Tugas 2 Sistem Hukum Indonesia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

NAMA : WIWIT NURKHOLIFAH

NIM : 050655762
JURUSAN : S1 ILMU
ADMINISTRASI NEGARA

SOAL

1. Bagaimanakah jika rekanan dalam perjanjian tersebut menggantung tanpa kepastian proyek
pengerjaan sesuai yang telah dituangkan dalam perjanjian.
2. Mengapa perjanjian yang sudah disepakati masih boleh dibatalkan sepihak?

PEMBAHASAN

1. Pasal 1338 KUH Perdata :Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai
undang-undangizin bagi mereka yang memasaknya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain
itudengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan olehundang-undang.
Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.Akibat PerjanjianSemua perjanjian yang dibuat secara
sah berlaku sebagai undang-undang bagi merekayang membuatnya. Perjanjian itu tidak dapat ditarik
kembali, kecuali atas perjanjian keduasebagian pihak atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untukitu.
Berdasarkan dengan soal tersebut maka dapat dikatakan bahwa rekanan yang ada di dalam perjanjian tersebut
dapat dikatakan wanprestasi karena tidak sesuai dan menggantung tanpa kepastian penyelesaian proyek
pengerjaan sesuai dengan yang telah dituangkan dalam perjanjian. Wanprestasi adalah pelaksanaan kewajiban
yang tidak dipenuhi atau ingkar janji atau kelalaian yang dilakukan oleh salah satu atau kedua pihak yang
melakukan perjanjian baik karena tidak melaksanakan apa yang telah di per janjikan maupun malah
melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan.
Istilah wanprestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu “wanprestatie” yang artinya tidak dipenuhinya prestasi
atau kewajiban yang telah ditetapkan terhadap pihak-pihak tertentu di dalam suatu perikatan, baik
perikatan yang dilahirkan dari suatu perjanjian ataupun perikatan yang timbul karena undang-undang.
Wanprestasi memberikan akibat hukum terhadap pihak yang melakukannya dan membawa konsekuensi
terhadap timbulnya hak pihak yang dirugikan untuk menuntut pihak yang melakukan wanprestasi untuk
memberikan ganti rugi, sehingga oleh hukum diharapkan agar tidak ada satu pihak pun yang dirugikan
karena wanprestasi tersebut.
Bentuk dan Syarat Wanprestasi
Terdapat tiga bentuk wanprestasi, yaitu:
a. Tidak memenuhi prestasi sama sekali. Sehubungan dengan salah satu atau kedua pihak yang melakukan
perjanjian yang tidak memenuhi prestasinya maka dikatakan salah satu atau kedua pihak yang melakukan
perjanjian tidak memenuhi prestasi sama sekali.
b. Memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya. Apabila prestasi salah satu atau kedua pihak yang melakukan
perjanjian masih dapat diharapkan pemenuhannya, maka salah satu atau kedua pihak yang melakukan
This study source was downloaded by 100000886226827 from CourseHero.com on 05-19-2024 17:18:50 GMT -05:00
perjanjian dianggap memenuhi prestasi tetapi tidak tepat waktunya.
https://www.coursehero.com/file/232857528/TUGAS-2-SISTEM-HUKUM-INDONESIAdocx/
c. Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai atau keliru. salah satu atau kedua pihak yang melakukan perjanjian yang
memenuhi prestasi tapi keliru, apabila prestasi yang keliru tersebut tidak dapat diperbaiki lagi maka salah satu
atau kedua pihak yang melakukan perjanjian dikatakan tidak memenuhi prestasi sama sekali

This study source was downloaded by 100000886226827 from CourseHero.com on 05-19-2024 17:18:50 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/232857528/TUGAS-2-SISTEM-HUKUM-INDONESIAdocx/
Sedangkan menurut Subekti, bentuk dan syarat tertentu hingga terpenuhinya wanprestasi adalah sebagai berikut
(Ibrahim, 2004):
a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya.
b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan.
c. Melakukan apa yang dijanjikannya tetapi terlambat.
d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.

