Kelompok 2 - Makalah Hormat Dan Peduli Lingkungan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

HORMAT DAN PEDULI PADA LINGKUNGAN DI SEKITAR KAMPUS

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu : Dr. Darsef, M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 2

1. Nadya Sanrin (1303623041)


2. Zana Niswah Abidah (1303623036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
telah menjadi teladan bagi umat manusia dalam menjaga alam semesta ini.
Lingkungan merupakan aspek vital dalam kehidupan kita sehari-hari. Kondisi
lingkungan yang sehat tidak hanya menciptakan kualitas hidup yang lebih baik, tetapi juga
mendukung keberlangsungan kehidupan di planet ini. Di tengah perkembangan teknologi dan
urbanisasi, mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam melestarikan
lingkungan.
Makalah ini bertujuan untuk membahas pentingnya hormat dan peduli pada
lingkungan di sekitar kampus. Dengan meningkatkan kesadaran akan lingkungan, diharapkan
mahasiswa dapat mengambil tindakan nyata untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Diskusi ini akan mencakup konsep kesadaran lingkungan, tantangan yang dihadapi, serta
solusi praktis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca untuk
menjadi agen perubahan dalam melestarikan lingkungan, demi masa depan yang lebih baik
bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................................................. 1
Kata Pengantar .............................................................................................................................. 2
Daftar Isi ....................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2 Tujuan ..................................................................................................................................... 5
1.3 Manfaat ................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi tindakan yang mengotori, merusak, dan menodai lingkungan di sekitar
kampus ....................................................................................................................................
2.2 Identifikasi tindakan yang mengotori, merusak, dan menodai lingkungan terhadap
fasilitas kampus.......................................................................................................................
2.3 Tindakan yang tidak akan merusak lingkungan kampus ........................................................
2.4 Tindakan yang tidak akan merusak fasilitas kampus ..............................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................................
3.2 Saran .......................................................................................................................................
Daftar Pustaka ...............................................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup, dan merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat merubah segala
aktifitas kehidupan menusia, mulai dari gaya hidup, cara berperilaku, pola pikir bahkan
kepribadian seseorang. Lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif terhadap
warga kampus, termasuk didalamnya para mahasiswa. Terciptanya lingkungan yang sehat
akan memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan berbagai macam kegiatan
perkuliahan baik didalam kelas maupun diluar kelas. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari
peran berbagai pihak yang terlibat didalam kampus termasuk mahasiwa.
Kampus merupakan tempat bagi para mahasiswa untuk menuntut ilmu dan melakukan
berbagai aktifitas sehingga tak jarang mereka menjadikan kampus sebagai rumah kedua bagi
mahasiswa. Maka dari itu, peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk menjaga dan
menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan indah. Dengan lingkungan yang bersih dan
sehat mahasiswa dan dosen bisa terhidan dari penyakit. Kampus yang bersih dan rapi adalah
dambaan semua warga kampus. Dengan lingkungan kampus yang bersih dan sehat maka
mahasiswa maupun dosen dapat beraktifitas dengan suasana yang menyenangkan, dosen
juga dapat mengajar dengan nyaman. Kebersihan lingkungan kampus merupakan tanggung
jawab bersama, bukan hanya tnggung jawab petugas kebersihan. Oleh karena itu, dibutuhkan
kesadaran masing-masing dari semua warga kampus. Ada banyak cara untuk menjaga
lingkungan kampus yang bersih dan sehat, misalnya membuang sampah pada tempatnya,
tidak merokok di sembarang tempat, menyiram kembali setelah menggunakan toilet kampus,
dll. Hal-hal kecil tersebut memang mudah dilakukan, namun banyak sekali yang masih
enggan untuk melakukannya. Kesadaran warga kampus masih perlu ditingkatkan, agar
lingkungan kampus juga bisa terjaga.
Mahasiswa merupakan generasi muda yang paling berperan besar terhadap perubahan
suatu lingkungan. Mahasiswa dianggap agent of change, dimana meraka menjadi seseorang
yang membawa perubahan dan di contoh oleh masyarakat. Mereka harus mempengaruhi
orang lain untuk melakukan hal baik yang bisa berdampak untuk Negara lain, dapat dimulai
dengan hidup bersih dari sampah. Yang dimaksud disini, bukan berarti kita tidak boleh
memakai dan menghasilkan sampah. Peran mahasiswa disini adalah sadar terhadap
lingkungan dan menjaga kebersihan lingkungan kampus. Sebagai mahasiswa harus bisa
menjadi contoh yang baik untuk adik tingkatnya, serta masyarakat, agar ikut mendukung
tercapainya tujuan dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, supaya tidak
menyebabbkan penyakit ataupun hal-hal yang tidka diingkan di masa depan.
Kesadaran mahasiswa sangat penting, jika mereka meremehkan lingkungan kampus maka
akan berdampak pada lingkungan kampus yang kotor. Kampus yang kotor bisa menyebabkan
proses belajar mengajar terhambat dan tidak kondusif. Rasa kurang nyaman pun timbul
sehingga mahasiswa tidak fokus belajar di lingkungan yang kotor. Mahasiswa akan merasa
stress dan akan menurunnya motivasi belajar. Dalam menciptakan lingkungan kampus yang
kondusif, deiperlukan juga kerja sama dari berbagai elemen kampus, yang terdiri dari:
mahasiswa, dosen, staff, petugas kebersihan dlll. Jika elemen-elemen tersebut terbentuk, bisa

