Penyakit Pada Masa Kehamilan: Hiperemesis Gravidarum

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENYAKIT PADA MASA KEHAMILAN: HIPEREMESIS GRAVIDARUM


Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Reproduksi

Dosen Pengampu : Ns. Ukhtul Izzah, S.Kep., M.Kep. CWCC

Disusun oleh :

KELOMPOK 1
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN TK 2A

HALAMAN JUDUL
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2024
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Penyakit Pada Masa Kehamilan: Hiperemesis Gravidarum


Anggota : Ani Firda (2022.02.004)
Asmaul Khusnah inayah. (2022.02.006)
Fillah Nur Rohman (2022.02.013)
Risa Eka Safitri (2022.02.037)

Prodi/Tingkat : S1 Ilmu Keperawatan/2A


Hari/Tanggal : 1 Maret 2024
Dengan makalah ini penulis buat, guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Kesehatan Reproduksi

Tanggal : Maret 2024

Oleh :
Dosen Pengampun

Ns. Ukhtul Izzah, S.Kep., M.Kep. CWCC


NIDN. 0705028404

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Penyakit Pada Masa Kehamilan:
Hiperemesis Gravidarum” dapat tersusun hingga dengan tepat waktu. Dengan adanya makalah
ini saya berharap dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama untuk mahasiswa keperawatan
yang nantinya menjadi calon tenaga kesehatan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Keperawatan Kesehatan Reproduksi di
program studi S1 Ilmu Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Banyuwangi.
Penulis menyadari bahwa makalah tulis ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun pada makalah ini.

Banyuwangi, 1 Maret 2024

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Definisi Hiperemesis Gravidarum ......................................................................................... 3
2.2 Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum ................................................................................. 3
2.3 Manifestasi Klinik ................................................................................................................. 4
2.4 Etiologi Hiperemesis Gravidarum ......................................................................................... 4
2.5 Dampak Hiperemesis Gravidarum ........................................................................................ 5
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum ............................................... 6
2.7 Penatalaksanaan dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum ................................................. 8
2.8 Diagnosa Hiperemesis Gravidarum ....................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 11
3.2 Saran ................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah momen yang sangat ditunggu apalagi untuk pasangan yang telah
lama mendambakan buah hati di tengah keluarga mereka. Pada saat kehamilan apalagi pada
awal trimester pertama akan mengalami apa yang kebanyakan ibu hamil alami seperti mual
dan muntah. Namun ibu yang mengalami mual dan muntah berlebihan bahkan parah
(Hiperemesis Gravidarum) akan menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan,
gangguan elekrolit, dehidrasi, ketosis, bahkan kekurangan nutrisi yang membuat ibu akan
mengalami gangguan aktivitas dan membahayakan janin yang di kandung (RASIDA NING
ATIQOH, 2020).

Hiperemesis Gravidarum dipicu adanya peningkatan kadar hormone progesteron,


estrogen, dan HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin). Hormon tersebut membuat otot polos
pada gastrointestinal mengalami relaksasi yang membuat motilitas lambung menurun dan
pengosongan lambung melambat. Hal ini juga di diperburuk dengan adanya penyebab lain
seperti faktor psikologis, spiritual, lingkungan, dan sosiokultural.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas, antara lain:
1. Apa pengertian Hiperemesis Gravidarum?
2. Bagaimana terjadinya Patofisiologi terjadinyan Hiperemesis Gravidarum?
3. Apa saja Manifestasi Klinik Hiperemesis Gravidarum?
4. Apa saja Etiologi Hiperemesis Gravidarum?
5. Bagaimana Dampak yang diakibatkan Hiperemesis Gravidarum?
6. Apa saja faktor-faktor yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum?
7. Bagaimana penatalaksanaan dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum?
8. Apasaja diagnose Hiperemesis Gravidarum?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui pengertian dari Hiperemesis Gravidarum.

