Tugas 1-Review Jurnal
Tugas 1-Review Jurnal
Tugas 1-Review Jurnal
Abstract : Low Birth Weight Babies (LBW) is one of the major nutrition problems
that have an impact on neonatal mortality. The infant mortality rate (IMR) in Pati
is ranked second in Central Java (8,4%). LBW prevalence in Indonesia is ranked
ninth in the world. The prevalence of LBW cases in Pati Regency in 2017 was
3.7%. This study aims to prove that anemia and KEK of pregnant women as a
risk factors for LBW infants in the working area of Juwana Health Center Pati
Regency. This study was an observational analytic research with a case control
approach. Sampling technique with quota sampling. Subjects were 20 cases of
mothers who delivered LBW babies while in the control group as many as 20
were mothers who delivered to NBW babies. Data on hemoglobin levels and size
of the upper arm circumference were taken from the children's maternal health
books (book of MCH). Data on energy sufficiency level, protein sufficiency level,
and iron intake were obtained by the Food Frequency Questionnaire (FFQ). Data
analysis by chi-square test. Anemia prevalence in the study was 45% while the
prevalence of CED was 42.5%. Anemic women trimester II with an average Hb
level of 10.7 ± 1.35 g/dL The use of iron intake was not higher (95%) than
mothers who were not anemic (40%). Mothers CED with LiLA size ranges 23.7 ±
1.24 cm times have energy intake (95%) and protein (40%) is lacking. The
research variables which risk factors of LBW were anemia in mothers (p = 0.001,
OR = 9.333), CED in mothers (p = 0.004, OR = 7.429). Exposure to cigarette
smoke was a confounding variable that associated with the incidence of LBW (p
= 0.027). Attention to the nutritional status of women of childbearing age and
pregnant women so that it can be known as early as possible the risk factors for
KEK and anemia to prevent LBW cases.
322
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
323
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
sampai dengan Juli tahun 2018 yaitu 6. Tidak ada komplikasi kehamilan
berjumlah 763 bayi. seperti, preeclampsia, eklampsia,
Jumlah sampel sebanyak 40, untuk ketuban pecah dini
kelompok kasus bayi yang lahir hidup Variabel bebas penelitian ini yaitu
dengan BBLR <2500 gram sebanyak anemia dan KEK pada saat ibu hamil.
