ARTIKEL
ARTIKEL
ARTIKEL
Veronika Tiana
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak.
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
kompetensi, disiplin dan skeptisisme profesional auditor terhadap kualitas audit
pada Kantor Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di Inpektorat
Provinsi Kalimantan Barat. Dengan pemilihan sampel menggunakan metode
sensus sampling dan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data ini adalah
metode survei dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian data primer.
Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda (Multiple
Linear Regression Analysis) pada taraf signifikansi 5% dengan menggunakan
program SPSS Versi 25 For Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompetensi auditor dan disiplin auditor secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas audit . Dan skeptisisme profesional auditor secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit.
1. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM), baik pemerintah maupun non-pemerintah,
sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban kepada anggota suatu organisasi,
memegang peranan penting dalam pelaksanaan tugas. Inspektur adalah departemen
pengendalian internal di lingkungan pemerintah daerah yang membimbing dan
mengawasi pelaksanaan pemerintah daerah. Salah satu Aparat Pengawas Internal
1
Pemerintah (APIP) adalah inspektur negara. Pengawas negara memiliki peran dan
posisi yang sangat strategis dalam mewujudkan visi dan misi serta program
pemerintah daerah. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Di
sisi lain, Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat bertindak sebagai APIP dalam
pelaksanaan Pengendalian Intern Pemerintah Peraturan Pemerintah No.79 Tahun
2005 (Pasal 24) dilaksanakan sesuai dengan fungsi dan amanatnya untuk
pemeriksaan dan pengawasan APIP dalam urusan pemerintahan daerah. Upaya
peningkatan praktik pengelolaan yang efisien, efektif, bersih, dan bertanggung
jawab untuk mencapai praktik pengelolaan daerah yang baik (good governance).
2
laporan dan tingkat kesesuaiannya dengan peraturan standar akuntansi
pemerintahan yang telah ditetapkan (Panggabean, 2019).
Banyak organisasi mulai menyadari bahwa SDM adalah aset mereka yang
paling berharga dalam mencapai tujuan bersama. SDM yang memiliki sikap disiplin
dan kemampuan yang baik untuk memajukan organisasi adalah SDM yang
berkualitas. Kompetensi dan disiplin yang baik diperlukan untuk meningkatkan
kinerja instansi pemerintah yang berkualitas. Hal ini dikarenakan kompetensi dan
disiplin pegawai berpengaruh terhadap kinerja auditor, semakin tinggi kompetensi
auditor maka semakin tinggi kualitas kinerja auditor, dan semakin tinggi disiplin
auditor maka semakin tinggi juga pengaruh kompetensi terhadap kinerja auditor
(Triarini & Latrini, 2016) dan (Eryanti et al., 2022), dimana kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hasil audit. Hal ini juga terkait
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Maudyta & Djumiarti, 2017) yang
menyatakan bahwa disiplin pegawai mampu memoderasi pengaruh kompetensi
pada kinerja auditor. Namun bertentangan pada penelitian yang dilakukan oleh
(Eryanti et al., 2022) yang menunujukkan hasil yang berbeda yang menyatakan
disiplin pegawai tidak berpengaruh terhadap kualitas audit karena masih buruknya
kedisiplinan auditor di inspektorat kabupaten Gayo Lues hal ini dikarenakan masih
banyak karyawan yang tidak disiplin dalam bekerja. Sedangkan menurut
(Maharany et al., 2019) dan (Pratiwi et al., 2020) yang menyatakan bahwa
kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Disiplin pegawai terus menjadi isu utama bagi setiap organisasi, termasuk
instansi pemerintah, untuk mencapai tujuannya. Perilaku pegawai seperti datang
terlambat, pulang sebelum waktunya dan lain-lain masih terjadi di berbagai instansi
pemerintah, termasuk Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Upaya
penyempurnaan aturan ketenagakerjaan bagi pegawai, termasuk berbagai tunjangan
seperti tunjangan kerja, belum cukup berdampak pada perbaikan aturan
ketenagakerjaan bagi pegawai. Perilaku pegawai yang menyebabkan organisasi
gagal mencapai tujuannya menunjukkan bahwa instansi pemerintah terus mencari
3
berbagai cara untuk mengatasi masalah disiplin pegawai yang kurang baik
(Pesireron, 2016).
