Makalah Konsep Komonikasi Antar Budaya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Konsep dasar komunikasi antar budaya

DOSEN PEMBIMBING : UST.Alim Puspianto M,Kom

DISUSUN OLEH :

 AHAMAD FATONI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL HAKIM

TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan petunjuk yang
telah ditetapkan. Makalah ini berjudul “Konsep dasar komunikasi antar budaya.

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat bantuan serta informasi dari
berbagai sumber yang kami cari. Kami juga banyak mendapat dukungan dari teman teman
semua. Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada teman teman yang telah
mendukung makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa isi dan penyajian makalah ini masih belum
sempurna, karena kami masih dalam tahap pembelajaran sebagai mahasiswa. oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun atau dapat memperbaiki sangat diharapkan agar
dapat menjadi hasil yang lebih sempurna.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................
C. Tujuan ..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Antar Budaya ...........................................................
B. Prinsip Komunikasi Antar Budaya .................................................................
C. Fungsi komunikasi Antar Budaya ..................................................................
D. Tujuan dan Faktor Komunikasi Antar budaya..............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi antar budaya merupakan “komunikasi antara dua orang atau lebih yang
berbeda latar belakang kebudayaan” definisi komunikasi antarbudaya yang paling sederhana,
yakni komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh mereka yang berbeda latar belakang
kebudayaan.
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa saling berhubungan satu sama lain.
Untuk itulah peran komunikasi dibutuhkan. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak
pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Oleh
sebab itu, menurut dokter Everett Kleinjans dari East West Center Hawaii, Komunikasi sudah
merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernapas. Sepanjang manusia
hidup, maka mereka memerlukan komunikasi. Tak bisa di pungkiri bahwa dunia yang kita
tempati telah berkembang menjadi demikian maju dan menjelma menjadi apa yang dikenal
sebagai “Global Village” (Desa Dunia). Salah satu implikasinya adalah makin meningkatnya
kontak-kontak komunikasi dan hubungan antar berbagai bangsa dan Negara untuk mencari
dan memperoleh informasi.
Namun, dalam melakukan komunikasi tidak setiap orang terampil melakukannya
dengan efektif. Hal ini terlebih lagi bila orang yang terlibat dalam komunikasi itu berbeda
budaya, kesalahan dalam memahami pesan, perilaku atau peristiwa komunikasi tidak bisa
dihindari. Kesalahan ini dapat menyebabkan terjadinya suasana yang tidak diharapkan
bahkan dapat menimbulkan pertikaian yang menjurus munculnya konflik sosial..

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etika komunikasi antar budaya?
2. Bagaimana Prinsip-prinsip komunikasi antar budaya?
3. Bagaimana fungsi komunikasi antar budaya?
4. Apakah budaya seseorang bisa tercermin dari cara mereka berkomunikasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu etika komunikasi antar budaya
2. bagaimana prinsip-prinsip komunikasi antar budaya
3. untuk mengetahui apa fungsi komunikasi antar budaya
4. untuk mengetahui apakah budaya seseorang bisa tercermin dari cara mereka
berkomunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Antar Budaya


Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang- orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan
dari semua perbedaan ini). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi. Komunikasi antar budaya
memiliki akarnya dalam bahasa (khususnya sosiolinguistik), sosiologi, antropologi budaya,
dan psikologi. Dari keempat disiplin ilmu tersebut, psikologi menjadi disiplin acuan utama
komunikasi lintas budaya, khususnya psikologi lintas budaya. Pertumbuhan komunikasi
antar budaya dalam dunia bisnis memiliki tempat yang utama, terutama perusahaan –
perusahaan yang melakukan ekspansi pasar ke luar negaranya notabene negara – negara
yang ditujunya memiliki aneka ragam budaya.

