Pendekatan Ilmu Tasawuf Dalam Studi Pendidikan Islam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PENDEKATAN ILMU TASAWUF DALAM STUDI

PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kuliah
PAI Inter-Multidisipliner
Pascasarjana Prodi Pendidikan Agama Islam Semester II

Oleh
Ratni Hasra : 02111423012
Nur Azizah : 02111423010

Dosen Pengampu

Dr.Kamaruddin, M.Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
2024

1
KATA PENGANTAR

‫السال م عليمك و رمحة هللا و براك ته‬


Alhamdulillah segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
swt. karena atas segala limpahan rahmat, taufik dan petunjuk-Nya, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya, meskipun dalam
bentuk yang sederhana dan masih memerlukan perbaikan secara
berkelanjutan.
Shalawat dan Taslim tidak lupa pula kami haturkan kepada junjungan
nabi besar Muhammad saw. dan segenap keluarganya, para sahabat, tabi’-
tabi’in sampai kepada orang-orang mukmin yang telah memperjuangkan
Islam sampai saat ini bahkan sampai akhir zaman.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya.Kritik konstruktif dari sahabat-sahabat
sekalian sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.
Aamin Ya Rabbal Alamin.

Palu, 04 Mei 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Pengertian Tasawuf.......................................................................................3
B. Karakteristik Pendekatan Tasawuf dalam Studi Pendidikan Islam.........5
BAB III PENUTUP........................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam tubuh Islam itu sendiri sangatlah kompleks, bangunan Islam
dibangun dengan berbagai macam aliran dan penafsiran terhadapnya. Dalam
Islam itu sendiri terdiri dari banyak aspek. Seperti pendapat Fazlur Rahman
dan Harun Nasution yang dikutip oleh Abudin Nata, Islam mempunyai
banyak aspek, diantaranya aspek teologi, aspek ibadah, aspek moral, aspek
mistisme, aspek filsafat, aspek sejarah, aspek kebudayaan dan lainnya.1
Salah satu aspek dalam Islam yaitu mistik atau sering diindetikan
dengan istilah Tasawuf.Tasawuf merupakan salah satu bidang studi Islam
yang sekaligus memiliki formulasi tersendiri dalam mengkaji Islam. tasawuf
yang memusatkan perhatiannya pada pembersihan aspek rohani manusia yang
selanjutnya dapat menimbulkan akhlak mulia. Pembersihan aspek rohani atau
batin ini selanjutnya dikenal sebagai dimensi esoterik dari diri manusia. Hal
ini berbeda dengan aspek Fiqih, khususnya bab thaharah yang memusatkan
perhatian pada pembersihan aspek lahiriah yang disebut sebagai dimensi
eksoterik
Tasawuf adalah salah satu bidang studi islam yang fokus pada
pembersihan aspek rohani yang dapat membentuk akhlak mulia. Bebeda
dengan fiqih yang fokus pada aspek jasmani atau lahiriah. Islam sebagai
agama yang universal mempunyai jawaban untuk segala lebutuhan manusia,
selain kebersihan lahiriah juga terdapt kebersihan batiniah.
studi tasawuf ini dapat mengetahui bagaimana melakukan
pembersihan diri dan mengamalkannya dengan benar. Dengan mengkaji