Terkait isu skeptisisme, penyedia jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) sangat
menginginkan agar auditornya dapat mengambil keputusan yang tepat, namun
dalam praktiknya masih sering terjadi auditor memberikan opini akuntan yang tidak
memenuhi standar yang ditetapkan oleh target Standar Profesi Akuntan Publik
(SPAP). Sebagian dari perbedaan ini, oleh karena itu, disebabkan kurangnya
skeptisisme profesional yang optimal dari auditor ketika mengumpulkan bukti
audit, yang dapat mempengaruhi kesalahan pada laporan audit. beberapa kasus
yang melibatkan KAP di negeri ini membuktikan bahwa sebagai KAP telah
melakukan praktik penyelenggaraan dan menghasilkan kualitas audit laporan
keuangan yang rendah (Muslim et al 2020).
4
skeptisisme profesional auditor membuka peluang bagi peneliti untuk mengkaji
kembali faktor-faktor yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor.
Kualitas audit adalah salah satu tujuan dari proses audit. Audit yang
berkualitas dapat diidentifikasi dengan disiplin atau kepatuhan auditor terhadap
prosedur dan aturan yang ditetapkan pada saat audit dilakukan. Kualitas audit yang
unggul tercapai apabila auditor mampu memenuhi persyaratan (SPAP): Standar
umum, standar pekerja lapangan, dan standar pelaporan. Menurut Kode Etik
Akuntansi (SPAP, 2001), penerapan standar auditing ketika melakukan audit
memungkinkan auditor untuk memastikan kualitas audit yang disiapkan dengan
standar tinggi. Beberapa penelitian yang menghimpun kualitas audit sebagai
variabel dependen antara lain penelitian yang dilakukan oleh Hutagoal (2020),
Mislinawati (2017), (Eryanti et al., 2022), (Hanif & Naibaho, 2014), (Maharany et
al., 2019), (Pratiwi et al., 2020), (Triarini & Latrini, 2016), (Yuliarti & Kristianto,
2022) dan (Reu & Doja, 2022).
5
keyakinan individu yang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik
sehingga memperoleh hasil yang baik.
2. Kajian Literatur
Teori Keagenan
Teori Atribusi
Teori Atribusi oleh Fritz Heider dalam (Savira, 2021) adalah teori yang
menjelaskan perilaku manusia, teori tentang bagaimana orang menjelaskan
penyebab tindakan mereka dan orang lain, yang penyebabnya adalah sifat,
kepribadian, sikap, dan lain-lain yang ditentukan oleh faktor internal, maupun
faktor eksternal. Sebagai tekanan dari situasi atau kondisi tertentu, hal itu
mempengaruhi perilaku seseorang dan menyebabkan mereka berperilaku berbeda.
6
Berdasarkan teori atribusi dapat disimpulkan bahwa memahami reaksi
seseorang terhadap peristiwa di sekitarnya berarti mengetahui alasan dari peristiwa
yang dialaminya. Teori atribusi menjelaskan bahwa perilaku manusia adalah
rasional, ada pola perilaku yang terkait dengan sikap dan karakteristik seseorang,
sehingga kita dapat membedakan sikap dan karakteristik seseorang berdasarkan
perilakunya saja, dan dengan demikian menemukan cara yang lebih baik untuk
menangani situasi tertentu.
Kompetensi Auditor
Kompetensi mengacu pada kemampuan setiap individu untuk melakukan
atau menetapkan tugas yang sesuai dengan peran organisasi mereka dalam
kaitannya dengan keahlian, pengetahuan, dan keterampilan yang tersedia.
Berdasarkan Peraturan BPK No. 1 Tahun 2017, kompetensi adalah pendidikan,
pengetahuan, pengalaman, dan/atau keahlian seseorang baik tentang ujian maupun
masalah atau bidang tertentu. Kehadiran SDM dalam suatu organisasi merupakan
aset yang berharga bagi organisasi itu sendiri, dan keberhasilan suatu organisasi
tergantung pada kualitas orang-orang di dalamnya.
