0,05. Oleh karena itu, H1
diterima. Sehingga independensi berpengaruhsignifikan terhadap kualitas audit.
Seorang auditor yang mempunyai sikap independensi yang tinggi, maka kualitas
audit yang dihasilkan akan semakin baik. Auditor sebagai pihak yang secara
independen tidak dapat dipengaruhi oleh pihak manapun yang dapat
mempengaruhi hasil auditnya. Hasil audit tersebut dibuat berdasarkan temuan-
temuan yang dikumpulkan tanpa terpengaruh oleh pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan tersebut.
Penelitian ini mendukung hasil penelitianyang dilakukan oleh Shintya, dkk
(2016) pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta, hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Nadi dan
Saputra (2017), Siahaan dan Simanjuntak (2018), Ariningsih dan Mertha (2017),
Dewi dan Budiartha (2015), Wiratama dan Budiartha (2015), Ariany (2017), Zam
dan Rahayu (2015) juga menunjukkan bahwa independensi berpengaruh terhadap
kualitas audit. Namun penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Rivani dan Triyanto (2018) yang menyatakan bahwa independensi
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
3.7.2 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi memiliki nilai
thitung>ttabel (2,822 > 2,020) dengan tingkat signifikansi 0,007 < 0,05. Oleh karena
itu, H2 diterima sehingga kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit. Auditor yang memiliki mutu personal pengetahuan dan pengalaman yang

11
memadai akan lebih memahami dan mengetahui berbagai masalah secara lebih
mendalam. Untuk mendapatka kualitas audit yang baik, perlu dilakukan oleh
seorang auditor yang berkompeten dibidangnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh auditor maka kualitas audit yang
dihasilkannya juga akan semakin tinggi.
Penelitianyang mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadi dan
Saputra (2016) pada Kantor Akuntan Publik di Bali yang menyatakan bahwa
variabel kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Shintya, dkk (2016),
Siahaan dan Simanjuntak (2018), Suharti dan Apriyanti (2019), Wardhani dan
Astika (2018), Ariyani (2017), dan Aruan,dkk (2019) juga menyatakan bahwa
kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Akan tetapi, penelitian ini tidak
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Budiartha (2015) yang
menyatakan bahwa kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas
auduit.
3.7.3 Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel integritas memiliki nilain t hitung>
ttabel (2,226 > 2,020) dan nilai signifikansi sebesar 0,032 < 0,05. Oleh karena itu,
H3 diterima sehingga integritas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Kualitas audit dapat meningkat dengan adanya sikap integritas auditor,
karena integritas berkaitan dengan kejujuran, keberanian, sikap bijaksana dan
tanggungjawab auditor. Sikap jujur yang dilakukan auditor pada saat
melaksanakan tugas audit akan menunjukkan hasil audit yang sesuai dengan
kenyataan bukan direkayasa. Sikap berani yang harus dimilikioleh seorang auditor
yang berarti auditor berani untuk mengungkapkan hal yang sebenarnya tanpa
adanya tekanan dari pihak manapun. Sehingga dengan adanya keberanian auditor
maka hasil audit akan mencerminkan kebenaran pula. Auditor juga harus bersikap
bijaksana, mampu bersikap adil dalam melakukan tindakan dan tanggung jawab
auditor diperlukan dalam memenuhi kewajibannya sebagai auditor yaitu
melaksanakan audit sesuai dengan standar yang berlaku.
Sikap integritas harus selalu dijaga oleh auditor dalam melaksanakan
tugas audit. Adanya integritas yang tinggi dalam diri auditor akan dapat

12
meningkatkan kualitas audit. Dengan menjaga integritas yang dimilikinya, juga
akan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap profesi auditor.
Penelitian ini mendukug hasil penelitianyang dilakukan oleh Yenny, dkk
(2019) pada Kantor Akuntan Publik di Medan yang menujukkan bahwa integritas
memberikan pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Siahaan dan
Simanjuntak (2018) integritas berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Begitu
pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Nihaestita, dkk (2018) pada Kantor
Akuntan Publik di Jakarta Selatan yang menunjukkan bahwa integritas
berpengaruh terhadap kualitas audit.Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Iskandar (2018) yang menyatakan bahwa
integritas tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
3.7.4 Pengaruh Profesionalisme terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profesionalisme memiliki nilai
thitung > ttabel (2,244 > 2,020) dan nilai signifikansinya sebesar 0,030 < 0,05. Oleh
karena itu, H4 diterima sehingga, profesionalisme berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit. Artinya, semakin tinggi profesionalisme yang dimiliki
oleh auditor maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan.
Hal tersebut dikarenakan sikap profesionalisme sangat penting bagi
seorang auditor dalam melaksanakan tugas auditnya. Profesionalisme auditor
yang tinggi akan dapat menunjukkan bahwa auditor tersebut telah menjalankan
tugasnya secara profesional. Auditor yang menyadari akan tanggung jawabnya
akan senantiasa menggunakan segenap kemampuan, pengetahuan, dan
pengalaman yang dimiliki untuk dapat menghasilkan kualitas audit yang lebih
baik.
Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Haryanto dan
Susilawati (2018) pada perusahaan manufaktur yang ada di Semarang
mengungkapkan bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit.
Jasmadeti, dkk (2018), Rosliana (2019) juga menunjukkan bahwa profesionalisme
berpengaruh terhadap kualitas audit. Akan tetapi, penelitian ini tidak mendukung
hasil penelitian yang dilakukan oleh Rivani dan Triyanto (2018) yang

