Makalah Ilmu Tauhid Kelompok 10

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAB

Menganalisis Kalam Syiah


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah : Ilmu Tauhid
Dosen Pengampu : Prof, Dr H. Jamali, M.Ag

Disusun Oleh : Kelompok 10

Hilal Satria Ramadhani 2381010143


Ahmad Nur Fauzi 2381010165
Isbathun Khasana 2381010142
Eva Yaumul Palah 2381010147

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil ‘alamin

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam serta
kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam
tidak lupa kami sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang senantiasa
menjadi suri tauladan yang cahayanya tidak akan padam kapanpun. Atas berkat
rahmat Allah, akhirnya kami dapat menyusun makalah mata kuliah Pendidikan
kewarganegaraan dengan judul “Menganalisis Kalam Syiah”. Juga tak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Tauhid yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini

Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan makalah ini terdapat


banyak kekurangan, baik dalam segi penyusunan maupun pengolahan materi.
Untuk itu kami meminta kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak agar
kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan limpahan keberkahan dalam hidup kita semua.
Aamiin ya rabbal’aalamiin.

15 November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Pengertian Syi’ah ........................................................................................ 2
B. Sejarah Munculnya Syi’ah............................................................................4
C. Pokok-pokok Ajaran Syi’ah.........................................................................5
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
munculnya Syi’ah. Secara bahasa, Syi’ahberarti pengikut, golongan,
sahabat dan penolong. Istilah Syi’ah, selanjutnya berkembang denganarti
khusus, yaitu nama bagi sekelompok orang yang menjadi partisan atau
pengikut Ali bin Abi Thalib dan keturunan-keturunannya.Untuk
merumuskan pengertian Syi’ah secara sempurna memang sangat
sulit,karena Syi’ah telah melalui proses sejarah yang panjang dengan
segala peristiwa yang ikut mempengaruhi ajarannya. Namun al-
Syahrastani mendefinisikan Syi’ahsebagai istilah khusus yang dipakai
untuk pendukung atau pengikut Ali Bin AbiThalib yang berpendirian
bahwa pengangkatan Ali sebagai imam atau khalifah berdasarkan kepada
nash dan wasiat, serta mereka berkeyakinan bahwa keimaman tersebut
tidak terlepas dan terus berlanjut pada keturunan-keturunannya.
B. Rumusan Masalah
a.) Apa Pengertian Beserta Aliran-Aliran Dalam Syi’ah
b.) Apa Yang Dimaksud Paham Syi’ah
c.) Bagaimana Asal Usul Kemunculan Syi’ah

C. Tujuan Penelitian
a.) Untuk Mempelajari Arti Beserta Aliran-Aliran Dalam Syi’ah
b.) Untuk Mempelajari Paham Syi’ah
c.) Untuk Mempelajari Asal-Usul Kemunculan Syi’ah

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syi’ah
Syi'ah secara bahasa berarti "pengikut", "pendukung", "partai",
atau"kelompok". Secara terminologis, istilah ini dikaitkan dengan
sebagian kaumMuslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaan
merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW. atau orang yang
disebut sebagai ahl albait.1
Poin penting dalam doktrin Syi'ah adalah pernyataan bahwa segala
petunjuk agama itu bersumber dari ahl albait. Mereka mengolah
petunjuk- petunjuk keagamaan dari para sahabat yang bukan ahl albait
atau para pengikutnya.2
Dalam perkembangannya, selain memperjuangkan kekhalifahan
ahl al-baitdi hadapan Dinasti Ammawiyah dan Abbasiyah Syi'ah juga
mengembangkandoktrin-doktrinnya. Berkaitan denga teologi, mereka
mempunyai lima rukun iman, yakni tauhid (kepercayaan kepada
keesaan Allah), nubuwwah(kepercayaan kepada kenabian), ma'
(kepercayaan akan adanya hidup akhirat),imamah (kepercayaan
terhada adanya imamah yang merupakan hak ahl albait), dan adl
(keadilan Ilahi) Dalam Eksiklopedi Islam Indonesia ditulis bahwa
perbedaan antara Sunn dan Syi'ah terletak pada doktrin imamah.3
Selanjutnya, meskipun mempunyai landasan keimanan yang sama,
Syi'ahtidak dapat mempertahankan kesatuannya. Dalam perjalanan
sejarah,kelompok ini akhirnya terpecah menjadi beberapa sekte
Perpecahan yang terjadi di kalangan Syi'ah dipicu oleh masalah
doktrin imamah. Sekte-sekte Syi'ah itu adalah Itsna Asyariah, Sabʻiah,
Zaidiah dan Ghullat.