20 orang sedangkan pada kelompok Variabel terikat dalam penelitian ini
kontrol sebanyak 20 orang. Sampel yaitu kejadian BBLR. Variabel perancu
tanpa memandang masa gestasi. dalam penelitian ini yaitu keterpaparan
Teknik pengambilan sampel dengan asap rokok saat hamil, usia ibu saat
cara quota sampling dengan kriteria hamil, jarak kehamilan ibu, pekerjaan
inklusi sebagai berikut : ibu, tingkat pendidikan ibu,
1. Bersedia menjadi responden dan pendapatan keluarga, paritas ibu,
berdomisili di Juwana Kabupaten pertambahan berat badan ibu selama
Pati hamil. Data didapatkan dari buku KIA
2. Bayi yang dilahirkan hidup secara ibu hamil.
normal dan tunggal yang tercatat di Analisis data dengan univariat dan
wilayah kerja Puskesmas Juwana bivariat. Analisis data dilakukan uji
pada bulan Januari – Juli yang normalitas terlebih dahulu dengan uji
tercatat di kohort ibu hamil Shapiro Wilk kemudian uji hubungan
3. Ibu yang memiliki kartu menggunakan chi square (X2) karena
pemeriksaan ibu hamil dan hasil skala data nominal. Uji ini dengan
pemeriksaannya tercatat secara tingkat kepercayaan 95%. Hubungan
teratur dan lengkap (buku KIA) dikatakan signifikan bila p<0,05, besar
4. Bayi yang lahir dengan berat badan risiko dari setiap variabel dapat dilihat
<2500 gram dan ≥ 2500 gram dari analisis nilai Odds Ratio dan
5. Proses kelahiran ditolong oleh confidence interval 95%.
tenaga kesehatan
HASILaDANaPEMBAHASAN
Tabel 1. Karakteristik Umum Responden saat Hamil
Kelompok
P
Variabel Kasus Kontrol
value
n % n %
Usia Ibu Saat Berisiko (<20dan>35 tahun) 9 45 9 45
1,000a
Hamil Tidak berisiko (20-35 tahun) 11 55 11 55
Tingkat Rendah (hingga SMA) 10 50 10 50
1,000a
Pendidikan Ibu Tingggi (tamat SMA s/d PT) 10 50 10 50
Pendapatan Miskin (< Rp 356.951) 12 60 8 40
Perkapita Tidak miskin (≥ Rp 356.951) 8 40 12 60 0,206a
Keluarga
Bekerja 11 55 5 25
Pekerjaan Ibu 0,053a
Tidak Bekerja 9 45 15 75
Berisiko (0 dan >4 kali) 3 15 6 30
Paritas Ibu 0,256a
Tidak berisiko (1-4 kali) 17 85 14 70
Jarak Kehamilan Berisiko (≤2 tahun) 9 45 6 30
0,327a
Ibu Tidak Berisiko (>2 tahun) 11 55 14 70
Keterpaparan Terpapar 14 70 7 35
Asap Rokok Saat Tidak Terpapar 6 30 13 65 0,027a*
Hamil
Pertambahan Berisiko (Tidak Normal) 14 70 13 65 0,736a
324
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Proporsi usia ibu pada saat hamil lebih banyak dibandingkan pada
<20 dan >35 tahun pada kelompok kelompok kontrol yaitu sebesar 45%.
kasus sama dengan kelompok kontrol Proporsi keterpaparan asap rokok
yaitu sebesar 45%. Tingkat pendidikan lebih dari sama dengan 15 menit/hari
ibu yang rendah pada kelompok kasus pada kelompok kasus yaitu sebesar
dan kelompok kontrol proporsinya 70% sedangkan pada kelompok
sama yaitu sebesar 50%. Proporsi kontrol sebesar 35%. Proporsi
pendapatan perkapita keluarga pertambahan berat badan ibu pada
dengan kategori miskin terbanyak saat hamil tidak normal pada kelompok
pada kelompok kasus yaitu 60%, kasus sebesar 70% sedangkan untuk
karena pendapatan keluarga rendah kelompok kontrol sebesar 65%.
maka mayoritas ibu tidak bekerja. Beberapa variabel perancu yang diteliti
Proporsi paritas ibu lebih dari 4 tahun dikaitkan dengan kejadian BBLR,
pada kelompok kontrol lebih banyak hanya variabel keterpaparan asap
dibandingkan dengan kelompok kasus. rokok yang berhubungan dengan
Jarak kehamilan pada ibu ≤2 tahun kejadian BBLR (p=0,027).
pada kelompok kasus proporsinya
Tabel 2. Hasil Uji Hubungan Tingkat Asupan Zat Besi dengan Status Gizi
(Anemia) pada saat Hamil
Tabel 3. Hasil Uji Hubungan Asupan Gizi (TKE, TKP) dengan Status Gizi Ibu
(KEK) pada saat Hamil
325
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
7 5 2 3 5
Kuran 66, 33, 22,
Tingkat 6 3 9
g 6 3 5
Kecukupan 0,134a
baik 1 35, 2 64, 3 77,
Protein
1 4 0 5 1 5
Proporsi ibu berstatus KEK yang dengan ibu KEK yang memiliki tingkat
mempunyai tingkat asupan energi asupan protein yang baik. Uji chi
kurang (52,9%) lebih banyak square diperoleh hasil bahwa tidak ada
dibandingkan dengan ibu KEK yang hubungan yang bermakna antara
memiliki asupan baik, sedangkan pada tingkat asupan energi dan protein
ibu berstatus KEK yang memiliki dengan status KEK pada saat ibu
tingkat asupan protein yang kurang hamil
(66,6%) lebih banyak dibandingkan
.