13
menunjukkan bahwa profesionalisme tidak berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit.

4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat
diterik kesimpulan sebagai berikut:
a) Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil tersebut
dibuktikan dengan nilai thitung> ttabel (2,997 > 2,020) dan nilai signifikansi
sebesar 0,005 < 0,05. Oleh karena itu H1 diterima, sehingga independensi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
b) Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil tersebut
dibuktikan dengan nilai thitung> ttabel (2,822 > 2,020) dan nilai signifikansi
sebesar 0,007 < 0,05. Oleh karena itu H2 diterima, sehingga kompetensi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
c) Integritas signifikan terhadap kualitas audit. Hasil tersebut dibuktikan dengan
nilai thitung > ttabel (2,226 > 2,020) dan nilai signifikansi sebesar 0,032 < 0,05.
Oleh karena itu H3 diterima, sehingga integritas berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit.
d) Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil tersebut
dibuktikan dengan nilai thitung> ttabel (2,244 > 2,020) dan nilai signifikansi
sebesar 0,030 < 0,05. Oleh karena itu H4 diterima, sehingga profesionalisme
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
e) Time budget pressureberpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil
tersebut dibuktikan dengan nilai thitung< ttabel (-2,924 < -2,020) dan nilai
signifikansi sebesar 0,006 < 0,05. Oleh karena itu H5 diterima, sehingga time
budget pressure berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
4.2 Keterbatasan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, ditemukan
beberapa keterbatasan yang dharapkan tidak mengurangi tujuan dari penelitian.
Adapun keterbatasan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

14
a) Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini hanya
menggunakan metoe survey kuesioner saja, sehingga hasil yang didapat hanya
mengacu pada hasil dari kuesioner tersebut dan tidak menggambarkan keadaan
yang sebenarnya.
b) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya auditor dan Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (APIP) yang bekerja di Inspektorat Kabupaten
Klaten, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora, sehingga kurang dapat
digeneralisasikan sebagai dasar generalisasi bagi profesi auditor internal secara
keseluruhan .
c) Variabel dalam penelitian inihanya independensi, kompetensi, integritas,
profesionalisme dan time budget pressure, padahal masih ada faktor lain yang
mempengaruhi kualitas audit.
4.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang dalam penelitian ini, maka
terdapat beberapa saran yang diajukan peneliti untuk penelitian berikutnya adalah
sebagai berikut:
a) Disarankan untuk penelitian selanjutnya dalam memperoleh data dapat
menggunakan metode wawancara, observasi langsung kepada responden
sehingga kelemahan yang ditemui dalam penggunaan kuesioner dapat teratasi.
b) Menambah jumlah sampel yang diteliti dan memperluas lokasi penelitian
sehingga diharapkan tingkat generalisasi dari analisis dapat lebih akurat.
c) Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang diprediksi
dapat mempengaruhi kualitas audit seperti obyektivitas, pengalaman kerja,
akuntabilitas, etika auditor dan motivasi.