2. Merujuk Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, perikatan apa yang telahdisepakati oleh para
pihak, tidak dapat dibatalkan ataupun diputuskan secara sepihak, karenaapa yang telah disepakati seketika itu
juga menjadi (quasi) “undang-undang” yang mengikatpara pihak yang saling mengikatkan diri.
Namun bukan berarti hukum tidak memberikan klausul excape, lewat keberadaan Pasal1226 KUH Perdata
yang masih memberi peluang bagi salah satu pihak untuk mengajukanharapan untuk menghadap ke hadapan
pengadilan, agar suatu perjanjian tidak bersifat seperti itufatalistis (kian merugi secara timpang bila terus
berlanjut) seolah menjadi “harga mati” yangdapat merugikan satu pihak akibat adanya itikad tidak baik dari
pihak lain dalam suatu halhubungan kontraktual. Oleh karena itu, suatu “syarat batal” selalu dianggap
melekatdalam setiap perjanjian
Pembatalan sepihak atas suatu perjanjian dapat diartikan sebagai tidak sediaan salah satu pihak untuk
memenuhi prestasi yang telah disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian. Pada saat mana pihak yang
lainnya tetap bermaksud untuk memenuhi prestasi yang telah dijanjikannya dan menghendaki untuk tetap
memperoleh kontra prestasi dari pihak yang lainnya itu. Seperti yang kita ketahui bahwa perjanjian yang sah,
dalam arti memenuhi syarat sah menurut undang-undang, maka berlaku sebagai undang-undang bagi para
pihak yang membuatnya. Seperti yang tercantum dalam pasal 1338 (1) KUH Perdata. Sedangkan pada ayat
(2) menyebutkan bahwa: “persetujuan-persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua
belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu“ . Dari pasal
1338 ayat (2) KUH Perdata tersebut, jelas bahwa perjanjian itu tidak dapat dibatalkan sepihak, karena jika
perjanjian tersebut dibatalkan secara sepihak, berarti perjanjian tersebut tak mengikat di antara orang-orang
yang membuatnya. Jika dilihat dari pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata, maka jelas diatur mengenai syarat
batal jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Pembatalan tersebut harus dimintakan ke
pengadilan, hal ini dimaksudkan agar nantinya tidak ada para pihak yang dapat membatalkan perjanjian
sepihak dengan alasan salah satu pihak lainnya tersebut tidak melaksanakan kewajibannya (wanprestasi).
Menurut pasal 1266 KUH Perdata, ada tiga hal yang harus diperhatikan sebagai syarat supaya pembatalan itu
dapat dilakukan.
Tiga syarat itu adalah:
a. perjanjian bersifat timbal balik
b. harus ada wanprestasi
c. harus dengan putusan hakim Perjanjian timbal balik, seperti yang telah dijelaskan di atas di mana kedua
pihak memenuhi kewajibannya masing-masing, yakni prestasi. Jika salah satu pihak ingkar janji atau
This study source was downloaded by 100000886226827 from CourseHero.com on 05-19-2024 17:18:50 GMT -05:00
wanprestasi mengenai syarat pokoknya dari perjanjian, maka dapat diajukan gugatan permintaan pembatalan
https://www.coursehero.com/file/232857528/TUGAS-2-SISTEM-HUKUM-INDONESIAdocx/
perjanjian kepada hakim. Ada beberapa teori hukum yang terkait dengan pembatalan perjanjian secara
sepihak, yaitu repudiasi terhadap perjanjian. Repudiasi (repudiation, anticepatory) adalah pernyataan
mengenai tidak sediaan atau ketidakmampuan untuk melaksanakan perjanjian yang sebelumnya telah
disetujui, pernyataan mana disampaikan sebelum tiba waktu melaksanakan perjanjian tersebut. Repudiasi
dalam pengertian itu disebut repudiasi anticepatory yang berbeda dengan repudiasi biasa (ordinary) yaitu
pembatalan yang dinyatakan ketika telah masuk masa pelaksanaan perjanjian. Konsekuensi yuridis dari
adanya repudiasi atas suatu kontrak adalah dapat menunda atau bahkan membebaskan pihak lain dari
kewajiban melaksanakan prestasi dari perjanjian tersebut; dan di sisi lain memberikan hak kepada pihak