Tabel 4. Hasil Uji Hubungan Anemia pada Ibu Saat Hamil dengan
Kejadian BBLR
Kelompok
P
Variabel Kasus Kontrol OR CI (95%)
value
n % n %
Ya 14 70 4 20
Anemi
Tida
a 6 30 16 80 2,180-
k 9,333 0,001a
39,962
Total 20 10 20 10
0 0
Ibu yang mengalami anemia Anemia dalam kehamilan dapat
proporsi pada kelompok kasus lebih terjadi karena peningkatan volume
banyak yaitu sebesar 70%. Hasil uji chi plasma darah yang menyebabkan
square didapatkan bahwa anemia kadar hemoglobin dalam darah
pada ibu saat hamil sebagai faktor menurun. Anemia gizi dimulai dengan
risiko kejadian BBLR (p=0,001), menipisnya simpanan zat besi (feritin)
sedangkan nilai OR membuktikan dan bertambahnya absorbsi zat besi
bahwa ibu yang mengalami anemia 9 yang digambarkan dengan
kali lebih berisiko melahirkan bayi meningkatnya kapasitas pengikatan
dengan BBLR dibandingkan dengan besi, sehingga mengakibatkan
ibu yang tidak anemia pada saat hamil. habisnya simpanan besi,
Penelitian ini sependapat dengan berkurangnya kejenuhan tranferin,
penelitian anemia ibu hamil di RSUD berkurangnya jumlah protoporpirin
Wangaya Denpasar yang yang diubah menjadi heme seiring
menunjukkan bahwa apabila semakin dengan menurunnya kadar feritin
tinggi kadar hemoglobin ibu berarti serum. Sehingga terjadi anemia denan
jumlah zat besi yang berfungsi untuk ditandai rendahnya kadar Hb.
mengangkut oksigen dan Ibu hamil yang menderita anemia
pembentukan darah semakin banyak, menyebabkan kurangnya suplai darah
sehingga semakin banyak darah yang pada plasenta yang akan berpengaruh
dibentuk maka janin dan plasenta pada fungsi plasenta terhadap janin.
memperoleh kebutuhannya sesuai Ibu selama kehamilan mengalami
dengan kadar hemoglobin yang dimiliki perubahan fisiologis yang
oleh ibu.8 menyebabkan ketidakseimbangan
326
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Tabel 5. Hasil Uji Hubungan KEK pada Ibu Saat Hamil dengan Kejadian
BBLR
Kelompok
P
Variabel Kasus Kontrol OR CI (95%)
value
n % n %
Ya 13 65 4 20
KEK Tida 7 35 16 80
7,42 1,778-
k 0,004a
9 31,040
Total 20 10 20 10
0 0
Proporsi ibu KEK pada kelompok DNA dan RNA yang dapat
kasus 65% sedangkan proporsi pada mempengaruhi profil asam lemak
kelompok kontrol 20%. Hal tersebut sehingga transfer zat gizi ibu ke janin
menunjukkan bahwa proporsi pada menjadi terganggu. Ukuran otak juga
kelompok kasus lebih besar. akan berkurang pada mekanisme ini
Berdasarkan hasil uji chi square karena akibat dari perubahan struktur
menunjukkan bahwa KEK sebagai protein, konsentrasi faktor
faktor risiko kejadian BBLR (P=0,004), pertumbuhan dan produksi
sedangkan nilai OR menunjukkan neurotransmiter.9
bahwa KEK pada saat ibu hamil 7 kali Ibu hamil yang KEK akan
lebih berisiko melahirkan bayi BBLR berpengaruh terhadap persalinan
dibandingkan ibu yang tidak seperti persalinan sulit dan lama,
mengalami KEK. persalinan belum waktunya (prematur),
Penelitian tersebut sejalan dengan perdarahan setelah persalinan, dan
penelitian di wilayah kerja Puskesmas persalinan dengan proses operasi
Suruh Kabupaten Semarang yang semakin meningkat. Ibu hamil yang
menunjukkan bahwa tingkat mengalami KEK juga akan
kecukupan protein yang lebih berpengaruh tehadap pertumbuhan
selama kehamilan dibutuhkan oleh janin seperti: keguguran, abortus, bayi
plasenta untuk membawa makanan ke lahir mati, kematian neonatal, cacat
janin, serta untuk pembentukan bawaan, anemia, pada bayi janin mati
hormon enzim ibu dan janin. dalam kandungan, serta lahir dengan
Kekurangan zat gizi energi dan protein BBLR.
pada ibu hamil dapat mengurangi inti
327
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
SARAN
1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten asupan makanan yang dikonsumsi
Pati sehari-hari
Diharapkan dapat memberikan 4. Bagi Peneliti Lain
informasi tentang BBLR kepada Peneliti lain diharapkan dapat
kader dan masyarakat melakukan penelitian lanjutan untuk
sepertisemua pihak dapat mengetahui faktor-faktor risiko
meningkatkan program perbaikan kejadian bayi berat lahir rendah
gizi salah satunya dengan lainnya seperti pengetahuan
memberikan susu hamil atau tentang gizi saat hamil, penyakit
makanan tambahan lainnya pada infeksi, faktor genetik.
