Tugas 2 Teknik Penulisan Karya Ilmiah - Hasisah - 859537371
Tugas 2 Teknik Penulisan Karya Ilmiah - Hasisah - 859537371
Tugas 2 Teknik Penulisan Karya Ilmiah - Hasisah - 859537371
NIM : 859537371
NAMA MATA KULIAH : TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH/IDIK4013
PROGRAM STUDI : S.1 PGSD BI
UPBJJ : MAJENE
POKJAR : MAMUJU
1. Nomor 1
Abstrak
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan para guru, diketahui bahwa
masih banyak yang mengalami kesulitan belajar, tampak dari adanya siswa yang
enggan belajar dan tidak bersemangat dalam menerima pelajaran di kelas. Hasil
belajar siswa menjadi kurang memuaskan karena masih banyak nilai dibawah
standar kelulusan yakni dibawah 75 (daftar nilai rapor semester 2 tahun ajaran
2013/2014). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
motivasi diri terhadap prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2014/2015, di SMP Nusantara Bekasi Kelas VII. Sampel dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Nusantara Bekasi (550 siswa), sampel
menggunakan metoode slovin didapat 84 siswa. 84 siswa diambil secara random dari
10 kelas (kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H, VII I, VII J) . Desain
penelitian menggunakam definisi operasional yang terdiri dari Motivasi belajar (X)
dan Prestasi Belajar (Y). Teknik pengambilan data menggunakan penyebaran angket
dan studi dokumentasi berupa buku raport. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana.
Kata Kunci:
PENDAHULUAN
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan para guru, diketahui bahwa
masih banyak yang mengalami kesulitan belajar, tampak dari adanya siswa yang
enggan belajar dan tidak bersemangat dalam menerima pelajaran di kelas. Hasil
belajar siswa menjadi kurang memuaskan karena masih banyak nilai dibawah
standar kelulusan yakni dibawah 75 (daftar nilai rapor semester 2 tahun ajaran
2013/2014). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
motivasi diri terhadap prestasi belajar siswa.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015, di SMP Nusantara
Bekasi Kelas VII. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP
Nusantara Bekasi (550 siswa), sampel menggunakan metoode slovin didapat 84
siswa. 84 siswa diambil secara random dari 10 kelas (kelas VII A, VII B, VII C, VII D,
VII E, VII F, VII G, VII H, VII I, VII J) . Desain penelitian menggunakam definisi
operasional yang terdiri dari Motivasi belajar (X) dan Prestasi Belajar (Y). Teknik
pengambilan data menggunakan penyebaran angket dan studi dokumentasi berupa
buku raport. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis Regresi Linier
Sederhana.
KESIMPULAN
2. Nomor 2
Hasisah
[email protected]
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Terbuka
ABSTRAK
METODE
Siklus I: 1. Perencanaan I
2. Tindakan dan Observasi I
3. Refleksi I
Siklus II: 4. Revisi Rencana I dan Perencanaan II
5. Tindakan dan Observasi II
6. Refleksi II dan seterusnya.
Gambar 3.1. Sikkus PTK oleh Kemmis dan Mc. Taggart (1990)
Berdasarkan siklus di atas, maka dalam satu kelas akan diberikan beberapa
kali tindakan. Banyaknya siklus yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas
ini tidak ditentukan. Siklus akan selesai jika tujuannya sudah tercapai sesuai dengan
rencana yang telah dibuat. Dalam penelitian ini siklus tindakan kelas dilakukan 2
siklus. Adapun proses tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Perencanaan
Penyusunan rencana merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Pada tahap ini peneliti
dan kolaborator merencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi
masalah yang ada di sekolah berdasarkan hasil pengamatan awal. Setelah peneliti dan
guru mempunyai persamaan persepsi terhadap permasalahan siswa dalam
pembelajaran membaca pemahaman, peneliti bersama guru merancang
pelaksanaan pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran membaca
pemahaman.
Dengan melihat kondisi siswa dan permasalahan yang ada di kelas, peneliti
bersama guru memutuskan untuk menggunakan metode CIRC yang diyakini
mampu meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. Hasil dari
perencanaan, sebagai berikut.
a. Peneliti menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
b. Peneliti dan guru membuat skenario pembelajaran dan perangkat
pembelajaran, serta menyiapkan instrumen penelitian, mulai dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan bacaan, soal tes membaca
pemahaman dan lembar jawaban.
2. Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran menurut skenario yang
telah disiapkan sebelumnya, yaitu tindakan dipandu oleh perencanaan yang telah
disusun secara rasional. Sehingga sifat skenario tindakan adalah fleksibel dan
terbuka terhadap perubahan dalam pelaksanaannya. Dengan kata lain, tindakan
bersifat tidak tetap dan dinamis, serta memerlukan keputusan cepat terhadap
sesuatu yang perlu dilakukan.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan
tindakan. Obeservasi terhadap proses tindakan yang dilaksanakan untuk
mendokumentasikan pengaruh tindakan yang berorientasi pada masa yang akan
datang, dalam hal ini adalah kegiatan selanjutnya, serta digunakan sebagai dasar
untuk kegiatan refleksi yang lebih kritis.
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan.
Pengamatan dilakukan terhadap guru, baik sebelum, saat, maupun sesudah
implementasi tindakan dalam pembelajaran di kelas. Pengamatan ini
mengungkapkan bagaimana penerapan metode CIRC dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran membaca. Data yang dikumpulkan adalah data tentang
bagaimana keberhasilan Guru menerapkan metode CIRC dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran membaca
Hal tersebut, semua dicatat dalam kegiatan observasi yang terencana
secara fleksibel dan terbuka. Untuk mengetahui apakah proses pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan skenario yang telah disusun bersama, perlu
dilakukan evaluasi.
4. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang
diperoleh dari pengamatan. Data atau hasil perubahan setelah adanya tindakan
dianalisis kemudian dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan yang
dianggap perlu untuk dilakukan pada tindakan selanjutnya.
Apabila pada tindakan pertama hasil dari penelitian masih belum sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, maka dapat dilakukan perubahan rencana
tindakan pada siklus berikutnya dengan mengacu pada hasil evaluasi
sebelumnya. Dalam upaya memperbaiki tindakan pada siklus yang berikutnya
perlu dilakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan hasil observasi, baik
proses maupun produk.
Hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan pada Siklus I dan Siklus II
b. Pelaksanaan
Tahap kedua dari penelitian adalah pelaksanaan tindakan yang
merupakan implementasi isi rancangan. Berikut uraian pelaksanaan tindakan
dalam siklus pertama.
a) Pertemuan pertama siklus I guru meyajikan materi berupa cara
menentukanide pokok suatu paragraf, memberikan tanggapan terhadap isi
bacaan, dan menceritakan kembali isi bacaan. Selain itu, guru menjelaskan
metode CIRC yang akan digunakan dan memberikan arahan kepada siswa
tentangcara bekerjasama dalam kelompok.
b) Pertemuan kedua siklus I pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman
dengan metode CIRC. Pada pertemuan ini diawali dengan guru
membagikan kartu nama untuk seluruh siswa dengan tujuan untuk
mempermudah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan observer.
Kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan kemampuan yang
berbeda-beda. Setelah itu tiap kelompok dibagikan bacaan yang berjudul
“Harimau Belang Kerbau Ompong”. Sedangkan penerapan metode CIRC
nya adalah sebagai berikut.Langkah pertama, guru meminta siswa untuk
membaca teks secara bergantian dalam kelompok, bergiliran untuk tiap
paragraf. Pendengar mengoreksi tiap kesalahan yang dibuat oleh pembaca.
Guru memberikan penilaian kepada kinerja siswa dengan cara berkeliling
dan mendengarkan saat siswa saling membaca satu sama lain. Setelah
membaca siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan guru
yaitu, menentukan ide pokok tiap-tiap paragraf bacaan, menanggapi bacaan
dan menceritakan kembali isi bacaan..
Langkah selanjutnya, guru meminta perwakilan dari salah satu
kelompok maju untuk mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain
menanggapi. Langkah terakhir, setelah pembahasan hasil diskusi selesai,
guru memberikan penilaian terhadap hasil diskusi kelompok siswa.
Kelompok yang mendapatkan nilai terbaik akan mendapatkan hadiah dari
peneliti. Tujuannya adalah untuk melatih kekompakan dan kerjasama siswa
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta memacu siswa
untuk memperhatikan materi pembelajaran.
Guru melakukan tanya jawab terkait dengan pembelajaran yang
sudah dilakukan pada pertemuan jumat kemarin. Selanjutnya guru
membagikan soal tes siklus I dan semua siswa mengerjakan soal secara
individu.
c. Observasi
Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan.
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan.
