Laporan Pembelajaran Star - Tini Agustiani
Laporan Pembelajaran Star - Tini Agustiani
Laporan Pembelajaran Star - Tini Agustiani
Kelas : 5
Meningkatkan minat baca peserta didik melalui Model PBL dan Metode Membaca
SQ3R.
Metode : STAR
Situasi :
a. Faktor Internal
Minat baca peserta didik masih rendah, sehingga peserta didik sulit untuk memahami
isi bacaan yang peserta didik baca.
Guru merasa waktu dalam pelaksanaan program literasi selama 15 menit sebelum
belajar masih kurang, dikarenakan pemahaman peserta didik sekolah dasar dalam
membaca masih rendah sehingga dibutuhkan waktu lebih agar pelaksanaan program
literasi lebih optimal.
Metode dan model pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan peserta didik
kurang bersemangat dan tertarik dalam literasi. Peserta didik juga tidak memahami
dan sulit menyimpulkan hasil bacaan.
b. Faktor Eksternal
melaksanakan gerakan literasi di kelas karena kurangnya buku bacaan yang tersedia
sehingga pelaksanaan literasi di kelas kurang optimal.
2) Pengaruh teknologi
Kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat peserta didik ikut terjerumus dalam
keadaan tersebut, khususnya mengenai gadget. Peserta didik lebih sering bermain
dengan gadget dibandingkan membuka buku pelajaran, sehingga membuat motivasi
belajar peserta didik rendah.
3) Faktor keluarga
Faktor keluarga memiliki pengaruh besar bagi peserta didik yaitu kurangnya
perhatian dari orang tua juga membuat peserta didik menjadi tidak bersemangat.
Tantangan :
Dari beberapa permasalahan yang sudah di indetifikasi, guru melakukan refleksi diri,
berdiskusi dengan teman sejawat melakukan analisis dan mengambil salah satu
permasalahan yang dapat di perbaiki yaitu :
1) Model pembelajaran dan metode membaca yang digunakan guru belum tepat.
Aksi :
Permasalahan ini berupa bahan bacaan yang relevan dengan materi siswa,
sehingga peserta didik mampu menganalisisnya dengan baik. Kemudian, guru
bisa menerapkan beberapa pertanyaan terkait dengan bacaan yang sedang
diberikan.
Model pembelajaran berbasis masalah ini akan membantu peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan literasi dan ketelitiannya. Sebab hasil analisis dari
teks dan kemampuan mencari jawaban atas soal yang diberikan akan menjadi
penilaian tersendiri.
Manfaat lain dari model pembelajaran ini adalah untuk membantu siswa
berkembang dengan baik untuk partisipasi di kelas. Pembelajaran berbasis
masalah juga akan membantu siswa untuk menyampaikan kesimpulan atau
pendapatnya dari suatu teks yang sudah dibaca.
Metode SQ3R adalah metode yang terdiri dari lima langkah, yaitu dimulai dari
kegiatan survey terhadap bacaan, membuat pertanyaan tentang bacaan,
dilanjutkan dengan membaca secara keseluruhan bacaan, kemudian
menceritakan kembali bacaan, dan yang terakhir adalah meninjau Kembali
bacaan tersebut. Hanafiah,dkk., Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2010), h 59
dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.
mengatakan bahwa merancang pembelajaran berdiferensiasi mirip dengan
menggunakan tombol equalizer pada mixer, stereo atau pemutar CD.
Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih
kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki
murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan
diajarkan. Adapun tujuan melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid
berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan
pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan
belajarnya. Selain aspek kesiapan belajar, pembelajaran berdiferensiasi juga
menekankan pada aspek minat belajar siswa seperti siswa yang berminat pada
seni, olahraga, sains, musik, matematika, dan sebagainya, serta aspek profil
belajar siswa misalnya siswa yang lebih suka belajar dengan cara kinestetik,
audio, visual, dan lainnya.
Hal ini terlihat sebelum menggunakan Model PBL, Metode SQ3R dan Strategi
pembelajaran berdiferensiasi hanya sedikit siswa yang mampu memahami isi
bacaan, namun setelah menggunakan Model PBL, Metode SQ3R dan Strategi
pembelajaran berdiferensiasi peserta didik dapat memetakan, memilih dan memilah
bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan membaca siswa,
keterampilan membaca siswa semakin naik dan terasah, siswa menjadi lebih dapat
memahami isi buku yang dibacanya. Tidak hanya itu setelah selesai pembelajaran,
siswa mampu menjawab pertanyaan seputar buku yang dibacanya, dan menuliskan
ulasan atau mereview buku yang telah dibacanya.