7
Sikap Disiplin Auditor
Dapat disimpulkan disiplin pegawai adalah alat yang digunakan para manajer
untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah
suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang
berlaku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2008), skeptisisme berasal dari
kata skeptis yang artinya kurang yakin atau ragu. Berdasarkan Peraturan Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) No. 1 Tahun 2017, skeptisisme
profesional auditor merupakan perilaku yang melibatkan pikiran yang selalu
mempertanyakan dan melakukan penilaian secara kritis terhadap bukti audit.
8
Skeptisisme profesional membutuhkan semua bukti yang mengarah pada
kemungkinan kecurangan. Skeptisisme profesional yang tinggi terhadap auditor,
deteksi kecurangan rendah.
Kualitas Audit
9
Tipe audit menurut Arens et al, (1995) audit dapat diklasifikasikan
berdasarkan tujuan yang dilaksanakan pada audit. Dalam hal ini tipe audit terbagi
menjadi tiga kategori: (a) audit operasional adalah pemeriksaan atau pengajuan
beberapa bagian dari kebijakan dan metode operasi organisasi untuk menilai
efektivitas dan efisiensi. (b), audit kepatuhan, bertujuan untuk mengetahui apakah
klien (pelanggan) telah mengikuti prosedur atau peraturan resmi. (c), audit laporan
keuangan dapat dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan secara
keseluruhan yang merupakan informasi terukur yang akan diverifikasi telah
disajikan sesuai dengan kriteria tertentu.
KOMPETENSI
SKEPTISISME
PROFESIONAL
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
10
Hipotesis Penelitian
11
mempengaruhi moral pegawai dan pemberian layanan. Sedangkan menurut
Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai menyebutkan
bahwa disiplin pegawai adalah kesanggupan untuk melaksanakan tugas dan
menghindari larangan-larangan yang ditetapkan oleh undang-undang dan/atau
peraturan pemerintah, dengan tindakan disiplin karena ketidakpatuhan atau
pelanggaran dikatakan mengakibatkan.
Hasil penelitian ini terkait dengan penelitian (Triarini & Latrini, 2016),
(Eryanti et al., 2022), (Kristyaningrum & Yulia, 2022) dan (Wanta et al., 2022),
menyatakan bahwa disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
hasil pemeriksaan. Oleh karena itu, semakin disiplin seorang auditor dalam
melakukan pemeriksaan, maka semakin baik kualitas pemeriksaan yang dihasilkan.
12
3. Metode Penelitian
Jenis survei yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
menyebarkan kuesioner. Menurut Sugiyono (2020) metode kuantitatif disebut juga
metode positivis karena dipilih berlandaskan pada filosovi positivisme. Metode
penyebaran kuesioner dipilih karena penelitian ini menekankan pada pengujian
teori dengan mengukur variabel penelitian secara numerik dan menganalisis data
dengan metode statistik. Penelitian ini dilakukan di Inspektorat Provinsi
Kalimantan Barat. Populasi pada penelitian ini adalah 66 orang auditor yang
bekerja pada kantor Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini
menggunakan metode sensus karena populasinya kurang dari 100 orang.
Operasional variabel
Variabel terikat penelitian ini adalah kualitas hasil audit. Mutu hasil
pemeriksaan menurut Prinsip Profesional Akuntan Publik (SPAP) mengatur bahwa
suatu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang auditor dianggap memenuhi syarat
apabila memenuhi standar pemeriksaan dan pengendalian mutu. Menurut
(DeAngelo, 1981) dalam (Nirmalasari & Sapari, 2022) kualitas audit adalah
kemungkinan bahwa auditor akan mendeteksi dan melaporkan kecurangan dalam
sistem akuntansi klien. Indikator dari penelitian (Hutagaol, 2020) adalah audit
dengan standar audit dan kualitas laporan hasil audit.
2. Variabel Independen
a. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan dasar langsung menggunakan
kombinasi pengetahuan, keterampilan, perilaku dan ciri langsung lainnya yang
berkaitan menggunakan pengalaman, keahlian dan perilaku. Soal terdiri dari
empat item dengan beberapa indikator. Dengan indikator dari penelitian
(Hutagaol, 2020) adalah pengetahuan, inisiatif dan keterampilan.
b. Disiplin
13
Disiplin pegawai dapat diartikan sebagai kesadaran individu untuk
mematuhi kewajiban dan norma sosial yang berlaku dan menghindari larangan
yang ditetapkan untuk menjamin kelangsungan organisasi atau perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Dengan indikator dari penelitian (Sakti Oktinasari,
2020) adalah taat terhadap aturan waktu, menggunakan peralatan kantor
dengan baik, tanggun jawab tinggi dan taat terhadap peraturan.