DAFTAR PUSTAKA
Alamri, Fitria., Grace B. Nangoi dan Jantje Tinangon. 2017. “Pengaruh Keahlian,
Pengalaman, Kompleksitas Tugas dan Independensi Terhadap Audit
Judgement Auditor Internal Pada Inspektorat Provinsi Gorontalo”.
Jurnal EMBA. Vol. 5, No.2. ISSN: 2303-1174, Hal. 593-601
Ariany, Vince. 2017. “Pengaruh Independensi dan Kompetensi Auditor terhadap
Kualitas Audit Internal pada Bank BUMN di Medan. Medan: Riset
dan Jurnal Akuntansi. Vol. 1, No. 1 e-ISSN: 2548-9224; p-ISSN:
2548-7507, Hal. 62-69

15
Ariestanti, Ni Luh Dwi dan Made Yenni Latrini. 2019. “Pengaruh Kompleksitas,
Tekanan Anggaran Waktu, dan Pengalaman Auditor terhadap Kualitas
Audit”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 27, No. 2
ISSN: 2302-8556, Hal. 1231-1262
Ariningsih, Putu Setia dan I Made Mertha . 2017. “Pengaruh Independensi,
Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, dan Gender pada Kualitas
Audit”. E-Journal Akuntansi Universtas Udayana. Vol.18, No.2
ISSN: 23202-8556, Hal. 1545-1574
Aruan, D.A., A.K.L Nahor., H.N Gulo dan N.B Ginting. 2019. “Pengaruh
Kompetensi, Kompleksitas Tugas, Skeptisme Profesional Terhadap
Kualitas Audit Pada BPKP Provinsi Sumatera Utara”. Riset dan
Jurnal Akuntansi. Vol. 3, No. 2 e-ISSN: 2548-9224; p-ISSN: 2548-
7507, Hal. 215-225
Badjuri, Achmad. 2012. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Kualitas Hasil
Pemeriksaan Audit Sektor Publik (Studi Empiris pada BPKP
Perwakilan Jawa Tengah)”. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan
Perbankan, Nopember. Vol. 1, No. 2. ISSN: 1979-4878. Hal. 120-
135.
De Angelo, L.E. 1981. Auditor Independence, Low Balling, and Disclosure
Regulation. Journal of Accounting and Economics 3
Dewi, Dewa Ayu Candra dan I Ketut Budiartha. 2015. “Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor pada Kualitas Audit Dimoderasi Oleh Tekanan
Klien”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 11, No.1
ISSN: 2302-8556, Hal. 197-210
Halim, Abdul. 2015. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hari, Bagus Laksana., M. Rasuli dan Edfan Darlis . 2015. “Pengaruh Kompetensi,
Independensi, Pengalaman Kerja, Kompleksitas Tugas terhadap
Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan
Daerah dan Reward sebagai Variabel Moderating”. Jurnal Sorot. Vol.
10, No.5 ISSN:1907-364X, Hal. 1-142

Haryanto, Naomi Olivia dan Clara Sulistiawati. 2018. “Pengaruh Kompetensi,


Independensi, dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas
Audit”. Jurnal Akuntansi Bisnis. Vol. 16, No. 1 e-ISSN: 2541-5204;
p-ISSN: 1412-775X, Hal. 42-55
Iskandar, Silvia. 2018. “Pengaruh Independensi, Kompetensi, Integritas, dan
Akuntabilitas Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) Wilayah Kota Padang)”. Ilmu dan
Riset Akuntansi. Vol. 4, No. 2 ISSN: 2443-2466, Hal. 1-13
Jasmadeti, Widyastuti, T. dan Suyanto. 2018. “Pengaruh ProfesionalismeAuditor
dan Pertimbangan Tingkat Materialitas Terhadap Kualitas Audit”.
Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi. Vol. 6, No.12 ISSN: 20886969, Hal.
155-175