Selain itu, makin banyak orang yang bepergian ke luar negeri dengan beragam
kepentingan mulai dari melakukan perjalanan bisnis, liburan, mengikuti pendidikan lanjutan,
baik yang sifatnya sementara maupun dengan tujuan untuk menetap selamanya. Satelit
komunikasi telah membawa dunia menjadi semakin dekat, kita dapat menyaksikan beragam
peristiwa yang terjadi dalam belahan dunia,baik melalui layar televisi, surat kabar, majalah,
dan media on line. Melalui teknologi komunikasi dan informasi, jarak geografis bukan
halangan lagi kita untuk melihat ragam peristiwa yang terjadi di belahan dunia. Berbicara
mengenai komunikasi antarbudaya, maka kita harus melihat dulu bebrapa defenisi yang
diikutif oleh Ilya Sunarwinadi berdasarkan pendapat para ahli antara lain :
A. Sitaram ( 1970 ) : Seni untuk memahami dan saling pengertian antara khalayak yang
berbeda kebudayaan (intercultural communication the art of understanding and
being understood by audience of mother culture)
B. Samovar dan Porter ( 1972 ) : Komunikasi antarbudaya terjadi manakala bagaian yang
terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut membawa serta latar belakang
budaya pengalaman yang berbeda yang mencerminkan nilai yang dianut oleh
kelompoknya berupa pengalaman, pengetahuan, dan nilai (intracultural communication
obtains whenever the parties to acommunications act to bring with them different
experiential backgrounds that reflect along- standing deposit of group experience,
knowledge, values).
C. Rich ( 1974 ) : Komunikasi antarbudaya terjadi ketika orang-orang yang berbeda
kebudayaan (communication is intercultural when accuring between peoples of
different cultures).
D. Young Yun Kim ( 1984 ) : Komunikasi antarbudaya adalah suatu peristiwa yang
merujuk dimana orang-orang yang terlibat didalamnya baik secara langsung maupun
tidak langsung memiliki latar belakang budaya yang berbeda (intercultural
communication…refers the communication phenomenon in which participant, different
in cultural background, come into direct or indirect contact which one another).
Seluruh defenisi diatas dengan jelas menerangkan bahwa ada penekanan pada
perbedaan kebudayaan sebagai faktor yang menetukan dalam berlangsungnya proses
komunikasi antarbudaya. Komunikasi antarbudaya memang mengakui dan mengurusi
permasalahan mengenai persamaan dan perbedaan dalam karakteristik kebudayaan antar
pelaku–pelaku komunikasi, tetapi titik perhatian utamanya tetep terhadap proses komunikasi
individu- individu atau kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan dan mencoba untuk
melakukan interaksi. Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua
sisi mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya
komunikasi pun turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya,
seperti yang dikatakan Edward T. Hall, bahwa “komunikasi adalah budaya” dan budaya
adalah komunikasi”. Pada suatu sisi, komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk
mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara horizontal, dari suatu
masyarakat kepada masyarakat lainnya, ataupun secara vertikal dari suatu generasi ke
generasi berikutnya. Pada sisi lain budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang
dianggap sesuai untuk kelompok tertentu.