1
M. Quraish Shihab, Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?: Kajian atas Konsep Ajaran dan
Pemikiran, Jakarta: Lentera 2007, hlm. 60-61 Paham dan Aliran dalam Akidah Islam
2
Hamid Dabashi, "Shi'i Islam, Modern Shi' I Thought", dalam John L. Esposito, (Ed.) The
OxfordEncyclopedia of the Modern Islamic World, Jilid IV, Oxford University Press, Oxford, 1995, hlm.55.
3 Nasution, Teologi Islam, hlm. 904

5
Berikut Aliran Aliran Dalam Syi’ah:
Dalam perkembangan berikutnya, kaum Syi'ah terpecah menjadi 22 aliran,
diantaranya sebagai berikut.
1. Syi'ah Sabaiyah, yaitu Syi'ah pengikut Abdullah bin Saba'. Golongan
Syi'ah Sabaiyah ini termasuk golongan Syi'ah yang "gullat", artinya
Syi'ah yang berlebihan karena memercayai bahwa Nabi Muhammad
akan kembali ke dunia seperti Nabi Isa. Mereka meyakini bahwa 'Ali
belummati, tetapi bersembunyi dan akan lahir ke dunia kembali; Mereka
menyatakan bahwa Jibril bersalah menurunkan wahyu yang seharusnya
diturunkan kepada 'Ali, tetapi dia memberikannya kepada Muhammad.
Petir dan kilat adalah suara 'Ali yang sedang marah. Rúh Tuhan turun
kepada 'Ali serta keyakinan-keyakinan ganjil lainnya.
2. Syi'ah Kaisaniah, yaitu Syi'ah pengikut Mukhtar bin Ubai As-
Saqafi.Golongan ini tidak memercayai keberadaan ruh Tuhan dalam
tubuh 'Ali,tetapi mereka yakin bahwa para Imam orang Syi'ah adalah
ma'shum(sebagaimana para Nabi) dan masih memperoleh wahyu.
3. Syi'ah Imamiyah, yaitu golongan Syi'ah yang percaya kepada dua
belasImam yang ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad SAW. yaitu
mulai'Ali sampai imam yang ke-12, yakni Al Mahdi, seorang Imam
yang lenyapdan akan keluar pada akhir zaman.Kelompok Syi'ah macam
ini sekarang berkuasa di Iran. Said JamaluddinAl-Afgani, guru
Muhammad Abduh adalah seorang penganut paham Syi'ahImamiyah
dari Persi ini. Syi'ah Isma'iliyah, yaituSyi'ah yang memercayai 7 orang
Imam mulai 'Ali hingga Ismail bin Jafar Ash-Shaddiq yang lenyap dan
akan keluar pada akhir zaman. Syi'ah ini banyak tersebar di Pakistan,
murid Aga Khan. Syi'ah Zaidiyah, yaitu Syi'ah pengikutImam Zaid bin
'Ali bin Husein bin 'Ali bin Abi Thalib. Syi'ah Zaidiyah, yang beredar di
Yaman adalah Syi'ah sederhana, bukan "ghullat".
Mereka tidak mengafirkan Abu Bakar, Umar, dan Utsman r.a., tetapi
mereka berkeyakinan bahwa 'Ali lebih mulia daripada Abu Bakar. Syi'ah
Zaidiyah ber'itiqad bahwa orang Muslim yang melakukan dosa besar, kalau
mati sebelum bertobat, ia kafir, dan kekal di dalam neraka menyatakan sebagai

6
berikut:"Imam kaum Zaidiyah, Zaid bin 'Ali adalah murid dari Washil bin
'Atha', pemimpin Kaum mu'tazilah". Oleh karena itu, Mazhab Zaidiyah
mendekati Mazhab mu'ta-zilah. Menurut Syahrastani, semua murid Zaid
berpaham mu'tazilah. Orang-orang Zaidiyah banyak mengarang kitab-kitab
ushuluddin, hadis dan fiqh yang khusus bagi mereka. Salah seorang di
antaranya yang terkenal dalam abad mutakhir ialah Imam Syaukani yang
banyak mengarang dalam ushuluddin dan fiqh, termasuk "Nailul Authar", yang
beredar diIndonesia."