16
Kurniasih, Margi dan Abdul Rohman. 2014. “Pengaruh Fee Audit , Audit Tenure,
dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit”. Diponegoro Journal of
Accounting. Vol. 3, No. 3 e-ISSN: 2337-3806, Hal. 1-10
Nadi, I Made Putra Partha dan I Dewa Gde Dharma Saputra. 2017. “Pengaruh
Kompetensi, Pengalaman, Independensi, dan Motivasi Auditor pada
Kualitas Audit”. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 18,
No. 2 ISSN: 2302-8556, Hal. 942-964
Nandari, Ade Wisteri Sawitri dan Made Yenni Latrini. 2015. “Pengaruh Sikap
Skeptis, Independensi, Penerapan Kode Etik, dan Akuntabilitas
terhadap Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Vol. 10, No. 1 ISSN: 2302-8578, Hal. 164-181
Nihestita., Iin Rosini., D.R. Hakim dan Desi Kurniawati. 2018. “Pengaruh
Integritas dan Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Kualitas
Audit (Studi Kasus pada kantor Akuntan Publik Jakarta Selatan)”.
National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism for
Economic Development. ISSN: 2622-7436. Hal. 915-925
Rivani, Ardita Aulia dan Dedik Nur Triyanto. 2018. “Pengaruh Kompetensi,
Independensi, dan Profesionalisme terhadap Kualitas Audit (Survey
pada Auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat)”. E-Proceeding of
Management. Vol. 5, No. 3 ISSN: 2355-9357, Hal. 3437-3446
Riyandari, Putu Karina dan I Dewa Nyoman Badera. 2017. “Pengalaman Auditor
Sebagai Pemoderasi Pengaruh Time Budget Pressure dan
Kompleksitas Audit pada Kualitas Audit”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol. 19, No. 1 ISSN: 2302-8556, Hal. 195-222
Rohman, Akhmad. 2018. “Pengaruh Kompleksitas Tugas, Tekanan Anggaran
Waktu dan Independensi Auditor Terhadap Perilaku Disfungsional
Auditor dan Implikasinya pada Kualitas Audit”.Jurnal Riset Akuntansi
TirtayasaI. Vol. 3, No. 2. ISSN: 2548-7078, Hal. 241-256
Rosliana. 2019. “Pengaruh Akuntabilitas, Profesionalisme Auditor dan Etika
Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di
Pekanbaru”. Pekanbaru: Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 8, No.
1e-ISSN: 2598-7372; p-ISSN: 2089-6255, Hal. 63-78
Rusyanti, Rina. 2010. “Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme
Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit”.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta.
Shintya, Agneus., M. Nuryatno., dan Ayu Aulia Oktaviani. 2016. “Pengaruh
Kompetensi, Independensi, dan Tekanan Anggaran Terhadap Kualitas
Audit”. Seminar nasional Cendekiawan. E-ISSN: 2540-7589, p-ISSN:
2460-8696, Hal. 1.1-33.19
Siahaan, Septony B dan Arthur Simanjuntak. 2018. “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah
Daerah (Studi Kasus pada Inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara)”. Jurnal Manajemen. Vol. 4, No. 2 e-ISSN: 2301-6256; p-
ISSN: 2615-1928, Hal. 153-161
Siahaan, Septony B dan Arthur Simanjuntak. 2019. “Pengaruh Kompetensi
Auditor, Independensi Auditor, Integritas Auditor, dan

17
Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit dengan Etika
Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus pada kantor Akuntan
Publik Di Kota Medan). Medan: Jurnal Manajemen. Vol. 5, No.1 p-
ISSN: 2301-6256; e-ISSN: 2615-1928, Hal. 81-92
Sugiyono. 2010. “ Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung:
Alfabeta
Suharti dan Tri Apriyanti. 2019. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi
Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel
Moderasi”. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 3, No. 2. ISSN: 2549-5704,
Hal. 208-217.
Sukesi, Sri. 2019. “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Pengalaman Audit
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Audit
Internal dengan Etika Sebagai Variabel Moderasi Pada Inspektorat
Jendral Di Tentara Nasional Indonesia”. Jurnal Magister Akuntansi
Trisakti. Vol. 6, No.1. ISSN: 2339-0859, Hal. 95-120
Sukriah, Ika., Akram dan Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi, Objektivitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap
Kualitas Hasil Audit Pemeriksaan. Simponsium Nasional Akuntansi
XII. Palembang.
Wardhani, A.A.I. Tirtamas Wisnu dan Ida Bagus Putra Astika. 2018. “Pengaruh
Kompetensi, Akuntabilitas dan Independensi pada Kualitas Audit
dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi”. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 23, No. 1 ISSN: 2302-8556,
Hal. 31-59
Wiratama, William Jefferson dan K. Budiartha. 2015. “Pengaruh Independensi,
Pengalaman Kerja, Due Profesional Care dan Akuntablitas Terhadap
Kualitas Audit”. E-Jurnal Universitas Udayana. Vol. 10, No. 1. ISSN:
2302-8578, Hal. 91-106
Yenny., Verawati., Sherine., Devy Mustika., Wilsa Road B.S dan Rika Dinarianti.
2019. “Pengaruh Due Professional Care, Kompleksitas Audit, dan
Integritas Auditor terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan
Publik di Medan”. Medan: Riset dan Jurnal Akuntansi. Vol. 3, No. 2
e-ISSN: 2548-9224; p-ISSN: 2548-7507, Hal. 1-14
Zam, Dewi Rosari Putri dan Sri Rahayu. 2015. “Pengaruh Tekanan Anggaran
Waktu (Time Budget Pressure), Fee Audit dan Independensi Auditor
terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di
Wilayah Bandung)”. Bandung: e-Proceeding of Management. Vol. 2,
No. 2 ISSN: 2355-9357, Hal. 1800-1807

18

Anda mungkin juga menyukai