1
2. Mengetahui bagaimana terjadinya Patofisiologi terjadinyan Hiperemesis
Gravidarum.
3. Mengetahui apa saja manifestasi klinik Hiperemesis Gravidarum.
4. Mengetahui apa saja etiologi Hiperemesis Gravidarum.
5. Mengetahui dampak yang diakibatkan Hiperemesis Gravidarum.
6. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum.
7. Mengtahui bagaimana penatalaksanaan dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
8. Mengetahui diagnose Hiperemesis Gravidarum.

1.4 Manfaat Penulisan


Dari tujuan masalah diatas, dapat diambil manfaat penulisannya antara lain:

1. Bagi Kelompok
Makalah ini dapat sebagai referensi tambahan mahasiswa keperawatan
mengenai Hiperemesis Gravidarum.
2. Bagi Pembaca
Penambah wawasan dan memberikan informasi mengenai Hiperemesis
Gravidarum dalam Keperawatan Reproduksi yang membahas mengenai definisi,
patofisiologi, manifestasi klinik, etiologi, dampak, faktor-faktor yang
mempengaruhi, penatalaksanaan dan pencegahan dari Hiperemesis Gravidarum

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum ialah keadaan mual dan muntah berlebihan selama


kehamilan. Berbeda dengan morning sickness yang normal dialami ibu hamil pada umumnya
pada trimester pertama pada kehamilan. Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah
hebat lebih dari 10 kali sehari yang menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan,
gangguan elektrolit, dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi yang membuat ibu hamil akan
mengalami gangguuan dalam beraktivitas sehari-hari dan dapat juga dapat membahayakan
janin dalam kandungan (RASIDA NING ATIQOH, 2020).

Hiperemesis Gravidarum umunya terjadi pada masa kehamilan 6-12 minggu, yang
dapat berlanjut sampai usia kandungan 16-20 minggu. Diantara 1,2-2% ibu hamil mengalami
Hiperemesis Gravidarum (Ratnaningtyas, 2021). Hiperemesis Gravidarum diawali mual dan
muntah yang normal dan terus berlanjut yang mempunyai efek samping pada janin yang
dikandung, efek yang ditimbulkan seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahira prematur,
dan malformasi pada bayi baru lahir (Arisdiani & Hastuti, 2020).

2.2 Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum

Gravidarum disebabkan adanya peningkatan kadar Hormon Chorionic Gonodhotropin


(HCG) yang menjadi faktor pemicu mual dan muntah. Salah satu hormon HCG yaitu hormon
progesterone yang dihasilkan oleh korpus luteum di awal kehamilan yang berguna
menenangkan tubuh ibu hamil dimasa kehamilan. Selain itu Hormon progesterone berfungsi
membangun lapisan dinding rahim yang berguna untuk menyangga plasenta di dalam rahim,
mencegah kontraksi, dan juga dapat membuat otot polos pada sistem gastrointestinal
mengalami relaksasi sehingga membuat motilitas menurun dan pengososngan lambung
mengalami pelambatan.

Hiperemesis Gravidarum yang terjadi terus menerus akan membuat ibu hamil
mengalami dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit yang membuat cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Pada kasus terberat mengakibatkan malnutrisi
yang menyebabkan terdapatnya non protein nitrogen, asam urat, penurunan klorida dalam
darah, kekurangan vitamin B1, B6, B12 yang membuat anemia. Ibu hamil yang mengalami

3
Hiperemesis Gravidarum kecenderungan memiliki depresi dan kecemasan (Ratnaningtyas,
2021).

2.3 Manifestasi Klinik

Hiperemesis Gravidarum terbagi menjadi tiga tingkatan dalam hal berat ringanya gejala
(RASIDA NING ATIQOH, 2020), dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Hiperemesis Gravidarum Grade I


Pada tingkat ini ibu hamil mengalami muntah pada umumnya, yang membuat
ibu merasa lemah, tidak nafsu makan, berat badan mengalami penurunan dan
merasakan nyeri pada epigastrium. Nadi ibu meningkat sebanyak 100 kali per menit,
tekanan darak menurun, peningkatan suhu tubuh, turgor kulit menurun, lidah kering,
dan mata cekung.

b. Hiperemesis Gravidarum Grade II


Grade II ibu tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit menurun, lidah kering
tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, suhu badan naik, mata
cekung sedikit icterus, apatis, berat badan menurun, hemokonsentrasi, oligouria,
konstipasi, aroma mulut dan urine seperti aseton.

c. Hiperemesis Gravidarum Grade III


Pada grade ini ibu memiliki kondisi yang sangat buruk, seperti kesadaran sangat
menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu
badan naik, tekanan darah sangat menurun, ikterus terjadi adanya payah hati,
komplikasi fatal pada susunan saraf pusat (Ensepalopati Wernicke) dengan adanya:
nigtasmus, diplopia, perubahan mental. Keadaaan ini diakibatkan kurangnya zat
makanan dan juga vitamin B kompleks.

2.4 Etiologi Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum termasuk golongan dalam penyakit gestosis bersama pre-


eklampsi dan eklampsi. Ada beberapa teori terjadinya Hiperemesis Gravidarum
(Ratnaningtyas, 2021), teori tersebut antara lain:

4
a. Teori Endokrin
Teori ini menjelaskan faktor munculnya mual dan muntah pada ibu hamil
karena adanya peningkatan progesterone, esterogen, dan Human Chorionic
Gonadotropin (HCG). Hormon progesterone membuat otot polos sistem
gastrointestinal mengalami relaksasi yang membuat penurunan motilitas lambung
membuat pengosongan lambung melambat. Dan juga HCG menstimulasi kelenjar tiroid
yang mengakibatkan mual dan muntah.

b. Teori Metabolik
Teori menyatakan adanya kekurangan vitamin B6 yang dapat mengakibatkan
mual dan muntah pada masa kehamilan.

c. Teori Alergi
Adanya histamine menjadi faktor pemicu terjadinya mual dan muntah. Mual
dan muntah berlebihan terjadi pada ibu hamil yang sensitive terhadap sekresi dari
korpus luteum.

d. Teori Infeksi
Ditemukan hasil Penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungannya infeksi
Helicobacter pylori dengan terjadinya Hiperemesis Gravidarum yang menjadi dasar
adanya teori ini.

e. Teori Psikomantik
Menurut teori ini, Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana gangguan
psikologis diubah ke bentuk gejala fisik. Hal ini juga akibat kehamilan yang tidak
direncanakan dan tidak diinginkan ditambah dengan tekanan pekerjaan, masalah
ekonomi, ambivalen dan konflik.

2.5 Dampak Hiperemesis Gravidarum

Dampak yang ditimbulkan oleh Hiperemesis Gravidarum bukan hanya berdampak pada
ibu hamil, namun juga berdampak pada janin yang dikandung. Pada ibu akan mengalami
kekurangan nutrisi dan cairan yang membuat badan ibu lemah dan lelah, dehidrasi, ketosis,
gangguan asam basa, pneumoni aspirasi, robekan mukosa esophagus, kerusakan hepar, dan

5
kerusakan hati. Lalu dampak pada janin akan mengalami abortus, bayi berat lahir rendah
(BBLR), kelahiran premature, malformasi pada bayi baru lahir, dan juga pertumbuhan janin
terhambat lebih besar diderita oleh ibu yang memiliki Hiperemesis Gravidarum (Muntia et al.,
2021).

Selain dampak yang ada diatas, Hiperemesis Gravidarum juga akan membuat kelainan
bawaan pada bayi yang lahir seperti testis yang tidak turun, displasia pinggul, dan sindrom
down. Dampak lain yang ditimbulkan dari Hiperemesis Gravidarum adalah konsumsi oksigen
menurun, gangguan fungsi liver, icterus dan gangguan liver yang lain. Mual dan muntah yang
berkelanjutan akan menggangu fungsi alat-alat vital bahkan kematian (Rahma & Safura, 2016).

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum

Penyebab terjadinya Hiperemesis Gravidarum tidak diketahui dengan pasti, namun ada
beberapa faktor yang memicu terjadinya Hiperemesis Gravidarum (Damayanti, 2021), antara
lain:

a. Faktor Hormonal
HCG atau Human Chorionic Gonadotropin menjadi penyebab Hiperemesis
Gravidarum yang terjadi secara langsung ataupun aktivitas terhadap reseptor hormone
tiroid. HCG yang tinggi menyebabkan Hiperemesis Gravidarum, namun mekanisme
meliputi pengaktifan proses sekresi pada saluran gastrointestinal bagian atas dan
menstimulasi peningkatan produksi hormone tiroid.

b. Faktor Riwayat Asupan


1) Asupan Karbohidrat
Konsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak dapat berhubungan dengan
terjadinya mual dan muntah pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami
Hiperemesis Gravidarum cenderung memiliki Gestational Weight Gain (GWG)
atau berat badan sulit bertambah walaupun konsumsi energi dalam jumlah
tinggi yang terbanyak berasal dari karbohidrat dan gula. Karena hal ini disritmia
lambung menyebabkan mual.
2) Asupan Protein
Konsumsi protein dalam jumlah rendah memiliki hubungan sebagai
pencetus mual dan muntah, karena kekurangan protein dapat menyebabkan
disrimia lambung dan menimbulkan perasaan mual.

6
3) Asupan Lemak
Asupan lemak tinggi menjadi faktor Hiperemesis Gravidarum terjadi.
Konsumsi lemak jumlah banyak membuat mual dan muntah pada ibu hamil.
Peningkatan lemak membuat produksi esterogen meningkat melalui steroid
menjadi estradiol melalui enzim aromatase, yang terjadi pada sel lemak yang
menjadi peningkatan lemak tubuh sehingga meningkatkan produksi estrogen.
Makanan yang berlemak akan memperlambat pengosongan lambut yang
akibatnya membuat mual, lemak juga menghambat pelepasan gastrin di dalam
perut, mempengaruhi aktivitas ritmis lambung, menghambat protein dalam
mempertahankan aktivitas lambung secara normal.
4) Asupan Vitamin B6
Vitamin B6 membantu menurunkan frekuensi mual dan muntah pada
ibu hamil. Vitamin B6 mengkatalisis sejumlah reaksi yang melibatkan produksi
neurotransmitter tapi tidak diketahui apa fungsinya berperan untuk
menghilangkan gejala mual dan muntah atau tidak. Vitamin B6 berfungsi
sebagai kofaktor sekitar 50 enzim dekarboksilase dan transaminase.

c. Status Gizi Sebelum Kehamilan


Hiperemesis Gravidarum berhubungan dengan status gizi sebelum hamil,
terutama pada wanita yang memiliki Indeks Massa Tubuh yang rendah. Hiperemesis
Gravidarum lebih banyak dialami wanita yang memiliki berat badan kurang sebelum
kehamilan dibandingkan dengan wanita yang memiliki berat badan ideal sebelum
hamil. Sedangkan wanita yang memiliki kelebihan berat badan hingga obesitas sebelum
hamil adalah faktor protektif terjadinya Hiperemesis Gravidarum.

d. Usia Ibu
Usia ibu menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya Hiperemesis Gravidarum,
yang kebanyakan dialami wanita hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dan usis 35
tahun keatas. Ibu yang memiliki usia cukup ketika hamil cenderung tidak mengalami
Hiperemesis Gravidarum, karena usia ibu dinilai mampu menyesuaikan diri dengan
kadar esterogen yang meningkat. Dan juga usia ibu menjadi faktor kematangan emosi,
ibu lebih dewasa memiliki emosi yang stabil dan lebih siap untuk menghadapi
kehamilan. Kesiapan ini berdampak pada tingkat stress ibu menghadapi kehamilan.

7
2.7 Penatalaksanaan dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum

Penatalaksanaan dan pencegahaan yang dapat dilaksanakan pada ibu hamil dapat
dilakukan dengan terapi (Suparyanto dan Rosad (2015, 2020), antara lain:

1) Terapi Farmakologis
a. Pengganti Cairan
Pemberian pengganti cairan untuk mencegah mekanisme kompensasi
yaitu vasokonstriksi dan gangguan perfusi uterus. Penderita Hiperemesis
Gravidarum mengalami dehidrasi. Pemberian glukosa 5% - 10% dapat
mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai sumber energy, sehingga
terjadi perubahan metabolisme lemak dan protein, ditambahkan vitamin C,
vitamin B kompleks, atau kaalium yang digunakan untuk melancarkan
metabolisme.

b. Obat-obatan
Obat-obatan dapat diberikan, namun obat yang bersifat tetragonik tidak
boleh diberikan. Obat yang dapat diberikan diantaranya suplemen multivitamin,
antihistamin, dopamine, antagonis, serotonin antagonis, dan kortikosteroid.
Vitamin yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil yaitu vitamin B1 seperti
pyridoxine atau vitamin B6 yang efektif dalam mengatasi keluhan mual dan
muntah. Untuk anti histamine dianjurkan yaitu doxylamine dan dipendyramine.
Pemberian antihistamin mempunyai tugas untuk menghambat secara
langsung kerja histamine pada reseptor H1 dan tidak langsung mempengaruhi
sistem vestibular, menurunkan rangsangan dipusat muntah. Reseptor dopamine
dilambung berperan dalam menghambat motilitas lambung ketika terjadinya
mual dan muntah. Dopamine antagonis yang dianjurkan yaitu procholperazine
dan promethazine menimbulkan efek antiemetic, dan metocloperamide
menimbulkan efek antiemetic yang meningkatkan kekuatan spinter esophagus
bagian bawah dan masa tunggu pada saluran cerna. Serotin antagonis yang
dianjurkan yaitu ondansetron yang diberikan pada penderita Hiperemesis
Gravidarum yang tidak kunjung membaik. Dan terakhir pemberian
kostikosteroid tidak dianjurkan karena meningkatkan bayi mengalami cacat
bawaan.

8
2) Terapi Non Farmakologis
a. Terapi Nutrisi
Pemberian informasi dan edukasi tentang kehamilan, akan mengurangi
faktor psikologis terhadap rasa takut, mengubah pola makan sehari-hari dengan
pola makan sedikit tapi sering, hindari minum air ketika makan, minum air
setelah makan atau sebelum makan selama setengah jam, minum air 8 gelas,
berdiri pelan-pelan dan tidak berbaring setelah makan. Dipagi hari makan roti
atau biscuit dengan teh hangat, hindari kelelahan ketika hamil karena akan
memperburuk terjadinya Hiperemesis Gravidarum.

b. Isolasi
Ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum mempunyai terapi
lainnya dengan mengisolasi ibu dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
sirkulasi udara yang baik, dengan tidak diberikan makan atau minum selama
24-48 jam. Dengan terapi ini gejala-gejala Hiperemesis Gravidarum akan
berkurang bahkan hilang.

c. Terapi Psikologis
Ketidaknyamanan pada ibu hamil perlu dihilangkan, dengan eminta ibu
untuk menghilangkan rasa takut akan kehamilan, mengurangi pekerjaan untuk
menghilangkan masalah dan konflik.

d. Penghentian Kehamilan
Ketika keadaan ibu tidak kunjung membaik, bahkan bertambah buruk.
Dianjurkan dilakukan pemeriksaaan medis dan psikis. Ketika ibu mengalami
delirium, kebutaan, takikard, icterus, anuria, dan perdarahan maka akan
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.

2.8 Diagnosa Hiperemesis Gravidarum


Hiperemesis Gravidarum memiliki beberapa diagnose, diantaranya anatara lain:
1. Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan
2. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan
3. Gangguan integritas kulit b.d kekurangan volume cairan

9
4. Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d ketidakseimbangan cairan yang diakibatkan
muntah
5. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
6. Konstipasi b.d ketidakcukupan asupan serat dan asupan cairan
7. Hipertermia b.d dehidrasi
8. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan mual dan muntah berlebihan selama
kehamilan. Berbeda dengan mual di pagi hari yang normal dialami ibu hamil pada umumnya
pada trimester pertama pada kehamilan. Hiperemesis Gravidarum membuat ibu hamil
mengalami kekurangan cairan, penurunan berat badan, gangguan elektrolit, dehidrasi, ketosis,
dan kekurangan nutrisi yang membuat ibu hamil akan mengalami gangguan dalam beraktivitas
sehari-hari dan dapat juga dapat membahayakan janin dalam kandungan. Hiperemesis
Gravidarum diawali mual dan muntah yang normal dan terus berlanjut yang mempunyai efek
samping pada janin yang dikandung, efek yang ditimbulkan seperti abortus, berat bayi lahir
rendah, kelahira prematur, dan malformasi pada bayi baru lahir.

Hiperemesis Gravidarum disebabkan adanya peningkatan kadar Hormon Chorionic


Gonodhotropin (HCG) yang menjadi faktor pemicu mual dan muntah. Selain itu Hormon
progesteron berfungsi membangun lapisan dinding rahim yang berguna untuk menyangga
plasenta di dalam rahim, mencegah kontraksi, dan juga dapat membuat otot polos pada sistem
pencernaan mengalami relaksasi sehingga membuat motilitas menurun dan pengososngan
lambung mengalami pelambatan. Ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum
kecenderungan memiliki depresi dan kecemasan. Ibu hamil yang mengalami Hiperemesis
Gravidarum cenderung memiliki Gestational Weight Gain (GWG) atau berat badan kurang.

3.2 Saran
Untuk mengembangkan pemahaman tentang Hiperemesis Gravidarum, diperlukan
kerjasama bersama untuk membantu dalam hal memberi semangat dan dukungan ibu yang
mengalami Hiperemesis Gravidarum, karena bukan hal yang mudah apalagi dimasa kehamilan
yang mana ibu hamil mudah mengalami stress. Di masa depan mudah-mudahan ada yang
mengeksplorasi lebih lanjut tentang dampak jangka panjang Hiperemesis Gravidarum pada
kesehatan ibu dan janin serta memperluas pengetahuan tentang terapi dan manajemen yang
inovatif. Dan juga pengembangan pendekatan yang mencakup aspek perawatan medis, nutrisi,
dan dukungan emosional bagi wanita hamil yang menderita Hiperemesis Gravidarum.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arisdiani, T., & Hastuti, Y. D. (2020). Tingkat Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil
Trimester I di Kabupaten Kendal. Jurnal Kebidanan Malakbi, 1(2), 50.
https://doi.org/10.33490/b.v1i2.300
Damayanti, R. (2021). ASUHAN GIZI PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM Hyperemesis
Gravidarum Nutrition Care Rini DA Politeknik Kementerian Kesehatan Semarang.
Journal of nutrition and health, 9(1), 44–52.
Muntia, W. O. et al. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny. J dengan
Hiperemesis Gravidarum Tingkat II. Window of Midwifery Journal, 1(2), 54–64.
https://doi.org/10.33096/wom.vi.241
Rahma, M., & Safura, T. R. (2016). Asuhan Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Hiperemesis
Gravidarum Tingkat I. Midwife Journal, 2(02), 50–58. http://jurnal.ibijabar.org/asuhan-
pada-ibu-hamil-trimester-i-dengan-hiperemesis-gravidarum-tingkat-i/
RASIDA NING ATIQOH, S. T. K. (2020). KUPAS TUNTAS HIPEREMESIS GRAVIDARUM
(MUAL MUNTAH BERLEBIH DALAM KEHAMILAN) (U. I. Yasa (ed.); hal. 215). One
Peach Media.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=eczzDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&
dq=definisi+hiperemesis+gravidarum+&ots=kpqIxBH35k&sig=qrWOktpMXcbFNFbsb
8RPKWQId1c&redir_esc=y#v=onepage&q=definisi hiperemesis gravidarum&f=false
Ratnaningtyas, A. (2021). Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Galur II Kulon Progo pada Masa Pandemi.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 12. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6300/8/Chapter
2.pdf
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Hipovolemia
Pada Pasien Dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Dahlia RSU Anwar Medika
Sidoarjo. Suparyanto dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Frepositori.stikes-
ppni.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F1025%2FBAB%25202_202103
004.pdf%3Fsequence%3D5%26isAllowed%3Dy&psig=AOvVaw06zW0RXCFiq15azo
HQskK6&ust=1678985531761000&source=images&cd=vfe&ved

12

Anda mungkin juga menyukai