1
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, 151

1
2

tasawuf juga diharapkan dapat mengatasi berbagai penyimpangan


moral seperti korupsi, kolusi penyalahgunaan kekuasaan dan penindasan.
Pendidikan Islam merupakan bagian integral dari kehidupan umat
Muslim, dan pendekatan ilmu tasawuf memiliki peran yang penting dalam
membentuk karakter dan moralitas individu. Tasawuf, sebagai cabang dari
ilmu agama Islam, menawarkan pendekatan mendalam terhadap spiritualitas,
kepemimpinan, dan keberhasilan dalam kehidupan. Oleh karena itu,
memahami bagaimana pendekatan tasawuf bisa diintegrasikan ke dalam studi
pendidikan Islam menjadi sangat relevan dalam konteks pendidikan saat ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tasawuf ?
2. Bagaimana Karakteristik pendekatan tasawuf dalam studi Pendidikan
Islam?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian ilmu tasawuf.
2. Memahami Karakteristik pendekatan tasawuf dalam studi Pendidikan
Islam.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tasawuf
Menurut kamus Bahasa Indonesia kata tasawuf diambil dari kata safa’
yang berarti bersih dan namakan sufi karena hatinya tulus dan bersih kepada
sang maha pencipta.
Sedangkan dari segi istilah sangat beragam definisi yang disampaikan
oleh para ilmuan. Salah satunya adalah Junaid al-Baghdadi yang
mengemukakan bahwa tasawuf adalah membersihkan hati dari sifat yang
menyamai binatang, menekan sifat basyariyyah (kemanusiaan), mengekang
hawa nafsu, memberikan tempat bagi sifat kerohanian, berpegang pada ilmu
kebenaran, mengamalkan sesuatu yang lebih utama, memberi nasihat kepada
umat, benar-benar menepati janji kepada Allah, dan mengikuti syari’at
Rasulullah.2 Seorang sufi memang tidak meninggalkan sifat keduniawiannya
tetapi dia mengendalikannya agar dapat dia manfaatkan untuk mendekatkan
diri kepada Allah.
Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu agama Islam yang
mengedepankan aspek spiritual dan mistik. Dalam pendidikan Islam saat ini,
Tasawuf memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan moral
seseorang. Hal ini mengajarkan pentingnya kesederhanaan, kerendahan hati,
dan cinta kepada Tuhan, yang semuanya merupakan nilai-nilai vital dalam
pendidikan.
Melalui studi tasawuf ini seseorang dapat mengetahui tentang cara-
cara melakukan pembersihan diri serta mengamalkannya dengan benar. Dari
pengetahuan ini diharapkan ia akan tampil sebagai orang yang pandai

2
insiklopedi Tematis Dunia Islam: Pemikiran dan Peradaban, Jakarta: Ikhtiar Baru Van
Hoeve, 2002, jil. 4, 139
4

mengendalikan dirinya pada saat berinteraksi dengan orang lain, atau


pada saat melakukan berbagai aktivitas dunia yang menuntut kejujuran,
keikhlasan, tanggung jawab, kepercayaan dan sebagainya. Dari suasana yang
demikian itu, tasawuf diharapkan dapat mengatasi berbagai penyimpangan
moral yang mengambil bentuk seperti manipulasi, korupsi, kolusi,
penyalahgunaan kekuasaan dan kesempatan, penindasan3
Menurut Charles J Adams diantara banyak bidang kajian dalam studi
islam, tasawuf merupakan bidang yang menarik minat pada tahun belakangan.
Studi Tradisi islam tidak dapat dilepaskan dari studi tentang mistis yang
mungkin juga merupakan aspek yang muncul pada masa awal islam bahkan
pada masa kenabian. Adams menunjukkan beberapa sarjana yng tertarik
mengkaji tasawuf, antara lain Annemarie Schimmel, dengan bukunya
Mystical Dimensions of Islam. Hal terpenting dari pendapat Adams adalah
untuk menstudi tasawuf dapat didekati dengan pendekatan fenonemologi.4
Pendekatan fenonemologi adalah pendekatan yang lebih
memperhatikan pada pengalam subjuktif, individu karena itu tingkah laku
sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap dirinya dan dunianya.
Konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut
kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang
selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Selanjutnya menurut Harun Nasution, Kajian tasawuf dapat dilakukan
dengan pendekatan tematik yaitu penyajian ajaran tasawuf disajikan dalam
tema jalan untuk dekat dengan Tuhan, Zuhud dan station-station lain,
mahabbah, al-ma’rifah, al fana dan al-baqa, al-ittihad, al-hulul dan wahdatul
wujud. Pada setiap topik tersebut selain dijelaskan tentang isi ajaran dari
setiap topik tersebut dengan data-data yang didasari pada literatur
kepustakaan, juga dilengkapi dengan tokoh yang meperkenalkannya.

3
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam...., 235.
4
http://riffatugaskuliah.blogspot.com/2017/12/pendekatan-tasawuf-dalam-studi-islam.html.
5

Kajian tasawuf yang dilakukan dengan pendekatan tematik akan terasa


lebih menarik karena langsung menuju pada persoalan tasawuf dibandingkan
dengan pendekatan yang bersifat tokoh. Kajian tersebut sepenunya bersifat
deskriptif eksploratif, yakni menggambarkan ajaran sebagaimana adanya
dengan mengemukakannya sedemikian rupa, walaupun hanya dalam garis
besarnya.
Melalui studi tasawuf ini seseorang dapat mengetahui tentang cara-
cara melakukan pembersihan diri serta mengamalkannya secara benar. Dari
pengetahuan ini diharapkan ia akan tampil sebagai orang pandai
mengendalikan dirinya pada saat ia berinteraksi dengan orang lain, atau pada
saat melakukan aktivitas dunia yang menuntut kejujuran, keikhlasan,
tanggung jawab, kepercayaan dan berjiwa budi pekerti yang baik. 5