B. Prinsip Komunikasi Antar Budaya


1. Relativitas Bahasa
Gagasan umum bahwa bahasa mempengaruhi pemikiran dan perilaku paling
banyak disuarakan oleh para antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan
disepanjang tahun 1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik bahasa mempengaruhi
proses kognitif kita. Dan karena bahasa-bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam
hal karakteristik semantik dan strukturnya, tampaknya masuk akal untuk
mengatakan bahwa orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda
dalam cara mereka memandang dan berpikir tentang dunia.
2. Bahasa sebagai cermin budaya
Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan budaya, makin perbedaan
komunikasi baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Makin
besar perbedaan antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan komunikasi),
makin sulit komunikasi dilakukan. Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya,
lebih banyak kesalahankomunikasi, lebih banyak kesalahan kalimat, lebih besar
kemungkinan salah paham, makin banyak salah persepsi, dan makin banyak potong
kompas (bypassing).
3. Mengurangi Ketidakpastian
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besarlah ketidak-pastian dam ambiguitas
dalam komunikasi. Banyak dari komunikasi kita berusaha mengurangi ketidak-
pastian inisehingga kita dapat lebih baik menguraikan, memprediksi, dan
menjelaskan perilaku oranglain. Karena letidak-pasrtian dan ambiguitas yang lebih
besar ini, diperlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mengurangi ketidak-
pastian dan untuk berkomunikasi secara lebih bermakna.
4. kesadaran diri dan perbedaan antar budaya
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfulness) para
partisipan selama komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif.
Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat kita lebih waspada. ini mencegah
kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut. Negatifnya,
ini membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, dan kurang percaya diri.
5. Interaksi awal dan perbedaan antar budaya
Perbedaan antarbudaya terutama penting dalam interaksi awal dan secara
berangsur berkurang tingkat kepentingannya ketika hubungan menjadi lebih akrab.
Walaupun selalu terdapat kemungkinan salah persepsi dansalah menilai orang
lain, kemungkinan ini khususnya besar dalam situasi komunikasi antarbudaya.
6. Memaksimalkan hasil interaksi
Dalam komunikasi antarbudaya terdapat tindakan-tindakan yang berusaha
memaksimalkan hasil interaksi. Tiga konsekuensi mengisyaratkan implikasi yang
penting bagi komunikasi antarbudaya. Pertama, orang akan berintraksi dengan orang
lain yang mereka perkirakan akan memberikan hasil positif. Kedua, bila
mendapatkan hasil yang positif, maka pelaku komunikasi terus melibatkan diri
dan meningkatkan komunikasi. Bila memperoleh hasil negatif, maka pelaku mulai
menarik diri dan mengurangi komunikasi. Ketiga, pelaku membuat prediksi tentang
perilaku mana yang akan menghasilkan hasil positif. Pelaku akan mencoba
memprediksi hasil dari, misalnya, pilihan topik, posisi yang diambil, perilaku
nonverbal yang ditunjukkan, dan sebagainya. Pelaku komunikasi kemudian
melakukan apa yang menurutnya akan memberikan hasil positif dan berusaha tidak
melakkan apa yang menurutnya akan memberikan hasil negatif.

C. Fungsi komunikasi Antar Budaya


A. Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi komunikasi antar budaya adalah fungsi-fungsi komunikasi antar budaya
yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.
 Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi
individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan
melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku
berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat
diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.
 Menyatakan intergrasi social
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan
antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang
dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah
memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan
komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan
budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan
tujuan utama komunikasi.
 Menambah pengetahuan
Seringkali komunikasi antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling
mempelajari kebudayaan masing-masing.

B. Fungsi Sosial
• Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antar budaya di
antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling
mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antar budaya fungsi ini bermanfaat
untuk menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih
banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin
perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi
dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
• Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan
antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di
antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang
mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah
pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh
berbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.
• Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-
nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
• Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya.
Misalnya menonton tarian dari kebudayaan lain. Hiburan tersebut termasuk dalam
kategori hiburan antarbudaya.

D. Tujuan dan Faktor Komunikasi Antar budaya

• Tujuan
1. Kita bisa mengerti bahwa seseorang yang berasal dari kebudayaan berbeda akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan komunikasi
2. Menetapkan faktor penghambat yang akan dihadapi ketika melakukan pertukaran pesan
antarbudaya
3. Melatih dan mengasah potensi dalam melakukan komunikasi secara langsung maupun
gerakan tubuh
4. Membuat individu-individu bisa melakukan komunikasi sesuai dengan yang diharapkan.