c. Skeptisisme Profesional Auditor
Skeptisisme profesional auditor merupakan sikap kritis seorang auditor
yang tidak setuju atau mempertanyakan dan mengevaluasi kualifikasi atau
tanggapan atas pertanyaan yang digunakan sebagai bukti audit. Soal terdiri dari
empat item dengan beberapa indikator. Dengan indikator dari penelitian
(Hutagaol, 2020) adalah pola pikir yang selalu bertanya-tanya, penundaan
pengambilan keputusan, mencari pengetahuan dan pemahaman interpersonal.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menurut Sugiyono (2020) merupakan statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan upaya menggambarkan atau
memaparkan data yang sudah terakumulasi sebagaimana adanya tanpa memiliki
maksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov pada program
aplikasi SPSS dengan tingkat probabilitas (sig) sebesar 0,05. Kriteria pengujian dari
uji Kolmogrov-Smirnov adalah nilai probabilitas (sig) > 0,05 maka data
berdistribusi normal, sedangkan nilai probabilitas (sig) < 0,05, maka data tersebut
tidak berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
a) Mempunyai nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 1 maka ada
multikolinearitas dalam model regresi.
14
b) Mempunyai nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance < 1 maka tidak terjadi
multikolinearitas dalam model regresi.
3. Uji Heterokedastisitas
Salah satu cara untuk menentukan adanya kasus dengan heteroskedastisitas
adalah dengan melakukan uji Glejser dan grafik Scatterplot. Disini jika nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika nilai
signifikansi < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
Uji hipotesis
15
ε : Error
Tujuan berdasarkan uji t yaitu untuk melihat apakah ada hubungan yang
signifikan atau tidak dalam hubungan antara masing-masing variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y). Kesimpulan hipotesis yang disajikan untuk
H1, H2, H3, didasarkan atas:
a) Jika tingkat signifikansi < 0,05, dan arah β negatif, maka hipotesis
diterima.
b) Jika tingkat signifikansi > 0,05 dan arah β negatif, maka hipotesis ditolak.
4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Hasil uji analisis deskriptif variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan
SPSS versi 25 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
16
Jumlah responden dalam penelitian ini (N) sebanyak 66 responden, 66
reponden ini merupakan fungsional JFP2UPD dan JFA yang telah mengisi
kuisioner. Nilai mean (rata-rata) atas variabel penelitian yaitu variabel kualitas audit
(Y) sebesar 36,20 dengan devisiasinya 0,413, variabel kompetensi (X1) sebesar
36,33 dengan devisiasinya 0,433, variabel disiplin (X3) sebesar 36,76 dengan
devisiasinya 0,321 dan variabel skeptisisme profesional auditor sebesar 46,09
dengan devisiasinya 0,387. Nilai rata-rata semua instrumen penelitian nilainya
melebihi standar devisiasi, sehingga dapat disimpulkan data berdasarkan nilai dari
variabel tersebut layak untuk digunakan dalam penelitian.
a. Uji Validitas
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
Perbandingan r-
Variabel Pernyataan Keterangan
hitung dan r-tabel
Y.1 0,458 > 0,2423 Valid
Y.2 0,709 > 0,2423 Valid
Y.3 0,479 > 0,2423 Valid
Y.4 0,647 > 0,2423 Valid
Kualitas Audit
Y.5 0,783 > 0,2423 Valid
Y.6 0,726 > 0,2423 Valid
Y.7 0,638 > 0,2423 Valid
Y.8 0,630 > 0,2423 Valid
17
Y.9 0,689 > 0,2423 Valid
Y.10 0,709 > 0,2423 Valid
X1.1 0,840 > 0,2423 Valid
X1.2 0,913 > 0,2423 Valid
X1.3 0,913 > 0,2423 Valid
X1.4 0,830 > 0,2423 Valid
Kompetensi
X1.5 0,913 > 0,2423 Valid
X1.6 0,856 > 0,2423 Valid
X1.7 0,493 > 0,2423 Valid
X1.8 0,912 > 0,2423 Valid
X2.1 0,890 > 0,2423 Valid
X2.2 0,893 > 0,2423 Valid
X2.3 0,876 > 0,2423 Valid
X2.4 0,893 > 0,2423 Valid
Disiplin
X2.5 0,904 > 0,2423 Valid
X2.6 0,881 > 0,2423 Valid
X2.7 0,890 > 0,2423 Valid
X2.8 0,811 > 0,2423 Valid
X3.1 0,919 > 0,2423 Valid
X3.2 0,901 > 0,2423 Valid
Skeptisisme X3.3 0,649 > 0,2423 Valid
profesional X3.4 0,791 > 0,2423 Valid
auditor X3.5 0,546 > 0,2423 Valid
X3.6 0,628 > 0,2423 Valid
X3.7 0,917 > 0,2423 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2023
18
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas
a. Uji Normalitas
19
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas dengan sig
> 0,05 yaitu 0,200. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang
digunakan pada penelitian ini terdistribusi normal dan bisa dilanjutkan untuk
diteliti lebih lanjut.