Pengamatan dilakukan terhadap guru, baik sebelum, saat, maupun sesudah
implementasi tindakan dalam pembelajaran di kelas. Pengamatan ini
mengungkapkan berbagai hal menarik dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC. Data yang
dikumpulkan adalah data tentang proses perubahan kinerja pembelajaran
akibat implementasi tindakan (keberhasilan proses) dan hasil kegiatan
pembelajaran setelah pelaksanaan (keberhasilan produk).
d. Keberhasilan Proses
Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan metode
CIRC cukup menarik untuk diikuti. Suasana pembelajaran yang dirasakan
sangat berbeda dengan pembelajaran sebelumnya. Pada pembelajaran
sebelumnya perhatian dan partisipasi siswa belum optimal. Sebagian besar
siswa terlihat pasif dalam merespon pelajaran yang diberikan guru bahkan
banyak siswa melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan proses
pembelajaran yang sedang dilakukan.
Suasana berubah ketika pembelajaran membaca pemahaman dengan
metode CIRC. Dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan metode
CIRC, siswa aktif mengemukakan pengetahuan, pendapat, dan pengalaman
yang mereka miliki berkaitan dengan topik bacaan yang sudah dibaca. Melalui
langkah pembelajaran berkelompok, siswa bisa menuangkan idenya dan
disampaikan secara lisan untuk dikoreksi bersama sehingga tidak ada siswa
yang pasif. Selain itu, dalam metode CIRC guru menjanjikan akan memberi
hadiah kepada kelompok yang mendapatkan nilai terbaik dalam mengerjakan
soal sehingga anak-anak termotivas untuk mengerjakan tugas yang guru
berikan. Siswa menjadi aktif dalam kegiatan diskusi bersama kelompoknya.
Perubahan suasana pembelajaran terjadi secara bertahap. Pada kegiatan
pertama, siswa masih belum sepenuhnya memperhatikan guru, beberapa anak
masih sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Saat guru menjelaskan tahap-tahap
metode CIRC, bahwa nanti diakhir pembelajaran ada kuis edukatif, perhatian
dan partisipasi total mulai tampak. Siswa begitu aktif mengikuti tahap-tahap
dari metode CIRC. Siswa belajar secara berkelompok dan mendiskusikan
pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam LKS. Kelas menjadi ramai oleh
kegiatan diskusi, tetapi hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena kegiatan yang
dilakukan masih berkaitan dengan proses pembelajaran. Dengan demikian,
terciptalah kegiatan pembelajaran membaca pemahaman yang kondusif dan
efektif.
Siswa tampak menikmati pembelajaran membaca pemahaman dengan
metode CIRC. Dengan digunakannya metode ini, waktu yang tersedia menjadi
lebih efektif, keaktifan dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran
menjadi optimal. dengan melihat indikasi tersebut, dapat dipastikan bahwa
penggunaan metode CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman mampu
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dengan demikian, keberhasilan
prosespun tercapai.
e. Keberhasilan Tindakan
Dalam mengerjakan tes, siswa mengasah kemampuan individu
mereka, menguji pemahaman materi, sehingga pemahaman siswa yang
diperoleh selama mengikuti proses pembelajaran semakin bertambah dalam
dan kuat. Dengan berbekal pemahaman yang kuat, siswa tidak akan mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tes membaca pemahaman pada akhir siklus.
Nilai rerata tes membaca pemahaman pasca tindakan siklus I
mengalami peningkatan 9,27 dibanding tes pratindakan, yaitu dari 61,58
menjadi 71,05. Jika dipresentasikan 70,95% nilai siswa diatas KKM.
Tabel 1. Perolehan Nilai Tes Membaca Pemahaman Siklus I
NO NAMA PRATINDAKAN SIKLUS I KETERANGAN
1 S1 75 80 KKM
2 S2 70 75 KKM
3 S3 45 70 KKM
4 S4 50 75 KKM
5 S5 45 45 TIDAK KKM
6 S6 75 80 KKM
7 S7 85 90 KKM
8 S8 30 35 TIDAK KKM
9 S9 75 75 KKM
10 S10 35 40 TIDAK KKM
11 S11 80 95 KKM
W S12 60 60 KKM
12
13 S13 75 85 KKM
14 S14 70 80 KKM
15 S15 70 85 KKM
16 S16 35 60 TIDAK KKM
17 S17 70 90 KKM
18 S18 70 70 KKM
19 S19 55 60 KKM
Jumlah 1170 1350
f. Refleksi
Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi.
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah
dilakukan, menguraikan informasi, mengkaji secara mendalam kekurangan dan
kelebihan tindakan tersebut.
Dalam tahap refleksi, peneliti dan tutor melakukan evaluasi proses
pembelajaran membaca pemahaman yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui seberapa maksimal penerapan metode CIRC dalam
pembelajaran.
