Makalah Komunikasi Dasar KLP 10

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KONTEK SOSIAL DAN LATAR BELAKANG BUDAYA


(CULTURAL DIVERSITY) SERTA KEYAKINAN

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah


komunikasi dasar keperawatan

Dosen pengampu:Istianah, Ners., M.Kep.

Disusun oleh kelompok 10:

1. NURNABILA (177STYC23)
2. SALSABILA R (187STYC23)
3. TIARA LAILI O (197STYC23)
4. NURAINI (174STYC23)
5. M.IZYAMI AZRA (164STYC23)
6. ANGGUN ESTIANTI (144STYC23)

YAYASAN RUMAH SAKIT NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN NERS

TAHAP AKADEMIK

TA.2023/202
KATA PENGANTARP

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi dasar
keperawatan. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai komunikasi
dalam konteks sosial dengan latar belakang budaya (cultural diversity) serta
keyakinan .

Pemaparan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Dalam


menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang kami hadapi. Namun
berkat bimbingan dari Dosen, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Kami menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya


belum cukup dan masih banyak belajar dalam membuat makalah. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif
agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna.

Mataram,20 mei 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……..…………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang…………………………………………………………………………………i

1.2rumusan masalah…………………………………………………………………………….ii

1.3tujuan……………………………………………………………………………………………iii

BAB II PEMBAHASAN

2.1 komunikasi dalam konteks social……………………………………………………iv

2.2 komunikasi antar budaya………………………………………………………………v

2.3 komunikasi keyakinan……………………………………………………………………vi

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan……………………………………………………………………………………vii

3.2 saran…………………………………………………………………………………………….viii

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Keanekaragaman masyarakat dan sosial budaya Indonesia


merupakan sebuah potensi kekayaan yang harus dioptimalkan sehingga
terasa manfaatnya. Oleh karena itu, potensi tersebut perlu diwujudkan
menjadi kekuatan riil sehingga mampu menjawab berbagai tantangan
kekinian yang ditunjukkan dengan melemahnya ketahanan budaya yang
berimplikasi pada menurunnya kebanggaan nasional. Untuk itu, sinergi
segenap komponen bangsa dalam melanjutkan pembangunan karakter
bangsa (national and character building) yang sudah dimulai sejak awal
kemerdekaan perlu terus diperkuat sehingga memperkuat jati dirbangsa
dan mampu membentuk bangsa yang berkarakter, maju, dan berdaya
saing. Seiring dengan menguatnya persaingan arus lokal dan global
dalam internalisasi nilai-nilai baru, ketahanan budayajuga perlu semakin
diperkuat sehingga memiliki kemampuan untuk menumbuh suburkan
internalisasi berbagai nilai lokal dan global yang positif dan produktif.
Oleh sebab itu, upaya pengembangan kebudayaan diarahkan pada tujuan
universitas peradaban.
Bahasa merupakan salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang
membedakannya dari makhluk- makhluk yang lain. Dari dulu disadari
bahwa bahasa adalah kunci utama pengetahuan, memegang kunci utama
berarti memegang kunci jendela dunia. Sebab sejuta pengetahuan, seribu
peradaban semuanya tercipta dan terbahasakan, bahkan sejarah tidak
akan terwujud jika tidak ada bahasa di dunia. Begitu juga dengan
sosiolingistik yang merupakan studi atau pembahasan dari bahasa
sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai masyarakat, maka kami
merasa sangat penting membahas bahasa dalam kontesosial. Karena,
seperti yang kita ketahui bahwa ada dua aspek yang mendalam dalam
pengertian masyarakat. Yang pertama ialah bahwa anggot- anggota suatu
masyarakat hidup dan berusaha bersama secara berkelompok Aspek
yang kedua ialah bahwa anggota-anggota dan kelompokkelompok
masyarakat dapat hidup bersama karena ada suatu perangkat hukum
dan adat kebiasaan yang mengatur kegiatan dan tindak laku me
termasuk tindak lakuberbahasa.
Komunikasi dan kebudayaan tidak sekedar dua kata, tetapi dua
konsep yang tidak dapat dipisahkan. Budaya itu sendiri adalah sesuatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu kelompok
orang dari generasi ke generasi. Budaya merupakan segala sesuatu yang
dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia. Setiap manusia hidup dalam
suatu lingkungan sosial budaya tertentu dan budaya itu senantiasa
memberlakukan nilai-nilai sosial budaya yang dianut oleh warga
masyarakat. Kekuatan nilai-nilai maupun segala sumber daya sosial
budaya membentuk dan memengaruhi tingkah laku individu dalam
melakukan interaksi.
1.2 Rumusam masalah
1. Apa pengertian komunikasi dalam konteks soasial
2. apa pengertian komunikasi antar budaya
3. apa fungsi komunikasi social dan antar budaya
4. apa saja unsur proses komunikasi antar budaya
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi dalam konteks social
2. Untuk mengetahui pengertian komunikasi antar budaya
3. Mendeskripsikan tentang perlunya komunikasi social
4. Untuk mengetagui mengetahui unsur-unsur komunikasi antar budaya
BAB II

PEMBAHASAN

Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas


komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala
dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan
dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu, komunikasi merupakan tindakan
manusia yang lahir dengan penuh kesadaran bahkan secara aktif manusia
sengaja melahirkannya karena ada maksud atau tujuan tertentu.