• Faktor
1. Mobilitas
Perjalanan dari negara satu ke negara lainnya bukan menjadi hal yang khusus lagi, atau
kegiatan seperti ini sudah menjadi kegiatan yang umum dilakukan oleh masyarakat. Hal
itu terjadi karena adanya peluang-peluang bisnis yang menggiurkan dan pendidikan yang
menjamin. Sehingga terjadilah mobilitas yang luas dan terjadilah berbagai budaya yang
menyatu pada satu wilayah.

2. Ekonomi
Faktor ekonomi juga mempengaruhi adanya komunikasi antarbudaya. Seperti contohnya,
negara Indonesia yang memiliki ekonomi berkembang akan mengalami ketergantungan
dengan negara yang memiliki tingkat perekonomian tinggi. Sehingga, terjadilah
perpindahan pekerjaan dan terjadilah penyatuan budaya dalam.

Teknologi akhir-akhir ini memang tumbuh semakin pesat. Sehingga teknologi pun mampu
membawa kultur luas masuk ke suatu wilayah yang dapat mempengaruhi budaya bangsa.
Oleh karena itu, teknologi pun mampu membuat komunikasi antarbudaya ini menjadi
lebih mudah dan praktis. Bahkan cepat atau lambat, teknologi dapat memberikan dampak
akan terjadinya pertukaran budaya secara besar-besaran.

3. Imigrasi
Sudah tidak aneh lagi, ketika kita berjalan di rumah sendiri, kita melihat orang asing di
sekeliling kita. Hal itu terjadi karena adanya kegiatan imigrasi untuk suatu kepentingan.
Sehingga, terjadilah penyatuan budaya atau biasa disebut dengan akulturasi. Akulturasi
tersebut menyebabkan terjadinya komunikasi antarbudaya.
4. Politik
Kepentingan politik pun juga ikut andil memberikan dampak munculnya komunikasiantar
budaya. Seperti halnya saat Raja Arab berkunjung ke Indonesia, atau sebaliknya, saat
Presiden berkunjung ke Negara Australia. Kunjungan negara inilah yang mendatangkan
komunikasi antar budaya.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Setiap orang dari kita adalah unik, artinya sekalipun dibesarkan dalam lingkungan
budaya yang sama, belum tentu setiap orang dalam kelompok tersebut itu akan persis sama
dalam berpikir dan berperilaku, karena akan ada sub-sub kultur yang lebih spesifik yang
sangat berpengaruh terhadap perilakunya dalam berkomunikasi. Budaya dan komunikasi itu
mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi
bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan,
memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya. Apa yang kita bicarakan, bagaimana
kita membicarakannya, apa yang kita lihat, perhatikan, atau abaikan, bagaimana kita berpikir,
dan apa yang kita pikirkan dipengaruhi oleh budaya. Pada gilirannya, apa yang kita
bicarakan, bagaimana kita membicarakan, apa yang kita lihat turut membentuk, menentukan,
dan menghidupkan budaya kita. Sehingga Edward T. Hall menyatakan bahwa budaya adalah
komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Bahkan Porter dan Samovar menyatakan bahwa
budaya tak hidup tanpa komunikasi dan komunikasi pun tak hidup tanpa budaya.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy, dan Jalaludin Rakhmat, Komunikasi Antar Budaya: Panduan
Berkomunikasi dengan Orang- Orang Berbeda Budaya. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, 2001.
Alo Liliweri, M.S, Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya, Pustaka Pelajar: Yogyakarta,
2003.
Samovar,Porter, Interculturral Communication. Belmont, Calif: Wadswort, 1991.
Tubbs, Stewart L & Sylvia Moss, Dedi Mulyana, Human Communication: Konteks-Konteks
Komunikasi, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2008.
Sunarwinadi, Ilya, Komunikasi Antarbudaya. Pusat antar Universitas ilmu-ilmu sosial
Universitas Indonesia. Jakarta, 1993.
Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Severin, Werner J & Tankard, James W. 2005. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, &
Terapan di Dalam Media Massa, Edisi Ke-5. Jakarta: Kencana. Sirkit, Jakarta, 2011.

Anda mungkin juga menyukai