Berdasarkan hasil obsevasi dan catatan lapangan, kendala-kendalayang
dialami siswa adalah sebagai berikut: (1) Guru belum bisa melkasanakantahap-
tahap metode CIRC secara maksimal karena beberapa siswa belum sepenuhnya
paham dengan tahap-tahap metode CIRC dan nampaknya Guru belum berhasil
membangun komunikasi yang baik dengan siswa. (2) waktu yang diberikan
guru kepada siswa untuk mengerjakantugas terlalu singkat, sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera diatasi agar upaya
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan penerapan metode
CIRC dapat berhasil sesuai rencana. Dalam mengatasi masalah tersebut,
peneliti juga harus cermat karena jika permasalahan yang pertama sulit diatasi
maka akan menghambat pelaksanaan tindakan selanjutnya. Meskipun
demikian, secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar
membaca pemahaman dengan penerapan metode CIRC berjalan dengan lancar.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan
tindakan. Pertemuan kedua siklus 2 guru membagikan soal tes kemampuan
membaca pemahaman siklus 2. Siswa mengerjakan soal tes kemampuan
membaca pemahaman yang telah dibagikan oleh guru. Waktu yang
digunakan untuk mengerjakan soal adalah 45 menit.
c. Observasi
Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan.
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan
pembelajaran pada siklus 2. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa,
baik sebelum, saat, maupun sesudah implementasi tindakan dalam
pembelajaran di kelas. Pengamatan ini mengungkapkan berbagai hal
menarik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran membaca pemahaman
dengan metode CIRC. Data yang dikumpulkan adalah data tentang proses
perubahan kinerja pembelajaran akibat implementasi tindakan (keberhasilan
proses) dan hasil kegiatan pembelajaran setelah pelaksanaan (keberhasilan
produk).
Melalui pengamatan, kerja sama dalam satu kelompok bisa berjalan
sesuai yang diharapkan, siswa yang mengalami kesulitan tidak malu untuk
bertanya dengan temannya. Unsur keegoisan yang ada dalam diri siswa tidak
terlihat dalam pembelajaran ini.
Usaha guru untuk semakin meningkatkan kualitas pembelajaran
membaca pemahaman siswa kelas III SD tidak sia-sia. Dengan demikian,
keberhasilan proses telah tercapai.
d. Keberhasilan Proses
Pada saat proses pembelajaran membaca pemahaman dengan
penerapan metode CIRC berlangsung, guru dan peneliti melakukan
pengamatan pada pelaksanaan masing-masing tindakan di kelas III SD
Negeri Congkrang II. Dalam proses pembelajaran terlihat dengan jelas
keaktifan siswa semakin meningkat.
Pada siklus 2 ini dalam kegiatan kelompok, siswa secara individu
mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok.
Keberhasilan individu dalam kelompok merupakan orientasi dari
keberhasilan dalam kelompok, siswa bekerja sama dengan satu tujuan untuk
membantu dan mendorong temannya agar berhasil dalam belajar.
Melalui pengamatan, kerja sama dalam satu kelompok bisa berjalan
sesuai yang diharapkan, siswa yang mengalami kesulitan tidak malu untuk
bertanya dengan temannya. Unsur keegoisan yang ada dalam diri siswa
tidak terlihat dalam pembelajaran ini.
Pada saat presentasi, tiap-tiap kelompok saling berebut memberikan
tanggapan bagi jawaban kelompok lain. Jiwa kompetitif siswa semakin
nampak, tidak ada siswa yang pasif dalam pembelajaran. Siswa terlihat
sangat menikmati pembelajaran membaca pemahaman.
Harapan untuk membuat seluruh siswa semakin berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran telah tercapai. Tidak ada lagi siswa yang hanya
diam diri di dalam kelas dan merasa jenuh dalam mengikuti proses
pembelajaran. Usaha guru untuk semakin meningkatkan kualitas
pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas III SDN Bulutakkang tidak
sia-sia. Dengan demikian, keberhasilan proses telah tercapai.
e. Keberhasilan Tindakan
Keberhasilan tindakan dapat dilihat dari hasil tes membaca
pemahaman pascatindakan siklus 2. Dalam mengerjakan tes, siswa
mengasah kemampuan individu mereka, menguji pemahaman materi,
sehingga pemahaman siswa yang diperoleh dalam proses pembelajaran
bertambah kuat. Dengan berbekal pemahaman yang kuat, siswa tidak akan
mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes membaca pemahaman pada
akhir siklus. Hasil tes pascatindakan siklus 2 menghasilkan nilai rerata 80,26
dengan demikian nilai rerata pada siklus 2 lebih besar dibanding dengan nilai
rerata pada siklus I. Dari keseluruhan siswa mencapai 92,35% nilai di atas
KKM.