Mengapa kita berkomunikasi? Apa manfaat kita berkomunikasi?


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi memiliki fungsi
sosial, komunikasi yang memungkinkan individu membangun suatu
kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panutan untuk menafsirkan
situasi apapun yang dihadapi. Tidak ada manusia yang melepaskan hidupnya
untuk berkomunikasi antar sesama. Dengan seperti itu, komunikasi sosial
sangat penting dalam kehidupan manusia pada umumnya untuk membantu
berinteraksi dengan sesama, karena manusia tercipta sebagai makhluk sosial.

Komunikasi sosial adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuan social


mengakui bahwa budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal
balik, seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari
perilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan,
memelihara, mengembangkan, atau mewariskan budaya.
Fungsi-Fungsi Komunikasi Sosial :

1. sebagai pembentukan konsep diri


2. sebagai pernyataan eksitensidari ,dan
3. untuk keberlansungan hidup,memupuk hubungan dan memproleh
Kebahagiaan

2.2 komunikasi antarbudaya

Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi diantara


orang-orang yang memiliki kebudayaan berbeda (baik ras, etnik, atau sosial
ekonomi) Pengertian Komunikasi antarbudaya menurut para ahli :

1) Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah


komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam
arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosiol ekonomi).
Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
2) Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi
antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik
yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam
menjalankan fungsinya sebagai kelompok.
3) Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa menyatakan dalam buku
Intercultural Communication, A Reader bahwa komunikasi
antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda
kebudayaannya, misalnya antara suku bangsa, etnik, ras, dan kelas
sosial (Larry A.Samovar dan Richard Porter,1976:25).

Komunikasi antarbudaya yang interaktif adalah komunikasi yang dilakukan


oleh komunikator dengan komunikan dengan dua arah/timbal balik (two
way communication) namun masih berada tahap rendah (Wahlstrom,1992).
Baik komunikasi interaktif maupun transaksional mengalami proses yang
bersifat dinamis, karena proses tersebut berlangsung dalam konteks sosial
yang hidup, berkembang dan bahkan berubah-ubah berdasarkan waktu,
situasi dan kondisi tertentu. Karena proses komunikasi yang dilakukan
merupakan dinamisator atau “penghidup” bagi proses komunikasi tersebut.

Berikut unsur-unsur proses komunikasi antarbudaya :

a) Komunikator
Komunikator dalam komunikasi antar budaya adalah pihak yang
memprakarsai komunikasi, artinya dia mengawali pengiriman pesan
tertentu kepada pihak lain yang disebut komunikan. Dalam
komunikasi antarbudaya seorang komunikator berasal dari latar
belakang kebudayaan tertentu, misalnya kebudayaan A berbeda
dengan komunikan yang berkebudayaan B.
b) Komunikan
Komunikan dalam komunikasi antarbudaya adalah pihak yang
menerima pesan tertentu. Dia menjadi tujuan/sasaran komunikasi
dari pihak lainomunikator). Dalam komunikasi antarbudaya, seorang
komunikan berasal dari latar belakang sebuah kebudayaan tertentu,
misalnya kebudayaan B.
c) pesan
Pesan adalah apa yang di tekankan atau yang dialihkan oleh
komunikator kepada komunikan. Setiap pesan sekurang-kurangnya
mempunyai dua aspek utama. Content and treatment, yaitu isi dan
perlakuan. Isi pesan meliputi aspek daya tarik pesan, misalnya
kebaruan, kontroversi, argumentatif, rasional bahkan emosional, dan
daya tarik pesan saja tidak cukup, akan tetapi sebuah pesan juga perlu
mendapatkan perlakuan, perlakuan atas pesan berkaitan dengan
penjelasan atau penataan isi pesan oleh komunikator.
d) Media
Dalam proses komunikasi antarbudaya, media merupakan
tempat, saluran yang dilalui oleh pesan atau simbol yang dikirim
melalui media tertulis dan media massa. Akan tetapi kadang-kadang
pesan itu dikirim tidak melalui media, terutama dalam komunikasi
antar budaya tatap muka.
e) Efek dan Umpan Balik
Manusia mengkomunikasikan pesan karena dia mengharapkan
agar tujuan dan fungsi komunikasi itu tercapai. Tujuan dan fungsi
komunikasi, termasuk komunikasi antarbudaya, antara lain
memberikan informasi, menjelaskan/menguraikan tentang sesuatu,
memberikan hiburan, memaksakan pendapat, atau mengubah sikap
komunikan. Dalam proses tersebut umumnya menghendaki reaksi
balik yang disebut umpan balik. Umpan balik merupakan tanggapan
balik dari komunikan kepada komunikator atas pesan-pesan yang
telah disampaikan. Tanpa umpan balik atas pesan-pesan dalam
komunikasi antarbudaya maka komunikator dan komunikan tidak
bisa memahami ide, pikiran, dan perasaan yang terkadang dalam
pesan terkandung dalam pesan tersebut.
f) Suasana (Setting and Context)
Satu faktor penting dalam komunikasi antarbudaya adalah
suasana yang kadang-kadang disebut setting of communication, yakni
tempat (ruang, space) dan waktu (time) serta suasana
(sosial/psikologis) ketika komunikasi antar budaya berlangsung.
g) Gangguan (noise or interference)
dalam komunikasi antarbudaya adalah segala sesuatu yang
menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara komunikator
dengan komunikan, atau yang paling fatal adalah menguraikan makna
pesan antarbudaya. Gangguan menghambat komunikan menerima
pesan dan sumber pesan. Gangguan (noise) dikatakan ada dalam satu
sistem komunikasi bila dalam membuat pesan berbeda dengan
pesan yang diterima.
fungsi Komunikasi Antarbudaya :