B. Karakteristik Pendekatan Tasawuf dalam Studi Pendidikan Islam

Tasawuf adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana cara


memperhatikan sisi-sisi teoritis psikologis mengenai kehidupan batin dalam
rangka memperbaiki tingkah laku.6 Rasulullah diutus untuk menyempurnakan
tingkah laku manusia melalui kerohanian beliau, cara hidup yang sederhana,
serta tawadhu yang kemudian dicontohkan oleh para sahabat.Kesederhanaan
yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat berkembang menjadi
konsep zuhud, khauf wa raja’, dan mahabbah.7
Konsep-konsep ini menimbulkan perdebatan mengenai relevansi
tasawuf dan gerakan sufistik di masyarakat modern.Meskipun ada pandangan
bahwa tasawuf hanya cocok untuk masyarakat pedesaan atau tidak terdidik,

5
Al-Ghazali, AlArba’in fi Ushulu Al-Din, Cairo: Maktabah al-Jindi, t.t. 19
6
Mohammad Jamil. Cakrawala Tasawuf: Sejarah, Pemikiran, dan Kontekstualitas. Jakarta:
Gaung Persada Press, 2007.
7
Mohammad Damami. Tasawuf Positif dalam Pemikiran Hamka. Yogyakarta: Fajar Pustaka
Baru, 2000
6

beberapa ilmuwan kontemporer mematahkan teori tersebut dan


menunjukkan eksistensi tasawuf di era modern.8
Tasawuf dapat dianggap sebagai pendekatan yang sangat unik dalam
pendidikan Islam. Hal ini karena tasawuf fokus pada pengembangan karakter
dan kejiwaan individu, yang merupakan aspek yang sangat vital dalam
pendidikan umum dan pendidikan agama. Tasawuf membawa prinsip-prinsip
etika dan moral yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk dalam proses pembelajaran dan pengajaran.
Pendekatan ilmu tasawuf dalam pendidikan Islam membawa manfaat
yang besar dalam membentuk karakter yang kuat, menjunjung tinggi nilai-
nilai moral, serta mengembangkan kesadaran spiritual yang mendalam. Hal ini
juga memungkinkan untuk mengintegrasikan aspek-aspek psikologis, sosial,
dan spiritual dalam pengalaman belajar, sehingga menciptakan lingkungan
pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Implementasi Pendekatan
Tasawuf dalam Kurikulum Pendidikan Islam. Integrasi pendekatan tasawuf
dalam kurikulum pendidikan Islam dapat dilakukan melalui pembelajaran
yang mengedepankan nilai-nilai kesederhanaan, ketakwaan, kesabaran, kasih
sayang, dan penghargaan terhadap sesama. Selain itu, pembelajaran tasawuf
juga dapat memberikan pengalaman langsung dalam beribadah, meditasi, dan
refleksi spiritual yang mendalam.
Pendidikan Islam tidak semata-mata terfokus pada ilmu agama tetapi
juga pada pengembangan karakter dan moral. Dalam hal ini, Tasawuf bisa
memberikan kontribusi yang signifikan. Melalui ajaran dan amalan Tasawuf,
individu diajarkan untuk mengembangkan sikap dan perilaku yang baik,

8
Zaprulkhan. Ilmu Tasawuf Sebuah Kajian Tematik. Depok: PT Raja Grapindo Persada,
2016.
7

seperti kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang. Namun perlu


diperhatikan bahwa pendekatan tasawuf dalam pendidikan Islam hendaknya
diimbangi dengan pendekatan lainnya. Pendidikan Islam juga harus mencakup
pengetahuan tentang hukum Islam, sejarah Islam, dan studi tentang Al-Qur'an
dan Hadits.Secara keseluruhan tasawuf dan pendidikan Islam saling
melengkapi dalam membentuk individu yang beriman dan bermoral.