ibu hamil KEK, selain itu diharapkan
membuat kebijakan-kebijakan untuk UCAPAN TERIMA KASIH
mengatasi dan mencegah kejadian Terima kasih peneliti sampaikan
BBLR. kepada ibu balita di Wilayah Kerja
2. Bagi Surveilans Kesehatan Puskesmas Juwana selaku subjek
Masyarakat penelitian dan pihak bagian Gizi dan
Diharapkan lebih meningkatkan KIA Puskesmas Juwana yang telah
pelayanan kesehatan, penyuluhan bekerjasama dalam penelitian ini.
tentang gizi sehingga faktor-faktor Selain itu terima kasih juga kepada
risiko yang menyebabkan bayi dosen pembimbing dan penguji yang
dengan berat lahir rendah seperti telah memberikan masukan dalam
anemia dan KEK bisa dicegah penelitian ini.
secara dini
3. Bagi Ibu Hamil
Ibu hamil diharapkan lebih
memperhatikan kesehatan dan
328
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
329
REVIEW JURNAL
NAMA : NUR RESKY
NIM : A1A222197
Judul Penelitian ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL SEBAGAI FAKTOR
RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Juwana Kabupaten Pati)
Jurnal JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Tahun 2019
Penulis Susi Yunita Haryanti, Dina Rahayuning Pangestuti, Apoina Kartini
Tujuan Penelitian Untuk mencegah dan menanggulangi kejadian anemia dan KEK pada
ibu hamil sedini mungkin, sehingga dapat menurunkan angka kejadian
BBLR.
Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian observasional
analitik dengan rancangan case control study dan pendekatan
retrospektif.
Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi lahir hidup pada
bulan Januari sampai dengan Juli tahun 2018 yaitu berjumlah 763
bayi. Jumlah sampel sebanyak 40, untuk kelompok kasus bayi yang
lahir hidup dengan BBLR <2500 gram sebanyak 20 orang sedangkan
pada kelompok kontrol sebanyak 20 orang. Sampel tanpa memandang
masa gestasi.
Hasil Penelitian Karakteristik umum responden mencakup usia ibu saat hamil,
pendidikan, pendapatan, pekerjaan, paritas, jarak kehamilan,
paparan asap rokok, dan pertambahan berat badan saat hamil.
Proporsi ibu yang berstatus anemia mempunyai tingkat asupan
zat besi kurang sebesar 48,1% lebih tinggi dibandingkan ibu yang
berstatus anemia dengan tingkat asupan zat besi baik.
Proporsi ibu berstatus KEK yang mempunyai tingkat asupan
energy kurang (52,9%) lebih banyak dibandingkan dengan ibu
KEK yang memiliki asupan baik, sedangkan pada ibu berstatus
KEK yang memiliki tingkat asupan protein yang kurang (66,6%)
lebih banyak dibandingkan dengan ibu KEK yang memiliki
tingkat asupan protein yang baik.
Ibu yang mengalami anemia proporsi pada kelompok kasus lebih
banyak yaitu sebesar 70%.
Proporsi ibu KEK pada kelompok kasus 65% sedangkan proporsi
pada kelompok kontrol 20%. Hal tersebut menunjukkan bahwa
proporsi pada kelompok kasus lebih besar.
Kesimpulan Penelitian Proporsi ibu berstatus KEK yaitu sebesar 65% (13 orang)
Ibu yang mengalami anemia terbanyak pada kelompok kasus
yaitu sebanyak 14 orang (70%) dengan rentang kadar Hb antara
8,5-13,2 g/dL dan rata-rata 10,7g/dL 1,35.
Ibu yang memiliki asupan zat besi kurang pada kelompok kasus
lebih banyak yaitu sebesar 95% (19 orang) dengan rata-rata
rentang ukuran LiLA diantara 22,5-26 cm dengan rata-rata 23,7-
1,24.
Variabel yang signifikan dengan kejadian BBLR yaitu Anemia
pada ibu (p=0,001), KEK (p=0,004). Hanya variabel
keterpaparan asap rokok yang berhubungan dengan kejadian
BBLR (p = 0,027).