b. Uji Multikolinearitas
20
Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat jika nilai tolerence > 0,10 dan nilai VIF
< 10 yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antar variael bebas atau tidak
terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas
21
Tabel 4.6
Hasil Uji Heterokedastisitas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.074 1.535 2.002 .050
Kompetensi -.053 .072 -.203 -.747 .458
Disiplin -.012 .065 -.046 -.180 .858
Skeptisisme .013 .047 .039 .279 .781
Profesional
Sumber: Data Primer yang diolah, 2023
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
22
Berdasarkan Tabel 4.14, nilai Adjusted R-Squared adalah 0,774. Artinya
variabel kompetensi, disiplin dan skeptisisme profesional auditor dapat
menggambarkan atau menjelaskan kekuatan hubungan antar variabel kualitas audit,
dimana 77,4% sisanya 22,6% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
Ui hipotesis
a. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)
Jika hasil pengujian menunjukkan nilai signifikan < α (menggunakan
signifikansi level 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya secara
bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Nilai F tabel
pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (df) = (n – k – 1 = 66 – 3 – 1) = 62
diperoleh angka 2,753. Berikut adalah hasil uji signifikansi nilai f:
Tabel 4.8
Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 504.824 3 168.275 .000b
Residual 138.631 62 2.236
Total 643.455 65
Sumber: Data Primer yang diolah, 2023
23
b. Uji Regresi Secara Parsial (Uji T)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen
kompetensi (X1), disiplin (X2) dan skeptisisme profesional auditor (X3) dan variabel
dependen kualitas audit (Y). pengujian ini dilakukan dengan menentukan nilai
signifikansi < alpha (α = 5% atau 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
berarti secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen. Nilai Ttabel pada nilai signifikansi 5% dan derajat bebas
(df) = (n – k – 1) = 66 – 3 – 1 = 62 diperoleh angka 1,670. Berikut hasil uji
signifikansi nilai t:
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Secara Parsial (Uji T)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.833 2.609 4.536 .000
Kompetensi .264 .122 .281 2.169 .034
Disiplin .490 .110 .547 4.444 .000
Skeptisisme .216 .079 .180 2.724 .008
Profesional
Sumber: Data Primer yang diolah, 2023
24
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.16 di atas memperoleh nilai Thitung
untuk variabel disiplin (X2) sebesar 4,444 dengan nilai signifikansi 0,000.
Dengan demikian Thitung (4,444) > Ttabel (1,670) dan nilai signifikansi 0,000 < α
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin (X2) mendukung secara
parsial terhadap kualitas audit (Y).
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 4.16 di atas memperoleh nilai T hitung
untuk variabel skeptisisme profesional auditor (X3) sebesar 2,724 dengan nilai
signifikansi 0,008. Dengan demikian Thitung (2,724) > Ttabel (1,670) dan nilai
signifikansi 0,008 < α 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
skeptisisme profesional auditor (X3) mendukung secara parsial terhadap
kualitas audit (Y).
Pembahasan:
Pengaruh Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit
Berikut merupakan tabel ringkasan hasil pengujian hipotesis:
Tabel 4.10
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
25
kualitas audit, menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap
kualitas audit di Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Maka hipotesis pertama Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti seorang auditor harus berkompeten dengan
memiliki pengetahuan, inisiatif dan keterampilan maka kualitas audit yang
dihasilkan akan semakin baik.