1) Fungsi Pribadi

Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang


ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari
seorang individu. Pendeta Buddha Jepang menyatakan identitas
melalui baju yang dikenakan.
a) Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa
perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk
menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui
tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari
perilaku berbahasa itulah dapat identitas diri maupun sosial,
misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama,
maupun tingkat pendidikan seseorang.
b) Menyatakan Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan
persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui
perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur.
c) Menambah Pengetahuan
Komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah
pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan
masing-masing.
d) Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk
melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang
sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita
namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan
yang komplementer dan hubungan yang simetris. Hubungan
koplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai
perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi sebagai
stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam
hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak
dimaksimumkan. Sebaliknya, hubungan yang simetris
dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada perilaku
lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada
perilaku yang lainnya.

2) Fungsi Sosial

a) Pengawasan
Praktik komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan
komunikan yang berbeda kebudayaan berfungsi saling
mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya,
fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan
"perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak
dilakukan oleh media massa yang menyebarluaskan secara
rutin perkembangan peristiwa yang terjadi di sekitar kita
meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks
kebudayaan yang berbeda.
b) Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi
komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda
budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara
mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui
pesan-pesan yang mereka tukarkan. Keduanya saling
menjelaskan perbeda tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula
oleh berbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi
massa.
c) Sosialisasi
Nilai Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan
dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat
kepada masyarakat lain.
d) Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi
antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan
"Hawaiian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw,
Honolulu, Hawaii. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori
hiburan antarbudaya.

2.3 Komunikasi Keyakinan


Keyakinan agama dan keyakinan spiritual adalah bagian integral
dari keyakinan budaya seseorang dan dapat mempengaruhi
keyakinan klien mengenai penyebab penyakit, praktik penyembuhan,
dan pilihan tabib atau pemberi perawatan kesehatan. Keyakian
spiritual dan agama dapat menjadi sumber kekuatan dan kenyamanan
bagi klien. Perawat yang memiliki keyakinan yang sama dengan
kliennya cenderung lebih mudah memahami dan mengambil tindakan
untuk menangani kliennya.
Perawat profesional harus bisa memahami, mengantisipasi dan
mengambil tindakan yang tepat terhadap klien yang berbeda
keyakinan terhadap perawat tersebut. Contohnya seperti klien yang
menolak memakan daging dikarenakan oleh keyakinan yang
dipercayai dalam agamanya. Perawat harus mengambil tindakan yang
tepat bagaimana cara membujuk pasien tersebut untuk memakan
daging tersebut. Misalnya, dengan memberikan penjelasan yang kuat
mengenai alasan kenapa pasien tersebut harus makan daging.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwa sudah menjadi kodrat Tuhan Yang Maha Kuasa menjadikan


manusia sebagai makhluk yang unik yang harus melakukan hubungan sosial
satu dengan yang lainnya. Tuhan telah menciptakan manusia dengan
berbagai macam suku yang melahirkan beragam budaya. Penting bagi kita
untuk memahami keberagaman budaya yang ada dan komunikasi yang
berperan sebagai alat pemersatu sangat dibutuhkan bahkan menjadi faktor
yang paling penting dalam membangun sebuah peradaban. Dengan demikian,
kita mampu mengenali budaya orang lain untuk membangun sinergitas agar
terjadi kestabilan dan kenyamanan bersama.

3.2 Saran

Komunikasi sangatlah penting dalam setiap konteks kehidupan manusia.


Sebagai perawat,, kita sudah semestinya mempelajari dan memahami
berbagai macam komunikasi dalam konteks-konteks yang berbeda sehingga
memudahkan kita dalam melakukan tindakan keperawatan yang benar dan
tepat terhadap pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Alvitasusukan. 2019. Pengertian Komunikasi. Diakses melalui


www.wordpress.com., Pada 22 Juli 2021.

Arief. 2019. Membangun Jaringan Komunikasi. Diakses melalui


www.wordpress.com. Pada 28 Juli 2021.

Januar, Dwira. Komunikasi dalam Konteks Sosial dan Keragaman


Budaya dan Keyakinan. Diakses melalui www.academia.edu. Pada 22 Juli
2021.

Trishaseanita. Komunikasi Antar Kultur Budaya. Diakses melalui


www.coursehero.com. Pada 28 Juli 2021.

Anda mungkin juga menyukai