SPTK Gangguan Citra Tubuh Annisa Dewi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

GANGGUAN CITRA TUBUH


Tugas ini untuk memenuhi mana kuliah keperawatan jiwa dan psikososial
Dosen pengampu:
Saryomo S,Kep, Ns, M.Si

Disusun:
Annisa dewi
C2214201053

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2024
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN GANGGUAN CITRA TUBUH (SP 3)

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan kondisinya tidak normal lagi pada pahanya
b. Klien jarang bersosialisasi dengan oranmg-orang karena malu
c. Klien hobinya menyanyi dan menggambar
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan citra tubuh
3. Tujuan khusus
a. Klien mengidentifikasi perubahan citra tubuh
b. Klien dapat menilai kemampuan aspek positif yang dimiliki
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi kemampuan diri
b. Meningkatkan kegiatan klien sesuai toleransi kondisi klien
c. Memberi reinformasi positif
d. Menganjurkan klien memasukan kedalam jadwal hariannya
B. Strategi pelaksanaan
1. Tahap orientasi
- Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu M. Masih ingat dengan saya Bu? Ya, betul sekali. Saya perawat
Eka, Bu. Seperti kemarin, pagi ini dari pukul 07.00 sampai 14.00 nanti dan saya yang
akan merawat Ibu.”
- Evaluasi validasi: “Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa sudah lebih baik dari
kemarin? Bagus kalau begitu”
- Evaluasi validasi: “Baiklah, bagaimana keadaan Ibu M hari ini?”
- Kontrak: “Kalau begitu, bagaimana jika kita berbincang-bincang sebentar? Saya rasa
30 menit cukup Bu. Ibu bersedia?”
“Ibu mau kita berbincang-bincang dimana? Di sini saja? Baiklah.”
2. Tahap kerja
“Tadi ibu katakan, ibu merasa sedih dan gelisah lagi? Coba ibu katakan mengapa
ibu merasa sedih lagi? Oh.. jadi ibu masih memikirkan tentang keadaan ibu dan membuat
ibu merasa sedih dan gelisah kembali? Dan ibu masih tidak percaya diri dengan keadaan
yang ibu alami? Lalu apakah kegiatan yang kemarin masih ibu lakukan? Seperti ibu
menonton TV dan melakukan kegiatan yang ibu suka seperti membuat kue? Baik
sudah dilakukan. Nah sekarang saya ingin menyarankan pada ibu bagaimana cara nya
supaya ibu dapat percaya diri lagi”. “ibu kan kemarin bilang bahwa punya resep
membuat kue? Apa ibu sudah membuatnya? Oh sudah ya bu? Karena ingin
menunjukkan pada saya? Wah terima kasih ibu saya sangat menghargai itu”. “ baik
ibu jika sudah membuat saya ingin membantu ibu untuk percaya diri dengan
menyarankan untuk menawarkan kepada tetangga untuk mencicipi kue buatan ibu agar
mereka tau bakat ibu” bagaimana apa ibu mau melakukan hal itu? Kalau begitu mari kita
lakukan”. Bagus sekali bu.. hal ini dilakukan agar ibu dapat mengurangi rasa tidak
percaya diri itu”
Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang tentang masalah yang ibu
rasakan dan memberi saran ibu untuk tetap percaya diri dengan menawarkan
kue buatan ibu ke tetangga?”
b. Obyektif
“Coba ibu praktikkan kembali apa yang telah kita lakukan tadi. Bagus, ternyata
ibu masih ingat apa yang telah kita lakukan tadi”
c. Rencana tindal lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang sudah kita lakukan hari ini ke ibu dapat ibu praktekkan supaya
mbak dapat meningkatkan rasa percaya diri ibu”
d. Kontrak yang akan datang
a) Topik:
“Bu sudah tidak terasa sudah 25 menit kita berbincang-bincang. Kegiatan yang
kita lakukan pada hari ini semoga bisa mengurangi rasa sedih dan gelisah
ibu serta dapat meningkatkan rasa percaya diri pada ibu, kita bertemu besok lagi
ya bu untuk berbincang-bincang tentang yang sudah kita lakukan kepada ibu”
b) Tempat
“kita berbincang-bincang dimana bu? “oh di ruangan bu saja ya?” baiklah
bu”,
c) Waktu
“Kita mau bercakap–cakap berapa lama, bagaimana kalau 30 menit?”
Baik ibu kalo begitu saya izin pamit dulu ya.
Asslamuaikum ibu.

Anda mungkin juga menyukai