Akutansi Dasar II - Rps 4 - Kadek Krisna Wahyudi - 202331122006
Akutansi Dasar II - Rps 4 - Kadek Krisna Wahyudi - 202331122006
Akutansi Dasar II - Rps 4 - Kadek Krisna Wahyudi - 202331122006
KONSEP PERSEDIAAN
Oleh:
Nama: Kadek Krisna Wahyudi
Kelas: KHG1
NPM: 202331122006
Prodi: Ekonomi Pembangunan
C. Pengaruh Metode Harga Perolehan terhadap Laporan Keuangan, Neraca dan Laba
Rugi
1. Pengaruh FIFO
Metode FIFO adalah cara yang lebih sederhana dalam menghitung nilai persediaan
dan biaya barang yang terjual, ketika barang Ketika harga barang cenderung meningkat,
metode FIFO membantu menunjukkan keuntungan yang lebih tinggi pada laporan
keuangan karena biaya inventaris yang lebih rendah dibandingkan dengan harga jual
yang lebih tinggi.
Namun, salah satu kelemahan FIFO terjadi dalam situasi inflasi, di mana metode
ini dapat menghasilkan beban pajak yang lebih tinggi. Ini karena, dalam kondisi harga
yang meningkat, biaya inventaris yang lebih rendah (karena dihitung berdasarkan harga
pembelian yang lebih dahulu) akan menghasilkan laba kotor yang lebih tinggi, yang
pada gilirannya meningkatkan kewajiban pajak perusahaan.
2. Pengaruh LIFO
Metode LIFO dapat menyebabkan persediaan lama tertinggal di gudang, potensial
menyebabkan masalah dengan kedaluwarsa atau usang jika tidak dikelola dengan baik.
Kondisi ini tentu menjadi masalah untuk produk yang memiliki umur simpan terbatas
atau untuk industri yang mengalami perubahan cepat dalam perkembangan teknologi
atau preferensi konsumen.
Selain itu, LIFO dapat membuat nilai persediaan yang dilaporkan di neraca
keuangan menjadi lebih rendah dari yang sebenarnya, karena persediaan tersebut
dihitung berdasarkan harga pembelian yang lebih lama dan mungkin lebih rendah. Ini
bisa mengakibatkan penurunan nilai aset perusahaan pada laporan keuangan, yang
mungkin tidak menguntungkan dari perspektif investor atau pemberi pinjaman.
3. Pengaruh Average
Dalam metode ini masalah persediaan mungkin tidak mencerminkan nilai
ekonomi yang berlaku dan akan merugikan perusahaan, dimana ketika nilai rata – rata
persediaan dibagi dengan jumlah unit maka akan menghasilkan jumlah dengan titik
decimal yang harus dibulatkan keatas atau kebawah ke bilangan bulat, sehingga metode
ini tidak memberikan hasil yang benar – benar akurat dan akan berdampak pada
pencatatan laporan keuangan, neraca serta laporan laba rugi peusahaan.