This study source was downloaded by 100000886226827 from CourseHero.com on 05-19-2024 17:18:50 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/232857528/TUGAS-2-SISTEM-HUKUM-INDONESIAdocx/
yang dirugikan untuk dapat segera menuntut ganti rugi, sungguhpun kepada pihak yang melakukan repudiasi belum
jatuh tempo untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian.
Suatu tindakan repudiasi atas suatu perjanjian dapat diwujudkan dengan cara yaitu:
a) Repudiasi secara tegas Maksudnya pihak yang menyatakan repudiasi menyatakan kehendaknya dengan
tegas bahwa dia tidak ingin melakukan kewajibannya yang terbit dari perjanjian.
b) Repudiasi secara inklusif Di samping secara tegas-tegas, maka tindakan repudiasi dapat juga dilakukan
tidak secara tegas, tetapi secara inklusif. Maksudnya dari fakta-fakta yang ada dapat diambil kesimpulan
bahwa salah satu pihak telah tidak akan melakukan kewajibannya yang terbit berdasarkan perjanjian.
Kriteria utama terhadap adanya repudiasi inklusif adalah bahwa pihak yang melakukan repudiasi
menunjukkan tindakan atau maksudnya secara logis dan jelas (reasonably clear) bahwa dia tidak akan
melaksanakan kewajibannya yang terbit dari perjanjian.