26
didukung oleh pengalaman kerja yang dimiliki oleh auditor. Keadaan ini
menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kualitas audit dapat dilakukan dengan
meningkatkan sikap disiplin auditor yang dimiliki dalam menjalankan tugas audit
sehingga akan diperoleh kualitas audit yang baik.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis data, dan pembahasan hasil
penelitian serta pengujian hipotesis yang dilakukan :
27
ditingkatkan terus menerus dapat memberikan pengetahuan yang luas serta
pola pikir dan pengambilan keputusan yang baik dalam kegiatan
pengawasan, selain itu pengaruh lain dari kompetensi yaitu dapat
memberikan tingkat signifikansi dalam proses menghasilkan output dan
laporan dalam kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh auditor dan
pengawas, yang didukung dengan pengalaman kerja yang dimiliki oleh
auditor dan pengawas.
2. Sikap Disiplin Auditor memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa sikap disiplin yang menjadi
kesadaran seseorang untuk mau dan mampu mengendalikan dirinya serta
mengikuti aturan atau nilai yang telah disepakati terkait dengan aturan dan
norma yang berlaku pada dirinya dan lingkungan sosial.
3. Skeptisisme Profesional Auditor memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa sikap skeptisisme
profesional auditor memberikan pengaruh positif didalam proses
menghasilkan output dan laporan dalam kegiatan pengawasan yang
dilakukan oleh auditor, yang tentunya juga didukung oleh pengalaman kerja
yang dimiliki oleh auditor.
DAFTAR PUSTAKA
28
Rineka Cipta.
Danang, S. (2014). Auditing Pemeriksaan Akuntansi. Yogyakarta: CAPS (Center of
Academic Publishing).
Eryanti, N., Sarboini, S., & Yulianti, R. (2022). Pengaruh Kompetensi, Skeptisme
Profesional, Motivasi dan Disiplin Terhadap Kualitas Auditor Pada Kantor
Inspektorat di Kabupaten Gayo Lues. Serambi Konstruktivis, 4(2), 44–55.
Fathi, A., Parela, E., & Josiah, T. (2022). Analisis Pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus:
Inspektorat Provinsi Lampung). Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Dan
Bisnis, 2(1), 81–87.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 25.
Hanif, R. A., & Naibaho, E. R. (2014). Pengaruh Independensi, Kompetensi, Moral
Reasoning dan Skeptisisme Profesional Auditor Pemerintah terhadap Kualitas
Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada BPK RI
Perwakilan Provinsi Riau). Riau University.
Hutagaol, N. H. (2020). Pengaruh Skeptisisme Profesional Dan Kompetensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat.
Maksi Untan. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/maksi/article/view/35979
Istiariani, I. (2018). Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Auditor BPKP (Studi Kasus pada Auditor BPKP Jateng).
Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 19(1), 63–88.
Kristyaningrum, Y., & Yulia, Y. (2022). Dampak Disiplin Kerja Dan Sarana
Prasarana Terhadap Kinerja Pegawai Pada Inspektorat Kabupaten Lampung
Tengah. Dikombis: Jurnal Dinamika Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 1(2),
229–238.
Kuncoro, M. (2011). Metode Kuantitatif. Edisi Keempat. Yogyakarta: Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Maharany, M., Astuti, Y. W., & Juliardi, D. (2019). Pengaruh Kompetensi,
Independensi Dan Etika Profesi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi
Empiris Pada KAP Di Malang). Jurnal Akuntansi Aktual, 3(3), 236–242.
Maudyta, M., & Djumiarti, T. (2017). Hubungan Kompetensi Dan Disiplin Kerja
29
Dengan Kinerja Pegawai Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. Journal Of Public
Policy And Management Review, 6(3), 1–11.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/16616
Mislinawati, M. (2017). Pengaruh Lamanya Jangka Waktu Audit dan Skeptisisme
Profesional Auditor terhadap Kualitas Hasil Audit: Studi pada Auditor
Inspektorat Aceh. Jurnal Serambi Ekonomi Dan Bisnis, 4(2), 63–72.