1. Peran tasawuf dalam pengembangan personil guru


Untuk guru, tasawuf dapat menjadi pendekatan yang sangat bermanfaat
dalam pengembangan karakter dan kejiwaan. Guru yang memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip tasawuf dalam proses pengajaran akan lebih
sensitif terhadap kebutuhan siswa dan akan memiliki keterampilan dalam
membangun hubungan yang baik dengan mereka. Hal ini akan
mempengaruhi pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa dan
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
2. Peran Tasawuf dalam pengembangan siswa
Siswa yang diberi pendidikan yang bertemaku pada tasawuf akan
memiliki pemahaman lebih dalam tentang nilai-nilai agama dan akhlak
yang dihargai dalam Islam. Hal ini dapat membantu mereka menjadi
individu yang lebih berpikiran kritis, inovatif, dan berakhlakul karimah.
Tasawuf dapat membantu siswa untuk meningkatkan kepedulian terhadap
diri sendiri, kepada Allah SWT, dan kepada masyarakat.
3. Integrasi tasawuf dalam kurikulum pendidikan Islam
Untuk memastikan bahwa tasawuf dapat diintegrasikan dalam kurikulum
pendidikan Islam, pengajar-pengajar harus memiliki pemahaman yang
kuat tentang konsep-konsep dasar tasawuf. Mata pelajaran yang berkaitan
dengan tasawuf, seperti akhlak, tawassul, dan tauhid, dapat dibuat untuk
mengajarkan siswa tentang prinsip-prinsip etika dan moral di dalam
agama Islam.
8

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendekatan tasawuf dalam memahami Islam adalah pendekatan yang
mengedepankan aspek bathiniah atau aspek esoterik. Pendidikan Islam
tidak semata-mata terfokus pada ilmu agama tetapi juga pada
pengembangan karakter dan moral. Dalam hal ini, Tasawuf bisa
memberikan kontribusi yang signifikan. Melalui ajaran dan amalan
Tasawuf, individu diajarkan untuk mengembangkan sikap dan perilaku
yang baik, seperti kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang Ini semua
menggambarkan bagaimana tasawuf terus menerus mengalami evolusi
sehingga pendekatan tasawuf juga sedikit banyak telah mempengaruhi
cara pandang para pemikir muslim untuk mengkaji Islam dengan
pendekatan tasawuf. Dalam konteks pendidikan, tasawuf dapat menjadi
sarana untuk memperbaiki kejiwaan individu dan menciptakan lingkungan
pembelajaran yang bersih dan harmonis.
2. Tasawuf bukan saja cara mendekatkan diri kepada Tuhan, di lain sisi
tasawuf juga mengajarkan cara bergaul yang baik dengan sesama makhluk
Tuhan. Melalui studi tasawuf ini seseorang dapat mengetahui tentang cara-
cara melakukan pembersihan diri serta mengamalkannya secara benar.
Dari pengetahuan ini diharapkan ia akan tampil sebagai orang pandai
mengendalikan dirinya pada saat ia berinteraksi dengan orang lain, atau
pada saat melakukan aktivitas dunia yang menuntut kejujuran, keikhlasan,
tanggung jawab, kepercayaan dan berjiwa budi pekerti yang baik.
Demikian pentingnya peranan tasawuf dalam kelangsungan hidup manusia
seutuhnya, maka tidak mengherankan apabila tasawuf demikian akrab
dengan kehidupan masyarakat Islam, setelah masyarakat tersebut
membina akidah dan ibadahnya, melalui ilmu tauhid dan ilmu fikih.
DAFTAR PUSTAKA
.
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2010
Al-Ghazali, AlArba’in fi Ushulu Al-Din, Cairo: Maktabah al-Jindi

Al-Ghazali. Ihya Ulum al-Din , (2002). (The Revival of the Religious


Sciences).

Asmaran As,Pengantar Studi Tasawuf, Pengantar Ilmu Akhlak


Chittick, W. C. (2005). Sufism: A Beginner's Guide
http://riffatugaskuliah.blogspot.com/2017/12/pendekatan-tasawuf-
dalam-studi-islam.html.
Insiklopedi Tematis Dunia Islam: Pemikiran dan Peradaban, Jakarta:
Ikhtiar Baru Van Hoeve, 2002

Malik, J. (2010). Teaching and Learning in Islamic Education: A Case


Study of Malaysia.

Mohammad Damami. Tasawuf Positif dalam Pemikiran Hamka.


Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2000
Mohammad Jamil. Cakrawala Tasawuf: Sejarah, Pemikiran, dan
ontekstualitas. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.
Nasr, S. H. (2006). Islamic Education: Its Traditions and
Modernization.
Zaprulkhan. Ilmu Tasawuf Sebuah Kajian Tematik. Depok: PT Raja
Grapindo Persada, 2016

Anda mungkin juga menyukai