B. Paham Syi'ah
Secara umum, paham Syi'ah adalah sebagai berikut.Pangkat Khalifah sesudah
Nabi wafat diwarisi oleh ahli waris Nabi dengan jalan penunjukan dari Nabi.
Yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad SAW.sebagai pengganti sesudah beliau
wafat adalah 'Ali bin Abi Thalib, yaitu saudara sepupu Nabi, menantu Nabi,
pahlawan Islam yang gagah berani, dan termasuk salah seorang dari sepuluh
sahabat besar yang dikhabarkan Nabi masuk surga. Orang yang tidak
menerima paham ini termasuk orang terkutuk karena tidak melaksanakan
wasiat Nabi.

1. Khalifah atau "Imam" dalam istilah Syi'ah adalah pangkat tertinggi


dalam Islam dan bahkan merupakan salah satu rukun Islam. Oleh
karena itu, tidak mungkin pangkat itu dibiarkan begitu saja dan
diserahkan kepada pilihan rakyat. Imam harus ditunjuk oleh Nabi
dari para Imam yang telah ditunjuk pula. Orang-orang yang
memilih Khalifah dengan jalan syura (musyawarah) termasuk
berdosa.
2. Khalifah (Imam) itu menurut paham Syi'ah bersifat "ma'shum",
artinyatidak pernah berbuat dosa dan tidak boleh diganggu gugat
dan dikritik karena ia adalah pengganti Nabi yang sama
kedudukannya dengan Nabi.
3. Khalifah (Imam) masih mendapat wahyu dari Tuhan, walaupun
tidak dengan perantaraan Jibril dan wahyu yang dibawanya wajib

7
ditaati. Imam-Imam kaum Syi'ah mewarisi pangkat Nabi atau
jabatan kenabian walaupunia bukan Nabi

C. Asal Usul Kemunculan Syiah


Syi'ah Itsna 'Asyariah (Syi'ah Dua Belas/Syi'ah Imamiah) Asal-usul
Penyebutan Imamiah dan Syi'ah Itsna 'Asyariah Dinamakan Syi'ah
Imamiah karena yang menjadi dasar akidahnya adalah persoalan imam
dalam arti pemimpin religio-politik,4 yakni 'Ali berhak menjadi
khalifah bukan hanya karena kecakapannya atau kemuliaan akhlaknya,
melainkan juga ia telah ditunjukkan dan pantas menjadi khalifah
pewaris kepemimpinan Nabi Muhammad SAW." Ide tentang hak 'Ali
dan keturunannya untuk menduduki jabatan Imam atau khalifah telah
ada sejak Nabi wafat, yaitu dalam perbincangan politik di Saqifah
Bani Sa'idah.5 Nama Dua Belas (Itsna 'Asyariah) mengandung pesan
penting dalam tinjauan sejarah, yaitu golongan ini terbentuk setelah
lahirnya semua imam yang berjumlah dua belas, yaitu pada sekitar
tahun 260 H/878 M.SI Imam kedua belas, Muhammad Al-Mahdi,
dinyatakan gaibah (occultation) oleh para pengikut sekte ini.
Kembalinya Imam Al-Mahdi ini selalu ditunggu-tunggu pengikut
sekte Syi'ah Itsna 'Asyariah. Oleh karena itu, MuhammadAl-Mahdi
dijuluki sebagai Imam Mahdi Al-Muntazhar (yang ditunggu).