4
menciptakan hubungan kampus yang harmonis, dan lingkungan kampus yang bersih akan
tercipta. Selain hubungan antar elemen-elemen kampus yang harmonis, fasilitas kampus juga
dapatb mempengaruhi terciptanya lingkungan kampus yang nyaman untuk mahasiswa dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Contohnya saja, tersedianya fasilitas wifi di setiap
sudut gedung. Hal ini akan memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas sehingga
prestasi pun juga bisa meningkat.

1.2 Tujuan
1. Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian mahasiswa serta staf kampus terhadap
lingkungan di sekitar mereka.
2. Untuk mendorong perilaku yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan
memberikan kontribusi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan.
1.3 Manfaat
Manfaat dari makalah ini antara lain meningkatkan kebersihan dan keindahan
lingkungan kampus, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, memotivasi untuk
berperilaku ramah lingkungan, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk
belajar dan bekerja.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Identifikasi tindakan yang mengotori, merusak, dan menodai lingkungan terhadap
fasilitas kampus
Identifikasi tindakan yang mengotori, merusak, dan menodai lingkungan terhadap
fasilitas kampus adalah proses untuk mengidentifikasi perilaku atau kegiatan yang dapat
menyebabkan pencemaran, kerusakan, atau pengotoran lingkungan kampus. Hal ini
melibatkan pengamatan dan penelusuran terhadap aktivitas atau kejadian yang dapat
merugikan lingkungan kampus, seperti pembuangan sampah sembarangan, penyalahgunaan
fasilitas, vandalisme, atau tindakan lain yang dapat merusak atau mengganggu kebersihan
dan keindahan lingkungan kampus. Identifikasi ini penting untuk memahami dampak dari
tindakan tersebut dan merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegahnya
atau mengurangi dampak negatifnya. Berikut beberapa tidakan yang mengotori, merusak, dan
menodai lingkungan terhadap fasilitas kampus serta cara penanganannya.
1. Membuang sampah sembarangan
Memilih untuk membuang sampah sembarangan di lingkungan kampus merupakan
tindakan yang merugikan dan tidak bertanggung jawab. Tindakan ini dapat mencemari
lingkungan, merusak keindahan area kampus, serta meningkatkan risiko terhadap
kesehatan dan keselamatan orang lain. Selain itu, membuang sampah sembarangan juga
melanggar aturan dan norma yang berlaku terkait kebersihan dan kepedulian lingkungan.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk selalu membuang sampah pada
tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan bersama dan kelestarian
lingkungan.
Cara penanganannya yaitu dimulai dengan memasang tempat sampah yang cukup dan
strategis di seluruh area kampus. Tempat sampah haruslah mudah diakses dan cukup
besar untuk menampung sampah dari pengguna kampus. Selanjutnya, perlu dilakukan
edukasi kepada seluruh anggota kampus, baik mahasiswa maupun staf, tentang
pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Edukasi ini dapat dilakukan melalui
kampanye, poster, atau kegiatan sosialisasi lainnya. Selain itu, kampus juga dapat
menerapkan sanksi bagi pelanggar yang membuang sampah sembarangan. Sanksi ini
dapat berupa teguran lisan, teguran tertulis, atau sanksi administratif sesuai dengan
peraturan kampus.
2. Graffiti atau Coretan di Dinding

Graffiti atau coretan di dinding pada lingkungan kampus merupakan tindakan


vandalisme. Ini terjadi ketika seseorang secara tidak sah menuliskan atau melukiskan
sesuatu di dinding, bangunan, atau fasilitas lainnya tanpa izin atau persetujuan
pemiliknya. Tindakan ini dapat merusak tampilan fisik lingkungan kampus, mengganggu
keindahan, dan memberikan kesan negatif pada orang yang melihatnya. Selain itu, graffiti
juga dapat menyebabkan biaya tambahan untuk membersihkan atau memperbaiki
kerusakan yang disebabkannya. Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan mengatasi
tindakan vandalisme seperti graffiti ini agar lingkungan kampus tetap terjaga
kebersihannya dan memberikan kesan yang positif bagi penghuninya.

6
Cara penanganannya yaitu, melakukan pembersihan segera setelah coretan ditemukan.
Gunakan metode pembersihan yang tepat sesuai dengan jenis cat dan bahan dinding untuk
menghindari kerusakan lebih lanjut. Lalu, melaporkan kejadian graffiti kepada pihak
berwenang, seperti keamanan kampus atau pihak manajemen fasilitas, untuk dilakukan
investigasi dan pencegahan tindakan serupa di masa mendatang. Kemudian, menerapkan
sistem keamanan tambahan, seperti CCTV, untuk memantau area rawan graffiti dan
mengidentifikasi pelaku serta melibatkan mahasiswa dan komunitas kampus dalam
kegiatan pembersihan dan perawatan lingkungan kampus sebagai bentuk tanggung jawab
bersama terhadap kebersihan dan estetika lingkungan. Penting juga untuk memberikan
edukasi kepada seluruh anggota kampus tentang dampak negatif graffiti terhadap
lingkungan dan pentingnya merawat fasilitas kampus dengan baik.

3. Penebangan pohon yang tidak diperlukan

Penebangan pohon yang tidak diperlukan di lingkungan kampus bisa menjadi masalah
serius karena dapat merusak ekosistem dan mengurangi keasrian lingkungan. Untuk
menangani masalah ini, langkahlangkah berikut dapat diambil: Pertama, identifikasi
pohon-pohon yang tidak diperlukan. Dalam proses ini, penting melibatkan ahli kehutanan
atau konsultan lingkungan untuk memastikan tindakan yang diambil tidak merusak
ekosistem yang ada Kedua, pertimbangkan untuk menggantikan pohon-pohon yang
ditebang dengan tanaman lain yang lebih sesuai untuk lingkungan kampus. Pilih tanaman
yang dapat meningkatkan keindahan lingkungan dan mendukung keberagaman hayati.
Ketiga, lakukan penebangan secara hati-hati dan profesional untuk meminimalkan
kerusakan pada lingkungan sekitarnya. Pastikan juga untuk membuang sisa-sisa pohon
dengan benar. Keempat, setelah penebangan dilakukan, perhatikan perawatan yang baik
terhadap lingkungan sekitar untuk memastikan keberlanjutan ekosistem. Ini dapat
mencakup pemantauan terhadap tanaman pengganti dan upaya-upaya restorasi ekosistem
jika diperlukan. Kelima, edukasi anggota kampus tentang pentingnya keberlanjutan
lingkungan dan peran mereka dalam menjaga ekosistem kampus dapat membantu
mencegah kejadian serupa di masa depan.

4. Penggunaan energi berlebihan

Penggunaan energi berlebihan pada lingkungan kampus merupakan tindakan yang


tidak ramah lingkungan. Hal ini terjadi ketika penggunaan energi dalam bentuk listrik,
gas, atau bahan bakar lainnya melebihi kebutuhan yang sebenarnya. Contohnya, menyala
lampu atau AC secara berlebihan, menggunakan peralatan listrik yang tidak efisien, atau
meninggalkan peralatan elektronik dalam keadaan standby.

Dampak dari penggunaan energi berlebihan ini dapat merugikan lingkungan sekitar
kampus dan juga masyarakat secara luas. Penggunaan energi yang berlebihan dapat
meningkatkan emisi gas rumah kaca dan polusi udara, serta dapat menyebabkan
peningkatan konsumsi sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu,
penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan energi
berlebihan, seperti dengan melakukan pengelolaan energi yang lebih efisien,

7
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, dan meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya konservasi energi.
Penanganannya yaitu dengan cara pertama, lakukan audit energi untuk
mengidentifikasi sumber-sumber utama penggunaan energi berlebih. Setelah itu, lakukan
edukasi kepada seluruh anggota kampus tentang pentingnya penghematan energi dan
bagaimana cara melakukannya. Contohnya, dengan mematikan peralatan elektronik saat
tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi, dan memanfaatkan cahaya alami
sebanyak mungkin. Selanjutnya, perbaiki atau ganti peralatan yang sudah tua dan tidak
efisien dengan yang lebih efisien energi. Pastikan peralatan tersebut juga teratur dalam
perawatan agar tetap beroperasi secara optimal. Selain itu, manfaatkan teknologi untuk
mengelola penggunaan energi. Misalnya, menggunakan sensor cahaya untuk mengatur
penggunaan lampu atau menggunakan sistem manajemen energi pintar yang dapat
mengoptimalkan penggunaan energi secara otomatis. Terakhir, melibatkan seluruh
komunitas kampus dalam upaya penghematan energi dengan menciptakan kompetisi atau
program insentif untuk mendorong partisipasi aktif dalam mengurangi konsumsi energi.

5. Penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan

Penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan pada lingkungan kampus


merupakan tindakan yang dapat merusak lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan
pencemaran udara akibat emisi gas buang, meningkatkan tingkat kebisingan, serta
memperburuk kualitas udara di sekitar kampus. Penggunaan kendaraan bermotor yang
berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan di area kampus, terutama jika tidak
ada aturan yang jelas mengenai penggunaan kendaraan. Oleh karena itu, penting untuk
membatasi penggunaan kendaraan bermotor di lingkungan kampus dan mendorong
penggunaan transportasi berkelanjutan, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau
menggunakan transportasi umum, untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap
lingkungan.

Penanganan pada penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan di lingkungan


kampus yang berdampak pada fasilitas kampus dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Pertama, kampus dapat membatasi akses kendaraan bermotor ke area tertentu dengan
mengatur jalur lalu lintas dan memasang rambu-rambu yang jelas. Kedua, kampus dapat
mendorong penggunaan transportasi berkelanjutan seperti sepeda, jalan kaki, atau
transportasi umum dengan menyediakan fasilitas parkir yang aman dan nyaman bagi
pengguna transportasi alternatif. Ketiga, kampus dapat mengedukasi anggota kampus
tentang pentingnya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi
berkelanjutan melalui kampanye sosialisasi dan penyuluhan. Keempat, kampus dapat
bekerja sama dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah atau perusahaan transportasi
untuk menyediakan layanan transportasi alternatif bagi anggota kampus. Dengan cara ini,
penggunaan kendaraan bermotor yang berlebihan dapat dikelola dengan lebih baik
sehingga dampak negatifnya terhadap fasilitas kampus dapat diminimalkan.