Tabel 4 2. Perolehan Nilai Tes Membaca Pemahaman Siklus II
NO NAMA PRATINDAKAN SIKLUS I SIKLUS II KETERANGAN
1 S1 75 80 90 KKM
2 S2 70 75 80 KKM
3 S3 45 70 85 KKM
4 S4 50 75 85 KKM
5 S5 45 45 50 TIDAK KKM
6 S6 75 80 95 KKM
7 S7 85 90 95 KKM
8 S8 30 35 45 TIDAK KKM
9 S9 75 75 90 KKM
10 S10 35 40 75 KKM
11 S11 80 95 90 KKM
12 S12 60 60 80 KKM
13 S13 75 85 90 KKM
14 S14 70 80 90 KKM
15 S15 70 85 80 KKM
16 S16 35 60 80 KKM
17 S17 70 90 95 KKM
18 S18 70 70 80 KKM
19 S19 55 60 75 KKM
Jumlah 1170 1350 1550
Rata-rata 61,58 71,05 81,58
f. Refleksi
Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi.
Dalam kegiatan refleksi, peneliti dan tutor mengevaluasi implementasi
tindakan dan menganalisis dampak implementasi tindakan yang telah
dilaksanakan dalam dua pertemuan tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar maksimal kemampuan Guru menerapkan
metode CIRC dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman pada
siklus 2.
Dari hasil observasi terlihat penggunaan metode CIRC dalam proses
belajar mengajar membaca pemahaman siswa kelas III SD sudah berjalan
sempurna, ini terlihat sudah tidak terdapat lagi kendala pada pelaksanaan
siklus 2
KESIMPULAN
Abi Hamid, M., Ramadhani, R., Masrul, M., Juliana, J., Safitri, M., Munsarif,
M., & Simarmata, J. (2020). Media pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
Adawiyah, H., I. K., & Bayu, G. W. (2020). Model Pembelajaran Cooperatif Integrated
Reading Composition (CIRC) Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman
Siswa. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran, 3(2), 233- 247.
Alpian, V. S., & Yatri, I. (2022). Analisis Kemampuan Membaca Permulaan dan
Kesulitan yang Dihadapi Siswa Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal
Ilmu Pendidikan, 4(4),5573–5581.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/3298
Ambarita, R. S., Wulan, N. S., & Wahyudin, D. (2021). EDUKATIF: JURNAL ILMU
PENDIDIKAN.
B.HS, H. A., Gading, I. K., & g, G. W. (2020). Model Pembelajaran Cooperatif
Integrated Reading Composition (CIRC) Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 3(2), 233.
https://doi.org/10.23887/jp2.v3i2.26465
Christina, L. V., & Kristin, F. (2016). Efektivitas model pembelajaran tipe group
investigation (gi) dan cooperative integrated reading and composition (circ) dalam
meningkatkan kreativitas berpikir kritis dan hasil belajar ips siswa kelas 4.
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(3), 217-230.
Dalman. (2014). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Darmadi, H. (2017). Pengembangan model dan metode pembelajaran dalam dinamika
belajar siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Halimah, A. (2014). Metode cooperative integrated reading and composition (circ)
dalam pembelajaran membaca dan menulis di sd/mi. AULADUNA: Jurnal
Pendidikan Dasar Islam, 1(1), 27-35.
Harianto, E. (2020). Keterampilan Membaca dalam Pembelajaran Bahasa.Didaktika:
Jurnal Kependidikan, 9(1), 1-8. Hasibuan, A. N. (2020). Upaya Meningkatkan
Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
dengan Menggunakan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and
Composition) di Kelas IV SDN 112331 Aek Kota Batu Labura (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Haryono. (2012). Model Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
ba, A. N. (2020). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Model CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) di Kelas IV SDN 112331 AekKota Batu Labura
(Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Jennah, R. (2009). Media pembelajaran. Banjarmasin: Antasari Press
Kurniasih, I., & Sani, B. (2015). Ragam pengembangan model pembelajaran untuk
peningkatan profesionalitas guru. Jakarta: Kata Pena, 71-72.
Khoerunnisa, P., & Aqwal, S. M. (2020). ANALISIS Model-model pembelajaran.
Fondatia, 4(1), 1-27.Lintang Songo: Jurnal Pendidikan, 2(2), 1–7.
https://journal.unusida.ac.id/index.php/jls/article/view/333/267