 Contoh perjanjian yang disepakati masih bisa di batalkan sepihak berdasarkan syarat dan ketentuan
tertentu:
Terdapat sebuah ilustrasi konkret yang cukup mewakili, sebagaimana dapat SHIETRA &MITRA rujuk
putusan Mahkamah Agung RI yang memerintahkan perikatan perdata register Nomor455 K/Pdt?
2013 tanggal 23 Oktober 2013, perkara antar :
-PURWOKO JERMMY RD,SH,MM sebagai pemohon kasasi, semula tergugat ;
Melawan
-H. ALI AMRAN, selaku Termohon Kasasi terlebih dahulu penggugat.
Bermula pada tanggal 5 April 2010 antara Penggugat dan Tergugat, langsungkanperjanjian
“dibawah” tangan” dan telah di-wermerking oleh notaris, yaitu perjanjian kerjasama pengelolaan
lahan milik penggugat untuk dikelola dan dijadikan proyek perumahanoleh tergugat.Tanggal 10
Desember 2010, lahan tersebut kemudian dijual kepada PT. Usaha SumberRejeki berdasarkan Akta
Jual Beli PPAT, dengan penurunan status hak atas lahan tersebutyang semula Hak Milik atas nama
Penggugat kini menjadi Hak Guna Bangunan atas namaPT. Usaha Sumber Rejeki. Dengan demikian,
saat ini Tergugat selaku pengelola lahandi atas lahan milik PT> Usaha Sumber Rejeki.Adapun alasan-
alasan yang dikemukakannya Gugatan Pembatalan Perjanjian ini, dalam Perjanjiandisebutkan bahwa
Tergugat Berkedudukan sebagai pengelola proyek perumahan ataupengembangan (Developer
Perumahan) yang berpengalaman dan profesional, namunternyata tidak benar karena pada
kenyataannya Tergugat dalam pelaksanaan proyek tepatnyamensubkontrakkan berbagai jenis
pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya sebagaipengelola proyek perumahan, terbukti
dengan adanya surat panggilan Polisi terkaittagihan tersebut.Ternyata pula tergugat menggunakan
dokumen-dokumen perusahaan PT. Usaha SumberRejeki untuk membuka rekening atas nama PT.
Usaha Sumber Rejeki di Bank TabunganNegara (BTN) Cabang Cirebon Tanpa sepengetahuan dan ijin
Penggugat (yang jugamerupakan Komisaris PT) maupun pihak Direktur PT. Usaha Sumber Rejeki.
Tanpa sepengetahuan dan seijin Penggugat, pemilik lahan awal, Tergugatmengandalkan perjanjian
manajemen layanan dan pemasaran dengan Direktur PT. TiaraSinergi Persada, mengindikasikan
This study source was downloaded by 100000886226827 from CourseHero.com on 05-19-2024 17:18:50 GMT -05:00
bahwa Tergugat memang tidak profesional dalambidangnya, terlebih lagi, sampai dengan
https://www.coursehero.com/file/232857528/TUGAS-2-SISTEM-HUKUM-INDONESIAdocx/
mengajukan gugatan Pembatalan ini Tergugat tidakpernahmenunjukkan/tampildokumen-
dokumensebagaipengembangberpengalaman dan anggota serta pengurus DPD Apersi (Asosiasi
Perumahan SeluruhIndonesia), dengan demikian tergugat sebagai pembohong besar, karena
perjanjiandidasari oleh keterangan-keterangan yang tidak benar, maka layak dan patut secara
hukumuntuk dibatalkan.Tanggal 27 Januari 2011, Penggugat mengirimkan surat teguran kepada
tergugat, yangmenyatakan Tergugat sebagai pengembang telah melalaikan jadwal kerja
pembangunanproyek perumahan sehingga menimbulkan kekisruhan di lapangan, di mana
denganterlambatnya pembangunan perumahan tersebut maka pihak ketiga merasa
tertipukhususnya para calon pembeli rumah, sehingga ada yang melapor ke Polisi serta
denganadanya laporan Polisi tersebut citra Penggugat di mata konsumen menjadi rusak.Tanggal 8
Maret 2011, PT. Usaha Sumber Rejeki mendapat tembusan surat dari Bank BTNyang ditujukan
kepada Tergugat, di mana isi rekening giro atas nama Penggugat padaBank BTN Cabang Cirebon
telah ditutup, atas penutupan tersebut agar sisa cek dan bilyetgiro yang masih dipegang Tergugat
agar diserahkan kepada Bank BTN. Jelas hal demikiansangat merusak Penggugat.Norma Pasal 1266
Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata), menyatakanPembatalan suatu perjanjian
harus dimintakan kepada Hakim, meskipun syaratnya batal dalamperjanjian telah terpenuhi,
seandainya syarat batal tidak diperjanjikan, maka Hakim dapatmemperpanjang/memperpanjang
jangka waktu perjanjian untuk waktu paling lama satu (1) bulanlagi.Sementara norma Pasal 1267
KUH Perdata mengatur, persyaratan suatu perjanjian dapatdisertai dengan penetapan penggantian