8
2.3 Tindakan yang tidak akan merusak lingkungan kampus
1. Menggunakan Transportasi Berkelanjutan

Menggunakan transportasi berkelanjutan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan


transportasi umum tidak akan merusak lingkungan kampus. Bahkan, tindakan ini dapat membantu
mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempromosikan gaya hidup yang lebih sehat.

2. Mendaur Ulang Sampah

Mendaur ulang sampah adalah tindakan yang ramah lingkungan dan tidak merusak lingkungan
kampus. Dengan mendaur ulang, limbah dapat diolah kembali menjadi bahan yang dapat
digunakan kembali, sehingga mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan
akhir.

3. Partisipasi dalam Kegiatan Pelestarian Lingkungan

Mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan seperti penanaman pohon, pembersihan lingkungan,


atau kampanye lingkungan adalah tindakan yang tidak akan merusak lingkungan kampus.
Sebaliknya, tindakan ini justru akan membantu memperbaiki kondisi lingkungan kampus dan
meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan anggota kampus.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan di sekitar kampus adalah hal yang
sangat penting dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup serta kesejahteraan
manusia. Lingkungan yang sehat dan terjaga akan memberikan dampak positif bagi seluruh
elemen kampus, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga petugas kebersihan. Hal ini tidak hanya
berdampak pada kenyamanan, tetapi juga pada produktivitas dan kualitas kehidupan. Dalam
konteks kampus, kebersihan dan keindahan lingkungan akan memberikan suasana belajar
yang lebih nyaman dan kondusif. Udara bersih, pepohonan yang rindang, serta area terbuka
yang terawat akan menciptakan lingkungan yang menyegarkan dan memotivasi bagi
mahasiswa untuk belajar dan beraktivitas.
Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan di sekitar
kampus, diperlukan upaya bersama dari seluruh elemen kampus. Program edukasi dan
sosialisasi tentang pentingnya lingkungan perlu ditingkatkan, baik dalam kurikulum maupun
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, partisipasi aktif dari mahasiswa, dosen, dan
petugas kampus dalam kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan juga sangat diperlukan.
Pentingnya kerjasama antara kampus dengan pihak eksternal, seperti komunitas sekitar, juga
tidak bisa diabaikan. Kerjasama ini dapat menghasilkan program-program yang lebih luas
dan berkelanjutan dalam upaya pelestarian lingkungan. Selain itu, pihak kampus juga perlu
menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kegiatan pelestarian lingkungan,
seperti tempat sampah yang memadai, area terbuka yang dapat dijadikan taman, dan sarana
transportasi ramah lingkungan.
Dengan kesadaran dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan di sekitar kampus,
bukan hanya lingkungan kampus yang akan terjaga, tetapi juga lingkungan sekitar yang akan
ikut terjaga. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, hijau, dan sehat, yang
pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. Oleh karena itu, upaya
untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan di sekitar kampus perlu
terus ditingkatkan dan didorong, sebagai bentuk kontribusi kita dalam menjaga
keberlangsungan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang.
3.2 Saran

1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa dan civitas akademika tentang pentingnya


lingkungan melalui program edukasi dan sosialisasi.
2. Menggalakkan kegiatan penghijauan dan pengelolaan sampah di lingkungan kampus.
3. Mendorong partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan
melestarikan lingkungan, seperti penanaman pohon, kampanye anti-sampah plastik,
dan lain-lain.
4. Melibatkan pihak eksternal, seperti komunitas sekitar, dalam upaya pelestarian
lingkungan kampus.
5. Menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kegiatan pelestarian
lingkungan, seperti tempat sampah yang memadai dan area terbuka yang dapat
dijadikan taman.

10

Anda mungkin juga menyukai