Muslim, M., Rahim, S., Pelu, M. F. A. R., & Pratiwi, A. (2020). Kualitas Audit:
Ditinjau dari Fee Audit, Risiko Audit dan Skeptisme Profesional Auditor
sebagai Variabel Moderating. Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi, 8(1), 9–
19.
Nirmalasari, D., & Sapari, S. (2022). Pengaruh Good Corporate Governance,
Independensi Auditor, Dan Kualitas Audit Terhadap Manajamen Laba. Jurnal
Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 11(8).
Oktavia, M. E., & Helmy, H. (2019). Pengaruh Time Budged Pressure Dan
Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Eksplorasi
Akuntansi, 1(4), 1933–1948.
Panggabean, F. Y. (2019). Kinerja Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara Berdasarkan Opini Audit. JURNAL
AKUNTANSI DAN BISNIS : Jurnal Program Studi Akuntansi, 5(2), 151.
https://doi.org/10.31289/jab.v5i2.2692
Pesireron, S. (2016). Pengaruh Keterampilan, Jobb Stress Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Auditor Inspektorat (Study Empiris Pada Inspektorat
Kabupaten Seram Bagian Timur Dan Kabupaten Maluku Tengah). Jurnal
Maneksi, 5(1), 26–31.
Prasetya, F. (2019). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Skeptisisme
Profesional Terhadap Kualitas Kinerja Auditor Inspektorat Kabupaten. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 8(2), 57–67.
Pratiwi, A. A. C., Suryandari, N. N. A., & Susandya, A. A. P. G. B. A. (2020).
Pengaruh Profesionalisme, Independensi Dan Kompetensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Provinsi Bali:(Studi Empiris
Pada KAP di Provinsi Bali). Kumpulan Hasil Riset Mahasiswa Akuntansi
30
(KHARISMA), 2(1).
Rahmawati Maulidah, Putra Sondi Iswahyudi, dan N. D. (2007). Akuntansi
Pemerintahan. Cetakan Kedua. Jakarta: Selemba Empat.
Reu, F. M., & Doja, H. P. P. (2022). Analisis Pengaruh Kompetensi Dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Pada Inspektorat Kabupaten
Ende. JAKA-Jurnal Jurusan Akuntasi, 7(2), 14–18.
Sakti Oktinasari. (2020). Analisis Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Aparatur Sipil Negara pada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lampung
Tengah.
Savira, J. A. (2021). Pengaruh Kompetensi Dan Skeptisme Profesional Terhadap
Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 9(1), 21–30.
https://doi.org/10.37641/jiakes.v9i1.435
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi (Mixed
Method). Edisi Revisi. Bandung: Aflabeta.
Sutrisno, E. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Triarini, D. A. W., & Latrini, M. Y. (2016). Pengaruh Kompetensi, Skeptisme
Profesional, Motivasi, Dan Disiplin Terhadap Kualitas Audit Kantor
Inspektorat Kabupaten/Kota Di Bali. E-Jurnal Akuntansi, 14(2), 1092–1119.
Wanta, F. T., Trang, I., & Taroreh, R. N. (2022). Pengaruh Disiplin Kerja Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat Kabupaten
Minahasa Tenggara Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal EMBA, 10(1), 113–
122.
Wardani, T. J., & Waskito, I. (2022). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Dan Rotasi
Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020). Jurnal Riset Mahasiswa
Akuntansi, 2(1), 112–124.
Yuara, S., Ibrahim, R., & Diantimala, Y. (2019). Pengaruh Sikap Skeptisme
Profesional Auditor, Kompetensi Bukti Audit Dan Tekanan Waktu Terhadap
Pendeteksian Kecurangan Pada Inspektorat Kabupaten Bener Meriah. Jurnal
Perspektif Ekonomi Darussalam, 4(1), 69–81.
https://doi.org/10.24815/jped.v4i1.10924
31
Yulianti, R., & Hamdiah, C. (2021). Pengaruh Sikap Skeptisme, Tekanan Waktu
Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Inspektorat Aceh.
Jurnal Sociohumaniora Kodepena (JSK), 2(1), 74–88.
Yuliarti, L., & Kristianto, G. B. (2022). Pengaruh Motivasi, Kompetensi dan
Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit. J-LEE - Journal of Law,
English, and Economics, 4(1), 174–191. https://doi.org/10.35960/j-
lee.v4i1.790
Undang-Undang
32