Presentasi Akuntansi Persediaan Oleh Nur Hikmah
Presentasi Akuntansi Persediaan Oleh Nur Hikmah
Presentasi Akuntansi Persediaan Oleh Nur Hikmah
Bahan Mentah
Barang Jadi
Tujuan Persediaan
Ada 2 jenis sistem pencatatan persediaan barang yang dapat diterapkan yaitu :
1. Perpetual, metode pencatatan persediaan barang secara bekelanjutan (real-
time) atau juga biasa disebut pencatatan system buku. Pada metode perpetual,
nilai persediaan dan harga pokok penjualan (HPP) setiap barang yang masuk
dan keluar dicatat sesuai dengan waktu terjadinya transaksi. Untuk menjamin
keakuratan jumlah persediaan maka pada periode tertentu (bulanan/ tahunan)
akan dilakukan perhitungan secara fisik (stock opname). Dengan penerapan
metode pencatatan perpetual, kita bisa mengetahui jumlah persediaan dan
harga pokok penjualan (HPP) setiap saat. Pada pencatatan perpetual, akun
pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, dan ongkos angkut masuk
tidak akan dipergunakan.
Sistem Pencatatan Persediaan
• Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah unit
yang terlebih dahulu masuk. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah
pendekatan yang logis dan realitas terhadap arus biaya ketika penggunaan
metode identifikasi khusus adalah tidak memungkinkan atau tidak praktis.
FIFO mengasumsikan bahwa arus biaya yang mendekati paralel dengan
arus fisik dari barang yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai
melekat pada barang yang terjual. FIFO memberikan kesempatan kecil
untuk memanipulasi keuntungan karena pembebanan biaya ditentukan
oleh urutan terjadinya biaya. Selain itu, di dalam FIFO unit yang tersedia
pada persediaan akhir adalah unit yang paling terakhir dibeli, sehingga
biaya yang dilaporkan akan mendekati atau sama dengan biaya
penggantian diakhir periode.
Prose pencatatan laporan barang akan sama Penerapan metode FIFO memungkinkan
dengan data barang yang ada di dalam gudang. pembayaran beban pajak oleh perusahaan
kepada pemerintah terbilang lebih tinggi.
Metode FIFO juga lebih memberikan Metode FIFO memang mampu memberikan laba
keuntungan, logis dan juga diklaim begitu tersendiri. Namun perhitungan dan pendapatan
terpercaya. laba tersebut terbilang kurang akurat.
Metode FIFO mampu menekan terjadinya Perbedaan antara modal yang digunakan untuk
penurunan kualitas barang. produksi dengan laba yang dihasilkan tergolong
cukup besar.
Proses dalam penerapan metode FIFO terbilang
lebih mudah dipahami.
Laporan keuangan dengan penerapan metode
FIFO juga akan lebih meminimalisir terjadinya
manipulasi.
Metode LIFO (Last-in, First-out)
• Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang paling barulah yang
terjual. Metode LIFO sering dikritik secara teoritis tetapi metode ini adalah
metode yang paling baik dalam pengaitan biaya persediaan dengan pendapatan.
Apalagi metode LIFO digunakan selama periode inflasi atau harga naik, LIFO akan
menghasilakn harga pokok yang lebih tinggi, jumlah laba kotor yang lebih rendah
dan persediaan akhir yang lebih rendah. Dengan demikian LIFO cenderung
memberikan pengaruh yang stabil terhadap margin laba kotor, karena pada saat
terjadi kenaikan harga LIFO mengaitkan biaya yang tinggi saat ini dalam
perolehan barang-barang dengan harga jual yang meningkat, dengan
menggunakan LIFO, persediaan dilaporkan dengan menggunakan biaya dari
pembelian awal. Jika LIFO digunakan dalam waktu yang lama, maka perbedaan
antara nilai saat ini dengan biaya LIFO akan semakin besar.
Proses penataan barang dengan sistem metode Proses pencatatan barang terbilang lebih rumit.
LIFO akan lebih mudah. Hal ini karena metode LIFO lebih bertolak
belakang terhadap aliran keluar masuk
persediaan penyimpanan barang.
Pengeluaran dalam segi pajak akan lebih Metode LIFO terbilang lebih rumit, hal ini
terkendali dan juga hemat. membuat biaya pembukuan yang dilakukan lebih
tinggi.
Kemungkinan mendapatkan keuntungan bisa Meski mampu memberikan laba pada hasil
lebih besar. Hal ini karena metode LIFO penjualan. Namun laba penjualan dari
memanfaatkan apa yang sedang trend pada saat penerapan metode metode LIFO terbilang relatif
yang sama. rendah.
Proses perbandingan besaran biaya dengan
pendapatan yang dihasilkan terbilang lebih
mudah.
Meski ada kemungkinan inflasi, namun
pendapatan laba operasional tidak akan
berpengaruh kondisi tersebut.
Metode Biaya Rata-rata