1.Doktrin-doktrin Syi'ah Itsna 'Asyariah

Dalam sekte Syi'ah Itsna 'Asyariah dikenal konsep Usul Al-Din. Konsep ini
menjadi akar atau fondasi pragmatisme agama. Konsep Usuluddin
mempunyai lima akar, yaitu sebagai berikut.6

________________________
4
H. M. Rasyidi, Apa itu Syi'ah, Jakarta: Pelita, 1984, hlm. 11
5
W. Montgomery Watt, Islamic Political Thought, Edinburg: University Press, 1968, hlm. 43
6 Ahmad Mahmud Subhi, Nazhariyyah Al-Imam ba'da Al-Syi'ah Itsna Asyariyyah, Mesir: Dar Al-Ma'arif, 1969, hlm. 28-
29

8
a. Tauhid
Tuhan adalah Esa, baik esensi maupun eksistensi-Nya.
KeesaanTuhan adalah mutlak. Ia bereksistensi dengan sendiri-Nya.
Tuhanadalah qadim. Tuhan Mahatahu, Maha Mendengar, selalu
hidup,mengerti semua bahasa, selalu benar, dan bebas berkehendak.
Keesaan Tuhan tidak dibatasi oleh ciptaan-Nya. Tuhan tidak dapat
dilihat dengan mata biasa.
b. Keadilan
Tuhan menciptakan kebaikan di alam semesta merupakan
keadilan la tidak pernah menghiasi ciptaan-Nya dengan
ketidakadilan. Karera ketidakadilan dan kelaliman terhadap yang
lain merupakan tanda kebodohan dan ketidakmampuan,
sementara Tuhan adalah Maha tahu dan Maha kuasa. Segala
macam keburukan dan ketidakmampuan adalah jauh dari
keabsolutan dan kehendak Tuhan. Manusia dapat menggunakan
penglihatan, pendengaran, dan indra lainnya untuk melakukan
perbuatan, baik perbuatan baik maupun perbuatan buruk.
Jadi,manusia dapat memanfaatkan potensi berkehendak sebagai
anugerah Tuhan untuk mewujudkan dan bertanggung jawab atas
perbuatannya.7
c. Nubuwwah
Setiap makhluk selain telah diberi insting, secara alami juga
masih membutuhkan petunjuk, baik petunjuk dari Tuhan
maupundari manusia. Rasul merupakan petunjuk hakiki utusan
Tuhan yang secara transenden diutus memberikan acuan untuk
membedakan antara yang baik dan yang buruk di alam semesta.
Dalam keyakinan Syi'ah Itsna 'Asyariah, Tuhan telah mengutus
124.000 Rasul untuk memberikan petunjuk kepada manusia.8
_________________________
7
Murtadha Muthahhari, Manusia dan Alam Semesta, Jakarta: Lentera, 2002, hlm. 471
8
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid II, terj. Mukhtar Yahya, Jakarta Pustaka Al-

Husna, 1992, hlm. 208.

9
Syi'ah Itsna 'Asyariah sangat percaya tentang ajaran tauhid
dengan kerasulan sejak Adam hingga Muhammad dan tidak ada
nabi atau rasul setelah Muhammad. Mereka percaya dengan
kiamat. Kemurnian dan keaslian Al-Quran jauh dari tahrif,
perubahan atau tambahan.
d.
Ma'ad adalah hari Akhir (Kiamat) untuk menghadap
pengadilanTuhan di akhirat. Setiap Muslim harus yakin akan
keberadaankiamat dan kehidupan suci setelah dinyatakan bersih
dan lurus dalam pengadilan Tuhan. Mati adalah periode transit
dari kehidupan duniamenuju kehidupan akhirat.
e.
Imamah Imamah adalah institusi yang diinagurasikan Tuhan
untuk memberikan petunjuk manusia yang dipilih dari keturunan
Ibrahimdan didelegasikan kepada keturunan Muhammad sebagai
Nabi danRasul terakhir. Konsep imamah menurut Syi'ah berada
di luar otoritas manusia.Ibnu Babawie Al-Qummi, yang lebih
dikenal dengan As-Shaduq, berpendapat bahwa iman kepada
Nabi Muhammad SAW. tidak ada artinya jika tidak diiringi
dengan keimanan kepada imamah. Oleh karena itu, Imam tidak
dapat dipilih berdasarkan keputusan manusia. Seperti Nabi
Muhammad SAW., Imam ditunjuk berdasarkan ketetapan Allah
SWT. Perbedaannya, Nabi berhubungan langsung dengan Allah
SWT., sedangkan Imam diangkat oleh NabiMuhammad SAW.
setelah mendapat perintah dari Allah SWT. Jadi, posisi para
Imam identik dengan posisi kenabian.
2. Syi'ah Sab'iah (Syi'ah Tujuh)
a. Asal-usul Penyebutan Syi'ah Sab'iah Istilah Syi'ah Sab'iah
dianalogikan dengan Syi'ah Itsna'Asyariah. Istilah itu memberikan
pengertian bahwa sekte Syi'ah yang ini hanya mengakui tujuh
imam. Tujuh imam itu adalah 'Ali,Hasan, Husein, 'Ali Zainal
Abidin, Muhammad Al-Baqir, Ja'far Al-Shadiq, dan Ismail bin
Ja'far. Karena dinisbatkan pada Imam ketujuh, Ismail bin Ja'far Al
Shadiq, Syi'ah Sabiah disebut juga Syi'ah Ismailiyah.

10
b. Ajaran Imamah dalam Pandangan Syi'ah Sabi'ahPara pengikut
Syi'ah Sab'iah percaya bahwa Islam dibangunoleh tujuh pilar seperti
dijelaskan Al-Qadhi Al-Nu'man dalam Da'aim Al-Islam Tujuh pilar
tersebut adalah:1) iman,2) taharah,3) shalat,4) zakat,5) saum,6)
menunaikan haji, dan7) jihad. Dalam pandangan kelompok Syi'ah
Sab'iah, keimanan hanya dapat diterima apabila sesuai dengan
keyakinan mereka, yakni melalui walayah (kesetiaan) kepada imam
zaman. Imam adalah sesorang yang menuntun pada pengetahuan
(makrifat) dan dengan pengetahuan tersebut seorang Muslim akan
menjadi seorang mukmin yang sebenar-benarnya. Untuk itu,
mereka berargumen bahwa manusia akan memasuki kehidupan
spiritual, kehidupan formal-material sebagai individu dan
kehidupan sosial yang semuanya memerlukan aturan. Manusia
tidak dapat melalui kehidupan itu, kecuali dengan bimbingan.
Bimbingan tersebut meliputi kepemimpinan dan pembaharuan
kehidupan, pengetahuan, aturan- aturan, dan bimbingan
pemerintahan yang semuanya harus berdasarkan Islam. Pribadi
yang dapat melakukan bimbingan sepertiitu adalah pribadi yang
ditunjuk Allah dan Rasul-Nya. Rasul pun menunjukkan atas
perintah Allah. Imam adalah penunjukan melalui wasiat.9
3. Syi'ah Zaidiaha
a. Asal-usul Penamaan Zaidiah Zaidiyah adalah istilah yang
dinisbahkan kepada Zaid ibnu Aliibn Al-Husein ibn Ali ibn
Abi Thalib. Sekte ini berbeda dengan sekte Syi'ah lain yang
mengakui Muhammad Al-Baqir." Syi'ah Zaidiah merupakan
sekte Syi'ah yang moderat.10 Abu Zahrah menyatakan bahwa
Syi'ah Zaidiah merupakan sekte yang paling dekat dengan
Sunni.
________________________
9 Ignaz Golziher, Pengantar Teologi dan Hukum Islam, terj. Heri Setiawan, Jakarta: INIS, 1991,hlm.
121
10
Murtadha Muthahhari, Manusia dan Alam Semesta, Jakarta: Lentera, 2002, hlm. 471.

11
b. Ajaran Imamah Menurut Syi'ah Zaidiah Kaum Zaidiah
menolak pandangan yang menyatakan bahwa seorang imam
yang mewarisi kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. telah
ditentukan nama dan orangnya oleh Nabi, tetapi hanya
ditentukan sifat- sifatnya. Hal ini jelas berbeda dengan sekte
Syi'ah lain yang percaya bahwa Nabi Muhammad SAW. telah
menunjuk 'Ali sebagai orang yang pantar sebagai imam setelah
Nabi Muhammad SAW. Wafat karena sifat-sifat itu tidak
dimiliki oleh orang lain selain 'Ali. Sifat- sifat itu adalah
keturunan Bani Hasyim, wara' (saleh, menjauhkan diri dari
segala dosa), bertakwa baik, dan membaur dengan rakyat untuk
mengajak mereka hingga mengakuinya sebagai imam.
Menurut Zaidiah, seorang imam harus memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
1. keturunan ahl al-bait, baik yang bergaris Hasan maupun
Husein. Hal ini mengimplikasikan penolakan mereka atas
sistem pewarisan dan nas kepemimpinan.
2. memiliki kemampuan mengangkat senjata sebagai upaya
mempertahankan diri atau menyerang Atas dasar ini
mereka menolak Mahdiisme yang merupakan salah satu
ciri sekte Syi'ah lainnya, baik yang gaib maupun yang
masih di bawah umur. Bagi mereka, pemimpin yang
menegakkan kebenaran dan keadilan adalah Mahdi.
3. kecenderungan intelektualisme yang dibuktikan dengan
ide dankarya dalam bidang keagamaan. Keempat, mereka
menolak kemaksuman iman. Dalam kaitan ini, mereka
mengembangkan doktrin imanat almafdul. Artinya,
seseorang dapat dipilih menjadi imam meskipun ia
mafdul (bukan yang terbaik), sementara pada saat yang
sama ada yang afdal.

12
Dalam sejarahnya, krisis dalam Syi'ah Zaidiah ini di
sebabkan oleh dua hal:
1. terdapat beberapa pemimpin yang memproklamasikan
diri sebagai imam.
2. tidak seorang punyang memproklamasikan diri atau
pantas diangkat sebagai imam.Dalam menghadapi krisis
ini, Zaidiah telah mengembangkan mekanisme
pemecahannya, di antaranya dengan membagi tugas
imam kepada dua individu, dalam bidang politik dan
dalam bidang ilmu serta keagamaan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syiah adalah salah satu aliran islam yang meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib
dan keturunanya adalah imam – imam atau para pemimpin agama dan umat
setelah nabi Muhamad SAW wafat. Para penulis sejarah islam berbeda pendapat
mengenai awal mula lahirnya Syiah, pikiran yang paling menonjol terletak pada
persoalan imamah, selain persoalan imamah juga menimbulkan sekte – sekte
dalam Syiah itu sendiri, ajaran yang terpenting yang berkaitan dengan khilafah
adalah al – ismah, al – mahdi, al – taqiyyah, dan ar – ra’agh. Kini Syiah dengan
berbagai alirannya masih tersebar cukup luas di Iran. Dimata syiah, Ali adalah
tokoh yang paling sempurna, tanpa cela dan dosa serta memiliki daya
karismatik yang besar. Banyak sekali hadits yang dibuat untuk menunjukkan
kelebihan dan keutamaannya. Dia adalah orang yang paling setia terhadap Nabi.
Paling berani, paling gagah, paling pintar, paling arif dan paling bijaksana.
B. Saran
Dari beberapa penjelasan di atas pemakalah pasti tidak lepas dari kesalahan
penulisan dan rangkaian kalimat. Dan kami sebagai penyusun makalah ini
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang
diharapkan para pembaca, khususnya pembimbing mata kuliah Ilmu Tauhid.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif
(membangun), agar dapat dibuat acuan dalam terselesainya makalah kami yang
berikutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

M. Quraish Shihab, Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?:


Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran, Jakarta: Lentera 2007,
hlm. 60-61 Paham dan Aliran dalam Akidah Islam
Hamid Dabashi, "Shi'i Islam, Modern Shi' I Thought", dalam John L. Esposito, (Ed.)
The OxfordEncyclopedia of the Modern Islamic World, Jilid IV, Oxford
University Press, Oxford, 1995, hlm.55.
Nasution, Teologi Islam, hlm. 904
H. M. Rasyidi, Apa itu Syi'ah, Jakarta: Pelita, 1984, hlm. 11
W. Montgomery Watt, Islamic Political Thought, Edinburg: University Press,
1968, hlm. 43
Ahmad Mahmud Subhi, Nazhariyyah Al-Imam ba'da Al-Syi'ah Itsna Asyariyyah,
Mesir: Dar Al-Ma'arif, 1969, hlm. 28-29

Murtadha Muthahhari, Manusia dan Alam Semesta, Jakarta: Lentera, 2002,


hlm. 471
Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid II, terj. Mukhtar Yahya,
Jakarta Pustaka Al-Husna, 1992, hlm. 208.
Ignaz Golziher, Pengantar Teologi dan Hukum Islam, terj. Heri Setiawan,
Jakarta: INIS, 1991,hlm. 121
Murtadha Muthahhari, Manusia dan Alam Semesta, Jakarta: Lentera, 2002,
hlm. 471.

15

Anda mungkin juga menyukai