biaya, kerugian dan bunga, atau pemaksaan pihakyang melakukan wanprestasi agar memenuhi
prestasinya sesuai apa yang telah disepakatidalam perjanjian.Terhadap gugatan demikian,
Pengadilan Negeri Sumber kemudian menjatuhkan putusanNomor 27/Pdt.G/2011/PN.Sbr. tanggal
30 November 2011, dengan pertimbangan hukumserta amar sebagai berikut:”Bahwa Sdr. Purwoko
Jermmy Rd, Sh, MM, secara pribadi / Tergugat telah setuju untukkerja memutuskan sama
maksudnya;”
“Bahwa Tergugat tidak dengan sungguh-sungguh menjalankan proyek perumahan tersebut,hal ini
terbukti tidak tercapainya penyelesaian dalam mengatasi kekisruhan tersebut;””Bahwa secara fakta
PT. Usaha Sumber Rejeki yang saat ini menguasai/ menjalankanproyek perumahan
tersebut;””Menimbang... Menurut hemat Majelis Tergugat adalah sebagai pengelola, yang
dalampengelolaan tersebut mempunyai risiko bisnisberupa untung
rugi...;”MENGADILI:1.Mengabulkan gugatan konvensi untuk sebagian;2.Memutuskan, menyatakan
Perjanjian tanggal 5 April 2010 antara Penggugat denganTergugat yang di catat dalam legalisasi... di
Kantor Notaris di Kabupaten Cirebon,dibatalkan karena gugatan pembatalan dengan segala akibat
hukumnya;3.Memutuskan, menyatakan dan menetapkan Penggugat dan PT> Usaha Sumber
Rejekisebagai pemegang hak pengelola proyek pengembangan perumahan Green Kedaton dilokasi
sesuai Sertipikat Nomor 672 dengan status Hak Guna Bangunan DesaKepongpong Kabupaten
Cirebon Jawa Barat;4.Menolak gugatan lain dan sabaginya.”Dalam tingkat banding atas permohonan
Tergugat, putusan Pengadilan Negeri di ataskemudian dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Bandung
This study source was downloaded by 100000886226827 from CourseHero.com on 05-19-2024 17:18:50 GMT -05:00
lewat putusannya Daftar Nomor207/PDT/2012/PT.BDG, tanggal 3 Juli 2012.Pihak Tergugat
https://www.coursehero.com/file/232857528/TUGAS-2-SISTEM-HUKUM-INDONESIAdocx/
mengajukan upaya hukum kasasi, di mana terhadapnya Mahkamah Agungmembuat pertimbangan
serta amar putusan sebagai berikut;“menimbang bahwa terhadap alasan-alasan tersebut
Mahkamah Agung berpendapat:“Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena setelah
memeriksa secaraperhatian memori kasasi tanggal 15 Agustus 2012 dan jawaban memori tanggal
6September 2012 dihubungkan dengan pertimbangan Putusan Judex Facti dalam hal iniPutusan
Pengadilan Negeri Sumber yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan TinggiBandung, ternyata Judex
Facti tidak salah dalam menerapkan hukum dengan pertimbangansebagai berikut:HaiBahwa
Tergugat pada pokoknya tidak menyangkal, antara Penggugat dengan Tergugattelah terjadi
hubungan hukum kerja sama pengelolaan lahan milik Penggugat untukdikelola sebagai perumahan
oleh Tergugat, sesuai dengan perjanjian tanggal 5 April2010, namun pembangunan perumahan
tersebut tidak terlaksana;
Bahwa pada penjelasan Tergugat menyatakan tidak keberatan atas pemutusan danPembatalan
perjanjian tersebut, oleh karena itu diperlukannya Penggugat untuk Pembatalanperjanjian tanggal 5
April 2010 dapat dikabulkan;Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata
Putusan Judex FactiPengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi dalam perkara ini tidak bertentangan
dengan hukumdan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang disampaikan oleh
Pemohon KasasiPURWOKO JERMMY RD,SH,MM, tersebut harus ditolah;”MENGADILI””menolak
permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PURWOKO JERMY RD,SH,Mmtersebut.”

 SUMBER :
 BMP ISIP4131//Materi Inisiasi Sesi 5
 Hukum-hukum.com – Kesepakatan Dibatalkan karena Gugatan Pembatalan, PerjanjianBukanlah Harga
Mati
 http://www.dppferari.org/pengertian-bentuk-penyebab-dan-hukum-wanprestasi/
https://konsultanhukum.web.id/pembatalan-perjanjian-sepihak-apakah-wanprestasi-atau-perbuatan-
melawan- hukum/

This study source was downloaded by 100000886226827 from CourseHero.com on 05-19-2024 17:18:50 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/232857528/TUGAS-2-SISTEM-HUKUM-INDONESIAdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai