Penyakit Pada Masa Kehamilan: Hiperemesis Gravidarum
Penyakit Pada Masa Kehamilan: Hiperemesis Gravidarum
Penyakit Pada Masa Kehamilan: Hiperemesis Gravidarum
Disusun oleh :
KELOMPOK 1
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN TK 2A
HALAMAN JUDUL
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
2024
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Dosen Pengampun
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Penyakit Pada Masa Kehamilan:
Hiperemesis Gravidarum” dapat tersusun hingga dengan tepat waktu. Dengan adanya makalah
ini saya berharap dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama untuk mahasiswa keperawatan
yang nantinya menjadi calon tenaga kesehatan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Keperawatan Kesehatan Reproduksi di
program studi S1 Ilmu Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Banyuwangi.
Penulis menyadari bahwa makalah tulis ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun pada makalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Mengetahui bagaimana terjadinya Patofisiologi terjadinyan Hiperemesis
Gravidarum.
3. Mengetahui apa saja manifestasi klinik Hiperemesis Gravidarum.
4. Mengetahui apa saja etiologi Hiperemesis Gravidarum.
5. Mengetahui dampak yang diakibatkan Hiperemesis Gravidarum.
6. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang Mempengaruhi Hiperemesis Gravidarum.
7. Mengtahui bagaimana penatalaksanaan dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
8. Mengetahui diagnose Hiperemesis Gravidarum.
1. Bagi Kelompok
Makalah ini dapat sebagai referensi tambahan mahasiswa keperawatan
mengenai Hiperemesis Gravidarum.
2. Bagi Pembaca
Penambah wawasan dan memberikan informasi mengenai Hiperemesis
Gravidarum dalam Keperawatan Reproduksi yang membahas mengenai definisi,
patofisiologi, manifestasi klinik, etiologi, dampak, faktor-faktor yang
mempengaruhi, penatalaksanaan dan pencegahan dari Hiperemesis Gravidarum
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hiperemesis Gravidarum umunya terjadi pada masa kehamilan 6-12 minggu, yang
dapat berlanjut sampai usia kandungan 16-20 minggu. Diantara 1,2-2% ibu hamil mengalami
Hiperemesis Gravidarum (Ratnaningtyas, 2021). Hiperemesis Gravidarum diawali mual dan
muntah yang normal dan terus berlanjut yang mempunyai efek samping pada janin yang
dikandung, efek yang ditimbulkan seperti abortus, berat bayi lahir rendah, kelahira prematur,
dan malformasi pada bayi baru lahir (Arisdiani & Hastuti, 2020).
Hiperemesis Gravidarum yang terjadi terus menerus akan membuat ibu hamil
mengalami dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit yang membuat cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Pada kasus terberat mengakibatkan malnutrisi
yang menyebabkan terdapatnya non protein nitrogen, asam urat, penurunan klorida dalam
darah, kekurangan vitamin B1, B6, B12 yang membuat anemia. Ibu hamil yang mengalami
3
Hiperemesis Gravidarum kecenderungan memiliki depresi dan kecemasan (Ratnaningtyas,
2021).
Hiperemesis Gravidarum terbagi menjadi tiga tingkatan dalam hal berat ringanya gejala
(RASIDA NING ATIQOH, 2020), dengan penjelasan sebagai berikut:
4
a. Teori Endokrin
Teori ini menjelaskan faktor munculnya mual dan muntah pada ibu hamil
karena adanya peningkatan progesterone, esterogen, dan Human Chorionic
Gonadotropin (HCG). Hormon progesterone membuat otot polos sistem
gastrointestinal mengalami relaksasi yang membuat penurunan motilitas lambung
membuat pengosongan lambung melambat. Dan juga HCG menstimulasi kelenjar tiroid
yang mengakibatkan mual dan muntah.
b. Teori Metabolik
Teori menyatakan adanya kekurangan vitamin B6 yang dapat mengakibatkan
mual dan muntah pada masa kehamilan.
c. Teori Alergi
Adanya histamine menjadi faktor pemicu terjadinya mual dan muntah. Mual
dan muntah berlebihan terjadi pada ibu hamil yang sensitive terhadap sekresi dari
korpus luteum.
d. Teori Infeksi
Ditemukan hasil Penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungannya infeksi
Helicobacter pylori dengan terjadinya Hiperemesis Gravidarum yang menjadi dasar
adanya teori ini.
e. Teori Psikomantik
Menurut teori ini, Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana gangguan
psikologis diubah ke bentuk gejala fisik. Hal ini juga akibat kehamilan yang tidak
direncanakan dan tidak diinginkan ditambah dengan tekanan pekerjaan, masalah
ekonomi, ambivalen dan konflik.
Dampak yang ditimbulkan oleh Hiperemesis Gravidarum bukan hanya berdampak pada
ibu hamil, namun juga berdampak pada janin yang dikandung. Pada ibu akan mengalami
kekurangan nutrisi dan cairan yang membuat badan ibu lemah dan lelah, dehidrasi, ketosis,
gangguan asam basa, pneumoni aspirasi, robekan mukosa esophagus, kerusakan hepar, dan
5
kerusakan hati. Lalu dampak pada janin akan mengalami abortus, bayi berat lahir rendah
(BBLR), kelahiran premature, malformasi pada bayi baru lahir, dan juga pertumbuhan janin
terhambat lebih besar diderita oleh ibu yang memiliki Hiperemesis Gravidarum (Muntia et al.,
2021).
Selain dampak yang ada diatas, Hiperemesis Gravidarum juga akan membuat kelainan
bawaan pada bayi yang lahir seperti testis yang tidak turun, displasia pinggul, dan sindrom
down. Dampak lain yang ditimbulkan dari Hiperemesis Gravidarum adalah konsumsi oksigen
menurun, gangguan fungsi liver, icterus dan gangguan liver yang lain. Mual dan muntah yang
berkelanjutan akan menggangu fungsi alat-alat vital bahkan kematian (Rahma & Safura, 2016).
Penyebab terjadinya Hiperemesis Gravidarum tidak diketahui dengan pasti, namun ada
beberapa faktor yang memicu terjadinya Hiperemesis Gravidarum (Damayanti, 2021), antara
lain:
a. Faktor Hormonal
HCG atau Human Chorionic Gonadotropin menjadi penyebab Hiperemesis
Gravidarum yang terjadi secara langsung ataupun aktivitas terhadap reseptor hormone
tiroid. HCG yang tinggi menyebabkan Hiperemesis Gravidarum, namun mekanisme
meliputi pengaktifan proses sekresi pada saluran gastrointestinal bagian atas dan
menstimulasi peningkatan produksi hormone tiroid.
6
3) Asupan Lemak
Asupan lemak tinggi menjadi faktor Hiperemesis Gravidarum terjadi.
Konsumsi lemak jumlah banyak membuat mual dan muntah pada ibu hamil.
Peningkatan lemak membuat produksi esterogen meningkat melalui steroid
menjadi estradiol melalui enzim aromatase, yang terjadi pada sel lemak yang
menjadi peningkatan lemak tubuh sehingga meningkatkan produksi estrogen.
Makanan yang berlemak akan memperlambat pengosongan lambut yang
akibatnya membuat mual, lemak juga menghambat pelepasan gastrin di dalam
perut, mempengaruhi aktivitas ritmis lambung, menghambat protein dalam
mempertahankan aktivitas lambung secara normal.
4) Asupan Vitamin B6
Vitamin B6 membantu menurunkan frekuensi mual dan muntah pada
ibu hamil. Vitamin B6 mengkatalisis sejumlah reaksi yang melibatkan produksi
neurotransmitter tapi tidak diketahui apa fungsinya berperan untuk
menghilangkan gejala mual dan muntah atau tidak. Vitamin B6 berfungsi
sebagai kofaktor sekitar 50 enzim dekarboksilase dan transaminase.
d. Usia Ibu
Usia ibu menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya Hiperemesis Gravidarum,
yang kebanyakan dialami wanita hamil yang berusia kurang dari 20 tahun dan usis 35
tahun keatas. Ibu yang memiliki usia cukup ketika hamil cenderung tidak mengalami
Hiperemesis Gravidarum, karena usia ibu dinilai mampu menyesuaikan diri dengan
kadar esterogen yang meningkat. Dan juga usia ibu menjadi faktor kematangan emosi,
ibu lebih dewasa memiliki emosi yang stabil dan lebih siap untuk menghadapi
kehamilan. Kesiapan ini berdampak pada tingkat stress ibu menghadapi kehamilan.
7
2.7 Penatalaksanaan dan Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
Penatalaksanaan dan pencegahaan yang dapat dilaksanakan pada ibu hamil dapat
dilakukan dengan terapi (Suparyanto dan Rosad (2015, 2020), antara lain:
1) Terapi Farmakologis
a. Pengganti Cairan
Pemberian pengganti cairan untuk mencegah mekanisme kompensasi
yaitu vasokonstriksi dan gangguan perfusi uterus. Penderita Hiperemesis
Gravidarum mengalami dehidrasi. Pemberian glukosa 5% - 10% dapat
mengganti cairan yang hilang dan berfungsi sebagai sumber energy, sehingga
terjadi perubahan metabolisme lemak dan protein, ditambahkan vitamin C,
vitamin B kompleks, atau kaalium yang digunakan untuk melancarkan
metabolisme.
b. Obat-obatan
Obat-obatan dapat diberikan, namun obat yang bersifat tetragonik tidak
boleh diberikan. Obat yang dapat diberikan diantaranya suplemen multivitamin,
antihistamin, dopamine, antagonis, serotonin antagonis, dan kortikosteroid.
Vitamin yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil yaitu vitamin B1 seperti
pyridoxine atau vitamin B6 yang efektif dalam mengatasi keluhan mual dan
muntah. Untuk anti histamine dianjurkan yaitu doxylamine dan dipendyramine.
Pemberian antihistamin mempunyai tugas untuk menghambat secara
langsung kerja histamine pada reseptor H1 dan tidak langsung mempengaruhi
sistem vestibular, menurunkan rangsangan dipusat muntah. Reseptor dopamine
dilambung berperan dalam menghambat motilitas lambung ketika terjadinya
mual dan muntah. Dopamine antagonis yang dianjurkan yaitu procholperazine
dan promethazine menimbulkan efek antiemetic, dan metocloperamide
menimbulkan efek antiemetic yang meningkatkan kekuatan spinter esophagus
bagian bawah dan masa tunggu pada saluran cerna. Serotin antagonis yang
dianjurkan yaitu ondansetron yang diberikan pada penderita Hiperemesis
Gravidarum yang tidak kunjung membaik. Dan terakhir pemberian
kostikosteroid tidak dianjurkan karena meningkatkan bayi mengalami cacat
bawaan.
8
2) Terapi Non Farmakologis
a. Terapi Nutrisi
Pemberian informasi dan edukasi tentang kehamilan, akan mengurangi
faktor psikologis terhadap rasa takut, mengubah pola makan sehari-hari dengan
pola makan sedikit tapi sering, hindari minum air ketika makan, minum air
setelah makan atau sebelum makan selama setengah jam, minum air 8 gelas,
berdiri pelan-pelan dan tidak berbaring setelah makan. Dipagi hari makan roti
atau biscuit dengan teh hangat, hindari kelelahan ketika hamil karena akan
memperburuk terjadinya Hiperemesis Gravidarum.
b. Isolasi
Ibu hamil yang mengalami Hiperemesis Gravidarum mempunyai terapi
lainnya dengan mengisolasi ibu dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
sirkulasi udara yang baik, dengan tidak diberikan makan atau minum selama
24-48 jam. Dengan terapi ini gejala-gejala Hiperemesis Gravidarum akan
berkurang bahkan hilang.
c. Terapi Psikologis
Ketidaknyamanan pada ibu hamil perlu dihilangkan, dengan eminta ibu
untuk menghilangkan rasa takut akan kehamilan, mengurangi pekerjaan untuk
menghilangkan masalah dan konflik.
d. Penghentian Kehamilan
Ketika keadaan ibu tidak kunjung membaik, bahkan bertambah buruk.
Dianjurkan dilakukan pemeriksaaan medis dan psikis. Ketika ibu mengalami
delirium, kebutaan, takikard, icterus, anuria, dan perdarahan maka akan
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
9
4. Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d ketidakseimbangan cairan yang diakibatkan
muntah
5. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
6. Konstipasi b.d ketidakcukupan asupan serat dan asupan cairan
7. Hipertermia b.d dehidrasi
8. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan mual dan muntah berlebihan selama
kehamilan. Berbeda dengan mual di pagi hari yang normal dialami ibu hamil pada umumnya
pada trimester pertama pada kehamilan. Hiperemesis Gravidarum membuat ibu hamil
mengalami kekurangan cairan, penurunan berat badan, gangguan elektrolit, dehidrasi, ketosis,
dan kekurangan nutrisi yang membuat ibu hamil akan mengalami gangguan dalam beraktivitas
sehari-hari dan dapat juga dapat membahayakan janin dalam kandungan. Hiperemesis
Gravidarum diawali mual dan muntah yang normal dan terus berlanjut yang mempunyai efek
samping pada janin yang dikandung, efek yang ditimbulkan seperti abortus, berat bayi lahir
rendah, kelahira prematur, dan malformasi pada bayi baru lahir.
3.2 Saran
Untuk mengembangkan pemahaman tentang Hiperemesis Gravidarum, diperlukan
kerjasama bersama untuk membantu dalam hal memberi semangat dan dukungan ibu yang
mengalami Hiperemesis Gravidarum, karena bukan hal yang mudah apalagi dimasa kehamilan
yang mana ibu hamil mudah mengalami stress. Di masa depan mudah-mudahan ada yang
mengeksplorasi lebih lanjut tentang dampak jangka panjang Hiperemesis Gravidarum pada
kesehatan ibu dan janin serta memperluas pengetahuan tentang terapi dan manajemen yang
inovatif. Dan juga pengembangan pendekatan yang mencakup aspek perawatan medis, nutrisi,
dan dukungan emosional bagi wanita hamil yang menderita Hiperemesis Gravidarum.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arisdiani, T., & Hastuti, Y. D. (2020). Tingkat Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil
Trimester I di Kabupaten Kendal. Jurnal Kebidanan Malakbi, 1(2), 50.
https://doi.org/10.33490/b.v1i2.300
Damayanti, R. (2021). ASUHAN GIZI PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM Hyperemesis
Gravidarum Nutrition Care Rini DA Politeknik Kementerian Kesehatan Semarang.
Journal of nutrition and health, 9(1), 44–52.
Muntia, W. O. et al. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal pada Ny. J dengan
Hiperemesis Gravidarum Tingkat II. Window of Midwifery Journal, 1(2), 54–64.
https://doi.org/10.33096/wom.vi.241
Rahma, M., & Safura, T. R. (2016). Asuhan Pada Ibu Hamil Trimester I Dengan Hiperemesis
Gravidarum Tingkat I. Midwife Journal, 2(02), 50–58. http://jurnal.ibijabar.org/asuhan-
pada-ibu-hamil-trimester-i-dengan-hiperemesis-gravidarum-tingkat-i/
RASIDA NING ATIQOH, S. T. K. (2020). KUPAS TUNTAS HIPEREMESIS GRAVIDARUM
(MUAL MUNTAH BERLEBIH DALAM KEHAMILAN) (U. I. Yasa (ed.); hal. 215). One
Peach Media.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=eczzDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&
dq=definisi+hiperemesis+gravidarum+&ots=kpqIxBH35k&sig=qrWOktpMXcbFNFbsb
8RPKWQId1c&redir_esc=y#v=onepage&q=definisi hiperemesis gravidarum&f=false
Ratnaningtyas, A. (2021). Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Galur II Kulon Progo pada Masa Pandemi.
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 12. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6300/8/Chapter
2.pdf
Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Hipovolemia
Pada Pasien Dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Dahlia RSU Anwar Medika
Sidoarjo. Suparyanto dan Rosad (2015, 5(3), 248–253.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Frepositori.stikes-
ppni.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F1025%2FBAB%25202_202103
004.pdf%3Fsequence%3D5%26isAllowed%3Dy&psig=AOvVaw06zW0RXCFiq15azo
HQskK6&ust=1678985531761000&source=images&cd=vfe&ved
12